Anda di halaman 1dari 14

QS.

LUQMAN 13-14
Ajun Tri Sasongko (03)
XII MIPA 7
QS. LUQMAN AYAT 13

‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ ۖ إِ َّن‬ ُ ‫َوإِ ْذ قَا َل لُ ْق َم‬


َّ َ‫ان اِل ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَا بُن‬
‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬ َ ْ‫ال ِّشر‬
Artinya :
Terjemah Arti: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
QS. LUQMAN AYAT 13

Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi


Kandungan)
1. Ingatlah (wahai Rasul) nasihat Luqman kepada putranya saat dia
menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan sesuatu
dengan Allah, karena dengan itu kamu menzhalimi dirimu, sesungguhnya
syirik benar-benar perbuatan dosa yang paling besar dan paling buruk.”
(Tafsir al-Muyassar)
QS. LUQMAN AYAT 13

2. Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Lukman berkata kepada anaknya, dan


dia menginginkan anaknya mendapat kebaikan dan menghindarkannya
dari keburukan, "Wahai anakku! ‫ـ‬anganlah engkau menyembah bersama
Allah makhluk selain-Nya, sesungguhnya menyembah sesembahan lain
selain Allah adalah kezaliman yang besar terhadap jiwa dengan
melakukan dosa terbesar yang mengakibatkan kekal di dalam Neraka.”
(Tafsir al-Mukhtashar)
QS. LUQMAN AYAT 13

3. Wahai Nabi, ingatlah ketika Luqman menasehati puteranya: “Wahai


puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan apapun
itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar. Dzalim
adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Adapun syirik adalah
menyamakan Dzat Tuhan Pencipta yang Maha Memberi kenikmatan
dengan makhluk yang tidak mampu memberi kenikmatan, bahkan tidak
bisa berbuat apa-apa. (Tafsir al-Wajiz)
QS. LUQMAN AYAT 13
4. ‫َوإِ ْذ َ َقــاــلُ ل ْقـ ٰم ُن اِل ْبنِِۦهـ َوهُ َو يَ ِعـظُ ُۥهـ‬ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya) Lukman menyampaikan kepada
anaknya nasehat-nasehat yang mengajak kepada ketauhidan, adab-adab yang baik,
ِ ‫بـــهلل ۖ ِ َّإـن لاــ ِّشرْ َك َ ل ـظُ ْل ٌمـ َع‬
dan melarangnya dari kesyirikan.‫ظي ٌمـ‬ ‫“( ٰ بُيــنَ َّى اَل ُ ْش‬Hai
ِ‫تـــ ِر ْك ِ اــ‬
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”) Bahkan itu adalah kezaliman
yang paling besar, sebab kezaliman adalah menyelewengkan suatu hak dari
pemiliknya, dan hak ibadah adalah milik Allah semata, tidak ada yang berhak selain-
Nya, sebab semua makhluk adalah makhluk-Nya dan segala urusan adalah urusan-
Nya, sehingga menjadikan ibadah untuk selainnya merupakan pemberian hak kepada
yang tidak berhak, maka itu menjadi kezaliman yang paling besar, meski tidak ada
orang yang mampu memberi-Nya mudharat sedikitpun dan Dia Maha Kaya dan
Maha Terpuji. (Zubdatut Tafsir)
QS. LUQMAN AYAT 14

‫صالُهُ ِفي َعا َمي ِْن‬ َ ‫ان بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ أُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َو ِف‬
َ ‫ص ْينَا اإْل ِ ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ي ْال َم‬ َ ‫أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوا ِل َد ْي‬
َّ َ‫ك إِل‬
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.
QS. LUQMAN AYAT 14

Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi


Kandungan)
1. Dan Kami memerintahkan manusia agar berbakti dan berbuat baik
kepada bapak ibunya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah di atas
kelemahan, mengandungnya dan menyapihnya setelah menyusuinya selama
dua tahun. Kami berfirman kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah
kemudian berterima kasihlah kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaKu-
lah kalian akan kembali, lalu Aku akan membalas masing-masing sesuai
haknya.” (Tafsir al-Muyassar)
QS. LUQMAN AYAT 14
2. Dan Kami telah mewasiatkan kepada manusia agar menaati kedua orang
tuanya dan berbakti kepada keduanya dalam urusan yang bukan maksiat
terhadap Allah. Ibunya telah mengandungnya di dalam perutnya dengan
berbagai kesusahan yang terus menerus, kemudian menyapihnya dari
penyusuan setelah dua tahun. Dan Kami katakan kepadanya, “Bersyukurlah
kepada Allah atas kenikmatan yang telah Dia berikan kepadamu, kemudian
berterima kasihlah kepada kedua orang tuamu atas pendidikan dan perhatian
yang telah mereka berikan kepadamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kembali
kalian, kemudian masing-masing Aku beri balasan sesuai dengan haknya.
(Tafsir al-Mukhtashar)
QS. LUQMAN AYAT 14
3. Juga Kami perintahkan mereka para manusia untuk senantiasa berbakti dan
berbuat baik kepada kedua orang tua mereka. Bersyukur kepada Allah
berkaitan dengan ungkapan syukur kepada kedua orang tua. Perintah untuk
berbakti dan bersyukur kepada keduanya adalah bukti bahwa hak-hak orang
tua itu sangat besar. Ibu telah mengandung dengan sangat payah. Kemudian
menyapih anak-anak mereka ketika berumur dua tahun. Itu menunjukkan
bahwa waktu menyusui adalah dua tahun. Kami mengilhamkan kepadanya
untuk bersyukur kepada-Ku, karena Aku adalah sumber segala nikmat. Juga
untuk bersyukur kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehidupan dan
telah mendidik mereka hingga datangnya hari kiamat (Tafsir al-Wajiz)
QS. LUQMAN AYAT 14
4. ‫بـــ ِل َد ْي ِهـ‬ ٰ ‫ص ْينَا ِإْلاــ‬
‫نس َن ِ ٰو‬ َّ ‫( َو َو‬Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya) Allah menyandingkan rasa syukur bagi kedua orangtua dengan rasa
syukur kepada Allah, dan ini menunjukkan bahwa hak kedua orangtua adalah salah satu hak
yang paling besar yang ditanggung oleh seorang anak.‫ح َملَ ْت ُهـ ُأـ ُّم ُۥهـ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن‬
َ (ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah) Yakni ibunya
mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin bertambah. Pendapat lain mengatakan
yang dimaksud dengan ayat ini adalah bahwa seorang perempuan adalah makhluk yang
lemah, kemudian bertambah lemah karena kehamilannya.‫فـــ َعـا َمي ِْن‬ ‫صلُ ُۥهـ ِ ى‬ ٰ ‫( َو ِف‬dan
menyapihnya dalam dua tahun) Yakni penyapihannya.‫( َ ِأـن اـ ْش ُكرْ ِ ل ـى َولِ ٰولِ َدي َْك‬Bersyukurlah kepada-
Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu) Ini merupakan isi dari wasiat Allah terhadap kedua
orangtua. ‫صي ُر‬ ‫(ِ َ َّلإــى ْل َم‬hanya kepada-Kulah kembalimu) Dan tidak kepada selain-Ku, maka
ِ ‫اــ‬
perhatikanlah apakah kamu telah menjalankan wasiat-Ku dengan sebenar-benarnya?
(Zubdatut Tafsir)
ASBABUL NUZUL QS. LUQMAN
AYAT 13-14
Surat Luqman adalah surat yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw. berhijrah ke
Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah. Demikian pendapat mayoritas ulama.
Dinamakannya surat dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat
dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya. Adapun sebab turunnya ayat 13-
14 para mufasir berpendapat bahwa ayat ini turun terhadap permasalahan Sa’ad bin Abi
Waqash. Tatkala dirinya memeluk Islam lalu ibunya mengatakan kepadanya,”Wahai
Sa’ad telah sampai informasi kepadaku bahwa engkau telah condong (kepada agama
Muhammad). Demi Allah Swt. aku tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin
yang berhembus, aku tidak akan makan dan minum hingga engkau mengingkari
Muhammad Saw. dan kembali kepada agamamu sebelumnya.” Sa’ad adalah anak lelaki
yang paling dicintainya. Tetapi Sa’ad enggan untuk itu. Dan ibunya menjalani itu semua
selama tiga hari dalam keadaan tidak makan, tidak pula minum serta tidak berteduh
sehingga Sa’ad pun mengkhawatirkannya.
ASBABUL NUZUL QS. LUQMAN
AYAT 13-14
Lalu Sa’ad datang menemui Nabi Muhammad Saw. dan mengadukan sikap ibunya
kepadanya maka turunlah ayat ini. Diriwayatkan pula oleh Abu Sa’ad bin Abu Bakar
al Ghazi berkata bahwa Muhammad bin Ahmad bin Hamdan telah berkata kepada
kami dan berkata bahwa Abu Ya’la telah memberitahu kami dan berkata bahwa Abu
Khutsaimah telah memberitahu kami dan berkata bahwa al Hasan bin Musa telah
memberitahu kami dan berkata bahwa Zuhair telah memberitahu kami dan berkata
bahwa Samak bin Harb telah memberitahu kami dan berkata bahwa Mus’ab bin
Sa’ad bin Abi Waqash dari ayahnya berkata, ”Ayat ini turun tentang diriku.” Lalu dia
berkata,” Ibu Sa’ad telah bersumpah untuk tidak berbicara selama-lamanya sehingga
dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya (Islam). Dia tidak makan dan minum. Ibu
berada dalam keadaan seperti itu selama tiga hari sehingga tampak kondisinya
menurun. Lalu turunlah firman Allah Swt.: ”Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya). (HR. Muslim dari Abu Khutsaimah).
Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai