Anda di halaman 1dari 16

PIDANA EKONOMI

KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK
RISMARCEL AUREL P 032011133023
INNI MARATUS SOLEHA 032011133054
RAMTINA ACHMAD SOLAIMAN 032011133065
RATU JAGAD Q.H. 032011133086
OLA MEHIRA SAMPOERNA 032011133142
FHAIZAL PAUNDRA ADJI 032011133211
NADINA AUBREY ALEYSA 032011133232
Dalam kurun waktu November
hingga Januari 2021, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha telah
menerima laporan dari
masyarakat terhadap layanan jasa

KASUS angkutan penumpang dengan


trayek Jakarta-Surabaya-Jakarta.

POSISI
Dari laporan tersebut ditemukan
adanya indikasi Perjanjian untuk
menetapkan harga tiket Bus PATAS
ber-AC yang dilakukan oleh 7
Perusahaan Otobus yaitu Eko,
Miro, Rosalio, Haryanti, Harapan
Saya, Sinar Raya dan Pandawa 99.
Ketujuh Perusahaan Otobus tersebut Selain itu sebelumnya terdapat
menguasai hampir 85% pangsa pasar
trayek Bus Patas AC Jakarta-Surabaya- diskon sejumlah 5% yang akan
Jakarta sebelumnya telah melakukan didapatkan oleh calon penumpang
perjanjian untuk menetapkan Harga apabila membeli tiket Bus PATAS
tiket dengan seragam dan ber AC tujuan Jakarta-Surabaya
menghilangkan promo-promo khusus atau sebaliknya melalui Website
yang sebelumnya telah lama ada.
Resmi Perusahaan Otobus. Namun
Dimana atas trayek bus Patas AC
Surabaya-Jakarta dikenakan tarif tiket diskon tersebut telah ditiadakan
seragam sejumah 430 Ribu Rupiah, sejak bulan Oktober 2021 atau
naik dari harga yang sebelumnya hampir berbarengan dengan
seniai 290 Ribuan - 340 Ribuan rupiah. kenaikan harga seragam yang
Sedangkan tarif trayek Bus Patas AC dilakukan oleh ketujuh PO.Bus
tujuan Jakarta-Surabaya dibuat bebas
tersebut.
sesuai keinginan masing-masing
Perusahaan Otobus.
UNDANG-UNDANG NOMOR 5
DASAR TAHUN 1999
UNDANG-UNDANG NOMOR 11
HUKUM TAHUN 2020
PERATURAN KPPU NOMOR 1
TAHUN 2019
PROSEDUR
PENANGANAN
PERKARA
1. Merujuk pada Peraturan KPPU No. 1 Tahun 2019, maka sumber
informasi adanya Persaingan usaha tidak sehat itu ada dua,
pertama melalui laporan dan kedua melalui inisiatif sendiri
oleh KPPU (Vide Pasal 2); Dalam perkara ini, sumber informasi
perkada berasal dari laporan masyarakat;
2. Laporan tersebut diterima oleh Unit Kerja KPPU dan ditujukan
secara tertulis kepada kepala KPPU RI di Jakarta, dengan nama
Pelapor atas Nama Mr. Kurir (vide pasal 3 ayat (4) jo. pasal 4
ayat (2) dengan terlapor yakni PO Eko, Miro, Rosalio, Haryanti,
Harapan Saya, Sinar Raya dan Pandawa 99
3. Dalam laporan tersebut berisi uraian peristiwa yang oleh
Pelapor diduga telah terjadi perjanjian penetapan harga oleh
para terlapor. Untuk mendukung laporan tersebut pelapor juga
menyertakan alat bukti petunjuk berupa Perbandingan harga
tiket dan diskon yang ditawarkan oleh para terlapor pada
website masing-masiing PO sebelum dan sesudah bulan
januari 2022 atau setidak-tidaknya sebelum dan sesudah
adanya dugaan Persaingan usaha tidak sehat;
4.Atas laporan tersebut Unit Kerja melakukan klarifikasi laporan
antara lain memeriksa kelengkapan administrasi laporan;
memeriksa kebenaran identitas Pelapor; memeriksa kebenaran
identitas Terlapor; memeriksa kebenaran alamat Saksi; memeriksa
kesesuaian dugaan pelanggaran Undang-Undang dengan pasal
yang dilanggar dengan alat bukti yang diserahkan oleh Pelapor; dan
menilai kompetensi absolut terhadap laporan.

