Anda di halaman 1dari 44

Luka terbuka akibat jatuh atau teriris pisau tidak boleh langsung ditutup plester.

Berikut adalah tahapan pertolongan pertama yang sebaiknya Anda lakukan dalam
perawatan luka.
1. Cuci tangan
Sebelum mulai membersihkan luka, cuci tangan Anda terlebih dahulu
menggunakan sabun dan air mengalir.
Jika ingin lebih praktis lagi, cukup gunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan
tunggu sampai kering.
Bila ada, gunakan sarung tangan medis supaya lebih steril. Kondisi tangan yang
bersih dan tertutup dapat membantu mencegah infeksi pada luka.
2. Tekan area kulit yang masih berdarah
Tekan area kulit yang terluka pelan-pelan menggunakan kain bersih atau kasa steril
selama beberapa menit atau sampai perdarahan luar berhenti jika luka
mengeluarkan banyak darah.
Sementara untuk luka gores yang kecil tidak perlu ditekan karena biasanya
perdarahan tidak terlalu banyak. Menekan luka bertujuan untuk mencegah Anda
kehilangan banyak darah.
Perlu dicatat bahwa langkah perawatan ini hanya berlaku untuk luka yang
berdarah.

Jika Anda mengalami luka bakar derajat tinggi yang menyebabkan kerusakan luas
pada jaringan kulit, lewati langkah ini dan pergilah ke dokter terdekat sesegera
mungkin.
3. Bersihkan luka dengan air
Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir selama 5-10 menit, pastikan tidak
ada kotoran yang tertinggal pada luka.
Cara merawat luka ini dilakukan untuk menghilangkan kuman yang bisa memicu
infeksi pada luka.

Setelah itu, rawat luka dengan menggunakan lap atau handuk bersih untuk
membersihkan area di sekitarnya.

Gosok dengan perlahan hingga sebagian besar debu halus dan kasar terangkat.

4. Oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik


Bila perlu, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly tipis-tipis pada area yang
terluka.
Menurut American Academy of Dermatology Association, petroleum jelly dapat
menjaga area luka agar tetap lembap, mencegah bekas luka menjadi terlalu besar,
dan mengurangi gatal-gatal yang bisa muncul.
Pada luka yang cukup dalam, Anda mungkin membutuhkan krim atau salep
antibiotik guna menghindari terjadinya infeksi karena bakteri dan kotoran.
Namun, penggunaan obat ini dalam perawatan luka tidak boleh sembarangan.
Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memilih obat
antibiotik.

Beberapa antibiotik yang biasa diberikan untuk merawat luka di antaranya adalah
bacitracin, polysporin, dan neosporin.
Ingat, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik ini untuk merawat luka gores yang
kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih, segera hentikan
penggunaannya.

5. Balut dengan perban


Sebetulnya, tidak semua jenis luka harus diperban. Jika luka hanya sedikit dan
tidak dalam, Anda cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya
dengan perban.

Namun, bila memang harus menggunakan perban, pastikan Anda memilih jenis
perban yang sesuai dengan kondisi Anda.
Perban terbagi menjadi lima kategori besar seperti di bawah ini.

 Film dressing biasanya digunakan untuk melindungi luka yang berada di


area yang sering mengalami gesekan seperti tumit dan menjaga luka tetap kering.
 Simple island dressing biasanya digunakan untuk menutup luka yang telah
dijahit, misalnya luka bekas operasi.
 Non-adherent dressing adalah perban yang didesain khusus agar tidak
menempel pada cairan bekas luka dan melindungi jaringan kulit baru supaya tidak
kembali terluka.
 Moist dressing merupakan perban yang biasanya digunakan untuk luka yang
mengandung jaringan mati yang telah mengeras dan menghitam.
 Absorbent dressing adalah perban penyerap cairan yang keluar dari luka,
cocok digunakan untuk luka yang basah.
Bila Anda memutuskan untuk menggunakan perban, jangan lupa ganti perban
setidaknya sekali sehari atau ketika perban sudah terasa basah atau kotor.

Setiap mengganti perban, Anda dapat mengulang tata cara merawat luka ini dari
awal.

Booking dokter

Masuk

Home
Hidup Sehat
Pertolongan Pertama
Agar Cepat Pulih, Ini 5 Langkah Perawatan Luka yang Tepat
Ketika terluka, Anda mungkin berpikir untuk segera menutupnya dengan plester.
Namun, menangani berbagai jenis luka tidak cukup hanya dengan menempel
plester. Anda perlu tahu langkah perawatan luka yang tepat agar tidak berujung
menjadi infeksi atau kerusakan jaringan guna mencegah timbulnya bekas luka
yang sulit hilang.
Nah, simak penjelasan mengenai cara merawat luka hingga pulih pada ulasan
berikut ini, yuk!

Cara perawatan luka terbuka secara umum

Sumber: Children’s Primary Care Medical Group

Luka terbuka akibat jatuh atau teriris pisau tidak boleh langsung ditutup plester.
Anda harus membersihkan luka terlebih dulu dan melakukan beberapa langkah
perawatan lain.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan mempercepat setiap tahapan
proses penyembuhan luka, mulai dari proses pembekuan darah hingga
pembentukan jaringan kulit baru.
Jika salah langkah, luka yang seharusnya sembuh dalam hitungan haru justru bisa
sembuh selama berminggu-minggu.

Berikut adalah tahapan pertolongan pertama yang sebaiknya Anda lakukan dalam
perawatan luka.
1. Cuci tangan
Sebelum mulai membersihkan luka, cuci tangan Anda terlebih dahulu
menggunakan sabun dan air mengalir.
Jika ingin lebih praktis lagi, cukup gunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan
tunggu sampai kering.
Bila ada, gunakan sarung tangan medis supaya lebih steril. Kondisi tangan yang
bersih dan tertutup dapat membantu mencegah infeksi pada luka.
2. Tekan area kulit yang masih berdarah
Tekan area kulit yang terluka pelan-pelan menggunakan kain bersih atau kasa steril
selama beberapa menit atau sampai perdarahan luar berhenti jika luka
mengeluarkan banyak darah.
Sementara untuk luka gores yang kecil tidak perlu ditekan karena biasanya
perdarahan tidak terlalu banyak. Menekan luka bertujuan untuk mencegah Anda
kehilangan banyak darah.
Perlu dicatat bahwa langkah perawatan ini hanya berlaku untuk luka yang
berdarah.

Jika Anda mengalami luka bakar derajat tinggi yang menyebabkan kerusakan luas
pada jaringan kulit, lewati langkah ini dan pergilah ke dokter terdekat sesegera
mungkin.
3. Bersihkan luka dengan air
Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir selama 5-10 menit, pastikan tidak
ada kotoran yang tertinggal pada luka.
Cara merawat luka ini dilakukan untuk menghilangkan kuman yang bisa memicu
infeksi pada luka.

Setelah itu, rawat luka dengan menggunakan lap atau handuk bersih untuk
membersihkan area di sekitarnya.

Gosok dengan perlahan hingga sebagian besar debu halus dan kasar terangkat.

4. Oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik


Bila perlu, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly tipis-tipis pada area yang
terluka.
Menurut American Academy of Dermatology Association, petroleum jelly dapat
menjaga area luka agar tetap lembap, mencegah bekas luka menjadi terlalu besar,
dan mengurangi gatal-gatal yang bisa muncul.
Pada luka yang cukup dalam, Anda mungkin membutuhkan krim atau salep
antibiotik guna menghindari terjadinya infeksi karena bakteri dan kotoran.
Namun, penggunaan obat ini dalam perawatan luka tidak boleh sembarangan.
Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memilih obat
antibiotik.

Beberapa antibiotik yang biasa diberikan untuk merawat luka di antaranya adalah
bacitracin, polysporin, dan neosporin.
Ingat, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik ini untuk merawat luka gores yang
kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih, segera hentikan
penggunaannya.

5. Balut dengan perban


Sebetulnya, tidak semua jenis luka harus diperban. Jika luka hanya sedikit dan
tidak dalam, Anda cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya
dengan perban.

Namun, bila memang harus menggunakan perban, pastikan Anda memilih jenis
perban yang sesuai dengan kondisi Anda.
Perban terbagi menjadi lima kategori besar seperti di bawah ini.

 Film dressing biasanya digunakan untuk melindungi luka yang berada di


area yang sering mengalami gesekan seperti tumit dan menjaga luka tetap kering.
 Simple island dressing biasanya digunakan untuk menutup luka yang telah
dijahit, misalnya luka bekas operasi.
 Non-adherent dressing adalah perban yang didesain khusus agar tidak
menempel pada cairan bekas luka dan melindungi jaringan kulit baru supaya tidak
kembali terluka.
 Moist dressing merupakan perban yang biasanya digunakan untuk luka yang
mengandung jaringan mati yang telah mengeras dan menghitam.
 Absorbent dressing adalah perban penyerap cairan yang keluar dari luka,
cocok digunakan untuk luka yang basah.
Bila Anda memutuskan untuk menggunakan perban, jangan lupa ganti perban
setidaknya sekali sehari atau ketika perban sudah terasa basah atau kotor.

Setiap mengganti perban, Anda dapat mengulang tata cara merawat luka ini dari
awal.

ARTIKEL TERKAIT
PERTOLONGAN PERTAMA
Kapan Luka Harus Diperban atau Boleh Dibiarkan Terbuka Saja?

Luka kecil maupun besar jika tidak diobati atau ditangani dengan baik bisa sulit
sembuh. Namun, perawatan luka bisa berbeda-beda, ada luka yang bisa diobati
dengan obat merah, lalu luka dibiarkan terbuka sampai sembuh. Ada pula yang
lebih baik ditutup dengan plester atau diperban menggunakan kasa. Bahkan, ada
juga luka yang perlu dijahit. Nah, lalu bagaimana […]
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.• 3
weeks ago
ARTIKEL TERKAIT

PERTOLONGAN PERTAMA
Kapan Luka Harus Diperban atau Boleh Dibiarkan Terbuka Saja?
Luka kecil maupun besar jika tidak diobati atau ditangani dengan baik bisa sulit
sembuh. Namun, perawatan luka bisa berbeda-beda, ada luka yang bisa diobati
dengan obat merah, lalu luka dibiarkan terbuka sampai sembuh. Ada pula yang
lebih baik ditutup dengan plester atau diperban menggunakan kasa. Bahkan, ada
juga luka yang perlu dijahit. Nah, lalu bagaimana […]

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.• 3
weeks ago
Perawatan luka berdasarkan jenisnya

Prinsip perawatan semua jenis luka sebenarnya sama.

Luka harus dibersihkan terlebih dulu dari kotoran atau benda asing yang menempel
dan dipastikan steril dari kuman penyebab infeksi.

Namun, beberapa luka memerlukan cara perawatan yang berbeda karena


perawatan luka biasa tidak cukup optimal dalam mempercepat proses pemulihan
luka.

Luka robek
Contoh luka robek adalah luka tembakan atau luka akibat kecelakaan yang
menyebabkan kulit terkoyak dan perdarahan besar sehingga luka perlu dijahit.
Luka sayat dan luka tusuk
Luka sayat dan luka tusuk seperti ini umumnya disebabkan oleh benda tajam yang
menyebabkan perdarahan sehingga memerlukan jahitan.
Luka gigitan hewan
Luka gigitan hewan bisa menyebabkan bengkak sehingga perlu kompres dingin
atau perawatan lebih lanjut di rumah sakit untuk suntik rabies dan tetanus.
Luka bakar
Hindari mengoleskan pasta gigi sebagai cara merawat luka bakar.
Selain perawatan di rumah sakit, luka dengan derajat yang tinggi membutuhkan
konsumsi obat penghilang rasa sakit.

Luka tertutup
Jenis luka ini biasanya menimbulkan memar dan bengkak.

Fokus perawatan luka tertutup adalah meredakan bengkak dan mengurangi rasa
sakit sehingga membutuhkan kompres dingin dan pereda nyeri.

Pentingnya nutrisi dalam perawatan luka

Sumber: 9Coach
Ada beberapa faktor yang dapat membuat luka lebih lama sembuh.
Sebagian faktor ini berasal dari gaya hidup Anda sehari-hari, seperti makanan yang
dikonsumsi sehari-hari dan kebiasaan merokok Anda.
Ya, makanan yang dikonsumsi memainkan peranan penting dalam proses
penyembuhan luka Anda.

Menurut WHO, tiga karakteristik derajat luka bakar adalah sebagai berikut.
Derajat satu
Luka bakar hanya memengaruhi lapisan kulit terluar (epidermis). Warnanya dapat
berubah kemerahan dan sedikit perih, tetapi tidak menimbulkan lepuhan.

Derajat dua
Ada dua jenis derajat dua, yaitu superficial partial thickness dan deep partial
thickness.
Superficial partial thickness merusak lapisan epidermis dan sedikit lapisan dermis,
sedangkan deep partial thickness merusak lapisan epidermis dan lapisan dermis
yang lebih dalam.
Terkadang luka bakar derajat dua menyebabkan kulit melepuh dan dapat
meninggalkan bekas berupa perubahan warna kulit yang permanen.
Derajat tiga
Luka bakar telah mengenai jaringan subkutan kulit yang merupakan tempat lemak
dan kelenjar keringat, bahkan bisa sampai ke tulang, otot, atau organ tubuh.
Pertolongan pertama luka bakar sesuai derajatnya

Sumber: WikiHow

Penanganan luka bakar harus disesuaikan dengan derajat luka bakar yang
mengenai kulit. Berikut adalah masing-masing cara mengobati luka bakar sesuai
dengan derajat keparahannya:

1. Luka derajat satu


Untuk luka bakar derajat satu, baik pertolongan pertama maupun perawatannya
bisa dilakukan sendiri. Cara perawatan luka bakar derajat 1 meliputi:

 Pegang area tubuh yang kulitnya terbakar, berikan aliran air yang sejuk atau
rendam dalam air yang sejuk sampai rasa sakit luka mereda.
 Hindari menggunakan es batu.
 Gunakan kompres jika air mengalir tidak tersedia.
 Tutup luka bakar dengan perban steril atau kain bersih.
 Oles luka dengan petroleum jelly atau gel lidah buaya untuk luka karena
memberi efek menyejukkan pada kulit.
 Hindari mengoleskan minyak, losion, atau krim (terutama jika mengandung
aroma) pada area luka bakar.
 Hubungi dokter jika sudah melakukan pertolongan pertama, tetapi luka
bakar tidak juga membaik.
2. Luka derajat dua
Sama seperti luka bakar derajat satu, luka derajat dua masih bisa ditangani di
rumah. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengobati luka bakar derajat dua:

 Rendam dalam air yang sejuk selama 10-15 menit. Anda bisa gunakan
kompres jika air mengalir tidak tersedia.
 Hindari menggunakan es karena akan menurunkan suhu tubuh dan
menyebabkan rasa sakit serta kerusakan kulit lebih lanjut.
 Hindari memecahkan lepuhan karena ini dapat menyebabkan infeksi luka.
 Tutup luka bakar dengan perban steril, usahakan perbannya tidak terlalu
kencang alias harus longgar. Ini bisa mencegah kulit lengket pada perban.
 Setelahnya, rekatkan perban dengan kain kasa atau selotip.
Terkadang, syok atau penurunan tekanan darah drastis juga bisa terjadi saat
terluka. Untuk mencegahnya, lakukan hal-hal berikut ini:

 Baringkan tubuh korban.


 Angkat atau posisikan kaki lebih tinggi, sekitar 30 sentimeter (cm) dari
kepala.
 Bila lukanya berada di tangan, posisikan tangan di atas tinggi dada.
 Tutupi korban dengan mantel atau selimut.
 Segera hubungi nomor darurat dan larikan ke rumah sakit untuk pertolongan
pertama luka bakar lebih lanjut.
3. Luka derajat tiga
Luka derajat tiga adalah luka bakar yang paling parah dan rentan mengalami
infeksi. Cara mengobati luka derajat tiga yang tepat adalah dengan penanganan
medis.

Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pertolongan
pertama luka bakar derajat 3, yaitu:
 Perban longgar area yang terbakar.
 Hindari merendam luka bakar dalam air maupun mengoleskan salep atau
cairan lain karena dapat menyebabkan infeksi.
 Pisahkan jari kaki atau tangan yang terbakar dan menempel menggunakan
perban atau kain yang bersih dan kering.
 Hindari merendam luka bakar dalam air maupun mengoleskan salep atau
cairan lain yang dapat menyebabkan infeksi.
 Baringkan korban luka bakar.
 Posisikan kaki 30 cm lebih tinggi dari kepala atau area luka bakar lebih
tinggi daripada dada.
 Tutupi area yang terbakar dengan selimut.
 Untuk luka bakar di hidung atau saluran pernapasan, jangan letakkan bantal
di bawah kepala orang tersebut saat berbaring. Cara ini justru bisa menutup jalan
napas.
 Bila luka bakar ada di wajah, minta korban untuk duduk.
 Periksa denyut nadi dan pernapasan korban secara berkala sampai ambulans
tiba.
ARTIKEL TERKAIT

PERTOLONGAN PERTAMA
Langkah Pertolongan Pertama Luka Bakar Akibat Bahan Kimia
Luka bakar tidak selalu terjadi karena paparan panas, misalnya api dan terkena
knalpot. Bahan kimia juga bisa menimbulkan luka bakar yang perlu ditangani
dengan serius. Lantas, jika mengalami luka bakar kimia, bagaimana cara
mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya di sini. Apa itu luka bakar kimia? Luka
bakar kimia adalah kerusakan jaringan yang terjadi akibat paparan terhadap zat
kimia. Beberapa […]

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita• Aug 26


Perawatan luka bakar setelah penanganan pertama

Setelah mendapatkan pertolongan pertama, cara mengobati luka bakar selanjutnya


adalah melakukan perawatan rutin untuk membantu penyembuhan luka.
Sama halnya dengan pertolongan pertama, cara merawat luka bakar akan berbeda-
beda bergantung pada keparahannya.

Pada kasus luka yang ringan, biasanya Anda cukup mengganti perban luka bakar
selama 2 kali sehari atau ketika perban terasa lembap dan kotor.
Untuk luka yang lebih serius, dokter akan memberikan instruksi mengenai cara
perawatan luka bakar yang harus Anda ikuti.

Perawatan luka bakar mungkin membutuhkan konsumsi obat yang bertujuan untuk
mempercepat penyembuhan. Obat ini dapat berupa obat topikal (oles) dan obat oral
(minum).
Obat topikal untuk luka bakar
Jenis obat yang paling sering digunakan untuk luka bakar adalah obat topikal.
Obat-obatan ini dapat berupa krim, gel, salep, atau losion.
Pemilihan jenis obat oles yang tepat akan disesuaikan dengan kondisi luka bakar
yang dialami.

Kebanyakan obat-obatan topikal ini bekerja untuk mencegah infeksi. Namun, obat
juga bisa digunakan bila luka bakar mulai terasa gatal.

Jenis obat oles yang paling sering digunakan untuk luka bakar adalah sebagai
berikut:

1. Bacitracin

Salep bacitracin termasuk dalam kelas obat antibiotik yang digunakan untuk
mencegah infeksi bakteri pada luka bakar ringan.
2. Diphenhydramine

Diphenhydramine adalah obat yang bekerja untuk menghambat kerja histamin


yang dapat memicu reaksi peradangan.

3. Silver sulfadiazine

Serupa dengan bacitracin, silver sulfadiazine dapat menurunkan risiko infeksi dan
penyebaran bakteri ke kulit di sekitarnya.

Obat ini biasa digunakan untuk merawat luka bakar derajat dua dan derajat tiga.

4. Capsaicin

Obat dengan kandungan capsaicin berfungsi untuk meredakan rasa gatal yang kuat
pada luka bakar.
Namun, tidak semua orang cocok menggunakan obat dengan kandungan ini karena
dapat menimbulkan sensasi terbakar. Oleh karena itu itu, sebaiknya oleskan sedikit
terlebih dahulu untuk melihat reaksinya.

5. Hidrokortison

Salep hidrokortison merrupakan golongan kortikosteroid yang berfungsi sebagai


anti peradangan dan dapat menenangkan kulit.

Akan tetapi, salep hidrokortison harus digunakan sesuai dengan resep dokter.
6. Menthol

Salep luka bakar yang mengandung menthol dapat memberikan sensasi dingin
yang menenangkan kulit dan membantu menekan rasa gatal.

Obat oral untuk luka bakar


Terkadang, selain rasa gatal, luka bakar juga dapat menimbulkan rasa nyeri yang
membuat Anda tak nyaman.

Untungnya, terdapat pilihan obat oral (minum) sebagai cara mengobati luka bakar,
yakni:

1. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug)
yang bekerja dengan cara menghalangi produksi zat prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat yang menyebabkan rasa nyeri saat peradangan.

2. Acetaminophen
Obat ini dikenal juga dengan nama lainnya yaitu paracetamol. Fungsi paracetamol
adalah untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang yang muncul akibat luka
bakar.
3. Antihistamin
Obat ini bekerja cara dengan menghambat fungsi histamin, yakni senyawa yang
menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan gatal.

Beberapa pilihan obat jenis antihistamin meliputi cetrizine, loratadine, dan


hydroxyzine.
Apa pun obat-obatan yang Anda pilih, sebaiknya konsultasikan dahulu untuk
memastikan bahwa penggunaan obat untuk perawatan luka bakar benar-benar
aman.

Cangkok kulit dan operasi untuk luka bakar


Selain obat, dokter biasanya akan melakukan prosedur tambahan sebagai cara
mengobati kulit yang rusak akibat luka bakar.
Berdasarkan studi tahun 2015 yang dirilis Critical Care, prosedur yang dilakukan
sebagai perawatan kerusakan kulit akibat luka bakar adalah cangkok kulit dan
operasi plastik.
Pada pembedahan cangkok kulit, bagian sehat dari kulit Anda akan digunakan
untuk mengganti jaringan parut yang disebabkan oleh luka bakar yang dalam.

Terkadang, donor kulit dari orang yang sudah meninggal juga dapat digunakan
sebagai solusi sementara.

Sementara operasi plastik atau rekonstruksi adalah pembedahan guna memperbaiki


tampilan bekas luka bakar serta meningkatkan fleksibilitas sendi yang terdampak.

ARTIKEL TERKAIT

INFORMASI KESEHATAN
Apakah Saya Akan Punya Wajah Baru Setelah Menjalani Transplantasi
Wajah?

Kecelakaan parah yang mengakibatkan kerusakan pada wajah akan membuat


seseorang merasa terpukul. Pasalnya, wajah merupakan bagian tubuh pertama yang
biasanya menjadi pusat perhatian. Face transplant atau transplantasi wajah
merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh dunia medis untuk memperbaiki
wajah yang mengalami kerusakan parah yang tidak bisa ditangani oleh operasi
plastik biasa. Apa itu face transplant? Face […]

Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus• Sep 22, 2020


Bantu penanganan luka bakar dengan pola makan yang tepat

Sumber: HyperHeal
Selain melakukan perawatan luka bakar di atas, tentunya Anda juga harus
menjalani perubahan gaya hidup, salah satunya adalah melalui perbaikan pola
makan.

Asupan yang dikonsumsi secara tidak langsung dapat memengaruhi pengobatan


suatu penyakit, begitu juga dengan luka bakar.

Diet untuk luka bakar tidak hanya akan mengembalikan energi yang hilang saat
terluka, tetapi juga membantu memperbaiki kerusakan jaringan kulit.
Asupan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serta mineral haruslah seimbang.
Masing-masing zat gizi tersebut memberikan fungsi yang penting bagi
kesembuhan Anda.

Protein, misalnya, menjadi sumber energi utama bagi tubuh setelah kehilangan
banyak tenaga.

Pemberian vitamin A, B, C, dan D juga sangat dianjurkan karena akan membantu


pembentukan kolagen yang dapat mendorong pembentukan jaringan kulit yang
baru.
Bila luka bakar yang dialami cenderung serius, selain melakukan pemeriksaan
pada luka, tanyakan pada dokter mengenai makanan yang perlu dikonsumsi untuk
mempercepat penyembuhan luka.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar penanganan untuk luka bakar,
silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Proses ini sangat membutuhkan nutrisi sehingga bila Anda tidak menjaga pola
makan yang sehat dengan gizi yang tidak seimbang, penyembuhan akan menjadi
lebih lama.

Oleh karena itu, mulailah untuk lebih memperhatikan setiap makanan yang Anda
konsumsi dalam perawatan luka.

Perbanyak makan makanan berprotein seperti ikan, telur dan juga sayur-sayuran
dan buah-buahan yang mengandung vitamin C sehingga dapat membantu produksi
kolagen kulit.
Anda juga lebih baik menghentikan kebiasaan merokok. Pasalnya, selain
memperlambat penyembuhan, rokok juga dapat meningkatkan risiko luka
mengalami komplikasi.
Bila Anda khawatir luka yang kurang perawatan akan menimbulkan penyakit
infeksi lain, segera konsultasikan kepada dokter untuk solusi terbaiknya.

Berikut ini adalah beberapa jenis bekas luka yang disebabkan luka bakar.

 Hipertrofik: bekas luka hipertrofik ditandai dengan warna keunguan atau


kemerahan pada kulit dan terasa gatal saat disentuh.
 Kontraktur: berupa kulit yang menebal dan mengerut dan bisa menyulitkan
pergerakan jika terdapat di area sendi, otot, dan saraf.
 Keloid: bentuknya seperti kulit yang menebal dan mengilap dengan warna
yang sedikit lebih gelap dari kulit.
Tak hanya mengganggu penampilan, beberapa bekas luka bakar juga bisa
menghambat fungsi bagian tubuh tertentu.

Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui cara menghilangkan bekas luka
tersebut.
Berbagai cara menghilangkan bekas luka bakar
Bekas luka bakar yang tertinggal perlu dirawat dengan memberikan pertolongan
pertama agar lekas memudar.

Ketika luka pulih seutuhnya, tentu Anda juga bisa melakukan aktivitas seperti
sedia kala dengan percaya diri.

Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan dalam menghilangkan bekas luka
bakar, termasuk di bagian tubuh yang terlihat jelas, seperti wajah.
1. Oleskan gel penghilang bekas luka
Oleskan gel penghilang bekas luka untuk mengobati area kulit yang terdampak.
Pilih obat berbasis gel silikon yang mengandung formulasi CPX technology dan
vitamin C Ester untuk memudarkan bekas luka bakar.
Formulasi CPX technology merupakan agen elastomer yang mampu membantu
memudarkan bekas luka bakar. Obat oles ini bisa kering dengan lebih cepat serta
tahan air.
Sementara itu, kandungan vitamin C Ester (ascorbyl tetraisopalmitate) mampu
mencegah parahnya eritema (ruam kemerahan), transepidermal water loss
(penguapan air dalam kulit), dan kulit terbakar akibat sinar matahari.
Oleskan gel penghilang bekas luka dengan sekali usap sebanyak dua kali dalam
sehari.
Lakukan cara menghilangkan bekas luka bakar ini selama 8 minggu untuk
memperoleh hasil yang optimal dan merata.
2. Tetap aktif bergerak
Berdasarkan studi berjudul Post-burn Scars and Scar Contractures, bekas luka
kontraktur bisa menyebabkan kesulitan bergerak pada bagian tubuh tertentu.
Jika terjadi pada kaki dan tangan, tentunya Anda akan kesulitan untuk berjalan,
menaiki tangga, berpakaian, atau memasak.
Sebagai cara menghilangkan bekas luka bakar jenis kontraktur, ada baiknya Anda
melakukan beberapa hal berikut ini.
 Lakukan peregangan tubuh minimal 5-6 kali setiap hari.
 Oleskan pelembab kulit yang tidak mengandung pewangi atau alkohol.
 Rutin menjalani terapi gerak untuk membantu peregangan, sehingga area
kontraktur kian fleksibel.
 Tetap lakukan kegiatan sehari-hari, untuk melatih pergerakan di bagian
tubuh yang terdapat bekas luka bakar.
3. Hindari sinar matahari
Selain mengobati dengan gel penghilang bekas luka, Anda perlu melindungi bekas
luka bakar dari paparan sinar matahari langsung.
Bekas luka bakar yang berubah warna akan lebih mudah terbakar oleh sinar
matahari, apalagi jika terdapat di wajah. Hal ini bisa membuat bekas luka semakin
sulit hilang.
Untuk menghilangkan bekas luka bakar di wajah dan bagian tubuh lain yang
mudah terpapar sinar matahari, lakukanlah cara berikut ini.

 Rencanakan aktivitas sepagi atau pada malam hari agar terhindar dari
paparan sinar matahari.
 Oleskan sunscreen atau tabir surya dengan SPF 30 dan gunakan pakaian
lengan panjang untuk meminimalkan paparan sinar matahari.
 Aplikasikan sunscreen setiap 1-2 jam sekali, ketika Anda berada di luar
ruangan.
4. Menjalani prosedur medis
Cara di atas umumnya bisa menghilangkan bekas luka bakar yang ringan
sepenuhnya. Meskipun tidak cepat, bekas luka akan hilang secara perlahan.

Akan tetapi, menghilangkan bekas luka bakar derajat tinggi membutuhkan


penanganan medis tertentu. Anda mungkin perlu melalui prosedur khusus untuk
perbaikan jaringan kulit.

Beberapa cara pengobatan medis yang bisa Anda coba untuk menghilangkan bekas
luka adalah:

 terapi sinar laser,


 fototerapi,
 cangkok kulit, dan
 operasi plastik.
Tidak hanya bekas luka yang baru, prosedur medis tersebut bisa menjadi cara tepat
untuk menghilangkan bekas luka bakar yang sudah lama.
Menghilangkan bekas luka bakar dengan bahan alami

Selain menggunakan obat penghilang bekas luka, Anda bisa memanfaatkan bahan-
bahan alami sebagai obat oles untuk mengatasi luka bakar sehingga bekasnya cepat
memudar.

1. Rimpang coptidis

Sumber: USTMC

Rimpang coptidis (Coptidis rhizome) adalah bahan alami yang telah berabad-abad
dimanfaatkan untuk berbagai kondisi, salah satunya mengatasi luka bakar.
Bahan ini dapat membantu meringankan rasa sakit luka bakar sekaligus
mempercepat perbaikan sel yang rusak akibat luka.

2. Minyak wijen
Sumber: Firstcry.com

Minyak wijen dapat membantu melembapkan kulit serta menyerap sisa panas pada
luka bakar sehingga penyembuhan pun berjalan lebih cepat.

Bahan alami ini juga bisa mencegah timbulnya bekas luka. Mengoleskannya secara
rutin dapat menjadi cara untuk membantu menghilangkan bekas luka bakar.

3. Madu
Beberapa penelitian telah membuktikan madu memiiki sifat antiradang dan
antibakteri.

Mengoleskan madu pada luka bisa membantu menyembuhkan dan membersihkan


area yang terluka, mengurangi rasa sakit, dan menyamarkan bekas luka.

Selain itu, madu bisa menyembuhkan luka bakar lebih cepat ketika dibarengi
dengan penggunaan krim antibiotik tradisional dan kain kasa.
4. Lidah buaya
Lidah buaya telah digunakan untuk pengobatan medis selama ribuan tahun. Selain
itu, lidah buaya dapat membantu penyembuhan luka, termasuk luka bakar dan jenis
luka terbuka lainnya.
Gel atau getah dalam lidah buaya juga dapat menghilangkan rasa sakit, bengkak,
dan membantu mempercepat proses penyembuhan secara keseluruhan akibat luka
bakar.

5. Minyak lavender
Minyak yang memiliki sifat antibakteri ini ternyata juga memiiliki efek
penyembuhan pada luka bakar.

Dua sampai tiga tetes minyak lavender pada luka bakar bukan hanya mengurangi
rasa sakit, tetapi juga meminimalkan jaringan parut (keloid) yang terbentuk.

Pada beberapa orang, muncul efek seperti terbakar saat menggunakan minyak ini,
tetapi lama kelamaan akan berkurang efek yang dirasakan beserta bekas luka
bakarnya.

Sebaiknya hindari langsung meneteskan minyak esensial ini ke kulit yang terbakar.
Campurkan dulu 1-2 tetes minyak ini dengan minyak lain seperti minyak zaitun
atau baby oil.
Meskipun minyak lavender bisa membantu proses penyembuhan luka bakar,
perhatikan waktu penggunaannya.

Ini karena minyak lavender dapat memberikan efek menenangkan sehingga


membuat orang mudah tertidur.
ARTIKEL TERKAIT

PENGOBATAN ALTERNATIF
7 Pilihan Obat Pertolongan Pertama yang Aman dan Alami

Saat kulit terkena gigitan serangga, terbakar matahari, hingga mengalami iritasi,
kebanyakan orang akan langsung panik dan cemas. Padahal, ada banyak obat
pertolongan pertama alami yang bisa segera digunakan untuk meredakan rasa sakit.
Tidak perlu jauh mencarinya karena obat-obatan ini bisa dengan mudah ditemukan
di sekitar lingkungan Anda. Lantas, obat alami apa saja yang bisa membantu […]
Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team• Jul 26, 2021
Pada beberapa kondisi, bekas luka seperti keloid bisa bersifat permanen dan sulit
menghilang dengan cara-cara alami, terutama bekas luka yang sudah lama.
Untuk itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit jika bekas
luka memang mengganggu aktivitas atau menghambat fungsi sistem gerak.

Dokter nantinya akan menyarankan cara penanganan medis yang tepat untuk
menghilangkan bekas luka bakar yang sulit hilang.

Luka bakar derajat dua


Luka bakar knalpot atau setrika panas biasanya jatuh pada kategori luka bakar
derajat dua. Panasnya akan menembus hingga beberapa lapisan kulit di bawah
epidermis dan menyebabkan rasa sakit, panas, pembengkakan, dan kulit melepuh.
Pada kulit yang melepuh, akan muncul semacam gelembung-gelembung berisi
cairan. Jangan memecahkan gelembung ini dengan sengaja karena kulit justru akan
terpapar infeksi lagi.
Luka bakar derajat tiga
Luka bakar yang telah merusak seluruh lapisan kulit dan jaringan-jaringan di
dalamnya dikenal sebagai luka bakar derajat tiga. Tak seperti luka bakar derajat
satu dan dua, biasanya Anda tidak akan merasakan nyeri atau sakit. Luka bakar
derajat tiga ditandai dengan kulit yang menghitam karena gosong atau putih dan
kering karena hangus.
Pertolongan pertama pada luka bakar knalpot atau setrika

Anda sebaiknya mengontak fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan


profesional, apalagi jika Anda mengalami luka bakar derajat dua atau tiga.
Meskipun Anda tidak mengalami kontak langsung dengan api, panas setrika bisa
mencapai 200 derajat Celsius dan panas knalpot rata-rata adalah 300 derajat
Celsius.
Biasanya dokter akan meresepkan salep kolagenase, larutan salin, dan obat pereda
nyeri. Jika terjadi infeksi, Anda mungkin akan membutuhkan antibiotik. Maka,
perlu diingat bahwa tindakan-tindakan berikut ini hanyalah penanganan pertama,
bukan pengobatan utama untuk menyembuhkan luka bakar Anda.
 Langsung alirkan air dingin (bukan air es) selama kira-kira 20 menit pada
kulit yang luka sebelum kulit mulai melepuh. Air akan mencegah panas masuk ke
lapisan kulit yang lebih dalam lagi.
 Siapkan kain lembut atau kassa yang sudah dibasahi dengan air dingin.
Tepukkan kain tersebut pada luka bakar secara perlahan. Hati-hati saat
menempelkan kain pada luka karena biasanya luka bakar akan terasa perih
menyengat.
 Untuk meregenerasi jaringan kulit dan meredakan nyeri, oleskan salep luka
bakar yang bisa Anda beli di apotek pada kulit yang luka. Pilih salep luka bakar
yang mengandung bahan-bahan alami seperti rimpang Coptidis (Coptidis
rhizome), batang Phellodendri (Phellodendri chinensis), akar Scutellariae
(Scutellariae radix), dan minyak wijen. Bahan-bahan alami tersebut berpotensi
membantu menjaga kelembapan pada kulit yang terbakar.
 Jangan biarkan luka bakar Anda terbuka lebar atau terkena gesekan dengan
kain atau benda-benda lainnya. Balut luka bakar dengan penutup luka steril (kassa
steril) dan pembalut longgar. Anda harus melakukan perawatan luka sehari dua
kali hingga luka membaik.
Yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar knalpot atau setrika

Anda mungkin pernah mendengar beberapa cara lain untuk menangani luka bakar
knalpot atau setrika. Salah satu cara yang populer adalah mengoleskan odol atau
pasta gigi pada luka bakar karena sensasi dinginnya akan meredakan luka. Namun,
ternyata cara-cara yang sering Anda dengar belum tentu bisa menyembuhkan luka
bakar. Beberapa di antaranya bahkan justru bisa menyebabkan komplikasi dan
bahaya bagi kulit. Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada luka
bakar knalpot atau setrika.
1. Mengoleskan odol pada luka bakar
Di Indonesia, biasanya pertolongan pertama yang diberikan jika seseorang tak
sengaja menyenggol knalpot adalah membalurkan odol atau pasta gigi pada luka
bakar. Ternyata, hal ini seharusnya dihindari. Menurut para ahli di Sanjay Gandhi
Post Graduate Institute of Medical Sciences, membalurkan odol justru bisa
memperparah luka. Odol mengandung mint dan kalsium yang berisiko memperluas
infeksi dan membahayakan jaringan kulit.
2. Mengoleskan mentega pada luka bakar
Untuk mengobati luka bakar, ada juga yang mengoleskan mentega pada luka
bakar. Mereka percaya bahwa mengoleskan luka dengan mentega bisa menjaga
kulit dari udara dan bakteri penyebab infeksi. Namun, cara ini justru berbahaya
karena mentega yang dioleskan pada luka akan menghalangi sirkulasi udara.
Akibatnya, suhu panas pun terjebak di dalam dan lapisan kulit akan semakin
terbakar.
3. Mengompres luka bakar dengan es batu
Banyak juga yang percaya bahwa metode mengompres luka bakar dengan es batu
bisa membantu mendinginkan panas di kulit. Padahal, suhu es batu berkisar pada 0
sampai -4 derajat Celsius. Dengan suhu sedingin ini, peredaran darah justru bisa
berhenti. Hal ini bisa menyebabkan radang dingin (frostbite) dan kerusakan pada
kulit.
BACA JUGA:
 Ludah Menyembuhkan Luka, Mitos atau Fakta?
 Luka, Mesti Ditutup atau Dibiarkan Terbuka?
 Pertolongan Pertama Pada Perdarahan Luar
Derajat luka bakar adalah sebuah ukuran untuk membagi jenis luka bakar
berdasarkan grade (tingkat) keparahan atau seberapa dalam kulit yang terdampak.
Perlu diketahui, struktur kulit manusia terbagi menjadi beberapa lapisan, yaitu
epidermis sebagai lapisan kulit terluar, dermis yang berada di tengah, dan
hipodermis sebagai lapisan kulit terdalam.
Bila luka hanya mengenai lapisan epidermis kulit, dapat dikatakan bahwa tingkat
keparahan luka bakar tersebut masih tergolong ringan.

Sementara itu, semakin dalam lapisan kulit yang rusak, maka derajat luka akan
semakin tinggi. Artinya, tingkat keparahan jenis luka juga semakin serius.
Klasifikasi luka bakar terdiri atas derajat satu, derajat dua, dan derajat tiga. Berikut
penjelasannya masing-masing.

1. Derajat satu
Derajat luka bakar pertama disebut juga dengan luka bakar superfisial. Kerusakan
kulit yang terjadi hanya mengenai epidermis atau lapisan kulit yang paling luar.

Tingkat keparahan luka derajat 1 tergolong paling ringan dan mudah ditangani.
Selain itu, jenis luka bakar sangat umum dialami.

Penyebab luka bakar derajat pertama adalah paparan sinar matahari yang berlebih,
terkena air panas, atau kecelakaan saat menggunakan kompor, alat setrika, maupun
alat pelurus rambut.
Ciri-ciri yang ditimbulkan dari luka bakar derajat 1 meliputi:

 kulit kemerahan,
 peradangan atau bengkak ringan,
 nyeri yang masih bisa ditahan, serta
 kulit kering dan mengelupas, biasanya tanda ini muncul saat luka bakar
mulai sembuh.
Karena luka bakar ini hanya mengenai lapisan kulit paling atas, tanda-tanda
tersebut biasanya akan hilang saat sel-sel kulit mati mulai terkelupas dan
tergantikan dengan yang baru.

Waktu penyembuhan luka derajat satu pun lebih cepat, yakni sekitar 7-10 hari dan
tidak meninggalkan jaringan parut (bekas luka bakar). Jadi, kulit Anda masih bisa
kembali mulus seperti semula.
2. Derajat dua

Tingkat keparahan luka bakar derajat dua cenderung lebih serius daripada
tingkatan pertama.

Pasalnya, area kerusakan sel-sel kulit sudah mulai menembus epidermis hingga
mengenai sebagian dermis atau lapisan kulit yang berada di tengah.

Berdasarkan kedalamannya, derajat 2 dibagi menjadi dua jenis, yaitu superficial


partial thickness dan deep partial thickness.
Superficial partial thickness memengaruhi lapisan epidermis dan lapisan atas
dermis. Sementara itu, deep partial thickness mengenai lapisan epidermis dan
lapisan dermis yang lebih dalam.
Tanda-tanda luka bakar superficial partial thickness meliputi:
 kulit memerah,
 terasa sangat perih, terutama ketika disentuh,
 muncul lepuhan beberapa jam setelahnya, dan
 luka terasa sensitif dan menjadi pucat bila ditekan.
Tanda-tanda luka bakar deep partial thickness adalah:
 permukaan kulit yang berbercak merah muda dan putih,
 terkadang disertai dengan lepuhan, dan
 intensitas rasa sakit lebih ringan dibanding superficial partial thickness.
Area yang terkena luka derajat ini tampak basah dan mengkilap.

Terkadang, kondisi ini juga dapat memicu pertumbuhan jaringan parut (keloid)
mengandung nanah yang disebut dengan luka bakar eksudat (fibrinous exudate).
Luka bakar derajat 2 biasanya membutuhkan waktu selama satu hingga tiga
minggu sampai lukanya sembuh.

Namun bila tingkat luka bakar ini termasuk deep partial thickness, proses
penyembuhan luka bisa memakan waktu lebih dari 3 minggu.
3. Luka bakar derajat tiga
Dibandingkan jenis luka bakar lainnya, tingkat keparahan luka derajat 3 adalah
yang paling serius.

Menurut Cleveland Clinic, kerusakan yang terjadi pada kulit lebih lebar dan
merusak hipodermis atau jaringan subkutan kulit, tempat terletaknya lemak dan
kelenjar keringat.
Tanda-tanda Anda mengalami derajat ketiga dari luka ini meliputi:

 timbul area putih atau cokelat gelap seperti hangus pada kulit,
 kulit kasar dan terkelupas, serta
 ada penebalan kulit yang tampak seperti lilin dan meluas.
Tak hanya merusak lapisan kulit, terkadang dampaknya dapat merusak tulang, otot,
serta tendon yang ada di bawahnya.
Orang yang mengalami luka bakar derajat tiga tidak akan merasakan nyeri di area
yang terdampak, melainkan pada area di sekitarnya.

Bila hal ini terjadi, sebabnya adalah ada ujung saraf yang turut rusak ketika kulit
terbakar.

Penanganan luka bakar sesuai dengan derajatnya

Seperti yang telah disebutkan, penanganan luka bakar tentu harus disesuaikan
dengan derajat keparahannya.

Bila lukanya masih berada pada derajat satu, Anda masih bisa melakukan
penanganan luka bakar tiap derajat di rumah.
Meski penanganannya cukup mudah, Anda tetap harus melakukannya dengan cara
yang benar agar luka tidak meninggalkan bekas atau menimbulkan masalah lain.

Berdasarkan American Academy of Dermatology Association, berikut ini adalah


cara pertolongan pertama luka bakar yang tepat.
 Alirkan air dingin pada kulit yang terbakar. Semakin parah derajatnya, maka
Anda perlu mengalirkan air dingin lebih lama pada luka.
 Setelah kulit sudah lebih baik, oleskan gel lidah buaya untuk
luka atau petroleum jelly sebanyak 2-3 kali.
 Pada luka dengan derajat lebih tinggi, oleskan tipis-tipis krim antibiotik
seperti bacitracin untuk mencegah infeksi.
 Keringkan area luka menggunakan kain bersih dengan tepuk lembut, jaga
agar lepuhan luka bakar tidak pecah.
 Tutupi luka dengan perban atau kasa yang sedikit longgar untuk melindungi
kulit dari gesekan benda.
 Bila rasa nyerinya tidak tertahankan, Anda bisa minum obat antinyeri
seperti ibuprofen atau paracetamol.
Hindari menggunakan es batu, mentega, minyak, atau pasta gigi untuk
mendinginkan luka bakar karena dapat memperparah kondisi luka.
ARTIKEL TERKAIT

PERTOLONGAN PERTAMA
Aturan Mengganti Perban Luka Bakar Supaya Cepat Pulih

Berbeda dengan luka yang lain, luka bakar memiliki cara penanganan khusus agar
tidak menimbulkan bekas atau komplikasi penyakit lainnya. Bahkan, perawatan
masing-masing luka bakar pun bisa jadi berbeda, tergantung pada tingkat
keparahannya. Lalu, apakah luka bakar sebaiknya diperban? Jika iya, kapan saat
yang tepat untuk mengganti perban luka bakar? Luka bakar, sebaiknya diperban
atau tidak? Luka bakar […]

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita• Nov 29, 2019
Kapan perlu ke dokter?
Jika anda mengalami luka bakar derajat dua dan tiga, sebaiknya Anda tetap harus
pergi berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Terutama bila kondisi terjadi pada area wajah, tangan, bokong, dan selangkangan,
jangan tunda untuk pergi ke dokter.

Jangan sekali-kali mencoba untuk mengobati luka ini sendiri. Pasalnya, luka bakar
derajat tiga dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

Beberapa komplikasinya adalah aritmia jantung (bila luka disebabkan oleh


sengatan listrik), syok, serta infeksi parah yang bisa menyebabkan amputasi atau
sepsis.
Bila ini terjadi, sebaiknya segera pergi ke unit gawat darurat di rumah sakit
terdekat. Biasanya, dokter akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan
jaringan parut dan menyembuhkan luka bakar.

Perawatan luka bakar juga termasuk memberi cairan ekstra lewat infus untuk
menjaga tekanan darah tetap stabil serta mencegah syok dan dehidrasi.
Berdasarkan tingkatk keparahannya, luka bakar diklasifikasikan dalam kelompok
yang berbeda. Semakin tinggi derajatnya, maka lukanya semakin serius.
Anda perlu melakukan cara perawatan luka bakar yang tepat sesuai dengan
derajatnya.

Anda mungkin juga menyukai