Tugas Kelompok 1 - Prinsip Relevansi (Hasil Diskusi)
Tugas Kelompok 1 - Prinsip Relevansi (Hasil Diskusi)
Jelaskan secara rinci tentang prinsip relevansi dan contoh implementasinya dalam
pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah.
Jawab :
a. Penjelasan prinsip relevansi
Prinsip ini merupakan prinsip paling dasar dalam sebuah kurikulum. Prinsip relevansi
mengandung arti :
1) Relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
2) Relevan dengan kebutuhan karakteristik siswa
3) Relevan dengan kebutuhan karakteristik masyarakat
Menurut Soetopo dan Soemanto (dalam Prasetyo dan Hamami, 2020) prinsip
relevansi terbagi 2 macam :
a) Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).
Relevansi internal ini menunjukkan keutuhan suatu kurikulum, karna
komponennya saling bersesuaian.
b) Secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi
dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistemologis),
tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan
kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosiologis).
Hasil Diskusi
Jawab : Prinsip relevansi sangat penting terhadap kurikulum karena kurikulum sendiri adalah
gabungan berbagai komponen yang menjadi pedoman pembelajaran. Jika tidak ada prinsip
relevansi, maka antara satu komponen dengan komponen yang lain akan tidak ada
keterkaitannya, dan proses KBM menjadi tidak efektif. Misalnya jika antara bahan ajar dan
strategi tidak relevan, atau ketika antara strategi dan evaluasi tidak relevan maka ketercapaian
tujuan pembelajaran akan tidak maksimal. Contoh vital lainnya bahwa relevansi penting dari
kurikulum adalah jika kurikulum tidak relevan dengan komponen eksternal, maka output akan
tidak terserap dengan baik di lingkungan. Sungguh disayangkan ketika sudah lelah belajar,
justru tidak bisa diaplikasikan dalam masyarakat (sosiologis), tidak bisa dikaitkan dengan
pengetahuan lain (epistomologis), ataupun ketika seorang guru sudah lelah mengembangkan
kurikulm tetapi menjadi tidak bisa dilaksanakan karena tidak relevan dengan potensi siswa
(psikologis)