Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN KE-48

KISAH PEMUDA BERIMAN DAN ASHABUL UHDUD


Oleh : Drs. HN Taufiq, M.Ag

 Sumber Data :
1. Hadits Qudsi : Riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad
2. Al-Qur’an : Surat Al-Buruj (85) : 4-10

 Lokasi Peristiwa :
Negara Yaman

 Pelaku Sejarah :
1. Raja dan Pembesar Najran
2. Pemuda beriman
3. Pendeta Nasrani
4. Kaum beriman (Nasrani Najran)

KRONOLOGI PERISTIWA
Rasulullah SAW menjelaskan :
1. Seorang raja memiliki tukang sihir yang sudah tua.
2. Tukang sihir minta kpd raja seorang pemuda yang akan jadi kadernya.
3. Raja menyetujui permintaan tukang sihir.
4. Ketika pemuda tsb hendak menemui tukang sihir, ia bertemu rohib (pendeta) yang
memberinya hikmah. Sebaliknya jika ia bertemu tukang sihir, maka ia dipukuli.
5. Peristiwa pemukulan tsb diceritakan kpd sang pendeta, lantas ia dinasehati : “jika kamu takut
kpd tukang sihir, maka katakan “ aku ditahan keluargaku”, begitu pula sebaliknya jika kamu
takut kpd keluargamu, maka katakan “ aku ditahan tukang sihir”.
6. Dlm perjalanan pulang, ia melihat binatang besar menghalangi perjalanan orang-orang.
7. Pemuda berujar : ini saat yang tepat untuk menguji siapa yang lebih utama; pendeta atau
tukang sihir ?
8. Pemuda tsb berdo’a kpd Allah : “Ya Allah, jika perkara rohib yg lebih Engkau sukai drpd
tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini hingga mati”, selanjutnya binatang tsb dilempari
batu dan mati. ( orang-orang menyaksikan kasus tsb ).
9. Pemuda itu lalu menceritakan kasus tsb kpd sang pendeta. Sang pendeta lalu berkata :
“Wahai pemuda, anda sekarang lebih utama drpd saya krn anda telah mencapai apa yg aku
telah ketahui. Anda akan mendapat cobaan yang besar”.
10. Atas ijin Allah, pemuda tsb dapat menyembuhkan orang buta, penyakit kusta dan berbagai
macam penyakit.
11. Suatu saat, ajudan raja berobat ke pemuda tsb dari kebutaannya dengan memberi hadiah yg
banyak. Pemuda tsb berkata : “yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah, saya tdk bisa
sama sekali. Jika anda mau beriman kpd Allah, saya akan berdo’a semoga Allah
menyembuhkan anda”. Ajudan tsb mau beriman dan akhirnya benar-benar sembuh.
12. Ajudan tsb lantas bekerja mendampingi raja seperti biasanya.
13. Raja bertanya kpd ajudan tsb : “siapakah yang telah menyembuhkan penyakitmu ?”
14. Ajudan menjawab “ Rabbku” ( Tuhanku ).

1
15. Raja bertanya lagi : “Apakah engkau mempunyai tuhan selain aku ?”
16. Ajudan menjawab : “Robbku dan Robb paduka raja adalah Allah” ( ajudan tsb disiksa sampai
ia menunjuk kpd pemuda yg menyembuhkannya)
17. Raja mendatangkan pemuda tsb dan berkata: “wahai anak muda, sungguh sihirmu telah
mampu menyembuhkan orang buta, berpenyakit kusta dan kamu dpt berbuat apa saja”.
18. Pemuda menjawab : “Sesungguhnya aku tdk mampu menyembuhkan penyakit apapun, krn
yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah”.
19. Pemuda tsb akhirnya disiksa sampai menunjukkan sang pendeta ( gurunya).
20. Sang pendeta dihadirkan kehadapan raja dan dikatakan :”Wahai pendeta, tinggalkan
agamamu yang baru”!
21. Sang pendeta menolak lantas dibunuh dgn cara digergaji kepalanya.
22. Berikutnya, ajudan dihadirkan seperti sang pendeta. Karena sikapnya yang tidak berbeda,
maka nasib keduanya juga sama.
23. Selanjutnya, sang pemuda dihadirkan dan diberi pertanyaan yg sama.
24. Sikap pemuda tsb ternyata sama dengan sang pendeta dan sang ajudan.
25. Raja memberi perintah kpd pasukannya, agar membawa pemuda tsb ke puncak bukit, jika
pemuda tsb mau meninggalkan agamanya yg baru, maka bebaskan dia, tapi jika tdk mau
berubah, maka lemparkan dia dari atas bukit”.
26. Dalam perjalanan ke bukit, pemuda tsb berdo’a : “Ya Allah, cukupkanlah aku dari mereka
dengan apa saja yang Engkau kehendaki”.
27. Bukit bergoncang (gempa), semua pasukan mati dan pemuda tsb selamat. Lantas ia kembali
menghadap raja.
28. Raja bertanya: “Apa yang dilakukan para prajuritku kepadamu?”
29. Pemuda menjawab : “ Allah telah menyelamatkanku dari tipudaya mereka”.
30. Raja memberi perintah pasukan agar membawa pemuda tsb ke tengah lautan dengan misi
yang sama.
31. Dalam perjalanan ke tengah laut, pemuda tsb berdo’a : “ Ya Allah, jagalah aku dari tipudaya
mereka dengan kehendak-Mu”.
32. Perahu mengalami musibah dan mereka tenggelam, sementara pemuda tsb selamat. Lantas
kembali menghadap raja.
33. Raja bertanya; “apa yg telah dilakukan prajuritku kepadamu ?”
34. Pemuda tsb menjawab: “Allah telah menyelamatkan aku dari makar mereka”.
35. Lantas pemuda tsb berujar: “Paduka raja tdk akan bisa membunuhku, kecuali jika paduka
mau mengikuti perintahku”.
36. Raja bertanya : “apa itu ?”
37. Pemuda tsb menjelaskan sbb : Jika paduka ingin membunuhku, maka bawalah aku ke
tempat yg tinggi, lalu saliblah aku disana, dan panahlah aku dengan anak panah milikku
serta bacalah bismillahi robbil ghulam”.
38. Raja melaksanakan perintah tsb dan matilah pemuda tsb.
39 (diluar dugaan sang raja) Peristiwa tsb justru membuat masyarakat ramai-ramai menyatakan
diri beriman kpd Robb pemuda tsb.
40. Mayat pemuda tsb dibawa kehadapan sang raja dan dikatakan “apa yg paduka khawatirkan
kini benar-benar telah terjadi, masyarakat telah menyatakan beriman kpd Allah”.
41. Sang raja geram dan memerintahkan membuat parit (uhdud) dan menyalakan api di
dalamnya.
42. Selanjutnya, sang raja memberi ultimatum ; “Barangsiapa yg tidak meninggalkan agama
barunya, maka akan dilemparkan ke dalam api”.

2
43. Kaum Nasrani yg beriman, semuanya masuk ke dalam api, dan yg terakhir kali masuk
adalah seorang perempuan sambil menggendong bayinya. Sang bayi berkata: “Wahai ibuku,
bersabarlah, karena sesungguhnya ibu berada dalam kebenaran”.

44. Keterangan :
Para pembuat parit berapi (pembesar Najran di Yaman) di akhirat akan masuk neraka
Jahannam (QS. Al-Burujj : 10)

HIKMAH
 Keberuntungan selalu berpihak kepada orangorang yang beriman (QS. Al-Mukminun : 1)
 Orang yang beriman pasti mendapat ujian dari Allah (QS. Al-Ankabut : 2-3)
 Orang yg beriman dan bermal shaleh akan masuk surga Firdaus dan kekal di dalamnya (QS.
Al-Kahfi: 107-108)
 Orang yang beriman dan bertaqwa memiliki masa depan yang baik di dunia dan akhirat
( QS. Yunus : 62-64)

MUHASABAH ( EVALUASI DIRI )


Allah berfirman dlm Hadits Qudsi :
“Wahai manusia, barangsiapa bersedih karena persoalan dunia, maka ia hanya akan semakin jauh dari
Allah, semakin sengsara di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang
tsb dirundung duka selamanya, kebingungan tiada akhir, kepapaan yg berlarut-larut, dan angan-angan
yg selalu mengusik ketenangan hidupnya”

Anda mungkin juga menyukai