Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Latar Belakang Bahasa Indonesia


Pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara
Indonesia. Momen bersejarah tersebut terjadi tepat setelah diproklamasikannya kemerdekaan
pada 17 Agustus 1945. Pengukuhan tersebut tercatat dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 36.
Dikutip dari jurnal Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia oleh Tridays Repelita
(2018:2), Bahasa Indonesia diadopsi dari prototipe Bahasa Melayu. Bahasa Melayu termasuk
salah satu bahasa daerah yang digunakan sebagai lingua franca selama berabad-abad sebelum
bersatunya Negara Indonesia.

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


Kongres Bahasa Indonesia I
Kongres ini dilaksanakan pada 25-28 Jun 1938 di Solo, Jawa Tengah. Kongres
pertama ini menghasilkan kesepakatan mengenai urgensi pembinaan dan pengembangan
Bahasa Indonesia oleh budayawan dan cendekiawan Indonesia.
2. Kongres Bahasa Indonesia II
Kongres kedua dilakukan pada 28 Oktober-1 November 1954 di Medan, Sumatera
Utara. Kongres ini membahas tentang upaya rasionalisasi dari bangsa Indonesia untuk selalu
menyempurnakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pada 16 Agustus 1972,
pemerintah meresmikan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang ditetapkan
pada Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.
3. Kongres Bahasa Indonesia III
Kongres ketiga dilakukan pada 28 Oktober-2 November 1978 di Jakarta. Kongres ini
membahas tentang kemajuan dan perkembangan Bahasa Indonesia sejak tahun 1928.
4. Kongres Bahasa Indonesia IV
Kongres keempat dilakukan pada 21-26 November 1983 di Jakarta. Kongres ini
menghasilkan kesepahaman bahwa pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia harus
terus ditingkatkan.
5. Kongres Bahasa Indonesia V
Kongres kelima dilaksanakan pada 28 Oktober-3 November 1988 di Jakarta. Kongres
ini menghasilkan karya berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
6. Kongres Bahasa Indonesia VI
Kongres keenam diadakan pada 28 Oktober-3 November 1993 di Jakarta. Hasil
kongres ini yaitu pengusulan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia yang
statusnya ditingkatkan menjadi Lembaga Bahasa Indonesia.
7. Kongres Bahasa Indonesia VII
Kongres ketujuh dilaksanakan pada 26-30 Oktober 1998 di Jakarta. Kongres ini
menghasilkan keputusan tentang terbentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia.
8. Kongres Bahasa Indonesia VIII
Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia yang berikutnya yaitu terjdi pada kongres
Bahsa Indonesia kedelapan. Kongres kedelapan dilakukan pada 14-17 Oktober 2003 di
Jakarta. Kongres ini menghasilkan pengusulan bulan Oktober sebagai bulan bahasa.
9. Kongres Bahasa Indonesia IX
Kongres kesempilan dilakukan pada 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta.
Kongres ini membahas tentang Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
10. Kongres Bahasa Indonesia X
Kongres ini dilakukan pada 28-31 Oktober 2008 di Jakarta. Hasilnya yaitu
direkomendasikannya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan hal-hal lain yang perlu
dilakukan oleh pemerintah.

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa
negara.

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai.

(1) Lambang kebanggaan nasional,


(2) Lambang identitas nasional,
(3) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya, dan
(4) Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

Selanjutnya, sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai.

(1) Bahasa resmi negara,


(2) Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan,
(3) Bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan,
(4) Bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern.

Sikap Berbahasa Indonesia

Sikap berbahasa berhubungan erat dengan tiga hal, yaitu (1) sikap yang berkaitan
dengan kesetiaan terhadap bahasa, (2) sikap yang berkaitan dengan kebanggaan terhadap
penggunaan bahasa, dan (3) sikap yang berkaitan dengan kesadaran pengguna bahasa. Ketiga
sikap tersebut tercermin dari penggunaan bahasa oleh pemiliknya, baik secara lisan maupun
tulisan.

Yang dimaksud dengan sikap berbahasa di dalam konteks ini adalah sikap postif
terhadap belajar bahasa Indonesia. Artinya, kita harus mengakui bahwa belajat tentang
bahasa itu penting. Meskipun secara alamiah kita dapat berbahasa Indonesia, tetapi secara
ilmiah kita belum tentu mampu berbahasa Indonesia dengan baik, benar, logis, dan sistematis.

Ragam Bahasa Indonesia


Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.
Munculnya keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak
homogen, melainkan juga oleh keragaman interaksi sosial yang mereka lakukan. Bahasa juga
mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat penuturnya. Perubahan itu
berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.

Klasifikasi Ragam Bahasa

Ragam bahasa dapat dibedakan berdasarkan media pengantarnya dan berdasarkan


situasi pemakainya. Berdasarkan media pengantarnya, ragam bahasa dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Berdasarkan situasi pemakainya, ragam
bahasa dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu ragam formal, ragam semiformal, dan ragam
nonformal. Penggabungan antara ragam bahasa berdasarkan media pengantar dan situasi
pemakai, muncullah ragam lisan formal, ragam lisan semiformal dan ragam lisan nonformal.
Demikian juga hal nya dengan ragam tulis dikenal ragam tulis formal, ragam tulis semiformal
dan ragam tulis nonformal.

Ragam Bahasa berdasarkan media

Dilihat dari media atau sarananya, bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu ragam lisan
dan tulisan.

Ragam Lisan

Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem
sebagai unsur dasar. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah :

 Memerlukan orang kedua/teman bicara;


 Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
 Berlangsung cepat;
 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
 Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
 Dapat dibantu dengan gerak tubuh, mimik wajah dan intonasi.
Ragam Tulis

Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan tulisan atau
rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu :

 Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;


 Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
 Harus memperhatikan unsur gramatikal;
 Berlangsung lambat;
 Selalu memakai alat bantu;
 Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
 Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.

Selanjutnya, ragam bahasa dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang., yaitu:
(1) Ragam bahasa yang pertama berdasarkan penuturnya, disebut idiolek. Idiolek adalah
ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep ini setiap orang memiliki
ragam bahasa tersendiri, ragam idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan
kata, gaya bahasa, susunan kalimat dan sebagainya.
(2) Ragam bahasa yang kedua adalah dialek. Dialek adalah ragam bahasa dari
sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada pada suatu tempat, wilayah,
atau area tertentu. Dialek juga dikenal dengan logat.
(3) Ragam bahasa yang ketiga adalah kronolek. Kronolek adalah ragam bahasa yang
digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, ragam bahasa yang
digunakan pada masa sepuluh tahun lalu berbeda dengan ragam bahasa pada masa
kini.
(4) Ragam bahasa yang keempat adalah sosiolek. Sosiolek merupakan ragam bahasa yang
berkenaan dengan status, golongan dan sosial para penuturnya.
(5) Ragam bahasa dari segi penggunaannya disebut dengan fungsiolek. Ragam bahasa ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk keperluan atau bidang tertentu. Misalnya,
bidang sastra, bidang jurnalistik, bidang militer, atau bidang kelimuan lainnya.

TUGAS

1. Jelaskan perbedaan bahasa dan berbahasa!


2. Kemukakan pendapat Anda, mengapa bahasa bervariasi atau beragam!

NOTE: UNTUK TUGAS TERSEBUT DITULIS PADA SELEMBAR KERTAS,


JAWABLAH SESUAI PERINTAH SOAL, DAN DIKUMPULKAN SAAT
PERTEMUAN SELANJUTNYA.

Anda mungkin juga menyukai