DONDO122
DONDO122
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOSBisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(BMRI) memberikan penjelasan usai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan
(PPATK) mengungkap aset Rafael Alun Trisambodo senilai Rp37 Miliar disimpan dalam
deposit box di salah satu bank pelat merah. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As
Aturridha menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan penjelasan
secara lebih lanjut, mengingat hal tersebut bersangkutan dengan privasi dan kerahasiaan
data nasabah. Baca Juga : Terungkap, Rafael Alun Sempat Bolakbalik ke Deposit Box
Miliknya Sebelum Diblokir "Bank Mandiri tidak dapat memberikan komentar atau informasi
terkait dengan privasi dan kerahasiaan data nasabah kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis dari nasabah tersebut, kecuali jika diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan
yang berlaku," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (12/3/2023). Rudi menambahkan,
ketetapan tersebut sejalan dengan implementasi prinsip good corporate governance (GCG)
yang dijalankan perseroan. Adapun ke depannya, Bank Mandiri memastikan bahwa akan
tetap patuh serta tunduk terhadap segala ketentuan hukum yang berlaku. "Terkait dengan
hal yang dimaksud, Bank Mandiri tetap menghormati dan menudkung upaya penegakan
hukum yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang," tambahnya. Baca Juga : Intelijen
Keuangan Buka Transaksi Mencurigakan Rafael Alun dan di Kemenkeu Senilai Rp300 T
Bahkan, Bank Mandiri juga menyatakan kesiapannya untuk membantu penyelidikan perkara
yang tengah bergulir tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Mahfud MD menjelaskan
bahwa sebelum PPATK memblokir deposit box tersebut, Rafael Alun diketahui sempat
bolak-balik mengunjungi bank. Baca Juga : Mirae Asset Jagokan Saham BCA (BBCA) dan
Bank Mandiri (BMRI) Tahun Ini "Beberapa hari sudah bolak-balik tuh dia ke berbagai deposit
box itu. Terus pada suatu pagi, dia datang tuh ke bank membuka itu, langsung diblokir oleh
PPATK,” kata Mahfud dalam konferensi pers, Sabtu (11/3/2023). Mahfud melanjutkan,
kasus yang menyeret mantak pejabat pajak tersebut diketahui masuk sebagai kasus
pencucian uang berdasarkan ilmu intelijen keuangan, bukan bukti hukum. Sebagaimana
diketahui sebelumnya, rentetan temuan dugaan tindak pidana pencucian uang yang
dilakukan oleh Rafael tersebut bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh
anaknya yakni Mario Dandy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video
Pilihan di Bawah Ini : Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : bank mandiri bmri
Rafael Alun Trisambodo deposit Kasus penganiayaan anak Pejabat pajak ppatk Editor :
Hafiyyan BAGIKAN Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih
Dalam Masuk / Daftar Setelah Najib Razak, Kini Eks PM Malaysia ... Dunia Semestinya Tak
Lagi Dihantui Covid-19 Siasat Waskita Karya (WSKT) Memperpanjang ... Lihat lainnya≫
Subscribe Newsletter Bisnis Indonesia Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi
dan bisnis melalui email Anda. Artikel Terkait Sambut Musim Libur, Bank Mandiri Gelar
Travel Fair…Mirae Asset Jagokan Saham BCA (BBCA) dan Bank Mandiri…RUPST Bank
Mandiri (BMRI) hingga BRI (BBRI) Minggu…Dorong Digitalisasi Transaksi, Bank Mandiri
(BMRI)…Resmi Melantai Hari Ini, Pertamina Geothermal (PGEO)…Grup Sinar Mas (BSDE)
Bakal Asuransi merupakan instrumen keuangan yang krusial dalam menjaga masyarakat
dari berbagai risiko. Setidaknya terdapat tiga faktor yang memengaruhi persepsi masyarakat
terhadap asuransi, yang sebenarnya sangat penting. Direktur Operasional PT BRI Asuransi
Indonesia (BRI Insurance/BRINS) Sony Harsono menilai bahwa masyarakat semakin
memperhatikan gaya hidup sehat dan pengelolaan keuangan untuk mempersiapkan masa
depan. Persiapan itu akan lebih matang jika dilengkapi dengan asuransi. Baca Juga :
Perbandingan SEOJK PAYDI vs Aturan Produk Unit-Linked Sebelumnya Meskipun begitu,
literasi asuransi masyarakat Indonesia memang masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
2022, indeks literasi asuransi masih di 31,72 persen, lebih kecil dari perbankan di 49,93
persen. Sony menilai bahwa setidaknya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap asuransi. Para pemangku kepentingan di industri asuransi, termasuk
BRINS, terus mencermati faktor-faktor itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan
menjaga persepsinya tetap positif. Baca Juga : Unit-Linked Mendominasi di Asuransi Jiwa,
tapi Kok Premi Merosot? "Menurut saya ada tiga hal yang mempengaruhi pandangan
masyarakat umum terhadap dunia asuransi. Pertama trust, kedua tingkat kebutuhan, dan
yang ketiga yaitu harga," ujar Sony dalam Festival Literasi Halal 2023 di Universitas
Airlangga, dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (11/3/2023). Kepercayaan masyarakat
terhadap industri asuransi akan muncul dari hadirnya asuransi ketika pemegang polis
mengalami risiko, yakni melalui klaim dan pendampingan. Lalu, tingkat kebutuhan berkaitan
dengan profil dan literasi masyarakat terhadap risiko dari berbagai aktivitasnya. Baca Juga :
Aturan Baru Unit-Linked Mulai 14 Maret 2023, Siap-siap Premi Naik! Menurut Sony, harga
menjadi faktor yang sangat menarik dalam hal pembentukan persepsi masyarakat terhadap
asuransi. Masyarakat dapat memandang suatu asuransi mahal, tetapi sebenarnya manfaat
dari proteksi itu sangat besar. "Premi asuransi akan menjadi mahal jika dilihat dari nilainya
namun akan menjadi sangat murah bila dilihat dari manfaatnya. Padahal tidak semua
asuransi itu mahal," ujarnya. Dia mencontohkan bahwa premi asuransi mikro dari BRI
Insurance hanya Rp40.000. Produk itu dapat memproteksi kerusakan tempat usaha, dengan
manfaat berupa santunan senilai Rp5 juta sebagai modal untuk kembali memulai usaha.
Sony menyatakan bahwa BRINS terus mendorong inovasi produk agar lebih relevan dan
mudah dipahami masyarakat. Pelayanan terhadap pemegang polis pun terus ditingkatkan
agar kepercayaan masyarakat semakin kuat. Dalam kesempatan yang sama, EVP Bisnis
Syariah BRI Insurance Eka Indria Sari menyatakan bahwa masyarakat perlu
mempertimbangkan kepemilikan asuransi, terutama mereka yang menjalankan usaha.
Perlindungan risiko dapat memberikan manfaat yang besar untuk masa depan. "BRINS
Syariah memiliki 27 produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diantaranya lini
usaha properti, kendaraan bermotor, kredit, kecelakaan diri, dan lainnya," ujar Eka. Festival
Literasi Halal 2023 yang dimulai sejak Kamis (9/3/2023) diselenggarakan oleh Bank
Indonesia, BRI Insurance, Universitas Airlangga, dan sejumlah pihak lainnya. Kegiatan itu
berisi edukasi dan sosialisasi dengan tema literasi industri keuangan dan produk proteksi
berbasis syariah sebagai gaya hidup. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak
Video Pilihan di Bawah Ini : Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : asuransi
asuransi jiwa BRI Insurance Editor : Hafiyyan BAGIKAN Konten Premium Nikmati Konten
Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Masuk / Daftar Setelah Najib Razak, Kini Eks
PM Malaysia ... Dunia Semestinya Tak Lagi Dihantui Covid-19 Siasat Waskita Karya (WSKT)
Memperpanjang ... Lihat lainnya≫ Subscribe Newsletter Bisnis Indonesia Bergabung dan
dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda. Artikel Terkait Unit-
Linked Mendominasi di Asuransi Jiwa, tapi Kok…Aturan Baru Unit-Linked Mulai 14 Maret
2023, Siap-siap…Besok Terakhir Ajukan Tagihan Polis Wanaartha Life,…Perbandingan SEOJK
PAYDI vs Aturan Produk Unit-Linked…Lebih dari 8.000 Pemegang Polis Wanaartha Life
Sudah…BRI Insurance Tanam Mangrove dan Revitalisasi Tempat… Berita Terkini Bank
Mandiri (BMRI) Buka Suara soal Safe Deposit Box Rp37 Miliar Rafael Alun Perbankan2 hours
agoPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memberikan penjelasan usai PPATK
mengungkap aset Rafael Alun Trisambodo senilai Rp37 Miliar. Program PNM Mekaar