Anda di halaman 1dari 19

Forensik

1.Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke UGD RS karena luka bacok 2 jam yang lalu. Saat ini
pasien tampak ketakutan. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak pucat dan terdapat beberapa luka
bacok di lengan bawah kiri. Setelah penjahitan luka, pasien diperbolehkan pulang. Surat permintaan
visum datang pada sore harinya. Apakah jenis visum yang paling tepat?

VeR sementara
VeR penganiayaan
VeR luka
VeR definitive
VeR psikiatri

2. Seorang anak perempuan 7 tahun dibawa ke UGD RS oleh orang tuanya ingin meminta visum karena
mengalami penganiayaan oleh tetangganya. Pemeriksaan didapatkan luka terbuka pada pipi kiri, bentuk
celah, ukuran panjang 7 cm, batas tegas, tepi rata, kedua sudut lancip, tidak terdapat jembatan jaringan,
dasar luka otot. Anak tersebut mempunyai bakat keloid. Apakah derajat luka yang paling tepat?

Luka derajat ringan sedang


Luka derajat ringan
Luka derajat sedang
Luka derajat sangat berat
3. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan luka terbuka pada pipi kanan.
Hasil pemeriksaan didapatkan tepi luka rata dengan sudut lancip dan tidak didapatkan memar. Luka
berukuran panjang 7 cm dan dalam 0,5 cm. Apakah jenis luka yang paling tepat?

Luka tusuk akibat kekerasan tajam


Luka lecet akibat kekerasan tumpul
Luka iris akibat kekerasan benda tajam
Luka robek akibat kekerasan tumpul
Luka memar akibat kekerasan tumpul
Luka derajat berat

4. Seorang dokter jaga di sebuah Rumah Sakit, menerima jenazah laki laki berumur 25 tahun disertai
surat permintaan dari penyidik untuk pembuatan visum. Informasi dari penyidik yaitu jenazah
ditemukan meninggal di atas tempat tidur dengan posisi telentang. Dari pemeriksaan luar ditemukan
adanya luka tusuk di dada kanan dengan panjang 4 cm, kedalaman luka 7 cm, dan arah luka tegak lurus
serta terdapat memar di sekitar luka. Berapakah panjang dan lebar pisau yang dipakai oleh pelaku?

8 cm dan 5 cm
7 cm dan 4 cm
5 cm dan 2 cm
9 cm dan 6 cm
6 cm dan 3 cm
5. Seorang warga menemukan mayat seorang laki-laki berusia 25 tahun di sebuah pabrik. Mayat tersebut
kemudian dibawa ke Instalasi Kedokteran forensik untuk dilakukan pemeriksaan dan ditemukan luka
terbuka dengan tepi tidak rata pada kepala, patah tulang tengkorak, perdarahan epidural dan memar
batang otak. Apakah sebab kematian pada kasus di atas?

Perdarahan epidural
Kekerasan tajam di kepala
Patah tulang tengkorak
Memar batang otak
Kekerasan tumpul di kepala
6. Jenazah anak laki-laki berumur 15 tahun dibawa oleh penyidik ke instalasi forensik rumah sakit
dengan dugaan pembunuhan. Pada pemeriksaan luar didapatkan selaput bola mata dan bibir korban
tampak pucat, lebam mayat dan kaku mayat tidak ditemukan, pada paha kiri korban bagian atas, 10 cm
di bawah lipat paha, terdapat luka terbuka tepi rata, dengan panjang 4 cm dan tidak ditemukan memar
di sekitarnya. Selanjutnya, tidak ditemukan luka-luka di bagian tubuh korban yang lain. Pada
penelusuran luka pada paha kiri korban tampak luka berturut-turut menembus kulit, jaringan bawah
kulit, otot paha, dan memotong pembuluh nadi paha kiri, dengan kedalaman luka 10 cm. Berapa
perkiraan ukuran senjata yang menyebabkan luka tersebut?

Pisau dengan panjang 4 cm


Pisau dengan panjang 5 cm
Pisau dengan panjang 10 cm
Pisau dengan panjang 13 cm
Pisau dengan panjang 7 cm
7. Seorang perempuan berusia 28 tahun ditemukan meninggal di kamar kos. Jenazah kemudian dibawa
ke kamar mayat RS untuk dilakukan otopsi. Pada pemeriksaan didapatkan sebuah luka terbuka pada
perut kiri ukuran panjang 4 cm, lebar 1 cm dan dalam 12 cm, bentuk celah, batas tegas, tepi rata, salah
satu ujung lancip, tidak terdapat jembatan jaringan, disekitar luka terdapat luka memar. Apakah jenis
kekerasan yang terjadi pada korban diatas?

Kekerasan abdomen
Kekerasan benda tumpul
Kekerasan tajam
Kekerasan benda tajam
Kekerasan tumpul
9. Seorang jenazah bayi perempuan ditemukan di semak belukar oleh polisi. Jenazah kemudian dibawa
ke kamar mayat RS untuk dilakukan otopsi. Pada pemeriksaan luar ditemukan luka lecet berbentuk
cresscent mark (bulan sabit) disekitar leher, warna merah kecoklatan, wajah tampak sembab, pelebaran
pembuluh darah konjungtiva dan jaringan dibawah kuku tampak kebiruan. Apakah jenis kekerasan
pada kasus di atas?

Kekerasan fisika
Kekerasan tumpul
Kekerasan termal
Kekerasan tajam
Kekerasan kimia
10. Mayat seorang perempuan ditemukan di sebuah rumah kosong dan dibawa ke Instalasi Kedokteran
Forensik RS. Hasil pemeriksaan luar ditemukan dua luka tusuk pada dada. Penyidik meminta dilakukan
otopsi, namun keluarga menolak dan menghalang-halangi tindakan otopsi tersebut. Tindakan apakah
yang paling tepat yang harus dilakukan pada kasus ini?

Memberikan penjelasan mengenai hukuman bagi yang menolak tindakan otopsi


Melakukan pemeriksaan luar sambil menunggu putusan penyidik
Tetap melakukan pemeriksaan otopsi dengan pengawalan penyidik
Membiarkan keluarga membawa pulang jenazah setelah menandatangani surat pulang paksa
Menyarankan keluarga untuk menemui penyidik  
11. Seorang perempuan berumur 20 tahun mengalami penganiayaan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
GCS 8, tekanan darah 80/palpasi, denyut nadi 120x/menit lemah, frekuensi napas 28 x/menit, didapatkan
satu luka terbuka di dada kiri, tepi luka rata, sudut luka dua puluh derajat, tidak ada jembatan jaringan.
hasil foto Rontgen menunjukkan perdarahan di rongga dada sebanyak lima ratus milliliter. Pasien
dioperasi oleh dokter spesialis bedah dan didapatkan luka menembus jantung. Apakah kesimpulan
dokter mengenai kualifikasi luka tersebut?

Luka tersebut menyebabkan kecacatan


Luka tersebut menimbulkan bahaya maut
Luka tersebut menimbulkan rintangan tetap dalam melakukan pekerjaan
Luka tersebut tidak bisa diharapkan sembuh secara sempurna
Luka tersebut menimbulkan kelumpuhan

Mata

1. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan mata perih dan terasa panas
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan mata terasa berpasir, tetapi tidak ada kotoran mata. Pasien
sering tidak memakai helm ketika mengendarai sepeda motor. Pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva bulbi
hiperemis, visus dalam batas normal. Pemeriksaan Schimmer tanpa anastesi diperoleh hasil 7 mm. Apakah
tatalaksana yang paling tepat?

Tetes mata antivirus Air mata buatan Tetes mata antibiotic


Tetes mata steroid Tetes mata antifungal

2. Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri mendadak merah sejak 1
hari yang lalu setelah batuk-batuk keras. Keluhan tidak disertai nyeri dan tidak ada riwayat trauma. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan visus kedua mata normal, tekanan intraokuler 16 mmHg, segmen anterior lainnya
dalam batas normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

  Pendarahan sub konjungtiva Hifema Konjungtivitis Episkleritis Skleritis


3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan terasa mengganjal sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai mata merah. Pemeriksaan oftalmologis visus ODS 6/6, konjungtiva bulbi OD
injeksi konjungtiva (+), benda asing (+) di bagian lateral dan OS tidak ada kelainan. Apakah tatalaksana pada
pasien di atas?
Kompres air hangat Eversi kelopak Rujuk ke dokter mata Ekstirpasi Irigasi RL

4. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan merah dan mengganjal
setelah terkena percikan gerinda sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan oftalmologis visus ODS 6/6; konjungtiva
bulbi OD injeksi konjungtiva (+) benda asing (+) di bagian lateral. OS tidak ada kelainan. Apakah terapi
medikamentosa yang paling tepat?

Anti jamur tetes mata Antivirus salep mata Antibiotik tetes mata
Steroid tetes mata Analgetik tetes mata
5. Seorang anak berusia 7 tahun datang ke Puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan kedua mata merah dan
banyak kotoran mata berwarna kekuningan. Hal ini dialami sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan
konjungtiva hiperemis, sekret konjungtiva (+), kornea jernih. Sebelumnya saudara pasien mengalami keluhan
yang sama, tetapi tidak dibawa berobat. Pasien juga mengeluh mata sedikit buram, gatal, dan terasa panas.
Apakah tatalaksana yang tepat?

