Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak yang baik hati dan tinggal dengan kedua
orangtuanya. Mereka tinggal di sebuah desa bernama Raqamat yang terletak di Negeri Najran.
Negeri Najran dipimpin oleh seorang raja yang sangat jahat bernama Dzu Nawas dan biasa
dipanggil sebagai Raja Yusuf. Raja Yusuf beragama Yahudi, ia juga memiliki penyihir yang
mengikutinya kemanapun untuk menjaganya. Bahkan, raja yang terkenal jahat ini mengaku
sebagai Tuhan.
Pada suatu hari, Raja sedang duduk di singgasananya, dan disampingnya tukang ishir
mendampinginya. Raja pun berkata: wahai penyihir, lihatlah orang-orang menyembahku, ini
semua karena kamu, apa yang harus aku lakukan tanpamu.
Waktu telah berlalu, penyihir sang raja semakin tua dan tidak seperti dulu lagi yang bisa menjaga
Raja Yusuf kemanapun pergi. Sang penyihirpun berkata kepada sang Raja Yusuf, “Wahai Yang
Mulia Raja. Umurku sekarang sudah tua dan tidak dapat lagi menjaga Yang Mulia Raja.
Maka, berilah aku seorang anak yang akan aku ajari ilmu sihir untuk menjadi penerusku
sehingga bisa menjaga Yang Mulia Raja”
Lalu, Raja pun memerintahkan pasukannya untuk pergi mencari seorang anak yang akan
dijadikan murid penyihir. Beberapa waktu kemudian, dapatlah seorang anak yang berasal dari
Desa Raqamat dan raja pun mengirimkannya kepada penyihir. Di hari pertama, anak baik ini
pergi kepada penyihir dengan perasaaan bahagia dan bangga karena membayangkan akan
memakai pakaian bagus, memiliki harta banyak, dan akan menjadi orang terkenal di seantero
negeri bahkan menjadi orang terkaya setelah raja, serta semua yang dia inginkan akan tercapai.
Ia pun mulai belajar ilmu sihir kepadanya. Sang penyihir sangat gembira ketika anak yang ia
ajari tentang ilmu sihir itu, memiliki perilaku yang baik dan otak yang cerdas.