Bakteri tetanus biasanya ditemukan di tanah, walaupun sebenarnya bisa ditemukan di mana
saja. Apalagi di daerah peternakan dan perkebunan. Apabila spora bakteri ini memasuki luka
yang tidak terkena oksigen, ia akan berkembang biak dan menghasilkan semacam racun
yang bisa mengganggu saraf pengendali otot. Imunisasi aktif sangat penting bagi siapa pun
sebelum terjadinya luka. Umumnya, vaksin biasanya diberikan kepada anak-anak sebagai
suntikan DPT. Sedangkan untuk orang dewasa biasanya diberikan lewat suntikan booster
tetanus.
• Hentikan pendarahan. Pendarahan pada sayatan atau lecet ringan umumnya akan berhenti
sendiri. Bila tidak, tekan luka dengan lembut dengan menggunakan kain bersih atau
pembalut.
• Jaga agar luka tetap bersih. Cuci luka dengan air bersih. Bersihkan sekeliling luka dengan
sabun dan kain bersih. Jangan sampai luka tersebut terkena sabun. Sabun dapat
menyebabkan iritasi. Apabila masih ada kotoran atau serpihan di luka, gunakan penjepit
bersih untuk membuangnya. Berilah alkohol pada penjepit sebelum digunakan. Bila serpihan
masih melekat, sebaiknya pergi ke dokter, dan jangan mencoba membuangnya sendiri.
Membersihkan luka secara seksama dapat menguarangi resiko terkena tetanus. Hidrogen
peroksida (H2O2 3% v/v), yodium atau pembersih yang mengandung yodium boleh digunakan
di bagian sekitar luka. Namun penggunaannya lebih baik dilakukan oleh orang yang
berpengalaman, terutama dalam PPGD.
• Kenali Penyebabnya. Hal ini sangat bermanfaat sebagai informasi penting guna perawatan
lebih lanjut. Luka tusuk, sayatan yang dalam, gigitan binatang atau terutama luka yang kotor
menimbulkan resiko terjadinya infeksi tetanus. Bila lukanya cukup serius, mungkin Anda
membutuhkan suntikan booster tetanus tambahan walaupun dalam 10 tahun terakhir Anda
sudah menerima suntikan tersebut. Suntikan perlu diberikan untuk luka kotor atau luka dalam
bila dalam waktu 5 tahun terakhir Anda belum mendapatkan suntikan. Bila dalam jangka
waktu lebih dari 5 tahun Anda belum mendapatkan suntikan tersebut, pada saat terjadi
cedera perlu diberikan tetanus toxoid sesegera mungkin.
• Mencegah infeksi. Setelah membersihkan luka, oleskan tipis-tipis krim, salep atau lotion
antibiotik. Obat tersebut tidak membuat luka cepat sembuh, tetapi menghindari infeksi dan
memungkinkan faktor penyembuh tubuh menutup luka dengan lebih efisien. Namun anda
perlu berhati-hati, ada unsur tertentu dalam salep yang dapat menimbulkan ruam ringan
pada sejumlah orang. Kalau sampai muncul ruam, hentikan segera penggunaan salep
tersebut.
• Tutuplah luka. Luka yang terkena udara akan lebih cepat sembuh, tetapi bagi orang
aktivitasnya tinggi atau sering berada di luar rumah, perban membuat luka tetap bersih dan
mencegah masuknya bakteri yang berbahaya. Lepuhan-lepuhan yang mongering biasanya
mudah terluka sehingga harus ditutup sampai terbentuk keropeng.
• Untuk membantu mencegah infeksi, gantilah perban sekurang-kurangnya sehari sekali atau
setiap kali menjadi basah atau kotor. Apabila Anda alergi terhadap zat perekat yang
digunakan dalam perban, gantilah dengan perban yang tidak menggunakan zat perekat atau
kasa steril dan plester kertas. Semuanya biasanya tersedia di apotek.
Pertolongan Medis
• Apabila pendarahan terus berlangsung atau mengalir meskipun sudah ditekan beberapa
menit, berarti dibutuhkan pertolongan dokter atau gawat darurat
• Amati tanda-tanda infeksi. Resiko infeksi akan meningkat apabila luka tidak sembuh dari
hari ke hari. Pergilah ke dokter segera bila luka tidak juga sembuh, timbul warna kemerahan,
kering, rasa hangat, atau bengkak.