Anda di halaman 1dari 18

Penafsiran tentang Pendidikan

Keluarga dalam QS. At-Tahrim Ayat


6 dan QS. Luqman Ayat 13-19

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Aswadi, M. Ag
Kelompok 10:
1. Nur Izzah (2231110057)
2. Rosydiyah Aini
(2231110068)
PEMBAHASAN:

Prinsip-prinsip Pendidikan
Ayat Tafsir yang berkaitan
01 dengan Pendidikan 02 Keluarga Menurut
Prespektif Al-Qur’an QS.
Keluarga QS. At-Tahrim
At-Tahrim Ayat 6 dan QS.
Ayat 6 dan QS. Luqman
Luqman Ayat 13-19
Ayat 13-19
Ayat Tafsir yang berkaitan dengan
Pendidikan Keluarga QS. At-Tahrim

01 Ayat 6 dan QS. Luqman Ayat 13-19


Adapun ayat-ayat tentang Pendidikan Keluarga diantaranya sebagai berikut: QS. At-tahrim ayat 6
dan QS. Luqman ayat 13-19

1. QS. At-Tahrim Ayat 6


‫ٰۤل‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُقْٓو ا َاْنُفَس ُك ْم َو َاْهِلْيُك ْم َناًر ا َّو ُقْو ُد َها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة َع َلْيَها َم ِٕىَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َد اٌد اَّل َيْع ُصْو َن َهّٰللا َم آ َاَم َر ُهْم َو َيْفَع ُلْو َن َم ا‬
‫ُيْؤ َم ُرْو َن‬

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras.
Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Tafsir:
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dengan mentaati perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya dari api neraka, yakni dari murka Allah yang menyebabkan kamu
diseret ke dalam neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ada manusia yang dibakar
dan ada manusia yang menjadi bahan bakar;
2. QS. Luqman Ayat 13

‫َو ِاْذ َقاَل ُلْقٰم ُن اِل ْبِنٖه َو ُهَو َيِع ُظٗه ٰي ُبَنَّي اَل ُتْش ِر ْك ِباِهّٰللۗ ِاَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ ْيٌم‬
Artinya:
“(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah
mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang
besar.”

Tafsir:
Dan diam ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia saat demi saat memberi pelajaran
kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan
ketauhilah bahwa sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar
karena telah memberikan martabat Sang mahaagung ke posisi yang hina.”
3. QS. Luqman Ayat 14

‫َو َو َّصْيَنا اِاْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِۚه َح َم َلْتُه ُاُّم ٗه َو ْهًنا َع ٰل ى َو ْهٍن َّو ِفَص اُلٗه ِفْي َع اَم ْيِن َاِن اْشُك ْر‬
‫ِلْي َو ِلَو اِلَد ْيَۗك ِاَلَّي اْلَم ِص ْيُر‬
Artinya:
“Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun)
(Wasiat Kami) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu)
kembali.”

Tafsir:
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama ibu.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya
kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Jika demikian, bersyukurlah
kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua
orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini. Hanya kepada Aku tempat
kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.
4. QS. Luqman Ayat 15

‫َو ِاْن َج اَهٰد َك َع ٰٓلى َاْن ُتْش ِر َك ِبْي َم ا َلْيَس َلَك ِبٖه ِع ْلٌم َف اَل ُتِط ْعُهَم ا َو َص اِح ْبُهَم ا ِفى الُّد ْنَيا َم ْع ُرْو ًفاۖ َّو اَّتِبْع َس ِبْيَل َم ْن‬
‫َاَناَب ِاَلَّۚي ُثَّم ِاَلَّي َم ْر ِج ُع ُك ْم َفُاَنِّبُئُك ْم ِب َم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلْو َن‬
Artinya:
“Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang
kamu tidak punya ilmu tentang itu, janganlah mematuhi keduanya, (tetapi)
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahu
kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.”

Tafsir:
Meski taat kepada kedua orang tua berada pada posisi setara dengan menyembah
Allah, ia tidak bersifat mutlak. Jika keduanya atau salah satunya memaksamu secara
sungguh-sungguh untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu, terlebih jika engkau tahu besarnya dosa syirik,
maka janganlah engkau menaati keduanya.
5. QS. Luqman Ayat 16

‫يبني ِاَّنَهٓا ِاْن َتُك ِم ْثَقاَل َح َّبٍة ِّم ْن َخْر َد ٍل َفَتُك ْن ِفْي َص ْخ َر ٍة َاْو ِفى الَّسٰم ٰو ِت َاْو ِفى اَاْلْر ِض َيْأِت ِبَها ُهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َلِط ْيٌف َخ ِبْيٌر‬
Artinya:
“(Luqman berkata,) “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan
berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi
balasan). Sesungguhnya Allah Maha Lembut) lagi Maha Teliti.”

Tafsir:
Lukman melanjutkan nasihatnya, “Wahai anakku! Sungguh, jika ada suatu perbuatan yang sangat
kecil dan tersembunyi, layaknya benda yang bobotnya hanya seberat biji sawi dan berada dalam batu
atau berada di langit atau di perut bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya
Allah Mahahalus, Mahateliti. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, betapa pun kecil dan halus.
6. QS. Luqman Ayat 17

‫َۗك ٰذ‬ ‫ٰل‬ ‫ٰل ْأ‬


‫ٰي ُبَنَّي َاِقِم الَّص وَة َو ُم ْر ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو اْنَه َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو اْص ِبْر َع ى َم ٓا َاَص اَب ِاَّن ِلَك ِم ْن َع ْز ِم اُاْلُم ْو ِر‬
Artinya:
“Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan
cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan.

Tafsir:
Wahai anakku! Laksanakanlah salat secara sempurna dan konsisten, jangan sekali pun
engkau meninggalkannya, dan suruhlah manusia berbuat yang makruf, yakni sesuatu
yang dinilai baik oleh masyarakat dan tidak bertentangan dengan syariat, dan cegahlah
mereka dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu sebab hal itu
tidak lepas dari kehendak-Nya dan bisa jadi menaikkan derajat keimananmu.
7. QS. Luqman Ayat 18

‫َو اَل ُتَص ِّع ْر َخ َّد َك ِللَّناِس َو اَل َتْم ِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ٍۚر‬
Artinya:
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat
membanggakan diri.”

Tafsir:
Dan janganlah kamu sombong. Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan
janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa
pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-
orang yang sombong lagi membanggakan diri.
8. QS. Luqman Ayat 19

‫َۗك‬
‫َو اْقِص ْد ِفْي َم ْش ِيَك َو اْغ ُضْض ِم ْن َص ْو ِت ِاَّن َاْنَك َر اَاْلْص َو اِت َلَص ْو ُت اْلَحِم ْيِر‬
Artinya:
“Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Tafsir:
Dan jika engkau melangkahkan kakimu, sederhanakanlah dalam berjalan,
jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Dan lunakkanlah suaramu ketika
sedang berbicara agar tidak terdengar kasar seperti suara keledai, karena
sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Prinsip-prinsip Pendidikan
Keluarga Menurut Prespektif Al-

02 Qur’an QS. At-Tahrim Ayat 6 dan


QS. Luqman Ayat 13-19
Pendidikan keluarga dalam Islam, menurut Al-Quran, mencakup sejumlah prinsip
utama yang membentuk dasar pendidikan anak-anak dan hubungan antara anggota
keluarga. Berikut adalah beberapa prinsip pendidikan keluarga menurut Al-Quran:

1. Pendidikan Moral dan Etika: Al-Quran mengajarkan nilai-nilai moral dan


etika yang harus diterapkan dalam pendidikan keluarga, seperti kejujuran,
kesabaran, dan bertanggung jawab. (QS. At-Tahrim, 66:6)

2. Syukur kepada Allah: Prinsip yang terkandung di dalam ayat ini adalah
larangan terhadap perbuatan syirik, yaitu mempersekutukan Allah dengan yang
lain. Luqman memberikan nasihat kepada anaknya untuk menjauhi kesalahan
ini, karena mempersekutukan Allah dianggap sebagai dosa besar dalam ajaran
Islam. Prinsip ini menekankan pentingnya memelihara keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu atau
siapapun. (QS. Luqman, 31:13)
3. Ketaatan kepada Allah:
Pendidikan keluarga dalam Islam dimulai dengan mengajarkan
ketaatan kepada Allah. Keluarga diajak untuk hidup sesuai dengan
ajaran agama dan melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
(QS. Luqman, 31:14)

4. Moral dan Etika:


Prinsip yang terkandung dalam ayat ini mencakup penolakan
terhadap perintah orang tua yang mengajak kepada perbuatan syirik
atau yang bertentangan dengan ajaran tauhid (keesaan Allah).
Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk tetap setia pada
keimanan kepada Allah dan menolak segala bentuk kesyirikan.
Selain itu, prinsip ini menekankan pentingnya berlaku baik terhadap
kedua orang tua, meskipun dalam hal-hal keagamaan tetap teguh
pada prinsip tauhid. Keseluruhan pesan dalam ayat ini juga
mengajarkan bahwa akhirnya, setiap individu akan kembali kepada
Allah untuk pertanggungjawaban atas perbuatannya. (QS. Luqman,
31:15)
5. Bersyukur kepada Allah: Prinsip yang terkandung dalam ayat ini adalah
mengajarkan tentang kehalusan dan kebijaksanaan Allah dalam mengatur segala
sesuatu. Luqman memberi pemahaman kepada anaknya bahwa tidak ada yang
terlalu kecil atau tersembunyi di dunia ini yang luput dari perhatian dan
kekuasaan Allah. Prinsipnya adalah mengakui kebesaran dan kebijaksanaan Allah
dalam mengatur setiap aspek kehidupan, sekecil apa pun itu, dan bersyukur
kepada-Nya. (QS. Luqman, 31:16)

6. Ketaqwaan kepada Allah: Prinsip yang terkandung dalam ayat ini mencakup
aspek ibadah, etika sosial, moralitas, ketahanan dalam menghadapi kesulitan, dan
kesadaran akan kewajiban-kewajiban agama. (QS. Luqman, 31:17)
7. Bersyukur kepada Allah:
Prinsip dalam ayat ini menekankan pentingnya
sikap tawadhu', terbuka, dan menghindari sikap
angkuh dalam hubungan dengan sesama manusia.
(QS. Luqman, 31:18)

8. Pengetahuan Allah yang meliputi segala


sesuatu:
Ayat ini terus memperkuat prinsip-prinsip moral
dan spiritual dalam membimbing individu untuk
hidup sesuai dengan ajaran Islam. (QS. Luqman,
31:19)
KESIMPULAN
Dari dua surat diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Al-Qur'an mendorong
manusia untuk senantiasa Bersyukur kepada Allah, Taat kepada Allah, Taqwa kepada
Allah, mengajarkan nilai-nilai Moral dan Etika, dan Pengetahuan Allah yang meliputi
segala sesuatu. Dengan demikian, Pendidikan keluarga dalam Islam mencakup aspek-
aspek spiritual, moral, dan sosial untuk membimbing anggota keluarga dalam menjalani
kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan keluarga dalam Islam tidak hanya
terbatas pada aspek formal, tetapi juga mencakup pengajaran nilai-nilai Islam, tata cara
beribadah, dan norma-norma etika yang Islami.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai