Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN KETAHAN PANGAN, BAHAN

INDUSTRI SERTA ENERGI BARU DAN


TERBARUKAN
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa,Karena berkat karuniaNya lah kami telah dapat menyelesaikan ini .kami tulis
Makalah ini berdasarkan hasil analisis yang kami lakukan dari berbagai sumber
bacaan dan Penelitian lainnya.
Makalah ini diberi Judul “Usaha Ketahanan Pangan, Peneydiaan Bahan
Industri dan Energi Baru Terbarukan” Dengan terselesainya penulisanMakalah
ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu guru bidang studi Yang
telah banyak - dan juga para pembaca.

Rantauprapat, November 2022


Penyusun,

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii     
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Potensi Geografis Indonesia Untuk Ketahanan Pangan.......................... 2
1. Defenisi Ketahanan Pangan................................................................ 2
2. Komponen Ketahanan Pangan............................................................ 3
3. Kebijakan Peningkatan Ketahanan Pangan......................................... 3
4. Pertanian Untuk Menunjang Ketahanan.............................................5
B. Potensi Geografis Indonesia Untuk Penyediaan Bahan Baku Industri... 6
1. Sumber Daya Alam Indonesia Untuk Menopang Kegiatan Industri... 6
2. Kendala Ketersediaan Bahan Baku..................................................... 8
C. Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia.................................. 8
1. Definisi Energi Baru dan Terbarukan................................................. 9
2. Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia........................................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun lama
kelamaan sumber daya tersebut akan habis. Penting bagi kita untuk
mengetahui pengertian ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru
dan terbarukan.
Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan
ketahanan pangan sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah
tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pengertian mengenai
ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu tersedianya pangan
yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan
setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan
suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan
yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi
pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Ketahanan Pangan?.
2. Apa Itu Bahan Industri?
3. Apa Itu Energi Baru Dan Terbarukan?.
4. Apa Masalah Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu ketahanan pangan.
2. Untuk mengetahui Apa itu bahan industri
3. Untuk mengetahui Apa itu energi baru dan terbarukan.
4. Untuk mengetahui Apa Masalah Ketahanan Pangan dan Ketahanan
Energi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Geografis Indonesia Untuk Ketahanan Pangan


Potensi geografis indonesia kaitannya dengan ketahanan pangan
adalah sangat mendukung dan berpotensi positif karena faktor yang
mempengaruhi ketahanan pangan adalah cuaca dan iklim, lahan, teknologi
dan infrastruktur. Secara geografis lahan dan iklim di Indonesia sudah sesuai
dengan kebutuhan dari sumber daya pangan.
1. Defenisi Ketahanan Pangan
Pengertian pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 adalah segala
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan perikanan, peternakan baik yang di oleh maupun
tidak di oleh yang di peruntukan sebagai makanan dan minuman bagi
konsumsi manusia.
Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan
ketahanan pangan sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap
rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pengertian
mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu
tersedianya pangan yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu
terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani
hidup yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai
kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya
memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan
pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya
lokal.

2
2. Komponen Ketahanan Pangan
Ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi
ketahanan pangan. Keempat komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan Pangan
b. Stabilitas Ketersediaan Pangan
c. Keterjangkauan terhadap Pangan
d. Kualitas Pangan

3. Kebijakan Peningkatan Ketahanan Pangan


Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak mampu
ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global. Maka
dari itu, ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan
mewujudkan pangan yang berdaulat (food sovereignty) dan mandiri (food
resilience).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto dalam acara Diskusi Ekonomi Berdikari Kompas dengan tema
“Ketahanan Pangan Kunci Hadapi Potensi Krisis Global”, Selasa (13/09),
mengatakan Pemerintah juga melakukan upaya mendorong ketahanan
pangan melalui berbagai bauran strategi dan kebijakan.
“Ketahanan pangan bukan hanya menjadi prioritas tapi juga
menjadi target kesejahteraan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat,
Pemerintah telah merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan
penguatan ketahanan pangan nasional,” kata Menko Airlangga secara
virtual.
Dari sisi pembiayaan, Pemerintah menyediakan bantuan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh pelaku sektor pertanian
dengan bunga yang hanya sebesar 3 persen hingga akhir tahun 2022.
Selain itu, plafon kredit KUR pada tahun 2022 juga ditingkatkan hingga
Rp373,17 triliun dan plafon KUR Mikro (tanpa agunan tambahan) yang
sebelumnya di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta, ditingkatkan menjadi di
atas Rp10 juta hingga Rp100 juta.

3
“Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar
Rp373,17 triliun pada tahun 2022 sehingga Pemerintah Daerah atau
Kementerian bisa menggunakan baik untuk pengadaan alsintan maupun
korporatisasi daripada pertanian,” ungkap Menko Airlangga.
Sedangkan dari aspek kelembagaan, upaya yang dilakukan
Pemerintah adalah dengan membentuk Badan Pangan Nasional melalui
penerbitan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021. Lembaga ini
diberikan kewenangan terkait pengelolaan cadangan pangan Pemerintah,
pelaksanaan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga, penguatan sistem
logistik pangan, pengentasan wilayah rentan rawan pangan,
pengembangan penganekaragaman pangan dan pengembangan potensi
pangan lokal.
Untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP), telah
diterbitkan kebijakan pembelian gabah atau beras petani oleh Perum
BULOG hingga stok CBP mencapai 1,2 juta ton setara beras. Penugasan
ini ditujukan untuk memperluas kapasitas Perum BULOG dalam
menyerap produksi petani pada musim gadu tahun 2022, sekaligus
mencegah jatuhnya harga di tingkat petani.
Selain itu, Pemerintah juga melakukan diversifikasi pangan lokal
dengan meningkatkan produksi jagung, sorgum, sagu, dan singkong
melalui perluasan lahan dan pembukaan area baru dalam rangka
peningkatan produksi sebagai alternatif bahan pangan impor.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa terkait
ketersediaan pupuk bersubsidi, Pemerintah telah melakukan reformasi
kebijakan pupuk bersubsidi dengan membatasi penyaluran pupuk
bersubsidi untuk sembilan komoditas utama yakni padi, jagung, kedelai,
cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao dengan jenis
pupuk yang disalurkan adalah pupuk urea dan NPK.
Pemerintah juga mengembangkan berbagai kawasan sentra mandiri
pangan berbasis korporasi petani untuk meningkatkan efisiensi dan skala
ekonomi produksi pertanian melalui Program Food Estate di beberapa
wilayah yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara

4
Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Papua, serta Program Closed
Loop yang telah dikembangkan di Sukabumi, Garut, dan Sikka.

4. Pertanian Untuk Menunjang Ketahanan


Ketahanan pangan dicanangkan Pemerintah untuk menjamin
ketersediaan pangan yang adil dan merata untuk masyarakat. Terlebih
pada kondisi cuaca yang tidak menentu hari-hari ini akibat perubahan
iklim.
Peningkatan variabilitas dan perubahan iklim yang terjadi hari-hari
ini telah mengancam sektor pertanian. Hal ini dikarenakan pemanasan
global memicu perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan
frekuensi kejadian iklim ekstrim atau anomali iklim seperti El-Nino dan
La-Nina; penurunan atau peningkatan suhu secara ekstrim; dan perubahan
dan pola cura hujan dan musim yang tidak menentu.
Kondisi perubahan iklim semakin diperparah dengan kualitas dan
kesehatan tanah yang menurun akibat pestisida dan pupuk kimia untuk
tanaman. Padahal kualitas tanah yang baik penting bagi reproduksi
pertanian. Untuk itu, pertanian perlu kembali kepada penggunaan pupuk
kandang.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah merencanakan
kegiatan Pertanian Terpadu, yaitu praktek pertanian yang
mengintegrasikan kegiatan peternakan dan pertanian yang saling
menguntungkan. Sektor pertanian mendapat keuntungan dari pemanfaatan
kotoran ternak yang dijadikan pupuk kompos untuk tanaman sekaligus
memperbaiki kualitas dan kesehatan tanah. Pemanfaatan limbah ternak ini
menjadikan sektor peternakan dapat dijalankan tanpa menghasilkan
limbah. Sedangkan sektor peternakan mendapat keuntungan dari limbah
pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Sehingga, sama
seperti sektor peternakan yang limbahnya dialihkan pada sektor pertanian
sehingga tidak menghasilkan limbah, sektor pertanian pun tidak
menghasilkan limbah.

5
Contoh sederhana kegiatan pertanian terpadu adalah pertanian
jagung yang menggunakan pupuk kompos dari limbah peternakan sapi
dan peternakan sapi yang mendapat pakan ternak dari limbah pertanian
jagung.

Pertanian terpadu adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
membantu peningkatan ketahanan pangan nasional untuk menghadapi
dampak-dampak cuaca yang tidak menentu akibat perubahan iklim.

B. Potensi Geografis Indonesia Untuk Penyediaan Bahan Baku Industri


Menurut IUCN dan UNED dalam Sukara dan Tobing (2008:1),
Indonesia memiliki sampai 25% aneka spesies di dunia padahal luas wilayah
daratannya hanya 1,3% dari luas daratan dunia.
Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia merupakanpotensimbesar
yang dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar dalam pembangunan.
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk keperluan,
seperti untuk pemenuhan bahan baku industry.
1. Sumber Daya Alam Indonesia Untuk Menopang Kegiatan Industri
Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan dan
daya saing industri material sebagai sektor yang menopang pembangunan
infrastruktur dan properti di tanah air. Apalagi, pemerintah saat ini
memprioritaskan sektor konstruksi publik untuk pemerataan
pembangunan dan ekonomi nasional. Salah satu kegiatan kritikal yang
tetap berjalan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) adalah sektor konstruksi atau infrastuktur publik. Artinya,
industri penunjangnya juga perlu dijaga aktivitas produksinya agar bisa
memenuhi pasokan bahan bakunya,” kata Menteri Perindustrian Agus
Gumiwang Kartasasmita pada acara diskusi virtual Urban Forum 2021,
Selasa (27/7).
Menperin menegaskan, Indonesia mempunyai potensi besar dalam
memacu kinerja industri penunjang pembangunan infrastruktur dan
properti. Misalnya, dengan ketersediaan sumber daya alam dan sumber

6
daya manusia, yang juga ditopang melalui pemanfaatan teknologi
terbaru.“Indonesia negara yang memiliki sumber daya alam dan potensi
yang besar untuk membangun negeri sendiri. Saat ini, kami mendorong
industri-industri material tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri hingga untuk permintaan ekspor,” paparnya.
Agus menyebutkan, kemampuan industri semen di tanah air sudah
cukup kompetitif, dengan jumlah produksinya sebanyak 64,83 juta ton
pada tahun 2020. Utilisasinya mencapai 56%, dengan konsumsi semen
sebesar 62,72 juta ton, dan ekspor semen menembus 1,09 juta ton pada
tahun lalu.Kami melakukan moratorium pembangunan pabrik semen baru
kecuali untuk wilayah timur Indonesia. Kami juga ingin menjaga investasi
para pelaku industri semen,” ujarnya. Berikutnya, industri beton pracetak
dan prategang memiliki kapasitas produksi sebesar 44,8 juta ton per tahun
dengan jumlah produksi sebanyak 11,2 juta ton per tahun. Selain itu, ada
industri mortar yang memiliki kapasitas sebesar 3,7 juta ton per tahun dan
industri beton ringan yang memiliki kapasitas sebesar 7 juta m3 per tahun.
“Indonesia juga memiliki keunggulan di industri ubin dan keramik.
Kita harus bangga bahwa keramik produksi dalam negeri memiliki
keunggulan dari segi kualitas, tipe, desain atau motif, serta adanya
dukungan ketersediaan bahan baku,” tutur Agus. Kapasitas produksi
industri ubin keramik saat ini sebesar 8,63 juta ton, dengan jumlah
produksi sebanyak 6,4 juta ton pada periode Januari-Mei 2021.
“Utilisasinya mencapai 75%, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri,” imbuhnya.
Di samping itu, sektor yang mampu mendukung pembangunan
infrastruktur dan properti, yakni industri kaca lembaran dengan kapasitas
produksi saat ini sebesar 1,3 juta ton dan jumlah produksi sebanyak
585,37 ribu ton pada Januari-Jul 2021. “Bahkan, kita mampu
memproduksi aspal, dalam hal ini aspal buton. Kita memiliki kapasitas
produksi sebesar 2,03 juta ton per tahun, yang berasal dari 16 pabrik
produsen aspal Buton Indonesia,” ungkapnya. Agus menambahkan, papan
gypsum juga menjadi sala satu material yang penting untuk pembangunan

