Anda di halaman 1dari 1

Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin makin sanggar di Ukraina.

Dalam 24 jam hingga


Minggu pagi waktu setempat, Rusia menyerang lebih dari 30 kota dan desa di seluruh
Ukraina. Dilaporkan bagaimana tentara Kremlin meluncurkan lima rudal dan 23 serangan
udara hingga 60 serangan roket. Hal ini ditegaskan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina,
sebagai mana dikutip CNBC International, Senin (17/10/2022). Pertempuran juga dilaporkan
sangat intens terjadi di provinsi timur Donetsk dan Luhansk serta Kherson di selatan.
Semuanya adalah tiga dari empat provinsi yang diproklamirkan Putin sebagai bagian dari
Rusia bulan lalu. Baca: Prancis Panas! Warga Demo Besar-besaran 'Teriak' Inflasi Komando
Selatan Ukraina mengatakan posisi pasukannya telah diserang berulang kali pada sejak
Sabtu. "Tembak-menembak telah terjadi di dekat desa Tryfonivka di wilayah Kherson,"
katanya dikutip dari laman yang sama. 11 Tentara Rusia Ditembak Mati Sementara itu,
sebanyak 11 tentara Rusia tewas ditembak mati di tempat pelatihan militer, akhir pekan ini.
Sementara 15 lainnya dilaporkan terluka. Hal tersebut terjadi di wilayah Belgorod,
berbatasan dengan Ukraina. Dilaporkan dua pang penyerang masuk ke kamp itu sebelum
ditembak mati tentara Kremlin. Baca: Ini Bocoran Kongres Partai Komunis China, Xi Jinping
Aman? "Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di wilayah kami, di wilayah salah satu unit
militer," kata Gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov, Minggu pagi waktu setempat.
"Banyak tentara tewas dan terluka ... Tidak ada penduduk wilayah Belgorod di antara yang
terluka dan tewas," tambahnya. Serangan ini terjadi seminggu setelah ledakan merusak
sebuah jembatan di Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada
2014. Sebelumnya dalam perang, kapal utama Rusia di Laut Hitam meledak dan tenggelam.
"Para teroris melepaskan tembakan dengan senjata ringan ke personel unit tersebut," tulis
media Rusia, RIA menambahkan mengutip pernyataan kementerian pertahanan. Seorang
penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Oleksiy Arestovych membantah
penyerang dari Ukraina. Ia menuding, penyerang berasal dari negara Asia Tengah Tajikistan
dan telah menembaki yang lain karena argumen atas agama. Perlu diketahui, Tajikistan
adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim. Sementara sekitar setengah dari orang Rusia
menganut berbagai cabang agama Kristen. Tak senang berapa lama, Kementerian Rusia juga
mengatakan para penyerang berasal dari sebuah negara di Persemakmuran Negara-Negara
Merdeka, yang mengelompokkan sembilan bekas republik Soviet, termasuk Tajikistan.
Namun sayangnya tak ada konfirmasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai