Document Number:
Non-Compliance Repair
SOP-11/02-IRP-2023
Instruksi Kerja
Approval Sheet
Length of Defect : Panjang defect atau Panjang korosi yang terukur dilapangan yang
terlihat secara visual akibat ekternal korosi atau hasil NDT untuk
internal korosi.
Overlap Length : Penjumlahan antara L-over dan L-Taper, yang merupakan anchoring
point untuk komposit yang merupakan pegangan/kekuatan untuk
reinforcement pipa.
Repair Length : Panjang perbaikkan untuk komposit terhadap pipa. Penjumlahan
antara L-defect dan 2xOverlap Length. Repair Length tidak boleh
kurang dari yang disyaratkan, namun boleh lebih dari yang
disyaratkan.
Length of Surface Preparation : Panjang permukaan yang harus disurface Preparation.
INSTRUKSI KERJA NO: SOP-11/02-IRP-2023
PT. INDO RIAU PERKASA
1. Tujuan
Instruksi kerja ini dibuat sebagai pedoman untuk pelaksanaan sistem perbaikan ulang Composite Patching dari Carbon
Seal HT-1 dan Thermo Wrap MT, sehingga dapat dilakukan secara komprehensif dan benar untuk pekerjaan yang telah
ditentukan.
2. Introduction
Telah terjadi kebocoran menembus komposit wrapping, dimana komposit wrapping tersebut diaplikasikan pada
tanggal 27 Agustus 2022 dengan menggunakan produk Carbon Seal HT-1. Kasus awal ini merupakan kasus non-leak
dan penipisan di vessel karena Internal Abrassion di PT. Pertamina EP Cepu Matindok dengan Vessel identification:
374-D-1001. Remaining thickness pada saat pengukuran sebelum dilakukan pemasangan komposit adalah 1.93 mm
untuk bagian paling tipis pada vessel ini. Dalam rentang waktu 5 bulan, penipisan terjadi sangat massif, sehingga
mengalami kebocoran pada vessel tersebut. Sehingga nilai corrosion rate pada vessel ini dari yang awalnya asumsi 0.1
mm/tahun menjadi 3 mm/tahun (keputusan diambil berdasarkan observasi penipisan dan meeting antara client dan
PT. IRP). Operating pressure pada vessel ini adalah 60 psia (Design Pressure 120 psia) dan design temperature vessel
70oC (Operating Temp. Ambient).
Perbaikkan ini akan menjadi Non-Compliance, dikarenakan anchoring point yang dibutuhkan untuk menahan internal
pressure tidak terpenuhi berdasarkan perhitungan.
Asset owners tidak mengizinkan pekerjaan panas dilakukan dan vessel tidak dapat dishutdown (kondisi online) untuk
beberapa waktu kedepan, sehingga pekerjaan akan dilakukan dengan metoda cold work (pekerjaan tanpa
menimbulkan panas) by PT. Indo Riau Perkasa.
3. Repair Material
Untuk pekerjaan pada area ini, disarankan menggunakan produk Thermo Wrap MT yang dimiliki NRI dan HJ-3 Carbon
Seal Ht-1 yang dimiliki oleh HJ3 Carbon, Inc. Instalasi akan digunakannya material dalam system epoxy composite
patching sebagai berikut:
• Filler : Resimac 101 dan Resimac 103
• Primer/Epoxy : Thermo Poxy dan Carbon Seal HT-1
• UV Protection (optional) : disarankan untuk di-coat UV
• Blue Compression Film
Sistem perbaikan dengan menggunakan Thermo Wrap MT dan Carbon Seal HT-1 terdiri dari beberapa bahan yang
terlibat dalam system, diantaranya filler material dari Resimac 101/Resimac 103, Thermo Wrap MT, Carbon Seal HT-
1, dan kain karbon fiber berkualitas tinggi. Dapat memperbaiki dan memperkuat kembali material yang mengalami
penurunan integritas, sehingga dapat beroperasi sesuai dengan parameter desain yang diberikan oleh customers/
client.
TM
Instalasi dari Thermo-Poxy Inspectable harus terkualifikasi dari NRI. Surface preparation yang maksimal, mixing
epoxy yang baik, dan instalasi composite wrapping harus sesuai dengan petunjuk dari NRI dan Indo Riau Perkasa Team.
Quality Control harus dilakukan selama prosses instalasi dan sesudah instalasi, agar pekerjaan tersebut dapat di
validasi oleh team NRI dan Indo Riau Perkasa. Proses curring time perlu diperhatikan, semakin tinggi temperature
pada saat pengaplikasian, semakin cepat waktu curring time, begitupun sebaliknya. Berikut tabel yang menunjukkan
hubungan antara waktu aplikasi, waktu curring time dari Thermo-Poxy TM Inspectable:
INSTRUKSI KERJA NO: SOP-11/02-IRP-2023
PT. INDO RIAU PERKASA
Berdasarkan standar NSF-61 dan BS-6920, Resimac 103 dapat digunakan pada kondisi lingkungan Tahan terhadap
hidrokarbon, keton, alcohol, ester, halocarbon, larutan garam, asam dan basa.
Table 7- Ketahanan Resimac 103 terhadap Kondisi Lingkungan
4. Repair Design
• Setelah dilakukan perobekan composite, lakukan chipping dengan menggunakan pahat pada setiap bagian/ sisi
ujung composite wrapping yang telah di robek/ iris.
• Mulailah melepaskan composite wrapping dari ujung/ sisi-sisi. Lakukan chipping dari setiap ujung composite
secara perlahan tanpa menyebabkan pipa menjadi cacat/ penyok/ berlubang.
• Setelah composoite wrapping telah berhasil dilepas, lakukan pembersihan permukaan pipa dari sisa epoxy yang
masih menempel dengan menggunakan gerinda elektrik/ brushing.
• Lakukan pengecheckan pada sumber kebocoran, pastikan dimana letak sumber kebocoran tersebut. Tandai dan
ambil foto apabila memungkinkan.
Note: Pada saat tracing sumber kebocoran, diharapkan vessel ini online pada pressure 30-50 psi. Hal ini untuk
memastikan tidak ada sumber kebocoran lain. Perhatikan secara visual dan lakukan test dengan menggunakan
powder.
Gambar 4 - Area yang diarsir adalah luasan area yang akan diremove
• Ketika lubang kebocoran ditemukan, untuk antisipasi fluida yang keluar dari vessel tidak mengotori dan
mengkontaminasi area sekitar, maka siapkan drum dan selang. Hal ini untuk mengalirkan fluida yang keluar ke
drum tersebut.
• Penampungan tersebut akan terus ada hingga perbaikkan dengan metode venting clamp + komposit wrapping
tahap pertama selesai.
INSTRUKSI KERJA NO: SOP-11/02-IRP-2023
PT. INDO RIAU PERKASA
• Panjang permukaan vessel disiapkan setidaknya 2” (dua inch) lebih Panjang dari panjang perbaikan yang telah
ditentukan pada 4.2 repair engineering calculation (tambahan 1” untuk setiap sisi perbaikan). Gunakan Lakban
Hitam untuk membuat batas-batas dari area pekerjaan. Pastikan ruang area kerja dapat diakses dengan
surface preparation tools.
Note: Gambar 2 hanya lah ilustrasi. Yang perlu diperhatikan adalah angka dari Repair lengthnya, bukan bentuk
ilustrasinya. Apabila akan dilakukan penambahan Repair Length, mohon laporkan kepada pihak client dan Tim
Technical dari IRP, beserta alasan dan foto.
Apabila anchoring point tidak terpenuhi sesuai dengan perhitungan, maka perbaikkan akan menjadi Non-
Compliance.
Note: tidak diizinkan untuk composite patching diaplikasikan di atas existing coating. Yang diizinkan adalah coating
yang overlap diatas composite setelah curing 24 jam. Hal itulah yang menjadi concern Repair length dilebihkan
1inch untuk setiap sisi, agar memastikan composite bertemu dengan metal, bukan coating. Bagian critical dari
aplikasi composite patching adalah bagian anchoring atau ujung-ujungnya.
• Lakukan pengujian soap test/powder test pada area perbaikkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
kondisi metal saat ini bocor atau tidak? Soap Test/powder test dilakukan pada saat:
- Sebelum proses surface preparation;
- Setelah proses surface preparation (optional, agar tidak mengotori hasil surface preparation);
- Setelah aplikasi filler material selesai dan kering atau sebelum aplikasi komposit patching/patching
(optional);
- Setelah aplikasi komposit patching/patching selesai dan komposit sudah kering dalam 1x24 jam.
- Pastikan setelah dilakukan leak test, bersihkan dengan menggunakan alcohol.
INSTRUKSI KERJA NO: SOP-11/02-IRP-2023
PT. INDO RIAU PERKASA
- Soap Test digunakan apabila fluida yang mengalir adalah gas. Apabila fluida yang mengalir adalah
liquid adalah Powder test.
• Setelah Soap Test/Powder Test, oleskan terlebih dahulu permukaan metal dengan alkohol, selain untuk
membersihkan permukaan metal sebelum melakukan surface preparation, alcohol juga dapat berfungsi untuk
mengetahui apakah metal tersebut mengalami kebocoran atau tidak untuk area yang heavy corroded dan
memiliki remaining thickness yang extreme.
Note: Gunakan acetone sebelum melakukan surface preparation pada permukaan metal yang terkontaminasi
oleh crude/ minyak/ grease.
• Persiapan permukaan dilakukan dengan menggunakan sikat kawat dan amplas pada daerah yang heavy
corroded (wall lost thickness>80%) dan safety tools almet dapat digunakan pada daerah yang aman untuk
mencapai profil permukaan yang diinginkan. Perhatikan area heavy corroded, apabila permukaan sudah tipis,
surface seminimal mungkin untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Note: User/ Asset owners harus menunjukan lokasi defect yang telah mengalami penipisan cukup extreme
yang dapat berpotensi menimbulkan terjadinya kebocoran saat melakukan surface preparation.
• Setelah scale korosi dibersihkan, profil permukaan harus diukur dengan menggunakan media Testex Press O-
Film dan alat ukur Thickness gauge. Profil minimum permukaan (Safety Tools) harus tidak kurang dari 1 mil
(0.025 mm, 25 mikron) untuk dipertimbangkan sesuai dengan kualifikasi. Apabila nilai tidak mencapai nilai
yang telah ditetapkan, maka surface preparation dilanjutkan hingga mencapai nilai sesuai standar.
• Lakukan kembali Soap Test/Powder Test dengan menggunakan air sabun, setelah proses surface preparation.
Hal ini untuk memastikan sebelum dilakukannya composite patching, tidak terdapat kebocoran pada vessel
setelah proses surface preparation.
• Langkah terakhir adalah melakukan pembersihan dengan menggunakan solvent (alcohol) untuk
menghilangkan sisa debu, grease (gemuk) atau pencemaran permukaan lainnya yang tersisa dilakukan surface
preparation. Agar tidak terjadinya kontaminasi, area yang telah dibersihkan dari pengotor sebaiknya tidak
disentuh dengan tangan atau media apapun. Solvent berbahan dasar minyak seperti acetone sudah tidak di
izinkan pada tahap ini.
Note: Jika diizinkan, ambil gambar berupa foto pada saat pengukuran temperature permukaan metal/tangki,
proses surface preparation, hasil surface preparation, dan tes kekasaran metal.
a. Resimac 101
• Siapkan material Resimac 101
• Siapkan media/ wadah pengaduk dan pengaduk
• Gunakan Resimac 101, ambil Part A (Resin: dark grey): Part B (Curring Time: light grey) dengan perbandingan
3:1 berdasarkan volume atau 5:1 berdasarkan berat. Letakkan part A dan part B di media pengaduk, kemudian
aduk hingga merata (warna menyatu menjadi grey).
• Banyaknya pencampuran Resimac-101 dilakukan sesuai kebutuhan dilapangan dan luas area pekerjaan.
Hindari pencampuran material Part A dan Part B dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan volume yang
banyak, hal ini untuk menghindari terbuangnya filler material karena sudah mengering dan tidak dapat lagi
digunakan.
• Sebelum diaplikasikan filler material, permukaan metal (venting clamp) dilakukan surface preparation pada
area yang akan diberi Resimac 101.
• Oleskan alcohol pada venting clamp yang telah dilakukan surface preparation.
• Leak point disejajarkan dengan lubang venting yang telah disiapkan.
• Oleskan material Resimac 101 pada area pipa yang akan dilakukan venting clamp.
• Bagian bawah venting clamp juga diberikan Resimac 101 untuk memastikan seluruh bagian terisi oleh filler
material.
• Kawat dapat digunakan sebagai bantuan untuk menahan posisi venting clamp agar tidak berubah-ubah, sesuai
posisi venting sejajar dengan leak point.
• Setelah filler material kering, pastikan tidak ada kebocoran dengan cara melakukan leak test.
Note: apabila filler yang telah diaplikasikan telah melewati waktu 2 jam, amplas kembali filler tersebut untuk
mendapatkan profile. Setelah itu, oleskan kembali alcohol hingga kering, kemudian dapat dilanjutkan proses
aplikasi komposit. Catat penggunaan material filler. Filler juga dapat digunakan unutk melandaikan area
welding.
INSTRUKSI KERJA NO: SOP-11/02-IRP-2023
PT. INDO RIAU PERKASA
Thermo Wrap TM
• Timbang Part A dengan Part B (Curring agent) dengan perbandingan 100:15 berdasarkan massa (gram) atau
5:1 berdasarkan volume pada dua mangkuk berbeda.
• Siapkan mangkuk kosong, kemudian campurkan pada gelas tersebut part A dan part B yang telah ditimbang.
Aduk secara cepat dan merata hingga tercampur dengan rata. Bagi menjadi 2 bagian primer yang telah diaduk
dengan perbandingan 90:10 (untuk saturasi kain fiberglass dan untuk primer disepanjang permukaan pipa).
• Siapkan kain fiberglass yang telah ditentukan dan akan disaturasikan pada papan besar. Oleskan primer epoxy
pada kain fiberglass secara merata hingga tersaturasi dengan baik.
• Gulung pada sisi yang lain kain fiberglass yang telah disaturasikan.
• Oleskan primer epoxy ke permukaan pipa sepanjang area perbaikan yang telah ditentukan 4.2 repair
engineering calculation.
• Lepas pembatas yang ditandai dengan menggunakan lakban hitam
Note: Perhatikan temperature vessel pada alat Temperature Test, perhatikan temperature yang terukur kemudian
cek pada table yang telah di informasikan pada table Curring Time saat diaplikasikan. Ambil gambar setiap
prosesnya, untuk mengetahui pemasangan yang tepat dan Analisa selanjutnya.