Anda di halaman 1dari 52

AK3U.

com – Scaffolding atau biasa disebut sebagai perancah adalah suatu struktur


sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau
perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu
sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan
lain. Di beberapa negara Asia seperti RRC dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai
perancah.

Contoh Scaffolding dan penggunaannya

Sedangkan pengertian Scaffolding menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi  No PER.01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi
bangunan, Perancah (scaffolding) ialah Bangunan pelataran (platform) yang dibuat
untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan bahan serta alat-alat
pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran.

Scaffolding atau perancah sendiri banyak sekali jenis-jenisnya, seperti Modular


scaffold, Frame scaffold, Independent scaffold dan lain-lain. Untuk Jenis- jenis scaffolding
akan dibawas di artikel selanjutnya. Semoga Bermanfaat. Terima Kasih

Daftar Pustaka : Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi  No PER.01/MEN/1980


tentang keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi bangunan

http://ak3u.com/pengertian-scaffolding/
Deskripsi Produk
Tinggi Frame Set 1.7 atau 1.9 meter

Diameter Pipa Besi 1.25”

Tebal Pipa Besi 1.8 mm

Main Frame (2), Cross Brace (2) &


Kelengkapan
Joint Pin (4)

Opsional Cat Walk/Stair

Scaffolding Steger Set

 Besi scaffolding steger set digunakan untuk menyangga pekerja dan material dalam proyek
konstruksi.
 Digunakan untuk proyek pengerjaan rumah, renovasi gedung maupun untuk mendekorasi
bangunan-bangunan besar.
 Lebih stabil dan aman dibandingkan mengunakan tangga bambu atau kayu.
 Pekerja konstruksi bekerja lebih efektif dalam menjangkau semua area.
 Mampu menahan beban pekerja, peralatan dan material saat pengerjaan proyek konstruksi.
 Video YouTube: Besi Scaffolding Steger Set
 Pemasangan Scaffolding Secara Cepat dan
Aman
 https://tokoscaffolding.wordpress.com/201
3/04/09/cara-memasang-scaffolding-agar-
aman-dan-benar/
Caranya adalah dari tingkat pertama ini bisa diterapkan untuk tingkatan selanjutnya yang ada
di atasnya. Bila pemasangan lebih tinggi lagi, kami sarankan cara pemasangan scaffolding ini
tidak dilakukan sendiri. Karena jika dilakukan sendiri maka akan berbahaya bagi si
pemasang. Bisa terjatuh dari atas scaffolding.

Untuk pemasangan scaffolding beberapa tingkat ke atas sebaiknya dilakukan oleh banyak
orang dengan menggunakan tali tambang tali besar sebagai pembantu menaikkan scaffolding
ke tingkat atas. Guna mengutamakan keselamatan kerja para pegawai.

Sedangkan untuk pemasangan yang benar adalah tingkatan ke atas adalah dengan
menggunakan pipa penunjang scaffolding itu sendiri. Dan menggunakan pipa penunjang juga
untuk mengikat scaffolding ke bangunan itu sendiri.

Menjaga keamanan saat pemasangan scaffolding


Dalam pemasangan scaffolding dirancang, diubah dan dibongkar oleh seorang ahli.
Scaffolding dipelihara sesuai degan petunjuk dari produsennya, buku petunjuk yang terlampir
saat pembelian scaffolding baru dan standar industri. Jika terdapat bagian dari scaffolding
yang rusak atau lemah, maka harus segera diganti. Karena sangat berbahaya jika digunakan
dalam penggarapan proyek. Jangan menggabungkan bagian-bagian scaffolding dari produsen
yang berbeda. Biasanya tiap produsen dalam memproduksi scaffolding beda bahan
pembuatan dan kualitas.

Scaffolding juga harus diletakkan pada pondasi yang kuat dan rata. Agar tidak ambles jika
banyak bahan dan orang yang ada di atas scaffolding. Selain itu jika permukaan tidak rata
mengakibatkan scaffolding akan roboh. Jangan pernah menggunakan kotak, drum, bata atau
balok beton untuk mengganjal atau mendukung scaffolding. Tujuannya adalah agar
scaffolding tetap berdiri secara imbang. Jika menggunakan pengganjal maka akan berbahaya,
lebih baik minta solusi kepada ahli kontruksi atau tempat membeli scaffolding. Lebar
scaffolding jangan sampai kurang dari 46 cm.
Scaffolding-Bagian dan Ukurannya
http://bitbitan.blogspot.co.id/2013/07/scaffo
lding-bagian-dan-ukurannya.html
Scaffolding-Bagian dan Ukurannya
SCAFFOLDING.

A. Bagian – Bagian Scaffolding dan ukurannya :

1. MAIN FRAME.
2. LEADER FRAME. 

Keterangan :

b = 193 cm a = 124 cm

Keterangan:

a = 124 cm

b = 91 cm

3. CROSS BRACING.

3.a. Cross Bracing Main Frame. 

3.b. Cross Bracing Leader Frame.

4. BASE JACK
5. HEAD JACK

6. JOIN PIN 

7. STRONGER
8. HORRY BEAM

9. SUPPORT

FUNGSI

A. Fungsi Scaffolding di Dalam Suatu Proyek / Konstruksi.

1. Sebagai penerima beban.

2. Sebagai penyangga.

3. Untuk mempermudah para pekerja menjangkau wilayah yang tinggi.

4. Sebagai penahan balok sesaat sebelum pengecoran.

B. Fungsi Support di Dalam Suatu Proyek / Konstruksi.


1. Sebagai penerima beban dan penyangga.

2. Sebagai penahan balok dan plat lantai sebelum pengecoran.

C. Fungsi Horry beam di Dalam Suatu Proyek / Konstruksi.

1. Sebagai penahan bekesting plat lantai sesaat.

2. Mempertahankan kedataran bekesting plat lantai sebelum dan sesudah pengecoran.

D. Fungsi Stronger di Dalam Suatu Proyek / Konstruksi

1. Untuk mengapit sisi-sisi bekesting kolom agar tertutup rapat.

2. Mempertahankan kedataran kolom sesuai dengan kedatarn bekesting.

http://bitbitan.blogspot.co.id/2013/07/scaffolding-bagian-dan-ukurannya.html
https://oilandgasmanagement.net/perancah-scaffolding/

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan
gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2
meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.

Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar
lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam,
meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti RRC
dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah.

Scaffolding sendiri terbuat dari pipa – pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu
proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek.
Karena adanya perbedaan antara biaya menggunakan bambu dan scaffolding. Scaffolding
digunakan sebagai pengganti bambu dalam membangun suatu proyek. Keuntungan
penggunaan scaffolding ini adalah penghematan biaya dan efisiensi waktu pemasangan
scaffolding.

Ada tiga type dasar :

 Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi dengan
pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-kerangka dan
outriggers
 Suspended scaffolds, yaitu platform tergantung dengan tali atau lainnya
 Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang
manusia

Fungsi Perancah 

 Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga keselamatan
kerja terjamin.
 Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di bawah harus terlindung
dari jatuhnya bahan atau alat.

http://jonika.org/fungsi-dan-kegunaan-scaffolding-untuk-pembangunan/

Ada beberapa fungsi utama sekaligus kegunaan dari scaffolding ini. Beberapa fungsi yang
banyak dirasakan manfaatnya oleh setiap orang yang tengah membangun sebuah bangunan
tersebut diantaranya seperti fungsinya yang berupa sebagai suport bagi setiap pegawai
bangunan dimana pada nantinya perancah ini bisa anda jadikan sebagai tatakan eleveasi yang
mampu menahan beban pada suatu area tertentu.

Selain itu, fungsi lainnya yang banyak dimanfaatkan ialah sebagai akses atau akomodasi bagi
setiap pegawai atau pekerja bangunan ketika tengah membangun suatu bangunan tertentu.
Kedua fungsi tersebut merupakan hal yang paling vital dalam meringankan beban pekerjaan
setiap orang dalam membuat suatu bangunan tertentu.
Cara Perangkaian / Pemasangan Scaffolding
http://www.jayawijayascaffolding.com/perangkaian-
scaffolding

Scaffolding merupakan bagian pipa yang terpisah pisah dan perangkaiannya menggunakan
klem klem dari besi , sebelum menggunakan scaffolding , ada baiknya simak petunjuk
perangkaian scaffolding berikut :

 Untuk pipa beban ringan,bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman berdiameter
luar 5cm (2 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 1.8 meter ( 6
feet / kaki) pada bentangan tidak lebih dari 3 meter ( 10 feet / kaki)

 Untuk pipa beban menengah, bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman
berdiameter luar 6cm (2,5 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 3
meter (10 feet /kaki)

 Untuk pipa beban menengah, bahan dari pipa baja dengan pengaman berdiameter
luar 5cm (2 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 1.5 meter ( 5
feet / kaki pada bentangan tidak lebih dari 3 meter (10 feet / kaki).

 Untuk pipa beban berat, bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman berdiameter
6cm (2,5 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 2 meter ( 6 feet /
kaki ) pada bentangan tidak lebih dari 3 meter ( 10 feet/ kaki)•Ketinggian scaffolding
bervariasi dan kekuatannya harus 4 kali beban maksimum yang akan dipikulnya.

 Pasang batang menyilang pada bagian lebar perancah pada setiap 1 set ketika
pemasangan horisontal, dan setiap kenaikan ke-empat secara vertikal.
SCAFFOLDING
http://purba-officer.blogspot.co.id/2011/10/scaffolding.html

Secara umum scaffolding atau staging ialah suatu bangunan peralatan (platform) yang dibuat
untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada
setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.
Scaffolding yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan dengan aman oleh seseorang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen,
kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan mempergunakan tangga.

Scaffolding atau staging memiliki potensi bahaya terhadap pekerja ketika memasuki atau
meninggalkannya. Agar aman, scaffolding harus terbuat dari material khusus yang diizinkan.
Pencegahan bahaya jatuh harus dilakukan terhadap pekerja diatasnya, termasuk pencegahan
terhadap benda-benda jatuh.

POTENSI BAHAYA (HAZARD):

-          Kegagalan komponen staging atau beban berlebih dapat menimbulkan keruntuhan unit keseluruhan
atau sebagian menyebabkan pekerja terjatuh.

-          Pekerja jatuh dari staging akibat lemahnya sisi penguat.

-          Benda-benda jatuh dari staging dan melukai pekerja dibawahnya.

-          Lonjakan (misalnya pergerakan lantai kerja) ketika bekerja dengan floating scaffolding.

-          Pekerja diatas scaffolding terjatuh ke lantai dibawahnya.

-          Benda-benda jatuh dari scaffolding dan mengenai pekerja dibawahnya.

PERSYARATAN:

-          Semua scaffolding dan penyangganya harus mampu menyangga beban sesuai rancangannya dengan
factor keamanan tidak kurang dari 4.

-          Semua kayu yang digunakan dalam konstruksinya harus lurus dan tidak cacat/rusak.

-          Scaffolding harus terawat dan dalam kondisi aman. Setiap komponen yang patah, terbakar atau
kerusakan lainnya harus diganti.
-          Benda-benda tidak stabil seperti drum, box, kaleng, tidak boleh dipergunakan sebagai lantai kerja
(platform) ataupun penyangga lantai kerja.

-          Scaffolding dalam pemasangan, pemindahan, pembongkaran, perubahan/modifikasi harus dalam


pengawasan personil yang berkompeten.

-          Pengelasan, pemanasan, riveting, atau pekerjaan dengan api terbuka (open flame) tidak boleh
dilakukan diatas staging gantung yang menggunakan fiber rope, dimana wire rope akan mudah rusak
akibat kerja panas.

-          Lifting bridles pada lantai kerja gantung dari crane harus mempunyi 4 kaki sehingga kestabilan lantai
kerja terjamin.

-          Jika hook crane memiliki kunci pengaman (safety latch), lifting bridles pada lantai kerja gantung dari
crane harus terikat dengan shackle ke lifting block, dengan kata lain harus dibuat tindakan
pencegahan bahaya lepas dari hook crane.

PAPAN LANTAI KERJA:

-          Papan untuk lantai kerja lebarnya tidak boleh kurang dari 2 x 10 inch (50 cm, OSHA).

-          Lantai staging tidak kurang dari 50 cm lebarnya kecuali dalam hal akibat struktur kapal   membuatnya
tidak mungkin menyediakan lebar yang dimaksud.

-          Papan platform yang dibangun keluar bagian penyangga pada ujung lain, panjangnya sekurangnya 6
inch (15 cm), jika lebih dari 12 inch maka papan harus dikencangkan ke bagian penyangga.

-          Papan tidak boleh melampaui beban kerja.

GUARDRAIL DAN TOEBOARD:

- Scaffolding dengan ketinggian lebih dari 5 kaki (150 cm) diatas permukaan, atau dengan jarak
tertentu diatas air, harus dilengkapi dengan rel:

Rel atas (top rail) tingginya 42 inch (105 cm) sampai 45 inch (112,5 cm)

Rel tengah (mid rail) berada ditengah antara lantai dengan rel atas

      -  Rel terbuat dari 2 x 4 inch (2 x 10 cm) papan, flat bar atau  pipa.
Jika menggunakan penyangga kaku, taut wire atau fiber rope harus cukup kuat.

Jika jarak antara penyangga lebih dari 8 kaki (240 cm), rel harus sebanding kekuatannya dengan 2 x 4
inch papan.

Rel harus kuat dan aman.

Jika terarah dengan kerja panas atau bahan kimia, rel dari fiber rope tidak digunakan.

Rel yang terbuat dari rantai juga dapat digunakan mengikuti persyaratan yang berlaku.

-          Penggunaan rel dapat diabaikan jika struktur kapal menghalangi pemakaiannya.

Jika tidak menggunakan rel, pekerja yang bekerja diketinggian lebih dari 5 kaki dan diatas
permukaan keras, harus menggunakan harness atau lifelines.

Pekerja yang bekerja diatas air harus dilengkapi dengan  buoyant work vest (berupa life jackets atau
ring)

-          Pekerja harus terlindung dari bahaya jatuh kekapal (akibat swinging) ketika bekerja diatas floating
scaffolding.

-          Untuk mencegah peralatan dan material jatuh menimpa pekerja dibawah, scaffolding dilengkapi
dengan papan kaki (toeboard), berukuran  sekurangnya 1 x 4 inch papan.

AKSES KE STAGING:

-          Staging dengan ketinggian lebih dari 5 kaki membutuhkan akses seperti ladder ramp, stairway.

-          Ramp dan stairway harus dilengkapi dengan handrail setinggi 36 inch (90 cm) juga midrail.

-          Tangga harus disediakan sehingga pekerja tidak perlu melangkah lebih dari satu langkah ke lantai
kerja.

-          Staging yang dibuat dari tangga harus mengikuti persyaratan khusus.

-          Staging lebih dari 3 kaki dibawah titik akses membutuhkan sifat dapat berpindah-pindah, langsung
atau sejenis Jacob ladder.
Cara Memasang Scafolding
Dalam pelaksanaan konstruksi, khususnya untuk pembangunan gedung lebih dari
satu lantai diperlukan perancah atau scaffolding baik itu terbuat dari kayu ataupun
dari bahan logam seperti pipa.
Seringkali para pekerja di lapangan melakukan pemasangan scaffolding secara
serampangan jika tidak diawasi dengan baik, padahal banyak kecelakaan kerja yang
terjadi di kita ini adalah bangunan ambruk yang salah satu penyebabnya adalah
pemasangan scaffolding yang tidak sesuai ketentuan atau asal pasang saja. Disini
tidak akan dibahas secara menyeluruh bagaimana memasang scaffolding yang
benar dan aman secara keseluruhan,  kami hanya akan menyoroti dari sisi
penempatan dudukkan untuk scaffolding tersebut.

Penempatan tempat kedudukan ujung dari scaffolding perlu diperhatikan benar, jika
tanah atau landasan yang ada miring perlu diratakan dengan baik, jika tanah nya
lembek perlu diperkeras ataupun diberi alas yang kuat dan cukup lebar agar tidak
terjadi kemungkinan tergelincir akibat tekanan dari atas atau pun ada pergerakan
gempa bumi misalnya.
Penempatan dudukkan seperti gambar diatas jelas-jelas sangat membahayakan,
pada kasus ini scaffolding di tempatkan pada tanah yang lembek kemudian pada
sebagian lokasi diberi penguat dengan dudukan dari balok kayu yang di letakkan
asal bisa menahan batang perancah saja. Kondisi ini sangat rawan untuk tergelincir.
Baik itu balok penahannya maupun batang perancahnya sendiri, walaupun sudah di
pakukan pada balok penahan.

Demikian juga pada contoh gambar diatas, penempatan tiang perancah dan sangat
tidak dianjurkan di lakukan di proyek pembangunan konstruksi.
Kesadaran para pekerja, mandor serta manajer proyek akan penting nya
keselamatan kerja sangat diperlukan, demikian pula peran akhli K3 Konstruksi
dalam melakukan identifikasi bahaya K3 dan pengendalian bahaya K3 perlu selalu di
ikut sertakan dan diberi peran yang cukup agar bisa melakukan inspeksi dan
pengawasan yang baik atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Karena jika sudah terjadi kecelakaan kerja akibatnya sangat fatal, selain dapat
menimbulkan korban tewas bagi pekerja juga kerugian atas bangunan konstruksi
yang sedang dibangun, kerugian waktu yang terhambat dalam penyelesaian
pekerjaan karena kecelakaan/bangunan ambruk misalnya, selain itu juga biaya yang
akan berlipat-lipat bahkan berpuluh kali lipat yang dibutuhkan dibandingkan dengan
biaya yang diperluan untuk pengendalian, jika saja sejak awal sudah di prediksi
bahaya mungkin bisa terjadi dan dilakukan pengendaliannya agar bahaya tersebut
tidak terjadi.
Pengertian Perancah Scaffolding dan
Jenisnya
https://oilandgasmanagement.net/perancah
-scaffolding/
March 9, 2017RiyandiUncategorized

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan
gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2
meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.

Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar
lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam,
meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti RRC
dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah.
Scaffolding sendiri terbuat dari pipa – pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai
kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau
tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan
antara biaya menggunakan bambu dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti bambu
dalam membangun suatu proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini adalah penghematan
biaya dan efisiensi waktu pemasangan scaffolding.

Ada tiga type dasar :

 Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi dengan
pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-kerangka dan outriggers
 Suspended scaffolds, yaitu platform tergantung dengan tali atau lainnya
 Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang manusia

Fungsi Perancah 

 Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga keselamatan kerja
terjamin.
 Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di bawah harus terlindung dari
jatuhnya bahan atau alat.
Jenis Perancah

1. Perancah Andang.

Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 – 3 m. Apabila pekerjaan lebih
tinggi maka tidak digunakan andang lagi. Macam – macam perancah andang:

 Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan. Untuk tinggi
perancah tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3
m, untuk pekerjaan lebih tinggi dari 3 m menggunakan perancah tiang.
Perancah andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk,
karena tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada perancah andang bambu ini sudah
disetel terlebih dahulu, sehingga tinggi dan panjangnya tidak dapat distel kembali. Biasanya
andang bambu dapat dipakai pada ketinggian pekerjaan tidak lebih dari 3 m, mengenai kaki
andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.

 Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan dapat dipindah-
pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak kaki perancah yang satu dengan
yang lain hingga 180 cm dengan tebal papan 3cm.

2. Perancah Tiang.

Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai diatas 3 m, Perancah tiang bisa dibuat
sampai 10 m lebih tergantung dari kebutuhan. Perancah tiang ada 3 macam:

a. Perancah tiang dari bambu.


Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan, baik pada bangunan
bertingkat maupun tidak. Alasannya adalah:

 Bambu mudah didapat, kuat, dan murah.


 Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang kembali tanpa merusak
bambu.
 Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.

b. Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi.

Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang bambu saja, berbeda
dengan perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.

Keuntungannya adalah sbb :


 Tidak terlalu banyak bambu yang dibutuhkan,
 Cara pemasangannya lebih cepat daripada perancah bambu,
 Lebih praktis dan menghemat tempat.
 Pemasangan konsol dapat dipindah dari tingkat 1 ketingkat diatasnya,
 Untuk tiang bambu tidak perlu dipotong,

c. Perancah tiang besi atau pipa.

Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai kopling, untuk penyetelannya
lebih cepat dibandingkan  perancah tiang bambu.

3. Perancah Besi Beroda


Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda dapat dipasang di
lapangan atau didalam ruangan. Fungsi rodanya  adalah untuk memindahkan perancah. Pada
perancah besi beroda sedikit lain dari perancah yang ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya
sudah berbentuk kusen, sehingga penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.

4. Perancah Besi tanpa Roda.


Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat vertikal,
tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar, Papan pengaman, tiang
sandaran, penutup sandaran, konsol penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga,
pinggiran tangga, anak tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.

5. Perancah Menggantung
Pada perancah menggantung digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit, pekerjaan finishing
pengecatan eternit, plat beton, dst. Jadi perancah menggantung digunakan pada pekerjaan bagian
atas saja dan pelaksanaannya perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai
tali atau rantai besi.

6. Perancah Frame
Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun sedemikian rupa
menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi
berlokasi tinggi.

7. Perancah Dolken

Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya digunakan untuk
tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah berdiameter 6 – 10 cm.

8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold


9. Strip Board One Side Scaffold

10. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding


11. Bracket One Side Scaffold
12. Independent Scaffold
 Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1.2m
 Mempunyai daya dukung sendiri
 Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan jarak 1.2m hingga
2.4m
 Balok lintang tidak dipasang ke dinding dari gedung
 Tetapi tidak berdiri sendiri, ini ditopang oleh struktur gedung

 Independent scaffold memerlukan ties untuk stabilitas lateral.
 Tanpa beban vertikal yang dialihkan pada gedung.
 Pasangan standards yang dihubungkan dengan gedung
 sejajar horizontal dengan horizontal tubes called ledgers.
 Ledgers berjarak vertikal pada the working height of 2m.

 Bagian dalam dan luar dari standar (tiang) dihubungkan dengan dengan transoms.
 Transoms umumnya dihubungkan dengan dengan standar di atas ledgers.
 Transoms dapat berjarak dari tiang 250mm untuk menyesuaikan panjang papan.
13. Birdcage Scaffold

 Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers, Transoms and
Braces
 Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan.
 Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari  scaffold platform

14. Access Tower Scaffold


 Scaffold yang hanya digunakan untuk access.
 Digunakan untuk menimbun material atau peralatan tidak diperbolehkan.
 Dibangun dengan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-Frames.
 Terutama digunakan untuk safe access to elevated areas.
 Access menggunakan tangga atau papan-papan
 Aluminium steps setiap level.
 Tidak diperuntukkan sebagai papan kerja.
 Tergantug dari tingginya access tower umumnya ringan dan digunakan untuk medium duty.
 Bila lebih dari 15m harus diperhitungkan dan di setujui penanggung jawab.
 Handrail, mid-rails and kick boards harus dipasang pada setiap level.
 Tower harus dikencangkan (secured) dengan gedung atau structure setiap dua lift.
 Tower tidak dapat berdiri sendiri.
 Pembebanan peralatan or materials menggunakan tower ini tidak praktis.
 Ladders harus bersandar pada sudut 1-4 lean, not vertical
 Ladders harus dikencangkan pada top and bottom.

15.  Cantilever Scaffold
 Cantilever scaffold ditopangkan atau disangga pada salah satu ujungnya
 Cantilever scaffold umumnya dibangun dengan pipa (tubular) dan fittings, tetapi sistem lain
dari scaffod dapat digunakan juga.

16. Putlog Scaffold


 Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung, berbeda dari
independent scaffold.
 Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m apart.
 Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure
 Ledgers dipasang pada tiang

 Ketinggian Lift 1.8 to 2m.
 Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang.
 Panjang pipa (Transoms) 1.5m

17. Suspended Scaffold

 Suspended scaffold ditopang dari atas


 Tidak ada penyangga dari bawah
 Digunakan pada bukaan yang tinggi
 Panjang suspended scaffold tidak boleh lebih dari 6m
 Semua suspended tubes perlu selalu diperiksa safety fittings
 Digunakan terutama pada tempat di atas air dimana scaffolding tidak dapat dibangunan di
atas tanah

18. Mobile Scaffold


 Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke tempat lain
 Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk  yang lebih tinggi lebih dari 3 m
 Tiang-tiangnya dipasang dengan roda
 Penggunaan ban (berisi angin) tidak diperkenankan
 Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in place.
 Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk mempermudah
moveability

contoh mobile scaffold:


Source: //tukangbata.blogspot.co.id
http://indojaya-scaffolding.com/cara-pemasangan-scaffolding-yang-benar/

Scaffolding atau perancah memang sangat dibutuhkan terutama dalam pembangunan gedung
atau bangunan yang memiliki lebih dari satu lantai. Perancah dapat membuat para pekerja
bangunan mencapai tingkat atau bagian dengan tinggi yang sudah diatur. Perancah dapat
terbuat darii beberapa material seperti misalnya kayu atau bahan logam seperti pipa. Selain
diletakkan diatas tanah, terdapat pula jenis perancah yang digunakan dengan cara
digantungkan. Perancah dengan jenis ini akan sangat berguna untuk mengerjakan pekerjaan
konstruksi bangunan seperti memasang eternity, mengukur atap, dan lain sebagainya. Jika
tidak diawasi dengan baik, seringkali kita menemukan banyak pekerja yang memasang
scaffolding atau perancah dengan serampangan. Banyak dari mereka yang memasang dengan
asal asalan dan tidan mengetahui seperti apakah sebenarnya prosedur pemasangan scaffolding
yang benar dan aman. Selain tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini juga dapat
menimbulkan resiko seperti misalnya bangunan yang ambruk dan dapat memakan korban.

Oleh karena itulah, pada kali ini kami akan memberikan informasi mengenai bagaimana cara
memasang scaffolding yang baik dan aman. Kami harap hal ini akan bermanfaat sebelum
anda membeli sebuah perancah dari jasa jual steger atau jual scaffolding yang ada. Namun
kali ini kami akan lebih menyoroti pada penempatan dudukan untuk perancah tersebut.

CV. Indo Jaya Logam jual scaffolding murah berkualitas

Penempatan dudukan pada sebuah perancah memang harus diperhatikan dengan baik. Jika
terdapat tanah atau landasan yang miring, maka akan lebih baik jika tanah atau landasan
tersebut diratakan terlebih dahulu. Selain itu, masalah lain yang mungkin datang adalah
apabila tanah yang akan digunakan sebagai landasan cenderung lembek. Jika anda
menemukan landasan seperti ini, maka akan lebih baik jika tanah tersebut diperkeras terlebih
dahulu. Terdapat pula cara lain yaitu dengan cara diberi alas yang cukup lebar dan luas agar
tidak terjadi kemungkinan tergelincir karena adanya tekanan dari atas atau missal ada sebuah
pergerakan secara tiba tiba seperti gempa bumi.

Untuk meningkatkan keselamatan para pekerja, tentu dibutuhkan kerjasama dan kesadaran
semua pihak. Mulai dari jasa jual steger atau scaffolding, pekerja itu sendiri, mandor dan
manajer proyek harus memiliki kesdaran untuk mematuhi prosedur dan ketentuan yang
berlaku. Selain itu, dibutuhkan juga peran ahli K3 Konstruksi. Peran ahli ini dapat dillihat
dari perannya untuk melakukan identifikasi akan bahaya K3 serta melakukan pengendalian
bahaya K3. Sangat penting untuk selalu mengikut sertakan ahli seperti ini untuk melakukan
inspeksi dan pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan.

Boleh dibilang akan lebih baik mencegah sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Kita semua
tahu bahwa jika kecelakaan kerja sudah terjadi, maka akibatnya pun dapat sangat fatal.
Akibat tersebut antara lain kemungkinan tewasnya pekerja konstruksi bangunan dan kerugian
terhadap bangunan konstruksi yang sedang dibangun. Hal ini karena jika terhadi sebuah
kecelakaan kerja seperti misalnya bangunan yang ambruk, maka tentu saja waktu
penyelesaian sebuab bangunan dapat terlambat.

Selain penyelesaian bangunan yang menjadi terlambat, biaya yang akan dibutuhkan pun
dapat membengkak hingga berkali kali lipat banyaknya jika dibandingkan dengan biaya
pengendalian yang memang sejak awal sudah dianggarkan. Oleh karena itu, jika semua
dilakukan sesuai dengan prosedur dengan tingkat kehati hatian yang sangat tinggi, maka
secara tidak langsung anda dapat mencegah membengkaknya anggaran yang tentu saja dapat
memberikan kerugian secara ekonomi bagi anda.
JENIS-JENIS BAHAN PERANCAH ATAU
SCAFFOLDING
https://jurnalk3.com/jenis-jenis-bahan-
perancah-atau-scaffolding.html

PERANCAH LOGAM BERBENTUK PIPA

Perancah logam berbentuk pipa adalah perancah siap pakai, serba guna, dapat disesuaikan
dengan berbagai masalah perancah yang timbul, dan ekonomis. Banyak produsen dan
penyalurnya yang menyediakan bantuan rekayasa untuk membantu perencanaan perancah
untuk berbagai situasi. Banyak penyalur melaksanakan pekerjaan pemasangan dan
pembongkarannya. Bangun perancah sesuai dengan petunjuk atau rekomendasi dari
produsen. Jangan melewati batas beban yang ditentukan oleh produsen, dan jangan
menggunakan bahan-bahan logam yang tidak sama bersama dalam satu perancah.

•Tempelkan peraturan keselamatan perancah pada tempat yang mudah terlihat dan pastikan
pekerja mentaatinya.
•Periksa semua peralatan sebelum digunakan. Jangan pernah menggunakan peralatan yang
cacat dan rusak.
•Peralatan selalu diperbaiki dengan baik. Jangan menggunakan bahan yang sudah berkarat
yang kekuatannya sudah tidak diketahui lagi.
•Periksa perancah yang sudah berdiri secara teratur untuk memastikan bahwa kondisinya
masih tetap aman.
Konsultasikan dengan penyalur perancah bila ada keraguan dengan produknya, jangan
mengambil resiko
•Berikan perhatian ekstra bila perancah logam digunakan didekat jaringan tenaga listrik
•Untuk menaiki atau menuruni perancah jangan dengan cara memanjat melalui rangka
silangnya, gunakan tangga atau undukan. Sediakan lantai untuk tempat berpijak yang
berpagar pada setiap jarak ketinggian 10 meter. Apabila ada tangga yang menyatu pada
sistem perancah maka tangganya harus sesuai dengan persyaratan tangga.
•Semua bahan perancah harus terpasang tegak lurus atau mendatar. Bagian-bagian dari
perancah logam terhubung dengan kuat dan terkunci
•Papan-papan perancah tidak boleh melampaui 30 cm atau kurang dari 15 cm dari kedua
penyangga dipinggir, untuk mencegah papannya bergerak. Ikat papan-papan pada perancah
dengan kuat.
•Agar tidak bergerak, ikat perancah pada bangunan atau struktur dengan teratur dengan
jarak tidak lebih dari 8 meter secara vertikal dan 9 meter horisontal.
CARA PEMASANGAN PERANCAH
( SCAFFOLDING) JENIS PIPA DAN
KLEM
https://jurnalk3.com/cara-pemasangan-
perancah-scaffolding-jenis-pipa-dan-
klem.html

PERANCAH PIPA DAN KLEM

Adalah merupakan perancah yang seluruh bagian-bagiannya terdiri dari pipa-pipa dan diikat
dengan sambungan berupa klem untuk mengikat antar bagian perancah.

JANGAN LEWATKAN:

 JENIS-JENIS BAHAN PERANCAH ATAU SCAFFOLDING


 CARA MENGGUNAKAN PERANCAH RANGKA BERBENTUK PIPA YANG DI LAS
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH / SCAFFOLDING MENARA
 SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN SCAFFOLDING
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH GANTUNG
 BAGAIMANA ANJUNGAN KERJA (SCAFFOLDINGS) YANG AMAN
•Untuk pipa beban ringan,bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman berdiameter luar
5cm (2 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 1.8 meter ( 6 feet / kaki)
pada bentangan tidak lebih dari 3 meter ( 10 feet / kaki)

•Untuk pipa beban menengah, bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman berdiameter luar
6cm (2,5 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 3 meter (10 feet /kaki)

•Untuk pipa beban menengah, bahan dari pipa baja dengan pengaman berdiameter luar
5cm (2 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 1.5 meter ( 5 feet / kaki
pada bentangan tidak lebih dari 3 meter (10 feet / kaki).

•Untuk pipa beban berat, bahan dari pipa baja dengan pipa pengaman berdiameter 6cm
(2,5 inci). Pemasangannya dengan jarak tidak boleh lebih dari 2 meter ( 6 feet / kaki ) pada
bentangan tidak lebih dari 3 meter ( 10 feet/ kaki)

•Ketinggian perancah bervariasi dan kekuatannya harus 4 kali beban maksimum yang akan
dipikulnya.

•Pasang batang menyilang pada bagian lebar perancah pada setiap 1 set ketika pemasangan
horisontal, dan setiap kenaikan ke-empat secara vertikal.
SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN
SCAFFO
https://jurnalk3.com/syarat-dan-cara-
memindahkan-scaffolding.htmlLDING

PENGAMAN SAAT MEMINDAHKAN


PERANCAH

•Amankan atau singkirkan semua bahan atau peralatan dari anjungan sebelum memindahkan
perancah
•Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah tidak sedang bergerak berpindah
•Jangan mencoba menggerakkan atau memindahkan perancah tanpa bantuan yang cukup
•Hati-hati dengan adanya lubang dilantai atau sesuatu di atas perancah
•Gunakan batang pengguat mendatar pada perancah pada setiap 6 meter

TIDAK SEORANG PUN BOLEH MENAIKI PERANCAH YANG SEDANG


BERGERAK KECUALI KONDISI YANG ADA

JANGAN LEWATKAN:

 JENIS-JENIS BAHAN PERANCAH ATAU SCAFFOLDING


 BAGAIMANA ANJUNGAN KERJA (SCAFFOLDINGS) YANG AMAN
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH GANTUNG
 CARA PEMASANGAN PERANCAH ( SCAFFOLDING) JENIS PIPA DAN KLEM
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH / SCAFFOLDING MENARA
 BAGAIMANA SYARAT-SYARAT UMUM KEAMANAN SCAFFOLDINGS

•Lantai atau permukaan tanahnya dalam kemiringan maksimum 30 dan bebas dari lubang,
tidak rata, atau benda-benda penghalang
•Ukuran minimum sisi dasar perancah adalah setengah ukuran tingginya
•Roda-rodanya dilengkapi dengan lapisan karet atau sejenis
•Perancah logam yang tinggi harus selalu dikontrol untuk memastikan tidak terkena kabel
listrik diatas.
ARTIKEL TERBARU

 Sejarah Keselamatan Kerja


 Alat untuk Mengangkat Orang Cedera
 Pengaruh Kebisingan Terhadap Kehidupan Manusia
 Bagaimana Jenis dan Cara Penggunaan Alat Pelindung Diri yang Benar
 Jenis Alat Keselamatan Bekerja Diketinggian

TRENDING NOW

 jurnal k3 lengkap
 nama buat gotong orang di pramuka
 prosedur pemasangan scaffolding pdf
 nama alat pembawa orang sakit
 benda untuk mengangkat orang sakit

JurnalK3.com» Ahli K3» SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN SCAFFOLDING


https://jurnalk3.com/cara-aman-menggunakan-perancah-scaffolding-menara.html

CARA AMAN MENGGUNAKAN


PERANCAH / SCAFFOLDING MENARA

Perancah menara dapat dipasang dengan cepat dan dapat memberikan


sarana yang aman dan baik. Bagaimanapun juga alat ini juga terlibat dalam sejumlah
kecelakaan setiap tahunnya. Kecelakaan-kecelakaan ini biasanya terjadi karena perancah
dipasang dengan tidak benar atau digunakan secara tidak benar. Bila suatu perancah menara
akan digunakan, maka:
•Ikuti petunjuk produsen dalam pemasangan, penggunaan dan pembongkarannya. Miliki
salinan dari instruksi penggunaan yang tersedia bila perancah disewa. Perusahaan harus
menyediakan informasi ini.
•Menara harus tegak lurus dan kakinya duduk dengan baik pada tanah yang keras dan rata.
•Kuncilah setiap roda penyangga, alas pelat akan memberikan stabilitas yang lebih besar
bila menara tidak harus dipindahkan
•Sediakan sarana yang aman untuk mencapai dan meninggalkan anjungan kerja di atasnya,
contohnya, tangga dalam. Memanjat dari bagian luar dapat menyebabkan menara terguling.
•Pasang pelindung pinggiran (pagar pengaman atau pelindung lain yang sesuai, dan papan
pelindung) pada anjungan dari tempat dimana orang dapat terjatuh dari ketinggian 2 meter
atau lebih.
•Ikatlah menara dengan kuat pada struktur yang sedang dilayani atau buat pendukung
tambahan yang lain bila:

1.Manara bertingkat
2.Kelihatannya ada angin yang kuat
3.Digunakan untuk penyemprotan udara atau air bertekanan
4.Bahan yang berat diangkat melalui bagian luar menara
5.Dasar menara terlalu kecil untuk memberikan stabilitas pada ketimggian menara.

JANGAN LEWATKAN:

 BAGAIMANA ANJUNGAN KERJA (SCAFFOLDINGS) YANG AMAN


 JENIS-JENIS BAHAN PERANCAH ATAU SCAFFOLDING
 CARA PEMASANGAN PERANCAH ( SCAFFOLDING) JENIS PIPA DAN KLEM
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH GANTUNG
 TIPS BEKERJA YANG AMAN DI TEMPAT YANG TINGGI
 BAGAIMANA TEKNIK KERJA MELALUI TALI

•Bila diperlukan penyangga, periksa letaknya apakah sudah selesai, setelah perancah
berdiri. Pastikan bahwa perancah diperiksa dari waktu ke waktu
•Jangan menggunakan tangga berdiri pada anjungan kerjanya atau memberikan beban
horisontal lainnya yang dapat menggoyangkan menara
•Jangan memberikan beban lebih pada anjungan kerja
PERSYARATAN MENGGUNAKAN
PERANCAH/SCAFFOLDING
BERPINDAH
https://jurnalk3.com/persyaratan-
menggunakan-perancahscaffolding-
berpindah.html
PERANCAH BERPINDAH

Perancah berpindah atau bergerak adalah perancah logam berbentuk pipa yang dapat dengan
mudah dipindah-pindahkan lokasinya. Perancah ini juga dapat dibuat dari komponen khusus
yang dibuat sesuai dengan kebutuhannya. Persyratan untuk perancah berpindah adalah:

•Perancah bergerak hanya digunakan pada permukaan yang keras, datar dan bersih
•Tinggi perancah yang berdiri bebas tidak boleh melebihi 3 kali ukuran sisi terkecil dari
ukuran dasarnya
•Gunakan tenaga yang cukup dan sedekat mungkin dengan dasar perancah untuk
memindahkannya
•Jaga kestabilan perancah sewaktu memindahkannya dari satu lokasi ke lokasi yang lain

JANGAN LEWATKAN:

 JENIS-JENIS BAHAN PERANCAH ATAU SCAFFOLDING


 SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN SCAFFOLDING
 Manajemen Resiko Untuk Truk dan Peralatan Bergerak
 Rekomendasi Untuk Pemeriksaan Keselamatan Listrik
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH GANTUNG
 4 Tips Sebelum Memulai Penggalian

PENGAMAN SAAT MEMINDAHKAN PERANCAH

•Amankan atau singkirkan semua bahan atau peralatan dari anjungan sebelum
memindahkan perancah
•Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah tidak sedang bergerak berpindah
•Jangan mencoba menggerakkan atau memindahkan perancah tanpa bantuan yang cukup
•Hati-hati dengan adanya lubang dilantai atau sesuatu di atas perancah
•Gunakan batang pengguat mendatar pada perancah pada setiap 6 meter

TIDAK SEORANG PUN BOLEH MENAIKI PERANCAH YANG SEDANG


BERGERAK KECUALI KONDISI YANG ADA

•Lantai atau permukaan tanahnya dalam kemiringan maksimum 30 dan bebas dari lubang,
tidak rata, atau benda-benda penghalang
•Ukuran minimum sisi dasar perancah adalah setengah ukuran tingginya
•Roda-rodanya dilengkapi dengan lapisan karet atau sejenis
•Perancah logam yang tinggi harus selalu dikontrol untuk memastikan tidak terkena kabel
listrik diatas.
BAGAIMANA SYARAT-SYARAT UMUM
KEAMANAN SCAFFOLDINGS
https://jurnalk3.com/bagaimana-syarat-
syarat-umum-keamanan-scaffoldings.html

PERANCAH(SCAFFOLDINGS)

Perancah adalah anjungan kerja yang dibangun untuk membantu baik pekerja maupun bahan-
bahan bangunan. Ini merupakan struktur sementara, digunakan untuk pekerjaan
pembangunan dan pemeliharaan bangunan, dibuat dari kayu atau logam yang menunjang
lantai kerja diatas.

SYARAT-SYARAT UMUM KEAMANAN PERANCAH(SCAFFOLDINGS)

JANGAN LEWATKAN:

 Tips Keamanan yang perlu Diperhatikan Pada Pekerjaan Atap


 BAGAIMANA ANJUNGAN KERJA (SCAFFOLDINGS) YANG AMAN
 SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN SCAFFOLDING
 Mencegah Cedera Dari Benda-Benda Yang Mungkin Terjatuh
 CARA AMAN MENGGUNAKAN PERANCAH / SCAFFOLDING MENARA
 Cara Merencanakan Pengangkatan Yang Aman

•Sediakan perancah untuk semua pekerjaan kecuali bila dapat dilakukan dengan aman dari
lantai atau tanah.
•Perancah dirancang, dibangun, diubah dan dibongkar oleh petugas yang ahli dan juga
dipimpin oleh supervisor yang ahli.
•Semua perancah harus dirancang, dibangun, dan dipelihara sesuai dengan petunjuk dari
produsennya dan standar industri.
•Bagian-bagian dari perancah yang rusak atau lemah harus segera diperbaiki atau diganti.
•Jangan menggabungkan bagian-bagian dari perancah dari produsen yang berbeda.
•Perancah diletakkan pada pondasi yang kuat dan rata. Tanah atau pondasinya harus
mampu menahan berat perancah dan berbagai baban yang akan diletakkan diatasnya. Hati-
hati terhadap rongga-rongga kosong seperti ruang bawah tanah atau timbunan tanah
lembek, yang mengakibatkan anjungan dapat roboh bila memperoleh beban. Berikan
pendukung tambahan bila diperlukan.
•Jangan menggunakan kotak, drum, batu bata, atau balok beton untuk mengganjal atau
mendukung perancah
•Perancah meletakkannya harus datar
•Ditahan atau diikat pada suatu struktur permanen atau lainnya yang stabil. Rangka ini akan
stabil bila ditahan dan ditegakkan dengan baik. Letakkan penghubung rangka pada
tempatnya saat perancah ditegakkan.
•Perancah harus mampu menahan beban yang akan diletakkan diatasnya. Perancah
biasanya tidak dirancang untuk memikul beban berat diatas anjungan kerjanya.

Rancangan perancah adalah untuk dapat menahan setidaknya 4X beban yang mungkin ada,
dari beban pekerja dan bahan-bahan bangunanya.

•Rangka, lantai kerja, tangga naik, lantai dasar perancah, harus bersih dari minyak, gemuk,
lumpur dan bahan-bahan lain yang dapat membahayakan penggunanya.
•Lebar perancah, lantai kerja, harus cukup untuk bekerja dan meletakkan bahan-bahan.
Lebarnya jangan kurang dari 46 cm
•Papan-papan perancah didukung penuh dan tidak menggantung.
•Bila diatas perancah ada orang yang bekerja, maka perancah harus diberi pelindung untuk
pekerja yang sedang menggunakannya. Pelindung ini jangan lebih tinggi dari 3 meter diatas
lantai kerja perancah, terbuat dari papan atau bahan lain yang cukup kuat.

Anda mungkin juga menyukai