5.Setelah dilakukan klarifikasi menyeluruh ditemukan bahwa nama


Pelapor yaitu Mr. Kurir bukanlah nama sebenarnya dari Pelapor.
Oleh sebab itu Unit kerja mengembalikan laporan tersebut kepada
Pelapor untuk diperbaiki;

6.Lima hari setelah pengembalian laporan itu, Pelapor kembali ke


Unit Kerja untuk menyerahkan laporan perkara yang telah ia
perbaiki. Setelah dilakukan klarifikasi kembali, Unit Kerja
menyimpulkan bahwa laporan tersebut telah lengkap dan perlu
dilakukan penyelidikan;
7.Selanjutnya laporan tersebut diserahkan oleh Unit Kerja ke Kepala KPPU untuk
selanjutnya dilakukan penyelidikan;

8.Penyelidikan dilakukan oleh investigator KPPU dengan bantuan Penyidik untuk :


Memanggil dan menghadirkan Pelapor untuk dimintai keterangan;
Memanggil dan menghadirkan para Terlapor yakni Perusahaan Otobus Eko,
Miro, Rosalio, Haryanti, Harapan Saya, Sinar Raya dan Pandawa 99 yang diwakili
oleh direktur utama beserta kuasa hukumnya untuk dimintai keterangan;
Memanggil dan menghadirkan beberapa Saksi, yaitu para penumpang, direktur
operasional dan direktur pemasaran setiap PO untuk dimintai keterangan;
Memanggil dan menghadirkan Ahli untuk dimintai keterangan berkaitan dengan
kebenaran data Perbandingan harga tiket dan diskon yang ditawarkan oleh para
terlapor pada website masing-masing PO sebelum dan sesudah bulan januari
2022 keaslian barang bukti;
Mencari data flow penumpang tiap Perusahaan Otobus terlapor dengan tujuan
Jakarta-Surabaya atau sebaliknya dalam rentang waktu bulan Agustus 2021
hingga Maret 2022.
9.Kemudian setelah itu Investigator KPPU menyerahkan Laporan Hasil
Penyelidikan kepada Unit kerja untuk dinilai apakah sudah lengkap dan jelas
ataukah belum;

10.Dua hari setelah penyerahan tersebut, Unit Kerja menyatakan bahwa


Laporan Hasil Penyelidikan telah lengkap dan menyerahkan laporan tersebut
kepada Investigator Penuntutan untuk disusun menjadi Laporan Dugaan
Pelanggaran;

11.Setelah menerima Laporan Dugaan Pelanggaran, Rapat Komisi melalui


Keputusan Komisi menunjuk Majelis Komisi guna memeriksa perkara;

12.Pemeriksaan oleh Majelis Komisi diawali dengan Pemeriksaan


Pendahuluan. Pada pemeriksaan pendahuluan, Namun pada pemeriksaan
pendahuluan ini, hingga panggilan yang kedua tiga dari tujuh terlapor yakni
Perusahaan Otobus Eko, Haryanti dan Pandawa 99 tidak memenuhi
panggilan majelis untuk hadir dalam pemeriksaan. Oleh sebab itu
pemeriksaan tetap dilanjutkan dengan pembacaan Laporan Dugaan
Pelanggaran oleh Investigator Penuntutan dari KPPU;
13.Pembacaan Laporan Dugaan tersebut memiliki pokok
bahasan bahwa Para Terlapor secara meyakinkan bersama-sama
melakukan suatu kesepakatan untuk menetapkan Penetapan harga
tiket trayek bus Patas Ekonomi ber-AC Surabaya - Jakarta sejumah 430
Ribu Rupiah, naik dari harga yang sebelumnya senilai 290 Ribuan -
340 ribuan rupiah sejak Oktober 2021.
Selain itu Para terlapor juga secara meyakinkan menghapus layanan
diskon sejumlah 5% yang akan didapatkan oleh calon penumpang
apabila membeli tiket Bus PATAS Ekonomi ber-AC tujuan Jakarta-
Surabaya atau sebaliknya melalui Website Resmi Perusahaan Otobus
hampir bersamaan dengan kenaikan harga seragam yang dilakukan
oleh ketujuh PO.Bus.
Padahal dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1995
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
disebutkan jika Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas mutu suatu
barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau
pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama;
14.Setelah mendengar Laporan Dugaan Pelanggaran yang telah dibacakan, Majelis
Komisi pun memberikan kesempatan kepada para Terlapor untuk menyampaikan
dalil pembelaannya.
Pada intinya, para terlapor dengan teguh mendalilkan bahwa apa yang mereka
lakukan tidak mencocoki delik dalam Pasal 5 tersebut, karena mereka tidak melakukan
perjanjian melainkan tukar pandangan. Bahwa pada bulan September 2021, ketujuh
direktur Perusahaan Otobus (Terlapor) melakukan suatu diskusi bisnis menyikapi
kurangnya animo penumpang tujuan Surabaya - Jakarta. Akibatnya ketujuh PO. yang
memiliki trayek Jakarta-Surabaya tidak memiliki pendapatan yang cukup saat balik
(ke Jakarta). Sehingga kerap kali ketujuh Perusahaan Otobus mengalami kerugian.
Oleh sebab itu diperlukan pengorbanan dan putar otak untuk menutup kerugian
operasional yang terja di.
Selain itu para terlapor juga mendalilkan jika kebijakan yang mereka jalankan ini
adalah antisipasi untuk bulan ramadhan dan Hari Raya idul Fitri 2022. Mengingat ketika
saat-saat tersebut, pendapatan PO. Bus murni hanya dari mengantarkan penumpang
searah saja, entah untuk ke kampung halaman (arus mudik) atau kembali ke kota
(arus balik). Dengan kebijakan penetapan kenaikan harga jauh-jauh hari dan
penghapusan layanan diskon diharapkan dapat meminimalisir ancaman kerugian
tersebut serta tetap dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Apalagi kebijakan tersebut hanya diterapkan untuk trayek dan kelas tertentu;
15.Setelah menyampaikan pembelaanya,
Majelis Komisi tetap memberikan kesempatan
kepada para terlapor untuk melakukan
perubahan perilaku. Akan tetapi para terlapor
dengan bulat tidak menerima opsi perubahan
perilaku tersebut. Oleh sebab itu Majelis Komisi
menetapkan Pemeriksaan Lanjutan;

