Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang
seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan
kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Gizi Balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh
kembang putra putrinya maksimal.
http://rezhikurnia.blogspot.co.id/2013/05/makalah-gizi-balita.html
Penganekaragaman bahan makanan perlu diterapkan sejak usia dini untuk memperkenalkan
rasa dari aneka jenis bahan makanan sesuai umurnya. Dalam memperkenalkan aneka jenis
bahan makanan, dapat menggugah selera balita dan beberapa makanan selingan yang sangat
bervariasi.
Ada beberapa teknik pengolahan makanan untuk anak balita sobat.
Diantaranya dengan cara mengukus, merebus, atau memasak dengan microwaving.
1. Streaming ( mengukus )
Membantu mengolah untuk mudah dicerna dan menambah rasa menjadi lebih enak. Perlu
diperhatikan bahwa kandungan vitamin yang larut air seperti vitamin C dan Vitamin B jangan
terlalu lama diolah karena akan rusak. Brokoli jika direbus akan kehilangan vitamin C
sebanyak 60% tetapi dengan dikukus hanya akan kehilangan 20 %. Namun untuk
megolahnya harus tepat waktu.
2. Merebus
Merebus dapat merusak zat-zat gizi jika dilakukn dalam waktu yang berlebihan. Untuk itu
diupayakan untuk merebus sayuran dalam waktu yang tepat dengan air yang seminim
mungkin, jangan over cook.
3. Memasak dengan Microwaving
Memasak dengan cara ini sangat mempercepat waktu sehingga sayuran atau ikan dimasak
dalam waktu singkat dan kekurangan zat-zat gizi akan sangat minim. Jika bahan makanan
diolah dengan waktu yang singkat dengan full power tentunya sebagian zat gizi dapat
bertahan.
Dengan adanya kesibukan dalam keluarga, kadang kala tidak ada waktu untuk memasak,
khususnya untuk balita sehingga harus makan apa yang diolah untuk keluarga tersebut. Untuk
itu dalam mengolah makanan keluarga harus dipikirkan bahwa ada balita yang akan
bergabung dalam menu keluarga dengan mempertimbangkan :
usahakan bentuk yang lain dalam penyajiannya
rasa jangan yang pedas atau berbumbu tajam
selera umum yang disukai anak
beri sentuhan yang menarik sesuai dengan apa yang menjadi kesenangan dalam
mainan
porsi menu tetap dalam gizi seimbang
http://tips-anika.blogspot.co.id/2014/05/mengolah-makanan-untuk-balita.html
Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih
tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan
zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak,
mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki
fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Kebutuhan gizi bagi balita memerlukan:
Energi. Zat gizi yang mengandung energi terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat.
Tiap gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kilokalori, sedangkan tiap
gram lemak 9 kilokalori. Dianjurkan supaya jumlah yang diperlukan didapatkan dari 50-60 %
karbohidrat, 25-35% lemak selebihnya 10-15% protein.
Mineral dan Vitamin. Susu sapi merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin
dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml susu mengandung kurang lebih 0,7-
0,8 gr kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya
mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur sayur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang,
mie), akan mengandung cukup vitamain dan mineral.
Cairan. Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000 sampai 1500 ml air setiap
harinya. Pada keadaan sakit sep[erti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah
masukan cairan harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.
Waktu makan Komposisi
Bubur beras atau roti dioles mentega, telur, daging atau
Pagi iakan dan susu satu gelas.
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/ tempe
Sayur seperti tomat, wortel dan bayam
Siang Buah sepeti pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu.
Nasi atau roti dioles mentega
Daging, ayam, ikan tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah atau pudding
Sore/ Malam Satu gelas susu
Bahan makanan. Beberapa jenis bahan makanan dapat langsung dimakan misalnya
buah-buhan dan susu. Namun banyak bahan makanan yang memerlukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dapat dimakan misalnya beras, tepung, minyak dan lain-lain.
Hidangan makanan untuk balita. Hidangan merupakan jenis makanan yang
disajikan untuk dimakan. Misalnya hidangan untuk makan malam yang terdiri dari nasi telur
dadar dan sayuran.
Cara mengolah makanan balita:
Menu anak lebih dari 1 (satu) tahun sama dengan orang dewasa hanya saja tidak pedas dan
konsitensi agak lunak dengan memperhatikan menu seimbang yaitu nasi, lauk hewani, lauk
nabati, sayur, buah dan bila ada ditambah susu dan ASI sebaiknya tetap diberikan.
Menu tanpa nasi untuk anak
Mie + bakwan + sayur + buah
Roti + mentega + jam sele + telur + susu + selada/tomat + air + buah
Kentang goreng + taoge + tahu + buah
Bubur beras + tahu + telur + buah
Lemper + buah/kroket + buah
Lontong + pecel (gado-gado) + buah
Bubur beras + buah
Lumpia + buah
http://dewiea.blogspot.co.id/p/cara-pengelolaan-bagi-balita.html
APEL
• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food .
Usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan
agak besar.
Catatan:
• Apel mudah sekali berubah warna. Agar warnanya tetap cerah, cuci dengan air garam
begitu dipotong.
ALPUKAT
• Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan.
Catatan:
• Pilihlah avokad yang cukup matang (tua), serta dagingnya empuk dan tebal.
Untuk melumatkannya, keruk dagingnya dan blender.
BAYAM
• Kandungan gizi utamanya: kalsium, zat besi dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening.
Usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang
putih dan garam.
Catatan:
• Sebaiknya dimasak untuk sekali penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika
dihangatkan kembali.
Jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah
rusak.
BERAS
• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembik.
Catatan :
Bisa juga beras langsung ditim bersama sayuran serta bahan makananyang mengandung
protein, seperti daging ayam giling, telur, tahu, dan sebagainya.
DAGING AYAM
Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: disajikan sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus).
Catatan:
Biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu, lalu dicampur dengan sayur atau bubur
beras.
IKAN KAKAP
Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish
nugget.
Catatan:
Untuk tim, bisa dicampur dengan sayuran dan bubur beras.
JERUK
• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya (setelah dikeluarkan
bijinya).
Catatan:
Untuk menambah nilai gizi, bisa dicampur dengan buah lainnya seperti pisang.
KACANG HIJAU
Kandungan gizi utamanya: kalsium.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dibuat bubur sebagai camilan.
Catatan:
Ketika merebus kacang hijau, jangan campur gula atau garam dulu sebelum kacang lunak.
Sebab, garam atau gula akan menghambat kacang hijau menjadi lunak nantinya.
MANGGA
Kandungan gizi utamanya: vitamin A
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dapat dimakan sebagai makanan selingan bersama buah lainnya,
seperti pepaya.
Usia 2-3 tahun: dapat disajikan sebagai pencuci mulut.
PEPAYA
Kandungan gizi utamanya: vitamin C
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan untuk makananselingan.
Usia 2–3 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan sebagai pencuci mulut.
PISANG
Kandungan gizi utamanya: sebagai sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk potongan buah.
Usia 18 bulan – 3 tahun: dapat diberikan utuh setelah dikupas kulitnya (agar si kecil bisa
makan sendiri).
Catatan: Jika bayi sulit buang air besar, pemberian pisang sebaiknya dicampur dengan air
perasan jeruk manis.
WORTEL
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 9 bulan - 2 tahun: dapat diberikan sebagai finger food (biasanya setelah dikukus lebih
dulu agar lunak).
Usia 2–3 tahun: dapat diberikan sebagai finger food setelah dikupas, dicuci bersih dan
dipotong memanjang, tanpa dikukus terlebih dulu.
Catatan:
Pilih wortel yang muda, yaitu yang bagian tengahnya kecil.
Agar wortel tidak cepat busuk, usahakan agar dalam keadaan kering ketika disimpan. Untuk
itu, bungkus atau lapisi setiap wortel dengan kertas koran.
BROKOLI
Kandungan gizi utamanya: vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food, setelah dikukus terlebih
dahulu.
KACANG MERAH
Kandungan gizi utamanya: protein, karbohidrat, dan fosfor.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dimasak sampai lunak sebagai sup kacang merah.
HATI AYAM
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur.
Catatan:
Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi. Padahal, vitamin A tidak larut dalam air
sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3
kali dalam seminggu.
KENTANG
Kandung gizi utamanya: sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 12-18 bulan : dapat diberikan dalam bentuk finger food .
Usia 18 bulan ke atas : disajikan sebagai perkedel.
LABU KUNING
Kandungan gizi utamanya: vitamin A dan C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dibuat pie, kue lumpur atau dipanggang sebagai kebab.
TAHU
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1-2 tahun: dimakan sebagai lauk setelah diolah sebagai semur atau sup.
Usia 2 tahun ke atas: disajikan sebagai camilan dalam bentuk tahu goreng.
TEMPE
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: dimakan sebagai lauk atau makanan camilan (tempe goreng).
TOMAT
Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A
Cara tepat pengolahannya:
Usia 1–3 tahun: dipotong kecil-kecil dan diberikan sebagai pencuci mulut.
Catatan: Pilih tomat yang cukup masak, sehingga rasanya tidak terlalu asam.
DAGING SAPI
Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi.
Cara tepat pengolahannya:
Usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur atau campuran perkedel.
KEJU
Kandungan gizi utamanya: protein, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya:
• Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk batangan (sebagai finger food).
• Usia 18 bulan ke atas: diberikan sebagai isi roti (sandwich), dilelehkan sebagai penutup
biskuit, atau menjadi salah satu isi kebab (ditusuk seperti sate).
Catatan:
• Mengandung garam yang cukup tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah
1 tahun.
YOGHURT
Kandungan gizi utamanya: kalsium dan fosfor.
Cara tepat pengolahannya:
• Usia 2-3 tahun: diperkenalkan sebagai campuran minuman buah/camilan.
Catatan:
• Dapat dibuat sebagai campuran saus pancake, atau diblender bersama stroberi dan sirup
sebagai minuman segar.
http://gita-nuari.blogspot.co.id/2009/01/cara-tepat-pengolahan-bahan-makanan.html
BENTUK MAKANAN
Memilih aneka menu masakan sehari-hari untuk makanan bayi dan balita anda merupakan permasalahan
rumit yang selalu dihadapi, terutama bagi sang ibu. Bukan hanya makanan yang dipilih harus sehat dan
bergizi, tetapi masalah selera makan anak yang justru lebih menentukan masuk tidaknya gizi ke dalam
tubuh si kecil.
Berikut kumpulan koleksi resep masakan kreatif sebagai menu makanan yang sehat untuk balita anda,
semoga dapat membantu :
1. RESEP NASI TIM KEJU
kalori : 357 Kal, protein : 14,5 gr, kalsium : 56,2 mg
Bahan :
250 gr beras putih, cuci bersih
2 sdm margarin
1 bh bawang bombay, cincang
100 gr sumsum sapi, cincang
600 ml kaldu
1 sdm garam
1 sdt lada bubuk
25 gr keju parmesan, parut
Cara Membuat Nasi Tim Keju :
1. Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga harum.
2. Masukkan sumsum sapi setelah itu masukkan beras, aduk rata.
3. Masukkan kaldu sampai terserap oleh beras, masukkan lada, garam dan keju, lalu masak sampai
matang. Siap dihidangkan.
