Anda di halaman 1dari 4

Persatuan dan kesatuan

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 2
Amelia Putri
Annisa Putri
Annisa Syam Gheno
Asdianto
Hamliah
Ihwan Taufiq
Muhammad Rezki Ramadhani
Rezky Awaliah Putri
Salsabila Ade Mulyani
Varesa Aprilia

H. Muhammad Nasir, S.Ag., M.A.


SMA NEGERI 1 PAREPARE
2023/2024
Penyebab dari kurangnya rasa persatuan dan toleransi saat ini

Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah
satunya adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa.
Kerukunan intern beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan
antar umat beragama dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis.
Ada penggalan sejarah kelam di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.
Karena keberagaman yang berbeda-beda ini, Indonesia membutuhkan sikap
toleransi agar persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa tetap terjaga.
Keberagaman yang dimiliki ini juga hendaknya saling melengkapi dan juga
membentuk sikap toleransi serta persatuan antar masyarakat. Jangan sampai
keberagaman ini mendatangkan ancaman-ancaman yang dapat menyebabkan
perpecahan di negeri ini. Oleh karena itu, sikap toleransi merupakan hal
terpenting untuk dijaga sehingga diperlukan penjagaan yang tepat guna
mencapai persatuan bangsa.
Pendapat dari kami mencermati kasus berikut
1. Persatuan dan toleransi sangat penting untuk dibina kembali di
lingkungan masyarakat agar berbagai masalah sosial dapat dihindari.
2. Rasa persatuan dan toleransi di lingkungan masyarakat yang sekarang
sangatlah kurang sehingga sangat penting untuk sama-sama mengajak
dan mengingatkan untuk saling menerapkan sikap persatuan dan
toleransi.
3. Permasalahan pudarnya persatuan dan rasa toleransi di kalangan
masyarakat menjadi masalah yang harus diatasi oleh semua elemen
masyarakat.
Akibat/Penyebab
Akibat-akibat :
1. Perpecahan bangsa
Salah satu dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan yaitu
perpecahan bangsa. Jika rakyat Indonesia tidak bersatu untuk melawan
penjajah, mungkin tidak akan terwujud kemerdekaan Indonesia seperti
yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
2. Terjadi konflik antar kelompok
Tidak adanya persatuan dan kesatuan juga menyebabkan konflik
antarkeompok. Merea akan lebih mementingkan golongan sendiri atau
suku masing-masing. Sebagai warga negara harus menjaga dan
mengamalkan sikap persatuan dan kesatuan di mana pun.
Adanya persatuan dan kesatuan menjadi alat memperkokoh keamanan
dan ketahanan negara dari ancaman baik dalam maupun luar negeri.
3. Melemahnya pertahanan dan keamanan
Tidak adanya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara juga akan berdampak pada melemahnya pertahanan dan
keamanan bangsa. Ketika rakyat tidak lagi bersatu malah bertikai sendiri,
maka serangan dari luar akan mudah masuk. Mereka tidak hanya masuk,
tapi juga akan memengaruhi rakyat.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai banyak perbedaan


mulai dari ras, agama, budaya dan lain lain. Oleh karena itu tanpa rasa
persatuan dan toleransi, kehancuran negara ini bukanlah hal yang mustahil.
Penyebab dari hilangnya rasa persatuan dan toleransi adalah:
1. Keberagaman masyarakat Indonesia
Tanpa adanya rasa persatuan dan toleransi, Keberagaman tersebut dapat
mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang memicu lepas
kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan, yang dapat
memicu terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa.
2. Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan Ekonomi
Kondisi ekonomi yang timpang bisa memperlemah persatuan dan kesatuan
bangsa. Jadi, apabila ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
serta hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi, bisa
menimbulkan ketidakpuasan hingga perpecahan. Ketidakpuasan tersebut
biasanya akan menimbulkan pertentangan antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat.
3. Munculnya Gejala Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan
budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Prinsip yang
satu ini lebih merujuk pada rasa bangga seorang individu atau kelompok
secara berlebihan.
Konflik antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor
agama, tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian
dikaitkan dengan agama. Jika kasus-kasus semacam di atas terus
berlangsung, dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama ini akan
rusak. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi itu perlu terus-
menerus dilakukan, teterutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan
yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk. Di samping upaya-upaya tersebut,
perlu dilakukan pula upaya-upaya pencegahan konflik antar umat
beragama.
Berikut adalah upaya-upaya penyelesainnya :
1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu
dengan yang lain.
2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha
mengenal lebih jauh antara satu dengan yang lain.
3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat
membawa misi kedamaian.

Anda mungkin juga menyukai