Anda di halaman 1dari 66

Kisah Menggugah Iman

Ustadz Mat juri supandi

KISAH MENGGUGAH
IMAN
Versi Kitab Usfuriyah

Penulis:Ustadz Mat juri supandi


Editor dan layout: Muhammad Wafir SH
Desain Cover: Muhammad Wafir

1
Kisah Menggugah Iman

ISBN:
Penerbit:
Redaksi:

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang dilarang


memperbanyak buku ini dengan cara apapun tanpa izin tertulis

Kata Sambutan

2
Kisah Menggugah Iman

Daftar Isi

3
Kisah Menggugah Iman

Kata Pengantar

4
Kisah Menggugah Iman

1.Hadits Pertama
Keutamaan Menyayangi Makluk Di Bumi

5
Kisah Menggugah Iman

dari Abdullah bin umar radhiyallahu ‘anhu, yang berkata:


Rasulullah, orang orang yang penyayang, maka akan disayangi
oleh Allah , sayangilah semua makhluk yang ada di bumi,
niscaya semua makhluk yang ada di langit akan menyayangi
kalian.
Hikayat. 1
Suatu Sayyida Umar berjalan kaki di jalanan kota,
kemudian beliau melihat seorang anak kecil yang ditangannya ada
seekor burung, burung tersebut dibuat mainan oleh anak kecil itu,
lantas beliau merasa kasihan terhadap burung tersebut dan
dibelilah burung tersebut dari anak kecil itu lalu dilepaskan oleh
beliau . ketika beliau telah wafat banyak orang yang melihat
beliau dalam mimpi dan mereka menanyakan tentang keadaan
beliau, mereka bertanya “apa yang Allah lakukan
kepadamu?” beliau menjawab “Allah telah mengampuniku dan
memaafkanku”, mereka kembali bertanya “Dengan amal apa?
dengan kedermawananmu atau keadilanmu atau
kezuhudannmu?” beliau menjawab “Ketika kalian meletakkanku
di dalam kubur, memendamku dengan tanah dan meninggalkanku
sendirian, datanglah kepadaku dua malaikat yang gagah hingga
membuat akalku tak bisa berfikir dan persendianku gemetar
karena kegagahannya, kedua malaikat itu membawaku,
mendudukkanku dan hendak menanyaiku, saat itu aku mendengar
“tinggalkan hamba-Ku dan jangan kalian menakutinya karena
Aku menyayanginya dan memaafkannya karena dia telah
menyayangi seekor burung di dunia maka Aku menyayanginya di
akhirat”.

6
Kisah Menggugah Iman

Hikayat.2
Ada seorang hamba dari golongan bani isra’il lewat di bukit pasir
dia melihat seorang bani isra’il kelaparan dan dia memberikan
tepung dan semoga tepung itu bisa mengenyangkan perutnya ,
maka Allah SWT menurunkan kepada salah seorang nabi mereka
untuk mengatakan kepada fulan bahwa Allah SWT telah
memerintahkan atasmu pahala, walaupun itu hanya tepung.

2. Hadist kedua
Larangan Putus Asa Dari Rahmat Allah
Dari ibnu mas’ud ra, nabi bersabda : Pelaku dosa yang
mengharap ridho Allah itu lebih dekat daripada ahli ibadah yang
memutus rahmat.
Hikayat.1
Dikabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam dari Umar
bahwasannya pada umat terdahulu ada seseorang yang
bersungguh-sungguh dalam bceribadah, dan dia bersikeras dalam
ibadah untuk dirinya sendiri namun dia memutus orang-orang dari
rahmatnya Allah ta’ala kemudian dia meninggal, lantas dia
bertanya “Wahai Tuhan apa yang Engkau siapkan untukku dari-
Mu?” Allah menjawab “Neraka”, dia bertanya “Wahai Tuhan,
lantas dimana ibadahku dan kesungguhanku?” Allah
menjawab “Sesungguhnya engkau telah memutus orang-orang
dari rahmat-Ku di dunia maka hari ini Aku memutusmu dari
rahmat-Ku”.

7
Kisah Menggugah Iman

Hikayat.2
Diriwayatkan dari Abu huroiroh RA dari Nabi SAW
bahwasannya ada seseorang yang tidak pernah berbuat kebaikan
sama sekali kecuali hanya tauhid, maka tatkala maut
mendatanginya dia berkata pada keluarganya: “Jika aku telah mati
maka bakarlah aku dengan api hingga menjadi abu, kemudian
buanglah aku di lautan pada hari yang banyak angin”, maka
setelah keluarganya melaksanakannya tiba tiba dia berada dalam
genggaman Allah Taala, Allah bertanya “Apa yang membuatmu
melakukan apa yang telah kau lakukan?” dia
menjawab “ketakutanku pada-Mu”, kemudian Allah
mengampuninya sebab hal tersebut padahal dia tidak melakukan
suatu kebaikan apapun melainkan tauhid.

 
Hikayat.2
Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki di zaman Musa as
yang di waktu matinya tidak ada orang yang mau memandikan,
mengkafaninya, karena kejahatannya. Kemudian orang-orang
mengusungnya dan melemparkannya ketempat sampah. Maka
Allah mewahyukan kepada Musa:

'Hai, Musa ada seorang laki-laki meninggal dunia di tempat, si


fulan dibuang di tempat sampah, sedangkan dia adalah seorang
wali-Ku dan mereka tidak memandikan dan mengkafani maupun

8
Kisah Menggugah Iman

menguburnya, maka pergilah engkau dan mandikan dia lalu


kafanilah dan shalatkanlah serta kuburlah orang itu.”
Kemudian datang Musa ke tempat itu dan bertanya kepada
mereka tentang mayat itu. Orang-orang berkata kepadanya:

“Orang itu mati dalam sifat begini dan begini dan ia seorang yang
banyak berbuat kejahatan”.
Musa berkata: “Di mana tempatnya? Allah telah mewahyukan
kepadaku untuk kepentingan orang itu”. Musa berkata pula :
“Tunjukkan kepadaku tempatnya”.
Orang-orang itu pergi bersama Musa.
Tatkala Musa melihat mayat tergeletak di tempat sampah dan ia
telah diberi tahu orang-orang tentang kejelekan perbuatan-
perbuatannya, maka Musa berkata kepada Tuhannya :
“Wahai Tuhanku, Engkau telah menyuruhku mengubur dan
menshalatkannya sedangkan kaumnya menyaksikan kejahatannya
dan Engkau lebih mengetahui daripada mereka mengenai pujian
dan celaannya”.

Maka Allah Ta’ala mewahyukan kepadanya: “Hai Musa, benarlah


kaumnya mengenai apa yang mereka katakan tentang keburukan
perbuatan-perbuatannya hanya saja ia memohon kepada-Ku pada
waktu wafatnya dengan tiga hal, yang apabila semua orang

9
Kisah Menggugah Iman

berdosa dari mahluk-Ku, memohon kepada-Ku dengan


perantaraan ketiga hal itu, niscaya Ku-berikan pada apa yang
dimohonnya itu. Bagaimana Aku tidak kasihan kepadanya ketika
ia memohon, sedangkan Aku adalah yang Maha Penyayang di
antara para penyayang.”

Musa berkata: “Wahai Tuhanku, apakah ketiga perkara itu?”

Allah Ta’ala menjawab:

“Tatkala menjelang mati, orang itu berkata : “Wahai Tuhanku,


Engkau mengetahui pada diriku bahwa aku melakukan maksiat
sedang aku tidak menyukai maksiat dalam hatiku, akan tetapi
dalam diriku terdapat tiga perkara hingga aku melakukan maksiat
kendati tidak menyukai maksiat dalam hatiku”.

Yang pertama: Hawa nafsu dan teman yang buruk dan Iblis
terkutuk. Ketiga perkara ini menjerumuskan ku kedalam maksiat,
karena Engkau tahu pada diriku apa yang ku ucapkan, maka
ampunilah aku.

Yang kedua, Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya


Engkau mengetahui bahwa aku melakukan maksiat dan aku
bergaul dengan orang-orang yang suka berbuat maksiat, namun

10
Kisah Menggugah Iman

aku suka menemani orang-orang saleh dan lebih kusukai daripada


orang-orang fasik”.

Yang ketiga, Orang itu berkata: “Sesungguhnya Engkau


mengetahui, sesungguhnya orang-orang saleh lebih aku cintai
daripada orang-orang fasik, hingga seandainya ada dua orang,
yang satu orang baik-baik dan yang lain orang jahat niscaya
kudahulukan keperluan orang baik-baik daripada orang-orang
jahat”.

Hikayat.3
Dalam suatu riwayat oleh wahab bin Munabbah diceritakan:
Orang itu berkata : “Wahai Tuhanku, andaikata Engkau maafkan
dan ampuni dosa-dosa ku niscaya para wali dan nabi-Mu gembira
dan sedihlah setan musuhku dan musuh-Mu, dan andaikata
Engkau menyiksaku lantaran dosa-dosaku, niscaya gembiralah
setan dan para pengikutnya dan sedihlah para nabi dan wali, dan
aku tahu bahwa kegembiraan para wali lebih Engkau sukai
daripada kegembiraan setan, dan para pengikutnya. Maka
ampunilah aku, ya Allah. Sesungguhnya Engkau mengetahui apa
yang kukatakan, dan kasihanilah aku serta maafkanlah aku”.

Allah Ta’ala berkata: “Maka Aku pun mengasihani dan


mengampuni serta memaafkannya, karena sesungguhnya Aku

11
Kisah Menggugah Iman

Maha Pengasih dan Penyayang khususnya terhadap siapa yang


mengaku berdosa di hadapan-Ku dan orang ini telah mengaku
berdosa, maka Kuampuni dan Kumaafkan dosanya. Hai Musa,
lakukanlah apa yang Kuperintahkan kepadamu, karena Aku
mengampuni dengan kehormatannya siapa yang mensholatkannya
jenazahnya dan menghadiri penguburannya”. (HR. Thabrani, dari
Abi Hatim).

3. hadist yang ketiga


Anjuran bagi orang berumur untuk kembali kepada Allah
SWT.
Dari anas bin malik ra. Dalam sebuah hadits qudsi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya
Allah SWT selalu melihat wajah orang yang sudah tua pada
waktu siang dan sore, kemudian Allah SWT berfirman: Wahai
hamba-Ku, sungguh sudah tua umurmu, sudah keriput kulitmu,
sudah lemah tulangmu, sudah dekat ajalmu, sudah dekat pula
engkau bertemu dengan-Ku. Malulah pada-Ku, maka niscaya
akupun malu untuk menyiksamu di dalam neraka.

Hikayat.1
Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Sayyidina
Ali karramallahu wajhah sedang tergesa-gesa berjalan menuju
masjid untuk melakukan jamaah sholat shubuh. Akan tetapi dalam
perjalanan di depan beliau ada seorang kakek tua yang berjalan

12
Kisah Menggugah Iman

dengan tenang. Kemudian Sayyidina Ali memperlambat langkah


kaki tidak mendahuluinya karena memuliakan dan menghormati
kakek tua tersebut.

Hingga hampir mendekati waktu terbit matahari barulah beliau


sampai dekat pintu masjid. Dan ternyata kakek tua tersebut
berjalan terus tidak masuk ke dalam masjid, yang kemudian
Sayyidina Ali karramallahu wajhah akhirnya mengetahui bahwa
kakek tua tersebut adalah seorang Nasrani.

Pada saat Sayyidina Ali karramallahu wajhah masuk ke dalam


masjid beliau melihat Rasulullah beserta jamaah sedang dalam
keadaan ruku'. (Sebagaimana diketahui bahwa ikut serta ruku'
bersama dengan imam berarti masih mendapatkan satu rakaat).
Rasulullah waktu itu memanjangkan waktu ruku'nya hingga kira-
kira dua ruku'. Kemudian Sayyidina Ali karramallahu wajhah ber-
takbiratul ihram dan langsung ikut serta ruku'.

Setelah selesai shalat para sahabat bertanya kepada Rasulullah:


Wahai Rasulullah tidak biasanya engkau ruku' selama ini, ada
apakah gerangan? Beliau menjawab: Pada waktu aku telah selesai
ruku' dan hendak bangkit dari ruku' tiba-tiba datang malaikat
Jibril AS meletakkan sayapnya di atas punggungku, sehingga aku
tidak bisa bangkit dari ruku'. Para sahabatpun bertanya: Mengapa
terjadi demikian? Beliau menjawab: Aku sendiri pun tidak tahu.

13
Kisah Menggugah Iman

Kemudian datanglah malaikat Jibril AS dan berkata: Wahai


Muhammad, sesungguhnya Ali waktu itu sedang bergegas
menuju masjid untuk jama'ah sholat shubuh, dan di perjalanan ada
seorang kakek tua Nasrani berjalan di depannya, Ali pun tidak
mengetahui kakek tua itu beragama Nasrani.

Ali tidak mau mendahuluinya karena dia sangat menghormati dan


memuliakan kakek tua tersebut. Kemudian aku diperintah oleh
Allah SWT untuk menahanmu saat ruku' sampai Ali datang dan
tidak terlambat mengikuti jama'ah sholat shubuh. Selain itu Allah
SWT juga memerintah malaikat Mika’il untuk menahan matahari
menggunakan sayapnya hingga matahari tidak bersinar ini karna
sayyina Ali dan nabi bersabda dan ini keutamaan menghormati
orang tua.

Demikianlah hikmah kisah teladan Sayyidina Ali karramallahu


wajhah yang sangat menghormati dan memuliakan orang yang tua
walaupun beragama Nasrani. Semoga bermanfaat bagi kita
semua. Kisah ini bisa dibaca antara lain di kitab Qomi' Attughyan
karya Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani dan kitab usfuriyyah
karya syakh Muhammad bin abu bakar yang dikenal biusfurrin.
Hikayat.2
Ketika telah dekat ajal guru Abu Mansur Al maturidi
semoga Allah merahmati beliau, ketika itu beliau berumur 80

14
Kisah Menggugah Iman

tahun, kemudian sang guru sakit, lantas beliau memerintahkan


Abu Mansur untuk mencari budak yang seumurannya untuk dibeli
dan dimemerdekakan, kemudian Abu Mansur mencari namun
tidak menemukan seperti ini, kemudian orang-orang bertanya “
Bagaimana engkau akan menemukan budak yang berumur 80
tahun yang masih keadaan budak dan belum dimerdekakan?’’
maka Abu Mansur kembali ke guru beliau dan memberi kabar
teantang apa yang dikatakan orang-orang.
Ketika sang guru mendengar perkataan tersebut dia meletakkan
kepalanya diatas tanah dan bermunajat kepada pada Tuhannya
seraya berkata “ Wahai Tuhanku, sesungguhnya makhluk tidaklah
mulia jika budaknya telah mencapai umur 80 tahun dengan tetap
memperbudak bahkan memerdekakannya, maka aku telah
mencapai 80 tahun, lantas bagaimana Engkau tidak
membebaskanku dari neraka sedangkan Engkau Maha Mulia
Maha Pemurah Maha Agung Maha bersyukur” maka Allah
membebaskannya dari neraka sebab munajatnya.

4.Hadist yang ke empat


Kemuliaan Para Pencari Ilmu
Dari Ibrahim dari ‘Alqamah dari ‘Abdullah bin Mas’ud
radliyallahu ‘anhum ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda; “Barangsiapa yang mempelajari satu macam
‘ilmu yang bermanfa’at bagi akhirat dan dunianya maka Allah
Ta’ala akan memberinya kebaikan dari usia dunia yaitu pahala

15
Kisah Menggugah Iman

puasa dan ‘ibadah malam selama 70 ribu tahun yang di terima,


tidak di tolak”.

Hikayat. 1
Dari Ibrahim dari ‘Alqamah dari ‘Abdullah bin Mas’ud
radliyallahu ‘anhum ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda; “Membaca Al Qur’an adalah amalan orang
yang berkecukupan, shalat adalah amalan orang yang tidak
mampu, puasa adalah amalan orang faqir, tasbih adalah amalan
kaum wanita, shadaqah adalah amalan orang yang dermawan dan
tafakkur adalah amalan orang yang lemah. Maukah kalian aku
tunjukkan amalan para pahlawan? Beliau ditanya; Wahai
Rasulallah! Apakah amal para pahlawan? Beliau menjawab;
“Menuntut ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah cahaya
orang mu’min di dunia dan di akhirat”.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;


“Aku adalah kotanya ilmu dan Aliy adalah pintunya”.

Hikayat.2
Ketika kaum khawarij mendengar hadits ini, mereka iri
kepada sayyidina ‘Ali dan berkumpullah sepuluh orang dari
pembesar mereka. Mereka berkata; Kami akan bertanya

16
Kisah Menggugah Iman

kepadanya dengan satu pertanyaan, dan kami akan melihat


bagaimana dia menjawab pertanyaan kami, apabila dia menjawab
dengan jawaban dan dalil yang berbeda maka kami akan
mengetahui bahwa dia adalah orang Alim, sebagaimana yang di
sabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lantas
orang pertama dari mereka datang dan bertanya; Wahai ‘Aliy!
Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?
sayyidina ‘Ali menjawab; Ilmu itu lebih utama daripada harta.
Orang pertama bertanya; Mana dalilnya?
Sayyidina ‘Aliy menjawab; Ilmu adalah warisan para Nabi,
sedangkan harta adalah warisan Qarun, Syaddat, Fir’aun dan lain-
lainnya. Lalu orang pertama pergi dengan membawa jawaban
tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke dua dan bertanya
seperti pertanyaan orang yang pertama. Sayyidina ‘Ali menjawab;
‘Ilmu lebih utama daripada harta. Orang ke dua bertanya; Mana
dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Ilmu itu yang menjagamu, sedangkan
harta itu kamu yang menjaganya. Lantas orang pergi dengan
membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke
tiga dan bertanya seperti pertanyaan orang yang pertama dan ke
dua. Sayyidina ‘Ali menjawab; ‘Ilmu lebih utama daripada harta.
Orang ke tiga bertanya; Mana dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Orang yang memiliki harta memiliki
banyak lawan, sedangkan orang yang memiliki ‘ilmu memiliki
banyak kawan. Lalu dia pergi dengan membawa jawaban
tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke empat dan bertanya
seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina ‘Ali menjawab;

17
Kisah Menggugah Iman

‘Ilmu lebih utama daripada harta. Orang ke empat bertanya; Mana


dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Apabila harta itu di salurkan ia akan
berkurang, sedangkan ‘ilmu bila di salurkan ia akan bertambah.
Lantas dia pergi. Kemudian datanglah orang yang ke lima dan
bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina ‘Ali
menjawab; Ilmu lebih utama daripada harta. Orang ke lima
bertanya; Mana dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Orang yang berharta akan di panggil
dengan panggilan Bakhil (pelit) dan tercela, sedangkan orang
yang ber’ilmu akan di penggil dengan panggilan yang agung dan
mulia. Lalu dia pergi dengan membawa jawaban tersebut.
Kemudian datanglah orang yang ke enam dan bertanya seperti
pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina ‘Ali menjawab; ‘Ilmu
lebih utama daripada harta. Orang ke enam bertanya; Mana
dalilnya?
Sayyidina Ali menjawab; Harta itu di jaga dari pencuri,
sedangkan ilmu tidak di jaga dari pencuri. Lantas dia pergi.
Kemudian datanglah orang yang ke tujuh dan bertanya seperti
pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab; Ilmu
lebih utama daripada harta. Orang ke tujuh bertanya; Mana
dalilnya?
Sayyidina Ali menjawab; Orang yang mempunyai harta kelak
akan di hisab di hari kiamat, sedangkan orang yang mempunyai
ilmu kelak akan di beri syafa’at di hari kiamat. Lalu dia pergi.
Kemudian datanglah orang yang ke delapan dan bertanya seperti
pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab;

18
Kisah Menggugah Iman

Ilmu lebih utama daripada harta. Orang ke delapan bertanya;


Mana dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Harta akan hangus sebab di telan
zaman, sedangkan ilmu tidak akan hangus dan busuk. Lantas dia
pergi. Kemudian datanglah orang yang ke sembilan dan bertanya
seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina ‘Ali
menjawab; Ilmu lebih utama daripada harta. Orang ke sembilan
bertanya; Mana dalilnya?
Sayyidina ‘Ali menjawab; Harta mengeraskan hati, sedangkan
ilmu menyinari hati. Lalu dia pergi. Kemudian datanglah orang
yang terakhir dan bertanya tentang hal yang sama seperti
pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina ‘Ali menjawab;
Ilmu lebih utama daripada harta. Dengan bukti apa ? sayyina Ali
menjawab; pemilik harta akan di panggil tuhan sebab hartanya
sedangkan ilmu di panggil hamba’’ maka andaikan kalian
menanyaiku tentang hal ini pasti aku akan menjawab dengan
jawaban yang lain selamu aku hidup, kemudia mereka dating dan
masuk islam semuanya.

5.Hadist kelima
Hal yang menjauhkan Neraka dan mendekatkan Surga
Dari Abu Dzar Al-Ghifari RA berkata, aku bertanya
"Wahai Rasulullah , ajarilah aku amalan yang mendekatkanku ke
surga dan menjauhkanku dari neraka". Beliau SAW menjawab:
"Jika engkau melakukan keburukan maka iringilah dengan
kebaikan". Aku bertanya, "Apakah perkataan Laa ilaaha

19
Kisah Menggugah Iman

illallah termasuk kebaikan?", Beliau SAW menjawab: "Ya, dia


(laa ilaaha illallah) termasuk kebaikan yang paling baik".

Hikayat.1
Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan
sebuah kisah, ada seorang lelaki sedang wukuf di Arofah. Di
tangannya ada tujuh batu, tujuh batu itu bersaksi terhadap lelaki
itu kepada Tuhan bahwa ia bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan
Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Kemudian lelaki itu tidur dan melihat dalam mimpi seakan-akan


hari kiamat telah tiba. Dia telah dihisab dan dibawa masuk neraka
oleh Malaikat . Ketika mereka pergi dan sampai di pintu neraka
tiba-tiba ada sebuah batu terlempar ke pintu neraka.

Malaikat azab kemudian berkumpul untuk mengangkatnya,


namun mereka tidak mampu mengangkat batu tersebut. Lantas
mereka berjalan menuju pintu lain dan tiba-tiba di pintu itu
terdapat sebuah batu lain dari tujuh batu itu. Malaikat tidak
mampu mengangkatnya, hingga menyusuri tujuh pintu neraka dan
pada tiap pintu terdapat sebuah batu dari batu-batu itu. Kemudian
berjalanlah hingga sampai di bawah 'Arsy dan Malaikat bertanya,
"Wahai Tuhan kami, Engkau mengetahui terhadap urusan hamba-
Mu, dan kami tidak menemukan jalan ke neraka baginya Allah
Ta’ala menjawab, “Hai Hamba-Ku, batu-batu itu telah

20
Kisah Menggugah Iman

memberikan kesaksian atas hamba-Ku dan tidak menyia- nyiakan


hakmu. Lantas bagaimana bisa Aku menyia-nyiakan hakmu
sedangkan Aku Dzat Yang Menyaksikan terhadap kesaksianmu.”
Kemudian Allah memberikan perintah kepada para malaikat,
“Masukkan ia ke dalam surga!”
Ketika ia sudah dekat dengan pintu surga, lalu tiba-tiba pintu-
pintu surga tertutup, lalu datanglah ucapan persaksian La ila ha
illah (Tidak ada Tuhan selain Allah ) Lantas terbukalah pintu-
pintu surga seluruhnya, lalu masuklah lelaki itu.

6.Hadist ke-enem
Amalan yang menebus sebagian dosa
Diceritakan dari al-Imam az-Zahid Sayyidi al-Mufti,
Semoga Allah merahmatinya, dari ayahnya al-Mufti, Semoga
Allah merahmatinya bahwa ia berkata, “Sesungguhnya Nabi
Musa Alaihi as-Salam bermunajat kepada Allah :

“Ya Allah! Engkau telah menciptakan makhluk. Engkau telah


mencukupinya dengan nikmat dan rizki-Mu. Tetapi mengapa
Engkau menjadikannya di Hari Kiamat berada di neraka- Mu?”
tanya Musa dalam munajatnya. Allah menjawab dengan
memberinya wahyu, “Hai Musa! Bangunlah dan bercocok
tanamlah!”
Setelah itu, Musa ‘alaihi as-salam pun melaksanakan isi wahyu
yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia menanam tanaman. Ia

21
Kisah Menggugah Iman

menyirami dan merawatnya hingga akhirnya ia memanen dan


memilah-milah hasil tanamannya.

“Apa yang telah kamu lakukan dengan tanamanmu? Hai Musa!”


tanya Allah.

“Aku telah memanen habis. Ya Allah!” jawab Musa.

“Apakah kamu tidak meninggalkan sedikit pun tanamanmu?”


tanya Allah.
“ Aku tidak meninggalkan sedikutpun kecuali yang tidak ada
kebaikan sama sekali” jawab Musa.
“ Wahai musa sesungguhnya Aku masukkan ke neraka bagi
orang” yang tidak ada kebaikan dalam dirinya ” kata Allah
“ siapa dia” Tanya musa
“ orang yang tidak untuk mengucapkan laila ha illah”.

Hikayat.1
Dari Abu Nashr al Wasithy berkata, aku mendengar  Abu
Roja al Athoridy meriwayatkan hadits dari Abu Bakar ash
Shiddiq RA, bahwasannya seorang badui datang kepada Nabi
SAW, dia berkata “Telah sampai padaku darimu bahwa engkau
bersabda dari jumat ke jumat dan dari sholat ke sholat adalah

22
Kisah Menggugah Iman

tebusan dosa diantara keduanya bagi orang yang menghindari


dosa-dosa besar”, Rasululloh SAW bersabda “benar”, kemudian
beliau SAW bersabda “Mandi di hari jumat adalah tebusan dosa,
berjalan menuju sholat jumat adalah tebusan dosa, setiap langkah
dari menuju sholat jumat seperti beramal dua puluh tahun, maka
bila telah selesai sholat jumat dia dibalas dengan semisal amalan
dua ratus tahun”.
Hikayat.2
(kisah lain) Dahulu ada dua orang majusi pada zaman Malik
bin Dinar, salah satunya telah menyembah api selama 73 tahun
dan yang lain 35 tahun, berkatalah adik kepada kakaknya
“Kemarilah, kita akan mencobanya, apakah dia (api) akan
melindungi kita atau membakar kita sebagaimana dia (api)
membakar orang yang tidak menyembahnya, jika api melindungi
kita maka kita akan menyembahnya, dan jika tidak maka kita
tidak menyembahnya”, kakak berkata “Ya”, lantas keduanya
menyalakan api dan adik berkata pada kakanya “Apakah kamu
yang akan meletakkan tanganmu atau aku yang akan
meletakkannya?”, kakak menjawab “Kamu yang akan meletakkan
tangan”, maka adik meletakkan tangannya diatas api dan
terbakarlah jarinya, dia berkata “Ah”, dia menarik tangannya dari
api dan berkata “Aku menyembahmu sejak 35 tahun kemudian
engkau menyakitiku”, kemudian dia berkata “Wahai saudaraku
kemarilah, kita akan menyembah satu Tuhan yang andaikata kita
berdosa dan meninggalkan perintahnya selama 500 tahun Dia
akan mengampuni dan memaafkan kita sebab ketaatan sesaat dan
sekali minta ampun”, maka kakak menurutinya dan berkata “Mari
kita pergi kepada orang yang akan menunjukkan kita kepada jalan

23
Kisah Menggugah Iman

yang lurus dan akan mengajarkan kita agama islam”, maka


keduanya berpendapat pergi ke Malik bin Dinar untuk masuk
islam, keduanya menuju beliau dan mendatangi beliau, keduanya
mendapat beliau sedang berada di sekumpulan orang Bashrah,
beliau duduk bersama orang umum dan memberi mereka nasihat,
dan sungguh banyak orang yang berkumpul pada beliau, maka
ketika keduanya melihat hal tersebut berkatalah kakak kepada
adiknya “Tampaknya aku tidak masuk islam, karena umurku telah
terlewat banyak dalam menyembah api, andaikata aku masuk
islam dan aku kembali ke agama islam serta agama Muhammad
SAW maka keluargaku dan tetanggaku akan menghinaku, dan api
lebih aku sukai daripada perubahan mereka”, berkatalah adik
“Jangan kau lakukan, karena hinaan mereka akan hilang
sedangkan neraka selamanya, jangan kau berlalu”, maka kakak
tidak mendengarnya dan berkata kepadanya “Kamu dan
kebiasaanmu, kamu adalah seorang yang celaka dari anaknya
orang yang celaka wahai pejuang dunia dan akhirat”, kembalilah
sang kakak dan tidak masuk islam, kemudian datanglah sang adik
bersama anak-anaknya yang kecil bersama istrinya, mereka
masuk diantara orang-orang dalam majelis, mereka duduk hingga
Malik selesai berbicara dan menasehati, kemudian pemuda
tersebut datang kepadanya dan menceritakan kepada beliau kisah
tersebut dan memintanya masuk islam beserta keluarganya, maka
beliau menerima mereka dan mereka semua masuk islam,
menangislah semua orang karena gembira, kemudian pemuda itu
hendak kembali dan beliau berkata kepadanya “Duduklah hingga
aku mengumpulkan untukmu dari para sahabatku beberapa harta
dunia”, dia menjawab “Aku tidak ingin menjual agama dengan
dunia”, kemudian dia kembali, kemudian dia masuk di tempat

24
Kisah Menggugah Iman

yang rusak, dia mendapati sebuah masjid dan dia singgah di


dalamnya, ketika pagi di hari esoknya, istrinya berkata padanya
“Pergilah ke pasar dan carilah pekerjaan, belilah sesuatu untuk
kita makan dengan upahmu”, kemudian dia pergi ke pasar namun
tidak mendapati seseorang yang akan mengupahinya, dia berkata
pada dirinya sendiri “Aku akan bekerja di dalamnya karena Allah
Taala” maka dia masuk masjid yang ditinggalkan jamaahnya, dia
sholat di dalamnya karena Allah hingga malam, kemudian dia
kembali ke rumahnya dengan tangan kosong, istrinya berkata
“Tidakkah engkau menemukan sesuatu di hari ini?”, dia
menjawab “Wahai istriku, aku telah bekerja di hari ini pada Raja,
Dia belum memberiku sesuatu, semoga besok Dia akan
memberiku”, maka mereka semua melewati malam hari dalam
keadaan lapar, ketika pagi esok hari dia pergi ke pasar dan tidak
mendapat pekerjaan, dia pergi ke masjid tersebut dan sholat di
dalamnya karena Allah Taala hingga malam, kemudian dia
kembali ke rumahnya dengan tangan kosong, istrinya berkata
kepadanya “Tidakkah engkau hari ini mendapat sesuatu juga?”,
dia menjawab “Hari ini aku telah bekerja untuk Raja yang
kemarin aku telah bekerja pada-Nya, aku berharap Dia akan
memberiku besok pada hari jumat”, maka mereka melewati
malam hari itu juga dalam keadaan lapar, ketika pagi hari di esok
yaitu hari jumat dia pergi ke pasar dan dia tidak menemukan
pekerjaan, pergilah dia ke masjid tersebut dan dia sholat dua
rokaat kemudian dia mengangkat tangannya ke langit dan berkata
“Tuhanku, Tuanku, Bagindaku, sungguh Engkau telah
memuliakanku dengan islam, Engkau mahkotai aku dengan
mahkota islam, Engkau beriku petunjuk dengan mahkota
petunjuk, maka dengan kehormatan agama yang telah Engkau

25
Kisah Menggugah Iman

rizkikan kepadaku dan dengan kehormatan hari berkah mulia


yang disisi-Mu bernilai agung yaitu hari jumat, aku memohon
kepada-Mu untuk menghapus kesibukan nafkah keluargaku dari
hatiku dan Engkau beriku rizki dari yang tidak aku duga, maka
Demi Allah aku malu kepada keluargaku dan aku takut mereka
berubah keadaan sebab barunya kondisi mereka dalam islam”,
kemudian dia sibuk berdoa dan sholat dua rokaat. ketika sampai
di penghujung siang pemuda ini pergi ke sholat jumat dan anak-
anaknya kelaparan, datanglah seseorang ke pintu rumahnya yang
di dalamnya ada keluarganya, dia mengetuk pintu dan keluarlah
istrinya, dia mendapati seseorang yang wajahnya indah, di
tangannya ada sebuah piring dari emas yang ditutup dengan sapu
tangan emas, dia berkata padanya “Ambillah piring ini, dan
katakanlah pada suamimu ini adalah upah pekerjaanmu dalam dua
hari, tambahlah dalam bekerja maka kami akan menambahmu
dalam upah khususnya pada hari ini yakni hari jumat, karena
pekerjaan sedikit pada hari ini disisi Raja Yang Maha Perkasa
adalah banyak”, maka dia mengambil piring tersebut tiba tiba
didalamnya ada 1000 dinar, dia mengambil satu dinar dan pergi
ke tukang emas, tukang emas tersebut adalah seorang nasrani, dia
menimbang dinar tersebut dan menambah dari satu menjadi dua,
dia melihat ukirannya dan dia tahu bahwa itu adalah hadiah
akhirat, dia berkata padanya “Dari mana engkau mendapat ini?”
kemudian dia menceritakan kepadanya, tukang emas tersebut
berkata “Tunjukkan Islam kepadaku”, maka dia masuk islam
kemudia dia menmbayar kepada sang istri 1000 dirham, dia
berkata “Nafkahkanlah, jika engkau kehilangan maka beritahu
aku”, ketika pemuda telah sholat, dia berlalu ke rumahnya dengan
tangan kosong, dia menggenggam sapu tangannya dan

26
Kisah Menggugah Iman

mengisinya dengan debu, dia berkata pada dirinya sendiri “Jika


dia bertanya apa ini maka aku katakan padanya aku membawa
gandum”, ketika dia masuk daerah yang rusak dia melihat
rumahnya berkasur dan mendapati di dalamnya aroma makanan,
dia letakkan sapu tangan di pintu supaya istrinya tidak tahu,
kemudian dia menanyai istrinya tentang keadaan tersebut dan apa
yang dia lihat di rumah, sang istri bercerita padanya kisah
tersebut, diapun bersujud syukur pada Allah, kemudian istrinya
bertany padanya “Apa yang kau bawa di sapu tangan?” dia
menjawab “Jangan kau tanyakan padaku” kemudian sang istri
pergi dan membuka sapu tangan tersebut, tiba-tiba dia mendapati
debu tersebut berubah menjadi gandum dengan izin Allah Taala,
maka bersujud syukurlah pemuda tersebut, dan dia menyembah
Allah hingga Allah mewafatkannya, al Faqih berkata “Angkatlah
tanganmu ke langit, katakanlah dengan kemuliaan Jumat ampuni
dosa-dosa kami, hilangkan kesusahan kami”, pemuda ini ketika
berdoa pada Allah dan minta tolong pada-Nya dengan kebenaran
hari jumat hingga Allah mengabulkan hajatnya serta rizkinya dari
yang tidak disangka, maka begitupula kita bila berdoa pada hari
jumat, semoga Allah mengabulkan hajat-hajat kita karena Dia
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang serta Tuhan yang Mulia.

7. Hadist ke tujuh
Tentang hal yang di nukil dari nabi Daus AS
Hikayat.1

27
Kisah Menggugah Iman

Dari Abdushomad bin Mughoffal berkata: aku mendengar


Wahab bin Munabbih RA berkata: aku membaca tiga puluh baris
di akhir kitab Zabur Nabi Daud AS bahwa Allah SWT
berfirman: “Wahai Daud, apakah engkau tahu mukmin mana yang
lebih Aku suka Kupanjangkan hidupnya?”, beliau AS
menjawab: “Tidak”, Allah SWT berfirman: “Yaitu orang yang
jika mengucap Laa Ilaaha Illalloh maka kulitnya merinding dan
persendiannya bergetar karena sesungguhnya Aku tidak menyukai
kematian baginya sebagaimana orang tua tidak menyukai
(kematian) anaknya, tetapi dia harus mati, sesungguhnya Aku
ingin membahagiakannya di tempat selain tempat ini, sebab
nikmatnya (dunia) adalah bencana dan kemakmurannya (dunia)
adalah kesulitan, di dalamnya (dunia) ada musuh yang tidak
main-main merusakmu, dia berjalan pada kalian seperti aliran
darah, oleh karena itu Aku menyegrakan kekasih-kekasihku ke
surga, andai bukan karena hal tersebut pastilah Adam dan
anaknya tidak mati hingga sangkakala ditiup”.

Hikayat.2
Disebutkan dalam majelis tafsir al Quran Syekh Imam az
Zahid Ya’qub al Kisa’i semoga Allah merahmati beliau,
sesungguhnya Hazim bin Walid RA sakit, dia mendatangi dokter
dan dokter tersebut mulai memeriksa denyut nadinya, dokter
berkata “Tidak ada penyakit, tetapi kalian tanyalah kepada dia
tentang keadaannya, karena seseorang terkadang lebih tahu
keadaanya sendiri”, maka mereka bertanya kepadanya, dia

28
Kisah Menggugah Iman

menjawab “Sakit bukan pada diriku, sakitku adalah takut Allah


Yang Maha Mulia lagi Maha Penganugerah, takut disodorkan dan
diperhitungkan, takut hilangnya iman hingga aku harus diadzab,
beruntunglah orang yang keluar dari dunia dengan iman dan
tempat kembalinya ke surga”.

Hikayat.3
(Dikisahkan dari Abu Bakar bin Abdulloh al Muzni semoga
Allah merahmati beliau) berkata, sesungguhnya dahulu ada
seorang raja dari beberapa raja yang menentang Allah Ta’ala,
kemudian orang-orang islam memeranginya, mereka
menjadikannya tawanan, mereka berkata “Dengan apa kita akan
membunuhnya sebab menentang Allah Ta’ala?”, maka pendapat
mereka berkumpul menjadi membuatnya pada bejana besar,
mereka ikat kepalanya dan mereka nyalakan api dibawahnya,
ketika dia mendapati api yang panas dia memanggil Tuhannya
selain Allah yang telah ia sembah “Wahai Lata selamatkan aku,
wahai Habil selamatkan aku, wahai Uzza selamatkan aku dari apa
yang aku alami, wahai Habil aku usap kepalamu dan aku
berkhidmat kepadamu sekian tahun”, maka tiap kali dia bersandar
kepada mereka (Lata, Habil, Uzza) bertambahlah panas api,
ketika dia tahu bahwa mereka (Lata, Habil, Uzza) tidak
menghiraukannya, dia putus asa dari mereka (Lata, Habil, Uzza),
kembalilah dia kepada Allah, dia memanggil dari dalam
bejana “Laa Ilaaha Illalloh Muhammadurrosulloh”, maka Allah
mengutus penolong dari langit kepada api tersebut, dia padamkan
api tersebut, dan Allah mengutus angin kemudian angin tersebut

29
Kisah Menggugah Iman

membawa bejana tersebut ke langit mengitari langit dan bumi


sambil mengucap Laa Ilaaha Illalloh Muhammadurrosululloh
hingga hilang dari pandangan, kemudian angin tersebut
menjatuhkannya pada suatu kaum yang tidak mengenal Allah,
mereka mengambilnya, membukanya dan mengeluarkannya dari
bejana tersebut, mereka bertanya padanya “Siapa kamu? Dan
bagaimana ceritamu?”, dia menjawab “Aku adalah Raja di suatu
tempat” kemudian dia menceritakan kisahnya dan kondisinya,
kemudian mereka semua masuk islam.

8.Hadist kedelapa
Anjuran untuk bergegas di hari jum’at
Dari Ali bin Abi Tholib karromallohuwajhahu berkata,
Rasululloh SAW bersabda “Pada hari jumat tujuh puluh malaikat
duduk di setiap pintu masjid, mereka menulis nama-nama orang
hingga orang terakhir ditulis yang datang pada saat imam telah
duduk diatas mimbar, dia tidak menyakiti siapapun di tempat
duduknya dan tidak berkata kecuali yang baik, maka itulah ahli
hari jumat yang paling rendah bagiannya, dan hal tersebut yang
membuatnya diampuni atas apa yang telah ia perbuat dari
keburukan diantara dua jumat”.

Kabar yang meyempurnakan, sebagaimana Allah berfirman:


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau

30
Kisah Menggugah Iman

hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan


membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?”, maka Allah menyalahkan mereka dan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”. Takutlah malaikat dan mereka berthowaf disekitar arsy
tujuh kali, kemudian Allah memaafkan mereka dan memerintah
mereka untuk membangun bait/rumah di muka bumi, sehingga
andaikata anak-anak Adam berdosa kemudian mereka berthowaf
di sekitar bait/rumah tujuh kali, maka mereka akan dimaafkan
sebagaimana malaikat dimaafkan, kemudian para malaikat turun
dan membangun ka’bah di bumi, lalu Allah mengangkatnya
(ka’bah) ke langit keempat saat bencana taufan, dan Allah
menciptakan menara disisi bait/rumah (ka’bah) kemudian
dinamakan baitul makmur, Allah memanjangkan menara hingga
lima ratus tahun, bila tiba hari jumat maka Jibril AS naik keatas
menara dan mengkumandangkan adzan, Israfil naik keatas
mimbar dan berkhutbah, Mikail mengimami malaikat, maka bila
mereka telah usai sholat berkatalah Jibril AS “Pahala yang aku
dapat dari adzan aku berikan kepada seluruh muadzin di muka
bumi”, Israfil AS berkata “Pahala yang aku dapat dari berkhutbah
aku berikan kepada seluruh khotib di muka bumi”, kemudian
Mikail AS berkata “Pahala yang aku dapat dari mengimami aku
berikan kepada orang yang menjadi imam hari jumat di muka
bumi”¸kemudian para malaikat berkata “Pahala yang kami dapat
dari berjamaah kamu berikan kepada seluruh orang yang sholat
jumat dibelakang imam”, dan Allah berfirman “Wahai para
malaikat-Ku, Apakah kalian memuliakan hamba-hamba-Ku
sedangkan Aku adalah Yang paling Mulia dari Yang Mulia,

31
Kisah Menggugah Iman

Wahai para malaikat-Ku, Aku bersaksi pada kalian, sesungguhnya


Aku telah mengampuni mereka, dan ini semua dikhususkan untuk
umat ini, dan tidak ada bagian dari ini untuk seluruh umat
terdahulu”.

Hikayat.1
Syaikh imam ‘alimul millah wa din az-Zandusty berkata,
aku mendengar imam abu Muhammad bin Abdulloh bin al Fadhl
bercerita pada pelajaran umum di Persia dari al Auza’I berkata,
suatu hari Maisaroh bin Khonis lewat perkuburan, dia
berkata “Semoga keselamatan atas kalian wahai ahli kubur, kalian
mendahului kami dan kami dibelakang kalian, semoga Allah
merahmati kami dan kalian, mengampuni kami dan kalian,
memberkahi kami dan kalian dalam menyambutnya bila kami
sampai kepada apa yang telah kalian sampai”, dia berkata “Allah
telah memisah ruh dari jasad salah seorang dari mereka”,
kemudian dia menjawab dengan ucapan yang
fasih, “Beruntunglah kalian wahai penduduk dunia, kalian berhaji
tiap bulan empat kali”, maisaroh berkata “Kemana kami berhaji
tiap bulan empat kali? Semoga Allah merahmatimu”, dia
menjawab “Jumat”, kemudian dia berkata “Tidakkah kalian tahu
bahwa jumat adalah haji mabrur yang diterima?”, dia (Maisaroh)
berkata “Kabarkan kepada kami tentang apa yang harus kami
biasakan”, dia menjawab “Wahai penduduk dunia, istighfar
adalah sesuatu yang paling bermanfaat di akhirat”, dia (Maisaroh)
berkata “Lalu apa yang mencegahmu membalas salam kami?”,
dia menjawab “Salam adalah kebaikan, dan kebaikan terkadang

32
Kisah Menggugah Iman

dihapus bagi kami, maka tidak ada kebaikan bagi kami yang
bertambah dan tidak ada keburukan bagi kami yang berkurang”,
dia berkata “Sungguh kami telah merelakan kalian wahai
penduduk dunia dengan ucapan kalian bagi kami semoga Alloh
merahmati fulan yang telah wafat”.

Hikayat.2
Syaikh imam ‘alimul millah wa din az-Zandusty berkata,
aku mendengar Abu Manshur al Madzkur berkata “Allah
memberikan hari sabtu untuk Musa dan untuk 50 Nabi serta Rasul
bersamanya, Allah memberikan hari Ahad untuk Isa dan untuk 50
Nabi serta Rasul bersamanya, Allah memberikan hari senin untuk
Muhammad dan untuk 63 Nabi serta Rasul bersamanya, karena
para Nabi ada 124.000 dan para Rasul diantara mereka ada 313,
maka yang paling utama adalah Muhammad ditambahkan
bersamanya 13 Nabi dan Rasul, Allah memberikan hari selasa
untuk Sulaiman dan untuk 50 Nabi serta Rasul bersamanya, Allah
memberikan hari rabu untuk Ya’qub dan untuk 50 Nabi serta
Rasul bersamanya, Allah memberikan hari kamis untuk Adam
dan untuk 50 Nabi serta Rasul bersamanya, sholawat Allah untuk
mereka semua, maka tersisalah hari jumat untuk Allah Ta’ala,
Nabi SAW bersabda “Wahai Tuhan, apa bagian untuk umatku
dari-Mu?”, Allah berfirman “Wahai Muhammad, hari jumat dan
sorga adalah milik-Ku, dan Aku telah memberikan jumat dan
surga untuk umatmu, serta keridhoan-Ku bersama jumat dan
surga sebagai hadiah untuk mereka”.

33
Kisah Menggugah Iman

9.Hadist ke-9
Anjurat takut kepada Allah SWT
Dari Muadz bin Jabal RA berkata: Rasululloh SAW
bersabda: “Allah berfirman “Wahai anak Adam, malulah
kepada-Ku ketika kamu bermaksiat maka Aku malu kepadamu di
hari kiamat dan Aku tidak menyiksamu, wahai anak Adam,
bertaubatlah kepada-Ku maka Aku akan memuliakanmu seperti
kemuliaan para Nabi, wahai anak Adam, jangan kau palingkan
hatimu dari-Ku karena bila engkau palingkan hatimu dari-Ku
maka Aku akan menyiksamu dan tidak menolongmu, wahai anak
Adam, andai engkau bertemu Aku di hari kiamat dan engkau
membawa kebaikan seukuran penduduk bumi maka Aku tidak
menerima darimu hingga engkau membenarkan janji-Ku dan
ancaman-Ku, wahai anak Adam sesungguhnya Aku Maha
Pemberi Rizki dan engkau adalah yang diberi rizki, engkau
mengetahui sesungguhnya Aku memenuhi rizkimu, maka jangan
engkau tinggalkan taat kepada-Ku dengan alasan rizki, karena
sesungguhnya bila engkau meninggalkan ketaatan kepada-Ku
dengan alasan rizki maka Aku mewajibkan siksa-Ku padamu,
wahai anak Adam jagalah lima hal ini maka kamu mendapat
surga”.

Kabar yang menyempurnakan, (sebuah kisah), Wahai saudara-


saudaraku, janganlah kalian bersedih atas rizki, dan janganlah
rizki kalian mencegah untuk taat sebab Allah Ta’ala
berfirman: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” (Hud:6),

34
Kisah Menggugah Iman

sebagaimana telah datang kabar bahwa sesungguhnya Allah


Ta’ala menciptakan seekor burung hijau di udara, dan Allah
membuat ujung runcing di atas punggungnya dan ujung runcing
di bawah perutnya, lalu Allah menciptakan ikan Paus di laut, dia
(paus) makan ikan dan daging ikan tersebut masuk diantara gigi-
giginya, daging ikan tersebut melukai dan menyakitinya,
kemudian ikan paus mengeluarkan kepalanya dari air dan
membuka mulutnya, lantas datanglah burung hijau tersebut, dia
masuk ke mulut ikan paus dan memakan yang ada diantara gigi-
giginya (daging ikan), dua tombak tersebut seperti dua tiang di
mulut ikan paus, sehingga dia (paus) tidak bisa mengunyah dan
memakannya (burung), maka ketika telah habis daging diantara
gigi-giginya, burung tersebut terbang ke udara, Allah telah
membuat rizkinya ada diantara gigi-gigi ikan paus, dan
kembalilah ikan paus ke tempatnya, dia istirahat sebab hal
tersebut, masing-masing dari keduanya menjadi sebab bagi yang
lain, Allah tidak meninggalkan burung tanpa rizki maka
bagaimana Allah meninggalkan manusia tanpa rizki.

Hikayat.1
(Sebuah kisah) Ibrahim bin Adham semoga Allah
merahmatinya, adapun sebab taubatnya adalah sesungguhnya
pada suatu hari dia keluar untuk berburu, kemudian dia duduk di
suatu tempat dan membuka alas untuk makan makanan, ketika dia
melakukan hal tersebut datanglah seekor burung gagak, burung
tersebut mengambil sepotong roti dari alas dengan paruhnya lalu
dia terbang ke udara, Ibrahim kagum pada hal tersebut, diapun

35
Kisah Menggugah Iman

menaiki kudanya dan pergi membuntuti burung tersebut sambal


melihat burung gagak itu dari kejauhan, ketika Ibrahim mendekat,
terbanglah burung gagak tersebut, lantas Ibrahim melihat seorang
laki-laki terikat tali yang kencang sambal berbaring diatas
punggungnya, ketika Ibrahim melihat laki-laki itu dalam keadaan
tersebut, dia turun dari kudanya dan melepas ikatannya, dia
menanyakan keadaannya dan laki-laki tersebut bercerita
kepadanya, lelaki tersebut berkata “Sesungguhnya aku adalah
seorang pedagang, lalu para pencuri mengambil harta yang aku
bawa, mereka menyakitiku mengikatku dan meninggalkanku di
tempat ini, aku lalui tujuh hari di tiap hari datang burung gagak
dengan roti dan duduk diatas dadaku, dia cuilkan roti dengan
paruhnya dan meletakkan di mulutku, dan tidaklah Allah
meninggalkanku kelaparan pada hari-hari tersebut”, kemudian
Ibrahim menaiki kudanya, dia mengikutinya dan membawanya ke
tempat yang dia duduki, Ibrahim bin Adham bertaubat dan
kembali kepada Allah Ta’ala, dia lepas bajunya yang mewah dan
memakai baju sufi, dia merdekakan budaknya yang kecil, dia
waqofkan perkebunan serta harta bendanya,  dia ambil tongkat
dengan tangannya dan menuju Mekkah tanpa bekal dan
kendaraan, dia tawakkal kepada Allah Ta’ala, dia tidak
memperhatikan bekal, dan dia tidak kelaparan hingga dia sampai
ke ka’bah, dia bersyukur kepada Allah Ta’ala dan memuji-Nya,
Allah berfirman “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (Thalaq:3).

36
Kisah Menggugah Iman

Hadits ke-10
Anjuran mencari surga dan menjauhi neraka
Dari Kalib bin Hazim RA berkata: aku mendengar Rasululloh
SAW bersabda “Wahai kaumku, carilah surga dengan
kesungguhanmu, dan jauhilah neraka dengan kesungguhanmu,
karena orang yang mencari surga itu tidak tidur, dan orang yang
menjauhi neraka tidak tidur, sesungguhnya surga itu penuh
dengan siasat, dan neraka itu penuh dengan kelezatan dan
syahwat, maka janganlah kalian berpaling dari akhirat”
Pada hadis yang lain, dari Abu Said Al Khudri RA, dari Nabi
SAW bahwasannya beliau SAW bersabda “Bila penduduk surga
telah masuk surga, ada suara memanggil: telah tiba waktu bagi
kalian untuk hidup dan tidak mati selamanya, telah tiba waktu
bagi kalian untuk sehat dan tidak sakit selamanya, telah tiba
waktu bagi kalian untuk menjadi muda dan tidak menjadi tua
selamanya, telah tiba waktu bagi kalian untuk hidup nikmat dan
tidak hudup sulit selamanya, dan hal tersebut sebagaimana
firman Allah SWT “Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga
yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu
kerjakan” (Al-A’rof : 43)
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasululloh SAW bersabda “Allah
berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholih di
surga sesuatu yang tidak pernah dilihat, sesuatu yang tidak
pernah didengar dan tidak terlintas di hati manusia, bacalah
semau kalian firman-Nya “Dan naungan yang terbentang luas.

37
Kisah Menggugah Iman

Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang


tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya. Dan
kasur-kasur yang tebal lagi empuk.  Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung” (Al-
Waqiah : 30-35).
Diriwayatkan dari al-Mughiroh bin Syu’bah bahwasannya Nabi
SAW bersabda “Musa AS bermunajat kepada Tuhannya, dia
berkata “Wahai Tuhan, kabarilah aku tentang orang yang
terakhir masuk surga? Apa yang dia dapat baginya dari surga?”,
Allah Ta’ala berfirman “Wahai Musa, tidaklah tersisa seorang
muslim di neraka kecuali satu orang, Aku keluarkan dia dengan
rahmat-Ku, lalu dia berhenti di pintu surga dan Aku berfirman
kepadanya “Masuklah surga!”, dia menjawab “Bagaimana aku
akan masuk surga sedangkan orang-orang telah mengambil
tempat dan kedudukan mereka, hingga tidak tersisa sesuatu dan
tempat bagiku”, Aku berfirman “Wahai Hamba-Ku, apakah kau
rela di surga dengan tempat seukuran dua kerajaan di dunia?”,
dia menjawab “Aku Rela”, Allah berfirman
kepadanya “Masuklah surga dan kamu mendapat lipatan ganda
dari itu”, lalu Allah memberinya seukuran empat kerajaan dari
kerajaan bunia. Berkatalah Al Mushonif semoga Allah
merahmatinya: seukuran Khurasan, Iraq, Yaman dan Syam,
beliau berkata “Sifat surga lebih banyak dari apa yang dihitung
tetapi harus menyebut neraka pula. Anas bin Mailk RA berkata,
ketika turun ayat ini “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-
benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-
pengikut syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43) Rasululloh SAW
menangis dengan tangisan yang menjadi-jadi, para sahabat beliau

38
Kisah Menggugah Iman

menangis sebab tangisan beliau dan mereka tidak tahu apa yang
telah dibawa turun oleh Jibril AS, tidak ada satupun yang bisa
menanyai beliau, dan Nabi SAW bila melihat Fatimah RA beliau
gembira maka Abdurrohman bin Auf menuju pintu Fatimah,
dalam riwayat Umar bin Khottob dia berkata “Assalamualaikum
wahai putri Rasululloh”, dia (Fatimah) menjawab “Waalaikum
salam”, dia (Fatimah) bertanya “Siapa anda?”, dia
menjawab “Saya Abdurrohman bin Auf”, dia (Fatimah)
bertanya “Wahai Ibn Auf, apa yang membuatmu datang
kemari?”, dia menjawab “Aku meninggalkan Nabi SAW dalam
keadaan menangis sedih, dan aku tidak tahu apa yang dibawa
turun oleh Jibril AS”, dia (Fatimah) berkata “Tinggalkan aku
hingga aku memakai pakaian lalu aku pergi kepada Nabi SAW
barangkali beliau akan memberitahuku apa yang telah dibawa
turun oleh Jibril AS”, maka dia (Fatimah) memakai jubah buatan
yang telah dijahit pada dua belas tempat dengan pelepah pohon
kurma, ketika Fatimah keluar, Umar RA melihatnya dan
meletakkan tangannya diatas kepalanya sambil berbicara “Betapa
sedihnya sebab kesedihan putri Muhammad SAW,
Anas bin Mailk RA berkata, ketika turun ayat ini “Dan
sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan)
semuanya” (Al Hijr : 43) Rasululloh SAW menangis dengan
tangisan yang menjadi-jadi, para sahabat beliau menangis sebab
tangisan beliau dan mereka tidak tahu apa yang telah dibawa
turun oleh Jibril AS, tidak ada satupun yang bisa menanyai beliau,
dan Nabi SAW bila melihat Fatimah RA beliau gembira maka
Abdurrohman bin Auf menuju pintu Fatimah, dalam riwayat

39
Kisah Menggugah Iman

Umar bin Khottob dia berkata “Assalamualaikum wahai putri


Rasululloh”, dia (Fatimah) menjawab “Waalaikum salam”, dia
(Fatimah) bertanya “Siapa anda?”, dia menjawab “Saya
Abdurrohman bin Auf”, dia (Fatimah) bertanya “Wahai Ibn Auf,
apa yang membuatmu datang kemari?”, dia menjawab “Aku
meninggalkan Nabi SAW dalam keadaan menangis sedih, dan
aku tidak tahu apa yang dibawa turun oleh Jibril AS”, dia
(Fatimah) berkata “Tinggalkan aku hingga aku memakai pakaian
lalu aku pergi kepada Nabi SAW barangkali beliau akan
memberitahuku apa yang telah dibawa turun oleh Jibril AS”,
maka dia (Fatimah) memakai jubah buatan yang telah dijahit pada
dua belas tempat dengan pelepah pohon kurma, ketika Fatimah
keluar, Umar RA melihatnya dan meletakkan tangannya diatas
kepalanya sambil berbicara “Betapa sedihnya sebab kesedihan
putri Muhammad SAW, karena sesungguhnya putri-putri kaisar
dan kerajaan-kerajaan memakai pakaian sutra dan tenun
sedangkan putri Rasululloh SAW berbalut pakaian sufi berjahit
pada dua belas tempat dengan pelepah pohon kurma”,  ketika
Fatimah RA masuk dia berkata “Wahai Rasululloh, tidakkah
engkau melihat bahwa Umar takjub dengan pakaianku, maka
demi yang mengutusmu dengan kemuliaan, tidaklah aku dan
tidaklah pula Ali memiliki sebuah kasur sejak lima tahun kecuali
kulit kambing yang kami buat makanan ternak di siang hari untuk
unta kami, maka bila malam kami gunakannya untuk kasur, dan
sesungguhnya bantal kami adalah tulang belulang yang
diselimuti pelepah kurma”, Nabi SAW bersabda “Wahai Umar,
tinggalkan putriku, barangkai dia akan berubah menjadi kuda
pacuan”, Fatimah RA berkata “Maka tebusan untukku, apa yang
membuatmu menangis?”, Nabi SAW bersabda “Maka

40
Kisah Menggugah Iman

bagaimana aku tidak menangis sedangkan Jibril AS turun


membawa ayat ini “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-
benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-
pengikut syaitan) semuanya” (Al Hijr : 43), dia (Fatimah)
berkata “Wahai Rasululloh, beritahukan kepadaku tentang satu
bagian darinya”, Nabi SAW bersabda “Wahai Fatimah,
sesungguhnya bagian yang paling ringan darinya adalah 70.000
gunung dari api, pada setiap gunung ada 70.000 lembah dari api,
pada setiap lembah ada 70.000.000 daerah dari api, pada setiap
daerah ada 1.000.000 kota, pada setiap kota ada 70.000.000 
istana dari api, pada setiap istana ada 1.000.000 rumah dari api,
pada setiap rumah ada 70.000.000 kotak dari api, pada setiap
kota ada 70.000.000 macam siksaan, tidak ada siksaan yang
menyerupai pemiliknya”, lantas Fatimah terjatuh  kedepan sambil
berkata “Celakalah bagi orang yang masuk neraka”, kemudian
Umar mendengar dan berkata “Andai aku adalah kambing milik
keluargaku, mereka menyembelihku dan memakan dagingku,
mereka pisahkan bagianku dan mencerai beraikan tulangku, dan
aku tidak mendengar sebutan jahanam”, lalu sampailah pada Abu
Bakar ash Shiddiq beliau berkata “Andai aku seekor burung di
mafluz, aku makan buah-buahan dan minum dari sungai, lalu
bertengger di ranting pohon, dan tidak dihisab serta tidak
diadzab, dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, kemudian
Ali RA keluar dan berkata “Andai ibuku tidak melahirkanku,
andai aku mati di saat kecil, andai aku rumput yang hewan
hewan memakanku, andai aku hewan buas aku cabik-cabik
dagingku dan aku tidak mendengar sebutan jahanam”, kemudian
Salman RA keluar menuju baqi’ al ghorqod, lalu dia letakkan
tangannya diatas kepala sambil memanggil dengan suara

41
Kisah Menggugah Iman

keras “Menjauhlah dari pergi dari-Nya serta sedikit menambah-


Nya dalam perjalanan kiamat”, kemudian Bilal RA menemuinya
lalu Bilal berkata “Aku tidak pernah melihatmu menangis sedih
wahai hamba Allah”, dia berkata “Celakalah aku dan engkau
wahai Bilal, bila tempat kembali kita setelah memakai katun dan
jerami kita akan memakai potongan-potongan api”, rumah dari
api, pada setiap rumah ada 70.000.000 kotak dari api, pada
setiap kota ada 70.000.000 macam siksaan, tidak ada siksaan
yang menyerupai pemiliknya”, lantas Fatimah terjatuh  kedepan
sambil berkata “Celakalah bagi orang yang masuk neraka”,  dia
berkata “Celakalah aku dan engkau wahai Bilal, bila tempat
kembali kita setelah memeluk pasangan kita menemani syaitan di
belenggu neraka, celakalah aku dan engkau bila kita minum dari
hamimnya dan makan dari zaqumnya”.
(Diceritakan) Dari Manshur bin Ammar berkata, Aku tinggal di
gang kufah pada suatu waktu, lalu pada malam yang gelap aku
ada keperluan, maka aku melewati suatu rumah dari rumah-rumah
di kufah, aku mendengar di tengah malam seseorang
berkata “Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu dan keagungan-
Mu, aku tidak bermaksud menentangmu dengan kemaksiatanku,
dan ketika bermaksiat tidaklah aku tidak mengenal-Mu, tetapi
kesalahanku membawaku pada kemaksiatan, penutup dosa yang
Kau berikan mengajakku pada perbuatan dosa, dan
kebinasaanku juga menolongku untuk berbuat dosa hingga aku
jatuh kedalam kemaksiatan karena kebodohanku, sekarang aku
berharap keutamaan-Mu menerima penyesalanku, bila Engkau
tidak menerima penyesalanku maka aku berada dalam kesedihan
yang panjang dalam siksaan jika Engkau tidak merahmatiku,

42
Kisah Menggugah Iman

ketika dia diam maka aku membaca sebuah ayat dari kitab Allah
Ta’ala “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan” (QS at-Tahrim : 6), lalu aku mendengar
jeritan keras dengan gerakan kemudian gerakan tersebut berhenti
dan aku tidak mendengar suara setelahnya,  lalu aku menunaikan
keperluanku kemudian aku kembali ke tempatku, ketika pagi aku
kembali ke tempat malam yang aku lewati, tiba tiba aku
mendengar tangisan dan aku melihat orang-orang bertakziyah,
disana ada orang tua sedang menangis ternyata dia adalah ibu si
mayit, dia berkata “Semoga Allah tidak membalas pembunuh
anakku dengan kebaikan, dia telah membacakan pada anakku
sebuah ayat yang menyebutkan siksaan sedangkan dia dalam
keadaan berdiri sholat, ketika dia mendengarnya dia jatuh
tersungkur dalam keadaan meninggal”, Manshur bin Ammar
berkata “Aku melihatnya malam itu dalam mimpi lalu aku
bertanya padanya “Apa yang Allah lakukan padamu?”, dia
menjawab “Allah memperlakukanku seperti Dia memperlakukan
syuhada badar”, aku berkata “Bagaimana?”, dia
menjawab “Karena mereka (syuhada badar) terbunuh oleh
pedang orang-orang kafir sedangkan aku terbunuh dengan
pedang Al Ghaffar (Allah Yang Maha Pengampun)”.

43
Kisah Menggugah Iman

11.Hadist ke sebelas
Anjuran zuhud terhadap dunia
[05.45, 27/1/2022] zahrulanam369: Dari Ja’far bin Muhammad
dari ayahnya dari kakeknya. Ja’far berkata; Kakekku telah
menyampaikan khabar kepadaku ia berkata;  Suatu hari ketika
sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah pulang dari kediaman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia melihat sayyidah
Fathimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang
duduk merangkai bulu dan di sebelahnya ada Salman yang sedang
memisah-misahkannya, lalu aku berkata kepadanya; Wahai
sebaik-baik wanita!  Apakah engkau memiliki sesuatu yang dapat
di makan oleh suamimu? Dia menjawab; Demi Allah! Aku tidak
memiliki suatu apapun kecuali uang enam Dirham yang aku
dapatkan dari Salman karena aku merangkaikan bulu untuknya
dan aku hendak membelanjakannya untuk membeli makanan buat
Hasan dan Husain radliyallahu ‘anhuma. Sayyidina ‘Aliy
karramallahu wajhah berkata; Wahai sebaik-baiknya wanita!
Serahkanlah uang itu kepadaku. Lalu sayyidah Fathimah
radliyallahu ‘anha menyerahkan uang itu ke tangannya, lantas
sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah pergi untuk membeli
makanan. Tiba-tiba dia bertemu dengan seorang laki-laki yang
sedang berdiri dan berkata; Siapakah yang mau memberi
pinjaman kepada Allah yang Maha Pelindung lagi Maha
Memenuhi janji? Kemudian sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah
mendekatinya dan memberikan uang enam dirham itu kepadanya,
lalu dia pulang kerumahnya dengan tangan kosong. Ketika
sayyidah Fathimah radliyallahu ‘anha melihatnya pulang dengan
tangan kosong dia menangis, lantas sayyidina ‘Aliy karramallahu

44
Kisah Menggugah Iman

wajhah berkata kepadanya; Wahai sebaik-baik wanita! Apakah


gerangan yang membuatmu menangis? Sayyidah Fathimah
radliyallahu ‘anha berkata; Wahai putera paman Rasulullah!
Apakah kiranya yang membuatku melihatmu pulang dengan
tangan kosong? Jawabnya; Wahai sebaik-baik wanita! Aku telah
menghutangkan uang itu kepada Allah Ta’ala. Sayyidah Fathimah
radliyallahu ‘anha berkata; Sungguh engkau benar-benar telah
mendapatkan pertolongan. Kemudian sayyidina ‘Alyi
karramallahu wajhah keluar rumah hendak menemui Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Tiba-tiba dia bertemu dengan
seorang A’rabi yang sedang menuntun seekor unta dan Sayyidina
‘Aliy mendekatinya lalu ‘A’rabi berkata; Wahai Abul Hasan!
Belilah unta ini dariku. Sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah
berkata; Aku tidak memiliki sesuatu. A’rabi berkata; Aku akan
menjualnya kepadamu dengan cara bayar di belakang. Sayyidina
‘Aliy karramallahu wajhah berkata: Akan engkau jual berapa?
A’rabi menjawab; 100 Dirham. Sayyidina ‘Aliy karramallahu
wajhah berkata; Lantas aku membelinya, setelah itu tiba-tiba ada
orang A’rabi lain menghampiriku dan berkata; Wahai Abul
Hasan! Apakah engkau hendak menjual untamu? “Ya” jawab
sayyidina ‘Aliy. A’rabi bertanya; Dengan harga berapa?
Sayyidina ‘Aliy menjawab; 300 dirham. A’rabi berkata; Baik aku
beli untamu. Lalu A’rabi membayarnya 300 dirham dengan tunai.
Kemudian sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah mengambil tali
kekang untanya dan menyerahkannya kepada A’rabi lantas pulang
kerumahnya. Ketika melihatnya, sayyidah Fathimah radliyallahu
‘anha tersenyum dan berkata; Apa ini wahai Abul Hasan?
Sayyidina ‘Aliy karramallahu wajhah menjawab; Wahai puteri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam! Aku membeli seekor unta

45
Kisah Menggugah Iman

seharga 100 dirham dengan bayar di belakang dan aku


menjualnya dengan harga 300 dirham tunai. Sayyidah Fathimah
radliyallahu ‘anha berkata; Sungguh engkau bemar-benar telah
mendapatkan pertolongan. Lalu sayyidina ‘Aliy karramallahu
wajhah pergi meninggalkan sayyidah Fathimah radliyallahu ‘anha
hendak menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu
melewati pintu masjid, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melihatnya, beliau tersenyum. Kemudian setelah
sampai dan mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Apakah engkau yang akan
mengabarkan kepadaku, ataukah aku…
[05.45, 27/1/2022] zahrulanam369: Dari sayyidina ‘Aliy
ridliyallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda; “Apabila shadaqah telah keluar dari tangan
orang yang bershadaqah, maka shadaqah tersebut akan berada di
tangan Allah sebelum sampai ke tangan orang yang menerimanya
lalu berbicara dengan lima kalimat, pertama; Aku adalah sedikit,
semoga Engkau menajadikan aku banyak. Aku adalah kecil,
semoga Engkau menajadikan aku besar. Aku adalah musuh,
semoga Engkau menjadikan aku kekasih. Aku adalah fana,
semoga Engkau menajadikan aku abadi. Dulu engkau menjagaku,
namun kini aku akan menjadi penjagamu”.
[05.47, 27/1/2022] zahrulanam369: Diriwayatkan dari Mak-hul
As Syamiy rahmatullahi ‘alaihi ia berkata; “Apabila seorang
mu’min bershadaqah dengan shadaqah yang baik, maka sebab
shadaqah itu Allah Ta’ala ridla terhadap orang tersebut dan
neraka Jahannam memanggil-manggil; Wahai Tuhanku!
Ijinkanlah aku untuk bersujud karena bersyukur kepada-Mu

46
Kisah Menggugah Iman

karena aku benar-benar memerdekakan seseorang dari ummat


Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari siksaku karena aku
malu terhadap Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
menyiksa salah seorang dari ummatnya dan aku harus tha’at
kepada-Mu”.

Ayat; “Ambillah sebagian dari harta mereka sebagai shadaqah


yang membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo’alah
untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu adalah ketenteraman
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.(Qs at Taubah 103), diturunkan untuk menjelaskan
tentang keutamaan shadaqah.

Allah Ta’ala berfirman; “Apakah mereka tidak mengetahui


bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan
menerima shadaqah?”.(Qs. At Taubah 104). Sesungguhnya Allah
Ta’ala menerima shadaqah sebagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menerimanya dari orang-orang mu’min.

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma ia


berkata dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; Ketika ayat
ini turun; “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat semut
pudakpun, niscaya dia akan melihat balasannya”.(Qs. Al Zazalah
7). Aku berkata; Wahai Tuhanku! Ini adalah sedikit bagi
ummatku. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman; “Jika engkau
menganggapnya sedikit, maka akan Aku jadikan satu kebaikan

47
Kisah Menggugah Iman

dibalas dengan dua kebaikan”. Inilah ma’na firman Allah Ta’ala;


“Mereka akan di beri pahala dua kali disebabkan kesabaran
mereka”.(Qs, al Qashash 54). Aku berkata; Wahai Tuhanku!; Ini
masih sedikit bagi ummatku. Allah Ta’ala berfirman; “Aku akan
menjadikan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat
kebaikan”. Inilah ma’na firman Allah Ta’ala; “Barangsiapa yang
membawa kebaikan, maka baginya sepuluh kali lipat kebaikan
semacamnya”.(Qs. Al An ‘am 160). Aku berkata; Wahai
Tuhanku! Inipun masih sedikit bagi ummatku. Allah Ta’ala
berfirman; “Aku akan menjadikan satu kebaikan dibalas dengan
700 kebaikan”. Inilah ma’na firman Allah Ta’ala; “Perumpamaan
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir dan
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi
siapa yang di kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui”.(Qs. Al Baqarah 261). Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Wahai Tuhanku,
Tambahkan untuk ummatku!. Kemudian turunlah ayat;
“Barangsiapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan
pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”.(Qs. Al
Baqarah 145). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
Wahai Tuhanku, Tambahkan lagi untuk ummatku!. Kemudian
turunlah ayat; “Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang di cukupkan pahala mereka tanpa batas”.(Qs. Az
Zumar 10).

48
Kisah Menggugah Iman

Dalam sebuah khabar di sebutkan; “Barangsiapa yang


bershadaqah dengan sebiji buah kurma, maka kelak pada hari
kiamat dia akan menemukan pahalanya seberat gunung Uhud”.
Ketahuilah! Bahwasanya di dalam shadaqah terdapat tujuh
macam keutamaan;

1)Shadaqah dapat menghilangkan kesulitan. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Sesungguhnya shadaqah
itu dapat menolak 70 macam mala petaka’”.

2)Shadaqah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Obatilah penyakiymu
dengan shadaqah”.

3)Shadaqah dapat manjadi pelindung. Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda; “Lindungilah harta-hartamu dengan
shadaqah”.

4)Shadaqah dapat meredam murka Allah Ta’ala. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Shadaqah dapat
menghindarkan seseorang dari murka Allah Ta’ala dan
menghindarkan dari mati su’ul khatimah”.

49
Kisah Menggugah Iman

5)Shadaqah dapat mempererat tali prsaudaraan. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Shadaqah adalah hadiah,
hendaklah kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling
sayang menyayangi”.

6)Shadaqah dapat melembutkan hati. Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda; “Apabila seseorang menemukan shifat
keras dalam hatinya, hendaklah ia memperbanyak shadaqah”.

7)Shadaqah dapat menambah panjang umur. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “shadaqah dapat
menghindarkan seseorang dari bala’ mushibah dan menambah
panjang umur”.

HIKAYAT

Dari sayyidah ‘A’isyah radliyallahu ‘anha; Bahwasanya sesorang


wanita datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sementara
tangan kanannya lumpuh, lalu berkata; Wahai Rasulallah!
Berdo’alah kepada Allah hingga Allah memperbaiki tanganku dan
memulihkannya seperti sedia kala. Kemudian Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bertanya kepadanya; Apakah gerangan yang
menyebabkan tanganmu lumpuh? Dia mejawab; Dalam mimpiku
aku melihat seolah-olah hari kiamat benar-benar terjadi, neraka
jahannam benar-benar di nyalakan, surga di dekatkan dan neraka

50
Kisah Menggugah Iman

telah menjadi jurang. Lantas aku melihat ibuku di dalam salah


satu jurang dari beberapa jurang neraka Jahannam, tangannya
memegang sepotong lemak (gajih) dan tangan satunya memegang
gombal kecil yang dua-duanya di gunakan untuk melindungi
dirinya dari api neraka. Kemudian aku berkata; Mengapa aku
melihatmu berada dalam jurang ini wahai ummaah! Sedangkan
kamu adalah orang yang tha’at kepada Tuhanmu dan suamimu
ridla kepadamu? Ibuku menjawab; Wahai puteriku!
Sesungguhnya aku adalah orang yang pelit ketika masih hidup di
dunia, tempat ini adalah tempat orang-orang yang pelit. Aku
bertanya; Apa lemak (gajih) dan gombal kecil yang ada di
tanganmu ini? Ibu menjwab; Ini adalah shadaqah yang aku
shadaqahkan di dunia, se umur hidupku, aku tidak pernah
bershadaqah kecuali dengan lemak (gajih) dan gombal kecil ini,
karena itu aku di beri lemak (gajih) dan gombal kecil ini, dan aku
menjadikannya pelindung diriku dari api neraka dan siksa. Aku
berkata; Di manakah ayahku? Ibu menjawab; Ayahmu adalah
orang yang dermawan, dia berada di tempat orang-orang
dermawan di dalam surga. Lalu aku pergi ke surga. Ternyata
ayahku sedang berdiri di pinggir telagamu wahai Rasulallah,
memberi minum orang-orang. Dia menerima gelas dari tangan
sayyidina ‘Aliy, sayyidina ‘Aliy dari tangan sayyidina ‘Utsman,
sayyidina ‘Utsman dari tangan sayyidina ‘Umar, sayyidina ‘Umar
dari tangan sayyidina Abu Bakar, dan sayyidina Abu Bakar dari
tanganmu wahai Rasulallah. Aku berkata; Wahai ayahku! Ibuku
adalah wanita yang tha’at kepada Tuhannya dan engkau ridla
terhadapnya, dia sekarang ada di salah satu jurang neraka
Jahannam dan engkau memberi minum orang-orang dari telaga
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan ibuku sekarang

51
Kisah Menggugah Iman

dalam keadaan kehausan, maka berilah dia seteguk saja minuman


dari air telaga. Ayahku menjawab; Sesungguhnya ibumu berada
di tempat orang-orangpelit, ma’shiyat dan berdosa, dan Allah
Ta’ala mengharamkan air telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bagi orang-orang pelit, ma’shiyat dan berdosa. Lantas aku
mengambil air telagamu dari gelas ayahku dengan tanganku untuk
memberi minum ibuku. Ketika ibuku meminumnya, terdengarlah
seruan berkata; “Semoga Allah Ta’ala melumpuhkan tanganmu,
engkau telah memberi minum wanita ma’shiyat yang pelit dari
telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam”. Ternyata setelah
terbangun, tiba-tiba tanganku menjadi lumpuh. Lalu Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Kepelitan ibumu telah
membayakanmu di dunia, mana mungkin kepelitan itu tidak akan
membahayakan ibumu di akhirat. Kemudian sayyidah ‘A’isyah
radliyallahu ‘anha berkata; Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam meletakkan tongkatnya di atas tangan wanita tersebut
dan bersabda; Wahai Tuhanku! Demi mimpi yang dia ceritakan,
semoga Engkau menyembuhkan tangannya. Lantas tangan wanita
itu sembuh kembali seperti sedia kala.

HADITS KE-12 : ANJURAN MEMBERSIHKAN DIRI DARI


DENDAM
Dari ‘Ikrimah radliyallahu ‘anhu ia berkata; Ibnu ‘Abbas di tanya
tentang firman Allah Ta’ala; “Dan Kami lenyapkan segala macam
rasa dendam yang berada di dalam hati mereka”.(Qs. Al Hijr 47).
Ibnu ‘Abbas berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda; “Apabila kiamat telah terjadi, Allah Ta’ala akan

52
Kisah Menggugah Iman

mendatangkan dipan dari yaqut merah yang panjang dan lebarnya


sama-sama dua puluh mil, sedikitpun tidak ada retak dan
sambungan berkat kekuasaan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha
Agung. Lantas Abu Bakar radliyallahu ‘anhu duduk di atasnya.
Kemudian Allah Ta’ala mendatangkan dipan dari yaqut berwarna
kuning dengan bentuk yang sama seperti yang pertama, lantas
‘Umar bin Khaththab radliyallahu ‘anhu duduk di atasnya. Lalu
Allah Ta’ala akan mendatangkan dipan dari yaqut yang berwarna
hijau dengan bentuk yang sama seperti yang pertama, lantas
‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu duduk di atasnya. Dan
Allah Ta’ala akan mendatangkan dipan dari yaqut yang berwarna
putih dengan bentuk yang sama seperti yang pertama, lantas ‘Aliy
bin Abi Thalib karramallahu wajhah duduk di atasnya. Kemudian
Allah Ta’ala memerintahkan pada dipan-dipan itu terbang ke
angkasa dengan membawa mereka. Lantas dipan-dipan tersebut
terbang di bawah naungan ‘Arsy. Lalu di datangkan kepada
mereka istana yang terbuat dari intan yang indah yang sekiranya
seluruh penghuni tujuh langit dan tujuh bumi serta seluruh
makhluq Allah ta’ala yang ada di dalamnya di kumpulkan,
niscaya semuanya hanya berada di satu pojok dari beberapa pojok
istana. Kemudian Allah Ta’ala memberikan gelas kepada Abu
Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Aliy radliyallahu ‘anhum masing-
masing satu gelas lantas mereka memberi minum kepada orang-
orang. Itulah ma’na firman Allah Ta’ala; “Dan Kami lenyapkan
segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang
mereka merasa bersaudara duduk di atas dipan-dipan berhadap-
hadapan”.(Qs. Al Hijr 47).

53
Kisah Menggugah Iman

Kemudian Allah Ta’ala memberi titah kepada neraka Jahannam


agar menggerakkan ombaknya untuk menghempaskan kaum
Rafidlah (orang-orang yang meninggalkan syari’at) dan orang-
orang kafir di atas wajah-wajah mereka. Lalu pada saat itu Allah
Ta’ala membuka mata mereka hingga dapat melihat derajat para
shahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan
ummatnya di dalam surga dan berkata; Mereka adalah para
shahabat yang dengan lantaran mengikuti mereka orang-orang
menjadi beruntung dan kita adalah orang-orang yang celaka.
Lantas Allah Ta’ala mengembalikan mereka ke dalam dasar
jurang neraka jahannnam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda; “Tidak satupun orang yang dalam hatinya
terdapat ke imanan walau seberat biji sawi yang tetap tinggal
dalam neraka, kecuali semuanya di keluarkan dengan mendapat
syafa’at dariku”.

Syaikh Al Imam ‘Ala’uddin az Zanduwasti berkata dalam kitab


Raudlatul ‘Ulama’: Aku mendengar Sa’d bin Muhammad Al
Usturwasyani Al Faqih Az Zahid meriwayatkan dari Al Kalabi
dari Abi Shalih dari Ibn ‘Abbas radliyallahu Ta’ala ‘anhu tentang
firman Allah Ta’ala; “Orang-orang yang kafir itu seringkali (di
akhirat) menginginkan sekiranya mereka menjadi orang-orang
muslim”.(Qs. Al Hir 2).

Diriwayatkan dari Abu Musa Al ‘Asy’ari radiyallahu Talala ‘anhu


dari  Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda; “Apabila
penghuni neraka telah berkumpul di dalam neraka dan bersama

54
Kisah Menggugah Iman

mereka ada orang yang di kehendaki oleh Allah Ta’ala dari ahli
kiblat., orang-orang kafir berkata kepada orang ahli kiblat;
Bukankah kalian adalah orang-orang Islam? Ahli kiblat
menjawab; “Ya, benar”. Orang-orang kafir berkata; Mengapa
Islam kalian tidak dapat memberi manfa’at kepada kalian
sehingga kalian berada bersama kami dalam neraka? Ahli kiblat
menjawab; Kami memiliki dosa dan sebab dosa itu kami di siksa.
Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla murka kepada orang-orang kafir.
Dan dengan anugerah dan rahmat-Nya, Allah Ta’ala mengampuni
seluruh ahli kiblat lalu mengeluarkan mereka dari neraka. Ketika
itu, lantas mereka menginginkan sekiranya mereka menjadi
orang-orang muslim”.

Ibnu ‘Abbas radliyallahu Ta’ala ‘anhuma berkata; Sekelompok


orang dari ummat ini akan di kumpulkan di atas Shirat, mereka
adalah rombongan pertama selain para Nabi yang akan masuk
surga terlebih dahulu, dan seluruh ummat ini akan masuk surga
terlebih dahulu sebelum ummat-ummat yang lain. Adapun
rombongan terakhir dari ummat ini yang akan masuk surga adalah
orang-orang yang harus masuk neraka terlebih dahulu. Sedangkan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari kiamat senantiasa
melihat dan mengenal mereka karena wajah, tangan dan kaki
mereka memancarkan cahaya dari bekas wudlu’nya, lalu beliau
bersabda; Wahai Jibril! kenapa ummatku di tahan di atas shirath?
Lantas Allah Ta’ala berfirman; Tenggelamkan mereka dalam
jurang hari kiamat hingga Muhammad masuk kedalam surga.
Maka ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ke pelataran hari
kiamat beliau mengira bahwa ummatnya telah di giring ke surga.

55
Kisah Menggugah Iman

Dan setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam


surga, Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat Zabaniyah (juru
siksa); Giring dan serahkan mereka kepada malaikat Malik.
Begitu melihat mereka, malaikat Malik berkata; Wahai golongan
orang-orang yang celaka! Siapa kalian? Ummat sipapa kalian?
Sungguh aku mengira tidak ada lagi seorangpun yang akan masuk
neraka, seluruh ummat telah masuk, mereka di ikat dan di
belenggu dengan rantai, di gandeng dengan syaithan, di seret di
atas wajah mereka, wajahnya hitam dan matanya melotot hingga
nampak putih-putihnya. Sementara aku tidak melihat kaki kalian
di belenggu, tangan kalian tidak di rantai, wajah kalian tidak
hitam, mata kalian tidak melotot dan kalian tidak di seret tapi
kalian berjalan dengan kaki kalian. Ummat siapakah kalian?
Mereka barkata; Janganlah engkau bertanya kepada kami wahai
malaikat Malik, kami malu untuk memberi tahukan kepadamu,
namun kami ini adalah golongan orang–orang yang hafal Al
Qur’an. kami adalah golongan orang-orang yang berpuasa di
bulan Ramadlan, kami mengerjakan ‘ibadah hajji dan ikut
berperang, kami menunaikan zakat, kami memuliakan anak
yatim, kami adalah orang-orang yang mandi junub dan kami
adalah orang-orang yang mengerjakan shalat lima waktu.
Malaikat Malik berkata; Wahai golongan orang-orang yang
celaka! Apakah Al Qur’an tidak melarang kalian dari berbuat
ma’shiyat kepada Allah Ta’ala sehingga tidak terjerumus ke suatu
tempat yang kini kalian telah berada di dalamnya? Mereka
berkata; Wahai malaikat Malik! Janganlah engkau mendamprat
kami, karena kami kini telah selamat dari dampratan Allah Ta’ala
dan para malaikat-Nya. Ketika mereka telah menyatakan hal itu,
tiba-tiba terdengar seruan dari arah ‘Arsy; Wahai malaikat Malik!

56
Kisah Menggugah Iman

Masukkan mereka ke pintu neraka yang paling atas. Malaikat


Malik berkata; Apakah kalian mendengar dan faham terhadap
seruan tadi? Mereka menjawab; Ya, namun tangguhkanlah kami
barang sesaat hingga kami meratapi diri kami. Malaikat Malik
berkata; Tidak ada waktu bagiku untuk itu. Lantas datanglah
seruan dari arah ‘Arsy; Wahai malaikat Malik! Tangguhkanlah,
hingga mereka meratapi dirinya. Kemudian mereka berpisah
dengan berkelompok-kelompok. Orang-orang yang hafal Al
Qur’an berada dalam kelompok tersendiri, orang-orang yang
mengerjakan hajji berada dalam kelompok tersendiri, orang-orang
yang ikut berperang berada dalam kelompok tersendiri dan para
wanita berada dalam kelompok tersendiri, lalu mereka menyesali
dirinya dan berkata; Bagaimana mungkin kami dapat bersabar
berada dalam panasnya api neraka, sedangkan berada di bawah
terik matahari saja kami sudah tidak tahan, bagaimana mungkin
kami dapat bersabar memakai pakaian dari cor-coran timah,
sedangkan kami terbiasa memakai pakaian yang lembut dan
halus, bagaimana mungkin kami dapat bersabar makan pohon
Zaqqum dan minum air mendidih, sedangkan kami terbiasa
makan makanan yang ni’mat dan minum minuman yang dingin.
Pada saat ratapan mereka masih berlangsung, tiba-tiba terdengar
seruan dari arah ‘Arsy; Wahai malaikat Malik! Masukkan mereka
ke pintu neraka yang paling atas. Malaikat Malik berkata; Apakah
kalian mendengar dan faham terhadap seruan itu? Mereka
menjawab; Ya, wahai malaikat Malik. Malaikat Malik berkata;
Ummat siapakah kalian? Mereka menjawab; Aku malu untuk
mengatakannya. Kemudian malaikat Malik menggiring mereka
dengan menempatkan orang-orang tua berada di depan, anak-anak
berada di belakangnya dan para wanita berada paling belakang

57
Kisah Menggugah Iman

hingga tiba di tepi neraka jahannam. Lantas keluarlah malaikat


yang sangat keras dan kasar, mereka di ciptakan tanpa hati
sehingga mereka tidak memiliki rasa belas kasihan sedikitpun.
Dan masing-masing dari mereka di ikuti oleh seribu malaikat
Zabaniyah, lalu malaikat- malaikat itu memasukkan mereka ke
neraka.

Sebagian orang ada yang terbakar api neraka hanya sampai ke


mata kakinya, ada yang sapai ke lututnya, ada yang sampai ke
perutnya dan ada yang sampai ke dadanya. Apabila api neraka
hendak membakar wajah dan hatinya, datanglah seruan dari arah
‘Arsy; Wahai malaikat Malik! Turunkanlah api neraka dari wajah
dan hati mereka, karena telah lama sakali mereka berikrar kepada-
Ku dangan lisannya, mengenal-Ku dengan hatinya dan bersujud
kepada-Ku dengan wajahnya di masa hidup di dunia. Ketika telah
mendengar seruan itu, mereka semua mengangkat suaranya keras-
keras; Wahai Nabi Muhammadku! Wahai Abul Qasimku! Wahai
Muhammad Nabiku! Wahai Nabi yang menyayangi para janda
dan anak yatim! Wahai Nabi yang membuka pintu-pintu surga
dan menutup pintu-pintu neraka untuk ummatnya! Wahai Nabi
yang memberi syafa’at kepada ummatnya, kami adalah ummatmu
yang lemah, kami tidak sabar lagi berada dalam panasnya api
nereka, semoga engkau berkenan menolong kami dengan
syafa’atmu masuk ke dalam surga. Salah seorang dari mereka ada
yang meletakkan kedua tangannya pada kedua telinganya seperti
orang adzan dan berseru sekuat tenaganya; “Kami adalah ummat
Muhammad”. Lantas malaikat Malik menghadap ke surga
mengarahkan mulutnya pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi

58
Kisah Menggugah Iman

wasallam yang sedang bersenang-senang dalam surga dan


berkata; Wahai Muhammad! Engkau bersenang-senang dalam
surga, sedangkan ummatmu yang lemah memohon pertolongan
kepadamu, tolonglah mereka, mereka lemah dan tidak sabar lagi
berada dalam neraka. Ketika berita itu telah sampai pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau langsung
melompat dari dipannya dan pergi menunggang buraq seraya
bersabda; Wahai buraq! Cepat dan cepatlah, ummatku yang lemah
tidak tahan lagi dengan panasnya api neraka. Kemudian beliau
mengangkat kakinya dan menginjakkannya ke tepi neraka
jahannam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mendengar suara mereka, beliau menangis dan merekapun juga
menangis. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
Wahai malaikat Malik! Keluarkan ummatku dari neraka. Malaikat
Malik berkata; Wahai Muhammad! Tidak ada jalan bagiku  untuk
mengeluarkan mereka selama aku belum mendapatkan perintah.
Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pergi tiang ‘Arsy,
lalu turun dari atas buraq dan bersujud seraya bersabda; Wahai
Tuhanku! Dimanakah janji-Mu, Engkau telah berjanji kepadaku
untuk tidak menyiksa ummatku di neraka? Allah Ta’ala
berfirman; Wahai Muhammat! Mereka benar-benar telah
melupakanmu dan meninggalkan syari’atmu di dunia, maka pada
hari ini Aku melupakan syafa’atmu atas mereka, namun kini
berilah mereka syafa’at. Setelah mendapat perintah, kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi syafa’at dan
mengeluarkan mereka semua dari neraka hingga tinggal orang-
orang kafir yang selamanya akan berada di dalamnya. Dan ketika
itu orang-orang kafir berkata; Oh.. Alangkah inginnya kami

59
Kisah Menggugah Iman

menjadi orang-orang muslim sehingga kami di keluarkan seperti


halnya mereka.

Ibnu ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata; “Orang-orang yang


kafir itu seringkali (di akhirat) menginginkan sekiranya mereka
menjadi orang-orang muslim”.(Qs. Al Hir 2).
13.Hadis ke tiga belad
Larangan banyak bicara dan anjuran mengingan kematian

Dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata; Rasulullah Shallallahu


‘alahi wa Salam memasuki tempat shalat beliau lalu beliau
melihat orang-orang, mereka banyak berbicara, beliau bersabda:
“Ingatlah! Sesungguhnya bila kalian banyak-banyak mengingat
pemutus segala kenikmatan niscaya kalian tidak sempat
melakukan apa yang aku lihat, karena itu perbanyaklah mengingat
pemutus segala kenikmatan yaitu kematian. Sesungguhnya
tidaklah ada suatu hari berlalu bagi kubur melainkan ia berkata
dengan enam kalimat; Aku adalah rumah keterasingan. Aku
adalah rumah kesendirian. Aku adalah rumah kesedihan. Aku
adalah rumah tanah. Aku adalah rumah ulat. Apaila seorang
hamba mu`min disemayamkan, kubur berkata kepadanya;
Selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah
orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai,
karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau telah
kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku
lakukan kepadamu. Lalu kubur diluaskan baginya sejauh mata

60
Kisah Menggugah Iman

memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga. Dan


apabila hamba keji atau kafir dikubur, kubur berkata padanya;
Tidak ada selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau
adalah orang yang melintas di atas punggungku yang paling aku
benci, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau
telah kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku
lakukan kepadamu. Lalu kubur menghimpitnya hingga tulang
tulangnya melesat tidak karu-karuan”. Abu Sa’id berkata;
Rasulullah memperagakan dengan memasukkan sebagian jari-
jemarinya ke sebagian yang lain. kemudian Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda; “Allah menyiapkankan
tujuhpuluh ular besar untuknya, seandainya satu diantaranya
menghembus di bumi nicaya bumi tidak akan menumbuhkan
suatu apapun selama dunia masih ada, lalu ular itu mengigit dan
merobek-robeknya hingga ia di datangkan ke penghisaban”. Abu
Sa’id berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Sesungguhnya kubur adalah salah satu taman dari taman-taman
surga atau salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”.

HIKAYAT I

Dari Abu Bakar Al Isma’iliy dengan sanadnya dari ‘Utsman bin


‘Affan radliyallahu ‘anhu; Apabila sampai kepada sayyidina
‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu tentang shifat neraka dia
tidak menangis, dan apabila sampai kepadanya tentang shifat hari
kiamat dia juga tidak menangis, namun apabila sampai kepadanya
tentang shifat kubur di akan menangis, lalu ditanyakan

61
Kisah Menggugah Iman

kepadanya; Apa maksudnya ini wahai Amirul Mu’minin? Dia


menjawab; Sesungguhnya apabila aku berada dalam nereka, aku
akan bersama dengan orang-orang dan apabila aku berada di hari
kiamat, akupun akan bersama dengan orang-orang, namun apabila
aku berada dalam kubur, aku akan sendirian, tidak seorangpun
yang bersama denganku sementara kunci kubur ada pada malaikat
Isrofil ‘alaihissalam dan dia akan membukanya kelak pada hari
kiamat. Dan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu
berkata; Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai penjara,
maka kubur akan menjadi surga baginya. Barangsiapa yang
menjadikan dunia sebagai surga, maka kubur akan menjadi
penjara baginya. Barangsiapa yang menjadikan kehidupan dunia
sebagai tali, maka kematian akan melepasnya. Barangsiapa yang
meninggalkan bagiannya di dunia, maka ia akan menumukan
bagiannya di akhirat. Dan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan
radliyallahu ‘anhu berkata; Sebaik-baik manusia adalah orang
yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, ia
ridla kepada Tuhannya sebelum bertemu dengan-Nya dan ia
mema’murkan kuburnya sebelum memasukinya.

HAKAYAT II

Dari Hasan Al Bashri radliyallahu ‘anhu; Pada suatu hari ketika


Hasan Al Bashri radliyallahu ‘anhu sedang duduk di depan
rumahnya, tiba-tiba melintaslah janazah seorang laki-laki yang di
iring oleh orang-orang dari belakang, sedangkan puterinya yang
masih kecil berada di bawah janazah itu, berjalan, mengurai

62
Kisah Menggugah Iman

rambutnya dan menangis. Perawi berkata; Kemudian  Hasan Al


Bashri radliyallahu ‘anhu berdiri dan ikut mengiringi janazah
tersebut. Lalu puterinya berkata; Oh.. Ayahku! Seumur hidupku
belum pernah aku menghadapi hari seperti hariku ini. Hasan Al
Bashri berkata lepadanya; Demikian pula, belum pernah ayahmu
menghadapi hari seperti hari ini.

Perawi berkata; Lalu Hasan Al Bashri radliyallahu ‘anhu


menshalati janazah tersebut dan kembali pulang. Ke esokan
harinya, setelah Hasan Al Bashri mengerjakan shalat shubuh dan
ketika matahari telah terbit, seperti biasanya dia duduk di depan
rumahnya, tiba-tiba dia melihat puteri itu sedang menangis dan
pergi ke kuburan ayahnya. Hasan Al Bashri radliyallahu ‘anhu
berfikir; Anak ini adalah anak yang pintar, aku akan
membuntutinya, siapa tahu dia mengucapkan suatu kata yang
bermanfa’at bagiku.

Perawi berkata; Lalu Hasan Al Bashri membuntutinya. Setelah


sampai di kuburan ayah anak itu, Hasan Al Bashri bersembunyi
dari penglihatannya di balik pohon berduri. Lantas anak tersebut
memeluk kuburan ayahnya dan meletakkan pipinya di tanah
seraya berkata; Wahai ayahku! Bagaimana keadaanmu setelah
bermalam dalam kubur yang gelap seorang diri tanpa lampu dan
tanpa seorang pendamping? Wahai ayahku! Kemaren malam aku
menghidupkan lampu untukmu, lalu siapakah yang menhidupkan
lampu untukmu tadi malam? Wahai ayahku! Kemaren malam aku
menghamparkan alas unutmu, lalu siapakah yang

63
Kisah Menggugah Iman

menghamparkan alas untukmu tadi malam? Wahai ayahku!


Kemaren malam aku memijit-mijit tangan dan kakimu, lalu
siapakah yang memijit-mijitmu tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam aku memberimu minum, lalu siapakah yang
memberimu minum tadi malam? Wahai ayahku! Kemaren malam
aku membolak-balikmu dari satu arah kearah lainnya, lalu
siapakah yang membolak-balikmu tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam aku menutupi anggotamu yang telanjang, lalu
siapakah yang menutup anggotamu tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam aku memperhatikan wajahmu, lalu siapakah
yang memperhatikan wajahmu tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam engkau memanggilku dan aku menjawab
panggilanmu, lalu siapakah yang engkau panggil dan siapakah
yang menjawab panggilanmu tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam aku memberimu makan ketika engkau
menginginkannya, lalu apakah tadi malam engkau ingin makan?
Siapakah yang memberimu makan tadi malam? Wahai ayahku!
Kemaren malam aku memasak bermacam-macam makanan
untukmu, lalu siapakah yang memasak makanan untukmu tadi
malam?

Perawai berkata; Lantas Hasan Al Bashri menangis dan


menampakkan diri, lalu menghampiri anak tersebut dan berkata;
Wahai anak peremuan kecil! Janganlah engkau berkata seperti itu,
tapi katakanlah; Wahai ayahku! Aku menghadapkanmu ke arah
kiblat, apakah kini engkau masih seperti itu, ataukah sudah
berubah menghadap ke arah yang lain? Aku mengkafanimu
dengan sebaik-baiknya kafan, apakah kini kafan itu masih utuh,

64
Kisah Menggugah Iman

ataukah sudah lepas darimu? Wahai ayahku! Aku meletakkanmu


dalam kubur, sementara tubuhmu dalam keadaan utuh, apakah
kini tubuhmu masih utuh ataukah tubuhmu kini telah  di makan
ulat? Dan katakan; Sesungguhnya para ‘Ulama’ berkata; Seorang
hamba akan di tanya tentang iman. Sebagian dari mereka ada
yang menjawab, dan sebagian lagi ada yang terhalang hingga
tidak bisa menjawabnya. Apakah engkau dapat menjawab atau
apakah engkau terhalang hingga tidak bisa menjawab tentang
iman? Wahai ayahku! Para ‘Ulama’ berkata; Kubur akan
diperluas untuk sebagian ahli kubur, dan untuk sebagian yang lain
akan di persempitnya. Apakah kini kuburmu telah di persempit,
atau apakah telah di perluas? Wahai ayahku! Para ‘Ulama’
berkata; Kafan sebagian ahli kubur akan diganti dengan kafan dari
surga, dan sebagian yang lain akan di ganti dengan kafan dari
neraka. Apakah kafanmu telah di ganti dengan kafan dari neraka,
atau apakah telah diganti dengan kafan dari surga? Wahai ayahku!
Para ‘Ulama’ berkata; Kubur adalah sebagian taman dari taman-
taman surga atau sebagian jurang dari jurang-jurang neraka.
Apakah kuburmu telah menjadi sebagian taman dari taman-taman
surga, atau apakah telah menjadi sebagian jurang dari jurang-
jurang neraka? Wahai ayahku! Para ‘Ulama’ berkata; Kubur akan
memeluk sebagian ahli kubur dengan penuh kasih sayang seperti
halnya orang tua yang memeluk anaknya, dan akan membenci
serta menghimpit sebagian yang lain hingga tulang-tulangnya
menjadi remuk. Apakah kubur memelukmu dengan penuh kasih
sayang atau apakah kubur membenci dan menghimpitmu? Wahai
ayahku! Para ‘Ulama’ berkata; Setiap orang yang di masukkan ke
dalam kubur pasti akan menyesal, bagi orang yang taqwa akan
menyesal; kenapa tidak memperbanyak ‘amal-‘amal kebaikan?

65
Kisah Menggugah Iman

Dan bagi orang yang durhaka akan menyesal; kenapa melakukan


‘amal-‘amal kejelekan. Apakah engkau menyesali atas
kejelekanmu, atau atas sedikitnya kebaikanmu? Wahai ayahku!
Apabila aku memanggilmu, engkau pasti menjawab panggilanku.
Telah lama aku memanggilmu di atas kuburanmu namun kenapa
aku tidak mendengar suaramu? Wahai ayahku! Engkau telah
pergi dan tidak akan bertemu lagi denganku sampai hari kiamat.
Ya Allah! Janganlah engkau menghalangiku kelak di hari kiamat
untuk bertemu dengan ayahku. Anak itu berkata; Wahai Hasan!
Betapa indahnya seruanmu terhadap ayahku, betapa indahnya
nasehatmu kepadaku dan engkau telah menggugahku dari
kelalaian. Kemudian anak itu pulang bersama dengan Hasan Al
Bashri sambil menangis.

66

Anda mungkin juga menyukai