Bab Iv
Bab Iv
id
136
2006
BAB IV
ANALISA DESAIN
Surakarta
a. Perencanaan
b. Perancangan
815).
c. Interior
Interior merupakan bagian dalam dari gedung (ruang dsb; tatanan perabot
(hiasan, dsb) di dalam ruang dari gedung, dsb (KBBI, 1994; 383).
d. Museum
Museum adalah lembaga yang bersifat badan hukum tetap, tidak mencari
137
e. Wayang :
Wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau
bagian dalam sebuah ruangan dalam suatu gedung atau lembaga yang bersifat
badan hukum tetap yang menyimpan atau mengoleksi berbagai jenis boneka
tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang
138
Judul
Rumusan Masalah
STUDI LAPANGAN
ANALISIS
139
Desain Interior
Lobby, R. Pamer, R.
R.Audiovisual
MUSEUM WAYANG
140
3. Asumsi Lokasi
ASUMSI LOKASI
141
4. Status Kelembagaan
Pariwisata Surakarta.
5. Struktur Organisasi
KEPALA MUSEUM
TATA USAHA
DAN
PERPUSTAKAAN
142
WAYANG DI SURAKARTA
lain :
sebagainya.
maupun pada gedung itu sendiri. Kegiatan tersebut antara lain : menjaga
2. Waktu operasional
analisis studi lapangan serta analisis landasan teori, maka dasar pertimbangan
143
Surakarta adalah :
1) Kegiatan Pengelola
3) Kegiatan Pameran
144
a. Pola Kegiatan
1) Kegiatan Pengelola
a) Pengelola Administrasi
- Musholla
- Lavatory
- Kafetaria
Rapat,diskusi,
pertemuan
- R. Penerimaan Barang
- R. Studi Koleksi
Datang/Pulang Kantor/ - Konservasi
ME/SE Administrasi - Studio Preparasi
- Storage
- Musholla
- Lavatory
- Kafetaria
145
Rapat,diskusi,
pertemuan
Rapat,diskusi,
pertemuan
- R. Informasi
- R. Data
Datang/Pulang Kantor / - R. Kontrol / Jaga
ME/SE Adminstrasi - Loket Tiket
- R. Penitipan Barang
- Gudang
- Musholla - Toko Souvenir
- Lavatory
- Kafetaria
e) Kegiatan Service
- Musholla
- Lavatory
- Kafetaria
146
a) Wisatawan Umum
Menitipkan
barang
- Melakukan penelitian/
Laboratorium
konservasi & Storage
- Melihat pemutaran
film/audiovisual
- Membaca buku/
perpustakaan
- Mushola
- Lavatory
- Istirahat
147
3) Koleksi Museum
Laboratorium
konservasi
148
149
Tabel IV. 3. Kelompok Kegiatan Bimbingan dan Edukasi pada Museum Wayang
di Surakarta
Service
- Pengunjung - Makan, minum - Lavatory
- Ibadah, istiraahat - Kafetaria
- Mushola
- Pengelola - Koordinasi - Meja, kursi kerja
- Keamanan - Pengamanan - Peralatan - R. security
- Cleaning - Membersihkan - Perlengkapan - R. Cleaning
service - Rak penyimpanan service
- Teknisi - Kegiatan mechanical - R. perbengkelan
mesin & & electrical - Storage
listrik - Mengelola
- Instalasi listrik
Tabel IV. 4. Kelompok Kegiatan Penunjang dan Service pada Museum Wayang
di Surakarta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
150
4) Studi Lapangan
Flow 40 %
Total hall penerimaan 74,74 m²
Ruang Pamer
Zaman Kerajaan Demak 3 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 3,75 m2 Asumsi
Zaman Kerajaan Pajang 2 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 2,50 m2 Asumsi
Zaman Kerajaan Mataram 5 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 6,25 m2 Asumsi
Zaman Kerajaan Kartasura 3 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 3,75 m2 Asumsi
Zaman Kerajaan Surakarta 7 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 8,75 m2 Asumsi
Zaman Kerajaan Mangkunegaran 8 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 10 m2 Asumsi
Abad XX 4 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 5 m2 Asumsi
Wayang Mainan 3 vitrin 0,5x2,5 m=1,25 m2 3,75 m2 Asumsi
Gamelan 80 m2 Asumsi
123,75 m2
Total
151
d. Program Ruang
micro, yang didasarkan pada hasil analisis studi lapangan dan teori,
Hubungan Makro :
Kelompok Kegiatan Hubungan antar ruang
Penerimaan
Bimbingan dan Edukasi
Pengelola
Service
Tabel IV.7. Hubungan makro
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
152
keterangan :
: hubungan langsung
: hubungan tidak langsung
: tidak berhubungan
Hubungan Mikro :
KELOMPOK
RUANG HUBUNGAN ANTAR RUANG
KEGIATAN
Penerimaan Lobby /hall
Penitipan Barang
R. Jaga
R. Pamer
Bimbingan dan R. Audiovisual
Edukasi R. Perpustakaan
R. Kantor/staff
Pengelolaan R. Kontrol
R. Gudang
R. Konservasi dan Preparasi
Kafetaria
Lavatory
Service Gudang
Toko Souvenir
Tabel IV.8. Hubungan mikro
Keterangan :
: hubungan langsung
: hubungan tidak langsung
: tidak berhubungan
f. Organisasi Ruang
dengan fungsi dan sasaran desain, dengan pertimbangan tema dan ide
3) Aksibilitas ruang
4) Arah pandang
153
linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan sebagai pusat
berbentuk segi empat atau bujur sangkar. Susunan ini menimbulkan suatu
pola dinamis yang secara visual mengarah pada gerak berputar mengelilingi
pusatnya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
154
Kelebihan :
- Mudah menyesuaikan kondisi lingkungan.
Kelemahan :
- Membutuhkan banyak ruang.
kegiatan dan kegunaan ruang terhadap site dalam museum. Dengan dasar
1) Zona Publik
dapat dengan mudah dicapai dari luar bangunan yaitu ruang fasilitas
penunjang.
maupun oleh personalia termasuk zona ini sebagian besar ditempati oleh
3) Zona Privat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
155
4) Zona Service
Alternatif I
ZONA PENGELOLA
ZONA SE
PEMBIMBINGAN
DAN EDUKASI
ZONA SERVICE
ZONA PENERIMA
ME
156
PERPUSTAKAAN MUSHOLA
KANTOR ADM.
R.RAPAT
LAVATORY
SE
R. PAMER STD.PREPARASI
STORAGE
LAB.
KONSERVASI
R.
AUDIOVISUAL
KAFETARIA
R. PENERIMA
AUDITORIUM
Gambar
LOBBYIV.3. Alternatif Grouping I TOKO
SOUVENIR
ME
Kelebihan :
pameran.
Kekurangan
157
Alternatif II
ZONA PENERIMA
ME
SE
R. PAMER
R.AUDIOVISUAL R. PAMER
R. AUDITORIUM
LOBBY
ME
Kelebihan :
pameran.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
158
Kekurangan
h. Sirkulasi
Alternatif I
SE
PERPUSTAKAAN R. PAMER
R.AUDIOVISUAL R. PAMER
R. AUDITORIUM
LOBBY
ME
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi Pengunjung
Kelebihan
159
pencapaian kebutuhan.
Kekurangan
agak terganggu
Alternatif II
PERPUSTAKAAN MUSHOLA
KANTOR ADM.
R.RAPAT
LAVATORY
SE
R. PAMER STD.PREPARASI
STORAGE
LAB.
KONSERVASI
R.
AUDIOVISUAL
KAFETARIA
R. PENERIMA
AUDITORIUM
LOBBY TOKO
SOUVENIR
Gambar IV.7. Alternatif Sirkulasi II
ME
Sirkulasi pengunjung
pencapaian kebutuhan.
Kekurangan
agak terganggu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
160
2) Dinding
RUANG KRITERIA ANALISIS ALTERNATIF
BAHAN
- tahan lama - kaca
- tahan gesekan - batu bata di plester
- tahan air - dinding kayu
- tembus pandang (dapat digunakan
LOBBY sebagai view)
- tidak mudah kotor
- mudah perawatan dan pembersihan
- alternatif warna dan motif yang
beragam
- Mendukung suasana tema interior
- tahan gesekan, tahan air - batu bata di plester
- tidak mudah kotor - dinding kayu
R. PAMER - mudah perawatan dan pembersihan - gipsumboard
- alternatif warna dan motif yang
beragam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
161
3) Langit-langit
RUANG KRITERIA ANALISIS ALTERNATIF
BAHAN
- Menarik dan mendukung tema - Gypsumboard
LOBBY interior - Panel kayu
- Kaya desain, motif dan warna
- Tahan panas dan mudah dalam
perawatan
- Menarik dan mendukung tema - Gypsumboard
interior - Panel kayu
- Kaya desain, motif dan warna
R. PAMER - Tahan panas dan mudah dalam
perawatan
- Dapat menyerap bunyi
Tabel IV.12. Komponen Pembentuk Ruang (Langit-langit)
j. Sistem Interor
162
Akustik :
Tidak merusak materi Diterapkan melalui pemakaian material
pamer, komponen pembent uk ruang.
Mendukung fungsi ruang.
Table IV.13. Sistem Interior di Museum Wayang di Surakarta
k. Sistem Keamanan
163
Keamanan
Memantau dan segera Security man
bekerja otomatis CCTV ( close circuit television )
Kebakaran :
Dapat mendeteksi api dan Fire alarm Sistem, otomatis akan berbunyi
bekerja secara otomatis jika ada api/panas ( 135-160 º C )
Fleksibel dalam Smoke detector, bekeja bila suhu > 70 º C
peletakannya Automatic splingkler, jaringan yang
dilengkapi dengan kapiler penyiram
Air ditampung dalam reservoir beradius 25
Area pamer
m
Emergency lighting, berfungsi (otomatis
hidup) ketika terjadi pemutusan hubungan
listrik akibat mati lampu
Keamanan
Memantau dan segera Security man
bekerja otomatis CCTV
Kelebihan
Koleksi yang dipamerkan terdiri dari koleksi yang
tampilannya baik dan menarik. Hal ini dapat
Artistic / Estetik memotivasi banyak pengunjung untuk melihatnya
Kekurangan :
Sulitnya mendapat rentetan citra dari sebuah
pagelaran dan seolah-olah benda-benda yang
dipresentasikan berdiri sendiri-sensiri.
Kelebihan :
Mempermudah penghayatan pengunjung dalam
memahami benda koleksi yang dipamerkan
Kekurangan :
Evokatif / romantik Memerlukan area pamer yang luas karena untuk
menyajikan satu atau dua buah koleksi, diperlukan
pembentukan suasana yang mendukung koleksi.
Sistem penyajian ini dapat dilihat pada
sistemdisplay diorama maupun minirama.
Kelebihan ;
Informasi yang ingin disampaikan akan jelas dan
mudah dipahami oleh pengunjung , karena susunan
koleksi yang disajikan runtut (mempunyai jalan
Tematis / Intlektual / edukatif cerita) dan terkonsep
Kekurangan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
164
Dari hasil analisis diatas maka Sistem penyajian koleksi di Museum Wayang
di Surakarta Surakarta dipilih dari perpaduan antara penyajian dengan
Sistem yang artistic tapi tematis/intelektual dan edukatif.
n. Furniture
pertimbangan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
165
3) Penampilan estetis
Konsep furniture ditinjau dari semua detail, bahan, warna, dan sistem,
p. Konsep Desain
166
wayang sebagai materi koleksinya mempunyai satu misi yang sama yaitu
sebagai sarana atau media edukasi bagi masyarakat. Selain itu, pertunjukan
sangat menarik. Maka dari itu pertunjukan wayang sering disebut dengan
menikmati sajian pertunjukan wayang kulit pada hari tertentu yang telah
ini.
kehidupan manusia di dunia. Salah satu contoh gedebog adalah sarana yang