Scaffolding sendiri terbuat dari pipa – pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam
pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung
kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan antara biaya menggunakan bambu
dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti bambu dalam membangun
suatu proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini adalah penghematan biaya dan
efisiensi waktu pemasangan scaffolding.
Scaffolding adalah salah satu alat yang digunakan dalam proyek konstruksi. Dengan
kata lain perancah bangunan halaman sementara itu telah dibuat dan digunakan
sebagai karya pendukung dalam setiap pekerjaan konstruksi. Penggunaan
scaffolding dalam membangun proyek-proyek konstruksi adalah penyebab yang sangat
mendominasi kecelakaan kerja di proyek, umumnya jatuh, tergelincir, bahan terlindas
dan hancur.
Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi
dengan pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-
kerangka dan outriggers
Suspended scaffolds, yaitu platform tergantung dengan tali atau lainnya
Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang
manusia
Fungsi Perancah
Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga
keselamatan kerja terjamin.
Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di bawah harus
terlindung dari jatuhnya bahan atau alat.
Jenis Perancah
1. Perancah Andang.
Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 – 3 m. Apabila
pekerjaan lebih tinggi maka tidak digunakan andang lagi. Macam – macam perancah
andang:
Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan.
Untuk tinggi perancah tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang
tingginya tidak lebih dari 3 m, untuk pekerjaan lebih tinggi dari 3 m menggunakan
perancah tiang.
Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan
dapat dipindah-pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak kaki
perancah yang satu dengan yang lain hingga 180 cm dengan tebal papan 3cm.
2. Perancah Tiang.
Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan, baik pada
bangunan bertingkat maupun tidak. Alasannya adalah:
Bambu mudah didapat, kuat, dan murah.
Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang kembali
tanpa merusak bambu.
Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.
Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang bambu saja,
berbeda dengan perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.
Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai kopling, untuk
penyetelannya lebih cepat dibandingkan perancah tiang bambu.
Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda dapat
dipasang di lapangan atau didalam ruangan. Fungsi rodanya adalah untuk
memindahkan perancah. Pada perancah besi beroda sedikit lain dari perancah yang
ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk kusen, sehingga
penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.
Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen bangunan,
penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar,
Papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, konsol penyambung, penopang,
konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran tangga, anak tangga, sandaran tangga,
dan sandaran dobel.
5. Perancah Menggantung
6. Perancah Frame
Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun
sedemikian rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja
dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.
7. Perancah Dolken
Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya
digunakan untuk tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah
berdiameter 6 – 10 cm.
Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers,
Transoms and Braces
Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan.
Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari scaffold
platform
Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung,
berbeda dari independent scaffold.
Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m apart.
Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure
Ledgers dipasang pada tiang
Ketinggian Lift 1.8 to 2m.
Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang.
Panjang pipa (Transoms) 1.5m
Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke
tempat lain
Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk yang lebih tinggi lebih dari 3 m
Tiang-tiangnya dipasang dengan roda
Penggunaan ban (berisi angin) tidak diperkenankan
Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in place.
Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk mempermudah
moveability
Source : //tukangbata.blogspot.com/