Anda di halaman 1dari 11

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Sebagai CPNS dalam melaksanakan tugas fungsi, khususnya sebagai seorang dokter
umum melaksanakan pelayanan medik umum rawat jalan, IGD, rawat inap, melakukan visite
kepada pasien rawat inap dan melakukan pelayanan KIA.

Reformer telah melaksanakan tugas selama 6 bulan di lingkup kerja Puskesmas


Perawatan Saleman reformer dapat melihat adanya masalah serta akan menyelesaikan
masalah tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Adapun permasalahan yang
dihadapi Puskesmas Perawatan Saleman dilihat dari kondisi saat ini dan kondisi yang
diharapkan.

Tabel 1
Kondisi puskesmas

No. Kondisi sekarang Kondisi yang diharapkan

1 Kurangnya kepatuhan berobat pasien Peningkatan kepatuhan berobat pasien di


hipertensi di wilayah kerja puskesmas wilayah kerja puskesmas perawatan
perawatan Saleman Saleman

2 Belum optimalnya pelayanan laboratorium Optimalnya pelayanan laboratorium di


di puskesmas perawatan Saleman puskesmas perawatan Saleman

3 Rendahnya angka cakupan persalinan di Tercapainya angka cakupan persalinan di


Fasyankes Fasyankes

B. Isu Prioritas/isu yang diangkat


Sebelum melaksanakan aktualisasi perlu ditetapkan isu prioritas yang akan
diaktualisasikan selama tahapan habituasi di wilayah kerja Puskesmas Saleman. Mengingat

1
waktu yang diberikan serta keterbatasan sumber daya pada unit kerja, maka pemilihan isu
prioritas menggunakan metode USG (urgency, seriousness, growth) sebagai tool untuk
menentukan level prioritas. Analisis USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun
urutan prioritas yang penting, serius dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Urgency
seberapa mendesaknya isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness
seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
c. Growth
seberapa besarnya kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
dengan segera
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan skor berdasarkan skala likert dari
nilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) pada setiap masalah yang telah teridentifikasi, dimana
nilai 1 (satu) untuk isu dengan tingkat USG yang paling rendah dan nilai 5 (lima) untuk
masalah dengan tingkat USG yang paling tinggi. Adapun penilaian dan penentuannya dapat
dilihat pada Tabel berikut
Tabel 2
Matriks Analisis USG

Urgency Seriousness Growth


No Isu (U) (S) (G) Total Prioritas
Kurangnya
1 kepatuhan berobat 15 I
pasien hipertensi di 5 5 5
wilayah kerja
puskesmas
perawatan Saleman
Belum optimalnya
2 4 4 4 12 III
pelayanan
laboratorium di
puskesmas
perawatan Saleman
Rendahnya angka
3 4 5 4 13 II
cakupan persalinan
di Fasyankes

2
Ket: Skala Likert 1 – 5 : Sangat Rendah (1), Rendah (2), Cukup (3), Tinggi (4), Sangat
Tinggi (5)

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode analisis USG diatas maka
didapatkan skala prioritas masing-masing isu. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi
adalah isu tentang “Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas perawatan Saleman”.
Penyebab dari isu yang diangkat ini adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertensi


2. Kurangnya edukasi yang efektif dari tenaga kesehatan
3. Kurangnya motivasi untuk minum obat
4. Masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat-obat tradisional
5. Kendala psikologis

C. Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan


Dari penjabaran isu prioritas diatas maka gagasan pemecahan isu yang penulis angkat
adalah “Peningkatan kepatuhan berobat pasien hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas perawatan Saleman”. Berdasarkan gagasan pemecahan isu ini, penulis
membuat beberapa kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu/masalah yang
terdapat di unit kerja sebagai berikut :
1. Penyuluhan tentang penyakit hipertensi
2. Membuat Leaflet tentang hipertensi untuk diberikan kepada pasien hipertensi yang
berobat
3. Membuat kartu Kendali Hipertensi
4. Alarm kontrol berobat

Dalam melaksanakan aktualisasi diwajibkan menerapkan perilaku yang mencerminkan


Core Values ASN BerAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan

Ciri Core Values ASN berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. Serta melakukan
perbaikan tiada henti (Mirdin, 2021).
2. Akuntabel

Akuntabel berarti melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,

3
serta disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan (Handoko, 2021).
3. Kompeten

Kompeten dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi diri untuk


menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar. Melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik (Jalis, 2021).
4. Harmonis

Harmonis merupakan bentuk menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.


Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif (Sembodo,
2021).
5. Loyal

Nilai Loyal antara lain memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara (Rahmanendra, 2021).
6. Adaptif

Adaptif adalah cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus


berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta mampu bertindak proaktif (Suwarno,
2021).
7. Kolaboratif

Core Values ASN yang terakhir ini memiliki arti dapat memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama (Sejati, 2021).