Air mata buatan 6 x 1 tetes ODS Tetes mata steroid 6 x 1 tetes ODS
Timolol tetes mata 6 x 1 tetes ODS Tetes mata antibiotika 6 x 1 tetes ODS
Tetes mata antihistamin 6 x 1 tetes ODS
6. Seorang anak perempuan 12 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan nyeri telinga kanan sejak 2
hari yang lalu. Keluhan nyeri semakin terasa saat daun telinga kanan tertarik atau saat membuka mulut. Keluhan
nyeri terkadang disertai rasa gatal di lubang telinga kanan. Pada pemeriksaan telinga kanan didapatkan nyeri
tekan tragus, kanalis akustikus eksternus dextra tampak sempit, edema, hiperemis dan membran timpani tidak
bisa dinilai. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?

Kortikosteroid topical Antibiotik topical Antibiotik oral


Antiseptik topical Kortikosteroid oral

7. Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata buram untuk melihat jauh.
Pemeriksaan visus OD 6/6, OS 6/40 dengan koreksi lensa S+1.25 menjadi 6/15 ; S+1.50 menjadi 6/12; S+1.75
menjadi 6/6; S+2.00 menjadi 6/6; dan S+2.25 menjadi 6/10. Segmen anterior dan posterior dalam batas normal.
Berapakah ukuran kacamata yang paling tepat?

S+1.50 S+2.00
S+2.25
S+1.25
S+1.75

8. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan wajah perot ke kiri. Keluhan diawali
dengan keluar cairan dari telinga kanan, kuning kehijauan disertai nyeri telinga yang dirasakan bertambah berat.
Pasien memiliki riwayat kebiasaan mengorek telinga dan sudah lama menderita diabetes mellitus. Pemeriksaan
otoskopi didapatkan liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi, tampak sekret purulen. Selain itu, didapatkan
parese nervus fasialis kanan perifer. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?

Pemberian analgetika intravena Pemberian


neurotropik jangka panjang
Pemberian obat insulin basal bolus Pemberian
antibiotik intravena dosis tinggi
Pemberian kortikosteroid oral jangka panjang

9. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke praktek dokter keluarga dengan keluhan kabur bila melihat
jauh. Pemeriksaan anterior dan posterior kedua mata normal. Pemeriksaan visus didapatkan visus ODS = 6/30
koreksi lensa ODS -1.50 =6/6. Apakah tatalaksana yang paling tepat?

Lasik Kacamata
monofokal Clear lens
extraction
Kacamata sferis Kacamata
bifocal

10. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke poliklinik umum dengan kedua mata sering berair. Keluhan
disertai dengan mata pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pada pemeriksaan fisik mata didapatkan
segmen anterior tenang. Hasil pemeriksaan visus didapatkan hasil sebagai berikut : VOD 6/15 dengan koreksi S -
0,75 menjadi 6/6. VOS 6/10 dengan koreksi S -0,50 menjadi 6/6. Penderita berencana untuk melanjutkan
pendidikan ke Akademi Militer, yang salah satu syaratnya adalah tajam penglihatan tanpa koreksi 6/6. Apakah
terapi yang paling tepat?

Lasik Lensa
Kontak Keras Kacamata
Lensa
Kontak Lunak
Keratoprotesa

11. Seorang perempuan berusia 9 tahun dibawa orangtuanya ke Puskesmas dengan keluhan telinga kanan terasa
penuh sejak 1 hari yang lalu, terutama jika kemasukan air. Pasien juga mengeluhkan penurunan pendengaran.
Pasien memiliki kebiasaan sering mengorek telinga sendiri. Pada pemeriksaan didapat masa pada kedua liang
telinga berwarna coklat kehitaman, membran timpani tidak terlihat. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus
diatas?
Irigasi dan ear toilet
Berikan antibiotik topical
Berikan analgetik
Berikan steroid topical
Kauterisasi

14. Seorang laki laki berusia 27 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat sejak 1 tahun yang
lalu. Keluhan disertai bersin-bersin, pilek dan hidung terasa gatal. Berdasarkan anamnesis diketahui pasien saat
ini bekerja pada sebuah pabrik pembuatan perabot kayu. Pasien juga sering gatal-gatal pada kulit bila makan
udang. Pemeriksaan fisik hidung didapatkan konka livid, udem dan sekret serous. Hasil skin prick tes positif.
Apakah terapi yang tepat untuk kasus diatas?

Antihistamin Analgetik

Antibiotika Antiviral
Antipiretik

15 Seorang perempuan berusia 9 tahun dibawa orangtuanya ke Puskesmas dengan keluhan telinga kanan terasa
penuh sejak 1 hari yang lalu, terutama jika kemasukan air. Pasien juga mengeluhkan penurunan pendengaran.
Pasien memiliki kebiasaan sering mengorek telinga sendiri. Pada pemeriksaan didapat masa pada kedua liang
telinga berwarna coklat kehitaman, membran timpani tidak terlihat. Bagaimana kemungkinan hasil pemeriksaan
penala pada pasien?

Rinne -/-; Weber tidak ada lateralisasi; Schwabach memanjang/normal


Rinne -/-; Weber lateralisasi ke kanan; Schwabach memanjang/memanjang
Rinne -/+; Weber lateralisasi kekanan; Schwabach memanjang/memendek
Rinne -/-; Weber lateralisasi kekanan; Schwabach memanjang/memendek
Rinne -/+; Weber tidak ada lateralisasi; Schwabach memanjang/normal

16. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan mimisan dari hidung kiri dan
kanan sejak 4 jam yang lalu. Darah yang keluar sebanyak ±1/2 gelas air mineral kemasan. Perdarahan sudah
coba dihentikan dengan cara ditekan namun tidak berhasil. Riwayat mimisan sejak kecil dan dapat berhenti
sendiri. Terakhir kali mimisan 1 tahun yang lalu namun tidak sebanyak ini. Riwayat menderita AML dan dirawat
di RS 1 bulan yang lalu. Apakah penatalaksanan yang dapat diberikan?

Kompres hangat
Pemasangan tampon Bellocq
Elevasi kepala 30o
Menekan area hidung 20 menit
Pemasangan tampon Boorzalf

Hematom

1. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 minggu yang lalu.
Demam naik turun, disertai nyeri pada seluruh tubuh. Pasien bekerja sebagai polisi hutan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, konjungtiva anemis dan sklera ikterik. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,3 g/dL, widal negatif. Pada apusan darah tebal menunjukkan
gambaran bulan sabit pada sel darah merah. Apakah patofisiologi komplikasi tersebut yang paling
mungkin?

Defisiensi asam folat


Proses autoimun
Defisiensi tiamin
Dekstruksi zat besi
Dekstruksi sel darah merah
2. Seorang anak perempuan, berusia 5 tahun datang dibawa oleh kedua orangtuanya ke UGD RS dengan
keluhan demam sejak 3 hari lalu. Keluhan disertai nyeri kepala dan mual sehingga tidak dapat makan
dan minum. Diketahui ada riwayat mimisan sehari sebelumnya. Dari pemeriksaan fisis didapatkan
tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 130 kali/menit, dan suhu badan 39,5°C, hepar teraba 3 cm
dibawh arcus costae, terdapat petechiae di bagian volar extremitas. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan trombosit 45.000 /ul, leukosit 2.000 /ul, Hb 10 g/dl. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?

Demam dengue
Demam berdarah dengue derajat I
Demam berdarah dengue derajat II
Leptospirosis
Sindroma syok dengue
3. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai nyeri badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut
nadi 103 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 38,5oC, ditemukan petechie pada daerah lengan
bawah. Pemeriksaan laboratorium Hb 15,4 g/dL, leukosit 3.800/mm³, trombosit 68.000/mm³. Apakah
tatalaksana yang paling tepat?

Koloid dosis rumatan


Vitamin C iv
Kortikosteroid iv
NSAID po
Kristaloid dosis rumatan
4. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar orangtuanya ke unit gawat darurat RS dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri kepala dan lemas. Pada pemeriksaan fisik
tekanan darah tak terukur, denyut nadi sulit teraba, tampak kesadaran apatis, petechie (+) di bagian
volar ekstremitas, hepar teraba membesar. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit
15.000/mm3 .Apakah diagnosis yang paling tepat?

DHF derajat II
DHF derajat III
DHF derajat IV
Dengue Syok Sindrom
DHF derajat I
5. Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar ke unit gawat darurat RS dengan keluhan keluar darah
dari hidung sejak 2 jam sebelumnya. Awalnya penderita mengeluh demam tinggi sejak 4 hari yang lalu,
dirasakan terus menerus. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut
nadi 112 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 38,8°C, ptechie pada kulit lengan bawah kanan. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 10,4 g/dL, hematokrit 31,5%, leukosit 3200 /uL, trombosit
65.000/uL. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?

Demam berdarah dengue


Anemia aplasia
Malaria
Demam dengue
Anemia hypoplasia
6. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa keluarganya ke instalasi gawat darurat RS dengan
keluhan demam tinggi terus menerus sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri
otot, dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan klinis didapatkan suhu 39,4 oC, hepatomegali, ptechiae dan uji
torniquet (+). Pemeriksaan serologi NS1 antigen (+). Apakah pemeriksaan laboratorium yang harus
dievaluasi pada pasien ini?

Trombosit dan hematocrit


Hb dan trombosit
Hitung limfosit dan Hb
Protein plasma dan hematocrit
Hb dan hematokrit
7. Seorang laki-laki 31 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu.
Demam naik turun tapi tidak pernah sampai normal, disertai nyeri pada seluruh tubuh. Pasien dalam 2
tahun terakhir bekerja sebagai polisi hutan. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang,
konjungtiva anemis dan sklera ikterik. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 9,1 g/dL, widal negatif.
Apusan darah tebal menunjukkan gambaran bulan sabit pada sel darah merah. Apakah mikroorganisme
etiologi penyakit yang tepat?

Plasmodium Tropicana
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum

8. Seorang laki-laki berusia 33 tahun diantar oleh keluarga ke UGD RS dengan keluhan tidak sadar sejak
2 jam yang lalu. Keluhan diawali demam tinggi 3 hari yang lalu disertai menggigil dan berkeringat.
Riwayat trauma disangkal. Dari alloanamnesis diketahui pasien adalah peneliti burung di daerah
pedalaman hutan. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 38°C,
denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit. Kulit tampak pucat dan konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan laboratorium sediaan darah tepi ditemukan adanya Plasmodium dengan bentukan sosis.
Apakah penyebab pada kasus di atas?

Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Plasmodium vivax
Plasmodium falcifarum
Plasmodium knowlesi
9. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan demam disertai nyeri kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, serta menggigil. Dari
anamnesis diketahui ia pernah berkunjung ke daerah endemik malaria 2 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik, keadaan umum sakit sedang, tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 87 x/menit,
frekuensi napas 18 x/menit, suhu tubuh 38,2 oC. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 gr/dL,
leukosit 8800/mm3, trombosit 152.000/mm3. Pemeriksaan apusan darah didapatkan gametosit sauge
shape apperarance. Apakah pengobatan yang paling tepat ?

Klorokuin + sulfadoksin
Kina + klindamisin + primakuin
Klorokuin + primakuin
Artesunat + amodiakuin + primakuin
Kina + doksisiklin + primakuin
10. Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan kejang 1 jam yang lalu. Kejang 1
kali, selama 2 menit, bersifat umum, kelojotan, sesudah kejang pasien sadar dan lemas. Pasien demam
sejak 5 hari yang lalu. Terdapat riwayat berpergian ke Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum lemah dan GCS E3V3M4. Pemeriksaan darah tepi didapatkan 100.000
parasit/mL. Apakah etiologi yang paling mungkin?

Plasmodium malariae
Leptospira
Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Dengue virus
11. Seorang anak perempuan usia 4 tahun dibawa berobat ke puskesmas oleh ibunya dengan keluhan
demam selama 4 hari. Keluhan disertai mual, muntah, dan menggigil. Berdasarkan anamnesis diketahui
demam dirasakan terutama pada sore hari hingga menjelang malam. Dari pemeriksaan klinis diperoleh
tekanan darah 100/70mmHg, denyut nadi 72x/menit, frekuensi napas 20x/menit,suhu tubuh 38°C, Berat
badan 15 kg, tampak gizi cukup,tidak ada tanda-tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan laboratorium darah
tepi ditemukan positif plasmodium falciparum dan plasmodium vivax. Apakah tatalaksana farmakoterapi
yang paling tepat?

DHP 1/2 tablet selama 3 hari + primakuin 1/4 selama 14 hari


DHP 1/2 tablet, selama 3 hari
DHP 1 1/2 selama 3 hari + primakuin 1/2 selama 3 hari
DHP 1/2 tablet selama 3 hari + primakuin 1/4 selama 3 hari
DHP 1 1/2 tablet selama 3 hari + primakuin 1/2 selama 3 hari
12. Seorang perempuan berusia 32 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
2 jam yang lalu. Dari alloanamnesis diketahui pasien 2 minggu sebelumnya pergi dinas ke daerah
tambang di hutan. Pada pemeriksan fisik tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 100 x/menit,
frekuensi napas 28 x/menit, suhu 39,1oC, GCS 8, tes laseque (-), tes kernig (-). Pada apusan darah tepi
didapatkan gambaran sebagai berikut. Apakah mikroorganisme etiologi penyakit yang tepat?

 
Plasmodium malariae
Plasmodium falciparum
Plasmodium knowlesi
Plasmodium ovale
Plasmodisum vivax
13. Seorang laki-laki berusia 33 tahun diantar oleh keluarga ke UGD RS dengan keluhan tidak sadar
sejak 2 jam yang lalu. Keluhan diawali demam tinggi 3 hari yang lalu disertai menggigil dan berkeringat.
Riwayat trauma disangkal. Dari alloanamnesis diketahui pasien adalah peneliti burung di daerah
pedalaman hutan. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 38°C,
denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit. Kulit tampak pucat dan konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan laboratorium sediaan darah tepi ditemukan adanya Plasmodium dengan bentukan sosis.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?

Malaria tropika
Strok
Meningitis
Dengue Syok Syndrom
Encephalitis
14. Seorang perempuan 30 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan demam naik turun sejak 1
bulan yang lalu. Keluhan disertai nafsu makan menurun, sakit kepala, dan mual muntah. Riwayat
bepergian ke daerah endemis malaria. Pada pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 130/70
mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit dan suhu tubuh 38,7 oC. Apa pemeriksaan
laboratorium yang paling tepat dilakukan pada pasien ini?

Pemeriksaan jumlah trombosit


Pemeriksaan jumlah lekosit
Pemeriksaan Laju Endap Darah
Pemeriksaan kadar Hb
Pemeriksaan Sediaan Darah Hapus

15. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan
sesak napas sejak 10 menit yang lalu. Keluhan ini dirasakan beberapa saat setelah pasien mengkonsumsi
roti selai kacang setengah jam sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital tekanan darah
80/60 mmHg, denyut nadi 110 kali/menit isi tegangan tidak adekuat, frekuensi nafas 38 kali/menit, suhu
tubuh 36,8°C, akral dingin, urtikaria dan bibir membengkak. Apakah terapi awal yang sebaiknya
diberikan pada kasus diatas?

Oksigenasi dan terapi cairan RL sesuai kebutuhan cairan tubuh


Terapi cairan RL sesuai kebutuhan cairan
Adrenalin intramuscular
Dexametason intravena
Aminofilin drip
16. Seorang laki-laki berusia 23 tahun sedang dirawat di IGD RS tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Sebelumnya pasien tiba-tiba mengeluh sesak napas, gelisah dan lemas setelah diberi cairan dan
pemberian antibiotik intravena. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah
85/40 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekuensi napas 30 x /menit, pada auskultasi paru didapatkan
wheezing di seluruh lapang paru. Apakah jenis reaksi hipersensitivitas yang tepat?

Cell Mediated Hypersensitivity


Immune-Complex Reaction
Delayed Hypersensitivity Reaction
Immediate Hypersensitivity Reaction
Cytotoxic Hypersensitivity Reaction
17. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dengan TB paru kambuh datang ke puskesmas untuk
mendapatkan injeksi streptomisin 750mg. Sesaat setelah disuntikkan, pasien pusing, pandangan gelap
kemudian terjatuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80 per palpasi, denyut nadi
120x/menit dengan isi dan tegangan kurang disertai akral dingin. Apakah penanganan awal yang paling
tepat ?

Epinefrin 1:10000 IV
Injeksi dexametason 4 mg
Injeksi dobutamin 0,1 mcg/kgBB/menit
Epinefrin 1:1000 IM
Injeksi metilprednisolon 60 mg
18. Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dengan keluhan sesak nafas
tiba-tiba, tampak gelisah, muka kemerahan. Keluhan disertai dengan lemah badan, dan palpitasi. Pasien
baru saja disengat tawon madu ketika bekerja di ladang. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, respirasi 28 x/menit, dan suhu 37,1oC; wajah kemerahan / flushing; dan
terdapat luka bekas sengatan kemerahan tidak bernanah di kaki. Apakah penatalaksanaan awal yang
paling tepat?

Pemberian Epinefrin IM
Resusitasi Jantung paru
Nilai Airway, Breathing & Circulation
Pemberian difenhidramin IV
Pemberian Epinefrin IV
19. Seorang anak berusia 14 tahun yang sedang dirawat di puskesmas mengalami penurunan kesadaran
setelah mendapat suntikan antibiotik. Kondisi pasien diawali dengan pusing, mata berair dan merah,
serta merasa sesak napas. Pemeriksaan fisik tampak sakit berat, somnolen. Tekanan darah 50/ palpasi,
frekuensi nadi 190 x/mnt kecil, lemah, frekuensi napas 40x/menit, suhu 40oC. Apakah tatalaksana awal
yang paling tepat?

Beri O2, pasang infus koloid, berikan dosis maintenance, berikan kontikosteroid im
Beri O2, pasang infus koloid, lakukan resusitasi cairan, berikan kontikosteroid IV
Beri O2, pasang infus kristaloid, adrenalin IM
Beri O2, pasang infus kristaloid, berikan dosis maintenance, berikan kortikosteroid IM
Beri O2, pasang infus, lakukan resusitasi cairan, berikan kontikosteroid iv, dan antibiotic

20. Seorang laki-laki 25 tahun sedang dalam perawatan di UGD RS tiba-tiba mengeluh jantung berdebar
dan sesak napas 5 menit setelah mendapatkan terapi antibiotik secara intra vena. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi sulit diraba, dan akral dingin. Apakah patomekanisme
yang tepat?

Reaksi imun tipe 5


Reaksi imun tipe 2
Reaksi imun tipe 4
Reaksi imun tipe 3
Reaksi imun tipe 1

Kulit

1. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bintil-bintil nyeri berisi
cairan di dahi sebelah kanan disertai dengan bengkak pada kelopak mata kanan sejak 3 hari yang lalu.
Pemeriksaan dermatologis di regio frontalis dekstra didapatkan vesikel multipel bergerombol dengan
umbilikasi sentral dengan dasar makula eritema. Apakah tatalaksana farmakoterapi yang paling tepat?

Valacyclovir 3x1000 mg
Acyclovir 5x200 mg
Famcyclovir 3x500 mg
Acyclovir 3x800 mg
Valacyclovir 3x500 mg
2. Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan timbul bintik-bintik berair
pada hampir seluruh badannya sejak 1 minggu yang lalu. Mula-mula penderita demam kemudian timbul
bintik-bintik berair yang mula-mula jernih kemudian menjadi keruh. Terasa gatal dan penderita sulit
menelan karena sakit di tenggorokan. Riwayat pengobatan tidak ada. Apakah terapi yang tepat?
Paracetamol 3 x 500 mg dan Bedak salisyl
Acyclovir 3 x 500 mg dan Loratadin 1 x 10 mg
Chlorpheniramine maleate 3 x 4 mg, Acyclovir 3 x 500 mg, dan Amoksisillin 3 x 500 mg
Paracetamol 3 x 500 mg, Acyclovir 5 x 800 mg, Krim asam fusidat
Amoksisilin 3 x 500 mg dan Paracetamol 3 x 500 mg

3. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan demam 3 hari. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38oC, tekanan darah 130/60 mmHg; frekuensi napas 18 x/menit dan
denyut nadi 98 kali/menit. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan vesikel berbentuk tear drop
didaerah punggung. Apakah organisme penyebab kelainan tersebut?

Virus Papova
Virus Pox
Virus Varizela Zoster
Virus Papiloma
Virus Herpes simpleks
4. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gelembung berisi cairan yang
terasa nyeri pada dada atas dan punggung sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan didahului
demam, nyeri otot dan lemas. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,1°C, pemeriksaan umum lainnya
dalam batas normal. Pemeriksaan dermatologis pada regio thorakal dekstra setinggi torakal 4 tampak
vesikel, bergerombol, dasar eritema, dan kulit di sekitar vesikel tampak normal. Beberapa vesikel
menjadi erosi. Apakah pemeriksaan mikroskopis sederhana yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosis kasus?

Pemeriksaan mikroskop lapang pandang gelap


Pemerikasaan Tzanck
Pewarnaan Ziehl Nielsen
Pemeriksaan Gram
Pemeriksaan KOH
5. Seorang laki-laki berusia 32 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih di dada sejak 7
bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai rasa gatal, bahkan cenderung mati rasa. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran nervus ulnaris sinistra. Pemeriksaan dermatologis ditemukan 1 makula
hipopigmentasi berbatas tegas, tepi tak aktif bentuk oval dengan diameter 8 cm. Apakah terapi yang
paling tepat berdasarkan WHO ?

Klofazimin
Ofloksasin
Minosiklin
Rifampisin
Klaritromisin
6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke praktek dokter keluarga dengan keluhan muncul bruntus
kemerahan di sekitar daerah tungkai bawah kanan dan kiri sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki
riwayat sering berkeringat dikarenakan pekerjaannya sebagai kuli bangunan. Pada pemeriksaan
dermatologis di dapatkan papul pustul multipel dengan eritematosa dan ditengahnya terdapat rambut.
Perabaan tidak didapatkan adanya infiltrat. Apakah etiologi serta pemeriksaan penunjang yang ada pada
kasus ini?

Staphylococcus epidermidis, pemeriksaan penunjang Tzang Tes


Staphylococcus aureus, pemeriksaan penunjang Tzang Tes
Staphylococcus epidermidis, pemeriksaan penunjang pengecatan Gram
Staphylococcus aureus, pemeriksaan penunjang pengecatan Gram
Streptococcus B hemolitycus, pemeriksaan penunjang pengecatan Gram

7. Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih di dada sejak 7
bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai rasa gatal, bahkan cenderung mati rasa. Pada pemeriksaan
dermatologis ditemukan satu makula hipopigmentasi berbatas tegas, anestesia, tepi tak aktif bentuk oval
dengan diameter 8 cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Vitiligo
Pityriasis versicolor
Morbus Hansen
Pityriasis alba
Nevus anemikus
8. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan timbul bercak kemerahan
disertai pembengkakan di sekitar wajah dan di belakang telinganya sejak 4 bulan terakhir. Bercak
tersebut terasa nyeri bila ditekan. Mata pasien terkadang sulit untuk ditutup. Pada pemeriksaan klinis
didapatkan makula eritem, berbatas tegas, skuama tidak jelas dan ada gangguan saraf ringan.
Pemeriksaan BTA (-). Pasien dalam pengobatan Multidrug therapy (MDT). Apakah diagnosis yang
paling tepat pada pasien tersebut?

Reaksi reversal
Reaksi eritema nodosum leprosum
Tinea fasialis
Psoriasis vulgaris
Urtikaria
9. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun diantar ke puskesmas dengan keluhan muncul bintil-bintil
bernanah di kepala sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal. Pemeriksaan fisik ditemukan
papul dan pustul multipel dengan ditembus rambut pada bagian tengahnya. Apakah terapi topikal yang
paling tepat?

Salep gameksan 1%
Krim asam fusidat
Salep betametason
Salep asam salisilat
Krim permetrin
10. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan bercak kemerahan pada kedua
telapak tangan yang terasa perih dan kadang terasa gatal. Keluhan timbul sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
sehari hari bekerja sebagai pegawai restoran dan sering mencuci piring. Apakah pemeriksaan yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus ini?

Uji provokasi
Pemeriksaan IgE
Uji tusuk kulit
Uji tempel kulit
Pemeriksaan eosinophil

11. Seorang bayi perempuan berusia 8 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan kemaluan
tampak kemerahan sejak 5 hari yang lalu. Anak kadang-kadang rewel. Pasien sehari-hari memakai
pampers dan diganti sehari 3 kali sejak usia 6 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan patch eritem tanpa
lesi satelit. Ibu pasien sudah mengoleskan baby cream, tetapi keluhan tetap. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?

Dermatitis popok
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak alergi
Kandidiasis kutis
Psoriasis inversa
12. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih di punggung sejak 2
minggu yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal terutama saat berkeringat. Pada pemeriksaan dermatologi
didapatkan makula hipopigmentasi, batas tegas, dengan skuama halus pada permukaan yang tampak bila
lesi digosok. Pemeriksaan laboratorium menggunakan KOH 10% menunjukkan gambaran hifa pendek
dan spora berkelompok. Pemeriksaan dengan lampu Wood didapatkan fluoresensi berwarna kuning
keemasan. Apakah etiologi pada kasus di atas?

Epidermophyton floccosum
Malassezia furfur
Trichophyton rubrum
Candida albicans
Mycobacterium leprae
13. Seorang anak perempuan berusia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan pantat
kemerahan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai anak rewel. Pasien sehari-hari memakai pampers dan
diganti sehari 2 kali, sejak usia 5 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan patch eritem dengan skuamasi
ringan pada pantat. Apakah terapi topikal yang sesuai?

 
Krim betametason
Salep gentamisin
Salep kloramfenikol
Krim ketokonazol
Krim mikonazol
14. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan ujung kedua jari
terkelupas sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya, pasien kontak dengan aseton saat bekerja di pabrik.
Keluhan disertai rasa gatal dan perih. Tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Status
dermatologikus: tampak lesi tidak menyebar, eritema yang timbul berbatas tegas, edema superfisial, dan
sebagian telah mengalami erosi. Bagaimanakah patogenesis pada kasus di atas?

Sensitivitas tipe 4 dengan didahului fase sensitisasi


Parasitotis makrofag pada hapten yang mengekspresikan IL 1 dan sitokinin
Proliferasi dan ekspasnsi sel-T helperi di kulit yang berubah menjadi sel-T memori
Kerusakan dan denaturasi keratin tanpa didahului fase sensitisasi
Aktivasi keratosit oleh IFN gamma
15. Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan datang bersama orangtuanya dengan keluhan bercak-bercak
merah di daerah pantat, kelamin dan selangkangan sejak 1 minggu. Pasien biasa menggunakan popok
sekali pakai, diganti sehari 2 kali. Pada pemeriksaan fisik di sela-sela lipat paha terlihat makula dan
papul eritem multipel sebagian konfluens. Pemeriksaan penunjang dengan KOH tidak ditemukan
pseudohifa. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Candidiasis
Eritrasma
Tinea kruris
Dermatitis popok
Miliaria

Anda mungkin juga menyukai