2. RESEP NASI TIM AYAM
Bahan :
80 gr nasi aron (setengah matang)
100 gr wortel, di parut
50 gr tomat, diiris
50 gr daging ayam giling
1 butir kuning telur
garam secukupnya
air secukupnya
Cara Membuat Nasi Tim Ayam :
1. Campurkan semua bahan menjadi satu
2. Masukkan ke dalam mangkuk tahan panas dan beri air sampai semuanya terendam
3. Masukan mangkuk tadi kedalam risopan dan tertutup lalu tim sampai matang.
4. Siap untuk disajikan.
3. RESEP BUBUR KENTANG BROKOLI
kalori : 310 Kal
Bahan :
40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil
100 gr tahu potong kecil-kecil
200 gr kentang, kupas, potong kecil
40 gr wortel, kupas, potong kecil
120 ml air
25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil
Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :
1. Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak
sampai mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak,
angkat.
3. Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam mangkuk dan biarkan dingin.
4. RESEP BROKOLI SAUS KEJU
kalori : 118 Kal, protein : 5,6 gr, kalsium : 163 mg
Bahan :
100 gr brokoli, potong setiap kuntumnya
10 gr peterseli, cincang halus
1 sdm margarin
1sdm maizena
150 ml susu
50 gr keju parut
Cara Membuat Brokoli Saus Keju :
1. Kukus brokoli sampai lunak, atur di piring.
2. Lelehkan margarin, masukkan tepung maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3. Tambahkan susu dan keju, aduk hingga keju meleleh dan saus mengental lalu angkat.
4. Biarkan agak dingin lalu siram di atas brokoli, sebelum dihidangkan taburkan peterseli di atasnya.
5. RESEP TELUR PANGGANG
kalori : 156 Kal, protein : 8,6 gr, kalsium : 66,5 mg
Bahan :
1. Tumis bawang merah dan bawang putih dengan margarin sampai harum. Masukkan wortel, tomat
dan daun bawang kemudian tambahkan garam aduk rata lalu sisihkan.
2. Kocok telur ayam, masukkan tumisan dan susu lalu aduk rata.
3. Panaskan sisa margarin di wajan anti lengket. Panggang adonan telur sambil dibolak balik sampai
matang berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan potong-potong sebelum dihidangkan.
6. RESEP TELUR DADAR GULUNG
kalori : 104 Kal, protein : 11 gr, kalsium : 30 mg
Bahan :
1. Tumis bawang putih hingga harum lalu masukkan cumi. Masak hingga agak matang, tambahkan
kaldu dan kecap tunggu sampai mendidih.
2. Masukkan bahan lainnya kecuali tepung kanji. Masak hingga matang.
3. Tambahkan tepung kanji yang sudah dicairkan sedikit demi sedikit dan masak hingga kental.
4. Angkat dan hidangkan.
10. RESEP TUNA GORENG BUMBU
kalori : 245 Kal, protein : 20,4 gr, kalsium : 40,4 mg
Bahan :
500 gr ikan tuna, dipotong dadu
2 butir telur, dikocok lepas
minyak goreng secukupnya
Campurkan rata:
1 sdt ketumbar, haluskan
2 cm jahe, haluskan
1 btg serai, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
4 sdm air asam
1 sdt kunyit bubuk
1 sdm garam
1/4 sdt lada
Cara Membuat Tuna Goreng Bumbu :
1. Masukkan potongan daging ikan tuna ke dalam bahan-bahan yang sudah dicampurkan, lalu
diamkan selama 30 menit.
2. Celupkan daging ikan tuna ke dalam kocokan telur, kemudian goreng ikan hingga matang
kecoklatan.
3. Angkat dan hidangkan.
11. RESEP DAGING GULUNG
kalori : 285 Kal, protein : 12,4 gr, kalsium : 120,5 mg
Bahan :
1. Bumbui daging yang sudah pipih dengan lada dan garam, lalu letakkan potongan buncis dan
wortel di atasnya.
2. Gulung daging, perkuat dengan tali. Kukus selama 10 menit hingga daging mengeras, lepas
ikatannya.
3. Celupkan gulungan daging ke dalam kocokan telur, lalu gulingkan ke atas tepung panir sampai
rata di semua permukaan daging.
4. Goreng hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan hidangkan.
12. RESEP PERKEDEL KENTANG AYAM
kalori : 72 Kal, protein : 6,8 gr, kalsium : 13,2 mg
Bahan :
250 gr kentang, kupas lalu kukus
200 gr ayam, rebus lalu cincang
50 gr wortel, parut halus
1 sdm bawang goreng
1 tangkai daun seledri, iris halus
1 butir telur
1 sdt garam
1/2 sdt lada
Cara Membuat Perkedel Kentang Ayam :
1. Haluskan kentang yang sudah dikukus. Masukkan semua bahan lalu aduk rata.
2. Ambil dan bentuk adonan sesuai selera.
3. Goreng sampai kuning kecokelatan.
http://resepmasakankreatif.blogspot.co.id/2012/10/menu-dan-resep-makanan-sehat-
bagi.html
Dalam membuat nasi tim keju untuk sang buah hati anda , maka ibunda perlu mempersiapkan bahan-
bahan yang dibutuhkan , diantaranya adalah sebagai berikut .
Bahan-bahan Nasi Tim Keju :
Beras putih 250 gram ( cuci bersih )
Margarin 2 sendok makan
Bawang bombay 1 siung ( cincang halus )
Sumsum sapi 100 gram ( cincang halus )
Kaldu ayam 600 mili liter
Lada bubuk 1 sendok teh ( optional )
Garam 1 sendok makan
Keju pramesan 25 gram ( parut )
Cara Membuat Nasi Tim Keju :
1. Langkah awal panasakan margarin dalam sebuah pinggang panas , lalu masukkan bawang
bombay . tumis hingga harum .
2. Kemudian masukkan sumsum sapi dan beras yang sudah dicuci bersih . aduk-aduk hingga
bahan tercampur dengan rata .
3. Setelah itu masukkan air kaldu , lada , garam , dan keju , kemudian masak hingga matang
dan semua air kaldu terserap ke dalam beras sehingga beras menjadi nasi .
4. Angkat , kemudian sajikan selagi panas .
5. Untuk bahan pelengkap , anda dapat menambahkan tambahan keju parut diatasnya untuk
menambah citarasa gurih pada nasi tim keju yang anda buat .
Kedua , Resep Nasi Tim Ayam
Bubur kentang brokoli ini merupakan salah satu resep makanan yang menjadi favorit para balita
karena rasanya yang dinilai lezat dan mampu menggugah selera makan . berikut ini adalah bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat bubur kentang brokoli .
Bahan-bahan Bubur Kentang Brokoli :
Daging ayam tanpa lemak 40 gram ( potong kecil-kecil )
Kentang 200 gram ( dikupas , kemudian potong kecil-kecil menyerupai potongan daging
ayam )
Wortel segar 40 gram ( kupas lalu potong seperti potongan kentang )
Air bersih 120 mili liter
Brokoli 15 kuntum ( potong kecil-kecil menyerupai potongan kentang dan wortel )
Cara Membuat Bubur Kentang Brokoli :
1. Pertama-tama masukkan daging ayam , kentang dan wortel kedalam panci tahan panas .
masak diatas api kecil lalu tambahakan air hingga mendidih .
2. Setelah itu tutup panci dan diamkan sekitar 30 menit .
3. Selanjutnya masukkan brokoli kemudian tutup kembali panci sekitar 30 menit hingga brokoli
lunak lalu angkat .
4. Langkah akhir masukkan semua bahan kedalam blender , haluskan lalu tuang kembali
kedalam mangkuk . ( biarkan hingga dingin )
5. Setelah dingin , bubur kentang brokoli siap untuk dihidangkan kepada balita tercinta anda .
http://resephariini.com/3-resep-makanan-sehat-balita-sehari-hari/
Cara Membuat :
- Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan layu.
- Masukkan keju cheddar, bumbui dengan garam, gula pasir dan merica bubuk, aduk rata.
- Diamkan sampai tidak terlalu panas, lalu campurkan kocokan telur dan irisan telur rebus, aduk rata, sisihkan.
Untuk Sausnya..
Bahan :
- 3 sdm tepung terigu
- 4 sdm mentega
Cara Membuat :
- Panaskan mentega hingga meleleh lalu masukkan tepung terigu. Aduk hingga berbulir.
- Tuang susu cair sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai halus dan tidak menggumpal.
- Masukkan keju cheddar parut, garam, gula pasir dan merica bubuk secukupnya.
- Angkat.
Langkah akhir..
- Siapkan loyang atau pinggan tahan panas yang telah diolesi mentega, tuang adonan pasta.
- Kemudian tuang saus di atasnya dan ratakan hingga menutupi seluruh permukaan.
- Taburi dengan keju cheddar dan panggang di oven hingga permukaannya kecoklatan (saya tidak tau suhunya
berapa karena menggunakan Otang, lamanya memanggang antara 20-30 menit dengan api sedang)
Cara Membuat :
- Untuk bola daging, campur rata semua bahan, buat bola-bola, didihkan air, masukkan bola-bola daging dan
masak hingga mengapung, angkat dan sisihkan.
- Tumis bumbu dasar putih, beri air / kaldu sapi secukupnya, tambahkan santan dan potongan tahu, masak
hingga mendidih.
- Masukkan bola daging, beri garam, merica bubuk dan gula pasir, masak hingga kuah agak berminyak.
- Terakhir masukkan bayam dan irisan daun bawang, masak sebentar, angkat dan sajikan dengan nasi putih.
Bahan :
- 2 lembar roti tawar, rendam dalam 65 ml santan (resep asli 100 ml)
- 3 butir telur
- 1/2 sendok teh ketumbar bubuk (resep asli pake ketumbar yang disangrai)
Bahan Pelapis :
- 2 putih telur
Cara membuat :
- Campur tempe, daging giling, roti tawar, daun bawang, daun seledri, telur, dan bumbu halus.
- Tuang ke dalam loyang yang sudah dioles minyak dan dialas plastik. Padatkan.
- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai kuning keemasan.
*Untuk 25 potong
Pasta Panggang
Bahan :
Tumis :
- air secukupnya
Cara Membuat :
hingga rata.
http://kumpulanmasakanbalita.blogspot.co.id/
Para ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup rentan
terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan olehkekurangan
atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Berikut adalah beberapa masalah gizi yang sering
terjadi pada si kecil.
1. Kurang energi protein (KEP)
Peran protein bagi si kecil -yang sedang dalam masa pertumbuhan- amat penting. Jika asupan
protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, maka balita beresiko mengalami kondisi
Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP kedalam tiga tipe utama yaitu:
1. Marasmus. Si kecil yang mengalami Marasmus biasanya memiliki berat badan sangat
rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi
penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran
menurun, dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu tahun yang
tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).
2. Kwashiorkor. Kondisi ini banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang
mendapatkan asupan protein. Menurut situs Wikipedia, si kecil yang mengalami
Kwashiorkor sering kali mengalami pembengkakan pada di seluruh tubuh hingga tampak
gemuk terutama pada bagian punggung kaki, bila bagian punggung kakinya ditekan akan
meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil, serta munculnya ruam yang berwarna
merah muda pada kulit kemudian berubah menjadi coklat kehitaman dan mengelupas.
3. Kwasiorkor Marasmus. Kondisi ini sering dikenal dengan istilah busung lapar dan timbul
jika makanan sehari-hari tidak mengandung cukup energi dan protein.
(Baca juga: 7 Tips cerdik memilih makanan sehat untuk si kecil)
2. Kurang asupan zat besi (Fe)
Kekurangan zat besi pada anak balita dapat menyebabkan berbagai ganguan kesehatan yang
salah satunya adalah anemia. Si kecil yang mengidap anemia memiliki kadar hemoglobin
darah dibawah angka normal yang berakibat pada rendahnya suplai oksigen ke organ-organ
tubuh. Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas, pucat, dan mudah lelah.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa defisiensi atau kekurangan zat besi dapat
berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada
anak. Memberikan berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran
terutama yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat memenuhi
kebutuhan zat besi si kecil.
Pengaturan pola makan termasuk memastikan kecukupan nutrisi yang berimbang adalah
upaya yang direkomendasikan para ahli guna menghindari resiko obesitas pada anak balita.
Selain itu, membiasakan si kecil aktif secara fisik memalui beragam aktivitas olah raga atau
bermain juga dapat menurunkan resiko kondisi ini.
http://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikut-ini/667
Balita termasuk ke dalam kelompok usia beresiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan
maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita dapat mempengaruhi status gizi dan status
kesehatannya. Ada beberapa masalah gizi yang biasa diderita balita sebagai berikut.
a. Penyebab Langsung
Penyebab langsung terjadinya KEP (Kurang Energi Protein) yaitu makanan dan penyakit
infeksi yang mungkin diderita anak. Timbulnya KEP tidak hanya makanan yang kurang
tetapi karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi sering menderita diare
atau demam, akhirnya akan menderita. Sebaliknya anak yang makan tidak cukup baik daya
tuhun tubuhnya (imunitas) dapat melemah. Dalam keadaan demikian balita mudah diserang
infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya mudah terserang KEP
b. Penyebab Tidak Langsung
Penyebab tidak langsung timbul karena 3 faktor, yaitu :
1. Kurangnya ketersediaan pangan dikeluarga menunjukkan adanya kerawanan
ketahanan pangan keluarga. Artinya kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan
pangan, baik jumlah maupun mutu gizi yang lengkap dan seimbang, serta memenuhi standar
kecukupan gizi balita. Harga dan daya beli keluarga yang dipengaruhi oleh pendapatan
keluarga, serta pengetahuan tentang gizi yang terkandung didalam makanan.
2. Pola pengasuhan anak yang tidak memadai. Pola pengasuhan anak adalah sikap dan
perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal dekatnya dengan anak memberikan makanan,
merawat menjaga kebersihan, memberikan kasih sayang dan sebagainya. Semuanya itu
sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Pola asuh yang tidak memadai dapat
menyebabkan anak tidak suka makan atau tidak diberi makanan yang bergizi lengkap dan
seimbang juga dapat memudahkan terjadinya infeksi. Pola asuh anak berhubungan dengan
keadaan ibu seperti kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan umum, pengetahuan
tentang pengasuhan anak yang baik.
B. Tipe Marasmus
Marasmus terjadi akibat kekurangan energi. Gangguan gizi ini biasanya terjadi pada anak
usia tahun pertama yang tidak mendapat cukup ASI (Air Susu Ibu).
Gejalanya :
1. Berat badan sangat rendah
2. Kemunduran pertumbuhan otot (atrophi)
3. Wajah anak seperti orangtua (old face)
4. Ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh
5. Cengeng dan apatis (kesadaran menurun)
6. Mudah terkena penyakit infeksi
7. Kulit kering dan berlipat-lipat karena tidak ada jaringan lemak dibawah kulit
8. Sering diare
9. Rambut tipis dan mudah rontok
Dengan berbagai cara untuk mencegah obesitas berlanjut. Salah satunya, dengan mengatur
pola makan yang seimbang, Jika pola ini dilaksanakan, berat badan bayi relatif normal dan
sehat. Dengan demikian, anak juga akan terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan
oleh obesitas.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, kombinasikan bahan makanan sumber
zat besi dengan vitamin C, misalnya berikan potongan tomat dalam roti sandwich untuk anak.
Kebutuhan zat besi pada balita dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
0 – 6 bulan 3 mg
7 – 12 bulan 5 mg
1 – 3 tahun 8 mg
4 – 6 tahun 9 mg
http://praktisi-nutrisi-gizi.blogspot.co.id/2014/12/masalah-gizi-balita.html