Anda di halaman 1dari 1

Selamat malam Tutor dan teman-teman mahasiswa, apa kabar ?

Semoga selalu dalam kesehatan yang


baik. Amin

Bagaimana kondisi pertanian di Indonesia? Apakah kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan petani ?

Perkembangan pertanian di Indonesia menunjukan kecenderungan yang cukup memprihatinkan. Rata-


rata kepemilikan lahan petani mengalami penurunan drastis. Kondisi makin mengkhawatirkan karena
tingkat pendapatan petani yang tidak berubah secara signifikan. Pendapatan semusim (padi) hanyalah
antara Rp325.000-Rp543.000 atau hanya Rp81.250-Rp135.000 per bulan. Dalam suatu studi ditemukan
bahwa 80 persen pendapatan rumah tangga petani kecil berasal dari kegiatan diluar sektor
pertanian(non-farm), misalnya kuli bangunan, ojek, tukang becak, membuka warung, sektor informal,
dan lain-lainnya. Dalam kategori ini, sebenarnya dapat dikatakan tidak ada lagi “masyarakat petani”,
yakni mereka yang bekerja di sektor pertanian dan kebutuhan hidupnya dicukupi dari kegiatan itu.
Kemudian situasi diperburuk dengan terancamnya ekologis (lingkungan) yang menjadi basis produksi
pertanian. Rusaknya sistem ekologis itu ditandai dengan merosotnya tingkat kesuburan tanah antara
lain karena massifnya penggunaan bahan an-organik dalam pupuk dan obat pembasmian hama yang
mengakibatkan kekeringan yang meluas dibeberapa wilayah pertanian. Pada saat yang sama, hewan-
hewan alami seperti burung, ikan, dan berbagai jenis binatang lain, jumlahnya makin menurun dan
banyak yang mendekati kepunahan. Hal ini sebagian disebabkan kegiatan eksplorasi dan industrialisasi
yang merambah di wilayah-wilayah perhutanan. Dalam kurun waktu tahun 2001-2003 sebanyak 610.596
ha sawah (termasuk yang produktif) berganti menjadi kawasan pemukiman dan kegiatan lain (bisa
dikatakan masih sampai saat ini). Meski lahan pertanian menyempit, jumlah petani justru meningkat
dari 20,8 juta (tahun 1993) menjadi 25,4 juta (sensus pertanian 2003). Fenomena di atas tidak terlepas
dari konteks historis sejarah transformasi ekonomi-politik pertanian di Indonesia sejak era colonial
hingga era liberalisasi dewasa ini.

Modernisasi pertanian belum mengubah struktur dan pola hubungan ekonomi warisan sistem colonial
yang menempatkan petani kecil sebagai mayoritas di stratum terbawah dengan kepemilikan aset dan
pendapatan yang minim. Rendahnya taraf kesejahtraan petani terkait dengan masalah struktural
pertanian yaitu jarak yang lebar antara pengeluaran dan pendapatan petani, tekanan penduduk,
pembiayaan, dan pertanian subsistem.

Kebijakan pemerintah dalam membangun pertanian bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu kebijakan
harga (harga pangan murah), kebijakan pemasaran, kebijakan struktural, dan kebijakan yang terkait
dengan upaya penanggulangan kemiskinan. Kebijakan ini belum sepenuhnya mampu memecahkan
masalah struktural pertanian yang terkait intensifnya liberalisasi pertanian yang merugikan petani dalam
negeri. Liberalisasi pertanian meliputi pengurangan dukungan domestic, pengurangan subsidi ekspor,
dan perluasan akses pasar.

Demikian penjelasan saya terkait pernyataan diatas, jika ada kekurangan mohon Tutor dan teman-
teman bersedia untuk membantu memperbaikinya. Terima kasih.

Sumber: BMP ESPA4314 – Perekonomian Indonesia – Edisi 3

Anda mungkin juga menyukai