Anda di halaman 1dari 5

Materi STS PAI SMT 2

Berdasarkan kisi-kisi yang diberikan


Data kepemilikan rangkuman (tidak perlu ditulis jika menulis rangkuman di buku, tulis sendiri):
Nama lengkap:
Kelas:
Tanggal print:

Al-Ahzab ayat 70: point no. 1,2 & 37


ۙ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا ا َّتقُوا هّٰللا َ َوقُ ْولُ ْوا َق ْواًل َس ِد ْي ًدا‬
Arti:
70. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang
benar.

Pengertian dari jujur: point no. 3 & 33.


Jujur adalah sikap untuk mengatakan kebenaran dengan keadaan yang sebenarnya, menempati janji
sesuai ketepatan, melakukan niat dengan sepenuh hati, serta melakukan segala hal dengan penuh
keikhlasan.

Manfaat berkata jujur: point no. 4.


1. Pergaulan yang luas
2. Hidup damai dan tentram
3. Mendapatkan ridha Allah SWT.

Contoh bersikap jujur: point no. 5.


1. Tidak menyontek pada saat ulangan

Al-Isra ayat 23 & 24 tentang berbakti kepada orang tua: point no 6, 8,


10, 11, 39, & 39.
Ayat 23:
َ ‫ك اَاَّل تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِع ْن َد‬
‫ك ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَ ْو‬ ٰ َ‫َوق‬
َ ُّ‫ضى َرب‬
‫ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِر ْي ًما‬ ٍّ ُ‫ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا‬
Arti:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat
baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang
baik.
Ayat 24:
‫ص ِغ ْير ًۗا‬ ُّ ‫اخفِضْ لَهُ َما َجنَا َح‬
َ ‫الذلِّ ِم َن الرَّحْ َم ِة َوقُلْ رَّبِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّ ٰينِ ْي‬ ْ ‫َو‬
Arti:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai
Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
Luqman ayat 13-14 tentang berbakti kepada orang tua:point no. 7, 9,
10, 11, 38 & 40.
Ayat 13:
َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن ال ِّشر‬
‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
َّ َ‫ال لُ ْقمٰ ُن اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬
Arti:
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya,
"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Ayat 14:
ْ‫صالُهُ فِي َعا َمي ِْن َأ ِن ا ْش ُكر‬ َ ِ‫ان بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫ص ْينَا اِإْل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ي ْال َم‬َّ َ‫ك ِإل‬َ ‫لِي َولِ َوالِ َد ْي‬
Arti:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Fatir ayat 28 tentang beriman kepada Allah SWT: point no. 10, 11 & 38.
‫ك اِنَّ َما يَ ْخ َشى هّٰللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَمٰۤ ُؤ ۗا‬ ٌ ِ‫اس َوال َّد َو ۤابِّ َوااْل َ ْن َع ِام ُم ْختَل‬
َ ۗ ِ‫ف اَ ْل َوانُهٗ َك ٰذل‬ ِ َّ‫َو ِم َن الن‬
‫اِ َّن هّٰللا َ َع ِز ْي ٌز َغفُ ْو ٌر‬
Arti:
 Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Al-Baqarah ayat 83 tentang tata krama, sopan santun, dan rasa malu:
point no. 12
‫ق بَنِ ْٓي اِس َْر ۤا ِء ْي َل اَل تَ ْعبُ ُد ْو َن اِاَّل هّٰللا َ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ َسانًا َّو ِذى ْالقُرْ ٰبى‬
َ ‫َواِ ْذ اَ َخ ْذنَا ِم ْيثَا‬
‫اس ُح ْسنًا َّواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكو ۗةَ ثُ َّم تَ َولَّ ْيتُ ْم اِاَّل‬
ِ َّ‫َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َوقُ ْولُ ْوا لِلن‬
‫ْرض ُْو َن‬ ِ ‫قَلِ ْياًل ِّم ْن ُك ْم َواَ ْنتُ ْم ُّمع‬
Arti:
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin.
Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.”

Pengertian tata krama, sopan santun, dan rasa malu: point no. 13, 14 &
15.
Tata krama:
Tata krama adalah tata cara atau aturan turun-temurun yang berkembang dalam suatu budaya
masyarakat yang mengatur pergaulan antar individu, maupun kelompok untuk saling pengertian,
hormati-menghormati menurut adat yang berlaku.
Rasa malu:
Malu adalah akhlak (perangai) yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan
yang buruk dan tercela sehingga mampu menghalangi seseorang dari melakukan doas dan maksiat serta
mencegah sikap melalaikan orang lain.
Menurut Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: malu berasal dari kata hayah (hidup), hidup dan mati
seseorang memengaruhi sifat malu seseorang, begitu pula dengan hilangnya rasa malu dipengaruhi oleh
kadar kematian hati dan ruh seseorang sehingga pada saat hati hidup, rasa malu sempurna.
Sopan santun:
Sopan santun terdiri dari kata sopan dan santun, sopan adalah tertib, menurut aturan, hormat, takzim,
dan beradab. Sedangkan santun adalah sangat sopan, lemah lembut, berbudi bahasa, penuh belas
kasihan, suka menolong, dan berakhlak mulia. Jadi sopan santun adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan penghormatan sikap, perbuatan, tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata krama,
peradaban, dan kesusilaan.

Contoh sikap tata krama, rasa malu, dan sopan santun: Point no. 16, 17,
18, 19 & 20.
Tata krama:
Bersikap baik, toleran dan tidak rasis
Rasa malu:
Menahan diri dari menyontek dalam ulangan PAI.
Sopan santun:
Berbicara kepada guru dengan suara rendah dan tidak terburu-buru.

Manfaat santun & rasa malu: point no. 21.


Santun:
1. Menghargai orang lain
2. Mengangkat martabat sendiri
3. Menciptakan hubungan harmonis
4. Menciptakan kedamaian
5. Disukai Allah SWT.
Rasa malu:
1. Mencegah terjadinya perbuatan tercela
2. Lebih dekat dengan Surga
3. Mendorong untuk berbuat kebaikan
4. Dapat membuat keputusan yang bijak
5. Memicu kreativitas otak (?)

Pengertian Haji dan Umrah: point no. 22.


Haji:
Menurut bahasa: Menuju/berkunjung.
Menurut istilah: Menuju ke Baitullah untuk melakukan beberapa amalan seperti wukuf, tawaf, dll untuk
memenuhi panggilan dari Allah SWT. Serta mengharapkan ridha-nya.
Umrah:
Menuju ke Baitullah untuk melakukan tawaf, sa’i, dan bercukur demi mengharapkan ridha Allah SWT.

Hukum dalam berhaji: point no. 23.


Hukum berhaji adalah wajib bagi yang mampu, orang yang termasuk mampu adalah orang yang
meninggalkan harta yang cukup bagi keluarganya di tanah air.
Syarat berhaji: point no. 24 & 36.
Syarat Haji: ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi seseorang sebelum bisa melaksanakan Haji, ada6
yaitu:
1. Beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Baligh
4. Merdeka (bukan budak/hamba sahaya)
5. Perjalanan aman
6. Mampu, baik tenaga, pikiran, maupun biaya.

Waktu pelaksanaan Haji: point no. 25.


Waktu pelaksanaan dimulai pada 9 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah.

Waktu tidak boleh Umrah: point no. 26.


1. Hari Arafah: 9 – 10 Dzulhijjah
2. Hari Tasyriq: 11,12,13 Dzulhijjah
3. Hari Nazar

Pengertian Thawaf: point no. 27.


Thawaf berarti mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali melawan arah jarum jam (Ka’bah selalu berada di
kiri).

Pengertian wukuf: point no. 28.


Wukuf berarti berada di Padang Arafah sejak terbenamnya matahari pada 9 Dzulhijjah sampai terbitnya
matahari pada 10 Dzulhijjah.

Tempat pelaksanaan Sa’i Haji dan Umrah: point no. 29.


Tempat terlaksana Sa’i adalah Bukit Shafa dan Bukit Marwah.

Pengertian Sa’i: point no. 30.


Sa’i berarti berjalan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (jalan berakhir di Marwah) (dari
Safa ke Marwah dihitung sekali jalan). Disunnahkan bagi pria untuk berlari-lari kecil dan wanita untuk
membaca doa selagi jalan.

Rukun Haji: point no. 32.


Rukun haji adalah ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh jemaat haji, dimana jika tidak
melakukan maka Haji tidak sah dan tidak dapat dibayar dengan dam, namun haji harus dilakukan
kembali di tahun yang mendatang, ada 6, yaitu:
1. Ihram: niat haji
2. Wuquf: berada di Padang Arafah sejak terbenamnya matahari pada 9 Dzulhijjah sampai
terbitnya matahari pada 10 Dzulhijjah.
3. Tawaf Ifadah: mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan arah melawan jarum jam.
4. Sa’i: berjalan antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
5. Tahalul: menyukur sebanyak 3 helai rambut.
6. Tertib

Macam kejujuran: point no. 34.


Macam kejujuran ada 5, yaitu:
1. Jujur dalam niat: berniat dengan penuh keikhlasan.
2. Jujur dalam Ucapan: mengatakan hal-hal sesuai keadaan sebenarnya.
3. Jujur dalam menempati janji: harus menempati janji dan tidak boleh diingkari.
4. Jujur dalam perbuatan: seimbang antara lahir dan batin sehingga tidak muncul perbedaan
antara amal lahir dan amal batin.
5. Jujur dalam beragama: kedudukan paling tinggi sebagaimana jujur dalam rasa takut dan
pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakal.

Ciri-ciri orang santun: point no. 35.


1. Sopan dalam berbicara
2. Ramah kepada orang lain
3. Tidak berperilaku kasar/kekerasan kepada orang lain
4. Meminta maaf ketika melakukan kesalahan
5. Pamit kepada orang tua ketika ingin pergi keluar.

Anda mungkin juga menyukai