Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum, WR.WB
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan beribu bahkan berjuta kenikmatan kepada
kita, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam baginda Nabi Besar
Muhammad Saw, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya amin yarobbal ‘alamin. Berkat
nikmat, berkah serta ridho Allah SWT akhirnya kami berhasil mennyusun makalah yang berjudul
”Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua” yang diajukan untuk memenuhi salah asatu tugas mata
kuliah di AKPER KESDAM VI/MLW . Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, makalah ini juga
bertujuan berbagi ilmu kepada seluruh mahasiswa program Studi Diploma-III keperawatan khususnya
dan umumnya kepada seluruh muslimin dan muslimat. Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah dengan sekuat tenaga membantu kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini. Sebagai sarana perbaikan dikemudian hari, maka kami mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi tercapainya waladun
solihun yang benar – benar berbakti terhadap orangtua mereka. Amin.
Wassaamualaikum, WR.Wb

Banjarmasin, 25 September 2016

Penyusun

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 1


DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………...3

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………..3

B. BATAS MASALAH………………………………………………………………………....3

C. TUJUAN……………………………………………………………………………………..3

BAB II TANGGUNG JAWAB/KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ORANG TUA......................4

A. KETIKA ORANG TUA MASIH HIDUP…………………………………………………...4

B. KETIKA ORANG TUA MASIH MENINGGAL…………………………………………...10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………13

A. SIMPULAN………………………………………………………………………………….14

B. SARAN………………………………………………………………………………………15

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 2


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak atau putera yang berbakti terhadap orangtua merupakan dambaan setiap orang tua. Anak
yang shaleh serta shalehah yang mendo’akan orang tuanya merupakan amalan dan tabung pahala yang
tidak akan henti-hentinya mengalir kekubur orang tua. Hal inilah yang disabdakan oleh rasulallah
dalam sabdanya yang berarti : ”3 perkara yang amalnya tidak akan terputus yakni, ilmu yang
bermanfaat, amal jariyah, serta anak yang shaleh yang mendo’akan kepada orangtuanya”. 3 hal inilah
yang merupakan penghubung amal yang terus menerus mengalir kepada orang yang telah meninggal
dunia. Banyak sekali hal atau kewajiban anak terhadap orang tua mereka yang memang seharusnya
dilakukan anak terhadap orang tua. Hal inilah yang menjadi acuan kita sebgai seorang anak yang
terlahir dari seorang ibu yang memang sudah seharusnya ta’at serta patuh akan apa yang diperintahkan
oleh orang tua.
B. Batasan Masalah
Makalah ini hanya mengulas mengenai berbagai tanggung jawab/kewajiban yang harus
dilakukan anak terhadap orang tua mereka ketika orang tua mereka masih hidup, serta ketika mereka
sudah meninggal dunia.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar seluruh muslimin dan muslimat senantiasa memenuhi berbagai tanggung
jawab/kewajiban yang memang seharusnya dilakukan anak terhadap orangtua.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menerapkan kewajiban mereka terhadap orangtua mereka
masing – masing.

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 3


BAB II
TANGGUNG JAWAB/KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ORANGTUA
Islam mengatur semua sendi-sendi kehidupan di dunia ini, agar manusia selamat di dunia dan di
akhirat. Suatu karunia yang tak terhingga bahwa Allah berkenan menurunkan pedoman hidup bagi
manusia, agar mereka mendapatkan kebahagiaan sejati. Alangkah ruginya jika kita tidak mentaatinya.
Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana seorang anak seharusnya bersikap kepada kedua orang
tuanya.

A. KETIKA ORANGTUA MASIH HIDUP


1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.
Menaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap muslim, sedang mendurhakai
keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk
menyekutukan Allah Ta’ala (berbuat syirik) atau bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta’ala
berfirman. Artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ….” (QS.Luqman: 15).
Ta’at kepada orang tua : Qs 17 (Al Isra’) : 23

”Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Mengucapkan
kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apa lagi mengucapkan kata-kata atau
memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Qs 17 (Al Isra’) : 24.

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil."

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 4


Qs 31 (Luqman) :15

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
Qs 37 (Ash Shaffat) :102

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk
mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. (HR. Al-
Bukhari).
Adapun contoh ketaatan anak kepada orang tuanya dapat diwujudkan dalam bentuk:
a. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan makan.
b. Apabila orang tua butuh dilayani maka anak waji melayani.
c. Apabila orang tua membutuhkan pakaian maka anak wajib membelikannya.
d. Jika anak dipanggil maka wajib segera datang.
e. Perintah apapun asal bukan maksiat maka wajib dilaksanakan.
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “…dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 5


penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 23-24).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh merugi, sungguh merugi, dan
sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua orangtuanya yang sudah renta atau salah
seorang dari mereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.” (HR.
Muslim).
Qs 2 (Al Baqarah) : 83

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan
bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
Qs 29 (Al ‘Ankabuut) : 8

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah
kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Qs 31 (Lukman) :14.

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 6


“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Ku-lah kembalimu.”
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Wujud lain sebagai pernyataan anak berbakti dan merendahkan diri kepada orangtuanya
adalah:
a. Jangan memanggil orang tua dengan namanya.
b. Apabila berjalan tidak boleh mendahului orang tua (jika berjalan bersama).
c. Anak wajib ridho terhadap sesuatu yang terjadi / yang ada pada dirinya .
“Sesuatu yang membuat kita senang beritahukan kepada orang tua agar senang, tetapi
jika sesuatu membuat kita sedih jangan diberitahukan pada orang tua.”
3. Berbicara lemah lembut di hadapan mereka
Bergaul dengan orang tua dengan cara yang baik, antara lain adalah dengan berbicara
yang lemah lembut kepada keduanya. Tawadlu (rendah hati) kepada keduanya merupakan
suatu hal yang wajib bagi anak.
4. Menyediakan makanan untuk mereka
Hal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika hal tersebut
merupakan hasil jerih payah sendiri. Lebih-lebih jika kondisi keduanya sudah renta. sudah
seyogyanya, mereka disediakan makanan dan minuman yang terbaik dan lebih mendahulukan
mereka berdua dari pada dirinya, anaknya dan istrinya.
5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.
Izin kepada orangtua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan (kewajibannya untuk
dirinya). Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya,
“Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, “Apakah kamu
masih mempunyai kedua orangtua?” Laki-laki tersebut menjawab, “Masih”. Beliau bersabda,
“Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim),
6. Memberikan nafkah kepada orangtua
Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat
15 dan Ar Rum ayat 38. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada
seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu
Dawud, dan Ibnu Majah).
Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang
menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik
kepadanya.
Qs 2 (Al Baqarah) :215

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 7


“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
azorang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja
kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”
7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.
Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridha dengan berbuat baik kepada
orang-orang yang mereka cintai. Yaitu dengan memuliakan mereka, menyambung tali
silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka, dan lain
sebagainya.
8. Memenuhi sumpah/Nazar kedua orang tua
Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak
terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya
karena hal itu termasuk hak mereka.
9. Tidak Mencaci maki kedua orangtua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang
mencaci maki orangtuanya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa ada orang yang
mencaci maki orangtuanya?” Beliau menjawab, “ Ada ! Dia mencaci maki ayah orang lain
kemudian orang tersebut membalas mencaci maki orang tuanya. Dia mencaci maki ibu orang
lain lalu orang itu membalas mencaci maki ibunya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Terkadang perbuatan tersebut tidak dirasakan oleh seorang anak, dan dilakukan dengan
bergurau padahal hal ini merupakan perbuatan dosa besar.
10. Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang
paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu
bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu
kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. “Lalu siapa lagi?”
Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih
didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan
syari’at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 8


Maksud “lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu” dalam hadits tersebut adalah
bersikap lebih halus dan lembut kepada ibu daripada ayah. Sebagian Ulama salaf berkata,
“Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk dipenuhi.”
11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di
dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik
mereka, di antara amal mereka, “ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang
tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan”.
12. Mendoakan kedua orang tua
Ayat Al Qur’an yang membahas tentang kewajiban anak mendoakan keduanya adalah
Ibrahim ayat 41, dan Al Israa’ ayat 24.
Qs 14 (Ibrahim) : 41

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
Qs 17 (Al Isra’) : 24

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil."”
13. Memelihara Orangtua
Ayat Al Qur’an yang membahas tentang hal ini dapat anda jumpai dalam Al Israa’ ayat 23
dan Al Ahqaaf ayat 15.
Qs 17 (Al Isra’) : 23

”Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 9


maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.”
Qs 46 (Al Ahqaaf) :15

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia
telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri."”
B. KETIKA ORANGTUA TELAH MENINGGAL
Ada suatu dialog di zaman Rasulullah. Seorang sahabat menemui Rasulullah dan
menyatakan penyesalannya bahwa selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik
kepada bapak-ibunya. Ia sekarang menyesal karena merasa sudah tertutup baginya untuk berbuat
baik kepada bapak-ibunya. Mendengar keluhan itu Rasulullah menyatakan bahwa berbuat baik
kepada kedua orangtua ada dua macam, yaitu ketika mereka masih hidup dan ketika mereka sudah
meninggal dunia.
Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau
berbakti kepada orang tuanya, yaitu:
1. mendoakan keduanya,
2. menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua,
3. melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, dan
4. jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Uraian lebih rinci adalah seperti uraian di
bawah ini :
a. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 10


