Anda di halaman 1dari 7

ISSN (Print): 2716-1706 Prima Wiyata Health

ISSN (Online) : 2746-0940 Volume IV Nomor 1 Tahun 2023

PENGARUH ACUPRESSURE TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN


BALITA USIA 13-36 BULAN

Lilis Suryani, STIKes Husada Jombang,


Dwi Retno Wati, STIKes Husada Jombang
email: lsuryani784@gmail.com

ABSTRAK
Kondisi sulit makan merupakan salah satu masalah yang berdampak pada kekurangan asupan
gizi pada balita. Kondisi gangguan makan pada anak harus segera ditangani karena dapat
memberikan dampak kondisi kurang gizi. Salah satu upaya untuk meningkatkan berat badan
adalah dengan acupressure yaitu tindakan yang ditekankan pada titik-titik tertentu yang dapat
merangsang nafsu makan pada balita sehingga dapat meningkatkan berat badan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh acupressure terhadap kenaikan berat badan balita usia
13-36 bula. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan pretest-postest control group
desain. Sampel penelitian ini 60 balita yang memenuhi kriteria, diambil dengan teknik random
sampling. Variabel bebasnya acupressure, sedangkan variabel terikatnya berat badan balita.
Instrument yang digunakan adalah lembar observasi, ceklist, baby oil dan timbanga. Cara
pengumpulan data dengan mengukur berat badan balita sebelum dan sesudah perlakuan
acupressure sebanyak 4 kali selama 4 minggu. Analisa data menggunakan Independent Sample
T-Test. Hasil penelitian ini setelah dilakukan Acupressure terhadap 30 balita kelompok
intervensi, terdapat peningkatan berat badan balita rata-rata 335 gram (p value = 0,000).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini Acupressure berpengaruh terhadap kenaikan berat badan
balita. Oleh karena itu Acupressure disarankan digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk
meningkatkan nafsu makan sehingga dapat menaikan berat badan balita.

Kata kunci : Acupressure, Berat Badan, Balita

ABSTRACT
The condition of having difficulty eating is one of the problems that has an impact on the lack of
nutritional intake in toddlers. Eating disorders in children must be treated immediately because
they can have an impact on malnutrition. One effort to increase body weight is by acupressure,
which is an action that is emphasized at certain points that can stimulate appetite in toddlers so
that they can increase body weight. The purpose of this study was to determine the effect of
acupressure on weight gain in toddlers aged 13-36 months. This type of research is a quasy
experiment with a pretest-posttest control group design. The sample for this study was 60 toddlers
who met the criteria, taken by random sampling technique. The independent variable is
acupressure, while the dependent variable is toddler's weight. The instruments used were
observation sheets, checklists, baby oil and scales. The method of data collection was by
measuring the toddler's weight before and after the acupressure treatment 4 times for 4 weeks.
Data analysis using Independent Sample T-Test. The results of this study after acupressure was
carried out on 30 toddlers in the intervention group, there was an average increase in toddler's
weight by 335 grams (p value = 0.000). The conclusion from the results of this study is that
acupressure affects toddlers' weight gain. Therefore Acupressure is suggested to be used as a
non-pharmacological therapy to increase appetite so that it can increase the weight of toddlers.

Keywords : Acupressure, Body Weight, Toddler

PENDAHULUAN di posyandu tawangrejo 1, 57,3% dari 63


Picky eater atau yang lebih familiar balita yang berkunjung orangtuanya
kita sebut kondisi sulit makan merupakan mengeluh anaknya mengalami kesulitan
salah satu masalah dalam pemberian makan dan minta multivitamin untuk
makanan yang dapat berdampak pada mengatasi masalah tersebut. Dan didapatkan
kekurangan asupan gizi pada balita. ada 3 balita stunting di posyandu ini.
(Soetjiningsih, 2017). Hasil yang didapatkan

Halaman l 77
Posisi status gizi balita di Indonesia balita sehingga meningkatkan nafsu makan,
masih termasuk dalam masalah kesehatan meningkatkan berat badan, dan merangsang
masyarakat apabila dilihat dari ambang batas perkembangan struktur tubuh maupun fungsi
masalah gizi. Riset Kesehatan Dasar motorik. (Meinawati, 2021). Berdasarkan
(Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan secara latar belakang di atas maka peneliti akan
nasional balita berat badan kurang dan sangat melakukan penelitian dengan judul
kurang prevalensinya adalah 17,7%, balita “Pengaruh Acupressure terhadap Kenaikan
pendek dan sangat pendek prevalensinya Berat Badan Balita Usia 13-36 Bulan”.
adalah 30,8%, dan prevalensi sangat kurus Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
dan kurus adalah 10,2% (Balitbangkes, pengaruh acupressure for babies
2018). Menurut laporan Dinas Kesehatan terhadap kenaikan berat badan balita usia
Kabupaten Jombang, (2020) tahun 2020 13-36 bulan.
jumlah Balita yang ditimbang di kabupaten
Jombang sebanyak 19.757 Balita, 1,2%
diantaranya berstatus gizi buruk. Data di METODE PENELITIAN
Puskesmas Peterongan pada bulan Desember Jenis penelitian ini adalah quasy
2021, dari penilaian status gizi menurut eksperimen dengan pretest-postest control
BB/PB didapatkan 18 anak (2,1%) group desain. Populasi dalam penelitian ini
mengalami gizi kurang, dan 3 anak (0,8%) adalah 73 anak balita usia 13-36 bulan di
mengalami kondisi gizi buruk. Kasus Balita Desa Mancar Kecamatan Peterongan
gizi buruk di Puskesmas Peterongan hampir kabupaten Jombang. Sampel penelitian ini 60
sama dengan rata-rata Kabupaten. balita yang memenuhi kriteria (30 kelompok
Kondisi gangguan makan pada anak intervensi dan 30 kelompok kontrol), diambil
harus segera ditangani dikarenakan dapat dengan teknik random sampling. Variabel
memberikan dampak kondisi gizi kurang bebasnya adalah acupressure, sedangkan
pada anak, dapat merusak fungsi sistem variabel terikatnya adalah berat badan balita.
kekebalan tubuh, menyebabkan peningkatan Instrument yang digunakan adalah lembar
pada tingkat keparahan, durasi dan observasi, ceklist, baby oil dan timbangan
kerentanan anak terhadap penyakit menular, elektronik. Cara pengumpulan data dengan
serta meningkatkan risiko kematian(Irwan & mengukur berat badan balita sebelum dan
Lalu, 2020). Dalam jangka panjang dampak sesudah perlakuan acupressure sebanyak 4
dari gizi kurang dan gizi buruk dapat kali selama 4 minggu. Analisa data
mempengaruhi ukuran tubuh dewasa, menggunakan Independent Sample T-Test
kemampuan intelektual, produktifitas untuk uji beda pengaruh acupressure
ekonomi, kesehatan reproduksi, penyakit terhadap kenaikan berat badan balita usia 13-
metabolik dan kardiovaskular. 36 bulan. Telah dilakukan uji layak etik di
Salah satu upaya untuk KEPK STIKes Husada Jombang dengan No.
meningkatkan berat badan adalah dengan 0755-KEPKSHJ.
pijat bayi, yang didalam pijat bayi tersebut
ada acupressure yaitu tindakan yang
ditekankan pada titik-titik tertentu yang dapat
HASIL PENELITIAN
merangsang nafsu makan pada bayi, dengan
Penelitian ini menunjukan pada
nafsu makan yang baik maka meningkatkan
kelompok eksperimen paling banyak berjenis
berat badan bayi sehingga terhindar dari gizi
kelamin perempuan yakni (53%) sedangkan
kurang. (Marni, 2017) menyatakan pijat bayi
pada kelompok kontrol berjenis kelamin laki-
terbukti terhadap kenaikan berat badan bayi
laki sebanyak (60%). Usia responden pada
usia 0-12 bulan p-value (<0,05), rata-rata
kelompok eksperimen paling banyak berusia
kenaikan berat badan bayi tersebut setelah
25 bulan (17%) sedangkan usia pada
dilakukan pijat bayi adalah 700 gram.
kelompok kontrol berusia 17 bulan (14%).
Pijat secara langsung yang dilakukan
Pada karakteristik responden di atas
oleh seorang ibu merupakan kebutuhan dasar
juga dilakukan penilaian homogenitas
anak dan balita yang harus dipenuhi oleh
dengan hasil berdasarkan kriteria jenis
orang tua khususnya ibu. Acupressure yang
kelamin dan usia antara kelompok
dilakukan secara teratur akan meningkatkan
eksperimen dan kelompok kontrol
efektivitas sirkulasi hormon epinefrin dan
dinyatakan homogen dengan hasil p > 0,05.
norepinefrin yang dapat merangsang
stimulasi proses tumbuh kembang anak dan

Halaman l 78
Tabel 4.1 menunjukan bahwa Acupressure For
Distribusi Frekuensi Karakteristik Babies berpengaruh dalam meningkatkan
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin berat badan balita. Sedangkan pada
dan Usia kelompok kontrol yang tidak di berikan
intervensi nilai Sig sebesar 0,060 yaitu
Kelompok Subyek Homo
>0,05.
Kel. Kel.Kontrol genitas
Uji Independent sample t-test
Karakteristik Eksperimen
f % f % digunakan untuk melihat perbedaan nilai
Jenis Laki-laki 13 43 18 60 kelompok eksperimen dan kelompok
Kela Perempuan 17 57 12 40 0,615 kontrol. Hasil rata-rata uji Independent
min Total 30 100 30 100 sample t-test pada kelompok eksperimen
Usia 13 2 7 1 3 0,734 mengalami kenaikan yaitu 335,00 dan
14 2 7 1 3 pada kelompok kontrol 13,33 dengan
15 3 10 0 0 nilai signifikasi p value 0,000 (<0,05).
16 0 0 1 3 Hasil tersebut menunjukan bahwa
17 1 3 4 14 acupressure for babies berpengaruh
18 1 3 0 0 terhadap kenaikan berat badan balita.
19 2 7 0 0
20 1 3 1 3 Tabel 4.2
21 1 3 2 7 Hasil Uji Pembuktian Pengaruh
22 2 7 1 3 Acupressure terhadap Kenaikan Berat
23 0 0 1 3 Badan Balita
24 1 3 2 7
25 5 17 1 3 Kelompok Mean SD Min-Max Sig
26 1 3 1 3
27 1 3 1 3 Eksperimen 335.00 174.272 100-700
28 1 3 0 0 Kontrol 13.33 146.766 (-300)-400 0,000
29 0 0 0 0
Sumber: Data Primer 2022
30 1 3 1 4
31 1 3 3 10
32 1 4 3 10
33 1 4 2 7 PEMBAHASAN
34 0 0 2 7 Karakteristik Responden Berdasarkan
35 2 7 0 0 Jenis Kelamin dan Usia
36 0 0 2 7 Karakteristik responden berdasarkan
Total 30 100 30 100 jenis kelamin dikategorikan menjadi dua
Sumber: Data Primer 2022 yaitu laki-laki dan perempuan. Pada
penelitian ini 57% balita berjenis kelamin
Rata-rata kenaikan berat badan laki-laki. Responden dalam penelitian ini
balita setelah dilakukan acupressure for adalah balita di posyandu tawangrejo yang
babies sebanyak 4x selama 4 minggu berusia 13-36 bulan. Menurut WHO selisih
adalah 335,00 gram, sedangkan untuk berat badan balita laki-laki dan perempuan
sekitar 0,6 garam. Laki-laki cenderung lebih
kelompok kontrol yang tidak dilakukan
banyak berat badannya dari pada perempuan,
intervensi 13,33 gram. Median berat sehingga ada tabel berat badan berdasarkan
badan balita pada kelompok eksperimen jenis kelamin untuk menentukan status gizi
adalah 300 gram, Sedangkan hasil yang telah ditentukan oleh WHO. Menurut
median pada kelompok kontrol sebesar Adriani (2012) jenis kelamin menentukan
0,00 gram. Standar deviasi berat badan besar kecilnya kebutuhan gizi seseorang,
balita pada kelompok eksperimen adalah pada umumnya laki-laki membutuhkan
174,272, pada kelompok kontrol sebesar energi dan protein lebih banyak dari pada
146,766. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon perempuan. Tetapi dalam kebutuhan zat besi,
Signed Rank Test di atas, diketahui nilai perempuan jelas membutuhkan lebih banyak
Sig pada kelompok experimen sebesar dari pada laki-laki.
Berdasar asumsi peneliti jenis
0,000 yaitu <0,05. Hasil tersebut
kelamin merupakan faktor internal yang

Halaman l 79
menentukan kebutuhan gizi, dan akan balita mengalami penurunan berat badan 100
berpengaruh terhadap status gizi, sehingga gram.
terdapat hubungan antara dan jenis kelamin Menurut penelitian Nora I., Ani
dengan kenaikan berat badan balita. Gusnia S. (2020) rata-rata kenaikan berat
Karakeristik responden kedua badan setelah intervensi tuina massage
berdasarkan usia balita, yaitu usia 13-36 adalah 1,664 gram dan rata-rata setelah
bulan. Pada penelitian ini paling banyak usia pemberian aromaterapi minyak serai adalah
25 bulan karena banyak kelahiran bayi pada 1,092 gram. Sedangkan menurut Meinawati
waktu yang bersamaan. Pada usia golden L. (2021) dalam penelitiannya pemberian
periode ini tidak lepas dari kebutuhan dasar pijat Tui Na pada balita usia 1 s.d 5 tahun
anak yaitu kebutuhan asuh,asih dan asah. lebih efektif dan memberikan dampak untuk
Kenaikan berat badan yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi sulit makan dibandingkan
usia 1-3 tahun adalah 180gr/bulan. dengan pemberian multivitamin, dengan
Sedangkan kenaikan berat badan yang nilai p-value (p=0,000)
dianjurkan menurut tabel KMS balita adalah
200gr/bulan. Sesuai dengan penelitian Danik Peneliti berpendapat bahwa untuk
R., Lilik H. (2017) bahwa keseimbangan zat menaikan berat badan balita tidak hanya
gizi dalam tubuh adalah tercapainya berat dengan multivitamin atau obat-obatan
badan yang normal, yaitu perkembangan BB lainnya, akan tetapi dapat menggunakan
sesuai dengan umur dan pemantauannya terapi non farmakologi seperti berbagai
dilakukan dengan menggunakn KMS. Usia 0- macam pijat bayi ataupun acupressure yang
24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan dapat meningkatkan berat badan balita.
perkembangan yang pesat, sehingga kerap Karena manfaat lain dari acupressure adalah
diistilahkan sebagai periode emas sekaligus melancarkan pencernaan, membuat balita
periode kritis (Minarti dan Mulyani, 2014). nyaman (relaksasi), mengantuk (cepat
Menurut asumsi peneliti periode tertidur), tidur lebih lelap dan saat bangun
emas dapat diwujudkan apabila pada masa anak akan merasa lapar.
ini, bayi dan anak memperoleh asupan gizi
yang sesuai untuk tumbuh kembang yang Pada penelitian ini menggunakan uji
optimal. Sebaliknya balita pada masa ini statistik Independent Samples T-Test,
tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
gizinya, mengalami susah makan, penurunan yang signifikan pada peningkatan berat
berat badan yang terus menerus, maka badan balita sebelum dan sesudah dilakukan
periode emas akan berubah menjadi periode acupressure for babies pada kelompok
kritis yang akan mengganggu tumbuh eksperimen dan kelompok kontrol dengan
kembang bayi dan anak, baik pada saat ini taraf signifikan 0.000 (P<0.05). Oleh karena
maupun masa selanjutnya. Maka itu, penelitian ini sesuai dengan pernyataan
diperlukannya terapi farmakologi maupun bahwa ilmu kesehatan modern telah
non farmakologi seperti pijat bayi, membuktikan secara ilmiah bahwa terapi
acupressure for babies, baby gym yang dapat sentuh dan pijat pada bayi mempunyai
merangsang nafsu makan balita sehingga banyak manfaat terutama meningkatkan berat
berat badan dapat meningkat. badan anak (Dasuki,2003, dalam Prasetyono,
2009, hlm.9) dalam jurnal penelitian Yohana
Pengaruh Acupressure terhadap Kenaikan Gultom (2015). Demikian juga, penelitian
Berat Badan Balita yang di ungkapkan oleh Marni membuktikan
Pada kelompok eksperimen saat pre bahwa bayi yang dipijat akan mempunyai
test banyak balita tidak naik berat badannya kecendrungan peningkatan berat badan,
sekitar 30% bahkan beberapa balita berat hubungan emosional, dan sosial yang lebih
badannya turun. Setelah dilakukan intervensi baik (Marni, 2017). Menurut Ikhsan Pijat
berat badan balita naik rata-rata 335 gram. bayi adalah seni perawatan kesehatan dan
Pada kelompok eksperimen rentang kenaikan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia
berat badan balita antara 100-700 gram. diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan
Sedangkan kelompok kontrol saat pre test sejak berabad-abad tahun silam secara turun
23,3% mengalami kenaikan 100 gram dan temurun oleh dukun bayi. Ikhsan
26,7% balita tidak mengalami kenaikan berat mengatakan, para pakar dewasa ini telah
badan atau tetap. Saat pos test kenaikan berat dapat membuktikan secara ilmiah bahwa
badan tertinggi 400 gram dan justru 20% terapi sentuh khususnya pijat bayi, ternyata
bermanfaat.
Halaman l 80
Pijat bayi terbukti dapat menhasilkan kasih sayang orang tua dan anak,
perubahan fisiologis yang menguntungkan, meningkatkan produksi ASI (Ikhsan, 2019).
yang dapat diukur secara ilmiah. Pengukuran Penelitian ini juga, di dukung dengan
secara ilmiah ini antara lain dengan cara penelitian T.Field dan Scafidi (1986 dan
mengukur kadar cortisol ludah, kadar cortisol 1990, dalam Ikhsan, 2019) yang
plasma secara radioimmunoassay, kadar menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur
hormon stres atau catecholamine air seni, dan (berat badan 1.280 dan 1.176 gr), yang dipijat
pemeriksaan EEG (electro encephalogram). selama 3 kali 15 menit selama 10 hari, terjadi
Dampak biokimia yang positif yang terjadi kenaikan berat badan 20% - 47% per hari,
pada bayi prematur yang dipijat adalah lebih dari yang tidak dipijat. Hal ini sesuai
penurunan kadar hormon stres dan dengan pernyataan, Penelitian Yusari Asih
penigkatan kadar zat daya tahan tubuh dan Mugiati pada tahun 2018 yang berjudul
terutama IgG, IgA dan IgM. Sedangkat pijat tuna efektif dalam mengatasi kesulitan
dampak klinis yang positif adalah makan pada anak balita. Rata-rata selisih
peningkatan jumlah sel daya racun dari kesulitan makan sebelum dan sesudah pijat
sistem imunitas, mengubah gelombang otak tuina adalah 3.360, sedangkan pada balita
secara positif, memperbaiki sirkulasi darah yang diberi multivitamin rata-rata adalah
dan pernafasan, merangsang fungsi 2.260. Hal ini menunjukan bahwa selisih
pencernaan serta pembuangan, meningkatkan rata-rata kesulitan makan pada anak yang
berat badan, mengurangi depresi dan dilakukan pijat tuina lebih besar dari anak
ketenangan, membuat bayi tidur lelap, yang diberikan multivitamin.
mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung Peneliti berpendapat bahwa kesulitan
dan sakit perut, meningkatkan hubungan makan pada anak merupakan keluhan
orang tua dan bayi, meningkatkan volume air sebagian besar orang tua ketika datang ke
susu ibu. dokter anak. Kesulitan makan yang terus
Pada usia balita biasanya anak menerus mengakibatkan asupan kalori yang
menjadi sulit makan karena semakin dibutuhkan menurun sehingga dapat
bertambahnya aktivitas mereka seperti mempengaruhi pertumbuhan dan
bermain dan berlari, sehingga mereka kadang perkembangan anak. Akupresur dapat
menjadi malas untuk makan. Hal ini sesuai menjadi pilihan terapi nonfarmakologis
dengan teori yang menyatakan bahwa pijat untuk meningkatkan nafsu makan anak.
balita merupakan perilaku sehat yang sangat Akupresur merupakan salah satu bentuk
besar konstribusinya dalam meningkatkan fisioterapi dengan memberikan pijatan dan
pertumbuhan fisik dan mental. Sebagai terapi stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh.
sentuh, pijat balita dilakukan secara rutin Berdasarkan analisa pada
akan memberikan rasa rileks, peredaran penelitian ini, acupressure for babies
darah dapat menjadi lebih lancar dan pada berpengaruh meningkatkan berat badan
akhirnya dapat memaksimalkan fungsi organ balita, maka perlu adanya tindakan non
seperti organ pencernaan, dimana dengan farmakologis seperti acupressure, pijat
pemijatan maka motilitas usus akan
bayi atau sejenisnya di posyandu-
meningkat dan akan memperbaiki
penyerapan zat makanan oleh tubuh dan posyandu, pelayanan balita maupun
meningkatkan nafsu makan (Roesli, 2015). dikegiatan rutin yang terkait dengan
Adapun manfaat pijat bayi secara balita. Anjurkan pada orang tua yang
umum adalah kekuatan dan kelenturan anaknya mengalami penurunan berat
fikiran, tubuh dan emosi dapat ditingkatkan, badan, tidak naik beberapa bulan maupun
tidur dapat berkualitas, restrukturisasi tulang, susah makan, untuk mendatangi tempat
otot dan organ yang dapat dibantu, cedera pelayanan yang melayani acupressure
lamadan baru dapat disembuhkan, sehingga dapat membantu menambah
konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan nafsu makan anak, dengan meningkatnya
(Ikhsan, 2019). Selain manfaat diatas, nafsu makan anak secara otomatis berat
terdapat manfaat lain seperti adalah
badan anak juga meningkat. Jadi tidak
meningkatkan berat badan, meningkatkan
pertumbuhan, meningkatkan daya tahan hanya dengan obat-obatan atau
tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan multivitamin saja.
mebuat bayi tidur lebih lelap, membina ikatan

Halaman l 81
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Balita pada penelitian ini sebagian Ekajayanti, P. P. N., Parwati, N. W. M.,
besar memiliki jenis kelamin laki – laki Astiti, N. K. E., & Lindayani, K. (2021).
dan berusia 25 bulan dengan rata - rata Pelayanan Kebidanan Komplementer.
kenaikan berat badan yaitu 335 gram. Bali : Syiah Kuala University Press.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Gultom, D. Y. (2015). Efektifitas Pijat Bayi
terdapat pengaruh acupressure terhadap
Terhadap Peningkatan Berat Bayi
kenaikan berat badan balita usia 13-36 Prematur di Ruang Perinatologi Rumah
bulan dengan nilai signifikasi p value Sakit Imelda Medan. Jurnal Ilmiah
0,000 (<0,05). Saran untuk peneliti Kebidanan IMELDA, 1(1), 27–33.
selanjutnya perlu dilakukan penelitian
tentang terapi nonfarmakologis lain yang H1, S. M. F., Widowati1, H., Salim2, A., &
dapat digunakan untuk meningkatkan berat Filberta1, Y. (2021). Enhanchement
badan balita, misalnya dengan kombinasi Toddler’s Appetite Through Acupresure
terapi lainnya dan durasi pemberian Tui Na. 3(1), 144–151.
Acupresure lebih lama lagi untuk melihat
hasil kenaikan berat badan yang lebih banyak Ikhsan, M. N. (2019). Dasar Ilmu Akupresur
lagi. dan Moksibasi (E-Book). Jakarta:
BimaristanPress.https://books.google.
REFERENSI co.id/books?id=Ffu2DwAAQBAJ&p
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). g=PR5&dq=akupresur&hl=id&sa=X
Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : &ved=0ahUKEwjOvp7Q17vnAhXPb
Kencana Prenada Media Group. n0KHVgkB0gQ6A
EIRjAE#v=onepage&q=akupresur&f
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2014). =false
Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group. Irwan, & Lalu, N. A. S. (2020). Pemberian
Pmt Modifikasi Berbasis Kearifan
Asih, Y., & Mugiati. (2018). Pijat Tui Na Lokal Pada Balita Stunting dan Gizi
Efektif Dalam Mengatasi Kesulitan Kurang. Jurnal Pengabdian
Makan pada Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat (JPKM) 8(2),
Keperawatan, 14(1), 98. 139–150.
https://doi.org/10.26630/jkep.v14i1.10 https://doi.org/10.37905/sibermas.v8i
15 2.7833

Balitbangkes. (2018). Hasil Utama Riset Kemenkes RI. (2015). Pedoman


Kesehatan Dasar 2018. In Kementrian Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi,
Kesehatan Republik Indonesia (p. 6). Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
https://doi.org/1 Desember 2013 di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.

Bimantoro, G. (2020). Pijat Tui Na untuk Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri
Meningkatkan Nafsu Makan Anak. Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2
Aplikasi Kesehatan Indonesia, 2. Tahun 2020 Tentang Standar
Jakarta: Pro Sehat. Antropometri Anak. In Akrab Juara
https://www.prosehat.com/artikel/arti (Vol. 5, Nomor 1, hal. 43–54).
kelkesehatan/pijat-tui-na- http://www.akrabjuara.com/index.php/
untukmeningkatkan-nafsu-makan- akrabjuara/article/view/919
anak
Marni, M. (2017). Pengaruh Pijat Bayi
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Terhadap Peningkatan Berat Badan
(2020). PROFIL KESEHATAN Pada Bayi. 10(1), 12–18.
KABUPATEN MAGETAN 2020. In
Patra Widya: Seri Penerbitan Meinawati, L. (2021). Pengaruh Tui Na
Penelitian Sejarah dan Budaya. (Vol. Massage Terhadap Picky Eater Pada
21, Issue 3). Balita Usia 1 s.d 5 Tahun Di BPM Lilis
https://doi.org/10.52829/pw.310 Suryawati Jombang. 8(1), 6.

Halaman l 82
: EGC
Mulyani E.Y dan I. P.Minarti (2014).
Hubungan Usia Pemberian MP-Asi dan Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Bandung : Alfabeta, CV.
Kerja Puskesmas Jati Warna Kota
Bekasi Tahun 2013. Nutrire Diaita, 5- Sukanta, PO (2013). Akupresur dan minuman
28 untuk mengatasi gangguan
pencernaan (e-book). Jakarta: PT Elex
Munjidah, A., & Anggraini, F. D. (2019). The Media Komputindo.
Effects Of Tui Na Massage On The https://books.google.co.id/books?id=9
Growth Status Of Children Under Five NViPwkpBxQC&printsec=frontcover
Years Of Age With KMS T Status &dq=Acupressure&hl=id&sa=X&ved
(Low Weight Gain). Journal of Public =0ahUKEwiG47jNksTnAhWZbSsKH
Health in Africa, 10, 31–34. Xt
https://doi.org/10.4081/jphia.2019 TA4oQ6AEINzAC#v=onepage&qfal
=Acupressure&ff=
Notoatmodjo, Soekidjo (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Utami, N. dan Tri, C. (2018). Buku Ajar
Rineka Cipta. Pengasuhan Anak (eBook).
Yogyakarta: Penerbit Leutika Prio.
Novadela, N. I. T., & Sari, A. G. (2020). https://books.google.co.id/books?id=c
Comparison of tuina massage therapy NWFDwAAQBAJ&printsec=frontco
and citronella aromatherapy oil in v
toddler appetite enhancement. er&dq=Buku+Ajar+Nursing+Childre
International Journal of Innovation, n&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiy_-
Creativity and Change, 13(2), 41–54. Cj-8TnAhVDeH0KHRn-
Do0Q6AEIKTAA#v=onepage&f
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian falseperawatanBuku
Ilmu Keperawatan (edisi 4). Jakarta:
Salemba Medika. Widjaja, B. S. (2013). Kurapuntur
https://adoc.tips/metodologi- Menyembuhkan Penyakit dengan
penelitian-ilmukeperawatan.html Akupuntur Perut (E-Book). Jakarta:
Kawan Pustaka.
Nursalam, 2020. Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pendekatan Praktis : Wijayanti, T., & Sulistiani, A. (2019).
Jakarta : Salemba Medika Efektifitas Pijat Tui Na Terhadap Kenaikan
Berat Badan Balita Usia 1 – 2 Tahun.10(9),
Riawati D. & Hanifah L. (2017). Evaluation 60–65
Of General Growth Based On Age And
Weight. Jurnal STIKES Mamba'ul
'Ulum Surakarta.
https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.ph
p/JKebIn/article/download/18/17

Setiadi. (2013). Konsep dan praktek


penulisan riset keperawatan (Ed.2)
Yogyakarta: Graha Ilmu

Setyawati, Vilda Ana Veria & Eko Hartini.


(2018). Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi
Kesehatan Masyarakat. Deepublish
Publisher, CV Budi Utama,
Yogyakarta.

Soetjiningsih., Ranuh. IG.N Gde. (2017).


Tumbuh Kembang Anak, Edisi 2 Jakarta

Halaman l 83

Anda mungkin juga menyukai