Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman
apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut
di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

1. Pengalaman yang membuat saya rindu pada saat masih bersekolah adalah pada saat
mengikuti ekstrakulikuler Pramuka, saya sangat rindu akan suasana kekeluargaan di
dalam organisasi tersebut. Banyak nilai-nilai positif yang bisa saya ambil dari
pengalaman mengikuti organisasi tersebut, seperti kepercayan diri yang meningkat
serta mengamalkan kedisiplinan anggota pramuka dikehidupan sehari-hari sebagai
seorang pelajar.
2. Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar, ketika pihak sekolah mempercayakan saya ikut serta mengikuti lomba
kepramukaan tingkat penggalang. Melalui perlombaan tersebut banyak pengalaman
baru yang sangat berarti untuk saya sebagai sorang siswa, saya berinteraksi dngan
peserta kemah yang lain dan mencoba hal-hal baru. Saya meyakini bahwa mencoba
hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya adalah cara yang baik untuk
merasa berkembang.
3. Bapak Yusuf beliau merupakan sosok yang luar biasa bagi saya, beliau merupakan
guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sekaligus bapak Pembina Pramuka di
sekolah. Cara berpikir beliau yang mengedepankan kedisiplinan, dan ketaatan
terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai seorang anggota pramuka sekaligus
sebagai seorang hamba. Beliau sangat menginspirasi saya untuk terus berkembang,
namun tidak dengan meninggalkan kewajiban sebagai umat muslim, nilai-nilai
tersebutlah yang terus sejalan dengan perkembangan saya hingga sekarang.
4. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya beliau merupakan guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, dalam kelas beliau kami sering diminta untuk melakukan
hafalan surah-surah pendek yang akan disetorkan dipertemuan selanjutnya.
Pembawaan beliau yang tegas tentunya akan membuat siapapun berpikir beliau adalah
sosok yang pemarah, hal itu berbanding balik dengan sikap beliau yang menurut saya
sangat ramah terhadap anak-anak. Beliau sering memberikan penguatan secara verbal
kepada kami yang tegang karena hafalan, saya sebagai seorang siswa tentunya sangat
senang diberikan kalimat-kalimat baik yang membuat kami lebih semangat. Alih-alih
memberikan kalimat-kalimat yang membuat kami semakin tertekan dan membuat
tegang beliau merupakan sosok yang sangat baik.
5. Sewaktu saya masih menjadi guru pengganti di Sekolah Dasar Negeri Hakim, saya
diberikan kepercayaan untuk membantu wali kelas empat untuk menggantikan beliau
ketika beliau berhalangan hadir. Kelas empat merupakan kelas transisi, dimana
mereka mulai mempersiapkan diri untuk tingkat yang lebih tinggi. Transisi ini
mengharuskan siswa untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan, dan
pemahaman konsep yang lebih kompleks. Karenanya saya menyadari dengan
memberikan penguatan secara verbal dalam setiap proses pembeljarannya, akan
membantu pengembangan kepercayaan dii siswa. Penguatan verbal ini membantu
siswa untuk lebih percaya diri dalam berkomunikasi secara lisan, memahami intruksi
dengan baik, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas. Hal-hal demikian lah yang
saya tiru dari Bapak Yusuf, beliau tidak hanya menginspirasi akan tetapi juga sebagai
panutan saya agar menjadi guru yang berpihak terhadap siswa.

Panduan menulis tulisan reflektif


Setelah menonton 2 video dan memaknai panggilan diri menjadi seorang guru, Anda
diminta menuliskan sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan
maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah
disediakan.

Berikut adalah pertanyaan panduan tulisan reflektif Anda:

1. Siapa saya saat ini?


2. Mengapa saya memilih menjadi guru?
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru


1. Siapa saya saat ini?
2. Mengapa saya memilih menjadi guru?
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Panduan menulis komitmen diri dalam Mata Kuliah Filosofi Nasional


Komitmen diri dalam mempelajari Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional juga menjadi
bagian dari proses Anda mengawali perjalanan Anda memaknai dan menghayati proses
mengenal diri dan peran sebagai seorang pendidik.

Komitmen Diri akan direfleksikan kembali pada pertemuan akhir kuliah ini. Pertanyaan
panduan untuk membuat Komitmen Diri adalah:

Tugas 3: Komitmen Diri

 MENGAPA
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?
2. Apa yang Saya yakini?
3. Apa yang memotivasi Saya?

 BAGAIMANA
1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

 APA
1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?
Tugas Refleksi Pengenalan Diri

1.

Anda mungkin juga menyukai