Anda di halaman 1dari 3

Definisi Transfer Embrio

Transfer Embrio (TE) merupakan bioteknologi reproduksi kedua setelah Insseminasi


Buatan (IB). kegiatan Transfer Embrio dimulai dari produksi, distribusi atau penyebaran, dan
transfer embrio. Menurut beberapa ahli, yang dimaksudkan dengan transfer embrio adalah
suatu metode buatan dalam perkawinan dengan cara membentuk embrio dari seekor betina
induk unggul, yang disebut donor, kemudian dipindahkan dan dicangkokkan kedalam saluran
reproduksi induk betina lainnya dalam spesies yang sama, yang disebut resipien
Melalui teknologi Transfer Embrio bukan hanya potensi pejantan saja yang dioptimalkan,
melaikan potesi dari betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Hasil
dari betina unggul ini ternyata secara alamiah hanya menghasilkan satu atau dua bibit unggul
dalam jangka waktu sembilan bulan. Tetapi dengan teknik Transfer Embrio bisa
menghasilkan lebih dari dua embrio yang di panen. Melalui teknik Transfer Embrio, betina
unggul tidak perlu bunting tetapi hanya menghasilkan embrio – embrio yang selanjutnya
untuk dititpkan pada resipien yang tidak harus bergenetik unggul tetapi mempunyai alat
reproduksi yang normal hingga dapat memelihara anak sampai tahap patus
Transfer Embrio sendiri sudah diterapkan sejak tahun 1975 oleh LAND dan HILL pada
sapi pedaging, sedangkan pada sapi perah baru diterapkan pada tahun 1977 oleh NICHOLAS.
Pada sapi perah, penerapan Embrio Transfer untuk peningkatan mutu genetik hanya dapat
dicapai dengan adopsi inovasi program pemulian (breeding program) yang lebih detail
terutama dalam seleksi baik jantan dan betina. NICHOLAS juga telah melaporkan bahwa
pada sapi perah, program Embrio Transfer yang diterapkan pada program inti dengan jumlah
sapi yang kecil dapat mempercepat peningkatan mutu genetik antara 10% sampai 25%.
Tahap Pelaksanaan Transfer Embrio
Sebelum leakukan Transfer Embrio ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti alat
dan bahan untuk melaksanakan Tansfer Embrio, alat dan bahan yang digunakan adalah :

Alat :
Peralatan yang perlu dipersiapkan adalah : Gun TE, spuit 5ml, jarum suntik 18G, sheat TE
dan outer sheat, sarung tangan plastik, gunting straw, pinset, termometer, form seleksi
resipien, dan form aplikasi transfer embrio
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan adalah : embrio, resipien, preparat anastesi (lidocain 2%),
kapas alkohol, dan tisu.

Tahapan – Tahapan Transfer Embrio


- Seleksi sapi resipien

Sapi yang akan dijadikan resipien haruslah memenuhi syarat – syarat yang telah di
tentukan. Sapi resipien yang dapat menerima embrio dari sapi donor, adalah sapi yang telah
dilakukan palasi oleh petugas untuk mengetahui ada atau tidak nya Corpus Luteum sebelum
di lakukan nya Trasnfer Embrio, ketika Corpus Luteum terdapat pada sapi tersebut baru sapi
tersebut dapat di Transfer Embrio.
- Anastesi epidural

Anastesi epidural bertujuan untuk pembiusan lokal terutama bada bagian organ
reproduksi sapi resipien. Anastesi ini dilakukan dengan mengyuntikkan lidocain 2%, dengan
dosisi 2 – 4 ml pada bagian ruas pertama atau ke dua tulang ekor. Indicator bawa anastesi
telah berhasil adalah ekor dari sapi yang di anastesi melemas.

- Melakukan thawing 

Melakukan thawing embrio dengan cara straw diambil dari kontainer, diamkan di suhu


ruang selama 10 detik, kemudian dimasukkan ke dalam air bersuhu 38, 5 °C sampai media
terlihat mencair (± 10-15 detik).

- Pencatatan label embrio

Pencatan label embrio pada formulir aplikasi Transfer Embrio bertujuan untuk
memudahkan dalam pendataan dan mengetahui embrio yang di transfer pada sapi resipien.

- Persiapan straw embrio

Straw dikeringkan dengan tisu, potong ujung straw pada bagian sumbat laboratorium
kemudian dimasukkan ke dalam gun Transfer Embrio dan tutup dengan sheat Transfer
Embrio steril yang dibungkus outer sheat, kemudian dilakukan aplikasi Transfer Embrio ke
resipien.

- Aplikasi Transfer Embrio

tahapan transfer embrio, diawali dengan dilakukannya palpasi rectal pada resipien untuk
mengetahui apakah pada ovarium terdapat Korpus luteum. Selanjutnya dilakukan anesthesia
epidural untuk induced to prevent straining selama proses transfer berlangsung. Embrio
yang telah disimpan dalam straw (0, 25 ml Straw) dalam keadaan steril dimasukkan
kedalam Transfer Gun (Cassou) dan dilindungi dengan plastik penutup yang steril. Langkah
selanjutnya Transfer Gun masuk ke dalam vagina dan melalui cervix dengan bantuan tangan
operator melalui palpasi rektal akan menuntun Transfer Gun memasuki tanduk uterus bagian
ipsilateral.

Dafpus

ADRIANA M. LUBIS. 2020. PEMBERDAYAAN BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI UNTUK PENINGKATAN


MUTU GENETIK TERNAK. WARTAZOA Vol. 10 No. 1

Anda mungkin juga menyukai