Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1 [RELEVANSI]

Dita Bachtiar   NIM. 220405182


Eka Zulia Ningtyas   NIM. 220405195
Fitriah Aprilianti  NIM. 220405191
Fransisca Nur Zuraidha  NIM 220405189
Aning Fathonah  NIM 220405183 

Konsep Prinsip Relevansi


prinsip dasar yang paling dasar dalam sebuah kurikulum. Apabila prinsip ini tidak terpenuhi
dalam sebuah kurikulum, maka kurikulum tersebut tidak ada lagi artinya; kurikulum menjadi
tidak bermakna. Prinsip relevansi mengandung arti bahwa sebuah kurikulum harus relevan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga mereka memiliki
wawasan dan pemikiran yang sejalan dengan perkembangan jaman. Relevan dengan kebutuhan
karakteristik masyarakat artinya kurikulum harus membekali para siswa dengan sejumlah
keterampilan pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan kondisi masyarakatnya.

Jenis-jenis Relevansi
 Relevansi Internal
Kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri yang meliputi tujuan, bahan, strategi,
organisasi, dan evaluasi. Implikasi dari prinsip ini adalah para pengembang kurikulum harus
memahami betul tentang jenis dan hakikat dari tujuan kurikulum, isi kurikulum, metode
pembelajaran, dan system evaluasi.
 Relevansi Eksternal
o Epistomologis
Isi kurikulum harus sesuai dengan si kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi
yang sedang berkembang
o Psikologis
Apa yang diajarkan di sekolah harus mampu memenuhi dunia kerja.
o Sosiologis
Disesuaikan dengan kondisi lingkungan Siswa.
Contoh Relevansi Eksternal
 Epistomologis
Siswa diajarkan terkait internet dan komputer karena perkembangan zaman
 Psikologis
Memasukkan materi logika matematika pada pembelajaran karena dibutuhkan untuk tes
BUMN
 Sosiologis
siswa yang ada di perkotaan perlu diperkenalkan kehidupan di lingkungan kota

Merumuskan prinsip relevansi di salah satu sekolah


 Relevansi Internal
Misal ingin mengembangkan kurikukum untuk di salah satu sekolah di Gresik Maka pada
relevansi internal komponen tujuan, isi materi dan asesmen harus saling bersesuaian.
Misalkan guru matematika akan mengajar materi probabilitas maka guru harus
memperhatikan bahwa model pembelajaran dan asesmen yg dilakukan harus relevan dengan
tujuan kurikulum. Tujuan kurikulum salah satunya adalah menciptakan pendidikan yang
menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Guru matematika tersebut dapat memanfaatkan
karakteristik gaya belajar siswa dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di
kelas. Misalnya mengelompokkan peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya dan
memberikan kebebasan dalam belajar terkait materi probabilitas. Siswa dengan gaya belajar
visual dapat mempelajari materi probabilitas dengan melihat suatu video. Siswa dengan gaya
belajar kinestetik dapat mempelajari materi probabilitas dengan praktek menggunakan benda
sekitar seperti memasangkan kancing. Siswa dengan gaya belajar audiotori dapat
mempelajari materi probabilitas dengan cara mendengarkan suatu podcast atau ceramah.
Sehingga pembelajaran dan asesmen di kelas relevan dengan tujuan kurikulum yaitu
menyenangkan bagi peserta didik dan guru.
 Relevansi Eksternal
Misal ingin mengembangkan kurikukum untuk di salah satu sekolah di Gresik Maka pada
relevansi internalnya memotivasi siswa terkait pentingnya materi untuk bekal saat mereka
kerja ataupun mengintegrasikan pembelajaran berbasis IT karena kondisi lingkungan dan
latar belakang keluarga mereka yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai