Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA HINDU

OLEH :
NAMA : I PUTU RIYAN MERTA JAYA
NIM : 042271487

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN AJARAN 2020


UPBJJ-UT DENPASAR PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
Silahkan anda simak materi Pendidikan Agama Hindu, Kemudian, jawablah soal berikut ini :
1. Dalam pandangan agama Hindu mengenal konsep Catur Warna, Relevansikah catur warna
dalam kehidupan di era globalisasi?
2. Keberadaan sejarah Hindu dan perkembangan yang terjadi meninggalkan cerita yang unik
terutama untuk generasi muda saat ini. Tuliskan upaya yang dilakuan generasi muda Hindu
untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada agar tetap terpelihara
sebagai warisan yang adi luhung !
3. Setiap umat wajib memahami konsep ketuhanan dalam agama Hindu sehingga tidak
menimbulkan prasangka di dalam umat Hindu itu sendiri. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Memahami ajaran agama adalah melalui tahapan. mengapa demikian? Jelaskan!
Jawaban :

1. Kita mengetahui bahwa konsep Caturwarna sendiri berarti empat pembagian dalam
kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan keterampilan (karma) seseorang yang tumbuh
dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu
pekerjaan . Empat pembagian golongan tersebut diantaranya :
a. Brahmana : Penggolongan profesi seseorang berdasarkan keahlian dan bakat pada
bidang keagamaan dan ilmu pengetahuan.
b. Kesatria : Penggolongan profesi seseorang berdasarkan keahlian dan bakat pada
bidang menjaga keamanan.
c. Waisya : Penggolongan profesi seseorang berdasarkan keahlian dan bakat
pada bidang perdagangan.
d. Sudra : Penggolongan profesi seseorang berdasarkan keahlian dan bakat
pada bidang pelayanan.
Dalam empat golongan Caturwarna tidak membeda-bedakan harkat dan martabat
manusia atas dasar asal usul keturunannya.
Dalam kehidupan di era globalisasi saat ini, saya masih banyak melihat orang yang
membeda-bedakan profesi dan menganggap itu sebagai perbedaan. Semestinya konsep
Caturwarna itu saling membutuhkan satu sama lain.
Konsep Caturwarna kita bisa terapkan mulai dari diri kita sendiri dan dalam keluarga
untuk kita gunakan dalam kehidupan di era globalisasi saat ini. Contohnya : Dalam diri
kita sendiri caranya cukup sederhana, yaitu kita mempelajari dan mengimplementasikan
ajaran-ajaran agama Hindu, menjalankan sembahyang, dan sebagainya (Brahmana).
Selain itu kita harus membangkitkan jiwa kepemimpinan kita, terutama memimpin diri
kita sendiri, dalam hal ini sangat sederhana kita mampu memimpin diri kita agar kita jauh
dar sifat-sifat buruk/sifat yang harus dijauhi (Kesatria). Selain itu, kita harus mampu
mengatur kebutuhan jasmaniah kita, seperti kita harus mampu mengelola keuangan
sesuai dengan yang kita butuhkan, bijaksana dalam menggunakan uang agar terwujudnya
hidup yang sejahtera (Waisya), dan yang terakhir kita tidak boleh bersikap egois atau
mementingkan diri sendiri karena kita juga harus turut membantu orang lain yang
membutuhkan kita serta mampu melayani orang lain (Sudra).
Jadi kesimpulan dari saya, konsep Caturwarna sangat relevan untuk menghadapi era
globalisasi saat ini.

2. Upaya yang dilakuan generasi muda Hindu untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya
dan sejarah yang sudah ada sampai saat ini adalah

Warisan budaya dan sejarah adalah cerminan, bahwa leluhur kita yang dulunya
menciptakan sejarah dan budaya untuk anak cucunya di masa sekarang. Dalam menjaga
dan melestarikan budaya dan sejarah oleh generasi muda dengan berbagai cara
diantaranya adalah Generasi muda mau mempelajari budaya dan sejarah, dengan
mempelajari kita akan tahu dan mengenal budaya-budaya dan sejarah yang telah di
wariskan. Dengan melihat kemajuan teknologi saat ini sangatlah mudah untuk mencari
tahu dan mempelajari warisan budaya dan sejarah. Karena dengan mengenal kita akan
mencintai warisan tersebut. Setelah kita mencintai warisan budaya dan sejarah, kita akan
mudah untuk menjaga dan melestarikannya.
Melestarikan budaya dalam bidang kesenian yaitu Tari-tarian dan gambelan
contohnya Dengan mengadakan perlombaan kita bisa membantu generasi muda untuk
mengenal dan mempraktikan tari dan gambelan tersebut.
Dengan mengadakan parade kita bisa memperlihatkan dan memperkenalkan budaya
tersebut.
Dengan memanfaatkan teknologi saat ini contohnya pada media sosial kita bisa
memperkenalkan budaya yang kita miliki kepada masyarakat luas.
Menjaga sejarah contohnya pengetahuan tentang cerita perkembangan agama
Hindu yang ada sampai saat ini dengan cara memberikan pengetahuan tertulis ataupun
lisan untuk generasi muda di dalam lingkungan keluarga ataupun sekolah.
Dengan menyelenggarakan pesraman yang bisa mempelajari ilmu tentang sejarah
keagamaan.
Dengan memanfaatkan teknologi saat ini kita bisa membagi dan memperkenalkan
pengetahuan secara mudah. Membuat Tulisan atau Video yang berisikan sejarah pada
media sosial, seperti Facebook, Twitter, youtube dan lainnya.

3. Umat hindu perlu memahami, mendalami bahkan menghayati ajaran agamanya dengan baik,
sehingga dapat mengetahui etika atau norma-norma tata susila yang berlaku dalam
masyarakat, disamping mengetahui mana yang boleh dilakukan dan mana yang patut
dihindari.
Agama Hindu memiliki jenjang kehidupan yang jelas dan telah tersusun dengan
sistematis dalam Caturasrama, yang berarti empat jenjang kehidupan yang berlandaskan
petunjuk kerohanian Hindu. Adapun pembagian dari Caturasrama itu terdiri atas unsur-
unsur sebagai berikut : 1. Brahmacari asrama, 2. Grahastha asrama, 3. Wanaprastha
asrama, 4. Bhiksuka sanyasin asrama. Masing-masing memiliki jenjang waktu tertentu
dalam pelaksanaannya.
Saya ambil contoh, Brahmacari asrama sebagai langkah awal seorang manusia mulai
belajar akan apa tujuan hidupnya yang sebenarnya. Pada masa ini, seseorang akan
dibekali dengan berbagai macam ilmu, baik yang berhubungan dunia material maupun
spiritual, dalam proporsi yang seimbang.
Mengapa demikian ? Karena, dengan menjalani masa Brahmacari asrama secara baik,
dua pintu ilmu pengetahuan akan terbuka lebar. Dua pintu itu adalah ilmu pengetahuan
spiritual dan ilmu pengetahuan material yang artinya jika berhasil menjalankan
Brahmacari dengan baik akan tercipta sosok manusia yang memiliki kecerdasan rohani
yang kuat, tetapi juga tingkat inteligensia yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan spiritual
dan material.

Sekian pendapat saya mengenai pertanyaan diatas. Terima kasih


(sumber:BukuMateriPokok/MKDU4224/PendidikanAgamaHindu/Edisi2)

Anda mungkin juga menyukai