Anda di halaman 1dari 27

PENGERTIAN

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang
seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan
kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.

Gizi Balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh
kembang putra putrinya maksimal.

http://rezhikurnia.blogspot.co.id/2013/05/makalah-gizi-balita.html

CARA PENGELOLAAN MAKANAN BERDASARKAN USIA BALITA

Penganekaragaman bahan makanan perlu diterapkan sejak usia dini untuk memperkenalkan
rasa dari aneka jenis bahan makanan sesuai umurnya. Dalam memperkenalkan aneka jenis
bahan makanan, dapat menggugah selera balita dan beberapa makanan selingan yang sangat
bervariasi.
Ada beberapa teknik pengolahan makanan untuk anak balita sobat.
Diantaranya dengan cara mengukus, merebus, atau memasak dengan microwaving.
1. Streaming ( mengukus )
Membantu mengolah untuk mudah dicerna dan menambah rasa menjadi lebih enak. Perlu
diperhatikan bahwa kandungan vitamin yang larut air seperti vitamin C dan Vitamin B jangan
terlalu lama diolah karena akan rusak. Brokoli jika direbus akan kehilangan vitamin C
sebanyak 60% tetapi dengan dikukus hanya akan kehilangan 20 %. Namun untuk
megolahnya harus tepat waktu.
2. Merebus
Merebus dapat merusak zat-zat gizi jika dilakukn dalam waktu yang berlebihan. Untuk itu
diupayakan untuk merebus sayuran dalam waktu yang tepat dengan air yang seminim
mungkin, jangan over cook.
3. Memasak dengan Microwaving
Memasak dengan cara ini sangat mempercepat waktu sehingga sayuran atau ikan dimasak
dalam waktu singkat dan kekurangan zat-zat gizi akan sangat minim. Jika bahan makanan
diolah dengan waktu yang singkat dengan full power tentunya sebagian zat gizi dapat
bertahan.
Dengan adanya kesibukan dalam keluarga, kadang kala tidak ada waktu untuk memasak,
khususnya untuk balita sehingga harus makan apa yang diolah untuk keluarga tersebut. Untuk
itu dalam mengolah makanan keluarga harus dipikirkan bahwa ada balita yang akan
bergabung dalam menu keluarga dengan mempertimbangkan :
 usahakan bentuk yang lain dalam penyajiannya
 rasa jangan yang pedas atau berbumbu tajam
 selera umum yang disukai anak
 beri sentuhan yang menarik sesuai dengan apa yang menjadi kesenangan dalam
mainan
 porsi menu tetap dalam gizi seimbang 
http://tips-anika.blogspot.co.id/2014/05/mengolah-makanan-untuk-balita.html

CARA PENGELOLAHAN MAKANAN BAGI BALITA

Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih
tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan
zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak,
mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki
fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Kebutuhan gizi bagi balita memerlukan:
Energi. Zat gizi yang mengandung energi terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat.
Tiap gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kilokalori, sedangkan tiap
gram lemak 9 kilokalori. Dianjurkan supaya jumlah yang diperlukan didapatkan dari 50-60 %
karbohidrat, 25-35% lemak selebihnya 10-15% protein.
Mineral dan Vitamin. Susu sapi merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin
dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml susu mengandung kurang lebih 0,7-
0,8 gr kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya
mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur sayur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang,
mie), akan mengandung cukup vitamain dan mineral.
Cairan. Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000 sampai 1500 ml air setiap
harinya. Pada keadaan sakit sep[erti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah
masukan cairan harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.
Waktu makan Komposisi
Bubur beras atau roti dioles mentega, telur, daging atau
Pagi iakan dan susu satu gelas.
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/ tempe
Sayur seperti tomat, wortel dan bayam
Siang Buah sepeti pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu.
Nasi atau roti dioles mentega
Daging, ayam, ikan tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah atau pudding
Sore/ Malam Satu gelas susu
Bahan makanan. Beberapa jenis bahan makanan dapat langsung dimakan misalnya
buah-buhan dan susu. Namun banyak bahan makanan yang memerlukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dapat dimakan misalnya beras, tepung, minyak dan lain-lain.
Hidangan makanan untuk balita. Hidangan merupakan jenis makanan yang
disajikan untuk dimakan. Misalnya hidangan untuk makan malam yang terdiri dari nasi telur
dadar dan sayuran.
Cara mengolah makanan balita:
Menu anak lebih dari 1 (satu) tahun sama dengan orang dewasa hanya saja tidak pedas dan
konsitensi agak lunak dengan memperhatikan menu seimbang yaitu nasi, lauk hewani, lauk
nabati, sayur, buah dan bila ada ditambah susu dan ASI sebaiknya tetap diberikan.
Menu tanpa nasi untuk anak
       Mie + bakwan + sayur + buah
       Roti + mentega + jam sele + telur + susu + selada/tomat + air + buah
       Kentang goreng + taoge + tahu + buah
       Bubur beras + tahu + telur + buah
       Lemper + buah/kroket + buah
       Lontong + pecel (gado-gado) + buah
       Bubur beras + buah
       Lumpia + buah
http://dewiea.blogspot.co.id/p/cara-pengelolaan-bagi-balita.html

APEL
• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food .
Usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan
agak besar.
Catatan: 
• Apel mudah sekali berubah warna. Agar warnanya tetap cerah, cuci dengan air garam
begitu dipotong. 

ALPUKAT
• Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan.
Catatan:
• Pilihlah avokad yang cukup matang (tua), serta dagingnya empuk dan tebal.
Untuk melumatkannya, keruk dagingnya dan blender.

BAYAM
• Kandungan gizi utamanya: kalsium, zat besi dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening.
Usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang
putih dan garam.
Catatan:
• Sebaiknya dimasak untuk sekali penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika
dihangatkan kembali.
Jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah
rusak.

BERAS
• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat. 
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembik. 
Catatan :
Bisa juga beras langsung ditim bersama sayuran serta bahan makananyang mengandung
protein, seperti daging ayam giling, telur, tahu, dan sebagainya.

DAGING AYAM
Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: disajikan sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus). 
Catatan:
Biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu, lalu dicampur dengan sayur atau bubur
beras. 
IKAN KAKAP
Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish
nugget.
Catatan:
Untuk tim, bisa dicampur dengan sayuran dan bubur beras.

JERUK
• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya (setelah dikeluarkan
bijinya).
Catatan:
Untuk menambah nilai gizi, bisa dicampur dengan buah lainnya seperti pisang.

KACANG HIJAU
Kandungan gizi utamanya: kalsium.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dibuat bubur sebagai camilan.
Catatan:
Ketika merebus kacang hijau, jangan campur gula atau garam dulu sebelum kacang lunak.
Sebab, garam atau gula akan menghambat kacang hijau menjadi lunak nantinya. 

MANGGA
Kandungan gizi utamanya: vitamin A
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dapat dimakan sebagai makanan selingan bersama buah lainnya,
seperti pepaya.
Usia 2-3 tahun: dapat disajikan sebagai pencuci mulut.
PEPAYA
Kandungan gizi utamanya: vitamin C
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan untuk makananselingan.
Usia 2–3 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan sebagai pencuci mulut.

PISANG
Kandungan gizi utamanya: sebagai sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk potongan buah.
Usia 18 bulan – 3 tahun: dapat diberikan utuh setelah dikupas kulitnya (agar si kecil bisa
makan sendiri).
Catatan: Jika bayi sulit buang air besar, pemberian pisang sebaiknya dicampur dengan air
perasan jeruk manis.
WORTEL
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 9 bulan - 2 tahun: dapat diberikan sebagai finger food (biasanya setelah dikukus lebih
dulu agar lunak).
Usia 2–3 tahun: dapat diberikan sebagai finger food setelah dikupas, dicuci bersih dan
dipotong memanjang, tanpa dikukus terlebih dulu.
Catatan:
Pilih wortel yang muda, yaitu yang bagian tengahnya kecil. 
Agar wortel tidak cepat busuk, usahakan agar dalam keadaan kering ketika disimpan. Untuk
itu, bungkus atau lapisi setiap wortel dengan kertas koran.

BROKOLI
Kandungan gizi utamanya: vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food, setelah dikukus terlebih
dahulu. 

KACANG MERAH
Kandungan gizi utamanya: protein, karbohidrat, dan fosfor.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dimasak sampai lunak sebagai sup kacang merah.

HATI AYAM
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A. 
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur.
Catatan:
Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi. Padahal, vitamin A tidak larut dalam air
sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3
kali dalam seminggu. 

KENTANG
Kandung gizi utamanya: sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 12-18 bulan : dapat diberikan dalam bentuk finger food .
Usia 18 bulan ke atas : disajikan sebagai perkedel.

LABU KUNING
Kandungan gizi utamanya: vitamin A dan C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dibuat pie, kue lumpur atau dipanggang sebagai kebab.

TAHU
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: dimakan sebagai lauk setelah diolah sebagai semur atau sup.
Usia 2 tahun ke atas: disajikan sebagai camilan dalam bentuk tahu goreng.
TEMPE
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dimakan sebagai lauk atau makanan camilan (tempe goreng).

TOMAT
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1–3 tahun: dipotong kecil-kecil dan diberikan sebagai pencuci mulut. 
Catatan: Pilih tomat yang cukup masak, sehingga rasanya tidak terlalu asam.

DAGING SAPI
Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur atau campuran perkedel.

UBI RAMBAT / UBI JALAR MERAH


Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: sebagai camilan dalam bentuk potongan kecil-kecil setelah dikukus,
atau dibentuk menjadi semacam getuk. 
Catatan:
• Ubi jalar bisa putih atau merah warnanya.
• Biasanya diolah dengan dikukus terlebih dahulu. Ketika mengukus, kulitnya bisa dikupas
atau tidak dikupas terlebih dahulu. Belum ada data mengenai ada tidaknya pengaruh nilai gizi
ubi bila dikupas atau tidak sebelum dikukus.

IKAN TERI SEGAR


Kandungan gizi utamanya: kalsium.
Cara tepat pengolahannya:
• Usia 12–18 bulan: dihaluskan sebagai campuran dalam nasi tim.
• Usia 18 bulan ke atas: digoreng sebagai lauk nasi, atau dibuat perkedel.
Catatan:
• Pilihlah teri segar yang halus, lalu cuci bersih dengan saringan.

KEJU
Kandungan gizi utamanya: protein, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
• Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk batangan (sebagai finger food).
• Usia 18 bulan ke atas: diberikan sebagai isi roti (sandwich), dilelehkan sebagai penutup
biskuit, atau menjadi salah satu isi kebab (ditusuk seperti sate).
Catatan:
• Mengandung garam yang cukup tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah
1 tahun.

YOGHURT
Kandungan gizi utamanya: kalsium dan fosfor. 
Cara tepat pengolahannya:
• Usia 2-3 tahun: diperkenalkan sebagai campuran minuman buah/camilan. 
Catatan:
• Dapat dibuat sebagai campuran saus pancake, atau diblender bersama stroberi dan sirup
sebagai minuman segar.
http://gita-nuari.blogspot.co.id/2009/01/cara-tepat-pengolahan-bahan-makanan.html

BENTUK MAKANAN

CONTOH MENU MAKANAN

Memilih aneka menu masakan sehari-hari untuk makanan bayi dan balita anda merupakan permasalahan
rumit yang selalu dihadapi, terutama bagi sang ibu. Bukan hanya makanan yang dipilih harus sehat dan
bergizi, tetapi masalah selera makan anak yang justru lebih menentukan masuk tidaknya gizi ke dalam
tubuh si kecil.

Berikut kumpulan koleksi resep masakan kreatif sebagai menu makanan yang sehat untuk balita anda,
semoga dapat membantu :

1.   RESEP NASI TIM KEJU
kalori : 357 Kal, protein : 14,5 gr, kalsium : 56,2 mg
Bahan :
 250 gr beras putih, cuci bersih
 2 sdm margarin
 1 bh bawang bombay, cincang
 100 gr sumsum sapi, cincang
 600 ml kaldu
 1 sdm garam
 1 sdt lada bubuk
 25 gr keju parmesan, parut
Cara Membuat Nasi Tim Keju :
1. Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga harum.
2. Masukkan sumsum sapi setelah itu masukkan beras, aduk rata.
3. Masukkan kaldu sampai terserap oleh beras, masukkan lada, garam dan keju, lalu masak sampai
matang. Siap dihidangkan.
2.   RESEP NASI TIM AYAM
Bahan :
 80 gr nasi aron (setengah matang)
 100 gr wortel, di parut
 50 gr tomat, diiris
 50 gr daging ayam giling
 1 butir kuning telur
 garam secukupnya 
 air secukupnya
Cara Membuat Nasi Tim Ayam :
1. Campurkan semua bahan menjadi satu
2. Masukkan ke dalam mangkuk tahan panas dan beri air sampai semuanya terendam
3. Masukan mangkuk tadi kedalam risopan dan tertutup lalu tim sampai matang.
4. Siap untuk disajikan.
3.   RESEP BUBUR KENTANG BROKOLI
kalori : 310 Kal
Bahan :
 40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil
 100 gr tahu potong kecil-kecil
 200 gr kentang, kupas, potong kecil
 40 gr wortel, kupas, potong kecil
 120 ml air
 25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil
Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :
1. Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak
sampai mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak,
angkat.
3. Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam mangkuk dan biarkan dingin.
4.   RESEP BROKOLI SAUS KEJU
kalori : 118 Kal, protein : 5,6 gr, kalsium : 163 mg
Bahan :
 100 gr brokoli, potong setiap kuntumnya
 10 gr peterseli, cincang halus
 1 sdm margarin
 1sdm maizena
 150 ml susu
 50 gr keju parut
Cara Membuat Brokoli Saus Keju :
1. Kukus brokoli sampai lunak, atur di piring.
2. Lelehkan margarin, masukkan tepung maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3. Tambahkan susu dan keju, aduk hingga keju meleleh dan saus mengental lalu angkat.
4. Biarkan agak dingin lalu siram di atas brokoli, sebelum dihidangkan taburkan peterseli di atasnya.
5.   RESEP TELUR PANGGANG
kalori : 156 Kal, protein : 8,6 gr, kalsium : 66,5 mg
Bahan :

 6 butir telur ayam


 100 gr wortel parut
 1 buah tomat, diiris tipis
 1 btg daun bawang, diiris tipis
 100 ml susu cair
 2 sdm margarin
 5 butir bawang merah, diiris tipis
 2 siung bawang putih, haluskan
 1 sdt garam
Cara Membuat Telur Panggang :

1. Tumis bawang merah dan bawang putih dengan margarin sampai harum. Masukkan wortel, tomat
dan daun bawang kemudian tambahkan garam aduk rata lalu sisihkan.
2. Kocok telur ayam, masukkan tumisan dan susu lalu aduk rata.
3. Panaskan sisa margarin di wajan anti lengket. Panggang adonan telur sambil dibolak balik sampai
matang berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan potong-potong sebelum dihidangkan.
6.   RESEP TELUR DADAR GULUNG
kalori : 104 Kal, protein : 11 gr, kalsium : 30 mg
Bahan :

 2 butir telur, dibuat telur dadar


 1 butir telur, dikocok
 100 gr daging ayam, dicincang
 1 sdm kecap manis
 1/2 sdt lada halus
 1/4 sdt garam
Cara Membuat Telur Dadar Gulung :
1. Campurkan daging ayam, kecap, lada, dan garam dengan telur yang sudah dikocok. Setelah
diaduk rata kemudian tuangkan ke atas telur dadar yang sudah dibuat. Gulung Rapi.
2. Kukus gulungan telur selama 15 menit, angkat dan dinginkan lalu dipotong-potong dahulu
sebelum digoreng. Angkat dan hidangkan.
7.   RESEP SAYUR ASAM KACANG MERAH
kalori : 132 Kal, protein : 5,3 gr, kalsium : 33,6 mg
Bahan :
 100 gr kacang merah, rebus sampai empuk
 250 gr tulang sapi, potong-potong
 1 lbr daun salam
 5 sdm air asam jawa
 1 sdt garam
 100 gr kol potong tipis
 1 btg daun seledri, iris halus
 1 btg daun bawang, iris 1 cm
 700 ml air
haluskan:
 5 butir bawang merah
 3 siung bawang putih
 4 buah cabai merah
 3 butir kemiri
 2 cm lengkuas
Cara Membuat :
1. Rebus tulang sapi dengan air hingga menjadi kaldu.
2. Masukkan bumbu halus dan semua bahan ke dalam rebusan tulang hingga matang.
3. Angkat dan hidangkan.
8.   RESEP SUP BASO TAHU
kalori : 120 Kal, protein : 5,8 gr, kalsium : 74,4 mg
Bahan :
 1300 ml kaldu ayam
 60 gr kapri, bersihkan, potong-potong
 60 gr wortel, potong-potong
 4 butir bawang merah, iris halus
 2 siung bawang putih, memarkan
 2 sdm minyak goreng
 1 sdm seledri cincang
 1/2 sdt lada halus
 1/2 sdt garam halus
Baso Tahu :
 200 gr tahu putih
 3 sdm tepung kanji
 1 sdm tepung terigu
 1 butir telur
 3 sdm air
 40 gr jamur kucing, iris tipis
 1/2 sdt garam halus
 1 sdm daun bawang iris halus
Cara Membuat Sup Baso Tahu :
1. Bakso tahu ; Campurkan tahu yang sudah dihaluskan dengan tepung kanji, terigu, seledri dan
garam lalu aduk rata. Tambahkan telur, air, dan jamur`hingga terbentuk adonan yang bisa digulung.
Bentuk menjadi bulatan-bulatan. Rebus hingga mendidih dan terapung lalu sisihkan.
2. Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Tuang kaldu dan masak
hingga mendidih, kemudian masukkan bakso tahu dan bumbu lainnya masak hingga semua bahanmatang,
angkat dan hidangkan.
9.   RESEP CUMI CAH JAGUNG MUDA
kalori : 139 Kal, protein : 16 gr, kalsium : 42 mg
Bahan :

 250 gr cumi-cumi, cuci bersih, diiris-iris


 60 gr jagung muda, pipilan
 60 gr wortel, potong dadu
 60 gr brokoli, potong sesuai kuntum
 150 ml kaldu ayam
 2 siung bawang putih, haluskan
 1 sdm tepung kanji, cairkan
 1 sdm kecap manis
 1 sdt garam
Cara Membuat Cumi Cah Jagung Muda :

1. Tumis bawang putih hingga harum lalu masukkan cumi. Masak hingga agak matang, tambahkan
kaldu dan kecap tunggu sampai mendidih.
2. Masukkan bahan lainnya kecuali tepung kanji. Masak hingga matang.
3. Tambahkan tepung kanji yang sudah dicairkan sedikit demi sedikit dan masak hingga kental.
4. Angkat dan hidangkan.
10.   RESEP TUNA GORENG BUMBU
kalori : 245 Kal, protein : 20,4 gr, kalsium : 40,4 mg
Bahan :
 500 gr ikan tuna, dipotong dadu
 2 butir telur, dikocok lepas
 minyak goreng secukupnya
Campurkan rata:
 1 sdt ketumbar, haluskan
 2 cm jahe, haluskan
 1 btg serai, haluskan
 3 siung bawang putih, haluskan
 4 sdm air asam
 1 sdt kunyit bubuk
 1 sdm garam
 1/4 sdt lada
Cara Membuat Tuna Goreng Bumbu :
1. Masukkan potongan daging ikan tuna ke dalam bahan-bahan yang sudah dicampurkan, lalu
diamkan selama 30 menit.
2. Celupkan daging ikan tuna ke dalam kocokan telur, kemudian goreng ikan hingga matang
kecoklatan.
3. Angkat dan hidangkan.
11.   RESEP DAGING GULUNG
kalori : 285 Kal, protein : 12,4 gr, kalsium : 120,5 mg
Bahan :

 50 gr daging sapi, pipihkan dengan pemukul daging


 3 siung bawang putih, haluskan
 1/2 sdt lada bubuk
 1 sdm kecap asin
 50 gr buncis, potong-potong
 5 potong wortel, rebus matang, potong-potong
 1 butir telur, dikocok
 100 gr tepung panir
Cara Membuat Daging Gulung :

1. Bumbui daging yang sudah pipih dengan lada dan garam, lalu letakkan potongan buncis dan
wortel di atasnya.
2. Gulung daging, perkuat dengan tali. Kukus selama 10 menit hingga daging mengeras, lepas
ikatannya.
3. Celupkan gulungan daging ke dalam kocokan telur, lalu gulingkan ke atas tepung panir sampai
rata di semua permukaan daging.
4. Goreng hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan hidangkan.
12.   RESEP PERKEDEL KENTANG AYAM
kalori : 72 Kal, protein : 6,8 gr, kalsium : 13,2 mg
Bahan :
 250 gr kentang, kupas lalu kukus
 200 gr ayam, rebus lalu cincang
 50 gr wortel, parut halus
 1 sdm bawang goreng
 1 tangkai daun seledri, iris halus
 1 butir telur
 1 sdt garam
 1/2 sdt lada
Cara Membuat Perkedel Kentang Ayam :
1. Haluskan kentang yang sudah dikukus. Masukkan semua bahan lalu aduk rata.
2. Ambil dan bentuk adonan sesuai selera.
3. Goreng sampai kuning kecokelatan.
http://resepmasakankreatif.blogspot.co.id/2012/10/menu-dan-resep-makanan-sehat-
bagi.html

Resep Telur Panggang Balita


Telur Panggang Balita
Bahan-bahan Telur Panggang Balita
 Telur ayam 6 butir
 Wortel parut 100 gram
 Tomat 1 buah ( diiris tipis )
 Daun bawang 1 batang ( diiris tipis )
 Susu cair 100 mili
 Margarin 2 sendok makan
 Bawang merah 5 butir ( diiris tipis )
 Bawang putih 2 siung ( haluskan )
 Garam 1 sendok teh
Cara Membuat Telur Panggang Balita :
1. Langkah awal tumis bawang merah dan bawang putih dengan margarin hingga harum . lalu
masukkan wortel , tomat , daun bawang dan tambahkan garam secukupnya . aduk hingga
semua bahan tercampur dengan rata , sisihkan .
2. Selanjutnya kocok telur ayam , lalu masukkan tumisan dan susu . aduk kembali hingga rata .
3. Terakhir panaskan sisa margarin diwajan anti lengket , lalu panggang adonan telur sambil
dibolak balik hingga matang dan berubah warna menjadi kuning kecoklatan . Angkat dan
potong-potong .
4. Telur panggang balita pun siap untuk disajikan .
Resep Telur Dadar Gulung Balita

Telur Dadar Gulung Balita


Bahan-bahan Telur Dadar Gulung Balita :
 Telur 2 buah ( dibuat telur dadar )
 Telur 1 butir ( dikocok )
 Daging ayam 100 gram ( dicincang )
 Kecap manis 1 sendok makan
 Lada halus 1/2 sendok teh
 Garam 1/4 sendok teh
Cara Membuat Telur Dadar Gulung Balita :
1. Langkah awal campurkan daging ayam , kecap , lada dan garam dengan telur yang sudah
dikocok . setelah diaduk rata kemudian tuangkan ke atas telur dadar yang sudah dibuat . lalu
gulung rapi .
2. Setelah itu kukus gulungan telur selama 15 menit , angkat dan dinginkan . selanjutnya
potong-potong dahulu sebelum digoreng . angkat dan sajikan .
Resep Sayur Asam Kacang Merah Balita

Sayur Asam Kacang Merah Balita


Bahan-bahan Sayur Asam Kacang Merah :
 Kacang merah 100 gram ( rebus hingga empuk )
 Tulang sapi 250 gram ( potong-potong )
 Daun salam 1 lembar
 Air asam jawa 5 sendok makan
 Garam 1 sendok teh
 Kol 100 gram ( dipotong tipis )
 Daun seledri 1 batang ( iris halus )
 Daun bawang 1 batang ( iris 1 centi meter )
 Air 700 mili liter
Bumbu Halus Sayur Asam Kacang Merah :
 Bawang merah 5 butir
 Bawang putih 3 siung
 Cabai merah 4 buah
 Kemiri 3 butir
 Lengkuas 2 centi meter
Cara Membuat Sayur Asam Kacang Merah :
1. Langkah awal rebus tulang sapi dengan air hingga menjadi kaldu .
2. Selanjutnya masukkan bumbu halus dan semua bahan ke dalam rebusan tulang hingga

matang . lalu angkat dan sajikan 


Resep Sup Baso Tahu Balita
Sup Baso Tahu Balita
Bahan-bahan Sup Baso Tahu :
 Kaldu ayam 1300 mili liter
 Kapri 60 gram ( bersihan , lalu potong-potong )
 Wortel 60 gram ( dipotong-potong )
 Bawang merah 4 butir ( diiris halus )
 Bawang putih 2 siung ( dimemarkan )
 Minyak goreng 2 sendok makan
 Selendri cincang 1 sendok makan
 Lada halus 1/2 sendok teh
 Garam halus 1/2 sendok teh
Bahan-bahan Bakso Tahu :
 Tahu putih 200 gram
 Tepung kanji 3 sendok makan
 Tepung terigu 1 sendok makan
 Telur 1 butir
 Air 3 sendok makan
 Jamur kucing 40 gram ( iris tipis )
 Garam halus 1/2 sendok teh
 Daun bawang 1 sendok makan ( iris halus )
Cara Membuat Sup Baso Tahu Balita :
1. Bakso Tahu : Langkah awal campurkan tahu yang sudah dihaluskan dengan tepung kanji ,
terigu , seledri dan garam lalu aduk hingga rata .
2. Selanjutnya tambahkan telur air , dan jamur hingga terbentuk adonan yang bisa digulung .
lalu bentuk menjadi bulatan-bulatan bakso kecil . kemudian rebus hingga mendidih dan
terapung , sisihkan .
3. Setelah itu panaskan minyak goreng , lalu tumis bawang merah dan bawang putih hingga
harum . tuang kaldu dan masak hingga mendidih . masukkan bakso tahu dan bumbu lainnya ,
selanjutnya masak hingga semua bahan matang , angkat dan hidangkan .
http://resephariini.com/4-resep-dan-menu-makanan-balita-sehat/

Pertama , Resep Nasi Tim Keju Balita


Nasi Tim Keju Balita

Dalam membuat nasi tim keju untuk sang buah hati anda , maka ibunda perlu mempersiapkan bahan-
bahan yang dibutuhkan , diantaranya adalah sebagai berikut .
Bahan-bahan Nasi Tim Keju :
 Beras putih 250 gram ( cuci bersih )
 Margarin 2 sendok makan
 Bawang bombay 1 siung ( cincang halus )
 Sumsum sapi 100 gram ( cincang halus )
 Kaldu ayam 600 mili liter
 Lada bubuk 1 sendok teh ( optional )
 Garam 1 sendok makan
 Keju pramesan 25 gram ( parut )
Cara Membuat Nasi Tim Keju :
1. Langkah awal panasakan margarin dalam sebuah pinggang panas , lalu masukkan bawang
bombay . tumis hingga harum .
2. Kemudian masukkan sumsum sapi dan beras yang sudah dicuci bersih . aduk-aduk hingga
bahan tercampur dengan rata .
3. Setelah itu masukkan air kaldu , lada , garam , dan keju , kemudian masak hingga matang
dan semua air kaldu terserap ke dalam beras sehingga beras menjadi nasi .
4. Angkat , kemudian sajikan selagi panas .
5. Untuk bahan pelengkap , anda dapat menambahkan tambahan keju parut diatasnya untuk
menambah citarasa gurih pada nasi tim keju yang anda buat .
Kedua , Resep Nasi Tim Ayam

Nasi Tim Ayam


Bahan-bahan Nasi Tim Ayam :
 Nasi setengah matang 80 gram
 Wortel 100 gram ( diparut )
 Tomat 50 gram ( diiris kecil-kecil )
 Daging ayam giling 50 gram
 Kuning telur 1 butir
 Garam secukupnya
 Air secukupnya
Cara Membuat Nasi Tim Ayam :
1. Langkah awal campurkan semua bahan menjadi satu kedalam mangkok yang tahan panas .
2. Kemudian tambahkan air , lalu aduk-aduk hingga semua bahan terendam dengan sempurna .
3. Selanjutnya masukkan mangkuk tahan panas ke dalam panci tim yang sudah disiapkan , lalu
tim selama beberapa menit lalu angkat .
4. Taraa , nasi tim ayam siap disajikan kepada buah hati tercinta anda .
Ketiga , Resep Bubur Kentang Brokoli

Bubur Kentang Brokoli

Bubur kentang brokoli ini merupakan salah satu resep makanan yang menjadi favorit para balita
karena rasanya yang dinilai lezat dan mampu menggugah selera makan . berikut ini adalah bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat bubur kentang brokoli .
Bahan-bahan Bubur Kentang Brokoli :
 Daging ayam tanpa lemak 40 gram ( potong kecil-kecil )
 Kentang 200 gram ( dikupas , kemudian potong kecil-kecil menyerupai potongan daging
ayam )
 Wortel segar 40 gram ( kupas lalu potong seperti potongan kentang )
 Air bersih 120 mili liter
 Brokoli 15 kuntum ( potong kecil-kecil menyerupai potongan kentang dan wortel )
Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :
1. Pertama-tama masukkan daging ayam , kentang dan wortel kedalam panci tahan panas .
masak diatas api kecil lalu tambahakan air hingga mendidih .
2. Setelah itu tutup panci dan diamkan sekitar 30 menit .
3. Selanjutnya masukkan brokoli kemudian tutup kembali panci sekitar 30 menit hingga brokoli
lunak lalu angkat .
4. Langkah akhir masukkan semua bahan kedalam blender , haluskan lalu tuang kembali
kedalam mangkuk . ( biarkan hingga dingin )
5. Setelah dingin , bubur kentang brokoli siap untuk dihidangkan kepada balita tercinta anda .
http://resephariini.com/3-resep-makanan-sehat-balita-sehari-hari/

Pasta Panggang Keju


Bahan :

- 200 gr pasta bentuk kerang, rebus setangah lunak

- 5 buah sosis ayam, iris tipis

- 2 butir telur rebus, iiris tipis

- 1 buah bawang bombay, cincang halus

- 3 siung bawang putih, memarkan dan cincang halus

- 600 ml susu cair

- keju cheddar sesuai selera, parut halus

- 3 butir telur ukuran besar, kocok lepas

- garam, gula pasir, oregano bubuk dan merica bubuk secukupnya

- minyak untuk menumis secukupnya

Cara Membuat :

- Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan layu.

- Masukkan sosis, aduk rata kemudian tuang susu cair.

- Masukkan keju cheddar, bumbui dengan garam, gula pasir dan merica bubuk, aduk rata.

- Masukkan pasta, bubuk oregano, aduk rata lalu matikan api.

- Diamkan sampai tidak terlalu panas, lalu campurkan kocokan telur dan irisan telur rebus, aduk rata, sisihkan.

Untuk Sausnya..

Bahan :
- 3 sdm tepung terigu

- 4 sdm mentega

- 400 ml susu cair

- keju cheddar sesuai selera, parut halus

- garam, gula pasir dan merica bubuk secukupnya

Cara Membuat :

- Panaskan mentega hingga meleleh lalu masukkan tepung terigu. Aduk hingga berbulir.

- Tuang susu cair sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai halus dan tidak menggumpal.

- Masukkan keju cheddar parut, garam, gula pasir dan merica bubuk secukupnya.

- Angkat.

Langkah akhir..

- Siapkan loyang atau pinggan tahan panas yang telah diolesi mentega, tuang adonan pasta.

- Kemudian tuang saus di atasnya dan ratakan hingga menutupi seluruh permukaan.

- Taburi dengan keju cheddar dan panggang di oven hingga permukaannya kecoklatan (saya tidak tau suhunya
berapa karena menggunakan Otang, lamanya memanggang antara 20-30 menit dengan api sedang)

- Angkat dan sajikan dengan saus sambal sebagai pelengkap.

Bola Daging Santan Gurih

Bahan Bola Daging :

- 200 gr daging sapi giling

- 1 sdm tepung sagu

- garam, merica bubuk, bawang putih bubuk secukupnya


Bahan lain :

- 5 buah tahu, potong dadu

- 1 ikat bayam, siangi

- 1 batang daun bawang, iris halus

- 65 ml santan kental (saya pakai Kara)

- air / kaldu sapi secukupnya

- 1 sdm bumbu dasar putih

- garam, merica bubuk, gula pasir secukupnya

Cara Membuat :

- Untuk bola daging, campur rata semua bahan, buat bola-bola, didihkan air, masukkan bola-bola daging dan
masak hingga mengapung, angkat dan sisihkan.

- Tumis bumbu dasar putih, beri air / kaldu sapi secukupnya, tambahkan santan dan potongan tahu, masak
hingga mendidih.

- Masukkan bola daging, beri garam, merica bubuk dan gula pasir, masak hingga kuah agak berminyak.

- Terakhir masukkan bayam dan irisan daun bawang, masak sebentar, angkat dan sajikan dengan nasi putih.

Nugget Tempe Bumbu Tradisional

Bahan :

- 1 buah tempe (400 gram) kukus, haluskan

- 50 gram daging giling 

- 2 lembar roti tawar, rendam dalam 65 ml santan (resep asli 100 ml)

- 3 butir telur 

- 1 batang daun bawang, iris halus

- 1 batang daun seledri, iris halus (resep asli gak pake)


Bumbu Halus :

- 5 butir bawang merah 

- 2 siung bawang putih 

- 1/2 sendok teh ketumbar bubuk (resep asli pake ketumbar yang disangrai)

- 1 1/2 sendok teh garam 

- 1/4 sendok teh gula pasir 

- 1/4 sendok teh merica bubuk 

Bahan Pelapis :

- 2 putih telur 

- 100 gram tepung panir

Cara membuat :

- Campur tempe, daging giling, roti tawar, daun bawang, daun seledri, telur, dan bumbu halus.

- Tuang ke dalam loyang yang sudah dioles minyak dan dialas plastik. Padatkan.

- Kukus 45 menit di atas api sedang sampai matang. Angkat.

- Setelah dingin, keluarkan dari cetakan. Potong-potong.

- Celupkan ke dalam putih telur. Gulingkan ke tepung panir.

- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai kuning keemasan.

*Untuk 25 potong

*Sumber Resep : Web Sajian Sedap

Pasta Panggang
Bahan :

- 6 sdm pasta bentuk kerang, rebus hingga lunak

- 3 buah kentang, rebus, haluskan

- 1 butir telur ayam

- keju cheddar, parut sesuai selera

Tumis :

- 2 siung bawang putih, cincang halus

- 1 buah bawang bombay, cincang halus

- 4 buah sosis sapi, iris tipis

- 4 sdm daging sapi giling

- 1 buah tomat, cincang halus

- saus tomat sesuai selera

- garam, merica bubuk, gula pasir secukupnya

- air secukupnya

Cara Membuat :

- Campur pasta, kentang, telur dan tumisan, aduk

hingga rata.

- Siapkan wadah tahan panas, tuangkan adonan

dan beri parutan keju cheddar diatasnya,

panggang dalam oven selama 30 menit.

- Sajikan hangat bersama saus tomat botolan.

http://kumpulanmasakanbalita.blogspot.co.id/

MASALAH GIZI PADA BALITA

Para ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup rentan
terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan olehkekurangan
atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Berikut adalah beberapa masalah gizi yang sering
terjadi pada si kecil.
1. Kurang energi protein (KEP)
Peran protein bagi si kecil -yang sedang dalam masa pertumbuhan- amat penting. Jika asupan
protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, maka balita beresiko mengalami kondisi
Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP kedalam tiga tipe utama yaitu:

1. Marasmus. Si kecil yang mengalami Marasmus biasanya memiliki berat badan sangat
rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi
penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran
menurun, dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu tahun yang
tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).
2. Kwashiorkor. Kondisi ini banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang
mendapatkan asupan protein. Menurut situs Wikipedia, si kecil yang mengalami
Kwashiorkor sering kali mengalami pembengkakan pada di seluruh tubuh hingga tampak
gemuk terutama pada bagian punggung kaki, bila bagian punggung kakinya ditekan akan
meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil, serta munculnya ruam yang berwarna
merah muda pada kulit kemudian berubah menjadi coklat kehitaman dan mengelupas.
3. Kwasiorkor Marasmus. Kondisi ini sering dikenal dengan istilah busung lapar dan timbul
jika makanan sehari-hari tidak mengandung cukup energi dan protein.
(Baca juga: 7 Tips cerdik memilih makanan sehat untuk si kecil)
2. Kurang asupan zat besi (Fe)
Kekurangan zat besi pada anak balita dapat menyebabkan berbagai ganguan kesehatan yang
salah satunya adalah anemia. Si kecil yang mengidap anemia memiliki kadar hemoglobin
darah dibawah angka normal yang berakibat pada rendahnya suplai oksigen ke organ-organ
tubuh. Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas, pucat, dan mudah lelah.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa defisiensi atau kekurangan zat besi dapat
berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada
anak. Memberikan berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran
terutama yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat memenuhi
kebutuhan zat besi si kecil.

(Baca juga: Bahaya kekurangan zat besi pada balita dan cara mengatasinya)


3. Kurang asupan vitamin A
Kurang asupan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ
penglihatan si kecil. Penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin jenis ini
disebut dengan Xeroptalmia. Menurut situs Wikipedia, penyakit ini merupakan menyebab
kebutaan paling sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pastikan ayah bunda memberikan
berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan vitamin A seperti wortel, bayam, keju,
alpukat,telur, dan mangga.
4. Kurang asupan zat Iodium
Kurang mendapatkan masukan zat iodium dapat berakibat pada pembengkakan kelenjar
gondok, gangguan perkembangan fisik, dan fungsi mental. Zat iodium banyak terdapat pada
udang atau lobster, stroberi, kentang, dan keju ceddar.
5. Obesitas.
Jika keempat gangguan gizi sebelumnya disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan nutrisi
tertentu, obesitas atau berat badan berlebih dapat terjadi ketika si kecil mendapatkan asupan
kalori melebihi batas kebutuhan disertai dengan kurangnya aktifitas gerak. Anak yang
mengalami obesitas dapat juga mengalami gangguan pernafasan dan komplikasi ortopedik
(tulang).

Pengaturan pola makan termasuk memastikan kecukupan nutrisi yang berimbang adalah
upaya yang direkomendasikan para ahli guna menghindari resiko obesitas pada anak balita.
Selain itu, membiasakan si kecil aktif secara fisik memalui beragam aktivitas olah raga atau
bermain juga dapat menurunkan resiko kondisi ini.
http://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikut-ini/667

Balita termasuk ke dalam kelompok usia beresiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan
maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita dapat mempengaruhi status gizi dan status
kesehatannya. Ada beberapa masalah gizi yang biasa diderita balita sebagai berikut.

I. KEP (Kurang Energi Protein) atau ProteinEnergy Malnutrition


KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut usia
(BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai
salah satu penyakit gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan
berbagai macam keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein
dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro (Energi dan Protein) pada
balita bisa menyebabkan KEP.
Penyebab penting terjadinya KEP adalah dimana kesadaran akan kebersihan baik personal
hygiene maupun kebersihan lingkungan yang masih kurang sehingga memudahkan balita
untuk terserang penyakit infeksi. Terlihat pula adanya sinergisme antara status gizi dan
infeksi. Keduanya dipengaruhi oleh makanan, kualitas mengasuh anak, kebersihan
lingkungan dan lain-lain yang kesemuanya mencerminkan keadaan sosial-ekonomi penduduk
serta lingkungan pemukimannya. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan KEP, yaitu :

a. Penyebab Langsung
Penyebab langsung terjadinya KEP (Kurang Energi Protein) yaitu makanan dan penyakit
infeksi yang mungkin diderita anak. Timbulnya KEP tidak hanya makanan yang kurang
tetapi karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi sering menderita diare
atau demam, akhirnya akan menderita. Sebaliknya anak yang makan tidak cukup baik daya
tuhun tubuhnya (imunitas) dapat melemah. Dalam keadaan demikian balita mudah diserang
infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya mudah terserang KEP
b. Penyebab Tidak Langsung
Penyebab tidak langsung timbul karena 3 faktor, yaitu :
1. Kurangnya ketersediaan pangan dikeluarga menunjukkan adanya kerawanan
ketahanan pangan keluarga. Artinya kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan
pangan, baik jumlah maupun mutu gizi yang lengkap dan seimbang, serta memenuhi standar
kecukupan gizi balita. Harga dan daya beli keluarga yang dipengaruhi oleh pendapatan
keluarga, serta pengetahuan tentang gizi yang terkandung didalam makanan.
2. Pola pengasuhan anak yang tidak memadai. Pola pengasuhan anak adalah sikap dan
perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal dekatnya dengan anak memberikan makanan,
merawat menjaga kebersihan, memberikan kasih sayang dan sebagainya. Semuanya itu
sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Pola asuh yang tidak memadai dapat
menyebabkan anak tidak suka makan atau tidak diberi makanan yang bergizi lengkap dan
seimbang juga dapat memudahkan terjadinya infeksi. Pola asuh anak berhubungan dengan
keadaan ibu seperti kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan umum, pengetahuan
tentang pengasuhan anak yang baik.

Ada 3 tipe KEP sebagai berikut :


A. Tipe Kwashiorkor
Kwashiorkor terjadi akibat kekurangan protein. Penyakit gangguan gizi ini banyak dijumpai
pada usia anak 1 – 3 tahun. Orangtua biasanya tidak menyadari bahwa anaknya sakit. Hal ini
disebabkan kebutuhan energinya tercukupi sehingga berat badan menjadi normal. Apalagi
ditambah dengan adanya oedem (sembap) pada badan anak karena kekurangan protein.
Gejalanya :
1. Oedem pada kaki dan muka (moon face)
2. Rambut berwarna jagung dan tumbuh jarang
3. Perubahan kejiwaan seperti apatis, wajah memelas, cengeng, dan nafsu makan kurang
4. Muncul kelainan kulit mulai dari bintik-bintik merah yang kemudian berpadu menjadi
bercak hitam

B. Tipe Marasmus
Marasmus terjadi akibat kekurangan energi. Gangguan gizi ini biasanya terjadi pada anak
usia tahun pertama yang tidak mendapat cukup ASI (Air Susu Ibu).
Gejalanya :
1. Berat badan sangat rendah
2. Kemunduran pertumbuhan otot (atrophi)
3. Wajah anak seperti orangtua (old face)
4. Ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh
5. Cengeng dan apatis (kesadaran menurun)
6. Mudah terkena penyakit infeksi
7. Kulit kering dan berlipat-lipat karena tidak ada jaringan lemak dibawah kulit
8. Sering diare
9. Rambut tipis dan mudah rontok

C. Tipe Kwashiorkor Marasmus


Penyakit ini timbul jika makanan sehari-hari anak tidak cukup mengandung energi dan
protein untuk pertumbuhan normal.
II. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak dalam tubuh
(obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang
seimbang. Dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti
: hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi,
hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal
ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja
dan dewasa. Konsekuensinya pada anak juga menyangkut kesulitan-kesulitan dalam
psikososial, seperti : diskriminasi dari teman-teman, self-image negative, depresi, dan
penurunan sosialisasi.
Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada banyak cara
untuk mengendalikan kegemukannya :
1. Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola makan anak agar
tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang kandungan
lemaknya tinggi.
2. Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan masakan yang
mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu kental.
3. Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4. Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena itu adalah
sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5. Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan energinya,
terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain.
6. Dan tentunya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi bagaimana solusinya yang
terbaik bagi anak Anda.

Dengan berbagai cara untuk mencegah obesitas berlanjut. Salah satunya, dengan mengatur
pola makan yang seimbang, Jika pola ini dilaksanakan, berat badan bayi relatif normal dan
sehat. Dengan demikian, anak juga akan terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan
oleh obesitas.

III. Kurang Vitamin A


Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk kesehatan mata, dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya
tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak, diare, dan penyakit infeksi lainnya.
Penyakit mata yang diakibatkan oleh kurangnya vitamin A disebut xeropthalmia.
Xeropthalmia adalah kelainan pada mata akibat kurang vitamin A, yaitu terjadi kekeringan
pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata. Penyakit ini merupakan
penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 – 3 tahun.
Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan sel epitel dan pengatur kepekaan rangsang sinar
pada saraf retina mata. Jumlah yang dianjurkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi per hari
400 ug retinol untuk anak-anak dan dewasa 500 ug retinol. Sumbernya ada di makanan
hewani sebagai retinol dan ada juga dari nabati sebagai pro vitamin A sebagai karotin, yang
nantinya dalam usus dengan bantuan tirosin baru dikonversi menjadi retinol.

IV. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)


Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme terhadap penyakit gondok.
Kekurangan mineral iodium pada anak dapat menyebabkan pembesaran kelenjar gondok,
gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Zat iodium penting untuk kecerdasan anak.
Gondok merupakan suatu gejala pembesaran pada kelenjar tiroid yang terjadi akibat respons
terhadap defisiensi/kekurangan iodium.
Iodium adalah jenis elemen mineral mikro kedua sesudah zat besi yang dianggap penting
bagi kesehatan tubuh manusia walaupun sesungguhnya jumlah kebutuhan tidak sebanyak zat-
zat gizi lainnya. Manusia tidak dapat membuat unsur/elemen iodium dalam tubuhnya seperti
membuat protein atau gula, tetapi harus mendapatkannya dari luar tubuh (secara alamiah)
melalui sarapan iodium yang terkandung dalam makanan serta minuman.

V. Anemia Zat Besi (Fe)


Anemia adalah keadaan dimana hemoglobin darah kurang daripada normal disebabkan
karena kurangnya mineral (Fe) sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit
(sel darah merah). Penyebab umum dari anemia adalah tidak memiliki cukup zat besi. Anak-
anak dapat mengalami anemia bila tidak ada kandungan zat besi dalam makanan mereka
untuk membuat jumlah normal hemoglobin dalam darah mereka. Anemia pada anak
disebabkan kebutuhan Fe yang meningkat akibat pertumbuhan si anak yang pesat dan infeksi
akut berulang. Gejalanya anak tampak lemas, mudah lelah, dan pucat. Selain itu, anak dengan
defisiensi (kurang) zat besi ternyata memiliki kemampuan mengingat dan memusatkan
perhatian lebih rendah dibandingkan dengan anak yang cukup asupan zat besinya.
Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan juga diperlukan oleh berbagai
enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga diperlukan untuk
mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen (oksidase dan oksigenase).
Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas (asymptomatic) sehingga anemia
pada balita sukar untuk dideteksi.
Perbedaan tingkat penyerapan zat besi oleh tubuh dari berbagai bahan makanan adalah
sebagai berikut :
1. Penyerapan Tinggi : Unggas, daging, dan ikan
2. Penyerapan sedang : Kacang-kacangan, dan gandum
3. Penyerapan rendah : sayuran

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, kombinasikan bahan makanan sumber
zat besi dengan vitamin C, misalnya berikan potongan tomat dalam roti sandwich untuk anak.

Kebutuhan zat besi pada balita dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Usia Kebutuhan Zat Besi

0 – 6 bulan 3 mg
7 – 12 bulan 5 mg
1 – 3 tahun 8 mg
4 – 6 tahun 9 mg
http://praktisi-nutrisi-gizi.blogspot.co.id/2014/12/masalah-gizi-balita.html

Anda mungkin juga menyukai