Anda di halaman 1dari 15

TUGAS - TPAB

Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

STUDY KASUS PROSES PEMBUKAAN


JALAN DI HUTAN PEGUNUNGAN

Dalam pembukaan jalan di daerah hutan pegunungan, yang lebih tepatnya pembukaan jalan di
perbatasan indonesia malaysia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang mana akan saya
bahas dan terangkan di dalam essay berikut. Diantaranya terdapat tahapan, peralatan beserta
kapasitas dan gambar, serta fasilitas yang diperlukan. Dan dibawah ini merupakan salah satu cara
dalam menentukan peralatan yang diperlukan dalam kasus yang dibahas.

Konstruksi jalan berbukit melibatkan sejumlah operasi seperti pekerjaan tanah, penggalian,
pengangkutan, penempatan, dan pemadatan. Pekerjaan tanah menjadi lebih penting dalam konteks
pembangunan jalan berbukit karena terjadinya longsoran tanah dan tidak tersedianya material yang
diinginkan dalam jumlah yang cukup karena biaya transportasi yang lebih tinggi. Selain itu,
operasi membutuhkan alat berat yang mahal serta tenaga kerja. Dengan demikian, pemilihan
peralatan yang tepat merupakan langkah yang sangat penting selama pembangunan jalan berbukit
yangtidak hanya untuk memastikan kegunaan peralatan yang tepat tetapi juga harus hemat biaya
dan proses yang memakanwaktu lebih sedikit selama konstruksi. Ini akan memungkinkan para
pembuat keputusan untuk meningkatkan efisiensioperasi pemindahan tanah dari sudut pandang
manajemen proyek. Oleh karena itu, makalah ini menyajikan metodologipemilihan peralatan yang
tepat untuk digunakan dalam pembangunan jalan berbukit khususnya yang berkaitan
denganoperasi pemindahan tanah.

Teknik multi-kriteria yang terkenal telah digunakan untuk mengevaluasi peralatan yangpaling
tepat. Bagan alur lengkap telah disajikan untuk menunjukkan metodologi yang terlibat dalam
proses. Prosesevaluasi dilakukan untuk membandingkan pemilihan peralatan yang optimal
digunakan untuk operasi konstruksi melaluistudi kasus menggunakan lima metode MCDM yang
berbeda, yaitu. Analytical Hierarchy Process (AHP), Metode SimpleAdditive Weights (SAW),
Metode Berbasis Jarak (DBM), Metode Preference Ranking Organization (PROMETHEE),
Metode ELECTRE. Kriteria tersebut didefinisikan untuk menyatakan kinerja dari alternatif-
alternatif tertentu yang relevanbagi seorang Pengambil Keputusan (DM), dalam hal ini adalah
Border Road Organization (BRO). Selain ilustrasi darilima metode, penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan penilaian awal tentang kegunaan metode MCDM sebagaialat pengambilan
keputusan tambahan untuk penggunaan praktis pada akhirnya. Studi kasus menunjukkan
bahwametodologi yang diusulkan dapat secara efektif mengalokasikan pemilihan peralatan yang
optimal untuk operasikonstruksi yang berbeda dan karenanya berfungsi sebagai alat yang efisien
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

untuk manajemen konstruksi.

Lima metode MCDM diskrit dipilih untuk menangani masalah pemilihan peralatan yang sesuai
(Hwang dan Yoon, 1981; Saaty, 1990; Singh dan Dubey, 2012). Pada dasarnya, setiap metode
mencerminkan pendekatan yang berbeda untukmemecahkan masalah MCDM diskrit yang
diberikan untuk memilih yang terbaik di antara beberapa alternatif yang telah dipilih sebelumnya.
Kelima metode tersebut memerlukan pra-pemilihan sejumlah alternatif yang dapat dihitung dan
penggunaan kriteria kinerjayang dapat dihitung (bertentangan dan tidak sepadan) dalam jumlah
yang dapat dihitung. Metode SAW dipilih sebagai metodeyang paling sederhana dan paling jelas.
Ini sering digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan hasil yang diperolehdari ini dan
metode MCDM diskrit lainnya bila diterapkan pada masalah yang sama. Metode berbasis jarak
umumnya dipilihkarena unik tetapi juga cara yang sangat logis mendekati masalah MCDM diskrit.
Metode AHP dapat digunakan untukspesifisitasnya. Ini menawarkan kebebasan kepada DM untuk
mengekspresikan preferensinya untuk kriteria tertentu denganmenggunakan skala pengukuran
AHP asli. Untuk metode ini, bobot yang digunakan untuk menyatakan kepentingan relatifkriteria
dapat ditentukan baik secara analitis maupun empiris oleh DM itu sendiri. Metode AHP, tidak
memerlukan kuantifikasikriteria yang eksplisit, tetapi membutuhkan penataan hirarki khusus dari
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

masalah MCDM. Metode itu sendiri kemudianmembangkitkan bobot kriteria dengan


menggunakan skala pengukuran AHP sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Duametode
outranking, yaitu. PROMETHEE II dan ELECTRE III, dapat direkomendasikan untuk situasi, di
mana sejumlah alternatifdiskrit harus dipilih dengan mempertimbangkan sejumlah besar kriteria
keputusan dan pembuat keputusan. Keuntungan pentingdari metode outranking, jika dibandingkan
dengan teknik pendukung keputusan lainnya yang paling sering diterapkan, adalahkemampuannya
untuk

1. Survei Lokasi Eksisting


Data primer dikumpulkan yang berupa kondisi eksisting lapangan akan dijadikan acuan
dalam proses perencanaan rute dan penentuan metode pelaksanaan kerja. Data primer
sendiri dapat berupa, data kontur permukaan tanah, keseterdiaan sumber daya alam
pendukung dalam proses konstruksi seperti keseterdiaan tambang pasir yang minim di
pulau kalimantan sehingga memerlukan pasokan pasir bangunan yang mencukupi
dengan pengiriman dari luar pulau, daya dukung tanah, foto udara, data cuaca dsb. Data-
data tersebut didapatkan melalui survey menggunakan tes sondir, Total Station dan
Drone.

2. Pekerjaan Pembersihan Lahan (Land Clearing)


Pekerjaan pembersihan lahan tanah bertujuan untuk membuat ruang jalan dan
diperlukan alat berat seperti bulldozer, excavator, dan motor grader untuk
mempersingkat waktu pembersihan lahan. Proses produksi pada pekerjaan ini tidak
menentu dari jobsite yang satu ke jobsite yang lain. Perlatan yang digunakan dan cara
yang dipilih untuk pekerjaan ini sangat menentukan jumlah produksinya. Terdapat
beberapa cara dalam pengerjaan land clearing yang dapat dilihat pada bagan berikut:
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

Pada pekerjaan pembersihan lahan ini tanah permukaan di kupas dari elevasi muka tanah.
Pada pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan lokasi proyek dari humus tumbuh – tumbuhan, benda
– benda sisa konstruksi, akar pohon, sampah, dan atau bahan yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan. Pembersihan lahan ini meliputi seluruh area yang akan digunakan untuk pekerjaan
pembangunan konstruksi dengan menggunakan alat berat bulldozer. Langkah – langkah yang diakukan
dalam pekerjaan pembersihan lahan antara lain :

a. Peninjauan lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan Packing Plant.

b. Pekerjaan pembersihan lokasi ini mencakup pembersihan terhadap humus, tumbuh – tumbuhan,
benda – benda sisa konstruksi, akar pohon, sampah, dan atau bahan yang dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan sampai kedalaman tidak boleh kurang dari 50 cm di bawah permukaan
tanah asli.

c. Tanah hasil pengupasan di buang disamping kiri kanan jalan rencana dengan menggunakan
Bulldozer
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

3. Pekerjaan Penggalian Tanah (Excavating)


Excavating adalah suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan atau
akan dibuang. Terdapat 3 metode pada proses penggalian, ditentukan pada kondisi lokasi
masing masing. Metode tersebut antara lain : Cutting, Ripping, Blasting.

4. Pekerjaan Pemindahan Tanah


Pekerjaan pemindahan tanah adalah proses pemindahan tanah dari lokasi cutting ke
lokasi filling. Pengangkutan material (tanah) oleh alat angkut dilakukan dengan
menggunakan dump truck, motor scrapper atau wheel loader (load and carry).

5. Pekerjaan Penimbunan dan Perataan Tanah


Pada pekerjaan timbunan tanah merupakan suatu proses penambahan material berupa
tanah untuk mendapatkan elevasi yang direncanakan, selain itu juga berguna untuk
perbaikan tanah dasar (subgrade). Dalam pekerjaan timbunan tanah juga dilakukan
perataan permukaan secara bertahap tiap lapis, alat berat yang digunakan untuk pekerjaan
ini adalah bulldozer atau motor grader.
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

6. Pekerjaan Pemadatan Tanah


Proses selanjutnya adalah pekerjaan pemadatan tanah. Pekerjaan ini dilakukan untuk
menghilangkan kandungan air tanah dan pori – pori (rongga udara) yang ada dalam
tanah. Alat yang diguanakan adalah vibration roller dilengkapi dengan penggetar,
dimana alat tersebut berfungsi untuk mengurangi rongga udara dalam tanah agar tanah
menjadi
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

lebih rapat dan saling merekat, sehingga bangunan yang ada diatasnya menjadi stabil

Berikut adalah daftar alat yang dapat digunakan dari pekerjaan penggalian hingga perataan :
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

7. Pekerjaan Perkerasan Jalan


Perkerasan jalan merupakan campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan
intuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah
atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen
ataupun tanah liat. Jenis Konstruksi pada perkerasan sendiri dibedakan menjadi 3,
Perkerasan lentur, Perkerasan kaku, dan Perkerasan komposit.

NO Nama Alat Fungsi

SURVEI LOKASI EKSISTING

y. Alat tes sondir lapangan Uji sondir ini telah menunjukkan


manfaat untuk pendugaan profil atau
pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap
kedalaman karena jenis perilaku
tanah telah dapat diindentifikasi dari
kombinasi hasil pembacaan tahanan
ujung dan gesekan selimutnya.
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

2. Total Station Total station banyak digunakan dalam


pemetaan lahan, seperti
pemetaan topografi untuk konstruksi jalan dan
bangunan

3. Drone Drone digunakan dalam survei udara untuk


mendapatkan foto lokasi untuk pemetaan
wilayah
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN (LAND CLEARING)


y. Buldozzer Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi
bertipe traktor menggunakan Track/ rantai
serta dilengkapi dengan pisau yang terletak di
depan. Bulldozer diaplikasikan untuk
pekerjaan menggali, mendorong dan menarik
material

PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH (EXCAVATING)


y. Excavator Ekskavator merupakan alat yang digunakan
dalam proses ekskavasi, yaitu penggalian situs
purbakala. Kini fungsinya meluas menjadi
penggali serbaguna. Excavator mengangkut
material ke dalam truk atau bisa membawanya
dalam jarak dekat.

2. Scrapper Scraper atau mesin pencakar juga digunakan


dalam operasi pemindahan tanah
atau earthworking. Ujung depan memiliki
bagian yang tajam untuk memotong tanah dan
sebuah bidang untuk memotong kayu juga.
Keduanya berfungsi secara serbaguna dan
fleksibel sesuai dengan pekerjaan yang
dibutuhkan.
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

3. Ripper Fungsi dari alat ini adalah untuk


menggemburkan tanah keras., dimana jika
pekerjaan ini dilakukan oleh Bulldozer
hasilnya akan kurang effektif. Tetapi tidak
semua tanah keras bisa dikerjakan oleh ripper,
kadang-kadang harus dilakukan peledakan
(blasting).

PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH


y. Wheel Loader Wheel loader berfungsi untuk menggusur,
memindahkan atau memuat material seperti
tanah, batu, pasir, puing-puing pembongkaran,
dan lainnya, ke mesin atau kendaraan berat
lain. Bentuknya yang kokoh, terutama roda
depan dan belakangnya yang besar,
membuatnya cocok untuk mendorong,
mengangkat dan memuat tanah, pasir, salju,
dan material atau benda berat lainnya.

2. Dump truck Dump truck adalah sebuah alat pengangkut


material dari jarak sedang hingga jauh, dimana
material yang dibawa oleh dump truck dapat
diisikan oleh excavator, wheel loader, maupun
shovel.

PEKERJAAN PENIMBUNAN DAN PERATAAN TANAH


y. Motor grader Grader atau motor grader adalah alat berat
dengan pisau panjang yang dapat digunakan
untuk meratakan permukaan tanah secara
mekanis.Umumnya grader digunakan untuk
tahap akhir, seperti memperbaiki, atau
mengatur. Digunakan dalam konstruksi dan
pemeliharaan jalan tanah dan jalan berkerikil,
atau juga dapat digunakan untuk
mempersiapkan landasan dasar ketika
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

membuat jalan raya sebelum lapisan aspal


disebarkan.

PEKERJAAN PEMADATAN TANAH


y. Vibration roller (Compactor) Vibro roller atau yang juga
dinamakan vibratory roller adalah alat berat
yang digunakan untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan pemadatan tanah. Alat berat
yang satu ini banyak digunakan untuk
menggilas dan juga memadatkan hasil
timbunan.

PEKERJAAN PERKERASAN JALAN


y. Asphalt paver Asphalt Paver atau kerap disebut dengan
asphalt finisher, adalah sebuah alat yang dapat
menghamparkan campuran aspal yang
sebelumnya sudah dibuat oleh alat produksi
aspal.

2. Tandem roller Tandem roller adalah alat untuk memadatkan


tumpukan atau tanah yang akan diratakan
hingga tanah atau tumpukan jadi padat. Dalam
penyelesaiannya alat berat ini umumnya
dipakai dalam pengerjaan jalan, bagus untuk
jalan tanah dan jalan dengan pengerasan lentur
atau pengerasan kaku.
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

8. Kapasitas
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034
TUGAS - TPAB
Muhammad Juniar Revanska Kusuma | 205060101111034

Referensi :

PHOGAT, V. S. (2013). Selection of Equipment for Construction of a Hilly Road using Multi. procedia,
282-291.

Simbolon, Martin. 20y4 . Pembukaan Wilayah Hutan Perencanaan Pembutan Jalan Hutan.
Palangkaraya

Thayeb, Muhammad Annas., dan Tri joko Wahyu Adi. 2015. Perencanaan Alat Berat
Pada Pekerjaan Tanah Proyek Pembangunan Packing Plant Pt.Semen Indonesia di
Balikpapan.
Surabaya

Nizam, M.Khairun., dan Marhadi Sastra. 2020. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
(Studi Kasus : Jalan Pambang ± Teluk Lancar Sta 1+600 ±Sta 3+100). Riau

Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003. Pemindahan tanah Mekanis. Jakarta:Gunadarma

Ir. Rochmanhadi. y992. Alat-Alat berat dan Penggunaannya. Jakarta:YBPPU

PT. ARFAK INDRA, Standard Operating Procedure Pembukaan Wilayan Hutan. 2011

Simbolon, Martin. 2014. PEMBUKAAN WILAYAH HUTANPERENCANAAN


PEMBUTAN JALAN HUTAN. Palangkaraya. Universitas Palangkaraya.

https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/12/asphalt-mixing-plant/

https://arparts.id/jenis-alat-berat-untuk-proyek-konstruksi-bagian-1/

Tinambunan, Djaban. 1991. PRAKTEK PEMBUATAN JALAN HUTAN DAN


PERMASALAHANNYA DI DAERAH PROVINSI JAMBI. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol
9. No 4. 150-157.

Anda mungkin juga menyukai