16.Pemeriksaan Lanjutan sendiri terdiri dari


Pemeriksaan Saksi; Pemeriksaan Ahli;
Pemeriksaan Terlapor; Pemeriksaan alat bukti
berupa surat dan/atau dokumen; dan/atau
Penyampaian simpulan hasil persidangan oleh
Terlapor dan Investigator Penuntutan;
17.Dari pemeriksaan lanjutan Majelis Komisi mendapatkan fakta-fakta
pemeriksaan bahwa :
Dari data flow penumpang tiap Perusahaan Otobus terlapor dengan
tujuan Jakarta-Surabaya atau sebaliknya dalam rentang waktu bulan
Agustus 2021 hingga Maret 2022, ditemukan bahwa tidak terdapat
kekosongan atau kekurangan jumlah penumpang untuk arah Surabaya -
Jakarta pada kelas bus PATAS Ekonomi ber-AC. Bahkan jumlah
penumpang dari Surabaya - Jakarta terbilang sama dengan jumah
penumpang dari Jakarta - Surabaya.
Dari data pada periode Juni 2021 - Maret 2022 tidak terjadi kenaikan harga
bahan bakar Bus yang dapat menambah beban operasional;
Dari kesaksian Direktur Operasional Terlapor PO. Rosalio diketahui bahwa
terdapat perintah pada bulan September akhir oleh Direktur Utama PO.
Rosalio untuk menaikkan harga sebesar 100 ribu rupiah untuk Bus Patas
Ekonomi AC tujuan Surabaya - Jakarta yang sebelumnya bertarif 330 Ribu
Rupiah menjadi 430 Ribu Rupiah.
Dari kesaksian Direktur Pemasaran Terlapor PO. Sinar Raya diperoleh
keterangan bahwa pada awal Bulan Oktober dari hasil RUPS, diperoleh
keputusan untuk menghapus layanan diskon harga tiket atas pemesanan
18.Maka berdasarkan segala fakta-fakta di atas, Majelis Komisi
melakukan Musyawarah Komisi untuk menilai dan menganalisis
perkara ini;

19.Tujuh hari setelah pemeriksaan lanjutan berakhir, Majelis Komisi pun


memberikan putusan yang bunyinya sebagai berikut :
1. Menyatakan bahwa Para Terlapor terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, terbatas pada perbuatan menaikkan dan menetapkan harga
tiket dengan kesepakatan atau perjanian;
2. Memerintahkan kepada Para Terlapor untuk memberitahukan
secara tertulis kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha
sebelum mengambil setiap kebijakan pelaku usaha yang akan
berpengaruh terhadap peta persaingan usaha, harga tiket yang
dibayar oleh konsumen dan masyarakat selama 2 (dua) tahun
sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai