Anda di halaman 1dari 47

BAB IV

PENERAPAN TEKNIK KONSELING SELF TALK


UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PADA
SANTRI
DALAM PROGRAM MUHADHOROH

A. Proses Konseling
Proses konseling dilakukan kepada lima
orang santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim, dengan inisial nama BD, RH, OS,
AH, dan RAN. Adapun untuk proses
konselingnya, penulis paparkan dibawah ini:
1. Responden BD
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini, peneliti
melakukan assesmen dan mencoba membangun
suasana yang nyaman untuk konseli agar pada saat
wawancara berlangsung, konseli tidak merasa risih
atau terganggu. Tahapan awal ini dilakukan di
dalam majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim.
Pada pertemuan pertama ini, konseli
menceritakan tentang latar belakang kondisi
keluarganya, pendidikannya, motivasinya masuk
pesantren dan pandangannya terkait pelatihan

73
74

muhadoroh.1 BD merupakan konseli yang banyak


disukai oleh santri yang lainnya, karena sifatnya
yang lemah lembut dan baik kepada semua orang,
tidak melihat orang itu bagaimana, ia tetap berlaku
baik.
Dalam hal spiritual, ia sangat haus akan
ilmu agama, ia terus belajar mengenai ilmu agama
melalui kajian kitab-kitab. Ia juga seseorang yang
sangat rajin sholat sunnah nya, seperti rawatib,
dhuha, tahajjud, witir. Selain rajin sholat sunnah,
ia juga rajin mengaji, ia tidak ingin melewati hari-
harinya berlalu begitu saja, ia selalu mengisi hari-
harinya dengan mengaji, bahkan pada saat haid
sekalipun ia mengganti metode mengajinya dari
yang dibaca secara langsung sambil memegang
alquran, menjadi mendengarkan murrotal para
Syekh. Ia sangat ingin menjadi orang yang selalu
mengingat Allah dan menjadi hambaNya yang
taat, hal itu terbukti melalui perilakunya sehari-
hari.
Tetapi dalam hal berbicara di depan umum
atau pada saat tampil muhadhoroh, ia mengaku
belum begitu percaya diri. Karena pengalaman
masa lalunya yang membuat ia sedikit trauma jika

1
Hasil Wawancara dengan BD pada tanggal 13 Juni 2021 pukul
14:00 WIB
75

mengingat itu. “dulu pas jamannya aku sekolah


SMP, aku tuh tampil muhadhorohnya percaya diri
banget teh, saking percaya dirinya aku sampe
diomongin dan diketawain sama kakak kelas dan
teman-teman angkatan. Sejak saat itu aku kalo
disuruh jadi peserta muhadhoroh aku malu banget
dan kurang percaya diri.”2 BD sangat ingin
tampil berbicara didepan umum dengan wajah
yang percaya diri, tetapi ia belum berani. Saya
mencoba ikut merasakan apa yang ia rasakan saat
ini. Pertemuan pertama selesai, dan pada
pertemuan selanjutnya saya akan memberikan
motivasi dan langkah-langkah agar tampil percaya
diri ketika berbicara didepan umum, lebih tepatnya
ketika tampil muhadhoroh dan melakukan
konseling menggunakan teknik self talk.
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua ini dilakukan di
samping majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim. Pada pertemuan kedua ini peneliti
memberikan langkah-langkah kepada responden
terkait tentang bagaimana cara agar percaya diri

2
Hasil Wawancara dengan BD pada tanggal 13 Juni 2021 pukul
14:00 WIB
76

ketika tampil muhadhoroh atau tampil berbicara di


depan umum menggunakan teknik self talk.
Yang pertama yaitu percaya terhadap
kemampuan diri sendiri. Sebelum BD mengalami
trauma karena dihina kakak kelasnya ketika tampil
muhadhoroh, BD ini dulunya pernah tampiil
muhadhoroh dengan penuh percaya diri. Jadi hal
yang harus ia lakukan adalah ia harus bisa
membalikkan kata-kata kakak kelas yang pernah
menghinanya dulu bahwa ia bisa tampil berbicara
di depan umum dengan percaya diri. Selama hal
tersebut tidak merugikan banyak orang, jadi ia
harus tetap percaya diri dan jangan dengarkan
hinaan orang lain, pun misalnya dihina, kita harus
jadikan hinaan itu sebagai motivasi, bukan terus
dipikirkan yang akhirnya menyebabkan trauma.
Yang harus kita lakukan adalah percaya pada
kemampuan diri sendiri.
Tips yang kedua yaitu berbicara terhadap
diri sendiri (self talk), berbicara kepada diri sendiri
ini merupakan teknik untuk meyakinkan diri
bahwa saya bisa saya mampu untuk melakukan hal
yang saya inginkan. Peneliti memberikan contoh
cara berbicara dengan diri sendiri “BD, kamu ini
sebenarnya sangat berpotensi dalam berdakwah,
77

hanya karena sebelumnya ada pengalaman yang


tidak mengenakkan, kamu jadi kurang percaya
diri. Kamu sebenarnya bisa mengembalikkan rasa
percaya diri itu lagi, kamu hanya perlu fokus
sama apa yang menjadi tujuan kamu. Kamu bisa,
kamu pasti bisa tampil muhadhoroh dengan penuh
percaya diri dan menguasai materinya!”3 kepada
responden, dan responden pun memperhatikannya.
Sebelumnya BD belum pernah melakukan itu
ketika hendak tampil muhadhoroh, dan pada sesi
ini peneliti memberikan tugas kepada BD untuk
mempraktekkannya nanti ketika ia menjadi
petugas muhadhoroh dan BD pun menyetujuinya.
BD merasa bahwa selama ini ia tidak pernah
berbicara dengan dirinya sendiri, dan justru hal itu
sangat penting untuk dilakukan terlebih untuk
menguatkan diri sendiri dan meyakinkan diri
sendiri bahwa ia mampu berbicara di depan umum
dengan percaya diri ketika menjadi petugas
muhadhoroh.
Disamping berbicara dengan diri sendiri
juga, peneliti memberikan tugas kepada BD agar
menambah bahan bacaan untuk dijadikannya

3
Hasil Wawancara dengan BD pada tanggal 3 September 2021 pukul
11:30 WIB
78

sebagai materi muhadhoroh dan mempelajari


materinya dengan sungguh-sungguh agar pada saat
muhadhoroh, ia tidak hanya hafal materinya saja,
tetapi paham materinya juga, karena salah satu hal
yang membuat BD malu ketika tampil muhadhroh
yaitu kurangnya membaca materi.
Pertemuan kedua selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga,
peneliti meminta responden untuk tampil menjadi
petugas pidato dalam muhadhoroh dan
mempraktikkan teknik self-talk ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Sesuai dengan pembicaraan di pertemuan
sebelumnya yaitu pada pertemuan kedua, dimana
peneliti meminta responden untuk menjadi petugas
pidato dalam muhadhoroh dan mempraktekkan
teknik self-talk. Maka pada pertemuan ketiga ini
membahas tentang penampilan BD pada saat
muhadhoroh. BD menceritakan bahwa penampilan
muhadhorohnya kali ini setelah ia melakukan
teknik self-talk, ia merasa jauh lebih percaya diri
dibanding sebelumnya, hal itu terjadi karena ia
menguatkan dirinya dan memberikan kalimat-
79

kalimat yang positif terhadap dirinya sendiri


sehingga ia merasa lebih percaya diri dengan
kekuatan self-talk tersebut. BD terlihat lebih
percaya diri terbukti ketika ia menjadi petugas
pidato, ia berpidato dengan suara yang lantang,
bersemangat, membuat audiens terbawa suasana
dengan penampilannya juga terlihat sangat
menguasai materinya.
Disamping melakukan teknik self-talk, ia
juga melatih rasa percaya dirinya dengan berlatih
pidato terus-menerus sampai ia benar-benar paham
dengan materinya dan hasil latihannya pun tidak
mengecewakan, ia tampil muhadhoroh dengan
penuh percaya diri. Hal itu membuat peneliti
menjadi senang, karena apa yang diharapkan oleh
peneliti yaitu membuat responden menjadi percaya
diri ketika menjadi petugas muhadhoroh dapat
tercapai. “Alhamdulillah teh, aku pas tampil
muhadhoroh kali ini cukup percaya diri dan cukup
memuaskan menurutku, aku mau ngucapin terima
kasih karena teteh udah ngasihtau tips ini ke
aku.”4

4
Hasil Wawancara dengan BD pada tanggal 12 September 2021
pukul 08:30 WIB
80

Pertemuan ketiga selesai, dan untuk


pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan keempat,
peneliti akan mengakhiri proses konseling dan
mengadakan evaluasi bersama responden terkait
penerapan teknik self talk untuk meningkatkan
rasa percaya diri ketika tampil muhadhoroh ini
apakah cukup efektif atau tidak.
d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan keempat ini tepatnya pertemuan
terakhir proses konseling, peneliti dan responden
melakukan evaluasi bersama terkait penerapan
teknik self talk untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada santri ketika muhadhoroh, apakah
hasilnya efektif atau tidak. Dan ternyata setelah
BD melakukannya, hasilnya efektif, terlihat dari
perubahan ia pada saat menjadi petugas
muhadhoroh sangat tampil dengan percaya diri,
jauh lebih baik sebelum ia mengetahui teknik self
talk ini dan mempraktekkannya. BD juga
mengucapkan terima kasih karena peneliti telah
membantu permasalahannya dalam menangani
rasa kurang percaya diri ketika tampil muhadhoroh
menjadi percaya diri.
81

Evaluasi ini juga membahas tentang


selama proses konseling berjalan, apakah BD
menikmatinya atau tidak, dan hasilnya BD sangat
menikmati proses konseling ini tanpa merasa
terpaksa ataupun terganggu. 5 S esi konseling
berakhir, peneliti dan responden saling meminta
maaf karena khawatir ada salah selama proses
konseling berlangsung, setelah itu peneliti
berpamitan kepada responden.

2. Responden RH
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini, peneliti
melakukan assesmen dan mencoba membangun
suasana yang nyaman untuk konseli agar pada saat
wawancara berlangsung, konseli tidak merasa risih
atau terganggu. Pertemuan pertama ini bertempat
di depan koperasi Pondok Pesantren Al-qur’an
Baiturrahim.
Pada pertemuan pertama ini, RH
menceritakan tentang kondisi keluarganya, latar
belakang pendidikannya, alasannya masuk pondok
pesantren dan pandangannya terkait muhadhoroh.

5
Hasil Wawancara dengan BD pada tanggal 14 September 2021
pukul 13:30 WIB
82

RH ini termasuk salah satu santri yang rajin. Ia


sangat rajin mengaji, setiap waktu luang ia
gunakan untuk mengaji dan belajar. Jika ada hal-
hal yang belum ia ketahui, ia langsung
menanyakannya kepada para pengurus pondok
pesantren. RH pun termasuk santri yang cerdas,
karena kesukaannya terhadap belajar, ia jadi lebih
tahu dibandingkan santri lainnya yang kurang
begitu paham.
Walaupun RH sangat rajin dan cerdas, itu
tidak menjamin seseorang bisa tampil
percaya diri ketika harus berbicara di
depan banyak orang. RH merasa ia harus
banyak belajar agar ia terbiasa tampil
berbicara di depan umum dengan penuh
percaya diri. RH pun mengutarakan
keinginannya kepada peneliti yaitu ingin
bisa tampil muhadhoroh dengan percaya
diri. “aku tuh kalo kebagian jadi petugas
muhadhoroh, malu banget teh karena
harus berbicara di depan banyak orang,
deg-degan, gemeteran, demam panggung
lah pokoknya. Tapi aku pengen kaya teteh
santri yang lainnya yang kalo tampil
muhadhoroh keliatannya percaya diri dan
83

menguasai materi.”6 Peneliti pun dengan


senang hati ingin membantu permasalahan
yang dialami oleh RH. Pertemuan pertama
selesai, dan untuk pertemuan selanjutnya
yaitu peneliti akan memberikan beberapa
cara agar tampil percaya diri pada saat
menjadi petugas muhadhoroh dan
melakukan konseling menggunakan teknik
self talk.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilakukan di samping
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan ini, peneliti berbicara kepada
responden terkait cara bagaimana agar tampil
percaya diri ketika diadakannya muhadhoroh. Cara
yang pertama yaitu yakin akan kemampuan diri
sendiri. Peneliti meyakinkan RH bahwa
sebenarnya RH punya potensi untuk berdakwah,
tetapi karena masih malu jadinya RH kurang
begitu yakin terhadap kemampuan dirinya. Setelah
peneliti meyakinkan RH bahwa ia mempunyai
potensi, RH akhirnya menyadari bahwa memang
ia mempunyai potensi di bidang itu dan mulai
sekarang ia harus yakin terhadap dirinya sendiri,

6
Hasil wawancara dengan RH pada tanggal 13 Juni 2021 pukul 14:30
WIB
84

bahwa ia bisa untuk tampil percaya diri ketika


menjadi petugas muhadhoroh.7
Langkah selanjutnya yaitu berbicara
kepada diri sendiri (self talk). Berbicara kepada
diri sendiri ini sangat penting untuk dilakukan
terlebih ketika hendak tampil muhadhoroh.
Peneliti mempraktekkan caranya berbicara kepada
diri sendiri kepada responden dengan kalimat-
kalimat positif yang membuat kita yakin bahwa
kita bisa melakukan itu dengan percaya diri. “RH,
kamu ini sebenarnya bisa tampil muhadhoroh
dengan penuh percaya diri, cuma kamu kurang
yakin sama kemampuan kamu sendiri, kamu bisa
kok sebenarnya. Mulai sekarang yuk dilatih terus
rasa percaya dirinya. Kamu bisa tampil lebih baik
daripada sebelumnya”.8 Dan respon RH sangat
antusias ketika melihatnya.
Sama halnya dengan BD, RH pun belum
pernah melakukan teknik berbicara kepada diri
sendiri ketika hendak tampil muhadhoroh. Dan
pada sesi selanjutnya peneliti meminta kepada RH
untuk mempraktekkannya ketika ia menjadi

7
Hasil wawancara dengan RH pada tanggal 3 September 2021 pukul
09:30 WIB
8
Hasil wawancara dengan RH pada tanggal 3 September 2021 pukul
09:30 WIB
85

petugas muhadhoroh dan merasakan perbedaannya


dengan pada saat tampil tetapi tidak melakukan
teknik ini.
Pertemuan kedua selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga,
peneliti meminta responden untuk tampil menjadi
petugas pidato dalam muhadhoroh dan
mempraktikkan teknik self-talk ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Sesuai dengan pembicaraan di pertemuan
sebelumnya yaitu pada pertemuan kedua, dimana
peneliti meminta responden untuk menjadi petugas
pidato dalam muhadhoroh dan mempraktekkan
teknik self-talk. Maka pada pertemuan ketiga ini
membahas tentang penampilan RH pada saat
muhadhoroh.
Responden RH menceritakan bahwa pada
muhadhoroh kali ini dan menjadi petugas pidato,
ia merasa tampil dengan lebih percaya diri
dibandingkan dengan penampilan yang sebelum-
sebelumnya. Hal ini karena ia mempraktekkan
teknik self-talk yang telah diberikan oleh peneliti.
Ia merasa setelah mempraktekkan teknik self-talk
86

itu yakni dengan memberikan kalimat-kalimat


yang positif terhadap dirinya sendiri ketika hendak
tampil, hal itu berpengaruh terhadap performa
penampilannya dan membuatnya yakin terhadap
kemampuan dirinya dan bersemangat dalam
melaksanakan muhadhoroh. “Alhamdulillah teh
penampilan muhadhorohku lebih baik daripada
sebelumnya, karena aku mempraktekkan kata-kata
itu sebelum aku tampil, makasih banyak ya teh
atas tips nya, bermanfaat” 9 Penampilan RH yang
terlihat lebih percaya diri pada muhadhoroh kali
ini terbukti dengan suaranya yang lebih lantang,
bersemangat, tidak gemeteran dan pembawaannya
tenang, tidak gugup. Hal itu membuat peneliti
senang, karena apa yang diharapkan dapat
tercapai.
Pertemuan ketiga selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan keempat,
peneliti akan mengakhiri proses konseling dan
mengadakan evaluasi bersama responden terkait
penerapan teknik self talk untuk meningkatkan
rasa percaya diri ketika tampil muhadhoroh ini
apakah cukup efektif atau tidak.

9
Hasil Wawancara dengan RH pada tanggal 19 September 2021
pukul 13:30 WIB
87

d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat ini dilakukan di
samping majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim. Pada pertemuan keempat ini
tepatnya pertemuan terakhir sesi konseling,
peneliti dan responden melakukan evaluasi
bersama terkait penerapan teknik self talk untuk
meningkatkan rasa kepercayaan diri pada santri
ketika muhadhoroh, apakah hasilnya efektif atau
tidak.
Pada evaluasi ini, RH menceritakan bahwa
setelah ia mempraktekkan teknik self-talk yang
diberikan oleh peneliti, ia merasa lebih percaya
diri dari sebelumnya. Hal itu terbukti dari
penampilannya pada saat menjadi petugas
muhadhoroh. Ia tampil dengan percaya diri, tidak
terlihat gemeteran dan pembawaannya pun tenang.
Ia merasa jauh lebih baik daripada sebelumnya,
sebelum mempraktekkan teknik self-talk ini.10
Peneliti berharap RH tidak hanya mempraktekkan
teknik self-talk pada saat ini saja, tetapi pada saat
yang akan datang pun ia tetap mempraktekkannya.
RH mengucapkan rasa terima kasih kepada
peneliti karena telah membantu permasalahannya

10
Hasil Wawancara dengan RH pada tanggal 21 September 2021
pukul 08:30
88

mengenai rasa kurang percaya diri ketika tampil


muhadhoroh menjadi lebih percaya diri, peneliti
pun merasa bahagia karena dapat membantu
permasalahan responden.
Setelah melaksanakan evaluasi bersama,
peneliti meminta maaf kepada responden apabila
selama proses konseling ini terdapat kesalahan,
dan responden pun memberikan respon yang sama
yaitu sama-sama meminta maaf. Dan setelah itu
peneliti ijin berpamitan kepada responden dan
berakhirlah proses konseling ini.

3. Responden OS
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini, peneliti
melakukan assesmen dan mencoba membangun
suasana yang nyaman untuk konseli agar pada saat
wawancara berlangsung, konseli tidak merasa risih
atau terganggu. Tahapan awal ini dilakukan di
ruang tamu Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim.
Pada tahapan awal pertemuan ini, konseli
menceritakan tentang awal mulanya masuk
Pondok Pesantren Baiturrahim ini, kemudian
menceritakan tentang latar belakang keluarganya,
89

motivasinya masuk pondok pesantren dan


pandangannya terkait pelatihan muhadhoroh.
Pandangannya terhadap muhadhoroh yaitu
bahwasanya muhadhoroh sangat bagus untuk
melatih mental para santri agar berani tampil
berbicara di depan umum, juga untuk menambah
wawasan. Walaupun begitu, OS ini mengatakan
bahwa sejujurnya ia tidak percaya diri ketika ia
harus menjadi peserta muhadhoroh, karena ia
merasa malu jika berbicara di depan umum,
apalagi para pendengarnya itu pendidikannya jauh
lebih tinggi daripada ia. Ia hanya lulusan SD saja,
sedangkan santri yang lainnya rata-rata lulusan
SMA. Selain itu juga ia malu karena
pembicaraannya takut tidak didengar oleh santri
lainnnya. Ia ingin sekali tampil berbicara di depan
umum atau tampil muhadhoroh dengan penuh
percaya diri, dengan suara yang lantang, tidak
malu-malu dan tidak merasa pesimis dengan
pendidikan formalnya. “Aku tuh suka malu kalo
jadi petugas muhadhoroh teh, aku cuma lulusan
SD, sedangan teteh santri lainnya kebanyakan
sekolahnya tingkat SMA, bahkan banyak yang
kuliah juga, minder gitu takutnya pembicaraan
aku tidak didengar mereka. Aku tuh pengen gitu
90

