Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

Ny. N, usia 80 tahun, datang ke Rumah Sakit Daerah Sawerigading yang diantar oleh
keluarganya (anak) dengan penglihatan kabur seperti melihat asap. Keluhan disertai silau jika
melihat cahaya. Keluhan seperti ini dirasakan sejak satu tahun yang lalu, namun dua bulan
terakhir keluhan dirasakan semakin memberat, susah melihat, membaca, dan silau jika
melihat cahaya. Riwayat keluhan seperti ini sebelumnya tidak ada. Riwayat darah tinggi,
kencing manis, dan jantung pada penderita dan keluarga disangkal. Riwayat konsumsi
alkohol dan rokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik tanggal 23 April 2022 didapatkan
keadaan kompos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, status gizi baik nadi: 80
x/menit, regular, tekanan darah 120/70mmHg, temperatur 37,20C, respirasi 16 x/menit.
Pemeriksaan mata, pada konjungtiva palpebra tidak pucat, sklera tidak kuning, iris bewarna
coklat, refleks cahaya di kedua mata positif, lensa mata kiri dan kanan keruh, shadow test
pada mata kiri dan kanan positif, tidak ada edema palpebra, pada pemeriksaan THT, hidung
terdapat sekret di kedua mukosa hidung. Pemeriksaan thoraks tampak simetris, suara nafas
vesikuler, ronkhi tidak ada, suara mengi (wheezing) tidak ada. Suara jantung S1 dan S2
tunggal, murmur dan gallop tidak ada. Pemeriksaan abdomen tidak tampak distensi, bising
usus normal, hepar dan lien tidak teraba. Pemeriksaan ekstremitas dingin, tidak ditemukan
edema dan sianosis. Pada pemeriksaan rangsang meningeal tidak ada kelainan. Pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 23 April 2022 didapatkan GDS 140 gr/dl, leukosit 6700/ul. Pada
pemeriksaan oftamologi di dapatkan visus 6/30 pada mata kanan dan 6/30 pada mata kiri,
tidak ditemukan eksoftalmus, endoftalmus, nistagmus, strabismus, hiperemi dan edem.
Terdapat kekeruhan sebagian pada ke dua lensa mata. Shadow test positif pada ke dua lensa
mata.
Pertanyaan:
1. Sebutkan semua keluahan yang terjadi pada kasus diatas
2. Jelaskan proses terjadinya semua keluhan pada kasus diatas
3. Buat 3 diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI pada kasus diatas
4. Buat intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI pada kasus diatas
Kasus 2
Seorang laki-laki 4 tahun 11 bulan, Sanur, Denpasar. Pada tanggal 14 Maret 2010 pukul
21.30 wita datang di IRD RSUD Sawerigading diantar oleh pamannya dengan keluhan keluar
darah dan nanah dari telinga kanan, sedangkan dari telinga kiri hanya keluar nanah saja.
Kedua telinga dirasakan gatal dan seperti ada yang bergerak-gerak sehingga penderita sempat
mengorek telinganya dengan kapas dan lidi. Dari kedua telinga penderita keluar bau busuk.
Keluhan sakit kepala yang hebat tidak ada. Sebelum datang di IRD penderita sempat berobat
di dokter umum dan kemudian disarankan berobat ke dokter spesialis THT-KL. Penderita
mengalami keluar cairan dari telinga kanan dan kiri sejak usia 1 tahun dan sudah dibawa
berobat 2 kali ke dokter umum, akan tetapi keluhan keluar cairan tetap berulang. Penderita
juga pilek dan batuk saat datang di IRD, tidak disertai dengan panas badan. Saat ini kedua
orangtua penderita mengalami gangguan jiwa, sehingga penderita tidak mendapat perhatian
dan perawatan dari orangtuanya. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, kesadaran
kompos mentis, berat badan 18 kg, nadi 90 x/menit, respirasi 26 x/menit, suhu aksila 36,6 0C.
Status lokalis THT-KL, pada pemeriksaan telinga didapatkan adanya larva yang masih hidup
pada kanalis akustikus eksternus kanan dan kiri tampak sekret mukopurulen pada kedua
telinga, sedangkan pada telinga kanan tampak sekret mukopurulen bercampur dengan darah.
Membran timpani belum bisa dievaluasi. Regio mastoid tidak tampak tandatanda radang.
Pemeriksaan hidung tampak mukosa hiperemi dengan sekret mukoid, tidak tampak larva
pada kavum nasi. Pada pemeriksaan tenggorok didapatkan mukosa faring hiperemi, tonsil
T2/T2 hiperemi, detritus tidak tampak, serta terdapat kripte yang melebar.
1. Sebutkan semua keluahan yang terjadi pada kasus diatas
2. Jelaskan proses terjadinya semua keluhan pada kasus diatas
3. Buat 3 diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI pada kasus diatas
4. Buat intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI pada kasus diatas
Kasus 3
Pasien datang ke IGD RSUD Sawerigading dengan keluhan kelemahan anggota gerak dan
bicara pelo, keluhan muncul mendadak 1 hari SMRS saat pasien bangun tidur. Gejala
penyerta lainya mual dan muntah (-), demam (+), sesak nafas (+) makan berkurang, suara
grog-grog, BAK (+) lewat kateter dan BAB (-). Menurut pengakuan keluarga pasien memiliki
riwayat stroke sudah sejak 4 tahun yang lalu, stroke tanpa perdarahan bagian dektra, dan
memiliki riwayat hipertensi terkontrol. Dan satu minggu yang lalu pasien jatuh terpleset Pada
pemeriksaan didapatkan kondisi umum tampak lemah, sopor, E2V2M4, berat badan pasien
60 kg, tinggi badan 165 cm, tekanan darah 184/103 mmHg, nadi 121x/menit, respiratory rate
24x/menit dengan SpO2 96%, suhu 37,8oC. Pemeriksaan fisik thorax didapatkan ronkhi
(+/+). Pada pemeriksaan status neurologis ekstremitas atas dan bawah kanan mengalami
kelemahan anggota gerak, kekuatan otot lateralisasi kanan dan refleks fisiologi meningkat
pada bagian kanan. Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan hasil angka leukosit
(AL) 12,73/mm3,HGB 18,6 g/dl, GDS 118 Mg/dl, serum creatinin 1,23. Gambaran CT-Scan
Tampak lesi hipodense batas sebagaian tegas di corona radiata kiri kesan subacute ischemic
infarct di corona radiata kiri.
1. Sebutkan semua keluahan yang terjadi pada kasus diatas
2. Jelaskan proses terjadinya semua keluhan pada kasus diatas
3. Buat 3 diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI pada kasus diatas
4. Buat intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI pada kasus diatas