karena hal ini merupakan bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya. Menguburkan
jenazah orang muslim harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Mungkin kita dapat
menundanya untuk waktu yang tidak terlalu lama.
b. Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka berdua
karena merekalah orang yang paling utama untuk didoakan agar Allah Ta’ala mengampuni
dosa-dosa mereka dan menerima amal baik mereka.
c. Menunaikan janji dan wasiat.
kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup mereka yang sesuai dengan syariat,
dan melanjutkan amal-amal baik yang pernah mereka kerjakan selama hidup mereka.
Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut
dilanjutkan.
d. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang
terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman
ayahnya setelah ayahnya meninggal”. (HR. Muslim)
e. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung
silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan
saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal”. (HR. Ibnu Hibban).
f. Mendoakan kedua orangtua
Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya ketika seorang hamba
meninggal dunia maka putuslah segala amalnya kecuali:
- ilmu yang bermanfaat,
- amal jariyah,
- anak sholeh yang mendoakan keduanya.
Pengertian anak dalam hadist ini bukan sekadar anak kandung, tetapi juga anak tiri, anak
angkat, atau anak muslim. Jadi bagi mereka yang tidak ada mempunyai anak kandung tidak
usah khawatir. Agar anak itu mendoakan orangtua baik ketika hidup maupun sudah
meninggal, maka tentu saja orangtua harus menunaikan kewajibannya sebagai orangtua.
Bukankah ketika kita berdoa, kita diajarkan untuk mendoakan diri sendiri, orangtua dan
kaum muslimin.
g. Membayarkan hutang-hutang keduanya
Hutang adalah salah satu hal yang harus segera ditunaikan ketika kita mampu
membayarkan. Tidak boleh ditunda-tunda. Oleh sebab itu, jika kita mengetahui orangtua
kita meninggalkan hutang segera kita melunasinya jika kita mampu.

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 11


Ada dua perbuatan yang negatif yang akan segera dibalas oleh Allah di dunia. Salah satu
diantaranya adalah durhaka kepada kedua orangtua. Agar kita terhindar dari perbuatan itu maka
ada baiknya kita memahami bentuk-bentuk durhaka kepada orangtua.
Diantara bentuk bentuk durhaka (uquq) adalah :
1) Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan) ataupun perbuatan
yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
2) Berkata ‘ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
3) Membentak atau menghardik orang tua.
4) Melaknak dan mencaci kedua orang tua.
5) Bakhil (pelit) tidak mengurusi orang tuanya.
bahkan lebih mementingkan yang lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya
sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
6) Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua,
merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, kolot, dll.
7) Menyuruh orang tuah
8) Menyebutkan kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik
orang tua.
9) Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah misalnya, alat musik, menghisap rokok, dll.j
10) Mendahulukan taat kepada istri daripada orang tua.
Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya
na’udzubillah.
11) Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu denga
keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya meningkat. Tidak
diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amatt ercela, bahkan termasuk
kedurhakaan yang keji dan nista. Sebab-sebab anak durhaka kepada orang tua adalah :
 Karena kebodohan
 Jeleknya pendidikan orang tua dalam mendidik anak
 Paradok, orang tua menyuruh anak berbuat baik tapi orang tua tidak berbuat
 Bapak dan ibunya dahulu pernah durhaka kepada orang tua sehingga dibalas oleh
anaknya
 Orang tua tidak membantu anak dalam berbuat kebajikan
 Jeleknya akhlak istri

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 12


BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kewajiban anak terhadap orangtuanya antaralain mencakup 2 aspek :
- ketika orang tua masih hidup
- ketika orang tua telah meninggal dunia
adapun kewajiban anak terhadap orangtua ketika orangtuanya masih hidup antara lain adalah
1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua.
3. Berbicara lemah lembut di hadapan mereka.
4. Menyediakan makanan untuk mereka.
5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.
6. Memberikan nafkah kepada orangtua
7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.
8. Memenuhi sumpah/Nazar kedua orangtua
9. Tidak Mencaci maki kedua orangtua
10. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah
11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.
12. Mendoakan kedua orang tua
13. Memelihara Orangtua.
Adapun kewajiban anak terhadap orang tua mereka ketika orang tuanya telah meninggal dunia adalah
sebagai berikut;
1. Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau berbakti
kepada orang tuanya, yaitu:
1) mendoakan keduanya,
2) menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua,
3) melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, dan
4) jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Uraian lebih rinci adalah seperti
uraian di bawah ini.
a) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya
b) Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka
c) Menunaikan janji dan wasiat
d) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua
e) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah
f) Mendoakan kedua orangtua
g) Membayarkan hutang-hutang keduanya

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 13


B. SARAN
Demi perbaikan mutu pembuatan makalah dikemudian hari maka kami berharap berbagai kritik
serta saran dari seluruh pembaca yang bersifat membangun.

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 14


DAFTAR PUSTAKA
 Makarim Weblog Rahmat Blog: http://blog.re.or.id
 http://www.google.co.id

TANGGUNG JAWAB ANAK TERHADAP ORANG TUA HAL 15

Anda mungkin juga menyukai