Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP RELEVANSI

Prinsip ini merupakan prinsip dasar yang paling dasar dalam sebuah kurikulum. Prinsip
ini juga bisa dikatakan sebagai rohnya sebuah kurikulum. Artinya apabila prinsip ini tidak
terpenuhi dalam sebuah kurikulum, maka kurikulum tersebut tidak ada lagi artinya; kurikulum
menjadi tidak bermakna. Prinsip relevansi mengandung arti bahwa sebuah kurikulum harus
relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga para siswa
mempelajari iptek yang benar – benar terbaru yang memungkinkan mereka memiliki wawasan
dan pemikiran yang sejalan dengan perkembangan jaman.
Relevan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, artinya suatu kurikulum harus sesuai
dengan potensi intelektual, mental, emosional dan fisik para siswa. Apabila prinsip tidak
terlaksana dalam kurikulum yang nyata maka potensi yang dimiliki anak tersebut tidak
berkembang sebagai potensi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dan kehidupannya.
Relevan dengan kebutuhan karakteristik masyarakat artinya kurikulum harus membekali para
siswa dengan sejumlah keterampilan pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan kondisi
masyarakatnya. Apabila tidak terlaksana maka siswa tidak dapat beradaptasi dan berpartisipasi
dalam kehidupan masyarakat.
Relevan artinya cocok atau cocok. Kurikulum minimal harus mempertimbangkan
dimensi internal dan eksternal ketika mengacu pada prinsip relevansi. Secara internal, kurikulum
adalah hubungan antara komponen kurikulum: tujuan, materi, strategi, organisasi, dan penilaian.
Ada tiga macam relevansi eksternal dalam perkembangan kurikulum yaitu:
1. relevan dengan lingkungan hidup peserta didik, artinya bahwa proses
pengembangan dan penetapan isi kurikulum hendaklah disesuaikan dengan
kondisi lingkungan sekitar peserta didik.
2. relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun dengan yang akan
datang, artinya isi kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang
berkembang.
3. relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan, artinya bahwa apa yang diajarkan di
sekolah harus mampu memenuhi dunia kerja.
Secara eksternal, building block ini meliputi kebutuhan iptek (relevansi epistemologis),
kebutuhan dan kemungkinan mahasiswa (relevansi psikologis), serta kebutuhan dan kebutuhan
pengembangan masyarakat (relevansi sosiologis) Hendyat Soetopo and Wasty Soemanto
1986:49). Maka ketika membuat kurikulum sangat memperhatikan masyarakat dan peserta didik
yang berada dikawasan sekitar. Dengan itu maka bisa bermanfaat bagi siswa sekitar untuk
menyiapkan ilmu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja suatu saat nanti (Asmariani, 2020).

Anda mungkin juga menyukai