D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK V
1. ALVITA VANIA
2. FAWWASTARI AQILLA
3. LESTARI PRANATA
4. JESSY OKTORA KARAMOY
A. Biografi Luqman Al-Hakim
Luqman al-hakim bukanlah nabi ataupun rasul, tetapi namanya abadi dalam Al
Quran. Luqman Al Hakim terkenal sebagai orang yang sangat bijaksana, hingga
kisah keteladanannya tertuang dalam surat Luqman ayat 12-19. Sosok Luqman
dalam Al Quran digambarkan sebagai ahli hikmah, yang nasihatnya menjadi
acuan umat dalam mendidik keluarga. Selain dikenal sebagai seorang yang
memiliki jiwa mulia, ia juga terkenal dengan ucapan-ucapanya yang penuh
hikmah. Beberapa diantaranya dimuat didalam Al-Qur’an. Al-Hakimm yang
disematkan dibelakang namanya memiliki arti ahli hikmah. Beliau terkenal karna
nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Surah ini turun sebelum Nabi Muhammad
SAW. Berhijrah ke madinah. Sehingga termasuk surah Makkiyah. Luqman adalah
seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya.
Menurut Ayauqi Abu Khalil, Luqman adalah putra dari bibi Nabi Ayub.
Menurut Ibnu Jarir, Luqman Al Hakim bekerja sebagai tukang kayu yang berasal
dari Habsy (Ethiopia). Sedangkan menurut Ibnu Abbas, Luqman adalah seorang
budak dan penggembala yang dimerdekakan oleh majikannya. Ada pula yang
menyebut Luqman Al Hakim berasal dari keturunan ayah Nabi Ibrahim, yang
pernah menjadi budak Bani Israel. Setelah dimerdekakan, Luqman tinggal di Kota
Ramallah, dekat Baitul Maqdis (Palestina). Riwayat lain menyebut Luqman
adalah seorang hakim pada zaman Nabi Daud. Terkait nama aslinya, Ibnu Katsir
berpendapat bahwa nama panjang Luqman adalah Luqman bin Unaqa bin Sadun.
Ketahuilah bahwa syukur merupakan salah satu sifat dari sifat-sifat Allah yang
husna. Yaitu Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh hamba-Nya, tanpa luput satu orang pun dan tanpa terlewat satu
amalan pun. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy Syura: 23)
Seorang ahli tafsir, Imam Abu Jarir Ath Thabari, menafsirkan ayat ini dengan
riwayat dari Qatadah: “Ghafur artinya Allah Maha Pengampun terhadap dosa,
dan Syakur artinya Maha Pembalas Kebaikan sehingga Allah lipat-gandakan
ganjarannya”
D. Asbabun Nuzul Surah Luqman Ayat 13-14
Asbabun nuzul Surat Luqman membincang berbagai aspek kehidupan.
Asbabun nuzul Surat Luqman ayat 13-14 berkaitan dengan pendidikan anak. Adapun
asbabun nuzul Surat Luqman ayat 13 tentang pendidikan tauhid sejak dini. Asbabun
nuzul Surat Luqman mengajarkan kepada umat Islam materi-materi pendidikan yang
harus diajarkan kepada anak-anaknya. Nilai ketuhanan merupakan materi utama yang
harus ditanamkan dalam diri seorang anak sejak kecil. Surat Luqman tergolong surat
makkiyyah. Jumhur ulama berpendapat bahwa Surat Luqman turun sebelum
hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Menurut para mufassir, asbabun nuzul Surat Luqman ayat 13-14 berhubungan
dengan kisah Sa'ad bin Abi Waqash. Pada waktu itu, sahabat Sa'ad bin Abi Waqash
telah memeluk agama Islam. Namun, sikap beliau tersebut mendapat penolakan dari
ibunya. "Wahai Sa'ad. Demi Allah, saya tidak akan menerima makanan atau
minuman dari kamu, sebelum kamu kembali pada agamamu yang dulu." Begitulah
tanggapan orangtua Sa'ad bin Abi Waqash ketika mendengar kabar putranya
mengimani agama Muhammad. Sahabat Sa'ad bin Abi Waqash tetap kekeh dengan
pilihannya. Melihat sikapanya Sa'ad yang kekeh, Ibunda beliau benar-benar mogok
makan, minum dan bahkan tidak mau berteduh selama tiga hari. Sebagai putra
kesayangan, Sa'ad merasa khawatir dengan kondisi ibunya. Kemudian, sahabat Sa'ad
mengadukan prihal ibundanya kepada Rasulullah SAW. Lalu turunlah Surat al-
Baqarah ayat 13-14 berkaitan dengan Sa'ad bin Abi Waqash. Diriwiyatkan juga dari
Mus’ab bin Sa’ad bin Abi Waqash dari ayahnya. Ayahnya berkata, ayat ini turun
berkaitan dengan diriku. Ia menceritakan, bahwa Ibu Sa'ad telah bersumpah tidak
berbicara selama-lamanya sehingga dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya (Islam).
Dia tidak makan dan minum. Ibu berada dalam keadaan seperti itu selama tiga hari
sehingga tampak kondisinya menurun. Lalu turunlah firman Allah Swt.: ”Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya). (HR.
Muslim dari Abu Khuzaimah).
Secara tegas, Allah SWT menceritakan nasihat-nasihat Luqman Hakim kepada
anaknya di dalam Surat al-Baqarah ayat 13-14. Nasihat Luqman pertama tentang
larangan mengekutukan Allah SWT. Dalam nasihatnya, Luqman mengajak ankanya
agar menyembah Allah SWT semata. Sebab, menyekutukan Allah merupakan
perbuatan zalim yang terbesar.