7
infrastruktur dan properti. “Kita memiliki industri papan gypsum yang
kompetitif. Tercatat pada tahun 2020, kebutuhan dalam negeri untuk
papan gypsum sebesar 98 juta m2 per tahun.
Kapasitas industri papan gypsum terpasang sebesar 238 juta m2
per tahun dan realisasi produksinya sebanyak 120 juta m2 per tahun
sehingga utilisasinya sekitar 50%. “Ini merupakan peluang besar untuk
dapat lebih banyak menyerap produk pada sektor industri ini,” tegasnya.
Selanjutnya, Indonesia punya kemampuan di sektor industri baja.
“Kapasitas pada produk indutri baja rata-rata lebih tinggi dari kebutuhan
domestik. Namun demikian, tantangan ke depan adalah bagaimana
penggunaan produk dalam negeri dapat lebih ditingkatkan kembali,”
tandasnya.

2. Kendala Ketersediaan Bahan Baku


Ketersediaan sumber daya alam di Indonesia bukan jaminan bahwa
penyediaan bahan baku industri akan terpenuhi. Ada berbagai
kendala yang dihadapi dalam penyediaan bahan baku industri,
misalnya sebagai berikut :
a. Kebijakan atau Regulasi
b. Teknologi
c. Tenaga Kerja

C. Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia


Indonesia memiliki potensi energi alternatif yang beragam, sehingga
pengembangannya sangat terbuka, kata peneliti dari Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jumina. Energi alternatif yang bisa
dikembangkan antara lain bioetanol, biodiesel, tenaga surya, tenaga air, dan
tenaga angin," katanya di Yogyakarta, Rabu. Ia mengatakan, bioetanol yang
dapat diproses dari olahan tetes tebu, ketela pohon, dan rumput gajah dapat
digunakan sebagai pengganti bahan bakar premium dan solar.
Khusus rumput gajah, juga cukup bagus untuk dikembangkan sebagai
pengganti premium dengan terlebih dulu diolah menjadi bioetanol. Rumput

8
gajah dapat dipanen dua kali dalam setahun, cara menanamnya pun mudah,"
katanya. Menurut dia, kebutuhan bioetanol di Indonesia mencapai 1,4 juta
kiloliter/tahun, tetapi produksinya sekarang baru sekitar 240 juta liter/tahun.
"Untuk biodiesel dapat dikembangkan dari tanaman jarak atau sawit yang
jumlahnya sangat melimpah di Indonesia," katanya.
Selain itu, menurut dia pengembangan sumber energi lainnya, seperti
tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga air juga masih sangat terbuka. Untuk
mengembangkannya dibutuhkan kemauan baik dari pemerintah untuk
melakukan pengembangan energi alternatif seperti yang telah dilakukan di
beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Brasil, dan China," katanya. Ia
mengatakan, pemerintah sebaikya tidak mengesampingkan pengembangan
energi alternatif untuk mengantisipasi menipisnya jumlah dan pasokan energi,
khususnya minyak bumi di Indonesia.
Jika pemerintah lambat dalam merespons menipisnya persediaan
minyak bumi dikhawatirkan pada waktunya nanti akan menghadapi banyak
persoalan," katanya. Menurut dia, pemerintah tidak boleh menunggu sampai
cadangan minyak bumi di Indonesia habis baru kemudian mulai
mengembangkan energi alternatif. Langkah lain yang dapat ditempuh adalah
penataan kembali pengelolaan energi, terutama eksplorasi minyak bumi yang
melibatkan pihak asing karena selama ini pembagian hasil eksplorasi minyak
bumi lebih banyak menguntungkan pihak asing," katanya.
1. Definisi Energi Baru dan Terbarukan
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an,
sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar
nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat
dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya
berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil
tidak termasuk di dalamnya.
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga
merupakan energi berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam
waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau
antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir

9
tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan
karena persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan
tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk
energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di reaktor
pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena cadangan bahan
bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
Di sisi lain para penentang nuklir cenderung menggunakan istilah
"energi berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk
mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.
Energi terbarukan berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti
tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.

2. Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia


Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi
alam yang dapat langsung dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu,
ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa dimanfaatkan
secara terus menerus.
a. Angin
Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin,
khususnya di negara dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini
nantinya akan mendorong turbun dari kincir angin yang bisa
menghasilkan energi listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di
Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
b. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber
dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan matahari. Sumber energi
panas dari matahari juga banyak digunakan untuk berbagai macam
aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga surya, menjemur
pakaian dan lain sebagainya. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang
terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS
Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)

10
c. Air Laut Pasang
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang
bersumber dari dari tekanan naik turunnya gelombang air laut.
Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua samudera
berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut.
Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia. Pemanfaatan air laut pasang atau
gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai sumber energi
terbarukan untuk menghasilkan listrik.
d. Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan
berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam
bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah,
berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih
terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di
sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera
Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan
PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
e. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya
bisa diolah untuk kebutuhan produk yang lain, misalnya kertas, kayu
bakar hingga produk lainnya yang bisa dimanfaatkan. Akan tetapi,
kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan
beragam bencana alam apabila digunakan secara terus menerus tetapi
tidak diimbangi dengan pelestarian tumbuhan tersebut.
f. Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan
berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari
bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki
kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang

11
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan
kelapa sawit).
g. Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat
digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang
satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi
kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat
puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
h. Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati.
Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol.
Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di
Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan


seseorang untuk mengaksesnya.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah
yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya
lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng,
tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen
(tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda.Energi  menjadi  komponen  penting  bagi  kelangsungan  hidup
manusia  karena hampir  semua  aktivitas  kehidupan manusia  sangat
tergantung  pada  ketersediaan energi yang cukup. Untuk menghindari krisis
energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di perlukanlan energi
terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari "proses
alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses
biologi, dan panas bumi. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan
kebutuhan manusia akan sumber energi tidak akan berkurang.

B. Saran
Sebaiknya penggunaan bahan mentah atau bahan baku di pergunakan
sebijaksana/sebaik mungkin mengingat akan ketersediaan bahan baku atau
bahan mentah tersebut yang tidak banyak jumlahnya.

13
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka energi
terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya
harus ada aspek – aspek yang perlu di perhatikan, salah satunya adalah
lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://nickname-online.blogspot.co.id/2017/05/materi-ketahanan-pangan-industri-
energi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_pangan
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Strategi-
Pemerintah-Dorong-Ketahanan-Pangan
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/215-pertanian-terpadu-untuk-
peningkatan-ketahanan-pangan
http://eprints.uny.ac.id/59605/1/21.%20WAHYU
%20DEWI_14405241052_PENDIDIKAN%20GEOGRAFI.pdf
https://kemenperin.go.id/artikel/22660/Menperin-Beberkan-Potensi-Industri-
Material-Penopang-Sektor-Infrastruktur
https://www.antaranews.com/berita/228195/indonesia-miliki-potensi-energi-
alternatif-beragam

14

Anda mungkin juga menyukai