ibnu abbas menerangkan bahwa kedua ayat ini diturunkan berkenaan dengan
jawaban tergesa-gesa rasulullah ketika orang-orang quraisy datang dan
bertanya kepada beliau tentang kisah para pemuda zaman dahulu yang tertidur
ke gua. Ashhabul kahfi (HR. Ibnu Ashhaq)
QS. AL ISRA AYAT 23-24
ARTINYA
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik
(QS. al-Isrā’[17]: 23 ).
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah,”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil (QS. al-Isrā’ [17]: 24)
PENJELASAN
Dari Abū Hurairah dari Nabi Muhammad Saw., beliau: “Dia celaka! Dia
celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya
Rasūlullāh ?” Jawab Nabi : “Barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya
(dalamusia lanjut), atau salah satu dari keduanya (namun ia tidak berbakti
kepadanya dengan sebaik-baiknya), maka dia tidak akan masuk surga.” (HR.
Muslim).
HADIS RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM
ARTINYA
Aku mendengar ‘Abdullāh bin ‘Amr Ra. berkata: “Seorang laki-laki datang
kepada Nabi, lalu meminta izin untuk ikut berjihad. Maka beliau bertanya:
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Laki-laki itu menjawab: “Iya”.
Maka beliau berkata: “Kepada keduanyalah kamu berjihad (berbakti)” (HR. al-
Bukhārı̄ dan Muslim)
PENJELASAN HADIS
Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menjelaskan bahwa seseorang
) ْ نَأ
akan celaka ketika tidak berbakti kepada orang tua. Kata “Dia celaka” ( ُ َرP َِغمPPPف
diulang-ulang oleh Rasūlullāh sebanyak tiga kali menunjukkan bahwa celaka
akan benar-benar terjadi kepada seseorang yang tidak berbakti kepada orang tua.
Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya berbaktikepada kedua orang tua
terlebih lagi ketika kedua orang tua atau salah satu dari mereka masih hidup
Adapun hadis riwayat al-Bukhārı̄ dan Muslim menjelaskan bahwa berbakti
kepada kedua orang tua memiliki nilai pahala yang sangat besar. Bahkan
nilaipahala berbakti kepada kedua orang tua oleh Rasūlullāh disamakan
dengannilai pahala Jihad, berperang, dan melawan kaum kaϐir.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS.
al-Isrā’ [17]: 23-24 sebagai berikut.
1. Selalu beribadah kepada Allah subḥānahū wa taʻālā dan tidak menyekutukanNya.
2. Membiasakan berbuat baik (iḥsān) kepada kedua orang tua.
3. Membiasakan untuk tidak berkata-kata buruk kepada kedua orang tua.
4. Selalu bersikap baik dan berlaku sopan santun kepada kedua orang tua dengan
rasa penuh hormat dan memuliakannya.
5. Selalu mendoakan orang tua sebagai ungkapan terima kasih seorang anak
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS.
Luqmān [31]: 13-17 sebagai berikut.
1. Selalu mengesakan Allah subḥānahū wa taʻālā dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatupun
2. Selalu berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ibu, karena ia telah
mengandung kita dalam kepayahan, melahirkan, merawat dan mendidik kita
sebagai ungkapan terima kasih kepada mereka.
3. Membiasakan diri untuk berbuat baik dan menaati orang tua sepanjang tidak
untuk berbuat maksiat kepada Allah dan menyekutukan-Nya.
4. Selalu berbuat baik, karena sekecil apapun perbuatan kita, baik maupun jelek,
pasti akan mendapat balasan dari Allah subḥānahū wa taʻālā.
5. Senantiasa menjalankan salat, amar ma’rūf nahī munkar, dan bersabar
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan
hadis Nabi sebagai berikut.
1. Selalu berbakti kepada orang tua terutama ketika mereka masih hidup, jika
sudah tiadapun kita harus senantiasa mendo’akan mereka.
2. Senantiasa berbakti kepada kedua orang tua karena nilai kebaikannya di sisi
Allah subḥānahū wa taʻālā disejajarkan dengan jihad.
TERIMA KASIH
WASSALAMMU’ALAIKUM WR WB