Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sectio Caesrea

1. Pengertian Sectio Caesarea

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin

dengan membuka dinding perut dan dinding uterus (Saefuddin, 2005).

Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin

dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau

suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim

(Prawirohardjo, 2006).

Section Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin

dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Derek, 2001).

2. Jenis Sectio Caesarea

Menurut (Prawirohardjo, 1989) ada berbagai macam jenis sectio

caesarea, diantara sebagai berikut :

a. Bedah Caesar klasik /corporal

b. Bedah Caesar transperitoneal profunda

c. Bedah Caesar ekstraperitoneal

d. Histerektomi Caersarian (Caesarian hysterectomy)

e. Sectio caesaria vaginal

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
3. Indikasi Sectio Caesarea

a. Indikasi Ibu :

1) Panggul sempit

2) Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi

3) Stenosis serviks uteri atau vagina

4) Plassenta praevia

5) Disproporsi janin panggul

6) Rupture uteri membakat

7) Partus tak maju

8) Incordinate uterine action

b. Indikasi Janin

1) Kelainan Letak :

a) Letak lintang

b) Letak sungsang (janin besar,kepala defleksi)

c) Latak dahi dan letak muka dengan dagu dibelakang

d) Presentasi ganda

e) Kelainan letak pada gemelli anak pertama

c. Gawat Janin

4. Kontra Indikasi Sectio Caesarea

a. Infeksi intrauterine

b. Janin Mati

c. Syok/anemia berat yang belum diatasi

d. Kelainan kongenital berat

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
5. Tehnik Pelaksanaan Sectio Caesarea

Menurut (Prawirohardjo, 1989) teknik pelaksaan sectio caesarea

adalah sebagai berikut :

a. Bedah Caesar klasik /corporal

1) Buatlah insisi membujur secara tajam dengan pisau pada

garis tengah korpus uteri diatas segmen bawah rahim.

Perlebar insisi dengan gunting sampai sepanjang kurang lebih

12 cm saat menggunting lindungi janin dengan dua jari

operator.

2) Setelah cavum uteri terbuka kulit ketuban dipecah. Janin

dilahirkan dengan meluncurkan kepala janin keluar melalui

irisan tersebut.

3) Setelah janin lahir sepenuhnya tali pusat diklem (dua tempat)

dan dipotong diantara kedua klem tersebut.

4) Plasenta dilahirkan secara manual kemudian segera

disuntikkan uterotonika kedalam miometrium dan intravena.

5) Luka insisi dinding uterus dijahit kembali dengan cara :

a) Lapisan I : Miometrium tepat diatas endometrium

dijahit secara silang dengan

menggunakan benang chromic catgut

no.1 dan 2.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
b) Lapisan II : lapisan miometrium diatasnya dijahit

secara kasur horizontal (lambert)

dengan benang yang sama.

c) Lapisan III : Dilakukan reperitonealisasi dengan

cara peritoneum dijahit secara jelujur

menggunakan benang plain catgut

no.1 dan 2.

6) Eksplorasi kedua adneksa dan bersihkan rongga perut dari

sisa-sisa darah dan air ketuban.

7) Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.

b. Bedah Caesar transperitoneal profunda

1) Plika vesikouterina diatas segmen bawah rahim dilepaskan

secara melintang, kemudian secar tumpul disisihkan kearah

bawah dan samping.

2) Buat insisi secara tajam dengan pisau pada segmen bawah

rahim kurang lebih 1 cm dibawah irisan plika vesikouterina.

Irisan kemudian diperlebar dengan gunting sampai kurang

lebih sepanjang 12 cm saat menggunting lindungi janin

dengan dua jari operator.

3) Setetlah cavum uteri terbuka kulit ketuban dipecah dan janin

dilahirkan dengan cara meluncurkan kepala janin melalui

irisan tersebut.

4) Badan janin dilahirkan dengan mengaitkan kedua ketiaknya.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
5) Setelah janin dilahirkan seluruhnya tali pusat diklem (dua

tempat) dan dipotong diantara kedua klem tersebut.

6) Plasenta dilahirkan secara manual kemudian segera

disuntikkan uterotonika kedalam miometrium dan intravena.

7) Luka insisi dinding uterus dijahit kembali dengan cara :

a) Lapisan I : Miometrium tepat diatas endometrium dijahit

secara silang dengan menggunakan benang

chromic catgut no.1 dan 2.

b) Lapisan II : lapisan miometrium diatasnya dijahit secara

kasur horizontal (lambert) dengan benang

yang sama.

c) Lapisan III : Peritoneum plika vesikouterina dijahit

secara jelujur menggunakan benang

plain catgut no.1 dan 2.

8) Eksplorasi kedua adneksa dan bersihkan rongga perut dari

sisa-sisa darah dan air ketuban.

9) Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.

c. Bedah Caesar ekstraperitoneal

1) Dinding perut diiris hanya sampai pada peritoneum.

Peritoneum kemudia digeser kekranial agar terbebas dari

dinding cranial vesika urinaria.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
2) Segmen bawah rahim diris melintang seperti pada bedah

Caesar transperitoneal profunda demikian juga cara

menutupnya.

d. Histerektomi Caersarian (Caesarian hysterectomy)

1) Irisan uterus dilakukan seperti pada bedah Caesar

klasik/corporal demikian juga cara melahirkan janinnya.

2) Perdarahan yang terdapat pada irisan uterus dihentikan dengan

menggunakan klem secukupnya.

3) Kedua adneksa dan ligamentum rotunda dilepaskan dari

uterus.

4) Kedua cabang arteria uterina yang menuju ke korpus uteri di

klem (2) pada tepi segmen bawah rahim. Satu klem juga

ditempatkan diatas kedua klem tersebut.

5) Uterus kemudian diangkat diatas kedua klem yang pertama.

Perdarahan pada tunggul serviks uteri diatasi.

6) Jahit cabang arteria uterine yang diklem dengan menggunakan

benang sutera no. 2.

7) Tunggul serviks uteri ditutup dengan jahitan (menggunakan

chromic catgut (no.1 atau 2) dengan sebelumnya diberi cairan

antiseptic.

8) Kedua adneksa dan ligamentum rotundum dijahitkan pada

tunggul serviks uteri.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
9) Dilakukan reperitonealisasi sertya eksplorasi daerah panggul

dan visera abdominis.

10) Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis

6. Komplikasi Sectio Caesarea

a. Ibu :

1) Infeksi puerperal

2) Perdarahan

3) Luka pada kandung kencing

4) Embolisme paru-paru

5) Rupture uteri

b. Bayi : Kematian perinatal

7. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul

Menurut Nanda (2007), diagnosa keperawatan yang muncul pada klien

post sectio caesaria antara lain :

1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik (trauma jalan lahir,

episiotomi).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan .2..x 24

jam, diharapkan nyeri dapat teratasi.

Kriteria hasil :

NOC :

a. Skala nyeri berkurang

b. Wajah tampak rileks

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
c. Tidak menunjukan nyeri baik verbal dan non verbal

d. TTV dalam batas normal

NIC :

Pain Management :

a. Lakukan pengkajia nyeri secara komprensif

b. Observasi reaksi no verbal

c. Kurangi faktor presipitasi nyeri

d. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

e. Berikan analgesik untuk mengurangi nyeri

2. Risiko infeksi berhubungan dengan faktor risiko: Episiotomi, laserasi

jalan lahir, bantuan pertolongan persalinan.

Tujuan : Setelah dilakukan pengkajian keperawatan 2x24 jam

diharapkan infeksi tidak terjadi.

Kriteria Hasil :

NOC :

Risk Control :

1) Tidak terdapat adanya tanda- tanda resiko infeksi

2) Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh pasien

NIC :

Infection control :

a. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

b. Pertahankan teknik isolasi

c. Batasi pengunjung bila perlu

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
d. Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan saat berkunjung

dan setelah berkunjung.

e. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan

f. Pertahankan lingkungan aseptik selama tindakan keperawatan.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kelemahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24,

diharapkan diharapkan tidur klien terpenuhi.

Kriteria Hasil :

NOC :

a. Kualitas tidur baik

b. Terjaga pada saat tidur

c. Perasaan segar setelah tidur

d. TTV dalam batas normal

NIC :

Peningkatan tidur :

a. Pantau pola tidur pasien

b. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat selama sakit

c. Hindari suara keras

d. Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan

gangguan tidur

e. Anjurkan untuk tidur siang jika diperlukan

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
4. Defisit perawatan diri: Mandi/Kebersihan diri, makan, toileting

berhubungan dengan kelelahan postpartum.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam,

diharapkan klien dapat melakukan perawatan diri.

Kriteria hasil :

NOC :

Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri meliputi makan,

berpakaian, ambulasi, toileting, dsb.

NIC :

Self care Asisstance : ADL

a. Pantau kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri secara

mandiri

b. Pantau kebutuhan klien untuk penggunaan penyesuaian alat untuk

personal hygine

c. Sediakan barang-barang yang diperlukan klien

d. Bantu klien untuk mandiri dan berikan bantuan seminimal

mungkin

e. Menentukan aktivitas perawatan diri yang sesuai

5. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d

Kurangnya pegetahuan tentang kebutuhan nutrisi postpartum.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam,

diharapak pasien dapat terpenuhi kebutuhan

nutrisinya.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
Kriteria Hasil :

NOC :

a. Berat badan sesuai yang diharapkan

b. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda mal nutrisi

NIC :

Nutritional Mangement :

a. Kaji adanya alergi makanan

b. Kolaborasi dengan ahli gizi

c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan zat besi

d. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat

e. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.

6. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu,

terhentinya proses menyusui.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatn 2x24 jam,

diharapkan klien dapat menyusui secara efektif.

Kriteria Hsil :

NOC :

a. Kolostrum sudah keluar

b. Asi lancar

c. Tidak terjadi pembengkakn payudara

NIC :

a. Berikan breast care post natal

b. Motivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
c. Beriakan dukungan ibu untuk segera menyusui

d. Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan pada klien

7. Kurang pengetahuan: Perawatan post partum berhubungan dengan

kurangnya informasi tentang penanganan postpartum.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam

diharapkan pengetahuan meningkat.

Kriteria Hasil :

NOC :

a. Familiar dengan nama penyakit

b. Mendeskripsikan proses penyakit

c. Mendeskripsikan faktor penyeban dan sebagainya

NIC :

Teaching : Disease Process

a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien

b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit

c. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit

d. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang

tepat

e. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
8. Anatomi Fisiologi Alat Reproduksi Pada Wanita

a. Anatomi

Gambar 2.1. Reproduksi Internal Pada Wanita

(Wiknjosastro, 2002).

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
Gambar 2.2. Reproduksi Eksternal Pada Wanita

(Wiknjosastro, 2002).

Menurut Hamilton (1995), Wiknjosastro (2002), Manuaba (1998), Fasser

(1998). Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi adalah :

1) Alat Genitalia Eksternal

a) Mens veneris

Adalah bagian yang menonjol diatas simfisis dan pada wanita

dewasa ditutup oleh rambut kemaluan. Apada wanita umumnya

batas atas melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke

bawah sampai ke anus dan paha.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
b) Labia mayora

Terdiri dari jaringan lemak yang serupa pada mens veneris.

Kebawah dan belakang kedua labia bertemu dan membentuk

komisura posterior.

c) Labiya minora

Merupakan lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labiya mayora.

Kedepan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk diatas klitoris

preputium klitoridis dan dibawah klitoris frenulum klitoridis.

Kebelakang kedua labiya minor juga bersatu dan membentuk fossa

navikulare.

d) Vulva

Bentuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka kebelakang

dandibatasi dimuka oleh klitoris, kanan dan kiri dibatasi oleh labiya

minora serta dibelakang oleh perineum. Pada vulva 1-1,5 dibawah

klitoris ditemukan orivisium uretra eksternum berbentuk membujur

4-5 mm dan tidak jarang sukar ditemukan oleh karena tertutup oleh

lipatan selaput vagina.

e) Bulbus vestibule sinistra et dextra dibawah selaput lender vulva,

dekat ramus ossis pubis dengan panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm serta

tebal 0,5-1 cm dimana banyak mengandung pembuluh darah.

Sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan muskulus

konstriktor vagina.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
f) Introitus vagina.

Bentuk dan ukuran berbeda.

g) Perineum.

terletak antara vulva dan anus. Panjangnya rata-rata 4 cm.

2) Alat Genitalia interna

a) Vagina

Marupakan saluran fibromuskuler elastis yang menghubungkan

uterus dan vulva. Terletak antara saluran kemih dan anus. Dibagian

ujung atas terletak serviks. Ukuran panjang dinding depan 3 cm,

dinding belakang 10 cm. Bentuk dalam berlipat-lipat disebut rugae,

sedangkan dinding tengah ada yang lebih keras disebut kolumna

rugarum. Lipatan ini memungkinkan vagina melebar pada persalinan

sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir pada waktu

bersalin. Vagina mengeluarkan secret asam dimana merupakan

barier yang menghalangi perjalanan infeksi secara menyeluruh.

b) Uterus

Merupakan strukutr otot yang kuat. Bagian luar ditutupi oleh

peritoneum dan bagian dalam ditutupi mukosa uterus. Uterus

berbentuk seperti buah alpukat yang sedikit gepeng kea rah muka

belakang. Berukuran sebesar telur ayam dan mempunyai rongga

serta dinding dari otot polos. Bagian uterus antara lain :

(1) Fundus uteri

(2) Korpus uteri

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
(3) Serviks uteri

c) Tuba Fallopi

Saluran yang keluar dari uterus dekstra dan sinistra dengan panjang

12-13 cm. berfungsi sebagai saluran telur, menangkap dan membawa

ovum yang dilepaskan saat ovulasi.

d) Ovarium

Merupakan tempat keluarnya ovum. Terdapat disebelah kanan dan

kiri uterus dengan panjang ± 4 cm dan tebal ± 1,5 cm dengan fungsi

sebagai penghasil sel telur.

B. Plasenta

1. Fisiologi Plasenta

Selama minggu ketigasetelah konsepsi, sel troboblast dari villi

chorionic berlanjut untuk meninvasi deciduas basalis. Saat kapiler uteri

terbentuk, keadaan ini berlanjut dengan arteri endometrial yang membentuk

posisi seperti spiral, ruang yang terbentuk diisi dengan darah maternal. Villi

chorionik tumbuh didalam rongga dengan dua lapisan sel; yang terluar

adalah syncitium dan yang bagian dalam adalah cytotropoblas. Lapisan yang

ketiga berkembang didalam septa yang menambat, membagi decidua

kedalam area yang terpisah yang disebut cotyledons. Pada setiap 15 sampai

20 cotiledon, villi chorionic bercabang keluar dengan system pembuluh

darah fetal yang begitu kompleks. Setiap cotyledon merupakan satu unit

fungsional. Struktur secara keseluruhan disebut dengan plasenta. Sirkulasi

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
maternal-plasenta-embryonik berada pada tempatnya pada hari ke 17 saat

jantung embryo mulai berdenyut. Pada akhir minggu ke tiga, darah embrio

bersirkulai diantara embryo dan villi chorion. Pada rongga intervill (antara

villi), darah maternal mensuplai oksigen dan nutrient ke kapiler embrio

didalam villi. Produk-produk sisa dan karbondioksida didifusikan kedalam

darah maternal. Plasenta berfungsi sebagai pertukaran metabolik. Pertukaran

minimal terjadi pada saat ini disebabkan oleh dua lapisan sel pada membran

villi terlalu tebal. Permeabilitas meningkat saat cytotropoblat menjadi tipis

dan menghilang pada bulan kelima, meninggalkan hanya lapisan tunggal

syncytium diantara darah maternal dan kapiler fetal. Syncytium merupakan

selaput fungsional dari plasenta. Pada minggu kedelapan, test genetik dapat

dilakukan dengan memperoleh sampel villi chorion melaui aspirasi biopsi.

Struktur placenta akan lengkap pada minggu ke duabelas. Placenta terus

tumbuh meluas sampai minggu ke 20 saat plasenta menutupi sekitar

setengah permukaan uterin. Plasenta kemudian tumbuh menebal.

Percabangan villi terus berkembang kedalam tubuh plasenta, meningkatkan

area permukaan fungsional (Bobak, 2000).

2. Plasenta Previa

a. Pengertian

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada

segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh

pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000).

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
Menurut Prawiroharjo (1992) Plasenta previa adalah plasenta yang ada

didepan jalan lahir ( implantasinya tidak normal, rendah sekali sehingga

menutupi seluruh atau sebagian ostium internum).

Menurut Cunningham (2006) Plasenta previa merupakan implantasi

plasenta dibawah sehingga menutupi ostium uteri internum serta

menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.

Jadi, plasenta previa adalah suatu keadaan dimana plasenta yang

implantasinya pada segmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi

sebagian atau keseluruhan ostium internum.

b. Etiologi

Menurut Manuaba (2003) penyebab terejadinya plasenta previa

diantaranya adalah :

1) Perdarahan

2) Usia lebih dar 35 tahun

3) Multiparietas

4) Pengobatan infertilitas

5) Riwayat operasi

6) Erytroblastosis

7) Keguguran

8) Jarak antar kehamilan yang pendek

9) Merokok

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
c. Klasifikasi Plasenta Previa

Menurut Hanifah (2004), klasifikasi plasenta previa dibagi menjadi 4

yaitu ;

1) Total , bila plasenta menutupi seluruh serviks

2) Partial , bila plasenta menutupi sebagian serviks

3) Lateral, bila plasenta menutupi 75% (bila hanya sebagian dari

pembukaan jalan lahir yg tertutupi oleh plasenta)

4) Marginal, bila plasenta menutupi 35% ( bilka pinggir plasenta berada

tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir).

Gambar 2.3. Plasenta Previa

( Widjanarko, 2009 )

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
d. Patofisiologi

Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus.

Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen

bawah uiterus dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa

karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan dan persalinan.

Dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahirann anak, pemisahan

plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat

dihindarkan sehingga terjadi perdarahan.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
e. Pathway

Etiologi, kehamilan lanjut dan persalianan

Segmen bawah melebar dan menipis

Pembukaan Serviks

Plasenta menempel di segmen bawah/ plasenta lepas dari dinding uterus

Sinus Uterus Robek

Perdarahan

Sectio caesarea

Post Sectio Caesarea

Efek anestesi insisi abdomen

Mual kelemahan penurunan terputusnya

Muntah otot abdomen kekuatan otot kontinuitas jaringan

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
Trauma insisi
Ketidak- Konstipasi Intoleransi
seimbangan aktifitas
nutrisi
kurang dari
kebutuhan Nyeri Resiko
tubuh. infeksi

Gangguan
rasa nyaman

Gelisah

Menyusui
tidak efektif

(NANDA, 2010)

Gambar 2.3. Pathway Plassenta Previa

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
f. Tanda dan Gejala

Menurut FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya

adalah:

1) Perdarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang

2) Darah biasanya berwarna merah segar

3) Terjadi pada saat tidur ataupun pada saat melakukan aktifitas

4) Bagian terdepan janin tinggi , sering terjadi kelainan letak janin

5) Perdarahan pertama biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila

dilakukan pemeriksaan sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya

lebih banyak dari biasanya.

g. Komplikasi

Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yng terjadi adalah :

1) Pada Ibu

a) Perdarahan hingga syok

b) Anemia karena perdarahan

c) Plasentitis

d) Endometritir pasca melahirkan

2) Pada Janin

a) Persalinan Premature

b) Asfiksia berat

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
h. Data Sistem Pengkajian

1) Pemeriksaan Fisik

Meliputi rambut, kulit, wajah, leher, payudara, jantung dan paru,

abdomen, vagina, musculoskeletal. Pemeriksaam khusus meliputi

tinggi fundus uteri, posisi dan presentasi janin, panggul dan jalan

lahir, dan DJJ.

2) Pemeriksaan Diagnostik

a) USG untuk diagnosis pasti, untuk menentukan letak plasenta.

b) Pemeriksaaan Darah meliputi Hb, HE, (Roeshadi, 2004).

i. Diagnosa Keperawatan

1) Perfusi jaringan tidak efektif (plasenta) berhubungan dengan

kehilangan darah

2) Cemas berhubungan dengan perubahan yang menyertai kehamilan.

j. Intervensi

1) Perfusi jaringan tidak efektif (plasenta) berhubungan dengan

kehilangan darah

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam

pasien diharapkan dapat menunjukan perfusi jaringan yang adekuat

dengan criteria hasil :

a) Tanda-tanda vital dalam batas normal

b) Membran mukosa berwarna merah muda

c) Pernafasan adekuat

d) Saluran urine adekuat

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
Intervensi :

a) Kaji penyebab perdarahan

b) Inspeksi keadaan perineum, jumlah dan karakteristik perdarahan

c) Monitot tanda-tanda vital

d)Monitor intake dan output cairan

e) Elevasikan ekstremitas bawah untuk meningkatkan perfusi ke organ

vital dan fetus.

2) Cemas berhubungan dengan perubahan yang menyertai kehamilan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam

klien dapat :

a) Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan

b) Mempertahankan tindakan yang mengontrol cemas

c) Mengidentifikasi tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi

cemas

d) Monitor faktor resiko lingkungan

Intervensi :

a) Membantu klien mengidentifikasi cemas yang dialami

b) Mengajari klien teknik relaksasi

c) Klien dapat menyebutkan penyebab cemas yang sedang dialami

d) Menjelaskan kepada klien tentang kondisi yang sedang dialami klien.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
3. Nyeri

a. Pengertian Nyeri

Pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan

meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial,

di gambarkan dalam istilah seperti kerusakan (international Assosiation

for the study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas

ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat di

ramalkan dan durasinya kurang ( Wilkson, 2007). Nyeri adalah

pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari

kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Burnner, 2002). Nyeri

adalah alasan seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan

(Burnner, 2002).

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi

tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif

dan sangat bersifat individual. Terdapat empat atribut untuk pengalaman

nyeri, antara lain: nyeri bersifat individu, tidak menyenangkan,

merupakan suatu kekuatan yang mendominasi, dan bersifat tidak

berkesesudahan (Mohan, 1994).

b. Manajemen Nyeri

Menurut NANDA (2008), Manajemen nyeri merupakan suatu

tindakan yang dapat mengurangi rasa nyeri pada klien. Adapun

manajemen nyeri terdiri dari:

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
1) Manajemen nyeri nonfarmakologik

Pendekatan nonfarmakologik biasanya menggunakan terapi perilaku

(hipnotis, biofeedback), pelemas otot/relaksasi, akupuntur, terapi

kognitif (distraksi), restrukturisasi kognisi, imajinasi dan terapi fisik.

