Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum, WR.WB
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan beribu bahkan berjuta kenikmatan kepada
kita, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam baginda Nabi Besar
Muhammad Saw, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya amin yarobbal ‘alamin. Berkat
nikmat, berkah serta ridho Allah SWT akhirnya kami berhasil mennyusun makalah yang berjudul
”Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua” yang diajukan untuk memenuhi salah asatu tugas mata
kuliah di AKPER KESDAM VI/MLW . Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, makalah ini juga
bertujuan berbagi ilmu kepada seluruh mahasiswa program Studi Diploma-III keperawatan khususnya
dan umumnya kepada seluruh muslimin dan muslimat. Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah dengan sekuat tenaga membantu kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini. Sebagai sarana perbaikan dikemudian hari, maka kami mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi tercapainya waladun
solihun yang benar – benar berbakti terhadap orangtua mereka. Amin.
Wassaamualaikum, WR.Wb
Penyusun
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………...3
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………..3
B. BATAS MASALAH………………………………………………………………………....3
C. TUJUAN……………………………………………………………………………………..3
A. SIMPULAN………………………………………………………………………………….14
B. SARAN………………………………………………………………………………………15
”Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Mengucapkan
kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apa lagi mengucapkan kata-kata atau
memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Qs 17 (Al Isra’) : 24.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil."
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
Qs 37 (Ash Shaffat) :102
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk
mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. (HR. Al-
Bukhari).
Adapun contoh ketaatan anak kepada orang tuanya dapat diwujudkan dalam bentuk:
a. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan makan.
b. Apabila orang tua butuh dilayani maka anak waji melayani.
c. Apabila orang tua membutuhkan pakaian maka anak wajib membelikannya.
d. Jika anak dipanggil maka wajib segera datang.
e. Perintah apapun asal bukan maksiat maka wajib dilaksanakan.
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “…dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan
bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
Qs 29 (Al ‘Ankabuut) : 8
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah
kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Qs 31 (Lukman) :14.
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
Qs 17 (Al Isra’) : 24
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil."”
13. Memelihara Orangtua
Ayat Al Qur’an yang membahas tentang hal ini dapat anda jumpai dalam Al Israa’ ayat 23
dan Al Ahqaaf ayat 15.
Qs 17 (Al Isra’) : 23
”Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia
telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri."”
B. KETIKA ORANGTUA TELAH MENINGGAL
Ada suatu dialog di zaman Rasulullah. Seorang sahabat menemui Rasulullah dan
menyatakan penyesalannya bahwa selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik
kepada bapak-ibunya. Ia sekarang menyesal karena merasa sudah tertutup baginya untuk berbuat
baik kepada bapak-ibunya. Mendengar keluhan itu Rasulullah menyatakan bahwa berbuat baik
kepada kedua orangtua ada dua macam, yaitu ketika mereka masih hidup dan ketika mereka sudah
meninggal dunia.
Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau
berbakti kepada orang tuanya, yaitu:
1. mendoakan keduanya,
2. menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua,
3. melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, dan
4. jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Uraian lebih rinci adalah seperti uraian di
bawah ini :
a. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya