Anda di halaman 1dari 4

HORMAT DAN PATUH

KEPADA ORANG TUA DAN GURU


A . Hormat dan patuh pada orang tua
Hormat kepada orang tua daam bahasa arab disebut ‫ ( برول الوليد‬birrul
walidain ) . Imam An Nawaawi menjelaskan arti birru walidain, yaitu berbuat baik
terhadap orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal
yang dapat membuat mereka gembira, serta berbuat baik kepada teman teman
mereka.
Q.S Al Isra { 17 } : 23

‫ِاْح ٰس ًنۗا ِاَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْن َدَك اْلِكَب َر َاَح ُدُهَم ٓا َاْو‬ ‫َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّي اُه َو ِباْلَو اِل َد ْيِن‬
‫َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقْل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِرْيًم ا‬ ‫ِكٰل ُهَم ا َفاَل َتُقْل‬
“ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapak dengan sebaik – baiknya.
Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua – duanya sampai berumur anjut
daam pemeliharaanmu, maka sekali – kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ ah ” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia ”.
Analisis Surah Al Isra’ Ayat 23
Dalam surah ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kita untuk
menghormati dan menyayangi kedua orang tua kita. Sikap untuk menghormati
dan menyayangi kedua orang tua dapat dimakasu sebagai suatu bentuk baas budi
kita kepada orang tua kita. Untuk menghormati kedua orang tua, mengingat jasa -
jasa mereka kepada kita sungguh tak ternilai harganya.
‫( َو َو َّصْيَنااِإل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه َح َم َلْتُه‬13 ) ‫َو ِإْذ َقاَل ُلْقَم اُن ِال ْبِنِه َو ُهَو َيِع ُظُه َياُبَنَّي َالُتْش ِر ْك ِباِهلل ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ ْيٌم‬
‫( َو ِإْن َج ا َه َدَك َع َلى َأْن ُتْش ِر َك‬14) ‫ُأُّم ُه َو ْهًنا َع َلي َو ْهٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َعاَم ْيِن َأِن اْشُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَد ْيَك ِإَلَّي الَم ِص ْير‬
‫ِبي َم اَليَس َلَك ِبِه ِع ْلٌم َفَال ُتِط ْعُهَم ا َو َص اِح بُهمَم اِفي ال ُّد نَياَم عُروًفاَو اَّتِبْع َس ِبيَل َم ن َأَنَب ِإَلَّي َم ْر ِج ُع ُك م َف ُأَنِّبُئُك م ِبَم ا‬
‫( َياُبَنَّي ِإَّنَهاِإْن َتُك ِم ثَقاَل َح َّبٍة ِم ن َخ رَد ٍل َفَتُك ْن ِفي َص ْخ َر ٍة َأو ِفي الَّس َم َو اِت َأو ِفَي اَألْر ِض َيْأِت‬15) ‫ُك نُتم َتْع َم ُلوَن‬
‫ ( َياُبَنَّي َأِقِم الَّصَالَة َو أُم ر ِبالَم ْعُروِف َو اْنَه َع ِن الُم نَك ِر َو اصِبر َع َلى َم ا َأَص اَبَك ِإَّن‬16)‫ِبَهاُهللا ِإَّن َهللا َلِط يٌف َخ ِبيٌر‬
17) ‫( َذ ِلَك ِم ن َعزِم اُألُم وِر‬
13.“ Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang
besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ”.
14 “ Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-
Kulah kembalim ”.
15. “ Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau
mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali
kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ”.
16. “ Wahai anakku, sesungguhnya jika ada seberat biji sawi, dan berada dalam
batukarang atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya, Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui ”.
17. “ Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan yang
ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan ”.
Analisis Surah Luqman Ayat 13 – 17
Ayat 13 :
Menjelaskan bahwa syarat untuk mendidik anak hendaknya dilandasi dengan
lemah lembut dan kasih sayang. Kata ya’izuhu diambil dari kata wa’z yang
bermakna nasehat yang menyangkut bebagai kebajikan dengan cara menyentuh
hati, dengan penyampain yang lemah lembut, tidak membentak, dan panggilan
sayang kepada anak. Kata bunayya juga mengisyaratkan kasih sayang. Hal ini
tentunya juga berlaku pada guru daam mendidik para peserta didiknya.
Ayat 14 :
Allah menggambarkan kesusahan seorang ibu dalam merawat anaknya, jasa
seorang ibu yang sedemikian luar biasa, dikarenakan peranan ibu lebih berat dari
ayah, mulai dari proses mengandung, hingga melahirkan, menyapih, dan
merawatnya.
Ayat 15 :
Menjelaskan bahwa mempergauli keduanya dengan baik hanya terkait dalam
urusan dunia, bukan keagamaan. Seperti halnya Nabi Ibrahim As. yang tetap
berlaku santun kepada bapaknya sekaipunpembuat berhala, namun Nabi Ibrahim
tidak sependapat dalam hal akidah dengan ayahnya.
Ayat 16 :
Terdapat kata latif, yang memiiki arti lembut, halus, atau kecil. Dari makna ini,
muncu makna ‘ ketersembunyian ‘ dan ‘ ketelitian ‘. Imam al – Ghazali
menjelaskan bahwa yang berhak menyandang sifat ini hanyalah Allah swt. Dialah
yang mengetahui perincian semua kemashlahatan dan seluk beluk rahasianya.
Karena Allah swt. selalu menghendaki kemashlahatan untuk makhluknya. Ayat ini
juga tegas menggambarkan atas kekuasaan Allah swt. dalam menghitung amal
manusia betapapun sedikitnya.
Ayat 17 :
Menjelaskan tentang adanya perintah amar ma’ruf nahi munkar, yang puncak
dan pangkalnya adalah shalat, serta amal kebaikan yang tercermin adalah buah
dari shalat yang dilaksanakan dengan benar. Kata ‘azm dari segi Bahasa berarti
kekuatan hati dan tekad.
Hadits Riwayat Muslim
‫عن َعْبد ِهَّللا ْبَن َع ْم ِرو ْبِن اْلَع اِص َر ِض َى ُهَّللا َع ْنُهَم ا َيُقوُل َج اَء َر ُجٌل ِإَلى الَّنِبِّى صلى هللا عليه وسلم َفاْسَتْأَذ َنُه ِفى‬
‫اْلِج َهاِد َفَقاَل َلُه َر ُسوُل ِهَّللا صلى هللا عليه وسلم َأَحٌّى َو اِلَداَك ؟ َقاَل َنَعْم َقاَل َفِفيِهَم ا َفَج اِهْد‬
“ Dari Abdullah bin Amr , dia berkata : “ seorang laki laki dating kepada Nabi, lalu
meminta izin untuk ikut berjihad. Maka beliau bertanya : “ Apakah kedua rang
tuamu masih hidup ?” Laki laki itu menjawab : “ iya”. Maka beliau berkata : “
kepada keduanyalah kamu berjihad ( berbakti )”.
Analisis Hadits
Hadits ini menjelaskan bahwa seseorang akan celaka Ketika tidak berbakti kepada
orang tua. Kata “ Dia celaka ” diulang oleh Rasulullah sebanyak 3x, yang
menunjukkan bahwa celaka akan benar – benar terjadi kepada seseorang yang
tidak berbakti kepada orang tua. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya
berbakti kepada orang tua, terlebih lagi Ketika orang tua atau salah satu diantara
mereka masih hidup.
Adab Kepada Orang Tua
 Berperilaku hormat
 Bersikap kasih sayang
 Bersikap dan berbicara dengan sopan santun
 Mentaati setiap perintah kedua orang tua kita, seama tidak bertentangan
dengan ajaran islam
 Membantu meringankan pekerjaan mereka
 Mendoakan kebaikan bagi kedua orang tua setiap selesai shalat fardhu
 Gembirakan mereka dengan perbuatan - perbuatan baik
 Muiakan keduanya, terutama ibu. Namun bukan berarti bapak tidak perlu
dimuliakan tetap saja wajib, hanya kepada ibu lebih dimuliakan.

Anda mungkin juga menyukai