4
D. Kegiatan Inisiatif/Kreativitas

Unit Kerja : Dokter Ahli Pertama Pada Puskesmas perawatan Saleman

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Saleman
2. Belum optimalnya pelayanan laboratorium di puskesmas
3. Rendahnya angka cakupan persalinan di Fasyankes

Isu Yang Diangkat : Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi pada Wilayah erja Puskesmas Saleman

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan kepatuhan berobat pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas perawatan
Saleman

Kegiatan : 1. Penyuluhan tentang penyakit hipertensi


2. Membuat Leaflet tentang hipertensi untuk diberikan kepada pasien hipertensi yang berobat
3. Membuat kartu Kendali Hipertensi
4. Alarm kontrol berobat

Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap


No Kegiatan Tahapan kegiatan Ouput/hasil
mata pelatihan visi misi organisasi
1 2 3 4 5 6

1 Penyuluhan a. Konsultasi dengan Terlaksananya Saat melakukan Kegiatan penyuluhan


tentang mentor dan pimpinan kegiatan konsultasi dengan
tentang penyakit
penyakit mengenai kegiatan penyuluhan Mentor, saya akan
hipertensi yang akan dilakukan tentang penyakit menunjukan sikap sopan hipertensi ini merupakan
b. Konsultasi dengan hipertensi dan menghargai
upaya untuk mencapai
komunikasi (Loyal).

5
pemegang program Setelah disetujui, saya arahan presiden untuk
PTM (Penyakit Tidak akan membuat materi
strategi pembangunan,
Menular) penyuluhan sesuai dengan
c. Membuat dan yang digunakan oleh
mempersiapkan kompetensi yang dimiliki
materi penyuluhan dan dengan kualitas penjabat pemerinahan
d. Menyampaikan hasil terbaik ( kompeten ) kabupaten Maluku
materi untuk disini saya akan bekerja
dikoreksi dan sama dengan mentor dan Tengah yaitu
diperbaiki beberapa pegawai pembangunan sumber
e. Mentor menyetujui puskesmas serta tokoh-
materi penyuluhan tokoh masyarakat demi daya manusia, layanan
kelancaran kegiatan dasar dan perlindungan
f. Membuat surat
penyuluhan ini (
undangan kepada
kolaboratif )kemudian sosial. sub strategi:
tokoh masyarakat
saya akan melakukan kesehatan
mengenai kegiatan
penyuluhan dengan penuh
yang akan dilakukan
rasa tanggung jawab
g. Konsultasi surat
(Akuntabel) dan
undangan dengan
bertindak proaktif
pimpinan
(Adaptif) pada pasien
h. Pimpinan menyetujui
yang datang mengikuti
dan menandatangani penyuluhan saya dengan
surat undangan sikap menghargai setiap
i. Membagikan orang apapun latar
undangan ke tokoh belakangnya (Harmonis)
masyarakat serta tidak diskriminatif
j. Membuat daftar hadir (Berorientasi pelayanan)
peserta yang sehingga saya dapat
mengikuti melakukan pencatatan
penyuluhan dengan jujur dan cermat
k. Menyiapkan tempat (Akuntabel).
dan perlengkapan
untuk penyuluhan
l. Menyampaikn dan

6
menjelaskan tentang
materi penyuluhan
m. Memberikan sesi
tanya jawab
n. Membuat notulen
rangkuman materi
o. Dokumentasi
kegiatan
p. Melaporkan hasil
pelaksanaan kepada
mentor

2. Membuat a. Konsultasi dengan Tersedianya Sebelum membuat Leaflet Dengan membuat leaflet
Leaflet tentang mentor dan leaflet saya mencari referensi
dapat memberikan
hipertensi pimpinan mengenai hipertensi dari sumber yang jelas
kegiatan yang akan dan dapat dipertanggung kontribusi dalam
dilakukan jawabkan (Akuntabel)
mewujudkan arahan
b. Mencari referensi Pembuatan leaflet ini saya
tentang pembuatan bekerja sama dengan presiden untuk strategi
leaflet hipertensi pelaksana PTM
pembangunan, yang
c. Membuat desain (kolaboratif) untuk
leafleat tentang mendapatkan hasil digunakan oleh penjabat
hipertensi penyusunan leaflet yang
pemerinahan kabupaten
d. Menyerahkan leaflet baik selanjutnya saya
ke mentor untuk di konsulkan kembali Maluku Tengah yaitu
koreksi dan dengan santun
pembangunan sumber
diperbaiki (Harmonis) kepada
e. Mencetak Leafleat mentor untuk bisa daya manusia, layanan
tentang hipertensi mendapatkan hasil yang
dasar dan perlindungan
f. Membagikan baik agar dapat
Leafleat kepada melaksanakan tugas sosial. sub strategi:
pasien dengan kualitas terbaik

7
g. Melakukan (Kompeten). Setelah itu kesehatan
dokumentasi saya mengembangkan
h. Melaporkan ke kreativitas (Adaptif)
mentor hasil terakhir membuat desain leafleat
pembuatan leaflet dan mencetak dengan
menggunakan Bahasa
pemersatu bangsa yaitu
Bahasa Indonesia
(Loyal) dan kemudian
dibagikan dengan ramah
(Berorientasi pelayanan)
kepada pasien.

3. Membuat kartu a. Berkonsulasi Tersedianya Dalam pembuatan Kartu Pembuatan Kartu


Kendali dengan mentor dan Kartu Kartu Kartu kendali hipertensi
kendali hipertensi dapat
Hipertensi pimpinan mengenai kendali hipertensi saya menerapkan Nilai
kegiatan yang akan (Kolaboratif) dimana memberikan kontribusi
dilakukan saya terbuka dalam
dalam mewujudkan
b. Menetapkan isi dan berkerja sama untuk
penyusunan Kartu menghasilkan nilai arahan presiden untuk
Kontrol hipertensi tambah dalam hal ini
strategi pembangunan,
bersama pelaksana bekerja sama dengan
PTM pelaksana PTM untuk yang digunakan oleh
c. Melakukan mendapatkan hasil
penjabat pemerinahan
konsultasi dan penyusunan draf yang
meminta baik dan dapat kabupaten Maluku
persetujuan terkait melaksanakan tugas
Tengah yaitu
draft Kartu kendali dengan kualitas terbaik
hipertensi kepada (Kompeten). Membuat pembangunan sumber
mentor dan kartu kendali hipertensi
daya manusia, layanan
Pimpinan dengan inovasi dan
Puskesmas kreatifitas yang saya dasar dan perlindungan
d. Mencetak Kartu miliki ( adaptif ),
sosial. sub strategi:
kendali hipertensi Kemudian saya
e. Melakukan melakukan konsultasi

8
sosialisasi mengenai draft Kartu Kontrol kesehatan
tata cara pengisian Hipertensi ke Pimpinan
Kartu Kartu kendali Puskesmas/Mentor
hipertensi pada dengan santun
tenaga medis di poli (Harmonis) dan
umum untuk menghargai keputusan
nantinya dibagikan mentor (Loyal),
kepada pasien selanjutnya setelah
hipertensi. disetujui saya akan
f. Melakukan mencetak dan
monitoring dan mensosialisasikan tata
evaluasi cara pengisian Kartu
g. Dokumentasi Kontrol hipertensi dengan
kegiatan ramah ( beriorientasi
h. Melaporkan hasil pelayanan ) kepada
pelaksanaan kepada tenaga medis di poli
mentor umum untuk nantinya
dibagikan kepada pasien
hipertensi dan selanjutnya
akan dilakukan
monitoring dan evaluasi
dengan penuh rasa
tanggung jawab
(Akuntabel).

4. Alarm kontrol a. Berkonsultasi Tersedianya Sebelum memberikan Membuat alarm dapat


berobat dengan mentor dan Alarm kontrol pesan singkat kepada
memberikan kontribusi
pimpinan mengenai berobat pasien , saya
kegiatan yang akan berkonsultasi dengan dalam mewujudkan
dilakukan pimpinan
mewujudkan arahan
b. Berkoordinasi puskesmas/mentor secara
dengan pelaksana santun (Harmonis), presiden untuk strategi
PTM dan petugas selanjutnya Saya memberi
pembangunan, yang
piket harian kesempatan kepada
c. Pasien yang sudah petugas piket harian untuk digunakan oleh penjabat

9
mendapatkan kartu berkontribusi pemerinahan kabupaten
kendali akan (Kolaboratif) dan saya
Maluku Tengah yaitu
mendapatkan SMS akan melaksanakan tugas
dari petugas ini dengan rasa tanggung pembangunan sumber
kesehatan H-1 jawab tanggung jawab
daya manusia, layanan
jadwal kontrol dan melaksanakan tugas
d. Membuat SMS ini dengan kualitas terbaik dasar dan perlindungan
peringatan kepada (Kompeten) . Setelah itu
sosial. sub strategi:
pasien hipertensi saya akan mengingatkan
untuk jadwal kontrol kepada petugas piket kesehatan
e. Mengirimkan pesan harian untuk mengirim
peringatan kontrol pesan kepada pasien
melalui SMS hipertensi dengan
f. Dokumentasi menggunakan bahasa
kegiatan indonesia ( Loyal ),
g. Melaporkan hasil memeberikan pesan
kegiatan kepada kontrol berobat hipertensi
mentor dengan sikap proaktif
( adaptif ) serta tidak
diskriminatif untuk
memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat
(Berorientasi pelayanan)
Kemudian saya
berkomunikasi baik
dengan mentor untuk
mengevaluasi
(Akuntabel).

10
11

Anda mungkin juga menyukai