tampil muhadhorohnya percaya diri kaya yang


lain, cuma belum bisa”11
Peneliti pun ingin membantu permasalahan
yang dialami oleh OS ini. Pertemuan pertama telah
selesai dan selanjutnya peneliti akan melakukan
konseling pada pertemuan kedua tentang
mengenai bagaimana cara atau langkah-langkah
untuk bisa tampil dengan percaya diri ketika
muhadhoroh.
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua ini dilakukan di
dalam majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim. Pada pertemuan ini peneliti akan
memberikan cara atau langkah-langkah agar
tampil percaya diri ketika menjadi petugas
muhadhoroh, sesuai dengan yang dibicarakan pada
pertemuan pertama. Cara yang pertama yaitu
yakin pada kemampuan diri sendiri, saya
meyakinkan OS bahwa ia bisa untuk berbicara
dengan percaya diri ketika tampil menjadi petugas
muhadhoroh, terlebih OS ini seorang santri yang
mondoknya sudah lama, pasti suatu saat nanti akan
dimintai masyarakat untuk berdakwah di kampung
halamannya, dan untuk bisa berdakwah dengan

11
Hasil wawancara dengan OS pada tanggal 23 Agustus 2021 pukul
17:00 WIB
91

baik itu harus mempunyai sifat percaya diri. Dan


untuk melatih sifat percaya diri itu salah satunya
dengan diadakannya latihan muhadhoroh setiap
pekan. OS mulai menyadarinya dan ia harus yakin
dengan kemampuan dirinya bahwa ia bisa tampil
dengan percaya diri ketika menjadi petugas
muhadhoroh.
Langkah selanjutnya yaitu berbicara
kepada diri sendiri. Peneliti mencoba membuang
pikiran negatif yang ada pada responden menjadi
pikiran yang positif. Peneliti memberikan sugesti
kepada responden dengan mengatakan bahwa ia
bisa untuk tampil dengan percaya diri ketika
muhadhoroh, bahwa ia bisa melihat audiens ketika
dirinya berbicara dan bahwa ia bisa membuat
audiens terbawa suasana dengan materi
muhadhorohnya. Setelah peneliti memberikan
sugesti itu kepada responden, selanjutnya
responden mempraktekkannya dan memberikan
sugesti itu kepada dirinya sendiri dan selalu
berbicara yang positif terhadap dirinya. Hal itu
diulang-ulang olehnya agar semakin menguatkan
pembicaraan yang dilakukan olehnya sendiri. “OS,
kamu ini santri, apalagi mondoknya sudah lama,
kamu suatu hari nanti pasti diminta masyarakat
92

untuk mengisi acara pengajian/peringatan hari


besar Islam, jika sekarang kamu masih belum
percaya diri, mau sampe kapan? Yuk pelan-pelan
dilatih rasa percaya dirinya agar mempunyai
bekal untuk dakwah di masyarakat kelak, jangan
minder sama pendidikan formal, nyatanya kamu
ngajinya lebih pinter daripada mereka yang
sekolah. Semangat ya, kamu pasti bisa”. 12
Pertemuan kedua selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga,
peneliti meminta responden untuk tampil menjadi
petugas pidato dalam muhadhoroh dan
mempraktikkan teknik self-talk ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Sesuai dengan pembicaraan di pertemuan
sebelumnya yaitu pada pertemuan kedua, dimana
peneliti meminta responden untuk menjadi petugas
pidato dalam muhadhoroh dan mempraktekkan
teknik self-talk. Maka pada pertemuan ketiga ini
membahas tentang penampilan OS pada saat
muhadhoroh.

12
Hasil Wawancara dengan OS pada tanggal 10 September 2021
pukul 17:00 WIB
93

OS menceritakan bahwa dirinya telah


mempraktekkan teknik self-talk sebelum ia tampil
muhadhoroh, dan itu sangat berpengaruh terhadap
penampilannya. Dari yang kurang begitu percaya
diri menjadi percaya diri, hal ini karena ia
menguatkan dirinya dengan memberikan kalimat-
kalimat yang positif kepada dirinya sendiri agar ia
tampil dengan percaya diri, dan dengan kekuatan
self-talk itu ia dapat tampil muhadhoroh dengan
percaya diri jika dibandingkan dengan penampilan
muhadhoroh sebelumnya, itu terbukti dengan
penampilannya kali ini yang lebih keras volume
suaranya, lebih tenang, tidak gugup, dan mau
melihat mata para audiens. Hal tersebut membuat
peneliti bahagia, karena apa yang diharapkan
dapat tercapai. “Alhamdulillah teh aku tampil
muhadhorohnya cukup percaya diri, lumayan
lebih baik daripada yang kemarin. Makasih ya
udah ngasihtau tips ini aku”.13
Pertemuan ketiga selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan keempat,
peneliti akan mengakhiri proses konseling dan
mengadakan evaluasi bersama responden terkait
penerapan teknik self talk untuk meningkatkan

13
Hasil Wawancara dengan OS pada tanggal 19 September 2021
pukul 14:00 WIB
94

rasa percaya diri ketika tampil muhadhoroh ini


apakah cukup efektif atau tidak.
d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan keempat ini tepatnya pertemuan
terakhir sesi konseling, peneliti dan responden
melakukan evaluasi bersama terkait penerapan
teknik self talk untuk meningkatkan rasa
kepercayaan diri pada santri ketika muhadhoroh,
apakah hasilnya efektif atau tidak.
Pada evaluasi ini, OS menceritakan bahwa
setelah ia mempraktekkan teknik self-talk yang
diberikan oleh peneliti, ia merasa lebih percaya
diri, tidak merasa insecure terhadap santri-santri
lainnya yang pendidikannya diatas ia, karena sama
saja ia dengan santri lainnya, sama-sama masih
belajar. Dan itu sangat membuatnya lebih tenang
daripada sebelumnya, sebelum ia mempraktekkan
teknik self-talk ini. Pada saat menjadi petugas
muhadhoroh pun, OS tampil dengan percaya diri
dan mau melihat mata para audiens. OS pun
berterima kasih kepada peneliti karena telah
menyadarkannya betapa pentingnya sifat percaya
diri dimiliki oleh seseorang, terlebih seorang santri
95

yang nantinya dimintai untuk berdakwah di


masyarakat sekaligus peneliti telah membantu
permasalahannya dalam hal kepercayaan diri
ketika tampil muhadhoroh dan memberikannya
langkah atau cara-cara untuk percaya diri.14
Peneliti pun dengan senang hati dapat
membantunya.
Setelah melakukan evaluasi, peneliti
meminta maaf kepada responden apabila selama
proses konseling ini terdapat kesalahan, dan
responden pun melakukan hal yang sama, yaitu
sama-sama meminta maaf. Sesi konseling berakhir
dan peneliti ijin berpamitan kepada responden.
4. Responden AH
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini, peneliti
melakukan assesmen dan mencoba membangun
suasana yang nyaman untuk konseli agar pada saat
wawancara berlangsung, konseli tidak merasa risih
atau terganggu. Tahapan awal ini dilakukan di
samping majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim.
Pada pertemuan pertama ini konseli
menceritakan tentang awal mulanya masuk

14
Hasil Wawancara dengan OS pada tanggal 21 September 2021
pukul 14:00 WIB
96

pondok pesantren, motivasinya masuk pondok


pesantren, latar belakang keluarganya dan
pandangannya terhadap muhadhoroh.
Pandangannya terhadap muhadhoroh yaitu
bahwa muhadhoroh sangat bagus untuk santri
belajar tampil berbicara di depan umum. Ia
termasuk salah satu santri yang antusias ketika
pelatihan muhadhoroh sedang berlangsung, karena
di dalam muhadhoroh itu terdapat hiburan yaitu
penampilan hadroh, ia sangat menyukainya. Tetapi
jika ia yang mendapatkan giliran menjadi orang
yang tampil ketika muhadhoroh, ia tidak se-
antusias ketika jadi penonton/audiens, ia merasa
malu dan tidak percaya diri ketika dirinya yang
tampil berbicara di depan umum. Apalagi jika ada
santri reguler (santri sambil sekolah atau kuliah),
ia merasa sangat malu karena dirinya masih kecil
dan takut tidak didengar pembicaraannya. Ia ingin
sekali merubah pikirannya menjadi lebih positif
agar ia tidak selalu merasa malu dan pesimis,
terlebih terhadap santri reguler (santri sambil
sekolah atau kuliah). “aku malu banget teh kalo
jadi petugas muhadhoroh, ngerasa masih kecil
97

juga malu sama teteh-teteh yang sekolah karena


mereka mah pinter, aku cuma lulusan SD.”15
Pertemuan pertama selesai dan selanjutnya
peneliti merencanakan pertemuan kedua kepada
konseli dengan memberikan cara agar tampil
berbicara di depan umum dengan percaya diri,
tidak merasa pesimis walaupun ia masih remaja.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan kedua ini, peneliti memberikan
cara atau langkah-langkah agar bisa tampil dengan
percaya diri ketika tampil muhadhoroh
menggunakan teknik self talk. Cara yang pertama
yaitu harus yakin terhadap kemampuan diri
sendiri. peneliti meyakinkan AH bahwa ia bisa
untuk tampil muhadhoroh dengan percaya diri,
baik santri takhosus ataupun reguler sama saja,
tidak ada bedanya, sama-sama sedang belajar pada
guru yang sama. Jadi tidak usah merasa malu
terhadap santri reguler.
Langkah selanjutnya yaitu berbicara pada
diri sendiri. peneliti mencoba menghapus pikiran
negatif responden tentang sifat malunya ketika

15
Hasil Wawancara dengan AH pada tanggal 30 Agustus 2021 pukul
16.00 WIB
98

tampil dilihat oleh santri reguler menjadi pikiran


yang positif. Kemudian memberikan contoh cara
berbicara kepada diri sendiri, “AH, semua santri
disini sama aja, sama-sama masih tahap belajar,
tidak ada yang namanya lebih pinter atau lebih
baik, semuanya sama saja, tidak usah merasa
pesimis lagi ya, kamu pasti bisa tampil
muhadhoroh dengan lebih baik lagi asalkan kamu
ada tekad yang kuat dan mau berusaha, kamu
pasti bisa!.” AH memperhatikan dan kemudian
mempraktekkannya.16
Pertemuan kedua selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga,
peneliti meminta responden untuk tampil menjadi
petugas pidato dalam muhadhoroh dan
mempraktikkan teknik self-talk ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Sesuai dengan pembicaraan di pertemuan
sebelumnya yaitu pada pertemuan kedua, dimana
peneliti meminta responden untuk menjadi petugas
pidato dalam muhadhoroh dan mempraktekkan
teknik self-talk. Maka pada pertemuan ketiga ini

16
Hasil wawancara dengan AH pada tanggal 03 September 2021
pukul 16:00 WIB
99

membahas tentang penampilan AH pada saat


muhadhoroh.
AH menceritakan bahwa setelah ia
mempraktekkan teknik self-talk yang diberikan
oleh peneliti, ia merasa lebih percaya diri dari
sebelumnya ya walaupun masih deg-degan, tapi
tidak separah dengan yang sebelumnya, ia merasa
penampilan muhadhorohnya kali ini jauh lebih
baik, karena ia telah memberikan sugesti yang
positif terhadap dirinya bahwa ia bisa tampil
dengan percaya diri dan tampil lebih baik daripada
sebelumnya. “Alhamdulillah teh aku tampil
muhadhorohnya cukup memuaskan, ya walaupun
masih deg-degan tapi sedikit ada perubahan, dan
kayanya harus dilatih terus. Pokoknya makasih
banyak ya the udah ngasihtau tips ini.”17
Pertemuan ketiga selesai, dan untuk
pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan keempat,
peneliti akan mengakhiri proses konseling dan
mengadakan evaluasi bersama responden terkait
penerapan teknik self talk untuk meningkatkan
rasa percaya diri ketika tampil muhadhoroh ini
apakah cukup efektif atau tidak.

17
Hasil wawancara dengan AH pada tanggal 12 September 2021
pukul 08:00 WIB
100

d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat ini dilakukan di ruang
tamu Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan keempat ini tepatnya pertemuan
terakhir sesi konseling, peneliti dan responden
melakukan evaluasi bersama terkait penerapan
teknik self talk untuk meningkatkan rasa
kepercayaan diri pada santri ketika muhadhoroh,
apakah hasilnya efektif atau tidak.
Pada evaluasi ini, AH menceritakan bahwa
setelah ia mempraktekkan teknik self-talk yang
diberikan oleh peneliti, ia merasa penampilan
muhadhorohnya kali ini jauh lebih baik, merasa
lebih percaya diri dari sebelumnya, ya walaupun
masih deg-degan, tapi tidak separah dengan yang
sebelumnya, tidak begitu gerogi dan percaya
terhadap kemampuannya bahwa ia dapat
memperbaiki penampilan dan memperbaiki diri
lagi untuk ke depannya.18
Pada evaluasi kali ini juga, peneliti
meminta maaf kepada responden apabila selama
proses konseling ini terdapat kesalahan, dan
responden pun meminta maaf sekaligus berterima

18
Hasil wawancara dengan AH pada tanggal 18 September 2021
pukul 14: 00 WIB
101

kasih karena telah memberitahunya tentang teknik


self-talk ini. Dan peneliti berharap semoga
kedepannya teknik self-talk ini dapat terus
dipraktekkan walaupun konselingnya sudah
berakhir. Setelah itu peneliti ijin berpamitan
kepada responden dan berakhirlah proses
konseling ini.

5. Responden RAN
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini, peneliti
melakukan assesmen dan mencoba membangun
suasana yang nyaman untuk konseli agar pada saat
wawancara berlangsung, konseli tidak merasa risih
atau terganggu. Pertemuan pertama ini dilakukan
di bangku depan Pondok Pesantren Al-Qur’an
Baiturrahim.
Pada pertemuan ini konseli menceritakan
tentang awal mulanya masuk pondok pesantren,
motivasinya masuk pondok pesantren, latar
belakang keluarganya dan pandangannya terhadap
muhadhoroh.
Pandangannya terhadap muhadhoroh yaitu
bahwa muhadhoroh sangat bagus untuk diikuti
oleh para santri, terlebih untuk santri yang se-usia
102

dengannya, karena dapat melatih mental untuk


bisa tampil berbicara di depan banyak orang.
RAN sebenarnya termasuk tipe orang yang
banyak berbicara ketika bergabung dengan teman-
temannya, tetapi pada saat muhadhoroh ia menjadi
pribadi yang berbeda, menjadi pendiam karena
sangat malu jika berbicara di depan banyak orang,
apalagi sambil berdiri. Ia mendadak merasa ingin
menangis jika dirinya mendapatkan giliran
menjadi petugas muhadhoroh, ia merasa malu
terhadap santri-santri lainnya yang usianya
diatasnya, takut tidak didengar pembicaraannya
karena usianya masih kecil. “aku malu banget teh
kalo jadi petugas muhadhoroh, apalagi banyak
anak kuliah, takut materi aku disepelin, padahal
aslilnya ngga gitu, cuma ya masih belum bisa gitu
buat percaya diri banget, apalagi sekolah juga
online kan sekarang, udah jarang presentasi di
depan teman-teman kelas, makin malu banget
tampil berbicara di depan banyak orang.”19
RAN ingin mengubah persepsinya itu
menjadi pikiran yang positif yang membuat ia
menjadi percaya diri ketika tampil muhadhoroh.

19
Hasil Wawancara dengan RAN pada tanggal 25 Agustus 2021
pukul 14:30 WIB
103

Dan peneliti mencoba untuk memahaminya dan


membantu permasalahannya.
Pertemuan pertama ini telah selesai dan
selanjutnya pada pertemuan kedua, peneliti akan
memberikan beberapa cara agar tampil berbicara
di depan umum dengan percaya diri sekaligus
mengubah pikiran negatifnya tentang persepsinya
terhadap santri-santri yang menjadi pendengarnya
menjadi pikiran yang lebih positif.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilakukan di dalam
kamar Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan ini peneliti memberikan cara atau
langkah-langkah agar bisa tampil dengan percaya
diri ketika muhadhoroh. Cara yang pertama yaitu
yakin terhadap kemampuan diri sendiri. RAN
sudah yakin dengan kemampuannya, hanya saja
karena lama tidak pernah tampil muhadhoroh lagi
membuatnya menjadi gugup dan tidak percaya
diri, terlebih karena sekolah online membuatnya
tidak pernah maju berbicara langsung di depan
teman-teman sekolahnya, hal itu membuatnya
104

tidak percaya diri ketika tampil muhadhoroh di


depan para santri.20
Langkah selanjutnya yaitu berbicara
kepada diri sendiri. Peneliti meyakinkan kembali
pada RAN bahwa ia bisa tampil muhadhoroh
dengan percaya diri lagi walaupun sudah sangat
lama ia tidak pernah berbicara di depan banyak
orang lagi. Caranya dengan ia menguatkan dirinya
dengan ia berbicara kepada dirinya bahwa ia bisa
melakukan itu dengan baik, bisa tampil
muhadhoroh dengan percaya diri dengan tidak
gugup ataupun mata berkaca-kaca. “RAN, kamu
bisa ko tampil muhadhoroh dengan percaya diri,
walaupun dilihat oleh santri yang kuliah, kamu
tetap bisa tampil dengan percaya diri, kamu hanya
perlu banyak latihan agar kamu bisa tampil
dengan maksimal, semangat RAN, kamu pasti
bisa!.” Dan yang perlu dilakukannya juga adalah
dengan terus berlatih untuk berbicara di depan
banyak orang agar kemampuannya menyampaikan
suatu kebaikan bisa tetap terjaga, walaupun tidak
tampil, setidaknya ketika bercermin dan pada saat
itulah berbicara pada diri sendiri sering dilakukan.

20
Hasil Wawancara dengan RAN pada tanggal 9 September 2021
pukul 12:40 WIB
105

Pertemuan kedua selesai, dan untuk


pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga,
peneliti meminta responden untuk tampil menjadi
petugas pidato dalam muhadhoroh dan
mempraktikkan teknik self-talk ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilakukan di dalam
majelis Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Sesuai dengan pembicaraan di pertemuan
sebelumnya yaitu pada pertemuan kedua, dimana
peneliti meminta responden untuk menjadi petugas
pidato dalam muhadhoroh dan mempraktekkan
teknik self-talk. Maka pada pertemuan ketiga ini
membahas tentang penampilan RH pada saat
muhadhoroh.
RAN menceritakan bahwa setelah ia
mempraktekkan teknik self-talk yang diberikan
oleh peneliti, hasilnya sangat berpengaruh
terhadap penampilan dirinya ketika menjadi
petugas muhadhoroh kali ini. Pada penampilannya
kali ini, ia merasa jauh lebih percaya diri dari
sebelumnya, merasa lebih tenang, rasa deg-
degannya berkurang, dan matanya pun tidak
berkaca-kaca lagi ketika berbicara di depan
banyak orang. “Alhamdulillah teh di muhadhoroh
106

ini aku merasa lebih tenang dan tidak begitu


gemetaran, intinya merasa lebih baik daripada
sebelumnya. Makasih ya teh udah mau berbagi
tips nya sama aku.”21 Hal ini membuat peneliti
merasa bahagia karena apa yang diharapkan dapat
tercapai.
Pertemuan ketiga selesai, selanjutnya
peneliti akan mengakhiri konseling pada
pertemuan berikutnya kemudian evaluasi bersama
responden terkait efektif atau tidaknya teknik
berbicara kepada diri sendiri ini untuk
meningkatkan percaya diri ketika tampil
muhadhoroh dan evaluasi bersama selama proses
konseling berlangsung.
d. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat ini dilakukan di depan
teras Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim.
Pada pertemuan keempat ini tepatnya pertemuan
terakhir sesi konseling, peneliti dan responden
melakukan evaluasi bersama terkait penerapan
teknik self talk untuk meningkatkan rasa
kepercayaan diri pada santri ketika muhadhoroh,
apakah hasilnya efektif atau tidak.

21
Hasil Wawancara dengan RH pada tanggal 19 September 2021
pukul 12:30 WIB
107

Pada evaluasi ini RAN menceritakan


bahwa setelah ia mempraktekkan teknik self-talk
yang diberikan oleh peneliti, hasilnya sangat
berpengaruh terhadap penampilan dirinya ketika
menjadi petugas muhadhoroh, ia merasa jauh lebih
percaya diri, merasa didengarkan oleh santri lain
yang usianya lebih tua darinya, matanya tidak
berkaca-kaca, dan rasa deg-degannya pun sedikit
berkurang. RAN berterima kasih kepada peneliti
karena telah mengembalikan sifat percaya dirinya
lagi, sebelumnya sifat percaya dirinya sempat
hilang semenjak ia sekolah online karena pandemi
covid-19 ini.22 Dan peneliti pun dengan senang
hati dapat membantunya.
Setelah melaksanakan evaluasi bersama,
selanjutnya peneliti meminta maaf kepada
responden apabila selama proses konseling ini
terdapat kesalahan, responden pun melakukan hal
yang sama. Setelah itu peneliti ijin berpamitan
kepada responden dan berakhirlah proses
konseling ini.
Pertemuan bersama para responden dengan empat
kali pertemuan setiap respondennya dapat dilihat pada
tabel berikut:

22
Hasil wawancara dengan RAN pada tanggal 21 September 2021
pukul 13:30WIB.
108

Tabel 1.2
Tahap Pertemuan Dengan Setiap Responden
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
No Nama
Pertama Kedua Ketiga Keempat

1 BD Melakukan Peniliti Membahas Mengakhiri proses


assesmen, memberikan tentang konseling, evaluasi
membangun langkah-langkah penampilan bersama terkait
suasana yang agar tampil responden penerapan teknik
nyaman dengan percaya BD ketika self talk untuk
untuk diri ketika menjadi meningkatkan rasa
memulai menjadi petugas petugas percaya diri ketika
konseling, muhadhoroh pidato pada menjadi petugas
dan bertanya menggunakan muhadoroh. muhadhoroh,
tentang profil teknik self talk, evaluasi terkait
singkat dan peneliti proses konseling
responden. meminta kepada selama ini.
responden untuk
menjadi petugas
pidato dalam
acara
muhadhoroh &
mempraktikan
teknik self talk.

Lokasi Samping Samping majelis Dalam Dalam majelis


109

majelis Pondok Pesantren majelis Pondok Pesantren


Pondok Alquran Pondok Alquran
Pesantren Baiturrahim Pesantren Baiturrahim
Alquran Alquran
Baiturrahim Baiturrahim

2 RH Melakukan Peniliti Membahas Mengakhiri proses


assesmen, memberikan tentang konseling, evaluasi
membangun langkah-langkah penampilan bersama terkait
suasana yang agar tampil responden penerapan teknik
nyaman dengan percaya RH ketika self talk untuk
untuk diri ketika menjadi meningkatkan rasa
memulai menjadi petugas petugas percaya diri ketika
konseling, muhadhoroh pidato pada menjadi petugas
dan bertanya menggunakan muhadoroh. muhadhoroh,
tentang profil teknik self talk, evaluasi terkait
singkat dan peneliti proses konseling
responden. meminta kepada selama ini.
responden untuk
menjadi petugas
pidato dalam
acara
muhadhoroh &
mempraktikan
teknik self talk.
110

Lokasi Depan Samping majelis Majelis Samping majelis


koperasi Pondok Pesantren Pondok Pondok Pesantren
Pondok Alquran Pesantren Alquran
Pesantren Baiturrahim Alquran Baiturrahim
Alquran Baiturrahim
Baiturrahim

3 OS Melakukan Peniliti Membahas Mengakhiri proses


assesmen, memberikan tentang konseling, evaluasi
membangun langkah-langkah penampilan bersama terkait
suasana yang agar tampil responden penerapan teknik
nyaman dengan percaya OS ketika self talk untuk
untuk diri ketika menjadi meningkatkan rasa
memulai menjadi petugas petugas percaya diri ketika
konseling, muhadhoroh pidato pada menjadi petugas
dan bertanya menggunakan muhadoroh. muhadhoroh,
tentang profil teknik self talk, evaluasi terkait
singkat dan peneliti proses konseling
responden. meminta kepada selama ini.
responden untuk
menjadi petugas
pidato dalam
acara
muhadhoroh &
mempraktikan
111

teknik self talk.

Lokasi Ruang tamu Majelis Pondok Majelis Majelis Pondok


Pondok Pesantren Pondok Pesantren Alquran
Pesantren Alquran Pesantren Baiturrahim
Alquran Baiturrahim Alquran
Baiturrahim Baiturrahim

4 AH Melakukan Peniliti Membahas Mengakhiri proses


assesmen, memberikan tentang konseling, evaluasi
membangun langkah-langkah penampilan bersama terkait
suasana yang agar tampil responden penerapan teknik
nyaman dengan percaya AH ketika self talk untuk
untuk diri ketika menjadi meningkatkan rasa
memulai menjadi petugas petugas percaya diri ketika
konseling, muhadhoroh pidato pada menjadi petugas
dan bertanya menggunakan muhadoroh. muhadhoroh,
tentang profil teknik self talk, evaluasi terkait
singkat dan peneliti proses konseling
responden. meminta kepada selama ini.
responden untuk
menjadi petugas
pidato dalam
acara
muhadhoroh &
mempraktikan
112

teknik self talk.

Lokasi Samping Majelis Pondok Majelis Ruang tamu


Majelis Pesantren Pondok Pondok Pesantren
Pondok Alquran Pesantren Alquran
Pesantren Baiturrahim Alquran Baiturrahim
Alquran Baiturrahim
Baiturrahim

5 RAN Melakukan Peniliti Membahas Mengakhiri proses


assesmen, memberikan tentang konseling, evaluasi
membangun langkah-langkah penampilan bersama terkait
suasana yang agar tampil responden penerapan teknik
nyaman dengan percaya RAN ketika self talk untuk
untuk diri ketika menjadi meningkatkan rasa
memulai menjadi petugas petugas percaya diri ketika
konseling, muhadhoroh pidato pada menjadi petugas
dan bertanya menggunakan muhadoroh. muhadhoroh,
tentang profil teknik self talk, evaluasi terkait
singkat dan peneliti proses konseling
responden. meminta kepada selama ini.
responden untuk
menjadi petugas
pidato dalam
acara
muhadhoroh &
113

mempraktikan
teknik self talk.

