Anda di halaman 1dari 3

No.

Revisi : Halaman :
01 1/3
Ditetapkan :
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
02 Januari 2020
OPERASIONAL
Direktur
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
PENGERTIAN termasuk air putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes;
ASI perah juga diperbolehkan) pada bayi berumur 0-6 bulan.
1. Pemenuhan kebutuhan gizi utama bayi baru lahir
2. Menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kekebalan terhadap berbagai macam
TUJUAN
penyakit yang mungkin dapat menyerang bayi
3. Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak
KEBIJAKAN
1. Mengucapkan Salam
2. Mengenalkan Diri
3. Identifikasi Pasien
4. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan
5. Berikan informasi bahwa ASI ekslusif diberikan hingga umur 6 bulan dan jika memu-
ngkinkan diteruskan dengan pemberian ASI tambahan hingga berumur 2 tahun.
6. Lama menyusui dengan ASI tidak dibatasi (ASI ondemand, yaitu sesering yang bayi
mau, siang dan malam).
7. Tidak mempromosikan atau memberikan susu formula kepada ibu tanpa alasan atau
instruksi medis.
Keadaan khusus untuk pertimbangan tidak memberi ASI:
a. Bayi terdiagnosis galak tosemia
Pada keadaan ini, idealnya bayi diberikan susu formula bebas galaktosa
b. Ibu positif terinfeksi HIV
PROSEDUR Bayi diberi ASI ekslusif pada ibu HIV (+) jika bayi juga positif terinfeksi HIV, ATAU
ibu sudah minum anti retroviral selama minimal 4 minggu,ATAU status HIV bayi
negatif atau belum diketahui namun susu formula atau fasilitas untuk pemberiannya
(air bersih dan sanitasi) tidak tersedia. Bayi diberi susu formula jika status HIV bayi
negatif atau belum diketahui dan susu formula dan fasilitas untuk pemberian (air
bersih dan sanitasi) tersedia.
8. Hindari penggunaan dot bayi.
9. Berikan ASI yang dipompa menggunakan cangkir atau selang nasogastrik bila bayi
tidak mampu menyusu atau jika ibu tidak bisa bersama bayi sepanjang waktu
10. Sebelum menyusui, cuci putting ibu dan buat ibu berada dalam posisi yang santai.
Punggung ibu sebaiknya diberi sandaran dan sikunya didukung selama menyusui.
11. Perhatikan hal-hal berikut ini ketika menyusui:
a. Posisi bayi yang benar:
 Kepala,leher,dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
Nomor : No.Revisi : Halaman :
01 2/3
 Badan bayi menghadap ke dada ibu
 Badan bayi melekat ke ibu
 Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan bahu saja
b. Tanda bayi melekat dengan baik:
 Dagu bayi menempel pada payudara ibu
 Mulut bayi terbuka lebar
 Bibir bawah membuk alebar, lidah terlihat di dalamnya
 Areola juga masuk kemulut bayi, tidak hanya putting susu
 Areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar
c. Tanda bayi menghisap dengan efektif:
 Menghisap secara mendalam dan teratur
 Kadang diselingi istirahat
 Hanya terdengar suara menelan
 Tidak terdengar suara mengecap
d. Setelah selesai:
 Bayi melepas payudara secaras pontan
 Bayi tampak tenang dan mengantuk
 Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
e. Tanda bayi mendapat ASI cukup:
 Buang air kecil bayi sebanyak 6x/24 jam
 Buang air besar bayi berwarna kekuningan “berbiji”
PROSEDUR  Bayi tampak puas setelah minum ASI
 Tidak ada aturan ketat mengenai frekuensi bayi menyusu (biasanya sebanyak
10-12 kali/24 jam)
 Payudara terasa lembut dan kosong setelah menyusui
 Berat badan bayi bertambah
1. Untuk meningkatkan produksi ASI, anjurkan ibu untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Menyusui dengan cara-cara yang benar
b. Menyusui bayi setiap 2 jam
c. Bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik, terdapat suara menelan aktif
d. Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman
e. Minum setiap kali menyusui
f. Tidur bersebelahan dengan bayi
2. Untuk perawatan payudara,anjurkan ibu untuk melakukan hal-ha lberikut:
a. Menjaga payudara (terutama putting susu) tetap kering dan bersih
b. Memakai bra yang menyokong payudara
c. Mengoleskan kolostrum atau ASI pada putting susu yang lecet.Apabila lecet san-
gat berat, ASI dikeluarkan dan ditampung dengan menggunakan sendok
d. Menghilangkan nyeri dengan minum parasetamol 500 mg, dapat diulang tiap 6 jam
3. Jika payudara bengkak akibat pembendungan ASI:
a. Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama 5 menit
b. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
Nomor : No.Revisi : Halaman :
01 3/3

c. Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga putting menjadil unak
d. Susukan bayi setiap 2-3 jam
 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusuiBayi tampak puas setelah
PROSEDUR minum ASI
 Tidak ada aturan ketat mengenai frekuensi bayi menyusu (biasanya sebanyak
10-12 kali/24 jam)
 Payudara terasa lembut dan kosong setelah menyusui
 Berat badan bayi bertambah
UNIT TERKAIT - Kamar Bersalin
- Instalasi Gawat Darurat
- Poli Kandungan dan Kebidanan
- Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai