Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Jambi merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat industri, dan

pusat perdagangan yang terus berkembang pesat di Provinsi jambi. Proses ini

ditandai dengan meningkatnya aktifitas manusia dan jumlah penduduk akibat

urbanisasi yang terlalu cepat, serta proses pembangunan kota jambi yang

menuju kota Metropolitan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan

aktivitas industry Permasalahan air limbah merupakan salah satu permasalahan

yang harus diatas oleh pemerintah kota jambi..

Berdasarkan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan perlu adanya upaya untuk

melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran

dan/ atau kerusakan lingkungan hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan pembangunan Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Air

limbah berasal dari

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga, yaitu air limbah yang

berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari

ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan

umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.

2. Air buangan industri, yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses

produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai


2

dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain:

nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam

berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air

limbah ini menjadi lebih rumit karena harus mempertimbangkan dampaknya

pada lingkungan.

3. Air buangan kota, yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkantoran,

perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan

sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah

ini sama dengan air limbah rumah tangga.

Sistem penyaluran air limbah adalah suatu rangkaian bangunan air yang

berfungsi untuk mengurangi atau membuang air limbah dari suatu

kawasan/lahan baik itu dari rumah tangga maupun kawasan industri. Sistem

penyaluran biasanya menggunakan sistem saluran tertutup dengan

menggunakan pipa yang berfungsi menyalurkan air limbah tersebut ke bak

interceptor yang nantinya di salurkan ke saluran utama atau saluran drainase

bahkan akan dikelolah ulang . didalam system penyaluran air sangat dibutuhkan

perencanaan system instalasi perpipaan yang tepat agar perpipaan tersebut

tidak bocor dan bisa bertahan lama. Sistem instalasi perpipaan merupakan

suatu sistem yang sangat penting pada kebutuhan rumah tangga dan industri.

Di kota jambi salah satu jenis penyaluran air limbah rumah tangga dan domestic

menggunakan jenis pipa RCP.

Pipa RCP (Reinforce Concrete Pipe) atau sering disebut juga dengan Pipa

Beton Bertulang adalah pipa berbentuk silinder memanjang di tengahnya yang

berlubang terbuat dari pasir, bubuk batu dan semen dimana pada

ujung komponen terdapat sambungan (kepala) yang berguna sebagai


3

sambungan pipa lainnya. Produk pipa beton bisa dijadikan sebagai media

penyalur air di dalam tanah dengan cara yang efektif. Pipa beton ini mempunyai

bentuk melingkar yang membuat aliran air dapat melaju dengan lancar. Salah

satu fungsinya sebagai saluran pembuangan air sisa rumah tangga atau pabrik.

Dalam realitanya di kota Jambi ,distribusi air limbah domestic menuju ke

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) berjalan tidak maksimal salah satu

kendalanya ada kebocoran pipa RPC. Maksud dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis kebocoran sambungan pada instalasi pipa RCP untuk air Limbah

di kota Jambi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah yaitu :

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kebocoran pipa RCP di kota

jambi ?

2. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi kebocoran pipa RCP di

kota jambi ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kebocoran pipa

RCP di kota jambi

2. Mengetahui cara mencegah dan menanggulangi kebocoran pipa RCP di

kota jambi
4

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan untuk mendeteksi jenis kebocoran dan

perbaikan kebocoran pipa RPC

2. Dengan adanya sistem deteksi kebocoran pipa air dapat membantu

pekerjaan dalam proses perbaikan ketika jaringan pipa mengalami

kebocoran.

3. Diharapkan penelitian ini kedepannya dapat meningkatkan kinerja dari

dinas pekerjaan umum kota jambi dalam memperbaiki kebocora pipa air

limbah

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Pembatasan masalah nantinya akan digunakan untuk menentukan

dimana ruang lingkup atau lokasi penelitian untuk dikaji lebih dalam dan sesuai

dengan sasaran. Bahwa dalam kasus kebocoran pipa air limbah ini penulis

membuat batasan yaitu di wilayah kota jambi

F. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam menganalisis kebocoran pipa RCP banyak sekali yang perlu

dibahas, dengan demikian perlu adanya ruang lingkup penelitian dalam

penulisan. penelitian ini diantaranya:

1. Peneliti hanya menganalisis penyebab kebocoran pipa RCP

2. Jaringan pipa RCP yang peneliti amati berdasarkan dinas pekerjaan umum

kota Jambi

Anda mungkin juga menyukai