Kasus 4
Pengkajian yang dilakukan penulis pada tanggal 24 November 2020 di Ruang Anggrek
RSUD Sawerigading, diperoleh data yang bersumber dari pasien, keluarga pasien dan data di
rekam medis pasien. Pasien bernama Tn B berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki,
beragama Islam, pendidikan terakhir SD, suku Luwu, pekerjaan karyawan swasta, alamat di
Kota Palopo. Tn B datang ke IGD pada tanggal 22 November 2020. Penanggung jawab
pasien bernama Ny. F berusia 53 tahun, berjenis kelamin perempuan, suku Jawa, beragama
Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SD. Hubungan keluarga dengan Tn B
adalah istripasien.Pemberian asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi dari
tanggal 24-25 November. Pengkajianpada tanggal 24 November 2020 didapatkan data
subjektif: Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan lemas untuk digerakan.Dan didapatkan
data objektif: pasien kesulitan menggerakan ekstremitas kanan, penurunan rentang gerak,
pasien tampak sulit membolak-balikan posisi tubuh, mengalami gangguan sikap berjalan,
gerakan lambat, kesulitan melakukan gerakan ROM (Range of Motion)pada anggota gerak
sebelah kanan, kekuatan otot pasien2 yaitu otot hanya dapat menggerakkan sendi tetapi
kekuatannya tidak dapatmenahan pengaruh gravitasi dan pasien mengatakan kebutuhannya
dibantu oleh keluarga terutama oleh istrinya.
1. Sebutkan semua keluahan yang terjadi pada kasus diatas
2. Jelaskan proses terjadinya semua keluhan pada kasus diatas
3. Buat 3 diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI pada kasus diatas
4. Buat intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI pada kasus diatas

Anda mungkin juga menyukai