Anda di halaman 1dari 6

Rev : 00 Hlm : 1 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1.0 HISTORI REVISI

Nomor
Tanggal Revisi Catatan Revisi Keterangan
Revisi

2.0 TUJUAN
1. Maksud dan tujuan di buatnya petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan arahan dan
dasar-dasar pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan baik di dalam
maupun di luar areal Waitapu Estate
2. Tujuanya agar setiap usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dapat
dilakukan lebih awal dengan pencegahan dan berhasil dengan cepat dalam penanggulangan
kebakaran lahan baik di dalam maupun di luar area Waitapu Estate

3.0 PENGERTIAN
1. Lahan adalah suatu hamparan ekosistem daratan diluar kawasan hutan yang
peruntukannya untuk usaha dan atau kegiatan ladang dan atau kebun bagi masyarakat.
2. Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat
3. Pemegang Izin adalah badan usaha dan perorangan yang diberikan izin di kawasan hutan
atau lahan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundanganundangan.
4. Pelaku Usaha Perkebunan adalah Pekebun dan Perusahaan Perkebunan yang mengelola
usaha perkebunan.
5. Kebakaran Hutan dan Lahan yang selanjutnya disebut Karhutla adalah suatu peristiwa
terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia,
sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbukan kerugian ekologi,
ekonomi, sosial budaya dan politik
6. Pencegahan Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan.
7. Pemadaman Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau mematikan api yang membakar hutan dan/atau lahan.

4.0 DEFINISI
4.1 Upaya Pencegahan Kebakaran Lahan
4.1.1 Prosedur pengelolaan data-informasi monitoring hotspot dan peringkat bahaya
kebakaran.
4.1.2 Pembuatan peta rawan kebakaran ,
4.1.3 Pembuatan sekat bakar.

Halaman 1 dari 6
Rev : 00 Hlm : 2 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

4.1.4 Patroli pencegahan


4.1.5 Pengelolaan bahan bakar
4.1.6 Menyediakan tenaga dan peralatan pemadam
4.1.7 Memasang rambu-rambu bahaya kebakaran di tempat yang rawan terjadi
kebakaran dan mudah di lihat oleh masyarakat
4.1.8 Adanya pelatihan terkait pemadaman kebakaran Lahan
4.1.9 Koordinasi dengan instansi yang berwewenang atau aparat pemerintah
setempat (Keluarahan Setempat, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, Polres, Kodim,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah)
4.2 Deteksi Kebakaran Dini
Deteksi dini dilakukan berdasarkan parameter tingkat resiko bahaya kebakaran. Jika tingkat resiko
bahaya kebakaran menunjukan tinggi dan ekstrim, maka setiap menara pengawas yang ada di unit
kebun wajib dilakukan pemantauan setiap harinya oleh petugas pemantau. Pada area yang
teridentifikasi rawan kebakaran dilakukan patroli oleh petugas patroli lapangan. Petugas pemantau
menara api dan patroli lapangan melaporkan setiap harinya kepada pos Security. lnformasi Hotspot
juga dapat digunakan dengan menyamakan data real anatara loka yang terbakar yang dilihat oleh
pandangan mata dan data kebakaran yang terjadi pada saat hari irtu di satelit lapan.

5.0 PROSEDUR PENAGGULANGAN KEBAKARAN LAHAN


5.1 Melakukan pemadaman secara langsung
5.1.1 Laporkan kejadian kebakar yang terjadi di kantor kelurahan Setempat
5.1.2 Siapkan dan mobilisasikan regu yang disertai dengan alat, bahan, dan yang
memadai.
5.1.3 Lakukan pengamatan secara cepat dan menyeluruh terkait kondisi dan situasi di
lokasi kebakaran dan laporkan kepada leader Team (ERT-Fire Figter)
5.1.4 Berikan penjelasan dan pembagian tugas kepada masing-masing personil dalam
regu pemadam yang dilakukan oleh masing masing Leader fire truck, Tractor
tank, Hydrant, water supply tank)
5.1.5 Semprotkan/siramkan air ke arah api dengan menggunakan pompa punggung,
unit tractor, fire truck atau hydrant & ministriker Pump
5.1.6 Pukul dan tarik sambil menggetarkan bahan bakar yang sedang terbakar
menggunakan kepyok, sekop, atau ranting pohon.
Halaman 2 dari 6
Rev : 00 Hlm : 3 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

5.1.7 Apabila api tidak terlalu besar dan keadaan angin tenang (tidak berhembus
kencang), lakukan pemadaman langsung dari bagian kepala apinya terlebih
dahulu baik menggunakan air ataupun mengguanakan gepyok api.
5.2 Melakukan pemadaman secara langsung
5.2.1 Laporkan kejadian kebakar yang terjadi di kantor kelurahan Setempat
5.2.2 Siapkan dan mobilisasikan regu yang disertai dengan alat, bahan, dan yang
memadai.
5.2.3 Lakukan pengamatan secara cepat dan menyeluruh terkait kondisi dan situasi di
lokasi kebakaran dan laporkan kepada leader Team (ERT-Fire Figter)
5.2.4 Berikan penjelasan dan pembagian tugas kepada masing-masing personil dalam
regu pemadam yang dilakukan oleh masing masing Leader fire truck, Tractor
tank, Hydrant)
5.2.5 Semprotkan/siramkan air ke arah api dengan menggunakan pompa punggung,
unit tractor, fire truck atau hydrant.
5.2.6 Pukul dan tarik sambil menggetarkan bahan bakar yang sedang terbakar
menggunakan kepyok, sekop, atau ranting pohon.
5.2.7 Apabila api tidak terlalu besar dan keadaan angin tenang (tidak berhembus
kencang), lakukan pemadaman langsung dari bagian kepala apinya terlebih
dahulu baik menggunakan air ataupun mengguanakan gepyok api.
6.0 KEADAAN SETELAH TERJADI KEBAKARAN
6.1.1 Pada areal bekas kejadian kebakaran dilakukan pengawasan oleh tim patroli
kebakaran (security) untuk memastikan tidak terjadi kebakaran lanjutan.
6.1.2 Pada lahan bekas tebakar dilakukan inventarisasi berupa pengukuran luas area
bekas terbakar dengan menggunakan Google maps/Drone
6.1.3 Setelah api benar- benar padam Leader Team ERT (Emergency Response Team)
dibantu EHS melakukan investigasi penyebab terjadinya kebakaran. Serta
melaporkan kejadian kebakaran sesegera mungkin melalui Komunikasi eksternal
kepada kepolisian setempat dan instansi terkait. Instansi terkait yaitu
(Keluarahan Setempat, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Polres dan Kodim)
dalam bentuk Berita Acara Kejadian Kebakaran apabila terjadi kebakaran di
dalam area perkebunan, dan laporan kebakaran apabila terjadi di luar area
perkebunan apabila perusahaan membantu pemadaman serta evaluasi
pelaksana pemadam kebakaran.

Halaman 3 dari 6
Rev : 00 Hlm : 4 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

7.0 KOORDINASI
7.1.1 Leader Team ERT (Emergency Leader Team) memegang kendali penuh,
mempunyai tanggung jawab dan otoritas penuh dalam Koordinator team
Penanggulangan Kebakaran lahan (fire fighter).
7.1.2 Leader Fire fighter mempunyai tangung jawab dalam mengatur strategi
pemadaman serta sarana dan prasaran serta personel.
7.1.3 Leader team Fire Truck mempunyai tanggung jawab untuk memantau,
mengarahkan unit dan personel dalam pemadaman api serta memberikan
informasi terkait pengendalian saat kebakaran kepada leader Fire Fighter
7.1.4 Ketua team Tractor Tank mempunyai tanggung jawab untuk memantau,
mengarahkan unit tractor dan perosnel dalam pemadaman api secara manual
menggunakan gepyok dan jetshooter serta memberikan informasi terkait
pengendalian saat kebakaran kepada leader fire fighter.
7.1.5 Ketua team Hydrant mempunyai tanggung jawab untuk memantau,
mengarahkan personel, unit fire truck serta tractor tank dalam supplay air.
7.1.6 Leader team bekoordinasi dengan supporting Team evakuasi, Transportasi dan
logsistik, P3k, komunikasi eksternal dalam upaya bersama penanggulangan
kebakaran lahan.
7.1.7 EHS Staf membantu Koordinator Satgas dalam pelaksanaan dan dokumentasi
serta pelaporan kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
8.0 Penutup
Dengan adanya petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan team ERT dapat
mengikuti dan menerapkan prosedur yang telah di buat secara bertahap dan bisa di komunikasikan
secara baik dan benar sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang sudah di berikan.

Halaman 4 dari 6
Rev : 00 Hlm : 5 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1.1 Checklist Harian Unit WST

Halaman 5 dari 6
Rev : 00 Hlm : 6 dari 6

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1.2. Checklis Mingguan Unit WST

Halaman 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai