Anda di halaman 1dari 3

Berapa Kali Perlu Ganti Perban Jahitan?

 
Perban merupakan perlengkapan medis yang digunakan untuk merawat dan membalut
luka terbuka. Selain untuk menutup luka, perban juga berfungsi untuk melindungi area
luka dari kontaminasi kotoran atau kuman patogen yang bisa menyebabkan infeksi.
 
Pada dasarnya, perban untuk luka jahitan dapat diganti pada 24–48 jam setelah operasi
dilakukan untuk menjaga kebersihan area luka. Lalu, jika terdapat jumlah jahitan yang
cukup banyak, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengganti balutan atau
perban luka jahitan dan membersihkannya setiap dua kali sehari.
 

Cara Mengganti Perban Luka Jahitan Sendiri


 
Seperti yang telah dijelaskan, mengganti perban luka jahitan merupakan hal yang perlu
diperhatikan untuk mencegah infeksi pada luka serta meminimalkan risiko
terbentuknya keloid. Bahkan, bila tidak dirawat dengan baik, luka jahitan yang sudah
terinfeksi bisa menyebabkan kematian jaringan tubuh (gangrene) sehingga perlu
dilakukan amputasi sesegera mungkin agar infeksi tidak menyebar ke jaringan tubuh
lainnya.
 
Jika luka tidak terlalu parah, penggantian perban luka jahitan bisa dilakukan secara
mandiri di rumah. Kendati demikian, penting untuk memperhatikan cara mengganti
perban luka jahitan sendiri sebaik mungkin. Karena itu, berikut adalah cara mengganti
perban luka jahitan sendiri yang tepat.
 
1. Memastikan Tangan Dalam Keadaan Steril
 
Cara mengganti perban luka jahitan sendiri yang pertama yaitu memastikan tangan
dalam keadaan steril dengan mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan air
mengalir. Selain itu, sebagai upaya meminimalkan risiko kontaminasi, cucilah tangan
secara berulang saat sedang mengganti perban luka, setelah memeriksa bekas jahitan,
sebelum mengoleskan salep, serta sebelum membuka perban baru untuk menutup luka
jahitan kembali.
 
Lalu, siapkan alat-alat yang akan dibutuhkan untuk mengganti luka perban, seperti
gunting, pinset, klem, kassa, salep antiseptik, perban baru, plester, kantong plastik
untuk membuang perban bekas dan sampah lainnya, dan sarung tangan sekali pakai.
 
2. Melepas Perban dari Luka Jahitan secara Perlahan
 
Cara mengganti perban luka jahitan sendiri berikutnya adalah melepas perban dari luka
jahitan dengan hati-hati. Alih-alih menarik perban dari area luka, cara melepas perban
pada luka jahitan yang tepat adalah dengan menarik kulit menjauhi perban secara
perlahan. 
 
Jika perlekatan antara perban dengan luka jahitan sangat sulit untuk dilepaskan, maka
dapat dibasahi terlebih dahulu dengan larutan saline. Hal ini dilakukan untuk
meminimalkan rasa nyeri dan munculnya luka baru pada area luka jahitan.
 
Selain itu, ada baiknya untuk mengganti bahan perekat dengan plester kertas medis
apabila memiliki kulit yang sensitif dan terlihat kemerahan setelah perekat perban
dilepas. Meski tidak menempel dengan erat, plester kertas medis dinilai dapat
mengurangi risiko iritasi pada kulit.
 
3. Membersihkan Luka Jahitan
 
Sebelum menggunakan perban yang baru, bersihkanlah area di sekitar luka jahitan
menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir. Namun, pastikan untuk tidak
menggosok luka jahitan secara langsung karena hal tersebut dikhawatirkan dapat
membuka jahitan dan menyebabkan luka baru. Lalu, keringkan area luka jahitan
dengan cara menepuknya secara perlahan menggunakan tisu atau kain bersih.
 
4. Memeriksa Luka Jahitan
 
Perhatikanlah kondisi luka jahitan sebaik mungkin dan pastikan bahwa tidak ada tanda-
tanda infeksi yang muncul di area kulit tersebut. Adapun sejumlah tanda infeksi pada
luka yang perlu diwaspadai adalah keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning dari
luka, nyeri, area kulit di sekitar luka terlihat memerah, tercium aroma tidak sedap dari
luka, hingga demam.
 
Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk
segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai