Anda di halaman 1dari 4

7 Cara Mengobati Luka Diabetes Basah Yang Benar dan Aman

Istilah “diabetes basah” muncul karena jenis luka yang dialami oleh pengidap diabetes. Ciri-ciri luka diabetes
basah biasanya mengalami luka basah yang lebih sulit disembuhkan daripada luka kering pada pengidap
diabetes kering. Luka tersebut bersifat basah disebabkan oleh adanya pembusukan akibat infeksi bakteri
sehingga membuat macam-macam luka diabetes, biasanya menjadi luka ulkus (bernanah). Luka yang sudah
basah akan sulit mengering dan diobati karena kadar gula darah tinggi dan kelainan hormon insulin, yang
menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi sangat terhambat.
Bagi pengidap diabetes basah, hal terpenting ketika menyadari bahwa luka Anda mulai menjadi luka basah,
adalah membawanya ke dokter. Dokter akan meresepkan obat seperti antibiotik, antiplatelet, dan atau obat
anti-pembekuan, hingga menawarkan terapi pengobatan hiperbarik yang mampu meningkatkan aliran darah.

Namun, apakah bisa mengobati luka sendiri tanpa ke dokter? Atau apakah bisa mengobati luka sendiri di
rumah? Tentu bisa, selama Anda selalu memperhatikan kondisi tubuh Anda dan cepat tanggap dalam
menangani luka. Berikut adalah cara mengobati luka diabetes basah yang bisa Anda lakukan:

1. Siapkan Alat dan Kebutuhan


Mengobati luka ibarat sedang menghadapi musuh, Anda harus mempersiapkan alat dan kebutuhan
untuk mendukung pengobatan. Anda perlu mempersiapkan obat luka yang disarankan dokter (jika
ada), pembalut luka (dressing pad), air hangat/cairan infus NaCl, plester dan gunting
(jika dressing pad yang Anda gunakan tidak berperekat), wadah air kotor, dan wadah air
bersih.

2. Bersihkan Diri
Kebersihan diri selalu penting untuk dijaga setiap saat, maka, ketika menangani luka, Anda sangat
perlu mengutamakan kebersihan diri. Selain untuk menghindari terjadinya infeksi yang lebih parah
karena mungkin saja Anda membawa kuman lain yang dapat memperparah keadaan luka, juga agar
bakteri dari luka tidak berpindah kepada Anda.

Pastikan Anda membersihkan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun cair dengan
antiseptik di dalamnya. Sebelum menyentuh luka, pastikan kondisi tangan Anda dalam keadaan
kering. Anda dapat menggunakan sarung tangan medis (seperti handgloves latex atau nitrile) yang
steril dan kering ketika mengobati dan merawat luka. Selain menjaga kebersihan Anda dan menjaga
luka, penggunaan sarung tangan juga dapat memudahkan pergerakan Anda selama mengobati dan
merawat luka.

3. Bersihkan Luka
Membersihkan luka merupakan langkah penting yang sangat perlu Anda perhatikan. Luka biasanya
menjadi tempat bersarangnya bakteri, terutama luka basah pada pengidap diabetes basah. Luka
tersebut harus dibersihkan hingga steril dari bakteri dan kuman. Untuk itu Anda perlu menggunakan
air hangat (yang sudah diberi cairan antiseptik) atau cairan infus NaCl untuk membersihkan
luka. Pada luka basah yang tidak memiliki kedalaman (ulkus), bersihkan nanah dengan cara
perlahan menggunakan kain kasa, lalu tuangkan cairan pembersih (air hangat/cairan infus)
secara perlahan hingga luka bersih dari sisa-sisa nanah.

Jika luka basah sudah membentuk rongga bernanah (abses), Anda perlu membersihkan luka
menggunakan kain kasa dengan lebih perlahan hingga nanah di dalam rongga luka tidak ada, lalu
bersihkan menggunakan kasa yang sudah dibasahi dengan air hangat/cairan infus. Jika menurut
Anda masih terdapat sisa nanah di dalam rongga meski Anda sudah berusaha membersihkannya,
Anda dapat menuangkan air hangat/cairan infus secara perlahan kemudian membalik anggota tubuh
dengan luka menghadap ke bawah agar air dalam rongga luka dapat keluar seluruhnya.

Selain menggunakan air hangat (yang dibubuhi cairan antiseptik) atau cairan infus NaCl, Anda dapat
menggunakan air rebusan daun jambu biji. Air rebusan daun jambu biji diyakini mampu
membersihkan luka sekaligus melancarkan sirkulasi darah di sekitar luka. Anda cukup menggunakan
lima lembar daun biji yang sudah bersih dan merebusnya dengan satu liter air. Air rebusan ini juga
bisa Anda gunakan untuk mengompres luka memar agar sirkulasi darah di sekitarnya lancar.

