Anda di halaman 1dari 17

1 JAKA HIDAYATULLAH

Kelompok 2
2 M. SANTOSA

3 LULUK MEI H

4 MEGA WIDIA R

5 APRIANING INDRI

6 RIRIN ROCHMAWATI

7 TRIA NOVITA SARI


STANDAR
PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN
Peraturan terakhir yang mengatur tentang
pembagian urusan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah adalah UU Nomor 23
Tahun 2014 yang merupakan pengganti UU
Nomor 32 Tahun 2004. Pada UU 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, kesehatan
adalah satu dari enam urusan concurrent
(bersama) yang bersifat wajib dan terkait
dengan pelayanan dasar
Setelah diundangkannya UU
1.Pendidikan
No.23 thn 2014 tentang
2.Kesehatan
pemerintah daerah, Lingkup
3.Pekerjaan Umum dan
SPM mengalami
Penataan Ruang
penyempitan dari semua
4.Perumahan Rakyat dan
urusan wajib daerah
Kawasan Pemukiman
menjadi hanya bagi urusan
5.Ketentraman dan
wajib yang terkait dengan
ketertiban Umum serta
kebutuhan dasar. Ruang
Perlindungan Masyarakat
lingkup SPM ini meliputi 6
6.Sosial
bidang, yaitu :
JENIS LAYANAN STANDAR Jenis pelayanan dasar pada SPM
PELAYANAN MINIMAL BIDANG Kesehatan daerah Kabupaten/Kota
KESEHATAN (PMK No 4 Tahun 2019) terdiri atas:

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil


Jenis Pelayanan Dasar pada SPM b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
kesehatan c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Daerah provinsi terdiri atas d. Pelayanan kesehatan BALITA

e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
1. pelayanan kesehatan bagi dasar
penduduk terdampak krisis f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
kesehatan akibat bencana dan/atau g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
h. Pelayanan kesehatan pada penderita
berpotensi bencana provinsi serta
hypertensi

i.Pelayanan kesehatan penderita diabetes
2. pelayanan kesehatan bagi mellitus
penduduk pada kondisi kejadian luar j.Pelayanan kesehatan dengan gangguan jiwa
biasa provinsi berat
k. Pelayanan kesehatan dengan orang terduga
TBC
l.Pelayanan kesehatan dengan risiko terinfeksi
virus yang melemahkan daya tahan tubuh
manusia / HIV.

Pemenuhan mutu pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan daerah provinsi

1.Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan / atau
berpotensi bencan provinsi

Standar jumlah dan kualitas barang dan / atau jasa


Standar jumlah dan kualitas personil / sumber daya manusia kesehatan
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

2.Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi
Standar jumlah dan kualitas barang dan / atau jasa
Standar jumlah dan kualitas personil / sumber daya manusia Kesehatan
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

open makalah hal.9 dan 15


PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG KESEHATAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau
Jasa
(Vaksin Tetanus, difteri, tablet tambah darah, alat
deteksi risiko ibu hamil, kartu ibu/rekam medis, buku
KIA)

2. Standar jumlah dan kualitas personil / sumber


daya manusia Kesehatan
tenaga kesehatan meliputi :
Dokter/dokter spesialis kebidanan
perawat, atau
bidan
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar

a. pernyataan standar
b. pengertian
c.mekanisme pelayanan
d. capaian kinerja
e. teknik penghitungan pembiayaan
capaian kinerja

1. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Rumus perhitungan kerja

jumlah ibu hamil yang mendapatkan


Persentase ibu pelayanan antenatal
hamil sesuai standar di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam
mendapatkan
kurun waktu satu tahun
pelayanan (Nominator)
kesehatan ibu =
hamil X 100%
jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
(denominator)
Note:

nominator yang dihitung adalah ibu hamil yang telah


selesai menjalani masa kehamilannya (bersalin) di akhir
tahun berjalan

ibu hamil yang belum selesai menjalani masa kehamilan


pada akhir tahun berjalan tidak di hitung sebagai
nominator akan tetapi dihitung sebagai nominator dan
denominator pada tahun berikutnya.

open hal. 42
Tahapan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan SPM

A. Tahapan penerapan SPM bidang kesehatan

langkah-langkahnya :
Pengumpulan data
Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar SPM bidang
kesehatan
Penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar SPM bidang kesehatan
dilakukan oleh pemerintah daerah
Pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar SPM bidang kesehatan, dilakukan
sesuai dengan rencana pemenuhan pelayanan dasar (oleh pemerintah
daerah)
B. Monitoring dan Evaluasi

monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan minimal bidang


kesehatan dilakukan secara berkala setiap 3 bulan secara
berjenjang menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan
yang berlaku pada setiap jenis layanan dasar. berjenjang
dengan menggunakan tataran wilayah kerja seperti:
puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan dina
kesehatan provinsi
C. Pelaporan penerapan SPM bidang kesehatan

Materi muatan laporan penerapan SPM bidang kesehatan


memuat sebagai berikut:

1. Hasil penerapan SPM


2. Kendala penerapan SPM
3. Ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM
Prinsip penyusunan dan
penetapan SPM

Consensus
Sederhana
Nyata
Terukur
Terbuka
Terjangkau
Akuntable
LANDASAN HUKUM
1.Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016 tentang STANDAR
PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN.
2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
3.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Izin dan Klasifikasi Rumah
Sakit
4.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku kesehatan
Ibu dan Anak
5.Permenkes Nomor 1464/x/Menkes/2010 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik Bidan;
6.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2013 tentang Praktik Keperawatan.
7.Peraturan Menteri kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
8.Undang undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
9.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan
AIDS
10. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 15 Tahun 2015 tentang pelayanan Laboratorium
Pemeriksaan HIV dan Infeksi Oportunistik.
Thank you
we hope, there are no questions...

Anda mungkin juga menyukai