Lokasi Depan Dalam kamar Majelis Depan Pondok


Pondok Pondok Pesantren Pondok Pesantren Alquran
Pesantren Alquran Pesantren Baiturrahim
Alquran Baiturrahim Alquran
Baiturrahim Baiturrahim

B. Hasil Konseling
Berdasarkan hasil pelaksanaan konseling individu
yang dilakukan secara langsung antara peneliti dengan
lima orang responden mengenai minimnya rasa percaya
diri ketika tampil muhadhoroh atau tampil berbicara di
depan umum, maka secara garis besar responden sudah
mengalami perubahan.
Pada tahap awal proses konseling, responden
menceritakan tentang awal mulanya masuk Pondok
Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim, kemudian motivasinya
masuk Pondok Pesantren Al-Qur’an Baiturrahim, latar
belakang keluarganya dan pandangannya terkait
muhadhoroh.
Pada tahap kedua proses konseling, peneliti
memberikan motivasi kepada responden dan memberikan
langkah-langkah mengenai bagaimana cara agar tampil
114

berbicara di depan umum atau tampil muhadhoroh dengan


rasa percaya diri, juga membantu permasalahan responden
dengan menggunakan konseling teknik self talk.
Pada tahap ketiga proses konseling, peneliti
menanyakan kepada responden terkait penampilannya
pada saat tampil muhadhoroh karena pada pertemuan
sebelumnya peneliti meminta responden untuk tampil
pidato dalam muhadhoroh. Hal itu bertujuan untuk
melihat perkembangan dan perbandingan rasa percaya diri
responden antara penampilannya yang sebelum
mempraktekkan teknik self talk dengan penampilannya
setelah mempraktikkan teknik self talk.
Pada tahap keempat proses konseling, peneliti
meminta kepada lima orang responden tersebut untuk
mengadakan evaluasi bersama terkait proses konseling
yang telah dilakukan, apakah selama proses konseling
berjalan itu terdapat khilaf atau salah, maka sekiranya
mohon untuk dimaafkan. Juga evaluasi terkait dengan
teknik konseling self talk untuk mengatasi masalah
kepercayaan diri santri ketika tampil muhadhoroh, apakah
cukup efektif atau tidak.
Responden BD tampil dengan sangat percaya diri
setelah mempraktekkan konseling teknik self-talk ini, hal
itu terbukti ketika dirinya menjadi petugas muhadhoroh .
ia tampil dengan sangat memukau, membuat para
115

pendengar mendengarkan pidatonya dengan seksama, ia


pun terlihat sangat percaya diri dan tidak gemetaran,
materi yang dibawakannya pun sangat ia kuasai karena
sebelumnya ia mempelajarinya terlebih dahulu.
RH juga tampil dengan lebih baik daripada
sebelumnya, sebelum mempraktekkan konseling teknik
self-talk, ia tampil dengan lebih percaya diri, tampil
dengan tenang, tidak gugup ataupun deg-degan.
OS pun sama, ia merasa lebih percaya diri setelah
mempraktekkan konseling teknik self-talk ini, ia tidak
merasa insecure lagi dengan santri yang pendidikannya
diatasnya, ia dapat tampil muhadhoroh dengan percaya
diri, pembawaannya santai, mau melihat mata para
audiens dan tidak menunduk lagi.
AH tampil dengan percaya diri, tetapi tidak begitu
signifikan, masih terlihat malu-malu dan menunduk, tetapi
penampilannya kali ini lebih baik daripada penampilan
sebelumnya, terbukti dengan suaranya yang lebih sedikit
keras daripada sebelumnya.
RAN tampil dengan baik da ia merasa lebih
percaya diri setelah mempraktekkan konseling teknik self-
talk ini, ia merasa jauh lebih tenang, tidak deg-degan lagi,
matanya pun sudah tidak berkaca-kaca lagi ketika tampil
berbicara di depan banyak orang dan tidak merasa
116

khawatir tidak didengarkan oleh santri yang usianya lebih


tua dari padanya.
Dari penjabaran tersebut menunjukkan bahwa
proses konseling dengan teknik self talk, dapat membantu
santri dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya ketika
hendak tampil berbicara di depan umum atau tampil
muhadhoroh karena di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
motivasi yang menguatkan diri sendiri untuk dapat
melakukan sesuatu yang dikehendakinya. Hal itu terbukti
dengan penampilan BD, RH, OS, dan RAN yang berubah
cukup signifikan yaitu tampil jauh lebih percaya diri
daripada sebelum melaksanakan sesi konseling ini.
Sedangkan AH cukup percaya diri, tetapi belum berubah
secara signifikan.
117

Hasil penerapan konseling dengan teknik self-talk pada


kelima responden atau santri ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3
Proses Perkembangan Reponden
Sebelum dan Setelah Melakukan Proses
Konseling

Kondisi Psikologis
Nama Kondisi Psikologis
No. Sebelum Proses
Responden Setelah Proses Konseling
Konseling

1 BD Masih merasa belum Merasa lebih percaya diri


percaya diri ketika tampil ketika tampil muhadhoroh,
muhadhoroh, karena takut mulai mengikis rasa
dihina atau ditertawakan traumanya ketika tampil
oleh santri lainnya, malu muhadhoroh, pikirannya
karena harus berdiri merasa jauh lebih positif
didepan banyak orang, dan tidak takut lagi apabila
malu karena kurang nantinya menjadi petugas
membaca dan kurang muhadhorooh lagi.
pengetahuan, takut tidak
didengar.

2 RH Malu dilihat banyak Merasa lebih percaya diri


orang, apalagi berbicara dari sebelumnya, tampil
sambil berdiri, tiap kali dengan tenang, tidak
tampil muhadhoroh gugup ataupun deg-degan.
118

merasa deg-degan,
keringetan, demam
panggung.

3 OS Merasa malu karena ia Tidak merasa insecure lagi


pengetahuannya dibawah terhadap santri yang
orang lain, ketika tampil pendidikannya diatas ia,
muhadhoroh volume tampil dengan percaya diri
suaranya lebih kecil dari sebelumnya, mau
daripada biasanya, suka melihat mata audiens dan
menunduk, tidak melihat tidak menunduk lagi.
wajah audiens.

4 AH Merasa malu karena Tampil dengan percaya


masih kecil dan ilmunya diri dari sebelummya,
jauh dibawah orang lain, suaranya lebih keras dari
ketika tampil sebelumnya, tetapi belum
muhadhoroh suaranya percaya diri secara
lebih kecil daripada signifikan.
biasanya, suka menunduk
dan tidak melihat wajah
audiens, deg-degan.

5 RAN Merasa malu karena Tampil dengan percaya


masih kecil, takut diri dari sebelumnya,
disepelekan oleh orang merasa lebih tenang, tidak
yang usianya lebih tua begitu deg-degan, matanya
119

daripada ia, takut tidak pun tidak berkaca-kaca


didengar, deg-degan, lagi.
mata suka berkaca-kaca
seperti mau menangis jika
hendak tampil
muhadhoroh.

Anda mungkin juga menyukai