4. Keringkan Luka
Setelah mensterilkan luka dari bakteri, kondisi area luka biasanya masih lembab, sehingga
munculnya sisa-sisa bakteri masih mungkin terjadi. Untuk itu, Anda perlu mengeringkan luka dan
area di sekitarnya agar tidak lembab, karena kelembaban di area kulit yang terluka bisa
mengundang kuman dan bakteri lain.

Segera setelah membersihkan luka, keringkan luka dan area di sekitarnya menggunakan kain
yang steril dan kering. Usaplah dengan perlahan hingga kain dapat menyerap sisa-sisa air dari
proses pembersihan luka. Anda dapat menggunakan kain lain yang secara medis terjamin
steril, misalnya kain kasa atau kapas steril. Pastikan jika kain yang Anda gunakan benar-benar
steril, kering dan mampu menyerap air secara maksimal sehingga kulit benar-benar kering.

5. Beri Obat
Setelah luka dan area sekitarnya benar-benar kering, Anda dapat memberikan obat dari dokter
(jika Anda sudah pernah berkonsultasi sebelumnya). Berikan secara perlahan hingga menutup luka
secara menyeluruh menggunakan kapas/kain kasa dengan penjepit agar Anda tidak langsung
mengenai luka.
Jika Anda belum berkonsultasi ke dokter atau sudah berkonsultasi namun obat dari dokter kurang
berefek (atau memiliki efek samping yang Anda hindari), Anda dapat menggunakan obat alami untuk
luka diabetes seperti madu. Anda cukup mengoleskan madu secukupnya hingga menutupi seluruh
luka atau jika luka membentuk rongga yang cukup dalam, berikan madu hingga memenuhi rongga.
6. Balut Luka
Jika luka basah Anda masih tergolong ringan, sebenarnya Anda cukup merawat luka Anda agar tidak
sampai terkena infeksi, yaitu melalui pembalutan luka dengan benar. Namun, apabila luka Anda
sudah parah, seperti mengeluarkan cairan yang banyak atau membentuk rongga, Anda
membutuhkan obat luka untuk melancarkan proses penyembuhan.

Siapkan kain kasa atau dressing pad lain untuk menutup luka Anda agar terhindar dari infeksi
bakteri. Jika dressing pad yang Anda gunakan tidak berperekat, Anda perlu merekatkannya
menggunakan plester agar pembalut luka Anda tidak berpindah posisi dan dapat menutup luka
dengan maksimal.

Anda harus mengganti pembalut luka Anda dan mengulangi langkah mengobati luka dari
awal, jika Anda merasa dressing pad atau pembalut Anda sudah menunjukkan kondisi kotor
karena debu akibat aktivitas Anda. Apabila Anda bingung menentukan waktu penggantian
pembalut luka Anda, Anda dapat menentukannya berdasarkan jenis luka.

Semakin basah (parah) luka Anda, semakin sering Anda mengganti pembalut luka, misalnya
luka Anda sudah membentuk ulkus/abses, makan setiap hari Anda harus mengganti pembalut luka
Anda. Namun, jika luka Anda hanya mengeluarkan nanah atau cairah dalam jumlah sedikit, Anda
perlu mengganti pembalut luka 1-2 hari sekali. Selain itu, untuk luka basah yang sering terjadi di area
kaki, Anda dapat menggunakan kaos kaki untuk melindungi luka yang sudah dibalut agar terhindar
dari debu selama Anda beraktivitas.

7. Bersihkan Diri
Setelah memastikan luka sudah terbalut dengan baik, Anda harus membersihkan diri Anda,
dengan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun cair yang mengandung
antiseptik. Hal ini sangat perlu Anda lakukan agar Anda terhindar dari penyebaran infeksi bakteri
atau kuman dari proses pengobatan luka yang sudah Anda lakukan.

Cara mengobati luka diabetes basah tidak begitu sulit, namun cukup membutuhkan usaha dan
kesabaran bukan? Pengidap gejala diabetes basah memang hampir selalu membutuhkan usaha dua
hingga tiga kali lebih besar daripada pengidap gejala diabetes kering. Untuk itu, Anda harus bersabar
dan optimis agar luka diabetes Anda cepat sembuh. Namun, alangkah baiknya jika Anda pengidap
diabetes basah, penting untuk selalu memastikan kondisi tubuh Anda agar terhindar dari terjadinya
luka dengan memeriksa setiap bagian tubuh sesering mungkin.

Anda mungkin juga menyukai