Anda di halaman 1dari 6

Materi Tentang Operasi Hitung Bilangan Bulat

A. Operasi Hitung Bilangan Bulat


1. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang tak berbentuk pecahan atau decimal. Secara umum,
bilangan bulat dibagi menjadi 3 bagian , yakni bilangan bulat positi, negative dan trakhir
bilangan bulat nol.
a. Bilangan bulat positif ialah bilangan bulat yang terletak disebelah kanan angka 0
(nol).
Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, 5, ………….
b. Bilangan bulat negatif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka0
(nol).
Bilangan bulat negatif : –1, –2, –3, –4, –5, ................
c. Angka 0 (nol) termasuk bilangan bulat.
Bilangan 0 (nol) tidak positif dan tidak negatif.
Bilangan 0 (nol) adalah bilangan netral.
2. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
a. Operasi Penjumlahan
Berikut sifat-sifat operasi penjumlahan.
1) Komutatif : a+b=b+ a

2) Asosiatif : (a+b )+c=a+(b +c )


3) Identitas : a+0=0+ a=a , dimana 0 adalah identitas penjumlahan
Contoh :

7+10=17 ¿} ¿¿ Jadi, 7+10=10+7=17¿


1)

(16+7)+10=23+10=33¿} ¿¿ Jadi, (16+7)+10=16+(10+7)=33¿


2)

3) 18+0=0+18=18
b. Operasi Pengurangan
Pengurangan dengan negatif sama artinya dengan penjumlahan dengan lawan

pengurangan. Bentuk : a−b=a+(−b ) .


Contoh :
1) 10−2=10+(−2)=8
2) 19−9=19+(−9)=10
c. Operasi Perkalian
Berikut sifat-sifat operasi perkalian.
1) Komutatif : a×b=b×a

2) Asosiatif : (a×b )×c=a×(b×c )


3) Distributif : sifat distributif dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Distributif perkalian terhadap penjumlahan
a×(b+c )=(a×b)+(a×c )
b) Distributif perkalian terhadap pengurangan
a×(b−c )=(a×b )−(a×c )
Contoh :

9×8=72¿} ¿¿ Jadi, 9×8=8×9=72¿


1)

(9×5)×8=45×8=360¿} ¿¿ Jadi, (9×5)×8=45×8=9×(5×8)=9×40=360¿


2)

3) 10×(7+8 )=(10×7 )+(10×8)=70+80=150


4) 10×(9−6)=(10×9)−(10×6)=90+60=30
d. Operasi Pembagian
a
=c ⇒ b×c=a
Operasi pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Bentuk b .
Hasil-hasil pembagian pada operasi hitung sebagai berikut.
1) Pembagian dua bilangan bulat yang tandanya sama, hasilnya adalah bilangan
positif.
2) Pembagian dua bilangan bulat yang tandanya berlainan hasilnya adalah negatif.
Contoh :
8×6=48⇒¿ [48:8=6 [ ¿
1)
[48:6=8
2) 80 :10=8
3) 90 :(−9 )=−10
4) −150 :(−5)=30

B. Bilangan Prima dan Faktorisasi Prima


Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya memiliki tepat dua faktor, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri.
Contoh :
2, 3, 5, 7, 11, ….
Faktor prima adalah faktor dari suatu bilangan yang berupa bilangan prima. Bilangan yang
akan dicari faktor primanya dibagi dengan bilangan prima. Bila hasil baginya masih dapat
dibagi dengan bilangan prima, maka harus dibagi lagi sampai hasilnya berupa bilangan prima.
Cara menentukan faktor prima bisa menggunakan pohon faktor.
Contoh :
Tentukan faktor prima dan faktorisasi prima dari 48 !
Jawab :

48

2 24
Faktor prima dari 48 = 2 dan 3
2 12 4
Faktor prima dari 48=2 ×3
2 6
Jadi, faktor prima dan 48 adalah 2 dan 3
2 3 sedangkan faktorisasi prima dari 48 adalah
4
2 ×3
C. KPK dan FPB
1. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Cara menentukan KPK melalui faktorisasi prima sebagai berikut.
a. Tulis bilangan-bilangan tersebut dalam bentuk faktorisasi prima.
b. Ambil semua faktor yang sama maupun yang tidak sama dari bilangan-bilangan
tersebut.
c. Jika faktor yang sama mempunyai pangkat yang berbeda, maka ambil faktor yang
pangkatnya terbesar.
Contoh :
Tentukan KPK dari bilangan 24 dan 36 !
Jawab :

24 36

2 12 2 18

2 6 2 9

2 3 3 3

3
Faktorisasi prima dari 24=2×2×2×3=2 ×3
2 2
Faktorisasi prima dari 36=2×2×3×3=2 ×3
3 2
KPK =2 ×3 =8×9=72
Jadi, KPK dari bilangan 24 dan 36 adalah 72.

2. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)


Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari beberapa bilangan merupakan faktor bersama
yang terbesar dari beberapa bilangan. Cara menentukan FPB melalui faktorisasi prima
sebagai berikut.
a. Tulis bilangan-bilangan. Cara menentukan FPB melalui faktorisasi prima sebagai
berikut.
b. Tulis faktor yang sama dari bilangan-bilangan tersebut.
c. Jika faktor yang sama mempunyai pangkat yang berbeda, maka ambil faktor yang
pengkatnya terkecil.
Contoh :
Tentukan FPB dari bilangan 16 dan 40 !

16 40

2 8 2 20

2 4 2 10

2 2 2 5

4
Faktorisasi prima dari 16=2×2×2×2=2
3
Faktorisasi prima dari 40=2×2×2×5=2 ×5
3
FPB =2 =8
Jadi, FPB dari bilangan 16 dan 40 adalah 8.
D. Akar Pangat Tiga
1. Pengertian Dari Akar Pangkat Tiga
Akar pangkat tiga dari bilangan adalah nilai yang jika dikalikan dengan dirinya sendiri tiga
atau tiga kali menghasilkan nilai aslinya. Setiap kali suatu bilangan (x) dikalikan tiga kali,
maka bilangan yang dihasilkan disebut pangkat tiga dari bilangan tersebut.
Pangkat Tiga

13 = 1 √3 1 = 1
23 = 8 √3 8 = 2
33 = 27 √3 27 = 3
43 = 64 √3 64 = 4
53 = 125 √3 125 = 5
63 = 216 √3 216 = 6
73 = 343 √3 343 = 7
83 = 512 √3 512 = 8
93 = 729 √3 729 = 9
103 = 1000 √3 1000 = 10
Contoh:
Tentukan nilai dari √3 1728
Pertama, pisahkan ribuan bentuk ribuan atau angka yang berada paling depan.
Selanjutnya, kita mendapat angkat 1. Kemudian kita cari tahu perkalian pangkat 3 yang
mendekati angkat 1, tetapi tidak melebihi angkat 1. Karena 1x1x1=1 kita dapat angka pertama
kita yaitu 1.
Kedua, kita harus melihat angka terakhir dari bentuk akar pangkat 3 tersebut. Angka
trakhirnya adalah 8 , kemudian kita lihat lagi perkalian pangkat berapa yang hasil digit
akhirnya 8 . kita dapat angka 2, maka kita telah dapat angka kedua kita yaitu 2. Dengan
demikian, nilai dari √3 1728 adalah 12

Anda mungkin juga menyukai