2) Manajemen nyeri dengan pendekatan farmakologik

Ada tiga kelompok utama obat yang digunakan untuk menangani rasa

nyeri :

a) Analgetika golongan non narkotika;

b) Analgetika golongan narkotika;

c) Adjuvan

3) Prosedur invasive

Prosedur invasif yang biasanya dilakukan adalah dengan memasukan

opioid ke dalam ruang epidural atau subarakhnoid melalui intraspinal,

cara ini dapat memberikan efek analgesik yang kuat tetapi dosisnya

lebih sedikit. Prosedur invasif yang lain adalah blok saraf, stimulasi

spinal, pembedahan (rhizotomy,cordotomy) teknik stimulasi, stimulasi

columna dorsalis.

c. Kebutuhan Dasar yang Terganggu

Teori keperawatan yang membahas tentang kebutuhan dasar manusia

yaitu teori keperawatan Virginia Henderson. Virginia Henderson

mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar manusia (klien), antara lain:

1) Bernapas secara normal

2) Makan dan minum dengan cukup

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
3) Membuang kotoran tubuh

4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan

5) Tidur dan istirahat

6) Memilih pakaian yang sesuai

7) Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan

pakaian dan mengubah lingkungan

8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi

integumen

9) Menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai

10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,

kenutuhan, rasa takut, atau pendapat-pendapat

11) Beribadah sesuai keyakinan seseorang

12) Bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi

13) Bermain atau terlibat dalam beragan bentuk rekreasi

14) Belajar, mengetahui, atau memuaskan rasa penasaran yang

menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta

menggunakan fasilitas-fasilitas ksehatan yang tersedia.

Dari ke-14 kebutuhan dasar diatas, kebutuhan dasar yang terganggu

ketika orang mengalami nyeri yaitu:

1) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan

2) Tidur dan istirahat

3) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi

integumen

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
4) Bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi

5) Bermain atau terlibat dalam beragan bentuk rekreasi

6) Belajar, mengetahui, atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun

pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan

fasilitas-fasilitas ksehatan yang tersedia.

Hal-hal yang terganggu diatas dikarenakan keterbatasan gerak klien

akibat nyeri.

Kebutuhan dasar manusia menurut maslow yang terganggu akibat nyeri,

yaitu: kebutuhan fisiologis (tidur, istirahat, latihan kegiatan, rasa nyaman,

kebersihan), kebutuhan keselamatan dan keamanan (bebas dari rasa

sakit).

d. Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (fisik, biologis)

a. Batasan karakteristik pada nyeri

1) Gerakan menghindari nyeri

2) Posisi menhindari nyeri

3) Perubahan autonomik dari tonus otot (dapat dalam rentang tidak

berenergi sampai kuku)

4) Respon-respon autonomik (misalnya, diaforesis; tekanan darah,

pernafasan,atau perubahan nadi; dilatasi pupil)

5) Perubahan nafsu makan dan makan

6) Perilaku distraksi (misalnya, mondar-mandir, mencari orang dan

aktivitas lain, aktivitas berulang)

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
7) Perilaku ekspresif (misalnya, kegelisahan, merintih, menangis,

menangis, kewaspadaan berlebihan, peka terhadap rangsang, dan

menarik nafas panjang)

8) Wajah topeng (nyeri)

9) Perilaku menjaga atau melindungi

10) Fokus menyempit (misalnya, perubahan pada persepsi waktu,

perubahan proses pikir, pengurangan interaksi dengan orang lain

atau lingkungan)

11) Bukti yang dapat diamati (nyeri)

12) Berfokus pada diri sendiri

13) Gangguan tidur (mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak

menentu, dan menyeringai) (Wilkinson, 2007).

b. NOC

Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam di

harapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil:

Melaporkan adanya nyeri, frekuensi nyeri, panjangnya episode nyeri,

ekspresi pada wajah, posisi tubuh protektif, kurangnya istirahat,

perubahan tekanan darah, perubahan nadi.

c. NIC

PAIN MANAGEMENT

1) Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif, termasuklokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, klualitas, dan factor presipitasi.

2) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012
3) Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien.

4) Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.

5) Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau.

6) Bantu klien dan kluarga untuk mencari dan menemukan

dukungan.

7) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri, seperti suhu

ruangan, pencahayaan, dan kebisingan.

8) Kurangi faktor presipitasi nyeri.

9) Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( farmakologi dan non

farmakologi).

10) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.

11) Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi.

12) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri (NANDA, 2010).

Nyeri Akut Pada..., RATNA RIANTI NINGSIH, Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, 2012

Anda mungkin juga menyukai