Anda di halaman 1dari 4

William gerith George Lawalata

210901501072
Tugas Akuntansi Keuangan 2

A. Soal Teori
1. Bagaimana pengakuan akuntansi sewa pembiayaan pihak lessor pada awal masa sewa ?

Jawaban : Pada awal masa sewa, lesse mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai
kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal masa
sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran
sewa minimun adalah suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara
praktis; jika tidak, digunakan suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung
awal dari lesse ditambahkan dalam jumlah yang diakui sebagai aset.

2. Suatu bentuk transaksi sewa dimana lessor membeli suatu barang atas permintaan lessee
dan sekaligus menyewakan barang tersebut kepada lessee tersebut ?

Jawaban : Transaksi leasing dalam bentuk direct financial lease, sering pula disebut true-
lease, atau disingkat direct lease aja merupakan suatu bentuk transaksi leasing di mana
lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus
menyewagunausahakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkuatan.

B. Studi Kasus
1. Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak sewa sebuah mesin
selama4 tahun dengan PT Lessor. Nilai wajar mesin saat awal sewa sebesar
Rp150.000.000, tanpanilai residu. PT Lessee mulai menggunakan mesin tersebut pada
tanggal 2 Januari 2015. Padaakhir masa sewa, mesin dikembalikan ke PT Lessor yaitu
tanggal 31 Desember 2018. PTLessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan secara
tahunan tiap awal periode mulai 2Januari 2015 sebesar Rp41.933.445. PT Lessee
membayar biaya langsung awal sebesarRp10.000.000 di luar pembayaran sewa.
Tingkat bunga implisit yang ditetapkan PT Lessorsebesar 8% (diketahui PT Lessee),
sedangkan tingkat bunga inkremental bagi PT Lesseeadalah sebesar 10%. Umur
ekonomis mesin diestimasikan 5 tahun. Metode penyusutan yangdigunakan kedua
perusahaan adalah garis lurus

Jawaban : Dalam kasus ini, kriteria jenis sewa pembiayaan yang terpenuhi adalah sebagai
berikut.
1. Masa sewa mencakup sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak
milik tidak dialihkan. Karena masa sewa (4 tahun) meliputi sebagian besar
umur ekonomis asetsewaan (5 tahun).
2. Nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan. Dengan perhitungan sbb.
Pembayaran sewa minimum Rp 41.933.445
Faktor nilai kini anuitas due of 1 (n=4, i=8%) 3,5770969
Nilai kini pembayaran sewa minimum Rp 150.000.000*
Nilai wajar aset Rp 150.000.000
Keterangan:Anuitas due of 1 (anuitas jatuh tempo dari 1 untuk 4 periode)
digunakan karena pembayaransewa dimulai pada awal masa sewa. Nilai faktor
diperoleh dari tabel nilai kini anuitas due of1. Tingkat bunga inkremental hanya
dipakai jika tingkat bunga implisit tidak diketahui oleh lessee.
Jurnal untuk mencatat pengakuan aset dan liabilitas di awal masa sewa.
02/01/2015 Aset Sewa Pembiayaan Rp 160.000.000
Liabilitas Sewa Pembiayaan Rp 150.000.000
Kas Rp 10.000.000

2.
PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2015

Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Rp) (Rp)

Laba sebelum pajak 1.250.920.404


Penyesuaian untuk :
Penyusutan 871.870.976
Penurunan Persediaan 7.393.024.624
Penurunan pajak dibayar dimuka 207.404.814
Penurunan uang muka 446.234.585
Penurunan biaya dibayar dimuka 295.381.201
Kenaikan hutang usaha 364.879.139
Kenaikan hutang bank 743.840.066
Kenaikan hutang pajak 47.832.075
10.370.467.480
Kas yang dihasilkan dari operasi 11.621.387.884

Arus kas keluar operasi


Penurunan hutang pihak ketiga (6.621.599.930)
Uang muka penjualan (1.380.765.000)
Penurunan hutang lain-lain (1.927.899.999)
Kenaikan piutang usaha (233.091.183)

(10.163.356.112)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1.458.031.772
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya terdapat perhitungan yang
berdasarkan metode-metode alat analisis yang dipergunakan, maka berikut ini akan diuraikan
hasil-hasil dari perhitungan tersebut.
1. Penerimaan kas dari penjualan pada tahun 2015 sebesar Rp. 67.505.152.912 mengalami
penurunan daripada tahun 2014 senilai Rp. 73.663.474.823 karena penjualan menurun.
Pada tahun 2015 ada kenaikan piutang usaha sebesar Rp. 233.091.183 dikarenakan uang
yang diterima dari penjualan lebih kecil daripada penghasilan atau penjualan yang
diakui pada tahun tersebut.
2. Harga pokok penjualan pada tahun 2015 dengan 2014 pun mengalami penurunan
dengan selisih Rp. 4.924.035.991 dengan diikuti dengan biaya penjualan dan biaya
administrasi dan umum yang juga mengalami penurunan.
3. Kenaikan uang muka pada tahun 2015 senilai Rp. 446.234.585 dibandingkan pada
tahun 2014 Rp. 88.119.957 dikarenakan laba bersih ditambah karena pengeluaran uang
kecil daripada biaya yang dibebankan pada tahun 2015.
4. Uang muka penjualan pada tahun 2015 Rp. 1.380.765.000 kemudian pada tahun 2014
sebesar Rp. 207.114.750. Kenaikan ini dikarenakan oleh pengeluarannya lebih kecil
daripada tahun sebelumnya.
5. Terjadi kenaikan hutang pihak ketiga pada tahun 2015 daripada 2014 dengan selisih
kenaikan sebesar Rp. 4.580.417.494 karena laba bersih yang diperoleh dalam
menentukan laba tersebut telah dikurangi terhadap penghasilan penjualan.

Bagaimana jika nilai wajar


1.

mesin saat awal sewa sebesar


Rp150.000.000, dengan nilai
edu Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya terdapat perhitungan
yang berdasarkan metode-metode alat analisis yang dipergunakan, maka berikut ini akan diuraikan
hasil-hasil dari perhitungan tersebut. 1. Penerimaan kas dari penjualan pada tahun 2015 sebesar Rp.
67.505.152.912 mengalami penurunan daripada tahun 2014 senilai Rp. 73.663.474.823 karena
penjualan menurun. Pada tahun 2015 ada kenaikan piutang usaha sebesar Rp. 233.091.183
dikarenakan uang yang diterima dari penjualan lebih kecil daripada penghasilan atau penjualan yang
diakui pada tahun tersebut. 2. Harga pokok penjualan pada tahun 2015 dengan 2014 pun mengalami
penurunan dengan selisih Rp. 4.924.035.991 dengan diikuti dengan biaya penjualan dan biaya
administrasi dan umum yang juga mengalami penurunan. 3. Kenaikan uang muka pada tahun 2015
senilai Rp. 446.234.585 dibandingkan pada tahun 2014 Rp. 88.119.957 dikarenakan laba bersih
ditambah karena pengeluaran uang kecil daripada biaya yang dibebankan pada tahun 2015. 4. Uang
muka penjualan pada tahun 2015 Rp. 1.380.765.000 kemudian pada tahun 2014 sebesar Rp.
207.114.750. Kenaikan ini dikarenakan oleh pengeluarannya lebih kecil daripada tahun sebelumnya. 5.
Terjadi kenaikan hutang pihak ketiga pada tahun 2015 daripada 2014 dengan selisih kenaikan sebesar
Rp. 4.580.417.494 karena laba bersih yang diperoleh dalam menentukan laba tersebut telah dikurangi
terhadap penghasilan penjualan.

Rp30.000.000 dan pembayaran


sewa tiap awal periode sebesar
Rp35.768.978 tanpa biaya
langsung awal

Anda mungkin juga menyukai