Anda di halaman 1dari 4

I.

Konsep Keperawatan Profesional Bagi Perawat Kamar Bedah


Profesionalisme adalah perilaku atau kualitas yang menjadi ciri atau menandai
profesi atau profesionalisme seseorang, sehingga dapat disimpulkan bahwa
profesionalisme merupakan suatu istilah pengakuan terhadap pengetahuan,
keterampilan individu pada suatu profesi. Dengan demikian perawat bedah
dengan karakteristik profesionalisme harus berkompeten di bidang
keperawatan perioperative dengan mengikuti perkembangan keperawatan,
berkontribusi pada upaya pemecahan masalah dan bekerja secara efisien
dengan anggota tim profesi khususnya dalam lingkup perioperatif. Kendala –
kendala yang sering terjadi untuk mencapai perawat profesional adalah
kurangnya pengetahuan terbaru dan kurangnya rasa ingin tahu yang tinggi
karena beban kerja yang tinggi sehingga untuk mencapai perawat profesional
cukup sulit.

1. Karakter perawat kamar bedah Profesional


a. Pengetahuan
Pengetahuan memungkinkan sebuah profesi, seperti keperawatan, untuk
mendefinisikan sebuah masalah dan solusi, membuat keputusan
kebijakan dalam sebuah praktik.
b. Rasa ingin tahu yang tinggi (Spirit of Inquiry)
Seorang perawat yang memiliki keingintahuan yang tinggi dalam
lingkup keperawatan akan menghasilkan pemikiran inovatif dan sangat
dimungkinkan dapat menemukan solusi berdasarkan sumber-sumber
yang berbasis evidence base practice.
c. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada tanggung-jawab respon seseorang atas
segala tindakan yang telah dilakukannya.
d. Otonomi (Autonomy)
Adalah kebebasan untuk bertindak atas apa yang perawat ketahui, untuk
membuat keputusan klinis secara independen dan bertindak demi
kepentingan terbaik klien.
e. Advokasi
Adalah memberikan informasi yang dibutuhkan klien untuk membuat
pilihan berdasarkan informasi yang diberikan oleh perawat, mendukung
hak klien untuk membuat pilihan berdasarkan informasi yang didapat,
dan mendukung klien sepanjang proses dan pengambilan hasil
keputusan (mediator).
f. Inovasi and Visioner
Adalah perawat juga dapat melakukan inovasi keperawatan untuk
meningkatkan derajat kemandirian pasien, kenyamanan pasien dan
keluarga, pemahaman pasien dan keluarga tentang kondisi mereka saat
ini dan kemampuan masa depan.
g. Kollegialitas dan Kolaborasi (Collegiality and Collaboration)
Adalah perawat juga dapat melakukan inovasi keperawatan untuk
meningkatkan derajat kemandirian pasien, kenyamanan pasien dan
keluarga, pemahaman pasien dan keluarga tentang kondisi mereka saat
ini dan kemampuan masa depan.
h. Etika dan Nilai
Adalah cerminan dari perilaku perawat yang berdampak pada
kehidupan pasien, rekan kerja, dan masyarakat. Lingkungan yang aman
dan etika yang baik sangat penting bagi profesionalisme.

2. Kompetensi Perawat Kamar Bedah


a. Kompetensi
Adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Keterampilan
Biasanya sering kali diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam mengerjakan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan.
c. Sikap
Adalah tingkah laku atau gerakan-gerakan yang tampak dan
ditampilkan ketika melakukan interaksi dengan lingkungan sosial.

3. Sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap peningkatan pengetahuan,


keterampilan, dan perilaku (kompetensi) seorang perawat dengan cara
memberikan ijazah atau sertifikat. Beberapa sertifikasi atau pelatihan yang
harus dimiliki oleh seorang perawat bedah antara lain yaitu :
a. Surat Tanda Registrasi.
b. Sertifikasi pelatihan perawat bedah.
c. Sertifikasi pelatihan perawat kamar bedah lanjutan (advance).
d. Pelatihan RJP.
e. Sertifikasi yang berhubungan dengan sub spesialisasi keperawatan
bedah.

II. ETIKA DI KAMAR BEDAH


III. KONSEP DAN TEORI CARING
Caring melibatkan :perasaan terhadap orang lain, menerima orang lain apa adanya,
mengerti orang lain, dan komitmen untuk berupaya melayani orang lain. Dengan
demikian akan membentuk relasi antar manusia yang diwarnai caring sehingga hidup
ini akan memiliki arti akhirnya dapat membantu orang lain untuk bertumbuh dan
berkembang. Caring sebagai cara manusia untuk hidup merupakan akar dari semua
hubungan antar amnesia yang sehat, baik personal maupun professional.

1. Pengertian Caring
Caring adalah perilaku atau sikap peduli dan perhatian yang perawat berikan
kepada pasien dengan sepenuh hati atau sungguh – sungguh sehingga terjadi
hubungan yang lebih dekat atau terbuka.

2. 5 komponen caring (5C”S)


Caring diaktualisasi oleh perawat melalui komponen caring yang dikenal
dengan Five C’S yaitu :
a. Compassion (Belarasa)
b. Competence (Kompetensi, Kemampuan)
c. Confidence (Percaya Diri)
d. Conscience (Suara Hati)
e. Commitment
3. Aktualisasi 5 komponen caring dalam asuhan keperawatan
a. Compassion (Belarasa)
 Hadir disamping pasien secara fisik dan psikologis.
 Memotivasi agar pasien mampu mengungkapkan perasaannya
kepada perawat.
 Mendengarkan ungkapan pikiran dan perasaan pasien tanpa debat
b. Competence (Kompetensi, Kemampuan)
 Perawat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
komunikasi terapeutik, pengetahuan yang berhubungan dengan
persiapan fisik dan psikologis dalam rencana pembedahan sehingga
perawat berkompeten dalam memberi asuhan keperawatan atau
memberi penjelasan kepada pasien.
 Perawat peka terhadap kebutuhan-kebutuhan baik yang
diungkapkan secara verbal maupun non verbal.
c. Confidence (Percaya Diri)
 Perwat menjaga perasan dan privacy pasien.
 Memperlihatkan kematangan dan sikap yang dapat dipercaya
 Menerima dan menghormati apsien apa adanya.
d. Conscience (Suara Hati)
 Perawat peka akan intuisi pribadinya.
 Perawat mendengarkan suara hatinya mana yang baik dan mana
yang tidak baik.
 Melakukan intropeksi diri untuk menilai kembalu semua tindakan
yang telah dilakukan.
e. Commitment
 Perawat memandang tugas bukan suatu beban atau sebagai
peraturan yang harus dikerjakam tetapi sebagai suatu panggilan
atau sebagai kewajiban untuk membantu semua.
 Perawat memegang komitmen inyuk bekerja dan hadir disamping
pasien pada wanktunya bukan karena takut pada atasannya atau
sanksinya tetapi karena panggilam luhurny untuk mengabdi dalam
kasih.

4. 4 Pengetahuan yang mendsari agar dapat menerapkan caring


a. Siap (being there), perawat membuat dirinya siap untuk segera
berespon terhadap kebutuhan pasien
b. Hadir dengan memperlihatkan kesadaran perawat akan pikirannnya,
perasaannya dan tindakan saat terlibat dengan pasien dalam situasi
apapun
c. Memiliki hubungan yang saling percaya. Perawat dan pasien terikat
dalam hubungan untk membangun rasa saling percaya. Pasien karena
keterbatasaanya akan “self-knowledge”dan “self-help” memerlukan
bantuan dari seorang perawat yang professional.
d. Melakukan komunikasi empatik, perawat caring melalui komunikasi
verbal maupun nonverbal. Kontak manusiawi antara oerawat dan pasien
melalui wajah, kata-kata,dan bahasa tubuh lainnya.

5. Cara mewujudkan caring dalam asuhan keperawatan


a. Compassion
Menghormati perasaan-persaan sendiri dan mendengarkan satu sama
lain, saling mendengarkan dengan empati
b. Komunikasi yang Jelas
Mengekspresikan perasaan dengan sederhana dan membicarakan dari
hati ke hati secara bersama.
c. Kreativitas
Mencoba hal yang baru, menyediakan waktu untuk relaksasi dan
bermain serta mengundang mereka yang diharapkan.
d. Konsistensi
Mengerjakan apa yang dikatakan dan setiap hari mengatakan apa yang
di maksud.
e. Menantang
Menanggapi dan meyelesaikan persoalan dengan harapan yang positif
dan belajar dari tantangan-tantangan yang dihadapi.
f. Kegembiraan
Menatap/memeluk hari baru dengan hati yang ringan dan gembira dan
belajar untuk menikmati hidup.
g. Percaya Diri
Mempercayai dan menyakini talenta-talenta yang di,iliki dan
kemampuan- kemampuan sesama/orang lain.
h. Ketenangan
Menarik napas dan hidup dari pusat kedamaian yang ada di dalam diri
sendiri.
i. Persetujuan yang Jelas
Membuat persetujuan yang jelas dan mengarahkan agar setiap orang
mengerti dan merasakan kebaikan.
j. Komitmen
Melaksanakan apa yang telah menjadi komitmen/kesepakatan pribadi
dan jujur terhadap orang laim setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai