Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL

Faktor penghambat dapat menjadi suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara individu
maupun kelompok. Terciptanya suatu integrasi nasional juga bisa terhambat akibat beberapa hal.
Terlebih lagi dengan negara Indonesia mempunyai beragam perbedaan dan bentangan wilayah
yang sangat luas. Hal itu dapat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Berikut
adalah beberapa faktor penghambat integrasi nasional:
1. Masyarakat Indonesia beraneka ragam
Salah satu faktor penghambat integrasi nasional yang utama adalah beraneka masyarakat
Indonesia yang beragam, yang terdiri dari banyak kelompok suku, agama, ras, dan golongan
lainnya, sehingga dapat menghambat terbentuknya integrasi nasional. Bahkan tercatat ada ribuan
suku bangsa di Indonesia, yang menyebabkan integrasi nasional menjadi terhambat karena
sangat mencoloknya perbedaan yang ada.
2. Masyarakat Indonesia heterogen
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia sangatlah beragam dan terdapat faktor-
faktor kesukubangsaan pada masing-masing kebudayaan daerahnya, ras, bahasa daerah, agama
yang dianut dan sebagainya. Sehingga hal ini dapat menyebabakan adanya perbedaan pandangan
dan pola pikir yang jika tidak di temukan titik tengahnya maka akan dapat menjadi pemicu dari
timbulnya konflik yang pastinya hal ini tidak dapat mewujudkan integrasi nasional yang ingin
dicapai. Selain itu, hal tersebut dapat mencoreng nilai-nilai perjuangan dan tidak menghargai
perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Seperti contoh : kejahatan kemanusiaan, kejahatan
korporasi, kejahatan kerah putih, dll.
3. Wilayah Indonesia yang Luas
Indonesia adalah negara kepualaun yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan oleh
lautan luas. Hal ini dapat menjadi penghambat integrasi nasional. Dengan luas dan jarak wilayah
yang besar maka pastinya akan sangat sulit untuk dapat menghubungkan dan berkomunikasi satu
wilayah dengan lainnya. Akibatnya dapat menghambat kesatuan dan persatuan bangsa. Terlebih
lagi dengan adanya batasan dalam teknologi informasi dan komunikasi, maka bisa saja kondisi
suatu wilayah tidak dapat terpantau dengan baik dari wilayah pusat.
4. Paham Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah suatu sikap yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap bahwa kebudayanya lebih baik dari kebudayaan lainnnya dan menganggap rendah
budaya suku lain. Hal ini dapat mengancam persatuan bangsa dan menjadi ancaman integrasi
nasional. Kondisi ini dapat membuat integrasi nasional menjadi amat sulit untuk dicapai dan
pandangan akan hal ini relatif telah mendarah daging,
Dimana kemudian muncul anggapan suku A jelas lebih baik dari suku B padahal hal tersebut
sangatlah tidak benar. Justru hal ini dapat memunculkan konflik antar suku dan konflik antar
agama dan akibat konflik antar agama dalam masyarakat majemuk, ataupun penyebab konflik
sosial..
Maka dari itu, paham nasionalisme harus ditingkatkan dan disebarluaskan di seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia, bukan hanya diberikan melalui pendidikan saja, tetapi juga dalam
bentuk prakteknya khususnya untuk yang masih dasar.
5. Tidak Meratanya Pembangunan
Daerah di pulau Jawa dan Indonesia bagian barat cenderung lebih maju pembangunannya
daripada wilayah Indonesia timur, sehingga dapat menimbulkan rasa tidak puas sebagian pihak.
Pembangunan dalam suatu negara belum tentu rata, bahkan ada beberapa daerah atau wilayah
yang masih sangat jauh dari kata sejahtera atau makmur. Oleh karena itu, ketimpangan
pembangunan dapat menjadi penghambat terciptanya integrasi nasional dan membuat
masyarakat cenderung acuh dengan rasa persatuan nasional. Dimana masyarakat tersebut
menentang pemerintah. Hal itu kemudian bisa menimbulkan perpecahan antara pemerintah
dengan masyarakat tertentu.
Sebaiknya pemerintah berusaha memeratakan pembangunan yang ada, khususnya untuk daerah
yang tertinggal dan terluar guna mempersatukan dan mempererat hubungan antara pemerintah
dengan masyarakat.
6. Budaya Asli Mulai Tergerus
Hal ini terjadi akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang masuk yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak
langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara
lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet,
telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap). Dampaknya yaitu munculnya sikap
westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan/meniru gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai pancasila.
7. Masuknya Ancaman Luar
Adanya ancaman dan gangguan dari luar dapat mengancam persatuan dan keutuhan bangsa, baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Apalagi masyarakat dan bangsa Indonesia mudah di adu domba oleh isu isu yang belum pasti
kebenarannya maka akan semakin menegaskan bahwa hal tersebut menjadi faktor penyebab
terhambatnya integrasi nasional.
8. Ketimpangan social
Besarnya ketimpangan social dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan.
Adanya ketimpangan tersbeut menyebabkan masyarakat menjadi terpecah pecah atas status
sosial mereka. Sehingga kemudian muncul anggapan yang kaya akan semakin kaya dan yang
miskin akan bertambah dan semakin miskin juga.
9. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun
sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini.
Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang diperhatikan oleh
pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan
terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri
membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.
Tidak semua orang bisa memahami dan menghargai perbedaan yang ada. Mereka cenderung
sulit untuk diajak mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah keragaman bangsa.
Oleh sebab itu, setiap masyarakat perlu memahami arti toleransi dan semacamnya, khususnya di
Indonesia ini. Hal itu mengingat bahwa realita yang ada Indonesia mempunyai beragam agama
dan budaya. Setiap orang atau kelompok masyarakat mempunyai agama ataupun kebudayaan
yang berbeda-beda. Begitu pula mereka tidak bisa dipaksa dan tidak bisa di samakan mengenai
hal itu.

10. Kurangnya Toleransi


Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi
salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam
masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan
dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara
terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional
tidak akan pernah terwujud.
Kemajemukan yang dimiliki oleh Indonesia ditanggapi serius oleh pemerintah pusat dengan
adanya penetapan otonomi daerah. Pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah bukan
semata-mata untuk memajukan setiap wilayah yang ada di Indonesia, tetapi juga untuk menjaga
kemajemukan yang ada di daerah tersebut. Melalui otonomi daerah, fungsi pemerintah daerah
dalam pembangunan dan pengembangan potensi daerah menjadi lebih maksimal karena
pemerintah daerahlah yang lebih tahu bagaimana cara untuk memaksimalkan pembangunan dan
pengembangan potensi yang ada.
11. Kurangnya Kesadaran Diri
Salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional yaitu kurangnya kesadaran diri
sendiri. Masyarakat bersikap individualistis , egois dan bahkan tidak memperdulikan kondisi
yang ada di sekitarnya. Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan
nasional maupun orang lain. Mereka kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena
itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk
meningkatkan kesadaran diri masyarakat dan untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zonareferensi.com/faktor-pendukung-penghambat-integrasi-nasional/
https://www.google.com/amp/s/hukamnas.com/faktor-penghambat-integrasi-nasional/amp
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-
nasional/amp
https://thegorbalsla.com/integrasi-nasional/
https://www.haruspintar.com/faktor-penghambat-integrasi-nasional/

Anda mungkin juga menyukai