PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENINGKATAN NAFSU MAKAN
PADA BALITA BGM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKOTONG TAHUN 2018
DJATISWARA SATYADHARMA 017.01.3427
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui
dan perlunya perhatian. Proporsi balita gizi buruk di Lombok Barat mencapai 8,5% dan gizi kurang mencapai 19,9%. Dengan demikian angka Kurang Energi Protein (KEP) total mencapai 28,4%. Perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi yaitu pola makan, kurangnya pola makan pada balita disebabkan adanya masalah pada saluran limpa dan sistem pencernaan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sistem pencernaan yaitu dengan terapi non farmakologi seperti akupresur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap pola makan balita.
Jenis penelitian ini adalah pra-experimental dengan rancangan
one group pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita BGM. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 28 orang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil penelitian didapatkan pola makan sebelum diberikan terapi
akupresur sebagian besar kategori kurang sebesar 60,7%. Pola makan setelah diberikan terapi akupresur sebagian besar kategori cukup sebesar 50,0%. Terdapat pengaruh terapi akupresur dengan pola makan pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sekotong dengan nilai p sebesar 0,000 (P<0,05).
Kesimpulan pola makan balita yang kurang dapat ditingkatkan
dengan memberikan terapi akupresur sehingga pola makan menjadi meningkat.
Hubungan Antara Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Frekuensi Kejadian (Ispa) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gondanglegi (Lengkap)