SMP KELAS 9
A. BILANGAN BULAT
1. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.
Himpunan bilangan bulat dinotasikan dengan B = {…,-5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, …}. Pada garis
bilangan, bilangan bulat digambarkan sebagai berikut.
Garis Bilangan
Makin besar
Makin kecil
Bilangan negatif (–) Bilangan positif (+)
–6
–6 –5
–5 –4
–4 –3
–3 –2
–2 –1
–1 0
0 1
1 2
2 3
3 4
4 5
5 6
6
Contoh:
2 + (–1) = 2 – 1 = 1 Contoh: Contoh:
–2 + (–1) = –2 – 1 = –3 3×2=6 6:2=3
–2 + 1 = –1 3 × –2 = –6 6 : –2 = –3
2 – (–1) = 2 + 1 = 3 –3 × 2 = –6 –6 : 2 = –3
–2 – (–1) = –2 + 1 = –1 –3 × –2 = 6 –6 : –2 = 3
Contoh Soal:
1. Hasil dari (–12) : 3 + 8 (–5) adalah…
Penyelesaian:
(–12) : 3 + 8 (–5) = –4 + (–40)= –44
2. Hasil dari 4 + 10 : 2 (5) adalah…
Penyelesaian:
4 + 10 : 2 (5) = 4 + 5 (5)
= 4 – 25
= 29
3. Suhu tempat A adalah 100 C di bawah nol, suhu tempat B adalah 20 0C di atas nol, dan suhu tempat
C adalah tepat di antara suhu tempat A dan tempat B. Suhu tempat C adalah…
Penyelesaian:
100 di bawah nol diartikan – 100, sedangkan 200 di atas nol diartikan + 200.
Selisih antara – 100 dengan + 200 adalah 300, karena tempat C di antara tempat A dan B, maka:
300 : 2 = 150. Suhu tempat C adalah –100 + 150 = 50.
4. Dalam kompetisi Matematika, setiap jawaban benar diberi skor 3, jawaban salah diberi skor -1,
dan jika tidak menjawab diberi skor 0.
Dari 40 soal yang diujikan, Dedi menjawab 31 soal, yang 28 soal di antaranya dijawab benar.Skor
yang diperoleh Dedi adalah…
Penyelesaian:
- Tidak dijawab = 40 – 31 = 9 soal
- Salah = 31 – 28 = 3 soal
- 28 soal benar, skornya adalah 28 × 3 = 84.
- 3 soal salah, skornya adalah 3 × (–1) = –3.
- 9 soal tidak dijawab, skornya 9 × 0 = 0
- Skor yang diperoleh Dedi adalah 84 + (–3) + 0 = 81.
Contoh Soal:
Tentukan FPB dari 12 dan 18!
Penyelesaian:
12 18
2 6 2 9
2 3 3 3
Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 × 2 × 3 = 22 × 3
Faktorisasi prima dari 18 adalah 18 = 2 × 3 × 3 = 2 × 32
FPB dari 12 dan 18 adalah 2 × 3 = 6.
2. Cara II
Pengertian awal FPB adalah bilangan yang dapat membagi. Jadi FPB suatu bilangan adalah
bilangan yang dapat membagi habis (tanpa sisa) suatu bilangan tersebut.
Bilangan yang lebih besar dikurangi dengan bilangan yang lebih kecil terus menerus sampai
hasilnya dapat membagi habis kedua bilangan.
Jika hasil yang kita temukan belum bisa membagi habis keduanya, proses masih harus
dilanjutkan sampai menemukan bilangan yang bisa membagi habis keduanya.
Contoh Soal:
2 6 2 9
2 3 3 3
Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 × 2 × 3 = 22 ×3.
Faktorisasi prima dari 18 adalah 18 = 2 × 3 × 3 = 2 × 32.
KPK dari 12 dan 18 adalah 22 × 32 = 4 × 9 = 36.
2. Cara II
Untuk menentukan KPK suatu bilangan, dasarnya adalah FPB dari bilangan tersebut, jadi kita
harus lebih dulu mencari FPBnya.
Contoh Soal:
A. BENTUK PANGKAT
n 1 2 1 1
a 3 2
2.
n 3 9
Perpangkatan Tiga
Pangkat tiga
53 = 125 Hasilperpangkatan
Bilangan pokok
Contoh:
2 × 2 × 2 = 8 dapat ditulis 23 = 8
3 × 3 × 3 = 27 dapat ditulis 33 = 27
Bilangan 8, 27, dan 125 disebut juga bilangan kubik karena dapat dinyatakan
sebagai perpangkatan tiga bilangan, yaitu 23, 33, dan 53.
3
i. 33 = 3 × 3 × 3 = 27, maka 27 =
3
3 3 3 = 3
3
ii. 23 = 2 × 2 × 2 = 8, maka 8 =
3
2 2 2 = 2
B. BENTUK AKAR
a a √b a
= × = √b
√b √ b √ b b
Contoh:
1 1 2 1
4 2 4
√ 4=4 =( 2 ) =2 4 =2 2
4
3
5 3 5
√ 2 =2
√ 4×5=√ 4×√ 5=2 √5
4 √4 2 1
√ = = =
16 √ 16 4 2
3
27 √ 27 3
√
3
8
= 3 =
√8 2
2 5 3 5 2 5 5 7 5
3 3 3 3
2 2 3 2
3
3 3 3 3
2 2 3− 5 2 ( 3− √5 ) 2 ( 3−√ 5 ) 2 ( 3−√ 5 ) 3−√ 5
= × √ = 2 = = =
3+ √ 5 3+ √ 5 3− √5 3 −5 9−5 4 2
2
2
3 5
2 3 5 2 3 5 2 3 5 3 5
3 5 3 5 3 5 32 5 95 4 2
5
5
3 2
5. 3 2 5. 3 2
5. 3 2
3 2 3 2 3 2 3 2 1
5
5
3 2
5. 3 2 5. 3 2
5. 3 2
3 2 3 2 3 2 32 1
A. BILANGAN PECAHAN
1. Pengertian Pecahan
a
Pecahan adalah bilangan yang berbentuk b , dengan a, b bilangan bulat dan b≠ 0. Pada bentuk
a
b , a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang memiliki nilai sama.
a a a×m a a÷m
= =
Untuk sembarang pecahan b , berlaku dan b b×m dengan m, n b b÷m
sembarang bilangan bulat selain nol.
Pecahan paling sederhana diperoleh dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan
tersebut dengan FPB-nya.
Garis Bilangan
Makin besar
Makin kecil
Bilangan negatif (–) Bilangan positif (+)
–3 5 –2 3 –1 1 0 1 1 3 2 5 3
2 2 2 2 2 2
Contoh:
18
1. Bentuk paling sederhana dari pecahan 120 adalah…
Pembahasan:
18 18:6 3
= =
120 120:6 20 (6 adalah FPB dari 18 dan 120).
18 3
Jadi bentuk paling sederhana dari pecahan 120 adalah 20
2. Perhatikan gambar!
Pembahasan:
Daerah yang diarsir adalah 3 bagian dari 9 bagian yang sama.
Oscas Course – Unconventional Advanced
6 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
3 3 3 :3 1
= =
Jadi, pecahannya adalah 9 , bentuk sederhananya 9 9:3 3
2. Menentukan Pecahan Yang Nilainya Diantara Dua Pecahan
a) Samakan penyebut dari kedua pecahan! Kemudian tentukan nilai pecahan yang terletak diantara
kedua pecahan tersebut!
b) Ubahlah lagi penyebutnya, jika belum diperoleh pecahan yang dimaksud! Begitu seterusnya.
Contoh Soal:
3 7
Pecahan di antara 4 dan 3 adalah…
Pembahasan:
Cari KPK 4 dan 8 = 8, 16
3 12 7 14
= =
4 16 dan 8 16
2 13 14
6 16 16
3 7 13
Jadi pecahan diantara 4 dan 3 adalah 16
2 2 200 % 1 13 100 %
= ×100 %= =40 % 3 = ×100 %= =325 %
1. 2 5 5 2. 4 4 4
Contoh: Contoh:
1 2 3+ 6 7 1 1 2 1×2 2
+ = = =1 × = =
2 3 6 6 6 2 3 2×3 6
1 5 1+5 6 3
+ = = =
2 2 2 2 2 3 5 3×5 15 1
× = = =
5 6 5×6 30 2
Contoh:
1 3 1 4 1×4 4 1
÷ = × = = =1
7 4 7 3 7×3 21 7
2 3 2 10 2×10 20 4
÷ = × = = =
5 10 5 3 5×3 15 3
Contoh Soal:
2 1 1
5 −2 :3
1. Hasil dari 7 4 2 adalah…
Pembahasan
2 1 1 2 9 7
5 −2 :3 =5 − :
7 4 2 7 4 2
2 9 2
=5 − ×
7 4 7
2 9
=5 −
7 14
4 9
=5 −
14 14
18 9
=4 −
14 14
9
=4
14
1 4
:3:
2. Hasil dari 2 6 adalah…
Pembahasan
1 4 1 3 4 1 1 6 6 6: 6 1
:3 = : : = × × = = =
2 6 2 1 6 2 3 4 24 24 :6 4
Contoh Soal:
1 1
1. Luas taman pak Ahmad 300 m . 2 3 bagian ditanami bunga mawar, 4 bagian ditanami bunga
1
melati, 5 bagian ditanami bunga anyelir, dan sisanya dibuat kolam.Luas kolam adalah…
Pembahasan:
KPK dari 3, 4, dan 5 adalah 60.
1 1 1 20 15 12 47 13
1−( + + )=1−( + + )=1− =
Bagian untuk kolam = 3 4 5 60 60 60 60 60
13
×300
Luas kolam = 60 m2 = 65 m2
3 1
2. Banyak siswa di suatu kelas 40 orang. 10 bagian senang sepakbola, 4 bagian senang volley,
3
8 bagian senang basket, sedangkan sisanya senang berenang.Banyak siswa yang senang berenang
adalah…
Pembahasan:
Cara I:
KPK dari 10,4, dan 8 adalah 40.
3 1 3 12 10 15
=1−( + + )=1−( + + )
Bagian senang berenang 10 4 8 40 40 40
37 3
=1− =
40 40
3
= ×40=3
Jumlah siswa yang senang berenang 40 orang
Cara II:
3
×40
Sepak Bola = 40 orang = 12 orang
1
×40
Volley = 40 orang = 10 orang
3
×40
Basket = 40 orang = 15 orang
Banyak siswa senang berenang = 40 – (12 + 10 + 15) = 40 – 37 = 3 orang
A. JUAL BELI
Contoh Soal:
1. Harga pembelian 2 lusin buku Rp76.800,00. Buku dijual eceran dengan harga Rp4.000,00 tiap buah.
Persentase untung atau ruginya adalah…
Penyelesaian:
Biasa:
2 lusin = 24 buah.
Harga pembelian 2 lusin buku =Rp76.800
Harga penjualan tiap buah = Rp4.000
Harga penjualan 2 lusin buku = Rp4.000 24 buah = Rp96.000
Karena harga penjualan lebih besar dari pembelian, maka ia mendapat untung.
Besar Untung = Rp96.000– Rp76.800= Rp19.200
19 .200
×100 %=25 %
Persentase untung = 76 .800
Cara Praktis:
2 lusin = 24 buah.
76 .800
=
Harga pembelian tiap buah = 24 Rp3.200
Harga penjualan tiap buah Rp4.000
Karena harga penjualan lebih besar dari pembelian, maka ia mendapat untung.
Besar Untung = Rp4.000– Rp3.200= Rp800
800
×100 %=25%
Persentase untung = 3 . 200
2. Seorang pedagang membeli 30 kg beras dengan harga Rp150.000,00. Kemudian beras tersebut dijual
Rp4.500,00 tiap kg.Persentase untung atau ruginya adalah…
Penyelesaian:
Cara Biasa:
Harga penjualan = 30 × Rp4.500= Rp135.000
Harga pembelian =Rp150.000
Karena harga penjualan lebih kecil dari pembelian, maka ia mendapat rugi.
Besar Rugi = Rp150.000,00 – Rp135.000,00 = Rp15.000
15 .000
×100%=10 %
Persentase rugi = 150 .000
Cara Praktis:
Harga pembelian per kg (1 kg) = 150.000 : 30= Rp5.000
Harga penjualan per kg (1 kg) = Rp4.500
Karena harga penjualan lebih kecil dari pembelian, maka ia mendapat rugi.
Besar Rugiper kg (1 kg) = Rp5.000 – Rp4.500 = Rp500
500
×100 %=10 %
Persentase rugi = 5 . 000
3. Dengan harga jual Rp9.000.000,00 seorang pedagang rugi 10%. Harga pembeliannyaadalah…
Penyelesaian:
Harga penjualan = Rp9.000.000
% Rugi = 10%
100%
×Harga Penjualan
Harga Pembelian = 100% − rugi
100%
×9.000 .000
= 100% − 10%
100%
×9.000.000
= 90%
= Rp10.000.000
4. Sebuah toko sepeda membeli 40 buah sepeda dengan harga Rp8.000.000,00. Untung yang diharapkan
adalah 25% dari harga beli. Tentukan harga jual per sepeda!
Penyelesaian:
Harga 40 buah sepeda = Rp8.000.000
% Untung = 25 dari harga beli
8.000.000
Harga beli per sepeda = 40 = Rp200.000
%untung
׿ ¿
Besar untung per sepeda = 100% Harga beli
25 %
×200 . 000
= 100 %
= Rp50.000
Harga jual per sepeda = Harga beli + besar untung
= Rp 200.000,00 + Rp 50.000,00
= Rp 250.000,00
5. Seorang pedagang membeli 10 ekor sapi dengan harga Rp 3.500.000,00 per ekor dan biaya
angkutannya Rp 600.000,00. Seekor sapi mati dan sisanya dijual dengan harga Rp 3.900.000,00 per
ekor. Tentukan besar rugi pedagang tersebut!
Penyelesaian:
Harga beli = 10 × Rp 3.500.000,00 = Rp 35.000.0000
Biaya angkutan = Rp 600.000
Modal = Harga beli + Biaya lain-lain
= Rp35.000.000 + Rp600.000
= Rp35.600.000
Harga jual = 9 × Rp 3.900.000,00 = Rp 35.100.000
Karena harga jual lebih rendah dari harga beli maka pedagang mengalami
Rugi sebesar = Rp 35.600.000, – Rp 35.100.000
= Rp 500.000
6. Seorang pedagang memperoleh untung Rp 11.000,00. Jika keuntungan tersebut 10% dari harga
pembelian, maka harga penjualannya adalah…
Penyelesaian:
Harga beli = 1.200.000
% Untung = 10%
Besar untung dari 10% = 11.000
100%
× untung dari %untung
Harga Pembelian = % untung
100%
×11. 000
= 10% = Rp110.000
Harga penjualannya = Harga beli + Besar untung
= 1.200.000 + 110.000
= Rp 131.000
Diskon (rabat) adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli pada saat transaksi jual beli.
Bruto (berat kotor) adalah berat barang beserta kemasannya (wadahnya).
Neto (berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasannya (wadahnya).
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat wadah atau kemasan).
Contoh Soal:
1. Sebuah toko memberi diskon 20% untuk baju yang berharga Rp 75.000,00 dan 15% untuk celana yang
berharga Rp100.000,00. Berapa yang harus dibayar Amir jika ia membeli sebuah baju dan sebuah
celana?
Penyelesaian:
Harga 1 baju dan 1 celana = Rp 75.000,00 + Rp 100.000,00
= Rp 175.000,00
%Baju %Celana
× Harga Baju+ ×Harga Celana
Diskon baju dan celana = 100% 100%
20% 15 %
×75. 000+ ×100 . 000
= 100% 100 %
= 15.000 + 15.000
= Rp 30.000
Yang harus dibayar Amir = Rp 175.000 – Rp 30.000
= Rp 145.000
2. Seorang pedagang membeli 5 karung beras dengan bruto masing-masing 72 kg dan tara 1%. Berapakah
yang dibayar pedagang itu jika harga tiap kg beras Rp3.000?
Penyelesaian:
Bruto = 5 × 72 kg = 360 kg
%Tara 1%
× Berat Bruto+ ׿ ¿
Tara 1 % = 100% 100% = 3,6 kg
Neto = 360 kg – 3,6 kg = 356,4 kg
Yang harus dibayar = 356,4 × Rp 3.000
= Rp 1.069.200
3. Seorang pedagang membeli beras dari grosir sebanyak 5 kuintal denga harga Rp 2.800,00 per kg
dengan tara sebesar 2%. Karena membayar tunai maka ia mendapat diskon 10%. Berapakah yang harus
dibayar oleh pedagang itu?
Penyelesaian:
Bruto = 5 kuintal = 5 × 100 kg = 500 kg
%Tara 2%
× Berat Bruto+ ׿ ¿
Berat Tara 2% = 100% 100% 500 = 10 kg
Neto = 500 kg – 10 kg = 490 kg
Harga beras = 490 × Rp 2.800,00 = Rp 1.372.000,00
%Diskon
× Harga Beli
Besar Diskon 10 % = 100%
10%
= 100% × 1.372.000
= Rp 137.200
Yang harus dibayar pedagang = Rp 1.372.000,00 – Rp 137.200,00
= Rp 1.234.800,00
4. Pemilik toko bahan bangunan membeli 1 kotak paku dengan harga Rp310.000,00. Setelah ditimbang,
ternyata berat seluruhnya 100 kg. Jika taranya 2% dan paku dijual dengan harga Rp3.500,00 per kg,
berapakah keuntungan pemilik toko itu…
Penyelesaian:
1 kotak paku (100 kg) seharga = 310.000
%Tara 2%
× Berat Bruto+ ׿ ¿
Berat Tara 2% = 100% 100% 100 = 2 kg
Neto = 100 kg – 2 kg = 98 kg
Dijual seharga = 3.500/kg
Harga jual paku = 98 × Rp 3.500 = Rp 343.000
= Rp 137.200
Besar keuntungan pemilik toko = Rp 343.00 – Rp 310.000 = Rp 23.000
C. PERBANKAN DAN KOPERASI
Misalkan: M = Modal awal
P% = Bunga per tahun
b p
× ×M
Besar bunga b bulan = 12 100
h p
× ×M
Besar bunga h hari = 12 100
Lama menabung (b) =
Besar bunga b bulan×12×100
P×M
% bunga per tahun (P) =
Besar bunga b bulan×12×100
b×M
Modal = M =
Besar bunga b bulan×12×100
b×P
Contoh Soal:
1. Rudi menabung pada sebuah bank sebesar Rp 800.000,00 dengan bunga 25% setahun. Jika
tabungannya sekarang Rp 950.000,00, maka lama ia menabung adalah…
Penyelesaian:
Tabung awal = Rp 800.000,00
2. Andi menabung uang sebesar Rp800.000,00 di Bank dengan bunga 6% per tahun. Jumlah
tabungan Andi setelah 9 bulan adalah…
Penyelesaian:
Modal = M = Rp800.000
Bunga = P = 6%
Lama menabung = 9 bulan
b P 9 6
× ×M × ×800 . 000
Besar bunga 9 bulan = 12 100 = 12 100 = Rp36.000
Jumlah tabungan Andi setelah 9 bulan = Modal + Besar bunga 9 bulan
= Rp800.000,00 + Rp36.000,00
= Rp836.000,00
3. Ulfa menabung uangnya di bank sebesar Rp 1.000.000,00. Berapa uang yang diterima Ulfa
setelah 4 bulan, jika bunga bank 15 % per tahun?
Penyelesaian:
Modal = M = Rp1.000.000
Bunga = P = 15% per tahun
Lama menabung = 4 bulan
b P 4 15
× ×M × ×1 .000 . 000
Bunga 9 bulan = 12 100 = 12 100 = Rp50.000
4. Riko membeli sebuah radio dengan harga Rp180.000,00 dan dikenakan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) sebesar 10%. Berapa yang harus dibayar Riko?
Penyelesaian:
Harga beli = Rp180.000
Pajak PPN = 10%
10
Besar pajak PPN = 100 Rp180.000 = Rp18.000
Yang harus dibayar Riko = Rp 180.000,00 + Rp 18.000,00 = Rp 198.000,00
5. Seorang petani ikan akan memperbaiki tambaknya. Ia meminjam uang pada sebuah bank
sebesar Rp 500.000,00 dengan bunga sebesar 15% per tahun selama 10 bulan. Berapakah
besar cicilan yang harus dibayar petani itu setiap bulannya?
Penyelesaian:
Besar pinjaman = Rp 500.000,00
Bunga = 15% per tahun
A. SKALA
1. Pengertian Skala
Skala adalah perbandingan terkecil antara ukuran pada peta (gambar) dan ukuran sebenarnya.
Contoh Soal:
1. Jarak sebenarnya antara dua kota 80 km, sedangkan jarak pada peta 5 cm. Skala peta tersebut adalah…
Penyelesaian:
Jarak sebenarnya 80 km = 8.000.000 cm
Jarak pada peta 5 cm.
2. Jarak dua buah kota pada peta dengan skala 1 : 3.500.000 adalah 5 cm. Jarak sebenarnya kedua kota itu
adalah…
Penyelesaian:
Jarak sebenarnya = 3.500.000 5 cm = 17.500.000 cm = 175 km
3. Jarak sebenarnya antara kota A dan kota B 60 km. Dengan skala peta 1 : 1.200.000, jarak pada peta
kedua kota tersebut adalah…
Penyelesaian:
Jarak sebenarnya = 60 km= 6.000.000cm
1
Jarak pata peta = Jarak Sebenarnya Skala = 6.000.000 1. 200.000 = 5 cm
B. PERBANDINGAN
1. Pengertian Perbandingan
Ada dua cara dalam membandingkan dua besaran sebagai berikut.
a. Dengan mencari selisih
b. Dengan mencari hasil bagi
Penyelesaian:
Perbandingan = Panjang pita Ika : Panjang pita Rosiana
= 30 : 90
=1:3
2. Jumlah uang Eli dan Liana adalah Rp375.000,00. Jika uang Eli dan Liana berbanding 2 : 3, besar
uang Eli dan Liana berturut-turut adalah……
Penyelesaian:
Jumlah uang Eli dan Liana adalah Rp375.000,00
Perbandingan, Uang Eli : Liana = 2 : 3
2 2
Uang Eli = 2+3 Rp375.000,00 = 5 Rp375.000,00 = Rp150.000,00
3 3
Uang Liana = 2+3 Rp375.000,00 = 5 Rp375.000,00 = Rp225.000,00
2. Perbandingan Senilai
Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
17
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
Perbandingan senilai adalah perbandingan antara dua besaran dengan ketentuan jika yang satu
diperbesar (diperkecil) maka yang kedua juga membesar (mengecil), begitu pula sebaliknya.
a c
Jika b senilai dengan d , maka
a c
Contoh perbandingan senilai:
1. Banyakb bensin
= ddengan jarak yang ditempuh kendaraan
2. Banyak barang dengan jumlah beratnya
Contoh:
1. Sebuah mobil memerlukan 15 liter bensin untuk menempuh jarak sejauh 180 km. Jika
tangki mobil tersebut berisi 20 liter bensin, jarak yang dapat ditempuh adalah…
Penyelesaian:
15 liter → 180 km
20 liter → x km
15 180
=
Maka: 20 x
15.x = 20 × 180
15.x = 3600
3600
x = 15
x = 240 km
Jarak yang dapat ditempuh dengan 20 liter bensin adalah 240 km
2. Setelah berputar 18 kali, roda sepeda menempuh jarak sejauh 27 meter. Jika roda
tersebut berputar12 kali, jarak yang ditempuh adalah…
Penyelesaian:
18 kali →27 m
12 kali→x m
18 27
=
Maka: 12 x
18.x = 12 × 27
18.x = 324
324
x = 18
x = 18 km
Jarak yang dapat ditempuh adalah 18 m.
3. Dalam waktu 7 menit Deni mampu membaca buku cerita sebanyak 140 kata. Untuk
membaca 700 kata, waktu yang diperlukan adalah…
Penyelesaian:
7 menit→ 140 kata
y menit→700 kata
7 140
=
Maka: y 700
140.y = 4900
4900
y = 140
y = 35 menit
Waktu yang diperlukan untuk membaca adalah 35 menit.
4. Dengan 4 pekerja dapat dihasilkan 350 batako selama 10 hari. Banyak batako yang
dihasilkan oleh 8 pekerja selama 4 hari adalah…
Penyelesaian:
Dengan 4 pekerja selama 10 hari dapat menghasilkan 350 batako
Sehingga 4 pekerja selama sehari dapat menghasilkan 350 : 10 = 35 batako.
Untuk 8 pekerja berarti dapat menghasilkan 70 batako selama sehari.
Selama 4 hari, 8 pekerja dapat menghasilkan 4 × 70 batako = 280 batako.
Penyelesaian:
90 km →200 menit
80km → t menit
90 t
=
Maka : 80 200
80t = 18.000
18.000
t = 80
t = 225 menit atau 3 jam 45 menit.
Waktu yang diperlukan adalah 3 jam 45 menit
.
3. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan antara dua besaran dengan ketentuan jika yang satu
diperbesar maka yang kedua mengecil, atau sebaliknya.
a c
Jika b berbalik nilai dengan d , maka
a c
Contoh perbandingan senilai:
b = d dengan waktu penyelesaian
1. Banyak pekerja
2. Kecepatan mobil dengan waktu tempuh
Contoh:
1. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh 15 pekerja dalam waktu 12 minggu. Jika pekerjaan itu
harus selesai dalam 9 minggu, banyak pekerja yang harus ditambah adalah …
Penyelesaian:
15 pekerja → 12 minggu
a pekerja → 9 minggu
15 9
maka : a 12
9.a = 180
a = 20
Banyak tambahan pekerja adalah 20 – 15 = 5 orang.
2. Sebuah asrama memiliki penghuni sebanyak 30 orang. Persediaan makanan yang ada diperkirakan
akan habis selama 8 hari. Karena ada tambahan 10 orang penghuni, berapa hari persediaan
makanan akan habis?
Penyelesaian:
30 orang 8 hari
40 orang m hari
30 m
=
maka : 40 8
40.m = 240
240
m = 40
m=6
Persediaan makanan akan habis selama 6 hari.
A. POLA BILANGAN
3. Pola Persegi
Semua noktah digambarkan dengan jumlah yang sama. Perhatikan uraian berikut
a. mewakili bilangan 1, yaitu 1 × 1 = 1
4. Pola Segitiga
Bilangan ini dapat digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga.
a. mewakili bilangan 1, yaitu 1 = 1
b. mewakili bilangan 3, yaitu 3 = 1 + 2
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
dan seterusnya
B. RUMUS SUKU KE-n
Contoh Soal:
1. Rumus suku ke-n barisan bilangan 20, 17, 14, 11, … adalah…
Penyelesaian:
Beda tiap suku pada barisan bilangan tersebut adalah - 3.
Suku ke-1 (20) → (–3 × 1) + 23
Suku ke-2 (17) → (–3 × 2) + 23
Suku ke-3 (14) → (–3 × 3) + 23
Suku ke-4 (11) → (–3 × 4) + 23
…
Jadi, suku ke-n → (–3 × n) + 23 = –3n + 23, atau 23 – 3n.
Penyelesaian:
Suku ke-1 2 →12=2
Suku ke-2 6 →23=6
Suku ke-3 12 → 3 4 = 12
Suku ke-4 20 → 4 5 = 20
…
Jadi, rumus suku ke-n → [n × (n + 1)] atau n2 + n
Penyelesaian:
Suku ke-1 2 →12=2
Suku ke-2 6 →23=6
Suku ke-3 12 → 3 4 = 12
Suku ke-4 20 → 4 5 = 20
…
Jadi, rumus suku ke-n → [n × (n + 1)]
Suku ke-25 → [n × (n + 1)] = [25 × (25 +1)] = 25 26 = 650
Setiap gambar pada pola di atas di susun dari batang korek api. Banyaknya batang korek api pada pola
ke 10 adalah…
Penyelesaian:
Suku ke-1 (4) → 1 + (3 × 1)
Suku ke-2 (7) → 1 + (3 × 2)
Suku ke-3 (10) → 1 + (3 × 3)
Suku ke-4 (13) → 1 + (3 × 4)
…
Rumus suku ke-n → [1 + (3 × n)] atau (1 + 3n)
Jadi, suku ke-10 → [1 + (3 × n)] = [1 + (3 × 10)] = [1 + 30] = 31
Gambar diatas menunjukkan daerah yang dibentuk oleh tali busur dalam lingkaran, 1 buah tali busur
membentuk 2 daerah, 2 buah tali busur, membentuk 4 daerah, 3 buah tali busur membentuk 6 daerah.
Berapa daerah yang dapat dibentuk bila dibuat 25 buah tali busur?
Penyelesaian:
Tali 1 – 2 daerah 1 2 = 2
Tali 2 – 4 daerah 2 2 = 4
Tali 3 – 6 daerah 3 2 = 6
Tali n – 2n
Tali ke-25 = 2 25 = 50
U1 U2 U3 U4 U5 U6 ….
1 3 5 7 9 11
+2 +2 +2 +2 +2
U1 = a = 1
b = U2 – U1 = 3 – 1 = 2
2. Deret Aritmatika
n n
Sn 2a n 1b atau Sn a Un
2 2
dengan Sn adalah jumlah n suku pertama deret aritmatika.
Contoh Deret Aritmatika: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + …
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, …
a=4
b=7–4=3
n = 10
n
( 2a+ ( n−1 ) b )
Sn = 2
n
S10 = 2 (2a + (n – 1)b)
10
S10 = 2 (2.4+ (10 – 1).3)
S10 = 5 (8 + (9).3)
S10 = 5 (8 + 27)
S10 = 5 (35)
S10 = 175
2. Diketahui barisan aritmatika U3 = 7 dan U8 = 17. Jumlah 24 suku pertama dari barisan tersebut
adalah…
Penyelesaian:
U3 = 7, a + 2b = 7
U8 = 17 a + 7b = 17
Untuk mencari nilai a dan b, selesaikan dengan cara gabungan eliminasi dan substitusi:
a + 2b = 7
a + 7b = 17 –
–5b = –10
−10
b = −5 =2
Substitusi nilai b = 2 ke: Cara cepat cari beda:
U3 = 7
a + 2b = 7
U8 = 17
a + 2(2) = 7
17−7 10
a+4=7
a=7–4 b = 8−3 = 5 =2
a=3
Jumlah 24 suku pertama, maka n = 24
n
( 2a+ ( n−1 ) b )
Sn = 2
n
S24 = 2 (2a + (n – 1)b)
24
S24 = 2 (2.3+ (24 – 1).2)
S24 = 12 (6 + (23).2)
S24 = 12 (6 + 46)
S24 = 12 (52)
S24 = 624
3. Tempat duduk pada suatu gedung pertunjukan diatur sedemikian rupa sehingga pada baris pertama
terdapat 8 kursi, baris kedua terdapat 11 kursi, baris ketiga terdapat 14 kursi dan seterusnya bertambah
3 kursi pada baris berikutnya. Jika gedung tersebut terdapat 10 baris, maka banyaknya kursi pada
gedung tersebut adalah…
Penyelesaian:
Pola bilangan terbentuk dari soal tersebut: 8, 11, 14, …
a = 8 , b = 3 , n = 10
n
( 2a+ ( n−1 ) b )
Sn = 2
n
S10 = 2 (2a + (n – 1)b)
10
= 2 (28 + (10–1).3)
= 5(16 + (9).3)
= 5(16 + 27)
= 5(43)
= 215
4. Setiap bulan, Ucok selalu menabung di bank. Pada bulan pertama, ia menabung sebesar Rp10.000,00,
bulan kedua ia menabung sebesar Rp11.000,00, bulan ketiga ia menabung sebesar Rp12.000, 00.
Demikian seterusnya, ia selalu menabung lebih Rp1.000,00 setiap bulannya. Tentukan jumlah uang
yang ditabung Ucok pada bulan ke-12?
Penyelesaian:
Pola bilangan terbentuk dari soal tersebut: 10.000, 11.000, 12.000, …
a = 10.000 , b = 1.000 , n = 12
Un = a + (n – 1)b
U12 = 10.000 + (12 – 1)1.000
= 10.000 + (11)1.000
= 10.000 + 11.000
= 21.000
Jadi, uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12 adalah Rp21.000,00.
Un
=r dengan r adalah rasio antara dua suku berurutan
U n−1
×2 ×2 ×2 ×2 ×2
2. Deret Geometri
Sn
a 1 rn untuk r 1 atau Sn
a rn 1untuk r 1
1 r r 1
dengan Sn adalah jumlah n suku pertama deret geometri.
Contoh Deret Geometri: 5 + 10 + 20 + 40 + 80 + 160
Contoh Soal:
Penyelesaian
Barisan 256, 128, 64, …
Barisan di atas adalah barisan geometri,
128 1
a = 256, dan r = 256
= 2
Suku ke-11, maka n = 11
U11 = arn – 1
1 1 1
U11 = 256 ( 2 )10 U11 = 256 1024 U11 = 4
2. Diketahui suatu barisan geometri dengan suku ke-4 adalah 4 dan suku ke-7 adalah 32. Tentukan jumlah
5 suku pertama deret geometri tersebut?
Penyelesaian
Barisan geometri
U4 = 4 ar3 = 4 Substitusi r = 2 ke:
ar3 = 4
U7 = 32 ar = 32
6
a.(23) = 4
a. 8 = 4
4
a= 8 =
26 1 Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
2
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
U7 ar 6 32
U4 3
= ar = 4
r6 – 3 = 8
r3 = 8
3
r = √8 atau r3 = 23
r=2
r = 2, maka r > 1
n=5
a ( r n −1 )
Sn = r−1
1 5
( 2 −1 )
2
S5 = 2−1
1
( 32−1 ) S5 =
2
S5 = 1 1
×31
2
31
S5 = 2
Variabel
2x2 + 3x + 4 Konstanta
Koefisien
- Variabel = x2 dan x
- Koefisien = 2 dan 3
- Konstanta = 4
Contoh Soal:
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor
sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan
penyebutnya.
a c a d ad
: = × =
Rumus: b d b c bc
Contoh Soal:
a a a.....
a
n sebanyak n kali
a =
Contoh Soal:
Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut!
Contoh Soal:
Contoh:
a. 2a + 3b – 5b + a= 2a + a + 3b – 5b= (2 + 1)a + (3 – 5)b = 3a – 2b
b. 2(2m – 2) – (–5(2m – 1) = 4m – 4 – (–10m + 5)
= 4m – 4 + 10m – 5
= 4m + 10m – 4 – 5
= (4 + 10)m – 9
= 14m – 9
c. 2x2 + 3xy – 5xy + y2 – x2 – 5y2 = 2x2 – x2 + 3xy – 5xy + y2 – 5y2
= (2 – 1)x2 + (3 – 5) xy + (1 – 5) y2
= x2 – 2xy – 4y2
Contoh Soal:
x 2 −1
1. Bentuk sederhana dari x 2 −2 x+1 adalah…
Penyelesaian:
2 2 2
x −1 x −1 ( x −1 )( x +1 ) ( x+1 )
2
= 2
= =
x −2 x+1 x −2 x +1 ( x−1 ) ( x−1 ) ( x −1 )
6 x 2 +x −2
2. Bentuk sederhana dari: 4 x2 −1 adalah…
Penyelesaian:
6 x 2 +x −2 6 x 2 +x −2 ( 3 x +2 )( 2 x +1 ) 3 ( x +2 )
= = =
4 x2 −1 ( 2 x )2 −12 ( 2 x−1 ) ( 2 x +1 ) ( 2 x−1 )
3. Anggota Himpunan
Setiap objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau elemen dari
himpunan tersebut.
Contoh:
a. A = himpunan bilangan genap antara 1 dan 10, maka anggota dari A = {2, 4, 6, 8}
b. D = himpunan bilangan prima kurang dari 10, maka anggota dari D = {2, 3, 5, 7}
B. JENIS-JENIS HIMPUNAN
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Jika himpunan K = {0},
himpunan K bukan merupakan himpunan kosong karena himpunan K mempunyai 1 anggota, yaitu
bilangan 0.
Contoh:
Tentukan apakah himpunan di bawah ini merupakan himpunan kosong atau bukan?
Jelaskan.
a. M adalah himpunan bilangan ganjil antara 7 dan 9.
b. L adalah himpunan bilangan prima genap.
Penyelesaian:
a. Bilangan ganjil antara 7 dan 9 tidak ada, maka himpunan M adalah himpunan kosong atau M = { }
atau M = , berarti n(M) = 0.
b. Bilangan prima genap ada, yaitu 2. Jadi, himpunan L mempunyai satu anggota, yaitu 2 ditulis L =
{2} dan n(L) = 1. Himpunan L bukan merupakan himpunan kosong.
2. Himpunan Semesta
Himpunan semestaadalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga semesta pembicaraan. Himpunan semesta dilambangkan
dengan S atau U.
Contoh:
Tentukan himpunan semesta dari {kambing, sapi, kerbau, rusa, gajah}.
Penyelesaian:
Himpunan semesta dari {kambing, sapi, kerbau, rusa, gajah} adalah {binatang menyusui} atau
{binatang berkaki empat} atau {binatang darat}.
3. Himpunan Bagian
a. Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q, ditulis P Q, jika setiap anggota P merupakan
anggota Q.
b. Himpunan P bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan Q, ditulis P Q, jika setiap
anggota P bukan merupakan anggota Q.
c. Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu himpunan adalah 2 n, dengan n banyaknya anggota
himpunan tersebut.
Contoh:
1. P = {a, i, e, o, u}, Q = {a, i} dan R = {n, o, u}
- Himpunan Q adalah himpunan bagian dari himpunan P, karena setiap anggota Q juga merupakan
anggota , ditulis Q P.
- Tidak semua anggota R merupakan angota P, yaitu n ditulis n P. Jadi, himpunan R bukan
merupakan himpunan bagian dari himpunan P, ditulis R P.
- P = {a, i, e, o, u} n(P) = 5. Banyaknya himpunan bagian = 25 = 32.
2. Himpunan bagian dari A = {2, 3, 5, 7, 11} yang memiliki dua anggota adalah…
- Himpunan bagian dari A = {2, 3, 5, 7, 11} yang memiliki dua anggota {2, 3}, {2, 5}, {2, 7},
{2, 11}, {3, 5}, {3, 7}, {3, 11}, {5, 7}, {5, 11}, {7, 11}.
- Banyaknya himpunan bagian yang memiliki dua anggota adalah 10.
- A = {K, R, I, S, G, L, O, B, A}.
- Jadi n(A) = 9
4. Himpuan Ekuivalen
Himpunan A dan B dikatakan himpunan ekuivalen, jika anggota himpunan A dan himpunan B sama
banyak.
Contoh:
Himpunan:
A = {1, 2, 3} n(A) = 3
B = (a, b, c} n(B) = 3
Jadi n(A) = n(B) = 3, maka himpunan A ekuivalen B.
Sifat-Sifat Irisan:
1. Jika A B maka A B = A
2. Jika A = B maka A B = A = B
Contoh:
1. Diketahui: A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}.
AB adalah ….
Penyelesaian:
Anggota-anggota A yang juga menjadi anggota B adalah 2 dan 3.
Jadi AB = {2, 3}.
Penyelesaian:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 9}
Anggota-anggota A yang juga menjadi anggota B adalah 1, 2, 3, 4, 5.
Jadi AB = {1, 2, 3, 4, 5}.
2. Gabungan Himpunan
Jika A dan B adalah dua buah himpunan, gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya terdiri atas anggota-anggota A atau anggota-anggota B. Jadi A B = {x | x A atau x B}
Sifat-Sifat Gabungan:
1. Jika B A maka AB = A
2. Jika A = B maka AB = A = B
3. n(S) = n(A) + n(B) – n(A B) + n(AB)C
4. n(A B) = n(A) + n(B) – n(A B)
5. n(A B) = n(A) + n(B) – n(A B)
6. n(A) = n(A B) + n(A B) – n(B)
7. n(B) = n(A B) + n(A B) – n(A)
Contoh:
1. Diketahui:
A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}.
AB=…
Penyelesaian:
Gabungan anggota-anggota A dan anggota B adalah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8.
Jadi A B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 8}.
2. Diketahui:
K = {faktor dari 6} dan L = {bilangan cacah kurang dari 6}
Dengan mendaftar anggotanya, tentukan:
a. Anggota K L
b. Anggota K L
c. n(K L)
Penyelesaian:
K = {1, 2, 3, 6}, n(K) = 4
L = {0, 1, 2, 3, 4, 5}, n(L) = 6
a. K L = {1, 2, 3}
b. K L = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
c. n(K L) = 7
n(K L) juga dapat diperoleh dengan rumus:
n(K L) = n(K) + n(L) – n(K L)
=4+6–3
=7
3. Selisih Himpunan
Diketahui himpunan A dan B. Maka selisihnya adalah:
A – B = {x : x A dan x B}
B – A = {x : x B dan x A}
Contoh:
Perhatikan himpunan A dan B berikut:
A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 5, 7, 11}
Selisih himpunan:
A – B = {1, 3, 4}
B – A = {7, 11}
4. Komplemen Himpunan
Misal terdapat himpunan A dan himpunan semestanya S. Maka komplemen dari A, adalah A’
C
atau A ,
A = {x : xS dan x A}.
Hubungan himpunan komplemen, dan semestanya:
(1) M M =
(2) M M’ = S
(3) n(M) + n(M’) = n(S)
Contoh:
Misal:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 2, 3}.
Komplemen A’ = {4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
D. DIAGRAM VENN
1. Pengertian Diagram Venn
Diagram Vennadalah suatu gambar yang digunakan untuk menyatakan suatu himpunan dalam
himpunan semesta.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram Venn adalah sebagai berikut:
a. Himpunan semesta biasanya digambarkan dengan persegi panjang dan lambang S ditulis pada
sudut kiri atas gambar persegi panjang.
b. Setiap himpunan lain yang dibicarakan (selain himpunan kosong) digambarkan dengan lingkaran
(kurva tertutup).
c. Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik) dan anggota himpunan ditulis di samping noktah
tersebut.
Contoh Soal:
1. Gambarlah diagram venn:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
P = {1, 3, 4, 5,}
Q = {1, 2, 5, 6}
Jawab:
Gambar diagram Venn-nya
S P Q
.4 .1 .2
.3 . 5 .6
.7 .8
Contoh Soal:
i. Perhatikan diagram berikut!
S P Q
.1 .2 .5
.6 .3 .7
.4 .8 .9 .10
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Oscas Course – Unconventional Advanced
36 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
b. P = {1, 3, 4, 5,}
c. Q = {1, 2, 5, 6}
d. Anggota himpunan P Q = {2, 3}
e. Anggota himpunan P Q = {1, 2, 3, 5, 6, 7}
f. Anggota himpunan PC = {4, 5, 7, 8, 9, 10}
g. Anggota himpunan QC = {1, 6, 4, 8, 9, 10}
h. Anggota himpunan (P Q)C = {1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
i. Anggota himpunan (P Q)C = {4, 8, 9, 10}
Penyelesaian:
Cara 1:
Misal: Matematika = M = 95 orang
Fisika = F = 87 orang
Sedang keduanya = MF = 60 orang
Tidak senang keduanya = y
143 M F
95 60 87
143 = y + 95 – 60 + 87
143 = y + 122
y = 143 – 122
y = 21
Jadi, siswa yang tidak senang matematika maupun fisika ada 21 orang.
Cara 2:
Misal: yang senang matematika adalah A, dan yang senang fisika adalah B, maka:
n(S) = n(A) + n(B) – n(AB) + n(AB)C
143 = 95 + 87 – 60 + n(AB)C
143 = 122 + n(AB)C
n(AB)C = 143 – 122
n(AB)C = 21
Jadi, siswa yang tidak senang matematika maupun fisika ada 21 orang.
2. Dari suatu kelas terdapat 25 siswa suka membaca, 30 siswa suka mengarang. Jika 12 orang siswa
suka membaca dan mengarang, banyak siswa dalam kelas tersebut adalah....
Penyelesaian:
Misal: yang suka membaca adalah K, dan yang suka mengarang adalah L, maka:
n(S) = n(K) + n(L) – n(K L)
n(S) = 25 + 30 – 12
n(S) = 43
Jadi, banyak siswa dalam kelas adalah 43 orang.
3. Sebuah agen penjualan majalah dan koran ingin memiliki pelanggan sebanyak 75 orang. Banyak
pelanggan yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
* 20 orang berlangganan majalah,
* 35 orang berlangganan koran, dan
* 5 orang berlangganan keduanya.
Agar keinginannya tercapai, banyak pelanggan yang harus ditambahkan adalah…
Penyelesaian:
Misal: yang berlangganan majalah adalah A, dan yang berlangganan koran adalah B, maka:
n(S) = n(A) + n(B) – n(A B) + n(AB)C
75 = 20 + 35 – 5 + n(AUB)C
75 = 50 + n(AUB)C
n(AUB)C = 75 – 50
n(AUB)C = 25
b. Suatu persamaan akan tetap ekuivalen jika kedua ruas persamaan dikalikan atau dibagi dengan
bilangan yang sama, kecuali nol.
Contoh Soal:
Pembahasan:
Cara I: Cara II:
4 +a=7 4+a=7
4–4+a=7–4 a=7–4
a=3 a=3
Pembahasan:
2(3x – 6) = 3(x + 5)
6x – 12 = 3x + 15
6x – 3x = 15 + 12
3x = 27
27
x= 3 =9
1 2
3. Penyelesaian dari 2 (3x – 6) = 3 (2x – 3) adalah…
Pembahasan:
1 2 4 (3 x−2 ) = 5 ( 4 x+8 )
( 3x−6 ) = ( 2 x−3 )
2 3 12 x−8 = 20 x+40
3 ( 3 x−6 ) = 4 ( 2 x−3 ) 12x−20 = 40+8
9 x−18 = 8 x−12 −8 x=48
x =6 x = −6
Pembahasan:
4 (3 x−2 ) = 5 ( 4 x+8 )
12 x−8 = 20 x+40
12x−20 = 40+8
−8 x=48
x = −6
5. Jika 4x + 7 = x– 2, maka nilai x + 5 adalah…
Pembahasan:
4x + 7 = x– 2
4x – x = –2– 7
−9
3x = –9 x = 3 = –3
Nilai
Oscas Course = x + 5 = –3 + 5 Advanced
– Unconventional =2
Learning
39
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
6. Umur Anto 5 tahun lebih muda daripada umur Rio. Jika jumlah umur Anto dan Rio 29 tahun,
umur Anto dan Rio berturut-turut adalah…
Pembahasan:
Misalnya: Umur Anto = x tahun
Umur Rio = (x + 5) tahun
Umur Anto + Umur Rio = 29 tahun
x + (x + 5) = 29
2x + 5 = 29
2x = 29 – 5
2x = 24
24
x= 2
x = 12
Dengan demikian, Umur Anto = x = 12 tahun
Umur Rio = (x + 5) = 12 + 5 = 17 tahun
Contoh Soal:
1. Tiga tahun lalu jumlah umur Mia dan Roy adalah 15 tahun. Jika umur Mia sekarang 12 tahun,
umur Roy sekarang adalah…
Pembahasan:
Misalkan umur Mia = M, M = 12 tahun
umur Roy = R
(M + R) – 3 = 15
M + R = 15 + 3
M + R = 18
12 + R = 18
R = 18 – 12
R = 6 tahun
4 1
2. Umur ibu = 5 umur ayah, umur kakak = 3 umur ibu. Jika umur kakak sekarang 18 tahun,
maka umur ayah sekarang adalah…
Pembahasan:
Misalkan: Umur Ibu = I
Umur Ayah = A
Umur Kakak = K = 18
4 5
Kita substitusi K = 18, ke:
Maka: I= 5 AA= 4 I I = 3K = 3 × 18 = 54
1 5 270
K = 3 I I = 3K A = 4 × 54 = 4 =
1
67
2
B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Ketidaksamaan adalah kalimat tertutup yang dihubungkan oleh tanda ketidaksamaan.
Tanda ketidaksamaan adalah sebagai berikut:
“<” dibaca “kurang dari”.
“>” dibaca “lebih dari”.
“<” dibaca “kurang dari atau sama dengan”.
“>” dibaca “lebih dari atau sama dengan”.
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Dengan mencari terlebih dahulu penyelesaian persamaan
2. Dengan menggunakan pertidaksamaan yang ekuivalen
Aturan:
1. Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang
sama
2. Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif yang
sama
3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik (berubah) jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan
negatif yang sama.
Contoh Soal:
Penyelesaian:
x
a. y+4>7
f. 2 < –5
y> 7 – 4
y> 3 x
2 .2<–
b. y–4>5 5.2
y> 5 + 4 g. –3m + 8 > m
y> 9 –3m – m > –8
–4m > –8 (kedua ruas dikali –1, tanda terbalik)
c. x + 3 < 10 4m < 8
8
Oscas Course – Unconventional Advanced m < 4
Learning m <2
41
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
x< 10 – 3
x< 7
d. x – 6 < 15 h. y + 2 > 2y – 1
y – 2y > –1 – 2
x< 15 + 6
–y > –3 (kedua ruas dikali –1, tanda terbalik)
x< 21
Y < 3
e. 4z – 2 < –2z + 10
4z + 2z < 10 + 2 i. 2(4x – 3) > 3(3x – 4)
6z< 12 8x – 6 > 9x –12
12 8x – 9x > –12 + 6
–x > – 6 (kedua ruas dikali –1, tanda terbalik)
z< 6 x< 6
z< 2
j.
3 1
−7 +m≤−2
2 4
17 9
− +m≤−
2 4
9 17
m≤− +
4 2
9 17
m≤− + ( KPK 2 dan 4 adalah 4 )
4 2
A. RELASI
1. Pengertian Relasi
Relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan himpunan B, adalah suatu aturan yang
memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
2. Menyatakan Relasi
a. Diagram Panah
Diketahui A = {2, 3, 5}; B = {4, 5, 6}; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang dari”.
A B
2 4
3 5
5 6
c. Diagram Cartesius
Diketahui A = {2, 3, 5}; B = {4, 5, 6}; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang dari”.
2 3 5
Contoh Soal:
(2) (4)
(i) Diagram panah pada (1) merupakan fungsi, karena setiap anggota A mempunyai tepat satu
pasangan di B.
(ii) Diagram panah pada (2) bukan fungsi, karena terdapat anggota A yaitu 3 mempunyai dua
pasangan di B.
(iii) Diagram panah pada (3) merupakan fungsi, karena setiap anggota A mempunyai tepat satu
pasangan di B.
(iv) Diagram panah pada (4) bukan fungsi, karena terdapat anggota A yaitu 23 mempunyai dua
pasangan di B dan ada anggota A yaitu 3 tidak mempunyai pasangan di B.
Penyelesaian:
f(x) = 3x – 5
Daerah hasil:f(–3) = 3(–3) – 5 = –9 – 5 = –14
f(–2) = 3(–2) – 5 = –6 – 5 = –11
f(–1) = 3(–1) – 5 = –3 – 5 = –8
f(0) = 3(0) – 5 = 0 – 5 = –5
f(1) = 3(1) – 5 = 3 – 5 = –2
f(2) = 3(2) – 5 = 6 – 5 = 1
Jadi daerah hasilnya yaitu {–14, –11, –8, –5, –2, 1}
Penyelesaian:
f(x) = 7 – 2x – 3x2
bayangan –3 yaitu x = –3
substitusi x = –3 ke:
f(x) = 7 – 2x – 3x2
f(–3) = 7 – 2(–3) – 3(–3)2
= 7 + 6 – 3(9)
= 13 – 37
= – 24
Contoh Soal:
1. Diketahui fungsi f didefinisikan sebagai f(x) = 1 – 2x2.Nilai f (2) adalah…
Penyelesaian:
Substitusi nilai x = 2 ke fungsi f(x) = 1 – 2x2
Sehingga f(x) = 1 – 2x2
f(2) = 1 – 2.(22)= 1 – 2.(4)= 1 – 8= 7
Penyelesaian:
f(x) = 2x – 3, jika f(a) = 7
f(a) =2a – 3
7 = 2a – 3
2a = 7 + 3
2a = 10
10
a= 2 =5
Penyelesaian:
Fungsi f(x) = 3x – 18 , sumbu x,
maka y = 0
0 = 3x – 18
3x = 18
18
x= 3 =6
Jadi koordinat titik potongnya adalah (6, 0).
Penyelesaian:
f (x) = ax + b
18
3a = 19 – 1
f(a) = 19 3a + 1 = 19 3a = 18 a= 3 =6
1 1
5. Suatu fungsi dari P ke Q dinyatakan sebagai {(1, 2 2 ), (2, 3), (3, 3 2 ), (4, 4)}. Notasi itu
adalah…
Penyelesaian:
f (x) = ax + b
f(x) = y
Untuk (2, 3) maka x = 2 dan y = 3
3 = 2a + b
2a + b = 3
1
2a + b = 3
Substitusi nilai a = 2 ke: 2a + b = 3
4a + b = 4
1
–2a = 1
−1 2. 2 +b=3
1+b=3
a = −2 b=3–1
1 b=2
a= 2 1
Notasinya f (x) = ax + bf : x 2 x+2
6. Suatu fungsi didefinisikan oleh rumus f(x) = ax + 5 jika f(–1) = 1, maka rumus fungsinya adalah…
Penyelesaian:
f (x) = ax + b
f(x) = ax + 5
f(–1) = 1 –a + 5 = 1
–a = 1 – 5
–a = – 6
−6
a = −1 =6
Rumus fungsinya: f(x) = ax + 5
f(x) = 6x + 5
7. Fungsi f(x) = ax + b, jika f(2) = 2 dan f(3) = 13 maka nilai f(4) adalah…
Penyelesaian:
f (x) = ax + b
f(2) = 2 2a + b = 2
f(3) = 13 3a + b = 13
2a – (3a) = 2 – 13
2a + 3a = 15
5a = 15
−15
a= 5 = 3
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Gambar grafiknya:
3x – 4y + 24 = 0
y
3x – 4y = –24
3x – 4y = –24 6
x 0 –8
y 6 0
(x, y) (0,6) (–8,0)
x
Titik (0, 6) dan (–8, 0). -8
Bentuk: ax + by + c = 0
−a
m= b
Garis miring ke kanan, gradien positif
Contoh Soal:
1. Gradien garis dengan persamaan 4x – 2y + 8 = 0 adalah…
Penyelesaian:
4x – 2y + 8= 0
– 2y = – 4x – 8
−4 x−8
y= −2
y = 2x + 4
m=2
Gradien garis dengan persamaan 4x – 2y + 8 = 0 adalah 2
Penyelesaian:
3x + 2y = 6
2y = – 3x + 6
−3 x+6
y= 2
3
− x+3
y= 2
3
−
m= 2
3
−
Gradien garis dengan persamaan 3x + 2y = 6 adalah 2
2. Gradien Melalui Dua Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
Gradien m =
y 2− y 1
x2 −x 1
Contoh Soal:
1. Gradien garis yang melalui titik (2 , -6) dan (-2, 4) adalah…
Penyelesaian:
Garis yang melalui titik (2 , -6) dan (-2, 4) adalah:
x1 y1 x2 y2
y 2− y 1 4−(−6 ) 10 5
m= = = =−
x 2−x 1 −2−2 −4 2
5
Gradien garis yang melalui titik (2 , -6) dan (-2, 4) adalah 2
C. MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS
1. Persamaan Garis Berdasarkan Grafik melalui titik (x1, y1)
Smart Solution
y1.x + x1.y = x1 . y1
Contoh Soal:
Perhatikan gambar !
Penyelesaian:
x1 = –4 dan y1 = 3
y1.x + x1.y = x1 . y1
3x – 4y = –4 . 3
3x – 4y = – 12
2. Persamaan Garis yang Melalui Sebuah titk (x1, y1) dengan gradien m
y – y1 = m(x – x1)
Contoh Soal:
1. Persamaan garis yang melalui titik (3, –2) dengan gradien m = 4 adalah…
3. Persamaan Garis melalui Dua Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
y y1 x x1 Smart Solution:
y2 y1 x2 x1 (x1 – x2).y = (y1 – y2).x + [(x1 × y2) – (y1 × x2)
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Titik (–3 , 6) dan (1, 4)
x1 y1 x2 y2
y− y 1 x−x 1
=
y2− y1 x 2 −x1
y −6 x−(−3 )
=
4−6 1−(−3 ) 4.(y – 6) = –2(x + 3)
4y – 24 = –2x – 6
y −6 x+3
= 4y + 2x = – 6 + 24
−2 1+3 4y + 2x = 18
y −6 x+3 2x + 4y = 18 (sama-sama bagi 2)
=
−2 4 x + 2y = 9
Contoh Soal:
1. Persamaan garis melalui titik (-3, 2) dan sejajar dengan garis 2x + 3y = 6 adalah…
Penyelesaian:
Cara Biasa: Smart Solution:
Gradien garis 2x + 3y = 6 adalah :
2x + 3y = 6 Titik (-3, 2) berarti x1 = –3 ; y1 = 2
3y = –2x + 6 Sejajar garis 2x + 3y = 6
Persamaan garis:
−2 x+6 2x + 3y = 2(x1) + 3(y1)
y= 3 2x + 3y = 2(–3) + 3(2)
2 2x + 3y = –6 + 6
− 2x + 3y = 0
y= 3 x+2
2
−
m1 = 3
2
−
Karena sejajar berarti m1 = m2 = 3
Titik (-3, 2)
x1 y1
Persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
2
y–2 = 3 (x – (–3)
3.(y – 2) = –2.(x + 3)
3y – 6 = –2x – 6
2x + 3y = –6 + 6
2x + 3y = 0
5. Persamaan Garis yang Melalui (x1, y1) dan Tegak Lurus dengan Garis y = mx + c
Syarat Dua Garis Tegak Lurus: Persamaan Garisnya:
m1× m2 = –1 y – y1 = m(x – x1)
Contoh Soal:
1. Gradien garis yang tegak lurus dengan garis 3x + 5y + 20 = 0 adalah…
Penyelesaian:
Gradien garis 3x + 5y + 20 = 0 adalah:
5y = –3x– 20
−3 x−20
y= 5
3
− x−4
y= 5
3
−
m1 = 5
Syarat dua garis tegak lurus:
m1 × m2 = –1
3
5 × m2 = –1
3 5
−
m2 = –1 × 5 = 3
2. Persamaan garis melalui titik (-4, -2) dan tegak lurus dengan garis 2x + 6y – 12 = 0 adalah…
Penyelesaian:
Cara Biasa:
Gradien garis 2x + 6y – 12 adalah:
2x + 6y = 12
6y = –2x + 12
−2x+12
y= 6
2
−
y= 6 x+2
2 1
− =−
m1 = 6 3
Persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – (–2) = 3.(x – (–4)
y – (–2) = 3.(x + 4)
y + 2 = 3x + 12
y = 3x + 12 – 2
y = 3x + 10
Syarat dua garis tegak lurus:
m1×m2 = –1
1
3 × m2 = –1
m2 = –1 × –3
m2 = 3
Titik (–4, –2) berarti x1 = –4 ; y1 = –2
- x , y disebut variabel
ax by c - a, b, d, f disebut keifisien
- c , f disebut konstanta
dx ey f
Maka dikatakan dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linear dua variabel. Penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel tersebut adalah pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua
persamaan tersebut.
Penyelesaian:
Untuk memudahkan menggambar grafik dari x + y = 5 dan x – y = 1, buatlah tabel nilai x dan y yang
memenuhi kedua persamaan tersebut
x+y=5 x+y= 5 Y
x 0 5
6
y 5 0
5 x–y=1
(x, y) (0,5) (5,0)
4
x–y=1 3
x 0 1 2
y –1 0 1
(x, y) (0,–1) (1,0) X
–1 1 2 3 4 5 6
Dari gambar tampak bahwa koordinat titik potong kedua garis adalah (3, 2).
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 5 dan x – y = 1 adalah {(3, 2)}.
2. Metode Eliminasi
Contoh Soal:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x – y = 3
2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6
x–y=3 ×3 3x – 3y = 9 –
2x – 3x = 6 – 9
–x=–3
x=3
Langkah II (Eliminasi variabel x)
Untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama, sehingga persaman 2x + 3y = 6
dikalikan 1 dan persamaan x – y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6
x–y=3 ×2 2x – 2y = 6 –
3y – (–2y) = 6 – 6
5y = 0
0
y= 5
y=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 0)}.
3. Metode Substitusi
Contoh Soal:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
Penyelesaian:
Persamaan (1) 2x + 3y = 6
Persamaan (2) x – y = 3 x = y + 3
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
2x + 3y = 6
2(y + 3) + 3y = 6
2y + 6 + 3y = 6
2y + 3y = 6 – 6
5y = 0
0
y= 5
y=0
Selanjutnya substitusi nilai y = 0, ke persamaan (2)
y = 0 x = y + 3
x=0+3
x=3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 0)}.
4. Metode Gabungan
Cara Cepat:
Persamaan 1 adalah A1x + B1y = C1
Persamaan 2 adalah A2x + B2y = C2
( B1⋅C 2 )− ( B 2⋅C 1 )
x=
maka: ( A 2⋅B 1 )− ( A 1⋅B 2 )
Untuk mencari nilai y kita substitusi nilai x yang telah didapat ke persamaan 1 atau persamaan 2.
Contoh Soal:
1. Dengan metode gabungan, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
Penyelesaian:
Cara Pertama:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi dan substitusi, diperoleh:
2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6
x – y = 3 × 2 2x – 2y = 6 – Selanjutnya substitusi nilai y = 0
3y – (–2y) = 6 – 6 ke x–y=3
5y = 0 x–0=3
0 x=3
5 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 0)}.
y= =0
Cara Kedua:
Persamaan 1 adalah 2x + 3y = 6 A1x + B1y = C1
Persamaan 2 adalah x – y=3 A2x + B2y = C2
Kunci jawaban : C
Pembahasan:
Persamaan (1) 2x + 4y + 2 = 0 2x + 4y = – 2
Persamaan (2) 3x – y – 11 = 0 3x– y=11
1. Harga 3 kemeja dan 2 celana adalah Rp300.000,00, sedangkan 1 kemeja dan 4 celana harus dibayar
Rp400.000,00. Harga sebuah kemeja adalah…
Pembahasan:
Misalkan: Kemeja = x
Celana = y
3 kemeja dan 2 celana adalah Rp300.000,00 3x + 2y = 300.000
1 kemeja dan 4 celana harus dibayar Rp400.000,00 x + 4y = 400.000
3x + 2y = 300.000 × 2 6x + 4y = 600.000
x + 4y = 400.000 × 1 x + 4y = 400.000
5x = 200.000
200 .000
x= 5
x = 40.000
Jadi harga sebuah kemeja (x) adalah Rp40.000,00
2. Jumlah dan selisih dua buah bilangan masing-masing 12 dan 4. Selisih kuadrat kedua bilangan itu
adalah…
Pembahasan:
Misalkan: bilangan 1 = x
bilangan 2 = y
Jumlah dua buah bilangan 12 x + y = 12
Selisih dua buah bilangan 4 x–y=4
x+y = 12 Substitusi nilai x = 8
x–y =4 + ke x + y = 12
2x = 16 8 + y = 12
x =8 y = 12 – 8
y=4
Selisih kuadrat = 82 – 42 = 48
A. PERSEGI
1. Pengertian Persegi
sisi (s)
D C
A B
sisi (s)
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku.
2. Sifat-Sifat Persegi
(i) Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi.
(ii) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara.
(iii) Semua sisi persegi adalah sama panjang.
(iv) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
(v) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sudut siku-siku.
A s B
s
Keliling Persegi: Luas Persegi:
K=4 s L=s s
s s L = s2
Contoh Soal:
1. Keliling persegi yang luasnya 289 cm2 2. Keliling sebuah persegi adalah 112 cm,
adalah… maka luas persegi tersebut adalah…
Penyelesaian: Penyelesaian:
Dik: L = 289 cm2 Dik: K = 112 cm
K=4s
L = s2
K 11
=
s = √ L=√ 289 = 17 cm s= 4 4 = 28 cm
K = 4 s = 4 17 = 68 cm K = 4 s = 4 17 = 68 cm
B. PERSEGI PANJANG
1. Pengertian Persegi Panjang
A B
p
4. Keliling dan Luas Persegi Panjang
1. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang yang berukuran panjang 12 cm dan lebar 8 cm.
Penyelesaian:
p = 12 cm dan l = 8 cm
K = 2(p + l) = 2(12 + 8) = 2 (20) = 40 cm
L = p l= 12 8= 96 cm2
C. BELAH KETUPAT
1. Pengertian Belah Ketupat
C Belah ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari
gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah
s s dicerminkan terhadap alasnya.
A B
s s
2. D Ketupat
Sifat-Sifat Belah
(i) Semua sisi pada belah ketupat sama panjang.
(ii) Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri.
(iii) Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang dan saling berpotongan tegak
lurus.
(iv) Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar
oleh diagonal-diagonalnya.
3. Keliling dan Luas Belah Ketupat
Panjang sisi:
2 2
1 1
C
s s
AB CD
A O B 2 2
Keliling:
s s
K=4 s
D
AB = diagonal 1 = d1 Luas:
CD = diagonal 2 = d2 1
d1 d 2
Contoh Soal: 2
1. Belahketupat ABCD mempunyai keliling 100 cm dan panjang salah satu diagonalnya 40 cm. Luas
belah ketupat tersebut adalah…
C
Penyelesaian: s s
K = 100 cm
K 100
A O B
s= 4 = 4 = 25 cm
s s
d1 = AB = 40 cm
1 1 D
AO = OB = 2 AB = 2 40 = 20 cm 1
OC2 = BC2 – OB2 ×d 1×d2
OC2 = 252 – 202 Luas = 2
OC2 = 625 – 400 =
OC2 = 225 1
×40×30
OC = 15 cm 2
d2 = 2 OC = 2 × 15 = 30 cm =
120
2
D. JAJAR GENJANG
1. Pengertian Jajar Genjang
a tinggi (t) a
Luas: L = at
alas (a)
Contoh Soal:
t = 8 cm Dik: a = 10 cm
t = 8 cm
A L = a t = 10 8 = 80 cm2
B
10 cm
E. LAYANG-LAYANG
1. Pengertian Layang-Layang
C
Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan
dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan
berimpit.
A B
2. Sifat-Sifat Layang-Layang
(i) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang.
(ii) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
(iii) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.
D
A B Keliling: K = 2(a + b)
b b L=
Luas:
1
×d ×d
2 1 2
D
F. TRAPESIUM
1. Pengertian Trapesium
D C
Trapesium adalah bangun segi empat yang mempunyai
tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar.
A B
2. Sifat-Sifat Trapesium
Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu
1) Diagonal-diagonalnya sama panjang
2) Sudut-sudut alasnya sama besar
3) Dapat menempati bingkainya dengan dua cara
4) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 1800.
3. Keliling dan Luas Trapesium
b C
D Keliling: K = AB + BC + CD + AD
c c
tinggi (t) Jumlah sisi sejajar×tinggi
L= 2
B Luas:
A a
1
(a+ b)×t
L= 2
Contoh Soal:
1. Panjang sisi sejajar pada trapesium sama kaki adalah 15 cm dan 25 cm. Jika panjang kaki
trapesium 13 cm, maka luas trapesium adalah…
Penyelesaian:
15 cm
13 cm
12 cm
5 cm
25 cm
Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
61
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
1 1 1 480
(a+ b)×t (25+15 )×12 ×40×12
L= 2 = 2 = 2 = 2 = 240 cm2
A. KESEBANGUNAN
1. Dua Bangun Yang Sebangun
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika dan hanya jika memenuhi:
a. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sebanding.
(i) H G
D C
A B
E F
Besar A = E, B = F, C = G, D = H
C C
(ii) C
D E
D E
A B A B
Besar A = D dan B = E
S R
D C
(iii)
A B
Besar A = P, B = Q,
P C = R, D = S Q
C T
(i)
A B
R
Besar A = R, B = S, C = T S
C H G
D AB BC = AB × FG = BC × EF
(i) =
EF FG
A B AD CD AD × GH = CD ×
= =
E F EH GH EH
C C
C
(ii)
D E
D E
A B A B
DE DC
= DE × AC = DC × AB
AB AC
DE EC
= DE × AC = DC × AB
AB BC
DC EC
= DC × BC = EC × AC
AC CBC T
(iii)
A B
AB AC R S
= AB × RT = AC × RS
RS RT
AB BC
= AB × ST = BC × RS
RS ST
AC BC
= AC × ST = BC × RT
RT ST
D C D C
F G F H G
(iv)
A B
A B
I
Panjang DC = HG = IB
FD FH FD × AI = FH × AD
= =
AD AI
FD× AI FD× AI
AD =
FH = FH = ( AF+FD )
Panjang FG = FH + HG
AF DC DF AB
\
AD
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Foto dengan ukuran 2 cm 3 cm sebangun dengan foto dengan ukuran 4 cm 6 cm, karena panjang
sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
2. Perhatikan gambar!
Penyelesaian:
x 2
=
3 6
2×3
x=
6
x=1
EF = 1 + 6 = 7 cm
Q R
Panjang PQ pada gambar di atas adalah…
Penyelesaian:
PQ2 = PS PR
PQ = √ 3,6×(3,6+6,4) = √ 3,6×10 = √ 36 = 6 cm
4. Sebuah foto dengan ukuran alas 20 cm dan tinggi 30 cm dipasang pada bingkai yang sebangun dengan
foto. Jika lebar bingkai bagian atas, kiri, dan kanan yang tidak tertutup foto adalah 2 cm, maka lebar
bingkai bagian bawah foto adalah…
Penyelesaian:
Pada foto, alas = 20 cm, tinggi = 30 cm
Pada bingkai,
20 20+2+2
=
30 t
30×24
t=
20
t=36
Lebar bagian bawah foto = 36 – 30 – 2 = 4 cm
5. Suatu gedung tampak pada layar televisi dengan lebar 32 cm dan tinggi 18 cm. Jika lebar gedung
sebenarnya 75 kali lebar gedung yang tampak pada TV, maka lebar gedung sebenarnya adalah…
Penyelesaian:
Lebar pada tv = 20 cm
Tinggi pada tv = 15 cm
Lebar gedung sebenarnya = 20 lbr pd tv
= 20 20
= 400 cm
Tinggi sebenarnya = …?
Lebar pada tv Tinggi pada tv
Lebar sebenarnya = Tinggi Sebenarnya
20 15
400 = Tinggi Sebenarnya
20 Tinggi Sebenarnya = 400 15
6000
Tinggi Sebenarnya = 20
= 300 cm
=3m
B. KEKONGRUENAN
1. Dua Bangun Kongruen
Dua bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi:
(i) Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar.
(ii) Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang
(i) C G
A B E F
C R
(ii)
x x
o o
A B P Q
Besar A = P, besar B = Q, besar C = R
C T
(iii)
A B R S
Besar A = R, besar B = S, besar C = T
E D P O
(iv)
C M
A B K L
Besar A = K, B = L, C = M, D = O, E = P
A B E F
Panjang AB = DE, AC = DF, BC = EF
(ii) C R
x x
o o
A B P Q
Panjang AB = PQ, AC = PR, BC = QR
C T
(iii)
A B R S
Panjang AB = RS, AC = RT, BC = ST
E D P O
(iv)
C M
A B K L
Panjang AB = KL, BC = LM, CD = MN, ED = NO
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar !
C F
A B D E
Pasangan sudut yang sama besar adalah…
A. A dengan D C. B dengan E
B. B dengan D D. C dengan F
Kunci jawaban: B
Penyelesaian
Besar sudut yang sama harus diapit oleh panjang sisi yang sama, maka
A = F (diapit oleh sisi 1 dan 3)
B = D (diapit oleh sisi 1 dan 2)
dan C = E (diapit oleh sisi 2 dan 3)
2. Perhatikan gambar !
C F
x
x o o
A B D E
Segitiga ABC dan DEF kongruen.
Sisi yang sama panjang adalah…
A. AC = EF C. BC = EF
B. AB = DE D. BC = DE
Kunci jawaban: D
Penyelesaian:
Panjang sisi yang sama harus diapit oleh besar sudut yang sama, maka
AB = EF (diapit oleh sudut x dan o)
BC = ED (diapit oleh suduti o dan kosong)
Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
67
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
B. SUDUT
1. Pengertian Sudut
Sudut adalah suatu bangun/ruang yang terbentuk dari pertemuan dua garis pada satu titik.
C
Kaki Sudut
Kakipembentuk
Kaki sudut adalah garis-garis Sudut sudut. B
Titik sudut adalah titik perpotongan atau pertemuan kedua kaki sudut.
Daerah sudut adalah daerah yang dibatasi oleh kedua kaki sudut.
2. Notasi Sudut
Sudut dinotasikan dengan lambang “”. Lambang ini diikuti dengan nama sudut tersebut.
4. Jenis-Jenis Sudut
Ada lima jenis sudut, yaitu:
a. Sudut yang besarnya antara 00 dan 900 disebut sudut lancip
b. Sudut yang besarnya 900 disebut sudut siku-siku
c. Sudut yang besarnya antara 900 dan 1800 disebut sudut tumpul
d. Sudut yang besarnya 1800 disebut sudut tumpul
e. Sudut yang besarnya antara 1800 dan 3600 disebut sudut refleks
Tentukan:
C
a. Besar x
b. Besar sudut ABD
D c. Besar sudut CBD
Penyelesaian:
3xo a. Besar ao
3x + x = 90o
xo 4x = 90o
B A 90 0
a = 4 = 22,5o
b. ABD = 3x = 3 × 22,5o = 67,5o
CBD = x= 22,5o
b. Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 180 0. Sudut yang satu
merupakan pelurus dari sudut yang lain
Contoh Soal:
Perhatikan gambar dibawah ini!
C
Tentukan:
a. Besar ao
3ao 2ao
b. Besar AOC dan besar BOC
A O B
Penyelesaian:
a) Besar ao b) AOC = 3a = 3 × 36o = 108o
3a + 2a = 180o BOC = 2a = 2 × 36o = 72o
5a = 180o
1800
a = 5 = 36o
c. Dua sudut yang bertolak belakang adalah sama besar
K M
L N
Diketahui KOL = 500. Tentukan besar MON dan KOM!
Penyelesaian:
a. MON = KOL (bertolak belakang)
= 500
b. KOM + KOL = 1800
KOM = 1800 – KOL
KOM = 1800 – 500
KOM = 1300
A
1 2
k
4 3
B
1 2
l
4 3
m
Oscas Course – Unconventional Advanced
70 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
1. Sudut-Sudut Sehadap
Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah
garis maka sudut-sudut yang sehadap sama A
besar. 1 2
Sudut-sudut sehadap antara lain:
k
- A1 dan B1A1 = B1 4 3
- A2 dan B2A2 = B2
B
- A3 dan B3A3 = B3
- A4 dan B4A4 = B4 1 2
l
4 3
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar!
Penyelesaian:
3x + z + 2y = 1800
3x + 1200 = 1800
3(20) + z + 2(15) = 1800
3x = 1800 – 1200
600 + z + 300 = 1800
3x = 600
z + 900 = 1800
60 z = 1800 – 900
x= 3 z = 900
x = 200
Nilai x + y adalah…
Penyelesaian:
6y+600 = 180
3x = 600 6y = 180 – 60
60 6y = 120
x= 3 120
x = 200 y= 6
y = 200
Jadi x + y = 400
A. PENGERTIAN SEGITIGA
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut.
B. JENIS-JENIS SEGITIGA
1. Ditinjau dari panjang sisinya
(i) Segitiga sebarang (ii) Segitiga sama kaki (iii) Segitiga sama sisi
2. Ditinjau dari besar sudutnya
(i) Segitiga lancip (< 900) (ii) Segitiga Tumpul(> 900) (iii) Segitiga siku-siku(= 900)
3. Ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
(i) Segitiga siku-siku sama kaki (ii) Segitiga tumpul sama kaki
A B A B
D E berat
CD = Garis tinggi CD = Garis
C H
C
A B
A B
F G
CF = Garis bagi HG = Garis sumbu
A B
c Oscas Course – Unconventional Advanced
74 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
Contoh Soal:
1. Perhatikan bilangan-bilangan berikut :
(1) 13, 12, 5
(2) 6, 8, 11
(3) 7, 24, 25
(4) 20, 12, 15
Bilangan-bilangan di atas, yang merupakan tripel Pythagoras adalah ....
A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (2) dan (4)
Kunci jawaban : B
Pembahasan
(1) 132 = 122 + 52
169 = 144 + 25
169 = 169
Jadi 13, 12, 5 merupakan tripel Pythagoras
Kunci jawaban : A
Pembahasan
Sisi miring pada segitiga panjangnya adalah b satuan
Sehingga b2 = a2 + c2 atau a2 = b2 – c2
Kunci jawaban : D
Pembahasan
Segitiga siku-siku dapat dibentuk apabila panjang sisi-sinya merupakan tripel pythagoras.
(2) 172 = 152 + 82
289 = 225 + 64
289 = 289 Jadi 17, 15, 8 merupakan tripel Pythagoras
2 2 2
(4) 25 = 7 + 24
625 = 46 + 576
625 = 625
Jadi 25, 7, 24 merupakan tripel Pythagoras
Jawaban yang benar (2) dan (4)
Penyelesaian:
BAC + ABC + ACB = 1800
A + B + C = 1800
x + 2x + 3x = 1800
6x = 1800
1800
=300
x = 6
Besar ACB = 3x = 3(300) = 900.
2. Besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 3x°, 5x°, dan 7x°. Sudut yang terkecil dari segitiga itu
besarnya…
Penyelesaian:
3x + 5x + 7x = 180°
15x = 180°
1800
=120
x = 15
Besar sudut terkcil adalah = 3x = 3(12°) = 36°
Penyelesaian:
Penyiku dari 430 = 1800 – 430 = 470
4. Sebuahsegitiga mempunyai sudut berturut-turut x0 , (2x – 7)0 dan (3x + 1)0. Sudut terbesa`r dari
segitiga tersebut adalah…
Penyelesaian:
(x0) + (2x – 7)0 + (3x + 1)0 = 1800
x + 2x – 70 + 3x + 10 = 1800
6x– 60 = 1800
6x = 1800 + 6
6x = 1860
0
186
x= 6 = 310
0
Sudut: x = 31
2x – 7 = 2(31) – 7 = 62 – 7 = 550
3x + 1 = 3(31) + 1 = 93 + 1 = 940
Sudut terbesar segitiga tersebut adalah 940.
3. Keliling segitiga siku-siku adalah 56 cm. Jika panjang sisinya berturut-turut x cm, (3x + 3) cm, dan (4x
– 3) cm, maka luas segitiga tersebut adalah…
A. 28 cm2 B. 56 cm2 C. 84 cm2 D. 87,5 cm2
Kunci jawaban : C
Pembahasan
K = (x) + (3x + 3) + (4x – 3)
K = x + 3x + 3 + 4x – 3
56 = 8.x
56
x= 8 = 7 cm
Panjang sisi: x = 7 cm
3x + 3 = 3.7 + 3 = 21 + 3 = 24 cm
4x – 3 = 4.7 – 3 = 28 – 3 = 25 cm
1
Luas = 2 alas tinggi
1
= 2 7 24
= 84 cm2
Contoh Soal:
Penyelesaian:
r = OA = OC = 10 cm
OB = 26 cm
AB2 = OB2 – OA2
AB = √262 −102
AB = √ 676−100
AB = √ 576
AB = 24 cm
Jadi panjang AB = 24 cm
AB = √PQ 2−PS2
AB = PQ 2 −( R+r )2
√
Oscas Course – Unconventional Advanced
78
d = √p 2−( R+r )2 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
AB = √PQ 2−PS2
2
AB = √PQ 2 −( R−r )
l= √ p 2−( R+r )2
Keterangan:
R = Jari-jari lingkaran besar
r = Jari-jari lingkaran kecil
d = Garis singgung persekutuan dalam
l = Garis singgung persekutuan luar
p = Jarak dua pusat lingkaran
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar berikut!
Jika jarak PQ = 26 cm dan AB adalah garis singgung
persekutuan dalamnya, maka panjang AB adalah…
Penyelesaian:
AB =
√ PQ −( AP+BQ )2
2
AB =
√ 262−( 7+3 )2
AB =
√ 262−102
√ 676−100
AB =
AB = 576
√
AB = 24 cm
Keterangan:
r = Panjang jari-jari lingkaran dalam segitiga
1
s = 2 Keliling segitiga
L = Luas lingkaran
Oscas Course – Unconventional Advanceda, b, c adalah panjang sisi-sisi segitiga
Learning
79
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
abc abc
r = 4L atau r = 4×√ s ( s−a ) ( s−b ) ( s−c )
Keterangan:
r = Panjang jari-jari lingkaran dalam segitiga
1
s = 2 Keliling segitiga
L = Luas segitiga
a, b, c adalah panjang sisi-sisi segitiga
Contoh Soal:
1. Panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 8 cm, 15 cm dan 17 cm. Maka panjang jari-jari lingkaran dalam
segitiga adalah…
Penyelesaian:
a = 8 cm, b = 15 cm, c = 17 cm
1 1
s = 2 × (8+17+15) = 2 ×(40) = 20 cm
2. Unsur-Unsur Lingkaran
Apotema
Juring
Tembereng
Perhatikan gambar:
- Titik O disebut titik pusat lingkaran.
- Garis OA, OB, OC, dan OD disebut jari-jari lingkaran (r).
- Garis AB dan CD disebut diameter (d)
- Garis lurus AD disebut tali busur.
- Garis lengkung AD dan CB disebut busur.
22
Dimana, π = 7 atau π
= 3,14
r = Jari-jari
d = diameter
2. Perbandingan Luas dan Keliling Lingkaran
L
r2 r2
Oscas Course – Unconventional
2 : L1 = 2 : 1
Advanced
81
Learning
K2 : K1 = r2 : r1
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
Contoh Soal:
Penyelesaian:
K 10 10 K lingkaran
20 d
22
20 7
7
42 m
3. Perhatikan gambar!
Penyelesaian:
1
Perhatikan gambar 2 lingkaran:
d 14
d = 14 cm, maka r = 2 = 2 = 7 cm
K1 1 22
lingkaran
2 = 2 2πr = πr = 7 7 = 22 cm
Penyelesaian:
Perhatikan gambar trapesium:
1
Perhatikan gambar 2 lingkaran:
1 1
d = 2 ttrapesium = 2 8 = 4 cm
1
Ldiarsir = 2 Llingkaran + Ltrapesium
1 ( Jumlah sisi sejajar ) ×t trapesium
= 2 πr2 + 2
1 ( 10+16 ) ×8
= 2 3,14 4 4 + 2
( 26 ) ×8
= 3,14 28 + 2
208
= 25,12 + 2
= 25,12 + 104
= 129,12 cm2
5. Sebuah roda yang berdiameter70 cm berputar 60 kali. Jika π = 3,14 , maka jarak yang ditempuh
adalah….
Penyelesaian:
d 70
d = 70 cm, maka r = 2 = 2 = 35 cm
π = 3,14
Berputar 60 kali, artinya 60 Klingkaran
Jarak yang ditempuh = 60 Klingkaran
= 60 2πr
22
= 60 2 7
35
= 60 2 22 5
= 13.200 cm
= 132 m
C. HUBUNGAN ANTARA SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, DAN LUAS JURING
A
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang
O berpotongan pada pusat lingkaran. AOB = adalah sudut pusat lingkaran.
Garis lengkung AB disebut
B
besar ∠ AOB Panjang Busur AB
=
besar ∠COB Panjang busur CD
busur AB dan daerah arsiran OAB disebut juring OAB.
Panjang busur dan luas juring pada suatu lingkaran berbanding lurus dengan besar sudut pusatnya.
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar!
Luas tembereng disamping adalah…
Penyelesaian:
Lingkaran, r = 10 cm
Segitiga, a = t = 10 cm
1
Ltembereng = 4 Llingkaran – Lsegitiga
1 1
= 4 πr2 – 2 a t
1 1
= 4 3,14 10 10 – 2 10 10
314 100
−
= 4 2
= 78,5 – 50
= 28,5 cm2
A
Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran
D
besarnya 90o (sudut siku-siku).
ADB = 90o
O BCA = 90o
Contoh Soal: B
1. Perhatikan gambar!
Penyelesaian:
BOD = 1800 – 1200 = 600
1
׿ ¿
BAD = 2 BOD = 300
E. SEGI EMPAT TALI BUSUR & SUDUT ANTARA DUA TALI BUSUR
1. Segi Empat Tali Busur
D
C Jumlah dua sudut yang saling berhadapan pada segi empat
tali busur adalah 180o.
ABC + ADC = 180o
O BAD + BCD = 180o
A
B
2. Sudut Antara Dua Tali Busur Jika Berpotongan Di Dalam Lingkaran
Penyelesaian:
ADC = 900
CAD = 1800 – 900 – 500 = 400
CBD = CAD = 400
A. KUBUS
1. Jaring-Jaring Kubus
H G
H D C G H
E A B F E
A B
s
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
AF = √ s 2+s2
AF = √ 2s2
AF = s √2
Jadi panjang diagonal sisi kubus = s √2
2
H BH = √ ( s √2) +s 2
Volume Kubus:
V=s×s×s
V = s3
Contoh Soal:
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
1
2 3
4 5
Rangkaian persegi di bawah adalah jaring-jaring kubus. Jika nomor 2 merupakan alas kubus, maka
yang merupakan tutup kubus adalah nomor…
A. 1 B. 4 C. 5 D. 6
Kunci jawaban: C
Pembahasan
Cukup jelas
1 2 3 4
Kunci jawaban: B
Pembahasan
Cukup jelas
3. Keliling alas sebuah kubus 28 cm. Luas seluruh bidang sisi kubus tersebut adalah…
A. 343 cm2 B. 294 cm2 C. 168 cm2 D. 49 cm2
Kunci jawaban : B
Pembahasan
Diketahui: K = 28
K 28
=
K = 4 × s s = 4 4 = 7 cm
L = 6s2 = 6 72 = 294 cm2
4. Jika panjangsalah satu diagonal sisi sebuah kubus 50 cm, maka luas sisi kubus itu adalah…
A. 1.500 cm2 B. 3.000 cm2 C. 7.500 cm2 D. 15.000 cm2
Kunci jawaban : C
Pembahasan
Diketahui: Panjang diagonal sisi = 50 cm
s 2
= 50
50 50
=
s= √ 2 √2 cm
2
L = 6s = 6
2
(50√2 ) =6
2500
2 = 6 1.250 = 7.500 cm2
B. BALOK
1. Jaring-Jaring Balok
H G
H D C G H
E A B F E
E F
Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
89
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
A B √p 2 +l 2
AC =
p
AC = BD = EG = FH = √ p 2+l2
Jadi panjang diagonal sisi atas-bawah balok =
√ p 2+l2
Untuk mencari panjang diagonal sisi depan/belakang, gunakan
F
teorema pythagoras:
diagonal sisi AF = BE = CH = DG
t AF2 = AB2 + BF2
A B √ p 2 +t 2
AF =
p
AF = BE = CH = DG = √ p 2+t 2
Jadi panjang diagonal sisi depan/belakang = √ p 2+t 2
Untuk mencari panjang diagonal sisi samping kanan/kiri, gunakan
G teorema pythagoras:
diagonal sisi BG = CF = AH = DE
t BF2 = BC2 + CG2
B C
l
Oscas Course – Unconventional Advanced
90 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
AF =
√ l2+t 2
BG = CF = AH = DE = √ l2+t 2
Jadi panjang diagonal sisi samping kanan-kiri = √ l2+t 2
3. Luas Sisi Atas-Bawah, Depan-Belakang, Kanan-Kiri
Untuk mencari luas sisi atas-bawah, depan-belakang dan samping kanan-kiri, gunakan teorema
pythagoras:
D C E F F G
l t t
A p B A B B C
p l
Luas Atas-Bawah Luas Depan-Belakang Luas samping kanan-kiri
L.ABCD = L.EFGH L.ABEF = L.CDGH L.BCFG = L.ADEH
L.ABCD = p × l L.ABEF = p × t L.BCFG = l × t
Panjang AC = BD = p 2 +l 2
√
AG2 = AC2 + CG2
G
diagonal ruang
AG =
(√ √ p 2+l )2+t2
t
AG =
√ p 2+l2+t 2
A C
2
p l 2
AG, BH, CE, DF =
√ p 2+l2+t 2
Jadi panjang diagonal ruang balok =
√ p 2+l2+t 2
Contoh Soal:
1. Dari rangkaian persegi panjang berikut, yang merupakan jaring-jaring balok adalah…
A. C.
D.
B.
Kunci jawaban: D
Pembahasan
Cukup jelas
C. LIMAS
1. Jaring-Jaring Limas T
Bidang tegak
Bidang tegak
S R
T T
P Q
1
3
Contoh Soal:
Kunci jawaban: A
Banyak sisi = sisi alas + sisi tegak = 1 + 10 = 11
2. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan keliling 40 cm dan tinggi limas 12 cm. Volum limas
tersebut adalah…
A. 400 cm3 B. 480 cm3 C. 1200 cm3 D. 1440 cm3
Kunci jawaban: A
Diketahui:
Alas berbentuk persegi, K = 40 cm
K 40
K = 4 s s = 4 = 4 = 10 cm
1 1 1 1200
V = 3 Lalas t = 3 s t=
2 3 (10 10) 12 = 3 = 400 cm3
3. Alas sebuah limas beraturan berbentuk persegi panjang dengan panjang 16 cm dan lebar 10 cm. Tinggi
limas 15 cm. Volume limas tersebut adalah…
A. 800 cm³ B. 1.600 cm³ C. 2.400 cm³ D. 4.200 cm³
Kunci Jawaban: C
p = 16 cm,l = 10 cm, dan t = 15 cm
1 1 1 2400
V = 3 Lalas t = 3 (p l) t = 3 (16 10) 15= 3 = 800 cm 3
4. Alas limas berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 cm. Jika tinggi limas 12 cm, berapakah luas
seluruh bidang sisi limas?
A. 624 cm2 B. 468 cm2 C. 384 cm2 D. 360 cm2
Kunci jawaban: D
Alas berbentuk persegi, s = 10 cm
Tinggi limas = TO = 12 cm
T BT2 = BO2 + TO2
x BT = 5 2 12 2
12 cm
BT = 25 144
B O 169
1 BT =
2 BT = 13 cm
D. PRISMA
1. Jenis-Jenis Prisma
2. Jaring-Jaring Prisma
a. Prisma segitiga
Volume Prisma:
V = Lalas× tprisma
Contoh Soal:
Kunci jawaban: B
Banyak sisi= alas + sisi tegak + tutup= 1+ 9 + 1 = 11
2. Alas sebuah prisma berbentuk belah ketupat dengan keliling 100 cm dan panjang salah satu
diagonalnya 30 cm serta tinggi prisma 12 cm. Luas seluruh permukaan prisma tersebut adalah…
A. 2400 cm2 B.6000 cm2 C. 7200 cm2 D. 18000 cm2
Kunci jawaban: A
Alas berbentuk belah ketupat,
C
K = 100 cm
s s K=4×s
O
K 100
=
A B
s = 4 4 = 25 cm
AC = BC = AD = BD = 25 cm
s s
OC =
√ 252−152= √625−225
OC = √ 400 = 20 cm
Jadi panjang diagonal CD = 2 OC = 2 20 = 40 cm
tprisma = 12 cm
30×40
Lalas = 2 = 600 cm
Luas = (2 Lalas) + (Kalas tprisma)
= (2 600) + (100 12)
= 1200 + 1200
= 2400 cm2
3. Alas sebuah prisma berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonalnya 18 cm dan 24 cm. Jika tinggi
prisma 10 cm, volume prisma tersebut adalah…
A. 1.080 cm3 B. 1.296 cm3 C. 2.062 cm3 D. 2.160 cm3
Kunci jawaban: D
Diketahui: d1 = 18 cm, d2 = 24 cm, t = 10 cm
1
Lalas = 2 d1 d2
1
= 2 18 24
432
= 2
= 216 cm2
A. TABUNG
1. Unsur-Unsur dan Jaring-Jaring Tabung
r
tutup = lingkaran
t
selimut
r
d alas = lingkaran
2. Luas Permukaan dan Volume Tabung
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
Penyelesaian:
Diketahui : r = 7 cm dan t = 10 cm
Ltanpa tutup = Lalas + Lselimut
= r2 + 2rt
22 22
= ( 7 7 7) + (2 7 7 10)
= 154 + 440
= 594 cm2
3. Sebuah kaleng berbentuk tabung berdiameter 28 cm dan tinggi 60 cm penuh berisi minyak. Minyak
tersebut akan dituang ke dalam kaleng-kaleng kecil berdiamater 14 cm dan tinggi 20 cm. Berapa
banyak kaleng kecil yang diperlukan untuk menampung minyak dari kaleng besar?
Penyelesaian:
V Kaleng Besar πR 2 T π×14×14×60
V Kaleng Kecil 2
Banyak kaleng kecil = = π .r t = π×7×7×20 = 12 Buah
4. Sebuah bak air berbentuk tabung yang panjang diameternya 70 cm dan tinggi 1,5 m, penuh terisi air.
Setelah air dalam bak terpakai untuk mandi dan mencuci sebanyak 20 liter, berapakah tinggi air dalam
bak sekarang?
Penyelesaian:
7
Diketahui: d = 70 cm, r = 35 = 2 cm, t = 1,5 m = 150 cm
22 7 7
Vair semula = Vtabung = r t =
2 7 2 2 150 = 5.775 cm3
B. KERUCUT
1. Unsur-Unsur dan Jaring-Jaring Kerucut
Selimut kerucut
s
t
r
d alas = lingkaran
s2 = r2 + t2
r 2 = s2 – t 2
t2 = s2 – r2
Keterangan: d = diamater kerucut
r = jari-jari kerucut
t = tinggi kerucut
s = garis pelukis
r
Lalas = r2
1
Keterangan: L = Luas kerucut
V = volume kerucut
d = diamater kerucut
r = jari-jari kerucut
3
t = tinggi kerucut
s = garis pelukis
22
= 3,14 atau = 7
Contoh Soal
1. Diameter alas kerucut 20 cm, sedangkan tingginya 24 cm. Luas seluruh bidang sisi kerucut adalah …
(π = 3,14)
Penyelesaian:
2. Volume kerucut dengan panjang jari-jari 5 cm, dan tinggi 12 cm ( = 3,14) adalah…
Penyelesaian:
Diketahui: r = 5 cm dan t = 12 cm
1
V = 3 r2t
1
= 3 3,14 (5 5) 12
3
= 314 cm
3. Dea membuat topi berbentuk kerucut dari bahan kertas karton. Diketahui tinggi topi 12 cm dan
diameter alasnya 10 cm. berapakah luas minimal kertas karton yang diperlukan Dea untuk membuat
topi tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: t = 12 cm
d = 10 cm r = 5 cm
s2 = r2 + t2
s= √ 52 +122
s= √ 25+144
s= √ 169
s = 13 cm
L = r (r + s)
= 3,14 5 (5 + 13)
= 15,7 (18)
= 282,6 cm2
39 cm
15 cm
14 cm
22
Luas permukaan bangun tersebut adalah… ( = 7 )
Penyelesaian:
Diketahui : d = 14 cm, r = 7 cm,
t (tabung ) = 15 cm dan t (kerucut) = (39 – 15) = 24 cm
s2 = t 2 + r 2
C. BOLA
1. Unsur-Unsur dan Jaring-Jaring Bola
1
6
Contoh Soal:
22
1. Luas permukaan bola dengan panjang jari-jari 7 cm adalah… ( = 7 )
Penyelesaian
22
Diketahui: r = 7 cm, = 7
22
Lbola = 4r = 4 7 7 7 = 616 cm2
2
22
2. Volume sebuah bola dengan panjang jari-jari 21 cm adalah… ( = 7 )
Penyelesaian
22
Diketahui: r = 21 cm, = 7
4 4 22
Vbola = 3 r3 = 3 7 21 21 21 = 38.808 cm3
3. Perhatikan gambar bandul yang dibentuk oleh kerucut dan belahan bola!
39 cm
30 cm
Volume bandul tersebut adalah… ( = 3,14)
Penyelesaian
1
d = 30, r = 2 × 30 = 15 cm, s = 39, = 3,14
2 2 2
t =s –r
1 4 1
= ( 2 3 3,14 153) + ( 3 3,14 152 36)
= 7.065 + 8.478
= 15.543 cm3
Sebuah tempat air berbentuk setengah bola yang panjang jari-jarinya 10 cm penuh berisi air. Seluruh
air dalam bola dituang ke dalam wadah berbentuk tabung yang panjang jari-jarinya sama dengan jari-
jari bola. Tinggi air pada wadah adalah…
Penyelesaian:
rsetengah bola = rtabung = 10 cm
2
3 r3 = r2 t
2r3 = r2 t 3
2r3 = 3r2 t
2πr 3 2r 2×10 20
2
t = 3 πr = 3 = 3 = 3 = 6,67 cm
Penyelesaian:
d.bola = d.kerucut = 7 cm
r.bola = r.kerucut = 3,5 cm
22
t.kerucut = 12,5 cm, π = 7
a. Luas permukaan bandul(Ingat: s2 = r2 + t2)
A. PENGUMPULAN DATA
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan
data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data tersebut.
Populasi adalah semua objek yang menjadi sasaran pengamatan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan objek pengamatan langsung dan
dijadikan dasar dalam penarikan kesimpulan mengenai populasi.
B. PENYAJIAN DATA
1. Diagram Batang
Hasil Panen Padi Pak Karta selama 5 Tahun
Tahun Jumlah (ton)
2007 10
2008 25
2009 20
2010 15
2011 30
Jumlah 100
30
Jumlah (Ton)
25
20
15
10
5
30
Jumlah (Ton)
25
20
15
10
5
2010 15
2011 30
Jumlah 100
Tahun 2011
Tahun 2008
108o
90o
Tahun 2010
54o
Tahun 2009
72o
Contoh Soal:
Matematika
900
1200 600 IPA
Bahasa
Kesenian
Jika banyak siswa seluruhnya 280 orang, maka banyak siswa yang suka kesenian adalah…
Penyelesaian
Banyak siswa seluruhnya = 280 orang atau 3600
Besar sudut untuk siswa yang suka kesenian = 360o – (120o+90o+60o)
= 360o – 270o = 90o
900
0
×280
Jadi banyak siswa yang suka kesenian = 360 orang = 70 orang
2. Diagram lingkaran menyatakan kegiatan yang diikuti oleh siswa dalam satu sekolah.
Jika banyak siswa yang ikut kegiatan renang 48 orang, maka banyak siswa keseluruhan adalah…
A. 18 orang B. 216 orang C. 270 orang D. 300 orang
Kunci Jawaban: B
Banyak siswa keseluruhan = 48 orang
Sudut drama:
= 360° – (90° + 60° + 80° + 100°)
= 360° – 330°
= 30°
3600
0
Banyak siswa keseluruhan = 80 48 = 216 orang siswa
C. MEAN (RATA-RATA)
Mean atau rataan adalah rata-rata hitung suatu data.
x1 x 2 x3 ... x n f1 x1 f 2 x2 f 3 x3 ... f n xn
n
f1 f 2 f 3 ... f n
Contoh Soal:
Penyelesaian:
4+3+ 5+6+7+5+ 8+7+7+2 54
Mean = 10 = 10 = 5,4
2. Perhatikan tabel!
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 6 4 8 5 7 5 3
Penyelesaian:
3. Tinggi rata-rata 8 orang pemain Volly adalah 176 cm. Setelah 2 orang keluar dari tim Volly,
tinggi rata-ratanya menjadi 175 cm. Tinggi rata-rata pemain yang keluar itu adalah…
Penyelesaian:
Jumlah tinggi pemain yang keluar = (8 176) – (6 175) = 358 cm
Tinggi rata-rata = 358 : 2 = 179 cm
Penyelesaian:
(4×2)+(5×7)+(6×5)+(7×4 )+(8×2 ) 8+35 +30 +28 +16 117
Rata-rata = 2+7+5+4+2 = 20 = 20 = 5,85
Nilai lebih dari 5,85 yaitu nilai 6, 7 dan 8
Banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari rata-rata= 5 + 4 + 2 = 11 orang
5. Nilai rata-rata dari 9 bilangan adalah 15,sedangkan nilai rata-rata dari 11 bilangan yang lain
adalah 10. Nilai rata-rata 20 bilangan tersebut adalah…
Penyelesaian:
(9×15 )+(11×10 ) 245
Rata-rata = 9+11 = 20 = 12,25
6. Data penjualan beras dari toko sembako pada lima hari minggu pertama bulan Januari adalah
sebagai berikut
Rata-rata banyak beras yang terjual setiap hari pada minggu tersebut adalah…
Penyelesaian:
20+50+40+70+30 210
Rata-rata beras terjual = 5 = 5 = 42 kwintal
2 2
0 0
Tes Tes Tes Tes Tes Tes Tes Tes Tes Tes
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
10 10
9
C. D. 8
8 6
7 4
6
2
5
0
4 Tes Tes Tes Tes Tes
1 2 3 4 5
3
0
Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes 5
Kunci jawaban: A
Cukup jelas
8. Data penjualan buku IPA dan Matematika dari toko ANNISA pada lima hari minggu pertama
bulan Juli 2011
. Jumlah
80
70
60
50
40
30 Keterangan :
20 = Buku IPA
10
0 = Buku Matematika
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at
Penyelesaian:
20 + 40 + 60 + 40 + 40
Rata-rata buku IPA yang terjual = 5 = 40
30 + 30 + 50 + 70 + 30
Rata-rata buku Matematika yang terjual = 5 = 42
Selisih rata-rata buku yang terjual = 42 – 40 = 2
Contoh Soal:
1. Perhatikan tabel!
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 6 4 8 6 7 5 2
2. Median dari data 65, 70, 85, 80, 60, 70, 80, 80, 60 adalah…
Penyelesaian:
Median adalah nilai tengah dari data yang sudah terurut, maka:
60, 60, 65, 70, 70, 80, 80, 80, 85
Penyelesaian:
Banyak data = 1 + 4 + 2 + 10 + 11 + 1 + 3 + 1 = 33
Median terletak pada data ke = (n +1)/2, n bilangan ganjil
Median terletak pada data ke = (33 +1)/2 = 17
Data ke-17 = 6
Contoh Soal:
1. Modus dari data 7, 8, 6, 5, 6, 5, 8, 7, 6, 9 adalah…
Penyelesaian:
Modus adalah nilai yang paling sering muncul yaitu 6
Ruang sampel adalah himpunan titik sampel yang mungkin terjadi dalam suatu percobaan (S). Titik
sampel adalah anggota dari ruang sampel.
Pada pelemparan mata uang logam, kejadian yang mungkin adalah muncul angka (A) atau gambar (G).
Dua buah mata uang dilempar bersamaan:
A A,A
Titik Sampel: (A,A), (A,G), (G,A), (G,G)
A Ruang Sampel: (A,A), (A,G), (G,A), (G,G)
G A,G
Banyak anggota ruang sampelnya adalah 4, atau n(S) = 4.
A G,A
G
G G,G
A A,A,A A G,A,A
A A
G A,A,G G G,A,G
A G
A A,G,A A G,G,A
G G
G A,G,G G G,G,G
Titik Sampel:
(A,A,A), (A,A,G), (A,G,A), (A,G,G), (G,A,A), (G,A,G),
(G,G,A), (G,G,G)
Oscas Course
Ruang – Unconventional Advanced
Sampel:
Learning
111
(A,A,A), (A,A,G), (A,G,A), (A,G,G), (G,A,A), (G,A,G),
(G,G,A), (G,G,G)
B. NILAI PELUANG
1) Peluang suatu kejadian nilainya dari 0 sampai dengan 1 (ditulis 0 ≤ P(K) ≤ 1).
2) Peluang suatu kejadian yang tidak mungkin terjadi, nilainya nol atau P(K) = 0 (kejadian tersebut
dinamakan kejadian yang mustahil).
3) Peluang suatu kejadian yang pasti terjadi, nilainya 1 atau P(K) = 1 (kejadian tersebut dinamakan
kejadian nyata/pasti).
n( A ) n( A) n(B)
P(A) = n( S) P(A atau B) = n( S) + n(S)
Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
P(A atau B) = peluang kejadian A atau B
n(A) = banyak titik sampel dalam A
n(S) = banyak titik sampel dalam S (banyak kejadian yang mungkin)
Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
N = banyak percobaan
Contoh Soal:
1. Tiga mata uang logam dilempar undi bersama-sama. Banyak titik sampel paling sedikit 1 angka
adalah…
Penyelesaian
Titik sampel = (A,A,A), (A,A,G), (A,G,A),(A,G,G), (G,A,A), (G,A,G), (G,G,A)
Kejadian paling sedikit 1 Angka = 7
Penyelesaian
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6
n( A ) 1
A = {2}, n(A) = 1, dan P(A) = n( S) = 6
b. Misalkan, B kejadian munculnya muka dadu bernomor kurang dari 4, maka:
n(B ) 3 1
B = {1, 2, 3}, n(B) = 3, dan P(B) = n(S) = 6 = 2
c. Misalkan, C kejadian munculnya muka dadu bernomor lebih dari 3, maka:
n(C ) 3 1
C = {4, 5, 6}, n(C) = 3, dan P(C) = n(S ) = 6 = 2
d. Misalkan, D adalah kejadian munculnya muka dadu bernomor 1, 2, 3, 4, 5, atau 6, maka: {1, 2, 3,
n( E) 6
4, 5, 6} dan n(D) = 6, sehingga P(D) = n(S ) = 6
=1
3. Dua mata uang logam dilempar secara bersamaan. Berapakah peluang munculnya:
a. Tepat dua angka
b. Angka dan gambar
c. Paling sedikit satu angka
Penyelesaian
Dua mata uang logam dilempar secara bersamaan.
Ruang sampel S = {AA, AG, GA, GG}, maka n(S) = 4.
a. Misalnya, E kejadian muncul tepat dua angka, maka E = {AA}, dan n(E) = 1.
n( E) 1
Peluang kejadian E adalah P(E) = n(S )= 4
b. Misalkan, F kejadian muncul angka dan gambar maka F = {AG, GA} dan n(F) = 2
n( F ) 2 1
Peluang kejadian F adalah P(F) = n(S ) = 4 = 2
c. Misalkan, G kejadian muncul paling sedikit satu angka, maka H = {AA, AG, GA} dan n(H) = 3.
3 5 3
x+5= ( x +12)
Peluang kejadian G adalah P(G) = 2 6 = 4
4. Dalam percobaan melempar 2 buah dadu, peluang muncul mata dadu berjumlah 8 adalah…
Penyelesaian
Mata dadu berjumlah 8 = (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2) atau (5 kemungkinan)
n(8) 5 5
P(8) = n(S) = 36 = 36
5. Sebuah kantong berisi 24 kelereng hitam, 16 kelereng putih dan 8 kelereng biru. Bila sebuah kelereng
diambil secara acak, maka peluang terambilnya kelereng hitam adalah…
Penyelesaian:
Kelereng hitam = 24 buah
Kelereng putih = 16 buah
Kelereng biru = 8 buah +
Jumlah = 48 buah
6. Tiga mata uang logam dilempar bersama sebanyak 280 kali. Frekuensi harapan muncul dua gambar
adalah…
Penyelesaian:
S = (A,A,A), (A,A,G), (A,G,A), (A,G,G), (G,A,A), (G,A,G), (G,G,A), (G,G,G)
n(S) = 8
N = 280 kali
Misalkan A kejadian muncul dua gambar, maka:
A = {AGG, GAG, GGA}, n(A) = 3
n( A ) 3
P(A) = n( S) = 8
3
f(h) = P(A) N = 8 280 = 105 kali
1. Hasil dari 5 + [6 : (–3)] adalah… Dona. Perbandingan uang Dona dan uang Nabila
A. 7 C. 3 adalah…
B. 4 D. –2 A. 2 : 1 C. 3 : 4
B. 2 : 3 D. 4 : 5
2. Besarnya uang Dona Rp. 4.000,00 sedangkan
uang Nabila Rp. 2.000,00 lebihnya dari uang 3. Hasil dari 2-3 + 4-3 adalah…
3 15 D. I dan III
Garis LN adalah…
A. Garis bagi C. Garis berat
B. Garis tinggi D. Garis sumbu
Jika luas daerah yang diarsir 60 cm 2, luas daerah
yang tidak diarsir adalah… 25. Perhatikan gambar!
A. 120 cm2 C. 405 cm2
B. 345 cm2 D. 465 cm2
23. Perhatikan gambar berikut! 28. Sebuah drum minyak berbentuk tabung memiliki
diameter 84 cm dan tinggi 1 m. Jika harga 1 liter
minyak Rp 1.100,00 maka hitunglah harga untuk
membeli 1 drum minyak!
A. Rp 609.400,-
B. Rp 609.840,-
C. Rp 709.840,-
D. Rp 909.840,-
Besar BOC adalah…
A. 300 C. 400 29. Perhatikan gambar berikut ini!
0
B. 35 D. 450
1. Kunci Jawaban: C
5 + [6 : (–3)] = 5 – 2 = 3
2. Kunci Jawaban: B
Uang Dona = D = 4.000
Uang Nabila = N = D + 2.000
= 4.000 + 2.000
= 6.000
Perbandingan uang Dona & Nabila
= 4.000 : 6.000
=2:3
3. Kunci Jawaban: B
1 1
+
1 1 24
+
2-3+4-3 = 23 43 = 8 64 = S24 = 2 (28+ (18 – 1).5)
8 1 9 S24 = 12 (16 + (17).5)
+
64 64 = 64 S24 = 12 (16 + 115)
S24 = 12 (131)
4. Kunci Jawaban: C S24 = 1.572
Kunci Jawaban: A
2(3x – 4) + 5 > 6(2x + 1) + 3
6x – 8 + 5 > 12x + 6 + 3
6x – 3 > 12x + 9
a = 18 – 10
6x – 12x > 9 + 3
a=8
–6x > 12
Nilai a = 8, b = 5 dan n = 24
12
n
( 2 a+( n−1 ) b ) x<6
Sn = 2
x < –2
1
−
y+5= 3 .(x + 2)
3(y + 5) = –1.( x + 2)
3y + 15 = – x – 2 Keliling = 120 cm
x + 3y = – 2 – 15 48
x + 3y = –17
AC = d1 = 48 cm, maka OC = 2 = 24 cm
16. Kunci Jawaban: B K=4s
Misalkan: CD = x, dan Kaset = y K 120
3x + 4y = 230.000 × 2 6x + 8y = 460.000
2x + 5y = 200.000 × 3 6x + 15y = 600.000 Panjang sisi CD = 4 = 4 = 30 cm
2 2
7y = 140.000
y=
Panjang OD: = √ CD −OC
2 2
−140.000 = √ 30 −24
−7
y = 20.000
= √ 900−576
Substitusi nilai y = 20.000, ke: = √ 324
2x + 5y = 200.000 = 18 cm
2x + 5.(20.000) = 200.000 Panjang BD = d2 = 2 18 = 36 cm
2x + 100.000 = 200.000
2x = 200.000 – 100.000 1 1
2x = 100.000 Luas = 2 d1 d2 = 2 48 36
100.000 1728
x= 2 = 2
x = 50.000 = 864 cm2
Harga 1 CD = x = Rp 50.000
1 Kaset = y = Rp 20.000 19. Kunci Jawaban: B
Harga = 4 buah CD dan 5 buah kaset Perhatikan !
= 4x + 5y
= 4.(50.000) + 5.(20.000)
= 200.000 + 100.000
= 300.000
B
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
G 54 cm
E F BOC + COD = 90°
2x + 5° + 3x + 10° = 90°
5x + 15° = 90°
5x = 90° – 15°
A B 5x = 75°
26 cm H 54 cm 75
DE EG
x= 5= 15°
AD = AH 80 cm Besar BOC= 2x + 5°
2 EG = 2.(15°) + 5°
5 = 26 = 30° + 5°
= 35°
5 EG = 2 26
52 24. Kunci Jawaban: A
EG = 5 = 10,4 cm
Panjang EF = EG + GF
= 10,4 + 54
= 64,4 cm
4 4
Vbola = 3 r3 = 3 π 12 12 12
= 2.304π cm3
=
3 2
4
2
= 9 16 Banyak data = 4 + 6 + 10 + 15 + 5
= 40
= 25 = 5 cm data ke-20 + data ke-21
Kalas = 4 s = 4 5 = 20 cm
1 1 Mediannya= 2
2 2 7 +8 15
Lalas = d1 d2 = 6 8 = 24 cm2
L = (2 Lalas) + (Kalas tprisma) = 2 = 2 =7
= (2 24) + (20 8)
= 48 + 160
=208 cm2
Oscas Course – Unconventional Advanced
124 Learning
MODUL MATEMATIKA
SMP KELAS 9
Panjang AB adalah …
A. 8 cm C. 12 cm
B. 9 cm D. 15 cm
Bidang ABCD adalah persegi panjang dan
bidang EFGH adalah persegi. Jika panjang AB =
23. Perhatikan gambar!
12 cm, dan luas daerah yang diarsir 32 cm 2, luas
daerah yang tidak diarsir adalah…
A. 128 cm2 C. 96 cm2
B. 112 cm2 D. 48 cm2
19. Sebidang tanah berbentuk belah ketupat dengan 24. Segitiga DEF tumpul di D, ditarik garis dari titik
panjang sisi 15 m. Di sekeliling tanah tersebut D dan tegak lurus EF. Garis tersebut adalah…
akan ditanami pohon dengan jarak antar pohon A. Garis bagi C. Garis sumbu
2 m, maka banyak pohon yang diperlukan B. Garis tinggi D. Garis berat
adalah…
A. 9 C. 24 25. Perhatikan gambar!
B. 18 D. 30
B. 48 cm2 D. 96 cm2
3.815 .000
Modal = 1,09
= Rp3.500.000
Jadi tabungan awal Susi dikoperasi adalah
Rp3.500.000,-
3. Kunci Jawaban: D
1 1
+ 4
1 1 2 1
2
+
4-2 + 2-4 = 4 2 = 16 16 = 16 –16 × r7 = 8
1 1 1
= 8 r7 = 8 × −16
1
4. Kunci Jawaban: A −
7
r = 128
√ 3×√ 8 = √ 24 = √ 4×6 = r7 = –27
r = –2
2 √6 Jadi rasionya = –2
8. Kunci Jawaban: A
5. Kunci Jawaban: A 15, 12, 9, …
Bunga = 12% per tahun a = 15, b = -3
Lama menabung = 9 bulan U5 = a + 4b
Tabungan (uang) akhir = 3.815.000
U5 = 15 + 4 -3
Tabungan Awal = Modal
U5 = 15 – 12
Tabungan akhir = Modal + Besar bunga
U5 = 3
b P
× ×M
3.815.000 = M + 12 100 9. Kunci Jawaban: D
II. 7x2 – 49 = 7 (x2 – 7)
9 12 IV. 2
x + 5x – 36 = (x + 9)(x – 4)
× ×M
3.815.000 = M + 12 100
3.815.000 = M + 0,09M 10. Kunci Jawaban: B
3.815.000 = 1,09M –7p + 8 < 3p – 22
–7p – 3p < –22 – 8
–10p < –30
−30 3 x+7
p> −10 y= −2
p>3 3 7
Jadi p = {…, 0, 1, 2} − x−
y= 2 2
11. Kunci Jawaban: A 3
5x – 5 < 1 + 2x −
5x – 2x < 1 + 5 Gradien = m = 2
3x < 6 15. Kunci Jawaban: B
Titik pangkal (0, 0) dan A(–3, 4)
6
x< 3
x<2 x1 y1 x2 y2
Jadi x = {x|x < 2, x bilangan bulat} y y1 x x1
12. Kunci Jawaban: B y 2 y1 = x 2 x1
Misalkan: S = 46 orang
Bulu tangkis = A = 28 orang y0 x0
Sepak bola = B = 26 orang 40 = 30
Tidak gemar keduanya=(AB)C= 6 org
Yang gemar keduanya = (AB) = y y x
4 = 3
–3y = 4x
4
x
46 A B
y= 3
28 y 26 16. Kunci Jawaban: A
Misalkan: Gula pasir = x
6 Minyak goreng = y
4x+3y =40.000 × 3 12x+ 9y = 120.000
3x+2y =28.500 × 4 12x+ 8y = 114.000–
S = A + B – (AB) + (AB)C y = 6.000
46 = 28 + 26 – y + 6 Substitusi nilai y = 6.000, ke:
46 = 60 – y 4x+ 3y = 40.000
y = 40 – 36 4x+ 3.(6.000) = 40.000
y = 14 4x+ 18.000 = 40.000
Banyak siswa yang gemar bermain bulu tangkis 4x= 40.000 – 18.000
dan sepak bola = 14 siswa. 4x= 22.000
22.000
13. Kunci Jawaban: C
h(x) = qx + r x= 4 = 5.500
h(5) = 16 5q + r = 16 Harga 1 kg gula pasir = Rp 5.500
h(4) = 11 4q + r = 11 Harga 2 kg gula pasir = 2x
q=5 = 2.(5.500)
Substitusi nilai q = 5 ke: = 11.000
5q + r = 16
5(5) + r = 16 17. Kunci Jawaban: D
25 + r = 16 Perhatikan !
r = 16 25
r = 9
Persamaan fungsi: h(x) = 5x 9
Nilai h(1) = 5(1) 9
= 5 9
= –14
14. Kunci Jawaban: C
–3x – 2y = 7
– 2y = 3x + 7
Oscas Course – Unconventional Advanced
Learning
131
MODUL B. INDONESIA
SMP KELAS 9
AB = FE = GH = 12 cm
EG = BF = AC = 16 cm
= 24+16
n(C ) 3
1680+1280 P(C) = n(S) = 20
= 40 % Peluang hasil panen padi tahun 2010:
2960 3
P(M) = 20 100% = 15%
= 40
= 74
40. Kunci Jawaban: D
Kelereng merah n(M) = 4 buah
38. Kunci Jawaban: C
Kelereng hijau n(H) = 5 buah
5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Kelereng kuning n(K) = 6 buah +
Modus = 7 (muncul 4 kali)
Jumlah Kelereng n(S) = 15 buah
Terambilnya kelereng merah = M
39. Kunci Jawaban: A
Hasil panen 2008 n(A) = 2 ton n( M ) 4
Hasil panen 2009 n(B) = 5 ton
Hasil panen 2010 n(C) = 3 ton P(M) = n( S) = 15
dari baris didepannya. Banyak roti pada baris ke- roda seluruh kendaraan tersebut (tanpa ban
5 adalah… serep) adalah 290 roda, maka banyaknya mobil
A. 3 C. 7 di tempat parkir tersebut adalah…
B. 5 D. 9 A. 35 C. 60
B. 40 D. 70
9. Perhatikan pernyataan berikut!
I. 4x2 – 9 = (2x + 3)(2x – 3)
II. 2x2 + x – 3 = (2x – 3)(x + 1) 17. Keliling persegi panjang adalah 60 cm,
III. x2 + x – 6 = (x + 3)(x – 2) sedangkan panjangnya 6 cm lebihnya dari
IV. x2 + 4x – 5 = (x – 5)(x + 1) lebarnya. Luas persegi panjang tersebut
Pernyataan yang benar adalah… adalah…
A. I dan II A. 280 cm2 C. 216 cm2
B. II dan III B. 247 cm2 D. 160 cm2
C. I dan III
D. II dan IV 18. Pekarangan Pak Jupri berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 24 m x 18 m. Disekeliling
10. Jumlah dua bilangan cacah genap yang pekarangan akan dipasang tiang lampu dengan
berurutan adalah 34. Kedua bilangan itu jarak antara tiang 3 m. Banyak tiang lampu yang
berturut-turut adalah… dapat dipasang adalah…
A. 14 dan 20 C. 17 dan 17 A. 14 buah C. 28 buah
B. 12 dan 22 D. 16 dan 18 B. 21 buah D. 144 buah
11. Himpunan penyelesaian dari 2x – 5 < 7, x 19. Salah satu panjang diagonal belah ketupat 12
bilangan cacah adalah… cm, sedangkan kelilingnnya 40 cm. Luas belah
A. {0, 1, 2, 3, 4, 5} C. {1, 2, 3} ketupat tersebut adalah…
B. {1, 2, 3, 4, 5} D. {0, 1, 2, 3} A. 96 cm2 C. 192 cm2
B. 120 cm D. 240 cm2
2
13. Fungsi f ditentukan dengan rumus f(x) = ax + b. 21. Perhatikan gambar dibawah ini!
Bila f(2) = 1 dan f(4) = 7, maka nilai a + 2b
adalah…
A. -7 C. 2
B. -2 D. 7
16. Di lapangan parkir terdapat 105 kendaraan yang 23. Perhatikan gambar !
terdiri dari sepeda motor dan mobil. Jika jumlah
24. Segitiga ABC siku-siku di A, ditarik garis k dari Dua pertiga bagian dari bak tersebut berisi air.
titik C ke titik tengah AB. Garis k dinamakan… Volume air dalam bak adalah…
A. Garis bagi C. Garis tinggi A. 88,75 m3 C. 192,50 m3
B. Garis berat D. Garis sumbu B. 96,25 m3 D. 385 m3
25. Perhatikan gambar! 29. Volume kerucut 1.232 cm3 dan jari-jari
lingkaran alas 7 cm, maka tinggi kerucut
adalah…
C. 18 cm C. 22 cm
D. 20 cm D. 24 cm
27. Dua buah lingkaran berpusat di A dan B dengan 32. Sebuah bak berbentuk balok dengan luas sisi
jarak AB = 20 cm. Panjang garis singgung atas dan sisi depan masing-masing 30 m 2 dan 40
persekutuan dalam 16 cm dan panjang jari-jari m2. Jika rusuk yang membatasi sisi alas dan
lingkaran dengan pusat A = 5 cm. Panjang jari- depan mempunyai panjang 10 m, maka volume
jari lingkaran dengan pusat B adalah… bak adalah…
A. 7 cm C. 12 cm A. 150 m2 C. 80 m2
2
B. 10 cm D. 17 cm B. 120 m D. 60 m2
(3×2) √3
=
= 6 √3
5. Kunci Jawaban: B
Uang mula-mula = M = Rp1.400.000
Bunga = 15% per tahun
1. Kunci Jawaban: C Uang akhir = Rp1.522.500
28 + 7 × (–5) = 28 – 35 Besar bunga selama b bulan
=–7 = Uang mula-mula – Uang akhir
= 1.522.500 – 1.400.00
2. Kunci Jawaban: C = 122.500
Banyak siswa = 46 siswa
Banyak perempuan = 24 orang Lama menabung (b)
Banyak laki-laki = 46 – 24 = 22 orang Besar bunga b bulan×12×100
Perbandingan laki-laki & seluruh siswa P×M
= 22 : 46
=
= 11 : 23 122. 500×12×100
= 15×1 . 400 . 000
3. Kunci Jawaban: C = 7 bulan
1 1 1 1
+ +
3-3 +9-2 = 33 92 = 27 81 =
6. Kunci Jawaban: B
1, 3, 6, 10, 15, …
3 1 4
+ +2 +3 +4 +5
81 81 = 81 Jadi suku ke-5 adalah 15.
7. Kunci Jawaban: B
4. Kunci Jawaban: B
3 √6×√ 2 = 3 √12 = 3× √ 4×3
12
x< 2 x<6
HP = {0, 1, 2, 3, 4, 5}
1 1 19 15 24
y
a× 64 = 8
1 64
a = 8 × 1 =8 S = A + B – (AB)+ (AB)C
Jadi suku pertamanya = 8 40 = 19 + 24 – 15+ y
40 = 28 + y
8. Kunci Jawaban: A y = 40 – 28
15, 12, 9, … y = 12 orang
a = 15, b = -3 Banyak siswa yang tidak menyukai matematika
U5 = a + 4b maupun bahasa Inggris adalah 12 orang.
U5 = 15 + 4 -3
U5 = 15 – 12 13. Kunci Jawaban: A
U5 = 3 f (x) = ax + b
f(2) = 1 2a + b = 1
9. Kunci Jawaban: C f(4) = 7 4a + b = 7
2a = 6
I. 4x2 – 9 = (2x)2 – (3)2
= (2x + 3)(2x – 3) 6
a= 2
III. x2 + x – 6 = (x + 3)(x – 2) a=3
Substitusi nilai a = 3 ke:
10. Kunci Jawaban: D 2a + b = 1
Misalkan bilangan cacah genap: 2.(3) + b = 1
Bilangan I = x + 1 6+b=1
Bilangan II = x + 3 b = 1 6
b = 5
Jumlah 2 bilangan = 34
Nilai a + 2b = 3 + 2(5)
(x + 1) + (x + 3) = 34
= 3 10
2x + 4 = 34
2x = 34 – 4 = 7
2x = 30
14. Kunci Jawaban: B
30 Titik (7, –4) dan (9, 6)
x= 2
= 15
x1 y1 x2 y2
Bilangan I = x + 1 = 15 + 1 = 16
Bilangan II = x + 3 = 15 + 3 = 18 y y1 x x1
y 2 y1 = x 2 x1
11. Kunci Jawaban: A
2x – 5 < 7 y (4) x 7
2x < 7 + 5
2x < 12 6 (4) = 9 7
y4 x7 2l = 30 – 6
2l = 24
64 = 2 24
y4 x7 2
Lebar = = 12 cm
10 = 2 Panjang = 6 + l = 6 + 12 = 18 cm
2.(y+4) = 10.(x–7) Lpersegi panjang = p l = 18 12 = 216 cm2
2y+8 = 10x – 70
10x – 70 = 2y+ 8 18. Kunci Jawaban: C
10x – 2y = 8 + 70 Pekarangan = 24 m x 18 m
10x – 2y = 78 (sama-sama bagi 2) Jarak antar tiang = 3 m.
5x – y = 39
Keliling pekarangan = 2.(p + l)
15. Kunci Jawaban: C = 2. (24 + 18)
Garis tegak lurus jikam1×m2 = –1 = 2.(42)
Untuk (i) 2y – 3x + 10 = 0 = 84 m
(3) 3 Banyak tiang lampu yang dipasang:
2 Keliling pekarangan
mi= = 2
2 = Jarak antar tiang
84
Untuk (ii) 3y + 2x –15 = 0, mii= 3
Untuk (iii) 3y – 2x – 5 = 0 = 3
(2) 2 = 28 buah
miii= 3 = 3
1
19. Kunci Jawaban: B
Untuk (iv) 4y + x + 5 = 0, miv= 4
Misalkan gambar belah ketupat ABCD:
Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh bahwa
garisnya tegak lurus. D
m1×m2 = –1
3 2 s s
2 × 3 = –1
–1 = –1 A C
O
1 1
Luas = 2 d1 d2 = 2 96 40 Perbandingan sisi-sisi pada KLM dengan
3840 KL ML
KM
= 2 PQ RQ
PQR = = PR =
= 1.920 cm2
12 21 6
20. Kunci Jawaban: A
= 16 = 28 = 8
ABC = MLK = 620,
ACB = 380 dan KML = 800
3 3 3
C = 4 = 4 = 4
=3:4
380
23. Kunci Jawaban: C
800 620
A B
K
380
CBD + ABD = 180°
(7a + 8°) + (5a + 4°) = 180°
800 620 12a + 12° = 180°
M L 12a = 180° – 12°
12a = 168°
Sisi-sisi yang sama panjang adalah:
- AB = LM 168
- AC = KM a= 12 = 14°
- BC = KL Besar CBD = 7a + 8°
= 7.(12°) + 8°
21. Kunci Jawaban: D = 84° + 8°
= 92°
C
Panjang DA = AP + DP = 9 cm
DP CQ
DA = CB
k
5 CQ
9 = 13,5
A B
9 CQ = 13,5 5 Garis k adalah garis berat.
67,5
CQ = 9 = 7,5 cm
25. Kunci Jawaban: B
21
22. Kunci Jawaban: B d = 21 cm, maka r = 2 cm
M R
o
Luas juring OAB = 360 πr2
6 cm
21 cm 8 cm 120 o 22 21 21
28 cm = 360 o 7 2 2
21 1 1
= 11 2 Volume 2 tabung = 2 r2t
231 1 22 7
= 2 = 2 7 2
2 7
= 115 3 cm2 2 15
= 288,75 cm3
26. Kunci Jawaban: A 2
dling besar = d1 = 20 cm, maka r1 = 10 cm
Volume air = 3 bagian
dling kecil = d2 =10 cm, maka r2 = 5 cm
π = 3,14 2
L = πr2 3
= 288,75
1 1 = 192,5 cm3
Ldiarsir = 2 Lling besar – 2 Lling kecil
29. Kunci Jawaban: D
1 1 V = 1.232 cm3, r = 7 cm
2 2
= 2 π r1 – 2 π r2 1
1 V = 3 r2t
2 2
= 2 π ( r1 – r2 ) 3×1. 232
1 3×V 22 3696
×7×7
= 2 3,14 (102 – 52) t= πr 2 = 7 = 154 = 24
1 cm
1
31. Kunci Jawaban: A
s = 65 cm V = 3 Lalas tlimas
Vbak mandi= s3 1 1
= 65 65 65
= 274.625 cm³ = 3 ( 2 d1 d2) tlimas
4 1 1
Vair = 5 274.625 = 3 ( 2 8 10) 12
= 219.700 cm³ 1
32. Kunci Jawaban: B = 3 (40) 12
Panjang p = 10 m = 160 cm³
Luas sisi atas = 30 m2
p l = 30 35. Kunci Jawaban: A
10 l = 30 Banyak siswa keseluruhan = 48 orang
30 Sudut drama:
= 360° – (90° + 60° + 80° + 100°)
l = 10 = 3 m = 360° – 330°
Luas sisi depan = 40 m2 = 30°
p t = 40 Banyak siswa yang suka drama:
10 t = 40 300
40
= 3600 48
t = 10 = 4 m = 18 orang siswa
Volume =plt
= 10 3 4 36. Kunci Jawaban: B
= 120 cm3 Seluruhnya siswa = 14 + 6 = 20 siswa
Rata-rata berat 14 orang = 55
33. Kunci Jawaban: B Rata-rata berat 6 orang = 48
p = 9 m, l = 7 m, t = 4 m Berat rata-rata seluruh siswa:
Biaya = Rp50.000,00 per m2. (14×55)+(6×48)
= 14+6
770+288
= 20
1058
= 20
= 52,9 kg
Jika bagian dalam aula dicat, maka otomatis
bagian alas (lantai) dan atap tidak kena cat. 37. Kunci Jawaban: B
L. bagian dalam = 2pt + 2lt Urutkan datanya:
= 2.(9 4) + 2.(7 4) 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 9
= 2.(36) + 2.(28) Median = 6
= 72 + 56
= 128 cm2 38. Kunci Jawaban: C
Seluruh biaya pengecatan aula: 141, 148, 148, 150, 150, 150, 153, 154, 154, 160
= Luas Rp50.000,- Modus = 150 (muncul 3 kali)
= 128 Rp50.000,-
= Rp6.400.000,- 39. Kunci Jawaban: C
Nilai 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 4 13 12 7 3 1
Banyak siswa keseluruhan:
34. Kunci Jawaban: A = 4 + 13 + 12 + 7 + 3 + 1
Alas belah ketupat, d1 = 8 cm = 40 siswa
d2 = 10 cm n(S) = 40
tlimas = 12 cm
Banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari 7 40. Kunci Jawaban: B
(A) = 7 + 3 + 1 = 11 orang Sebuah dadu dan sebuah mata uang
n(A) = 11 1 2 3 4 5 6
n( A) 11 A (A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6)
G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6)
P(A) = n( S)= 40 Banyaknya ruang sampel = 12
% Peluang banyak siswa yang mendapat nilai Angka genap pada dadu dan angka pada mata
lebih dari 7: uang logam = A = (A,2), (A,4), (A,6)
11 n(A) = 3
40 n( A ) 3
P(M) = 100% = 27,5%
P(A) = n( S) = 12
5. Dinda menyimpan uang di bank dengan bunga 13. Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) =
18% per tahun. Jika setelah 8 bulan ia mendapat mx + n, f(0) = 4, dan f(-1) = 1. Maka nilai f(-3)
bunga Rp72.000,00, besar uang Dida yang adalah…
disimpan di bank adalah… A. –13 C. 5
A. Rp600.000,00 C. Rp700.000,00 B. -5 D. 13
B. Rp650.000,00 D. Rp800.000,00
14. Persamaan garis yang melalui titik K(2, –5) dan
6. Perhatikan gambar berikut! L(–3, –1) adalah…
A. 4x – 5y = –33 C. 4x + 5y = –33
B. 4x – 5y = –17 D. 4x + 5y = –17
Setiap gambar pada pola di atas di susun dari
batang korek api. Rumus suku ke-n dari barisan 15. Persamaan garis melalui titik (2, –1) dan tegak
itu adalah… lurus dengan garis y = 2x + 5 adalah…
A. 3 + n C. 3 + 3n A. 2x + y = 0 C. x + 2y = 0
B. 1 + 3n D. 3 + n2 B. 2x – y = 0 D. x – 2y = 0
7. Jumlah suku ke-6 dan suku ke-8 dari barisan : 16. Besar uang Agnes adalah 4 kali uang Ketut,
sedangkan selisih uang Agnes dan Ketut adalah
1 Rp Rp 36.000,00. Jumlah uang Agnes dan Ketut
2 , 1, 2, 4, … adalah… adalah…
A. 20 C. 80 A. Rp 45.000,00 C. Rp 60.000,00
B. 40 D. 96 B. Rp 48.000,00 D. Rp 72.000,00
8. Dalam suatu gedung pertemuan terdapat 10 kursi 17. Panjang diagonal-diagonal suatu belah ketupat
pada baris pertama, 16 kursi pada baris kedua, 36 cm dan 48 cm. Panjang sisi belah ketupat
22 kursi pada baris ketiga, dan untuk baris adalah…
berikutnya bertambah 6 kursi. Maka banyak A. 20 cm C. 40 cm
kursi pada baris ke-10 adalah… B. 30 cm D. 50 cm
A. 64 C. 84
B. 74 D. 94 18. Perhatikan gambar !
meter. Jika ukuran balok 26 cm 18 cm 16 37. Nilai rata-rata dari berat badan 32 siswa kelas
cm, banyak kerangka balok yang dapat dibuat IX-B adalah 42,5 kg. Jika ada tambahan 3 orang
Bondan adalah… siswa baru dengan berat sama, rata-ratanya
A. 5 buah C. 10 buah menjadi 44,0 kg. Berat masing-masing siswa
B. 6 buah D. 20 buah baru adalah…
A. 42 kg C. 60 kg
33. Perhatikan gambar! B. 44 kg D. 65 kg
1. Kunci Jawaban: A
(12 + 8) + (–3n) = –22
20 – 3n =– 22
– 3n = – 22 – 20
– 3n = – 42
42
n = 3 = 14
2. Kunci Jawaban: D
Perbandingan = 9 : 5
Selisih Dito dan Adul = D – A = 28
Jumlah kelereng mereka
=
Jumlah Perbandingan
×Besar Selisih
Selisih Perbandingan
9+5 14
= 9−5 × 28 = 4 × 28 = 98
3. Kunci Jawaban: B
1 1 1 1 9 8
+ + +
2-3 +3-2 = 23 32 = 8 9 = 72 72
17
= 72
35 A B
23 y 17
7. Kunci Jawaban: C
1 3
2 , 1, 2, 4, …
1 S = A + B – (AB) + (AB)C
a= 2 , r=2
35 = 23 + 17 – y + 3
35 = 43 – y
Un = arn-1
y = 43 – 35
1 1 1 y=8
U6 = 2 .26-1 = 2 .25 = 2 .32 = 16 Banyak anak yang senang keduanya 8 anak.
1 1 1 13. Kunci Jawaban: B
U8 = 2
.28-1 = .27 = 2 2 .128 = 64 f (x) = mx + n
U6 + U8 = 16 + 64 = 80 f(0) = 4 0+n=4n=4
f(-1) = 1 -m + n = 1
8. Kunci Jawaban: A Substitusi nilai n = 4 ke:
10, 16, 22, … –m + n = 1
a = 10, b = 6 –m + 4 = 1
U10 = a + 9b = 10 + 9 6 –m = 1 – 4
= 10 + 54 –m = -3
= 64 m=3
Persamaan fungsi: f(x) = 3x + 4
9. Kunci Jawaban: C
49p2 – 64q2 = (7p)2 – (8q)2 Nilai f(-3) = 3.(-3) + 4
= -9 + 4 36.000
= -5
b= 3
14. Kunci Jawaban: D b = 12.000
Titik K(2, –5) dan L(–3, –1) Substitusi nilai b = 12.000, ke (i)
a = 4b = 4.(12.000) = 48.000
Jumlah a + b= 48.000 + 12.000
x1 y1 x2 y2 = 60.000
y− y 1 x−x 1
17. Kunci Jawaban: B
y 2− y1 = x 2 −x 1 D
y−(−5) x−2
s s
−1−(−5) = −3−2
y+5 x−2
−1+5 = −3−2 A C
O
y +5 x−2
s s
4 = −5
–5.(y + 5) = 4(x – 2)
–5y – 25 = 4x – 8
B
–25 + 8 = 4x + 5y Panjang diagonal AC = d1 = 36 cm.
–17 = 4x + 5y Panjang diagonal BD = d2 = 48 cm.
4x + 5y = –17 36
AC = d1 = 36 cm, maka OC = 2 = 18 cm
15. Kunci Jawaban: C
Gradien garis y = 2x + 5 adalah m1 = 2 48
Syarat dua garis tegak lurus: BD = d2 = 48 cm, maka OD = 2 = 24 cm
m1 × m2 = –1 Panjang sisi belah ketupat:
2 × m2 = –1
1 1 s= OC 2 +OD 2
√
m2 = 2 = 2 s= 182 +24 2
√
Titik (2, –1) berarti x1 = 2 ; y1 = –1
Persamaan garis: s= √ 324+576
y – y1 = m2 (x – x1)
s= √ 900
1 s = 30 cm
y – (–1) = 2 .(x – 2)
1
18. Kunci Jawaban: D
y+1= 2 .(x – 2)
2.(y + 1) = –1.(x – 2)
2y + 2 = –x + 2
2y = –x + 2 – 2
2y = –x + 0
x + 2y = 0
AB = CE = 10 cm
16. Kunci Jawaban: C
BC = AD = 16 cm
Misalkan: Uang Agnes = a
Luas jajar genjang ABCD:
Uang Ketut = b
L.ABCD = AB × BE
a = 4b … (i)
= 10 × 8 cm2
a – b = 36.000 … (ii)
= 80
Substitusi a = 4b, ke (ii)
Kita tentukan panjang BF:
a – b = 36.000
L.ABCD = 80
4b – b = 36.000
BF × AD = 80
3b = 36.000
BF × 16 = 80
80
22. Kunci Jawaban: B
BF = 16 = 5 cm Panjang BD = 24 cm, dan AD = 16 cm
Gambar segitiga dipecah menjadi:
19. Kunci Jawaban: B C
Panjang = l + 6, dan Lebar = l C B
K = 2(p + l)
196 = 2(l + 6 + l) 24 cm
196 = 2(6 + 2l)
196 B A D B D A
2 24 cm
Kita cari panjang CD: 16 cm
6 + 2l =
6 + 2l = 98
AD BD 16 28
2l = 98 – 6 BD = CD 28 = CD
2l = 92 16 CD = 24 24
92 576
Lebar = 2 = 46 cm 16
CD = = 36 cm
Panjang = l + 6 = 46 + 6 = 52 cm Perhatikan ABC,
AC = alas = AD + CD = 16 + 36 = 52 cm
20. Kunci Jawaban: D BD = tinggi = 24 cm
1
Luas ABC = 2 alas × tinggi
1
= 2 52 24
= 26 24
= 624 cm2
44×r
Garis PS adalah garis berat.
7 = 44
44 r = 44 7
25. Kunci Jawaban: B 44×7
22 44
r= = 7 cm
d = 3,5 m, π = 7 22
K = 2πr atau K = πd
V = r2t = 7 7 7 14 = 2.156 cm3
22 77
K = πd = 7 3,5 = 7 = 11 m 29. Kunci Jawaban: B
d = 20 cm, maka r = 10 cm
26. Kunci Jawaban: B t = 24 cm
Panjang busur = 44 cm Akan membuat 40 topi
22 Garis pelukis kerucut: s2 = r2 + t2
n(S) = 40
Banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari 7
(A) = 7 + 3 + 1 = 11 orang
n(A) = 11
n( A) 11
P(A) = n( S)= 40
% Peluang banyak siswa yang mendapat nilai
lebih dari 7:
11
P(M) = 40 100% = 27,5%
2. Perbandingan dua bilangan a dan b adalah 5 : 3, 11. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3x
sedangkan selisihnya adalah 48. Jumlah bilangan – 2 < 8x + 13, dengan x bilangan bulat adalah…
a dan b adalah… A. {x|x > –3, x bilangan bulat}
A. 72 C. 168 B. {x|x < –3, x bilangan bulat}
B. 96 D. 192 C. {x|x < 3, x bilangan bulat}
D. {x|x > 3, x bilangan bulat}
3
2
3. Hasil dari 36 adalah… 12. Di kelas 9A terdapat 36 orang siswa, setelah di
A. 48 C. 108 data terdapat 7 orang gemar IPA, 9 orang gemar
B. 72 D. 216 matematika, dan 5 orang siswa gemar keduanya.
Banyak siswa yang tidak gemar keduanya
4 6 adalah…
4. Nilai dari ( 2 ) adalah… A. 28 orangC. 26 orang
3 B. 27 orangD. 25 orang
C. 2 2 C. 2
2
30 m
Panjang FC adalah… 50 m
A. 11,0 cm C. 15,0 cm
B. 11,5 cm D. 15,5 cm Luas daerah yang diarsir 1.346 m2, Jika nilai π =
22
7 , maka panjang jari – jari adalah…
A. 7 m C. 20 m
B. 14 m D. 24 m
23. Perhatikan gambar!
27. Diketahui dua lingkaran dengan pusat P dan Q,
jarak PQ = 26 cm, panjang jari-jari lingkaran
masing-masing 12 cm dan 2 cm. Panjang garis
singgung persekutuan luar kedua lingkaran
adalah…
A. 16 cm C. 28 cm
B. 24 cm D. 30 cm
Banyak anak
B. 15 cm D. 25 cm
8
29. Perhatikan gambar dibawah ini!
6
4
12 cm
2
0 6 7 8 9 10
8 cm
Nilai sekelompok anak
Nilai ulangan matematika
tampak pada diagram batang di atas. Banyak
anak yang memperoleh nilai 7 adalah…
A. 6 anak C. 8 anak
10 cm B. 7 anak D. 10 anak
Luas seluruh permukaan bangun diatas adalah…
A. 140π cm2 C. 165π cm2 35. Perhatikan diagram!
B. 145π cm2 D. 170π cm2
7. Kunci Jawaban: C
2, 4, 8, 16, …
a=2
1. Kunci Jawaban: C
Suhu Badan Lia = 39oC + 2oC – 4oC
= 37oC 4
2. Kunci Jawaban: D r= 2 =2
Perbandingan = a : b = 5 : 3 Un = arn-1
Selisih = a – b = 48 Un = 2.2n-1
Jumlah a + b Un = 2n - 1 + 1
= Un = 2n
Jumlah Perbandingan
×Besar Selisih 8. Kunci Jawaban: C
Selisih Perbandingan 15, 19, 23, …
53 8 a = 15, b = 4
Tersedia 20 baris pemain.
= 53 × 48 = 2 × 48 = 192 U20 = a + 19b = 15 + 19 4
= 15 + 76
3. Kunci Jawaban: C = 91
3 3
2 2 2 9. Kunci Jawaban: C
36 = (6 ) = 63 = 108
16x2 – 9y2 = (4x)2 – (3y)2
= (4x + 3y)(4x – 3y)
4. Kunci Jawaban: A
6
14 10. Kunci Jawaban: A
2
6 3 1
1 1 3
( 4 2 ) 6 = = 2 4 = 2 2 = 2.2 2 = 2 2 x
5. Kunci Jawaban: D 3 + 2 = 2 (x – 2)
Bunga = 8% per tahun 2 x 3 3.( x 2)
Lama menabung = 1 tahun = 12 bulan
Besar bunga 1 tahun = 20.000 3 2 = 2
Modal simpanan = M 2 x 3 3x 6
Besar bunga b bulan×12×100
6 = 2
= P×M 2.(2x + 3) = 6.(3x – 6)
20.000 12 100 4x + 6 = 18x – 36
4x – 18x = –36 – 6
= 12 8 –14x = –42
2.000.000 42
= 8 x= 14
= Rp250.000 x=3
x1 y1 x2 y2 AD = 52 +122
√
y− y 1 x−x 1 AD = √ 25+144
y 2− y1 = x 2 −x 1 AD = √ 169
y−(−5 ) x−1 AD = 13 m
Panjang pagar = Ktrapesium
2−(−5) = 3−1 = AB + BC + CD + AD
y +5 x−1 = 24 + 13 + 14 + 13
= 64 m
2+5 = 3−1
18. Kunci Jawaban: D
Perhatikan !
C R
A C
O
26 cm
65 cm
s s 24 cm
60 cm
B
Panjang diagonal AC = d1 = 24 cm. A B
Panjang diagonal BD = d2 = 32 cm. 10 cm
P Q
24 25 cm
2 Perbandingan sisi-sisi pada ABC dengan
AC = d1 = 24 cm, maka OC = = 12 cm
32 AB AC BC
BD = d2 = 32 cm, maka OD = 2 = 16 cm PQR = PQ = PR = QR
Panjang sisi belah ketupat: 10 24 26
s= OC 2 +OD 2
√ = 25 = 60 = 65
2 2 2
s= 122 +162
√
= 5 = 5 = 5
s= √ 144+256 =2:5
s= √ 400 22. Kunci Jawaban: A
s = 20 cm
p = 20 cm, l = 14 cm, t = 26 cm
RS = 576
√ 1 buah kerangka balok membutuhkan:
RS = 24 cm = 4p + 4l + 4t
= (4 20) + (4 14) + (4 26)
28. Kunci Jawaban: A = 80 + 56 + 104
Volume = 785 cm3 = 240 cm
t = 10 cm (Ingat: V = r2t) 2 buah kerangka balok membutuhkan kawat = 2
V 785 785 240 = 480 cm.
Maka sisa kawat = 500 – 480 = 20 cm
r2 = πt = 3,14×10 = 31,4 = 25
r= √ 25 = 5 cm
33. Kunci Jawaban: B
p = 10 m, l = 8 m, t = 4 m
Biaya = Rp40.000,00 per m2.
29. Kunci Jawaban: D
dtabung = dkerucut = 10 cm
rtabung = rkerucut = 5 cm
ttabung = 8 cm
tkerucut = 12 cm
Garis pelukis kerucut: s2 = r2 + t2
s= √ 52 +122 = 25+144 √ =
√ 169 = 13
Jika bagian dalam aula dicat, maka otomatis
Luas seluruh permukaan bangun diatas:
bagian alas (lantai) dan atap tidak kena cat.
= Lalas tabung + Lselimut tabung + Lselimut kerucut
= r2 + 2rt + rs
L. bagian dalam = 2pt + 2lt
= ( 5 5) + (2 5 8) + ( 5 13)
= 2.(10 4) + 2.(8 4)
= 25 + 80 + 65 = 2.(40) + 2.(32)
= 170 cm2 = 80 + 64
= 144 cm2
30. Kunci Jawaban: C Seluruh biaya pengecatan aula:
V.air = 1.000 cm3 = Luas Rp40.000,-
r = 5 cm = 140 Rp40.000,-
4 = Rp5.760.000,-
Vbola = 3 r3 34. Kunci Jawaban: C
4 Banyak anak yang memperoleh nilai 7 adalah 8
3 anak
= 3,14 5 5 5
= 523,33 cm3
35. Kunci Jawaban: A
Volume air sekarang
Sinetron = 900 = 270 orang
= V.air + V.bola
Sudut Dokumenter
= 1.000 + 523,33
= 360° – (90° + 50° +70° +60°+30° + 40°)
= 1.523,33 cm3
= 360° – 340°
= 20°
31. Kunci Jawaban: C
Banyak penggembar seluruhnya
Panjang diagonal sisi = 8 √2 360
s √2 = 8 √ 2 = 90 270 orang
= 1.080 orang
8 √2
s= √2 Banyaknya film dokumenter:
s = 8 cm 20
Luas seluruh permukaan kubus: 360
= 1.080 orang
= 6 s2 = 6 8 8 = 384 cm2
= 60 orang
32. Kunci Jawaban: D
36. Kunci Jawaban: C
Panjang kawat = 5 m = 500 cm
N 50 60 70 80 90
Ukuran = 20 cm 14 26 cm
Fr 5 9 3 7 2
N × F 250 540 210 560 180
Nilai rata-rata:
250+540+210+560+180
= 5+9+3+7+2
1740
= 26
= 66,92
Banyaknya siswa yang nilainya lebih dari dari
rata-rata 66,92
= 3 + 7 + 2 = 12 orang