Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

Operasi Hitung Bilangan Bulat

A. Menggunakan Sifat-sifat Operasi Hiltung Bilangan Bulat


1. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Saat ada dua bilangan diberikan sifat komutatif maka kedua bilangan tersebut akan
bertukar tempat, yg awalnya berada dikanan maka akan berubah jadi berada dikiri
dan yang awalnya berada dikiri maka akan berubah jadi berada di kanan.
Contoh:
1 + 2 = 2 + 1

kiri kanan kiri kanan

1 2 = 2 1

kiri kanan kiri kanan

2. Sifat Asosiatif (pengelompokkan)


Jika ada dua angka yang berada pada satu tanda kurung yang sama berarti dua angka
itu dikelompokkan [contoh: (2 x 7) x 3, berarti 2 dan 7 dikelompokkan]. Saat ada dua
bilangan diberikan sifat komutatif maka kedua bilangan tersebut akan bertukar
pengelompokkan (bertukar kelompok).
Contoh:
(1 + 2) + 3 = 1 + (2 + 3)

Bertukar kelompoknya
2
(1 2) 3 = 1 (2 3)

Bertukar kelompoknya

B. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Note:
1. Dalam operasi hitung campuran bilangan bulat jika ada operasi
perkalian () atau pembagian (:), maka selesaikan terlebih dahulu
kedua operasi tersebut baru selesaikan operasi penjumlahan (+)
atau pengurangan (-).
2. Dalam operasi hitung campuran bilangan bulat jika ada bentuk
pengelompokkan maka selesaikan terlebih dahulu operasi didalam
pengelompokkan itu, setelah itu baru selesaikan operasi diluar
pengelompokkan tersebut.

Contoh:
3000 450 x 30 : 25 + 850 = . . . .
Jawab:
Langkah-langkah untuk mengerjakannya adalah sebagai berikut:
1. Kerjakan operasi perkalian terlebih dahulu yaitu 450 x 30 = 13500.
2. Lanjut dengan operasi pembagian 13500 : 25 = 540.
3. Lanjut dengan operasi pengurangan 3000 540 = 2460.
4. Terakhir selesaikan operasi penjumlahan 2460 + 850 = 3310.

3000 450 30 25 + 850 = 3000 13500 25 + 850

= 3000 540 + 850

= 2460 + 850

= 3310
3
C. Menentukan FPB dan KPK Dua Bilangan
Untuk bisa mempelajari cara menentukan FPB dan KPK, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apa itu bilangan prima. Ikuti kegiatan berikut ini supaya kita dapat memahami apa
itu bilangan prima dan apa saja bilangan prima.

KEGIATAN
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
42 44 46 48 50 52 54 56 58 60
61 63 65 67 69 71 73 75 77 79
62 64 66 68 70 72 74 76 78 80
81 83 85 87 89 91 93 95 97 99
82 84 86 88 90 92 94 96 98 100

a. Berilah tanda silang (X) pada bilangan 1


b. Berilah tanda silang (X) pada bilangan-bilangan kelipatan 2, kecuali angka 2
jangan disilang.
c. Berilah tanda silang (X) pada bilangan-bilangan kelipatan 3
d. Berilah tanda silang (X) pada bilangan-bilangan kelipatan 5
e. Berilah tanda silang (X) pada bilangan-bilangan kelipatan 7

Bilangan yang tidak diberi tanda silang (X) adalah bilangan prima.

Note:
Secara umum bilangan prima adalah bilangan yang tidak dapat dibagi oleh
bilangan lain, kecuali 1 dan bilangan itu sendiri.

Untuk bisa memahaminya, bilangan prima adalah bilangan yg tdk bisa dibagi
oleh 2, 3, 5, dan 7.
Angka 1 bukanlah bilangan prima dan angka 2 merupakan bilangan prima
karena 2 hanya bisa dibagi oleh 1 dan angka 2 itu sendiri.
4
1. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari Dua Bilangan
FPB dari dua bilangan adalah hasil perkalian dari faktor-faktor yang sama dengan
pangkat terkecil.
Contoh:
Tentukan FPB dari 28 dan 30.
Jawab:

28 30

2 14 2 15

2 7 3 5

Jadi faktorisasi prima dari 28 dan 30 adalah:


28 = 2 2 7 = 22 7
30 = 2 3 5

Dari faktorisasi diatas terlihat bahwa fakto yang sama dengan pangkat terkecil adalah
2. Jadi, FPB dari 28 dan 30 adalah 2.

2. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari Dua Bilangan


KPK dari dua bilangan adalah hasil perkalian semua faktor yang ada. Jika ada faktor
yang sama, maka pilihlah faktor dengan pangkat terbesar.
Contoh:
Tentukan FPB dari 28 dan 30.
Jawab:

28 30

2 14 2 15

2 7 3 5
5
Jadi faktorisasi prima dari 28 dan 30 adalah:
28 = 2 2 7 = 22 7
30 = 2 3 5

Dari faktorisasi diatas terlihat bahwa faktor dari kedua bilangan itu ada 2, 3, 5, dan 7.
Dan ada duabuah faktor 2 yaitu 22 dan 2, karena untuk menentukan KPK kita pilih
pangkat terbesar maka pilihlah 22 .
Jadi KPK dari 28 dan 30 adalah 22 3 5 7 = 420.

D. Menentukan FPB dan KPK Tiga Bilangan


1. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari Tiga Bilangan
FPB dari tiga bilangan adalah hasil perkalian semua faktor-faktor yang sama dari
ketiga bilangan tersebut dengan pangkat terkecil. Jadi untuk menentukan FPB, lihatlah
terlebih dahulu semua faktor-faktor yang sama dari ketiga bilangan tersebut, lalu
pilihlah pangkat terkecilnya.
Contoh:
Tentukan FPB dari 24, 28 dan 30.
Jawab:

24 28 30

2 12 2 14 2 15

2 6 2 7 3 5

2 3

Jadi faktorisasi prima dari 28 dan 30 adalah:


24 = 2 2 2 3 = 3
28 = 2 2 7 = 7
30 = 3 5
Dari faktorisasi diatas terlihat bahwa faktor yang sama dari 24, 28, dan 30 adalah

6
angka 2 yaitu 23 , 23 , 2, tapi faktor yg sama dengan pangkat terkecil adalah 2 (2
berpangkat 1). Jadi, FPB dari 24, 28, dan 30 adalah 2.

2. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari Dua Bilangan


KPK dari tiga bilangan adalah hasil perkalian semua faktor dari ketiga bilangan
tersebut. Jika ada faktor yang sama, maka pilihlah faktor dengan pangkat terbesar.
Contoh:
Tentukan FPB dari 24, 28, dan 30.
Jawab:

24 28 30

2 12 2 14 2 15

2 6 2 7 3 5

2 3

Jadi faktorisasi prima dari 24, 28, dan 30 adalah:


24 = 2 2 2 3 = 23 3
28 = 2 2 7 = 22 7
30 = 2 3 5

Dari faktorisasi diatas terlihat bahwa faktor dari kedua bilangan itu ada 2, 3, 5, dan 7.
Dan ada faktor yang sama yaitu 23 , 22 dan 2, karena untuk menentukan KPK kita pilih
pangkat terbesar maka pilihlah 23 .
Jadi KPK dari 24, 28, dan 30 adalah 23 3 5 7 = 840.
E. Akar Pangkat Tiga Suatu Bilangan

7
1. Mengenal Bilangan Pangkat Tiga
Bentuk umum bilangan berpangkat:

Seringkali kita menemukan angka 22 , 23 , 24 , dan sebagainya. Lalu tahukah kalian apa
makna dari angka-angkat tersebut?
2 dibaca dua pangkat dua. Apa maknanya? Berarti ada dua angka 2, yang jika dituliskan
menjadi seperti ini:
22 = 2 2 = 4
2 dibaca dua pangkat tiga. Apa maknanya? Berarti ada tiga angka 2, yang jika dituliskan
menjadi seperti ini:
23 = 2 2 2 = 8
2 dibaca dua pangkat empat Apa maknanya? Berarti ada empat angka 2, yang jika
dituliskan menjadi seperti ini:
22 = 2 2 2 2 = 16
Dan begitu juga seterusnya..

Karena kita sedang belajar untuk mengenal bilangan pangkat tiga berarti kita berada
pada bagian:
2 dibaca dua pangkat tiga = 2 2 2 = 8
4 dibaca empat pangkat tiga = 4 4 4 = 64.
Pada bilangan 2 , angka 2 adalah bilangan pokok dan angka 3 adalah pangkat. Jadi
seluruh angka yang memiliki pangkat 3 disebut dengan bilangan berpangkat 3.

2. Menentukan Hasil Pangkat Tiga Suatu Bilangan


Contoh:
a. 2 = 2 2 2 = 8, jadi hasil pangkat tiga dari 2 adalah 8 (didapat dari angka 2
dikalikan sebanyak tiga kali secara berturut-turut.
b. 4 = 4 4 4 = 64, jadi hasil pangkat tiga dari 4 adalah 64 (didapat dari angka 4
dikalikan sebanyak tiga kali secara berturut-turut.
c. (2 + 1) = 33 = 2 2 2 = 27, jadi hasil pangkat tiga dari 3 adalah 27 (didapat dari
angka 3 dikalikan sebanyak tiga kali secara berturut-turut.
8
Note:

Bilangan hasil pangkat tiga dari bilangan asli disebut bilangan kubik.

Jadi, bilangan 1, 8, 27, 64, 125, dll. disebut bilangan kubik.

3. Mencari Hasil Akar Pangkat Tiga


Akar pangkat tiga merupakan operasi kebalikan dari pangkat tiga.
Contoh:
3
23 = 8, 8 = 2

Agar lebih mudah memahaminya lihatlah langkah-langkah berikut ini:


Contoh:
3
a. 64 =
3
b. 343 =

Jawab:
a.

64

2 32

2 16

2 8

2 4

2 2

64 = 2 2 2 2 2 2 = 26
3 3 6
64 = 26 = 23 = 22 = 2 2 = 4
b.

9
343

7 49

7 7

343 = 7 7 7 = 73 .

3 3 3
343 = 73 = 73 = 71 = 7.

F. Operasi Hitung Bilangan Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga

Operasi hitung bilangan pangkat tiga dan akar pangkat tiga tidak jauh berbeda dengan
operasi hitung biasanya termasuk juga operasi hitung campuran yang telah kita pelajari
sebelumnya, yaitu dahulukan perkalian dan pembagian terlebih dahulu daripada
penjumlahan dan pengurangan.

Contoh:

1. 33 + 43 23 = ....
3 3
2. 64 + 512 = ....

Jawab:

1. 33 + 43 23 = 33 + (43 23 )
= 33 + ([4 4 4]: [2 2 2])
= 33 + (64 8)
= 33 + 8
= (3 3 3) + 8
= 27 + 8
= 35
3 3
2. 64 + 512 =

10
64 512

2 32 2 256

2 16 2 128

2 8 2 64

2 4 2 32

2 2 2 16

2 8

2 4

2 2

3 3 3 3
64 + 512 = 26 + 29
6 9
= 23 + 23
= 22 + 23
=4+8
= 12
LATIHAN FORMAL

11
1. Tentukan mana sifat komutatif, bukan komutatif, asosiatif, dan bukan asosiatif!
a. 5+3=3+5 d. (5 + 3) x 7 = 5 + (3 x 7)

b. (7 + 8) + 2 = 7 + (8 + 2) e. 9x3=3x9

c. 2x3=1x6 f. 4 x (5 x 9) = (4 x 5) x 9

2. Tentukan nilai n berikut ini!


a. 8 + n = 5 + 8, n = ...
b. (9 x 6) x 7 = 9 x (n x 7), n = ...

3. 40 + 3000 : 50 70 x 15 + 23 = ...
4. 23 + 48 : 8 - 15 = ...
5. Tentukan KPK dan FPB dari 9 dan 15!
6. Tentukan KPK dan FPB dari 48, 24, dan 60!
7. 83 = ... x ... x ... = .....
3
8. 64 = ....
9. 33 43 : 23 53 =
3 3 3 3
10. 729 + 125 216 8 =

LATIHAN PEMAHAMAN

1. Andi mempunyai banyak kelereng. Kelereng-kelereng tersebut disimpan dalam 5 buah


kotak. Setiap kotak berisi 25 kelereng. Dalam sebuah permainan Andi kalah sebanyak 37
kelereng. Berapa sisa kelereng Andi?
2. Pak Gatot mempunyai ayam betina 850 ekor. Dalam satu bulan seekor ayam rata-rata
bertelur 18 butir. Berapa butir telur yang diperoleh pak Gatot dalam waktu dua bulan?
3. Seorang pedagang membeli 15 unit TV. Harga satu unit TV Rp 1.800.000,00. Ia mendapat
potongan harga Rp 150.000.000,00. Berapa rupiah harus dibayar oleh pedagang itu?

Anda mungkin juga menyukai